Anda di halaman 1dari 2

Profitability Ratio

Hasil gambaran perihal analisis profitabilitas dilakukan dengan tiga alat ukut rasio yakni,
Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Asset, Return On Equity menunjukan
bahwa perusahaan ini dari tahun 2021 ke 2022 mengalami kenaikan . Dengan adanya
kenaikan pada tahun 2022 hal ini mengindikasikan bahwa dengan adanya kenaikan pada
tahun 2022 hal ini mengindikasikan bahwa semakin meningkatnya nilai NPM maka semakin
baik perusahaan dalam mengendalikan biaya untuk menghasilkan laba, perbandingan
keduanya menggambarkan kinerja keuangan perusahaan yang efektif dan baik dalam
menjalankan operasi suatu perusahaan dalam pengendalian biaya dan juga Perbandingan
keduanya menggambarkan bahwa perputaran aktiva yang dimiliki sudah efektif dalam
menghasilkan suatu laba.

SOLVENCY RATIO
Hasil gambaran perihal analisis solvabilitas dilakukan dengan dua alat ukut rasio yakni, DER
dan ICR yaitu sebagai berikut untuk DER sendiri hasilnya menunjukan bahwa perusahaan ini
dari tahun 2021 ke 2022 mengalami penurunan. Walaupun mengalami penurunan, Akan
tetapi, Investor baru bisa mendapatkan haknya setelah pemberi utang dan pemilik saham
preferen. Sedangkan dalam ICR pada tahun 2021 ke 2022 mengalami peningkatan, oleh
sebab itu hasil yang diperoleh dari rasio ini menunjukan bahwa perusahaan ini dapat
memberi kepastian dalam membayar bunga. Masalah yang dihadapi oleh rasio ini karena
berdasar pada EBIT yang bukan merupakan ukuran dari tersedianya dana tunai untuk
membayar beban bunga, karna didalan EBIT sudah dikurangi oleh beban penyusutan.

LIQUIDITY RATIO
Hasil gambaran perihal analisis likuiditas dilakukan dengan dua alat ukut rasio yakni, current
ratio dan quick ratio yaitu sebagai berikut untuk current ratio sendiri hasilnya menunjukan
bahwa perusahaan ini dari tahun 2021 ke 2022 mengalami kenaikan. Dan pada quick ratio
sendiri hasilnya menunjukan bahwa perusahaan ini dari tahun 2021 ke 2022 mengalami
penurunan. Maka dari hal tersebut mengindikasikan perusahaan sudah baik dalam
membayar hutang jangka pendeknya walaupun pada perhitungan quick ini mengalami
penurunan.

ACTIVITY RATIO
Hasil gambaran perihal analisis aktivitas dilakukan dengan tiga alat ukur rasio yakni, fixed
aset turnover, inventory turnover dan receivable turnover, ,aka dapat disimpulkan
perusahaan ini mengalami peningkatan dari 2021 ke 2022. Hal ini mengindikasikan bahwa
perusahaan sudah mampu mengolah modalnya, asetnya, persediaan dan piutangnya untuk
menjalankan operasional perusahaan.

EARNING RATIO
Hasil gambaran perihal analisis earnings dilakukan dengan dua alat ukur rasio yakni, P/E
ratio dan earning per share, maka dapat disimpulkan perusahaan ini untuk P/Enya
mengalami penurunan dari 2021 ke 2022 hal ini di indikasikan karena harga sahamnya
menurun dalam pasar modal. Dan untuk EPSnya dari 2021 ke 2022 mengalami peningkatan.
Hal ini mengindikasikan bahwa return yang akan diterima investor akan semakin tinggi.

Jadi menurut kesimpulan hasil perhitungan seluruh rasio diatas bagi investor yang hendak
menginvestasikan dananya ke perusahaan, dapat disimpoulkan bahwa perusahaan ini
merupakan perusahaan yang dapat dipertimbangkan untuk melalkukan investasi. Dikarenakan
earning yang kita dapatkan besar dan kemampuan perusahaan dalam mengelola bisnisnya
sudah baik.

Anda mungkin juga menyukai