Anda di halaman 1dari 2

KASUS PT JOUSKA FINANSIAL

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jouska Finansial Indonesia tengah menjadi sorotan publik di Indonesia.
Perusahaan penyedia jasa perencanaan keuangan ini dianggap merugikan kilennya karena masalah
penempatan dana klien secara serampangan. Terkuaknya masalah yang membelit Jouska bermula
dari keluhan-keluhan beberapa klien di media sosial yang kemudian viral. Kasus Jouska ini bermula
ketika Jouska dianggap mengarahkan kliennya menandatangani kontrak pengelolaan rekening dana
investor (RDI) dengan perusahaan yang berafiliasi dengan Jouska Indonesia, PT Mahesa Strategis
Indonesia (MSI), terkait pengelolaan dana investasi.

Belakangan diketahui, MSI merupakan perusahaan yang sahamnya terafiliasi dengan Jouska. Dalam
perjanjian tersebut, salah satu klausulnya memberikan kuasa pada MSI untuk melakukan penempatan
dana ke sejumlah portofolio investasi. Dalam perkembangannya, dana investasi para klien tersebut
dipakai untuk membeli beberapa saham dan reksadana, salah satunya pembelian saham PT Sentral
Mitra Informatika Tbk (LUCK). Yang kemudian menjadi masalah, nilai-nilai dari portofolio tersebut
anjlok, terutama saham LUCK (Jouska luck). Baca juga:

Satgas Waspada Investasi Hentikan Operasional Jouska Jouska lantas dilaporkan oleh kliennya atas
tuduhan penempatan dana yang membuat klien merasa dirugikan. Selain itu, dalam kasus ini, terdapat
unsur insider trading dalam pengelolaan dana investasi. Salah satu klien Jouska Indonesia, Yakobus
Alvin, merasa dirugikan karena penanganan dana klien Jouska untuk investasi yang dianggap
serampangan. Dalam akun Twitter-nya, Alvin mengaku sebagai klien Jouska selama periode 2018-
2019. Tujuannya menjadi klien Jouska adalah berniat investasi rutin di pasar saham dengan dibantu
ahlinya.

Total dana aset Alvin yang dikelola Jouska adalah sebesar Rp 65 juta. Namun, dia mengaku kaget
saat portofolio sahamnya berada di zona merah dengan penurunan mencapai 70 persen. Baca juga:
Jouska, Diduga Rugikan Klien hingga Dipanggil Satgas Waspada Investasi Adapun salah satu saham
yang diinvestasikan dan menyumbang kerugian adalah saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk
(LUCK), yang baru melantai (IPO) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir 2018. "Fundamentalis ga akan
beli saham IPO teknikalis membatasi kerugian. Floating loss smp 70% lebih? Ini yakin bisa ngurusin
aset orang?," tutur Alvin dalam akun Twitter-nya, @yakobus_alvin (Jouska Twitter).

Klien Jouska lainnya menyebutkan, saat nilai portofolionya terus jatuh dan meminta untuk menjual
saham (cutloss), pihak Jouska tidak mengindahkannya sehingga kerugiannya semakin membengkak.
CEO Jouska minta maaf Founder dan CEO Jouska Indonesia Aakar Abyasa Fidzuno menegaskan,
Jouska akan memberikan masukan dan saran finansial kepada klien sesuai dengan kondisi dan tujuan
finansial setiap klien. Jouska adalah perusahaan yang dimiliki Aakar. Pemberian masukan
mengutamakan analisis tren ekonomi secara global, makro, dan industri. Menurut dia, hal ini menjadi
tanggung jawab utama seorang konsultan keuangan. Baca juga: Ini Penjelasan Jouska Soal Klien yang
Merasa Dirugikan "PT Jouska Finansial Indonesia dengan ruang lingkup pekerjaan sebagai pemberi
nasihat maupun saran terkait perencanaan keuangan termasuk edukasi investasi pada produk yang
secara hukum telah terdaftar di OJK," kata Aakar dalam keterangannya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Lengkap Kasus Dana Investasi
Jouska hingga Diblokir OJK", Klik untuk
baca: https://money.kompas.com/read/2020/07/25/102351626/kronologi-lengkap-kasus-dana-
investasi-jouska-hingga-diblokir-ojk.

Anda mungkin juga menyukai