Anda di halaman 1dari 33

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Arlina Dhian Sulistyowati


Topik bahasan

Konsep komunikasi terapeutik

Tahap-tahap komunikasi terapeutik


Setelah pembelajaran diharapkan
1. Mahasiswa mampu memahami konsep komunikasi terapeutik
2. Mahasiswa mampu memahami tahap-tahap komunikasi terapeutik
Apa yang Apa
Apa yang
bapak
yang bapak
rasakan
bapak rasakan
hari ini?
rasakan hari ini?
hari ini?
Sasaran keselamatan pasien
Komunikasi terapeutik
◦ KOMUNIKASI YANG BERTUJUAN UNTUK KESEMBUHAN PASIEN
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
◦ Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diri
◦ Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling
bergantung dengan orang lain
◦ Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai
tujuan yang realistis
◦ Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri
PRINSIP DASAR KOMUNIKASI TERAPEUTIK
◦ Hubungan perawat dan klien adalah hubungan terapeutik yang saling
menguntungkan, didasarkan pada prinsip ‘humanity of nurses and clients’.
Hubungan ini tidak hanya sekedar hubungan seorang penolong
(helper/perawat) dengan kliennya, tetapi hubungan antara manusia yang
bermartabat (Dult-Battey,2004).
◦ Perawat harus menghargai keunikan klien, menghargai perbedaan karakter,
memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat perbedaan latar
belakang keluarga, budaya, dan keunikan setiap individu.
◦ Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi
maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga
harga dirinya dan harga diri klien.
◦ Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya (trust)
harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan
memberikan alternatif pemecahan masalah (Stuart,1998). Hubungan saling
percaya antara perawat dan klien adalah kunci dari komunikasi terapeutik.
HUBUNGAN PERAWAT – KLIEN
(HELPING RELATIONSHIP)
◦ Helping relationship adalah hubungan yang terjadi diantara dua
(atau lebih) individu maupun kelompok yang saling memberikan dan
menerima bantuan atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya sepanjang kehidupan.
◦ Pada konteks keperawatan hubungan yang dimaksud adalah
hubungan antara perawat dan klien. Ketika hubungan antara
perawat dan klien terjadi, perawat sebagai penolong (helper)
membantu klien sebagai orang yang membutuhkan pertolongan,
untuk mencapai tujuan yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar manusia
klien
◦ APA BANTUAN KLIEN KEPADA PERAWAT ????
Hubungan interpersonal menunjukan perilaku caring
yang dapat diaplikasikan dalam memberikan asuhan
keperawatan, meliputi

◦ Memberi salam/menyapa orang lain terlebih dahulu saat bertemu


◦ Memberikan perhatian
◦ Berbagi perasaan dengan orang lain
◦ Membantu orang tanpa pamrih
◦ Menjadi seorang pemaaf
◦ Membeikan dukungan / harapan pada orang lain
◦ Dapat dipercaya
◦ Menjadi pendengar yang baik
◦ Mendampingi seseorang saat berduka
◦ Memberikan rasa nyaman terhadap orang lain
KARAKTER PERAWAT SEBAGAI HELPER
◦ Kejujuran
◦ Tidak membingungkan dan cukup ekspresif
◦ Bersikap positif
◦ Empati bukan simpati
◦ Mampu melihat permasalahan dari kacamata klien
◦ Menerima klien apa adanya
◦ Sensitif terhadap perasaan klien
◦ Tidak mudah terpengaruh oleh masa lalu klien ataupun diri perawat sendiri
PRASARAT KOMUNIKASI
◦ SIKAP POSITIF
◦ BUDAYA MELAYANI
◦ PEDULI TERHADAP PELANGGAN
◦ MEMBERI RASA PERCAYA
◦ MAMPU MENDAPATKAN INFORMASI
◦ MELAKUKAN INTERAKSI
KOMUNIKASI TERAUPETIK
TENAGA KESEHATAN - KONSUMEN
◦ KERJASAMA
◦ TUKAR MENUKAR : PERILAKU, PIKIRAN, PENGALAMAN
◦ HUBUNGAN SALING PERCAYA
◦ PENYELESAIAN MASALAH
STANDAR KOMUNIKASI SAAT BERTEMU
PERTAMA KALI
◦ SELAMAT PAGI, SAYA LINA, ADA YANG BISA SAYA BANTU?
◦ APA KELUHAN BAPAK?
◦ APA YANG BAPAK RASAKAN?
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI
◦ GERAKAN TUBUH
◦ JARAK
◦ SENTUHAN
◦ DIAM
◦ VOLUME DAN NADA SUARA
GERAKAN TUBUH
◦ EKSPRESI WAJAH
◦ TERSENYUM
◦ KONTAK MATA
◦ TIDAK MELIPAT TANGAN
◦ TIDAK MENYILANGKAN KAKI
◦ TIDAK MEMASUKKAN TANGAN KE KANTONG
◦ SEDIKIT MEMBUNGKUK
JARAK
◦ RUANG INTIM s.D 50 CM
◦ PRIBADI 50-120 CM
◦ KONSULTASI SOSIAL 275-365 CM
SENTUHAN
◦ BERSALAMAN
◦ MENEPUK BAHU
◦ MENGANGKAT JEMPOL
◦ TEPUK TANGAN
◦ MEMEGANG TANGAN PASIEN YANG SEDANG SEDIH
◦ HATI-HATI : CURIGA, KORBAN ANIAYA, LARANGAN BUDAYA
DIAM
◦ MENDENGARKAN AKTIF
◦ KONTAK MATA
VOLUME DAN NADA SUARA
◦ LANSIA : VOLUME SUARA TINGGI, NADA RENDAH
◦ TAK SADAR : SUARA JELAS DAN TERDENGAR
TAHAPAN KOMUNIKASI
◦ PRA INTERAKSI
◦ ORIENTASI
◦ KERJA
◦ TERMINASI
PRA INTERAKSI
◦ MULAI SEBELUM KONTAK DENGAN PASIEN DAN KELUARGA
◦ EKSPLORASI KETAKUTAN, PERASAAN, KELEMAHAN, FANTASI, KEMAMPUAN
◦ MENGGUNAKAN KEMAMPUAN DIRI SECARA MAKSIMAL
◦ MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG PASIEN
◦ MENETAPKAN KONTAK PERTAMA DAN SELANJUTNYA
◦ MEMBUAT RENCANA KOMUNIKASI
ORIENTASI
◦ SALAM : SALAM, NAMA PASIEN, NAMA PERAWAT
◦ EVALUASI : KELUHAN UTAMA
◦ VALIDASI :TINDAKAN YANG TELAH DILAKUKAN PASIEN ATAU KELUARGA, MANFAATNYA
◦ KONTRAK
KERJA
◦ LAKSANAKAN TINDAKAN SESUAI DENGAN STANDAR
◦ MENINGKATKAN PEMAHAMAN PASIEN (PERSEPSI, PERASAAN, PERBUATAN)
◦ PEMENUHAN KEBUTUHAN PELANGGAN
◦ MEMBANTU MENYELESAIKAN MASALAH
◦ MENINGKATKAN KEMANDIRIAN PELANGGAN
TERMINASI
◦ EVALUASI SUBJEKTIF (TANYAKAN PERASAAN, BERI KESEMPATAN BERTANYA, MASIH ADA
YANG PERLU DIBANTU?)
◦ EVALUASI OBJEKTIF: TANYAKAN TENTANG FASE KERJA
◦ RENCANA TINDAK LANJUT
◦ KOTRAK BERIKUTNYA
◦ SALAM
Etika Berkomunikasi

◦ Diam dan Menyimak


◦ Tidak Memotong
Pembicaraan
◦ Tidak meninggalkan
lawan bicara
◦ Tidak menepis
pembicaraan lawan
◦ Tidak berusaha
menunjukkan bahwa
kita lebih pandai
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai