Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian


Berdasarkan hasil pengumpulan data di lapangan, penulis menemukan
beberapa hal yang berkaitan dengan penerapan pendidikan karakter dalam
meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di SD IT Al-Izzah Sibuhuan. Sumber data
dalam penelitian ini adalah beberapa orang yang terdiri dari 4 tenaga pendidik dan
siswa-siswi SD IT Al-Izzah Sibuhuan. Data diperoleh dari hasil Observasi dan
jawabanWawancara serta Dokumentasi.
Penelitian ini dilakukan di SD IT Al-Izzah Sibuhuan, yang dilaksanakan
selama tiga bulan yaitu bulan Juli sampai September. Pengumpulan data dalam
penelitian ini diperoleh dari lembar Observasi, Wawancara dan Dokumentasi.
Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian adalah melakukan observasi, observasi
ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan implementasi pendidikan
karakter dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa di SD IT Al-Izzah
Sibuhuan. Langkah selanjutnya mewawancarai orang yang bersangkutan dalam
penerapan pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa di SD
IT Al-Izzah Sibuhuan.
1. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Kedisiplinan
Belajar Siswa SD IT Al-Izzah Sibuhuan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan mengenai
implementasi pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa
di SD IT Al-Izzah Sibuhuan, dilakukan dengan cara penerapan taat terhadap tata
tertib yang ada di sekolah dan ketaatan ketika belajar di kelas.
a. Ketaatan Terhadap Tata Tertib Sekolah
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan di SD IT Al-
Izzah Sibuhuan ketaatan terhadap aturan sekolah sudah cukup bagus dimana
siswa datang tepat waktu, berpakaian rapi dan sopan, membuang sampah
pada tempatnya dan melaksanakan 5S (senyum, sapa, salam, sopan dan
santun).

30
31

Paparan di atas sesuai dengan hasil wawancara bersama wali kelas IV


tentang:
P: Bagaimana menurut ibu mengenai pelaksanaan disiplin belajar di
sekolah?

J: “Peserta didik di SD IT Al-Izzah ini mengenai kedisiplinan sudah


lumayan bagus dimana kedatangan peserta didik sudah jarang terdapat
siswa yang datang terlambat, kalaupun peserta didik terlambat pastinya
dengan alasan yang dapat diterima. Guru-guru di sekolah ini juga tidak
bosan-bosan menyampaikan bahwa siswa yang datang terlambat adalah
siswa tidak menghargai waktu. (Dewi Septi Darlina, S.Pd Wawancara
Guru 25 September 2023)”.

Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara kepada salah satu siswa
tentang:
P: Apakah anda datang ke sekolah tepat waktu untuk mengikuti
pembelajaran?

J: ”Saya datang ke sekolah selalu tepat waktu dan saya tidak pernah
terlambat karena saya di antar oleh ibu saya untuk berangkat ke sekolah,
dan saya selalu berpakaian rapi ke sekolah.”(Zahra Wawancara siswa 25
September 2023).

Ketaatan tata tertib yang ada di SD IT Al-Izzah Sibuhuan dari hasil


observasi yang telah dilakukan di sekolah juga memakai sebuah ketentuan
lainnya seperti pakaian yang rapi sesuai dengan yang ada di peraturan
sekolah, siswa datang ke sekolah tepat waktu yaitu jam 07:30 dan
menerapkan 5S (salam, senyum, sapa, sopan, santun). Untuk memperkuat
data di atas peneliti juga melakukan wawancara kepada guru yang lain yaitu:
P: Apakah di sekolah sudah diterapkan mengenai kebiasaan untuk
mendisiplinkan siswa?

J: “Siswa SD IT Al-Izzah dalam melakukan pembiasaan pendisiplinan


seperti berpakaian layaknya seorang pelajar sudah diterapkan dan
sebelum dilakukan pendisiplinan kami sebagai guru akan melakukan
diskusi kepada wali murid. Hal ini untuk memberikan kenyamanan dan
contoh yang baik kepada peserta didik, nantinya peserta didik tidak acak-
acakan atau berpakaian yang tidak sesuai seperti tidak terurus. (Yarniba
Hasibuan, Wawancara Guru, 25 September 2023)”.
32

Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu siswa untuk


memperkuat data penelitian dengan pertanyaan sebagai berikut:

P: Apakah anda pernah melanggar peraturan sekolah? Seperti membuang


sampah sembarangan?

J: “ Saya kalo membuang sampah selalu ke tempat sampah yang sudah


disiapkan, karena jika ibu guru tau kami akan disuruh pungut sampah
lebih banyak lagi. Dan saya juga pernah datang terlambat karena saya
waktu itu kesiangan bangunnya. Tapi saya sangat menyesal waktu
keterlambatan saya itu walaupun cuman sekali, saya selalu berusaha
utuk tidak terlambat lagi semenjak hari itu. (Habib, Wawancara siswa, 25
September 2023)”.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan


kepada guru dan siswa dalam hal menanamkan sikap disiplin kepada siswa
ketika datang ke sekolah dan cara berpakaian, dapat disimpulkan bahwa di
sekolah SD IT Al-Izzah Sibuhuan sudah cukup bagus dalam hal
melaksanakan tata tertib sekolah sehingga menjadikan siswa/i yang disiplin.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada bidang kesiswaan untuk
memperkuat data penelitian ini tentang:
P: Bagaimana bentuk dan implementasi pendidikan karakter siswa melalui
pendisiplinan siswa di sekolah?

J: “Sekolah melaksanakan tata tertib yang sudah dibuat berdasarkan


peraturan kemendikbud. Dimana tata tertibnya pembiasaan-pembiasaan
untuk menerapkan kedisiplinan siswanya. Misalnya dari seorang guru
menerapkan 5S disitukan terdapat pendidikan karakternya. Senyum,
sapa, salam, sopan, santun itu semua pendidikan pengembangan karakter
bagi siswa. ”(hasil wawancara dengan Ibu Nur Afifah Wardiyah S.Pd
selaku guru di bidang kesiswaan Sekolah SD IT Al-Izzah Sibuhuan
wawancara pada Senin, 25 September 2023).

Dari hasil wawancara di atas, sesuai dengan hasil observasi dimana


siswa/i berpakaian rapi dan sopan sesuai dengan aturan ketika kegiatan
belajar di sekolah meskipun masih ada beberapa yang tidak menerapkan
aturan sekolah dan melaksanakan rutinitas setiap pagi yaitu senyum, sapa,
33

salam, sopan dan santun. Hal ini dapat meningkatkan pendidikan karakter
peserta didik.
Berdasarkan hasil penjelasan di atas, Peneliti mengambil sebuah
kesimpulan bahwa di lingkungan SD IT Al-Izzah Sibuhan sudah menerapkan
bagaimana menumbuhkan karakter disiplin dalam lingkungan sekolah. Hal ini
dapat dilihat dari adanya pembiasaan untuk melaksanakan kegiatan di sekolah
dengan semangat, sigap dan serius tetapi santai. Selain itu, guru-guru juga
membangkitkan semangat para siswanya untuk senantiasa giat dan
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan memberikan reward atau
penghargaan bagi mereka yang berprestasi di kelas. Selain itu, guru juga aktif
dalam melakukan pemeriksaan kepada para siswa agar tetap mengikuti
peraturan di sekolah dengan kedisiplinan yang terkontrol.
Hal ini berkaitan juga dengan hasil observasi yang telah dilakukan
mengenai implementasi pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan
peserta didik yang telah dilaksanakan oleh seluruh guru di SD IT Al-Izzah
Sibuhuan. sesuai dengan penjelasan di atas dimana bentuk strategi ini berupa
pembiasaan memberikan poin berupa nilai plus kepada peserta didik yang
aktif dalam mengikuti kegiatan tepat waktu, berpakaian rapi dan menerapkan
5S yang sekolah buatkan. Penambahan poin ini tentu terbukti mampu
memacu semangat anak didik untuk giat disiplin belajar dan mengkuti
pembelajaran dengan aktif.
b. Ketaatan Belajar di Kelas
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan mengenai implementasi
pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan belajar siswa yang telah
dilaksanakan di SD IT Al-Izzah Sibuhuan sudah cukup baik, dimana siswa
mempersiapkan perlengkapan belajarnya yaitu berupa buku tulis, pensil,
penghapus dan penunjang pembelajaran yang akan dilaksanakan di sekolah,
mengerjakan tugas dan aktif dalam belajar. Selain itu, memasuki kelas dan
mengikuti kegiatan belajar dengan tepat waktu serta mengembangkan
34

motivasi dan spirit siswa untuk selalu menerapkan budaya disiplin dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan belajar.
Paparan di atas sesuai dengan hasil wawancara dengan salah satu guru
mengenai:
P: Apakah peraturan yang dibuatkan membuat siswa menjadi lebih giat
dalam belajar?

J: “Peserta didik di SD IT Al-Izzah ini dalam proses belajar sudah lumayan


bagus dan peserta didik disini dalam mempersiapkan perlengkapan
belajar seperti alat tulis, buku dan lain-lainya saya rasa sudah dipahami
oleh siswa/siswi disini dimana kalau tidak bawa perlengkapan belajar
seperti buku atau pensil maka akan dapat hukuman oleh guru yang
bersangkutan. (Nur Hafifah Wardiah, S.Pd Wawancara Guru 26
September 2023)”.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan siswa dengan


pertanyaan sebagai berikut:
P: Apakah anda selalu membawa perlengkapan belajar?

J: “Saya selalu menyiapkan perlengkapan belajar di rumah sebelum


berangkat ke sekolah dan saya belum pernah tidak membawa
perlengkapan belajar ke sekolah seperti pensil, buku dan juga peralatan
lainnya. (Hana Wawancara siswa 26 September 2023)”.

Hal ini didukung dari hasil observasi yang telah dilaksanakan dimana
siswa/i segera bersiap-siap dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas,
buku tulis siswa harus rapi dan dibuktikan dengan pemeriksaan rutin yang
dilakukan guru dan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengukur kedisiplinan
siswa di SD IT Al-Izzah Sibuhuan. Maka guru melakukan razia atau
pemeriksaan antar kelas dan begitu juga guru yang masuk ke setiap kelas
wajib memeriksa hal-hal tersebut.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada salah satu guru dengan
pertanyaan sebagai berikut:
P: Bagaimana perilaku siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran?

J: “Siswa SD IT Al-Izzah dalam melaksanakan proses pembelajaran baik


dimana ketika guru masuk kedalam kelas siswa akan langsung bersiap
35

untuk memulai pembelajaran, yaitu ketua kelas akan menyiapkan kelas


dan menyambut guru yang masuk ke kelas dengan salam, kemudian
langsung membuka buku dan memulai proses belajar mengajar. (Nur
Hafifah Wardiah, S.Pd Wawancara Guru, 27 September 2023)”.

Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswi untuk memperkuat


hasil penelitian ini dengan pertanyaan sebagai berikut:
P: Apakah anda selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
ketika belajar?
J: ”Saya selalu mengerjakan tugas tepat waktu, ketika ibu guru memberikan
tugas saya selalu bersemangat mengerjakannya karna di rumah sudah
saya pelajari dibantu ibuku. Begitu juga dengan tugas di rumah saya
selalu mengerjakannya. (Latifa, Wawancara Siswa, 27 September
2023)”.

Hal ini sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan kepada
guru dalam hal menanamkan sikap ketaatan belajar di kelas kepada siswa
ketika sedang belajar. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
sebelum melaksanakan proses pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil wawancara dan hasil observasi tersebut sangat berkaitan.
Begitu juga dengan hasil observasi yang telah dilakukan mengenai
implementasi pendidikan karakter dalam membentuk kedisiplinan belajar
siswa yang telah dilaksanakan oleh seluruh guru di SD IT Al-Izzah Sibuhuan
saat kegiatan pembelajaran berlangsung sesuai dengan penjelasan di atas
dimana guru memberikan poin berupa nilai plus kepada peserta didik yang
aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran terkait materi yang diberikan
oleh guru. Penambahan poin ini tentu terbukti mampu memacu semangat
anak didik untuk giat disiplin belajar dan mengkuti pembelajaran dengan
aktif.
Implementasi pendidikan karakter di SD IT Al-Izzah dilaksanakan di
dalam lingkungan sekolah baik di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung
maupun di luar kelas. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih memahami
nilai-nilai pembentukan karakter yang harus dicapai. Pengimplementasian
pendidikan karakter di lingkungan sekolah ini lembaga sekolah harus mampu
36

mempunyai strategi yang tepat agar penerapan pendidikan karakter ini


berjalan dengan baik.
Seperti hasil wawancara yang disampaikan oleh Ibu Nur Afifah
Wardiyah S.Pd selaku guru di bidang kesiswaan Sekolah SD IT Al-Izzah
Sibuhuan mengenai:
P: Apakah ada faktor penghambat yang membuat ibu kesulitan dalam
mendisiplinkan belajar siswa di kelas?

J: “Berdasarkan yang saya alami untuk faktor penghambat dalam


mendisiplinkan siswa itu sebenarnya ada pada diri kita yaitu dengan kita
dalam mengajar itu disiplin baik dari segi memberikan penjelasan atau
pembuatan asesment atau tugas kepada siswa pasti peserta didik juga
akan disiplin. ”(Ibu Nur Afifah Wardiyah S.Pd, wawancara, 27
September 2023).

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Ibu Yarniba Hasibuan


tentang:
P: Bagaimana jika siswa tidak menaati aturan-aturan dalam proses
pembelajaran? Apa yang akan ibu lakukan mengenai hal tersebut?

J: “Dalam menghadapi siswa yang tidak bisa disiplin atau melanggar aturan
di kelas berikan siswa tersebut akan saya nasehati seperti akan merugi
dimana akan mendapat hukuman atau juga pembelajarannya akan
menumpuk seperti itu, jika siswa tersebut juga tidak bisa di nasehati
maka akan di berikan hukuman kepada siswa tersebut dan jika tidak juga
bisa akan berdiskusi kepada wali murid.” (Ibu Yarniba Hasibuan
Wawancara, 27 September 2023).

Dari hasil observasi yang telah dilakukan sesuai dengan hasil


wawancara dengan ibu yarniba hasibuan bahwa sekolah memberikan yang
terbaik kepada siswa ketika kegiatan belajar sehingga membuat siswa lebih
mudah mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Pelaksanaan pendidikan
karakter yang diterapkan di SD IT Al-Izzah Sibuhuan khususnya sudah
dilakukan dengan baik oleh Bidang Kurikulum sesuai pernyataan dalam
wawancara di atas. Hal ini didukung dengan hasil observasi pada hari rabu
27 September 2023 dimana guru akan memeriksa siswa apakah sudah siap
37

dalam melakukan pembelajaran. Ketertiban siswa dan kesopanan siswa juga


diperhatikan dengan seksama, saat keluar masuk bagi siswa yang mempunyai
kepentingan di luar sekolah tersebut.
Pelaksanaan implementasi pendidikan karakter dalam membentuk
kedisiplinan belajar siswa di SD IT Al-Izzah Sibuhuan dilakukan dengan
penerapan antara kedisiplinan dan tanggung jawab melalui kegiatan
pembiasaan dan mata pelajaran. Penerapan nilai-nilai karakter dilakukan
dengan program pengkondisian yang berupa tata tertib, kegiatan pembiasaan,
tata tertib dan keteladanan.
2. Upaya Sekolah untuk Membentuk Karakter Disiplin Belajar Siswa di SD
Islam Terpadu Al-Izzah Sibuhuan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD IT Al-Izzah
Sibuhuan, peneliti menemukan adanya upaya yang diterapkan oleh pihak
sekolah dalam mendukung implementasi pendidikan karakter disiplin belajar
siswa di sekolah. Kebijakan tersebut melibatkan semua unsur sekolah mulai
dari guru, perangkat sekolah, orang tua, dan pihak-pihak lainnya. Berbagai
kebijakan yang diterapkan oleh pihak sekolah antara lain sebagai berikut:

a. Menciptakan suasana belajar yang tertib aturan dan kondusif


Merupakan salah satu aktivitas yang dapat mendukung siswa
belajar lebih nyaman. Salah satu tatanan di sekolah yang dapat
membantu guru dalam mendisiplinkan siswa adalah tata tertib atau
aturan. Baik tata tertib sekolah yang secara umum maupun tata tertib
kelas. Melalui tata tertib, guru akan merekomendasikan hal-hal yang
diwajibkan untuk dilakukan maupun hal-hal yang dilarang untuk tidak
dilakukan oleh siswa selama mereka berada di lingkungan sekolah. Tata
tertib aturan sekolah maupun aturan kelas berisi tentang berbagai hal
terkait dengan tuntutan anggota komunitas di sekolah dalam berperilaku
sehari-hari. Dengan adanya tata tertib sekolah maupun tata tertib kelas,
siswa akan memiliki pandangan yang jelas mengenai apa saja yang
seharusnya dilaksanakan dan yang tidak boleh dilaksanakan. Selain itu,
38

konsekuensi atau sanksi yang diberikan apabila melakukan pelanggaran


aturan yang ada.
b. Penanaman dan pembiasaan disiplin sekolah
Penanaman dan pembiasaan disiplin tersebut merupakan langkah
awal pendidikan karakter sehingga siswa akan terbiasa melaksanakan
kebijakan tersebut. Penanaman dan pembiasaan ini mengikut sertakan
guru kelas dan didukung oleh orang tuasiswa, kerjasama antara keduanya
harus baik karena penanaman dan pembiasaan karakter bukan hanya
menjadi sebuah tanggung jawab pihak sekolah semata. Akan tetapi juga
menjadi tanggung jawab semua komponen termasuk orang tua di
dalamnya yang akan membentuk karakter anak didik yang baik
kedepannya. Agar karakter disiplin dapat tertanam dan terbentuk dalam
diri siswa SD, maka satu upaya yang dapat dilakukan guru adalah
mengajarkan nilai-nilai disiplin tersebut kepada siswa. Mengajar disini
tidak atau bukan berarti bahwa guru harus menjadwalkan atau memiliki
mata pelajaran khusus tentang karakter tersebut. Tetapi lebih pada upaya-
upaya yang dapat dilakukan guru agar siswa memiliki pengetahuan
teoritis yang cukup tentang karakter tersebut. Pengandaiannya adalah
ketika mereka sudah memiliki pengetahuan awal yang cukup akan hal
tersebut, maka mindset mereka akan berulah.
c. Mengontol dan memantau perilaku kedisiplinan siswa di Rumah
Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar bukan
hanya mengontrol perilaku kedisiplinan siswa di sekolah akan tetapi
lebih dari itu yakni guru harus mengontrol perilaku kedisiplinan siswa di
rumah. Oleh karenanya guru harus mampu membangun kerja sama
dengan orang tua sebagai guru dalam memantau karakter kedisiplinan
siswa di rumah. Sebagian besar waktu siswa dalam kesehariannya ialah
berada di rumah yang notabenya menjadi domain pengawasan orang
tuanya masing-masing. Buku catatan tingkat kedisiplinan siswa
berfungsi sebagai alat guru untuk memantau kegiatan disiplin siswa
39

selama berada di rumah, misalnya dalam aspek beribadah, belajar dan


kegiatan lainnya yang berhubungan dengan tingkat kedisiplinan.
Kebijakan tentang controlling guru dalam memantau perilaku
kedisiplinan siswa selama berada di rumah adalah untuk melakukan
monitoring yang tidak mungkin bisa diamati oleh seorang guru secara
detail, salah satunya saat siswa di rumah. Akan tetapi, kadang muncul
masalah dalam pengisian data karena tidak semua orang tua mengerti dan
beberapa lainnya sibuk dengan aktivitasnya sehingga tidak ada waktu
controlling perilaku kedisiplinan siswa kurang terpantau dengan baik.
d. Membuat pesan kedisiplinan dinding sekolah
Maksudnya ialah dinding sekolah akan dapat memberikan
manfaat yang lebih baik jika dioptimalkan dengan baik pula. Dinding
sekolah menjadi sesuatu yang efektif dalam mendidik dan membentuk
kedisiplinan siswa. Hal ini juga tidak hanya diberikan secara lisan
kepada peserta didik. Akan tetapi, disampaikan dalam bentuk pesan-
pesan yang ditempel atau dituliskan di dinding sekolah tentunya dengan
tetap memperhatikan keindahan secara estetik sekolah tersebut. Pesan-
pesan yang efektif ini memberikan pengetahuan bagi siswa dan siswi
yang harus dilakukan, sehingga akan menjadi alat kontrol yang baik.
Pemanfaatan lingkungan sekolah adalah bagian dari upaya
mensosialisasikan nilai karakteristik kedisiplinan siswa yang ideal di
sekolah. Sosialisasiini diperlukan agar semua warga sekolah mengetahui
nilai-nilai karakter yang ditetapkan di sekolah. Pengetahuan tentang
nilai-nilai karakter disiplin siswa secara berkelanjutan akan
menginternalisasikan nilai-nilai karakter disiplin peserta didik dalam
dirinya dan akan berperilaku sesuai dirinya dan akan berperilaku sesuai
dengan peraturan yang telah ada.
e. Memberi contoh keteladanan di sekolah
Merupakan upaya guru dalam memberikan contoh dengan
tindakan-tindakan yang baik dan diharapkan menjadi panutan bagi siswa.
40

(Safitri, 2015: 187-188). Melalui keteladanan, siswa akan meniru


perilaku gurunya selama berada di sekolah. Maka memberi teladan untuk
membentuk karakter disiplin siswa, terutama untuk guru-guru SD, secara
tidak langsung bisa dikatakan bahwa guru SD harus memiliki disiplin
diri dan disiplin kelompok dalam komunitas sesama guru. Kedisiplinan
guru, baik secara pribadi maupun kelompok harus tampil atau
diekspresikan secara riil dan dalam perilaku guru sebagai pribadi
maupun kelompok selama berada di sekolah. Gagasan ini sejalan dengan
apa yang dikemukakan oleh Suwandi, (Suwandi, 2010:237) yang
mengatakan bahwa pelaksanaan pendidikan karakter disiplin di sekolah
lebih tepat melalui pendekatan keteladanan.
Orang tua sebagai komponen pendukung terlaksananya pendidikan
karakter disiplin terhadap siswa. Di sekolah keterlibatan orang tua sangat
diperlukan untuk keberhasilan pendidikan karakter disiplin di sekolah.
Orang tua harus turut serta mendukung kebijakan yang ditetapkan di
sekolah agar program yang dicetuskan ini tidak hanya berlaku di sekolah
saja akan tetapi berlaku di rumah. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan
agar siswa tetap terkontrol dalam kegiatan sehari-hari. Orang tua akan
memberikan informasi berbagai perilaku anak dirumah kepada guru dan
menjadi hal positif sebagai bahan evaluasi program pendidikan karakter
disiplin peserta didik. Mengingatkan pentingnya keikutsertaan orang tua
dalam pendidikan karakter disiplin siswa sertakaitannya dengan peran
keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam
perkembangan siswa dan lebih banyak waktu siswa bersama keluarga di
lingkungannya. Dengan demikian keluarga mempunyai peran yang
sangatbesar dalam peningkatan pendidikan karakteristik disiplin di sekolah,
menggunakan jilbab bagi guru perempuan, dan sebagainya.
Mengajarkan nilai-nilai karakter kedisiplinan dan tanggung jawab
kepada peserta didik tidak harus dengan materi formal seperti halnya yang
terdapat dalam RPP, tapi sekolah juga bisa mengajarkan melalui kebiasaan
41

sekolah atau kegiatan sekolah. Sekolah SD IT Al-Izzah Sibuhuan sudah


mengajarkan melalui kebiasaan sekolah. Hal ini sebagaimana telah peneliti
paparkan di atas. Berbagai kegiatan tersebut harus memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap perkembangan karakter disiplin belajar dari para siswa-siswi
di SD IT Al-Izzah Sibuhuan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian yang dilakukan merupakan hasil dari jawaban


informan dari hasil observasi dan wawancara yang telah ditetapkan sebagai subjek
penelitian serta hasil dokumentasi sebagai pendukung hasil seluruh jawaban yang
diteliti berdasarkan data yang dikumpulkan dan diolah untuk keperluan penelitian
tersebut kemudian dikaitkan dengan kajian teori.
1. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Kedisiplinan
Belajar Siswa SD IT Al-Izzah Sibuhuan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa implementasi pendidikan karakter dalam membentuk
disiplin belajar siswa yang dibahas ada dua pendidikan karakter yang diteliti
yaitu:
a. Ketaatan Terhadap Tata Tertib Sekolah
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi dan wawancara
dapat diketahui di SD IT Al-Izzah Sibuhuan dalam menerapkan
pendidikan karakter melalui pendisiplinan sudah cukup baik dimana di
sekolah para tenaga pendidik menanamkan karakter kepada siswa sesuai
kebutuhannya. Seperti datang kesekolah tepat waktu, berpakaian rapi
membiasakan 5S dan membuang sampah pada tempatnya. Hal ini telah
terlaksana dengan baik di sekolah. Hal ini sejalan dengan
b. Ketaatan belajar di kelas
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari observasi dan wawancara
dapat diketahui di SD IT Al-Izzah Sibuhuan dalam menerapkan
pendidikan karakter di dalam kelas sudah cukup baik dimana siswa datang
kesekolah membawa perlengkapan untuk belajar, mengerjakan tugas tepat
42

waktu dan lebih aktif. Tenaga pendidik memberikan reword kepada siswa
sehingga menjadi penicu mereka menjadi lebih disiplin.
2. Upaya Sekolah untuk Membentuk Karakter Disiplin Belajar Siswa di
SD Islam Terpadu Al-Izzah Sibuhuan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD IT Al-Izzah
Sibuhuan, peneliti menemukan adanya upaya yang diterapkan oleh pihak
sekolah dalam mendukung implementasi pendidikan karakter disiplin
belajar siswa di sekolah diantaranya:
a. Menciptakan suasana belajar yang tertib aturan dan kondusif
b. Penanaman dan pembiasaan disiplin sekolah
c. Mengontol dan memantau perilaku kedisiplinan siswa di Rumah
d. Membuat pesan kedisiplinan dinding sekolah
e. Memberi contoh keteladanan di sekolah

Anda mungkin juga menyukai