Anda di halaman 1dari 3

ASPEK KEILMUAN DALAM KEHIDUPAN RASULULLAH SEBAGAI

PENEGASAN BAHWA BELIAU ADALAH ORANG YANG MENJELASKAN AL-


QURAN DAN ISLAM.

Pembelajaran tentang kehidupan Rasulullah berasal dari Al-Quran dan Sunnah


dijelaskan bahwa Allah Ta'ala memberikan kepada Rasul-Nya banyak pengetahuan. Allah
Ta'ala memberikan pengetahuan kepada Rasulullah tentang diri-Nya sendiri dan sifat-sifat-
Nya yang sempurna tingkat kimanan Rasulullah kepada Allah adalah iman yang sempurna.
Allah Ta'ala juga memberikan pengetahuan kepada Rasulullah tentang berita-berita masa lalu,
perkara-perkara masa kini, kondisi umatnya, dan bahkan tentang akhir zaman. Rasulullah
diberi pengetahuan tentang hari kiamat, surga beserta kenikmatannya, neraka dan azabnya,
serta karakteristik makhluk-makhluk dan sifat-sifat makhluk. Beliau juga diberi pengetahuan
tentang rahasia-rahasia alam semesta dimana hanya Allah yang mengetahuinya.

Rasulullah adalah orang yang Allah utus untuk menurunkan Al-Quran, yang menjadi
kumpulan ilmu yang komprehensif dan rinci setiap kali ada pertanyaan atau kebutuhan akan
pengetahuan, maka akan wahyu turun untuk memberi jawaban dengan demikian, Rasulullah
adalah satu-satunya yang mampu menjelaskan Al-Quran dengan benar, membentuk dasar
Islam, dan menerima wahyu dari Allah yang menjadi dasar agamanya. Beliau adalah satu-
satunya yang dapat membimbing umat ke jalan yang lurus jalan yang diridhai Allah SWT Ini
adalah gambaran singkat tentang aspek ilmiah dalam kehidupan Rasulullah yang diterima
melalui Al-Quran dan Sunnah.

A. Kesempurnaan Akal Nabi


Dalam pembahasan ini dijelaskan bahwa kebijaksanaan akal adalah salah satu
kualifikasi utama yang diperlukan oleh seorang rasul dalam menyampaikan pesan ilahi.
Rasulullah Muhammad ‫ ص لى هللا علي ه وسلم‬memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan yang
sempurna yang memungkinkannya untuk berdialog dengan berbagai kelompok dan
membimbing mereka menuju jalan yang benar.

1. Dialog Rasulullah dan Hushain bin Ubaid


Suatu ketika, kaum Quraisy meminta Hushain salah satu tokoh terkemuka kaum
Quraisy untuk menasehati Rasulallah SAW yang dianggap telah menghina dan
mencaci maki berhala-berhala sesembahan mereka. Dengan diiringi kaum Quraisy,
Hushain menuju majelis dimana Rasullullah SAW dan sahabat-sahabat beliau sedang
berkumpul, termasuk juga diantaranya Imran putranya sendiri.
Sesampainya di majelis, melihat kehadiran ayahnya, Imran langsung berpaling. Tetapi
Rasulallah SAW bersabda, “Berilah jalan kepada orang tuamu ini”
Setelah bertemu dengan Rasulullah SAW, Hushain berkata, “Benarkah yang kami
dengar tentang dirimu, bahwa engkau mencaci maki dan menjelek-jelekkan tuhan-
tuhan kami, padahal kakekmu dahulu adalah orang baik-baik”
Rasulullah SAW bersabda, "Hai Hushain, sesungguhnya kakekku dan kakekmu di
neraka. Hai Hushain, berapakah Tuhan yang kamu sembah?”
Hushain menjawab, "Tuhan yang kusembah itu tujuh di bumi dan satu di langit,"
Rasulullah SAW bertanya lagi, “Jika kamu ditimpa musibah, kepada siapakah kamu
berdoa?”
Hushain menjawab, “Kepada Tuhan yang di langit,”
Rasulullah SAW bersabda lagi, "Jika Tuhan yang satu di langit itu mengabulkan
doamu, sedang kalian mempersekutukanNya dengan tujuh tuhan di bumi, apakah
benar engkau telah membuat ridha Tuhan yang mengabulkan doamu itu? Apakah itu
cara syukurmu atau engkau takut Dia akan mengalahkanmu?"
Kala itu Hushain hanya merenung. Tampaknya ia tak berkutik dengan pernyataan
Rasulallah SAW yang susah dibantah dengan logika berfikirnya. Dalam keadaan
seperti itu, Rasulallah SAW menjelaskan risalah Islam dan mengajaknya untuk
memeluk Islam dan mengikuti jalan kebenaran. Sehingga Hushain tidak beranjak dari
majelis itu kecuali ia telah memeluk Islam.
Di waktu yang sama, Imran bin Hushain langsung berdiri dan menghampiri ayahnya,
kemudian mencium kepala, kedua tangan dan kedua kaki Hushain yang telah
memeluk Islam sebagai penghormatan seorang anak kepada orang tuanya.
Hal tersebut sampai membuat Rasulullah SAW menangis. Seorang sahabat bertanya,
"Mengapa engkau menangis, ya Rasulullah?"
Rasulullah SAW bersabda, "Aku menangis melihat perbuatan Imran, ketika ayahnya
masuk menemuiku, ia tidak bangun mendekati ayahnya bahkan tidak menoleh ke
arahnya sedikitpun. Tetapi ketika Hushain memeluk Islam, ia telah menunaikan
kewajibannya sebagai anak dan hak ayahnya. Dan itu membuat hatiku terharu dan
berkesan,"
Ketika Hushain beranjak pulang, Rasulallah SAW menyuruh sahabat-sahabatnya
berdiri dan mengucapkan ucapan salam dan selamat, sebagian lagi mengantarnya
pulang. Orang-orang Quraisy yang tadi mengikutinya mengetahui kalau Hushain telah
memeluk agama Islam.
Dialog antara Rasulullah dan Hushain ini menunjukan bahwa pentingnya
kebijaksanaan dan ketajaman atau kesempurnaan akal Rasulullah dalam
menyampaikan pesan agama kepada orang lain. Rasulullah menggunakan
argumentatif yang rasional untuk mengajak orang lain kepada keimanan yang benar
dan tauhid kepada Allah.

2. Cara Rasulullah Mengatasi Perselisihan Kaum Quraisy

Kisah ini terjadi pada masa muda Nabi ketika Nabi berumur 35 tahun, masyarakat
Quraisy berkumpul untuk merencanakan merenovasi Ka‘bah namun tatkala akan
meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempat semula, terjadi perselisihan. Masing-
masing suku mengklaim lebih berhak dari suku yang lain untuk meletakkannya.
Perselisihan berlangsung empat sampai lima hari. Hampir saja perselisihan itu
menimbulkan pertumbahan darah di tanah suci. Untunglah ada usul dari Abu Umayah
ibnul Mughirah al-Makhzumi untuk mengatasi perselisihan itu. Yang diberi
kepercayaan meletakkan batu mulia itu adalah orang yang pertama-tama memasuki
masjid. Ternyata yang pertama memasuki Masjid adalah Muhammad. Mengetahui
Muhammad yang mereka juluki al-Amin yang akan meletakkannya mereka semua
setuju. Maka Muhammad meminta dibentangkan sehelai kain. Ditaruhnya Hajar
Aswad ke atas kain itu, lalu dia minta perwakilan semua suku untuk memegang
bersama-sama ujung kain dan menggotong Hajar Aswad ke dekat tempatnya. Setelah
itu Muhammad mengambil Hajar Aswad dan meletakkan kembali ke tempatnya
semula. Dengan cara yang bijaksana itu, semua suku merasa puas karena tidak ada
yang diperlakukan lebih dari yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai