Anda di halaman 1dari 5

Validasi Metode Analisa Penetapan kadar

Guaifenesin dengan Metode


Spektrofotometri UV-Vis.
1. Latar Belakang
Validasi metode analisa dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa semua
metode analisa yang digunakan dalam pengujian maupun pengawasan mutu senantiasa
mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten. Pada validasi ini terdapat beberapa
parameter yang secara keseluruhan harus dinilai. Validasi metode analisa penetapan
kadar guaifenesin dengan menggunakann metode spektrofotometri UV/VIS ini hanya
melakukan penilaian terhadap parameter selektifitas, linearitas, akurasi dan presisi. Hal
ini disebabkan metode analisis tersebut belum tercantum pada buku standart, yaitu
Farmakope Indonesia (FI). Dengan kata lain, validasi yang dilakukan ini dapat disebut
dengan Modifikasi.
2. Waktu dan Tempat
Tempat pengujian dilakukan di Laboratorium Quality Control PT. Berlico Mulia Farma
pada tanggal 20 Juni 2006 sampai dengan tanggal 28 Juni 2006.
3. Alat dan bahan
Alat –alat yang digunakan dalam pengujian validasi metode analisis guaifenesin antara
lain timbangan analitik, spektrofotometrer UV/VIS, branson, labu ukur (25 ml,50
ml, 100 ml), pipet volume 1ml, baker glass. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam
validasi metode analisa guaifenesin antara lain bahan BPFI Guaifenesin, metanol,
aquadest.
4. Prosedur Kerja Penetapan Kadar Guaifenesin
Pembuatan Larutan Sampel
A. Uji Selektifitas
Uji selektifitas dilakukan dengan mengukur sampel pada panjang
gelombang 195 – 300 nm, kemudian dilihat pada panjang gelombang
mana dapat terjadi absorbansi maksimal.
B. Linearitas
Sampel dibuat 5 sampel yang terdiri dari 5 sampel yang berbeda yaitu :
kadar 70%, 85%, 100%, 115%, 130%.
C. Uji Akurasi dan Presisi
Pengujian dilakukan oleh 2 orang analis yang cakap pada hari yang
berbeda dengan tingkat kadar yang berbeda. Sampel dibuat sebanyak 6
sampel, terdiri dari 3 kadar yang berbeda yaitu :
1. Kadar 85 %
2. Kadar 100 %
3. Kadar 115 %
kemudian dihitung recovery dan relative standard deviation-nya
D. Syarat monografi
Guafenesin 98,00 -102,00 %

Pembuatan sampel untuk uji selektifitas


Timbang baku 100,0 mg Guafenesin dalam labu ukur 25 ml larutkan dengan 5 ml
methanol, dibranson + 10 menit. tambahkan sedikit aquadest, dibranson lagi + 15 menit,
tambahkan aquadest lagi hingga hingga volume 25 ml. Ambil 1 ml larutan tersebut
encerkan hingga volume 100 ml (gunakan labu ukur 100 ml). Ukur absorbansi pada
panjang gelombang 190 – 300 nm. Cari panjang gelombang maksimum.

Pembuatan sampel untuk uji linearitas


Timbang seksama masing-masing 70,0 mg ; 85,0 mg; 100,0 mg; 115,0 mg; 130,0
mg Guafenesin dalam labu ukur 25 ml larutkan dengan 5 ml methanol, dibranson + 10
menit. tambahkan sedikit aquadest, dibranson lagi + 15 menit, tambahkan aquadest lagi
hingga hingga volume 25 ml. Masing-masing larutan dipipet 1,0 ml diencerkan hingga
volume 100 ml (gunakan labu ukur 100 ml). Hitung nilai r.

Pembuatan Larutan Baku


Timbang baku 100,0 mg Guafenesin dalam labu ukur 25 ml larutkan dengan 5 ml
methanol, dibranson + 10 menit. tambahkan sedikit aquadest, dibranson lagi + 15 menit,
tambahkan aquadest lagi hingga hingga volume 25 ml
1. Ambil 1 ml larutan tersebut encerkan hingga volume 100 ml (gunakan labu
ukur 100ml).
2. Ambil 1 ml larutan tersebut encerkan hingga volume 50 ml (gunakan labu
ukur 50 ml).

Pembuatan Larutan Sampel


1. Timbang 85,0 mg Guafenesin dalam labu ukur 25 ml larutkan dengan 5 ml methanol,
dibranson + 10 menit, tambahkan sedikit aquadest, dibranson lagi + 15 menit, tambahkan
aquadest lagi hingga volume 25 ml. Ambil 1 ml larutan tersebut encerkan hingga volume
100 ml (gunakan labu ukur 100 ml). Uji larutan sebanyak 3 kali.
2. Timbang 100,0 mg Guafenesin dalam labu ukur 25 ml larutkan dengan 5 ml methanol,
dibranson + 10 menit, tambahkan sedikit aquadest, dibranson lagi + 15 menit, tambahkan
aquadest lagi hingga volume 25 ml. Ambil 1 ml larutan tersebut encerkan hingga volume
100 ml (gunakan labu ukur 100 ml).Uji larutan sebanyak 3 kali.
3. Timbang 115,0 mg Guafenesin dalam labu ukur 25 ml larutkan dengan 5 ml methanol,
dibranson + 10 menit, tambahkan sedikit aquadest, dibranson lagi + 15 menit, tambahkan
aquadest lagi hingga volume 25 ml. Ambil 1 ml larutan tersebut encerkan hingga volume
100 ml (gunakan labu ukur 100 ml). uji larutan sebanyak 3 kali.
Perhitungan Kadar
kadar sebenarnya = mg uji/ mg baku x 100%
kadar terukur = ppm uji/ppm baku x 100%

Kriteria Penerimaan
Metode penetapan kadar bahan baku Gufenesin dinyatakan valid jika memenuhi, nilai
linearitas 0,998 – 1,00 rata-rata recovery 98 % – 102
%.dan relative standard deviation lebih besar atau sama dengan 2 %.

5. Hasil Validasi dan Evaluasi


Hasil uji selektifitas menunjukkan absorbansi maksimum pada panjang
gelombang maksimum 272 nm
Tabel I : Data Hasil Uji Linearitas
Kadar Absorbansi
(ppm)
0,000 0,000
28,000 0,325
34,000 0,390
40,280 0,467
46,120 0,538
52,880 0,606
a = 0,00066b = 0,011536r = 0,9998

Tabel II: Data Hasil Validasi Metode Analisa Penetapan Kadar Guafenesin dengan
Metode Spektrofotometer UV-Vis.
Standar Kalibrasi Analis I Standar Kalibrasi Analis II
Kadar Absorbansi Kadar Absorbansi
ppm ppm
0 0,001 0 0,000
40,84 0,467 40,48 0,476
81,68 0,937 80,96 0,945
Regresi :y = ax + ba = Regresi :y = ax + ba = 0,00117b =
0,00033b = 0,01145 0,01167
r = 0,9999 r = 0,9999
….
Kadar Analis Bobot ReplikasiAbsorbansi konsentrasi
Teoritis Sampel Sampel (ppm)
(mg)

1 0,392 34,244
I
84,9 2 0,391 34,105
3 0,389 33,904
1 0,402 34,415
85% II 86,1 2 0,401 34,278
3 0,398 34,030 Tabel III : Hasil Evaluasi Data
1 0,470 41,032 Validasi Metode Analisa
I 100,9 2 0,465 40,569 Penetapan Kadar Guaifenesin
3 0,465 40,543 dengan metode Spektrofotometri
1 0,478 40,856 UV/Vis
II 103,1 2 0,482 41,232
100% 3 0,493 42,182
1 0,532 46,424
I 116,3 2 0,527 45,987
3 0,526 45,857
1 0,542 46,391
II 116,5 2 0,552 47,255
115% 3 0,545 46,647
Kadar Kadar Rata-rata ± SD
Kadar Recovery RSD
Analis Sebenarnya Terukur Recovery
Teoritis
(%) (%) (%) (%) (%) (%)
83,85 100,84
I 83,15 83,51 100,43 100,37 100,37 ± 0,503 0,503
83,02 99,84
85%
85,02 99,93
II 85,08 84,68 99,53 99,42 99,42 ± 0,568 0,571
84,07 98,81
100,47 101,67
I 98,82 99,34 100,53 100,89 100,89 ± 0,679 0,673
99,27 100,46
100%
100,93 99,07
II 101,88 101,86 99,98 100,44 100,44 ± 1,654 1,647
104,20 102,28
113,67 99,79
I 113,91 112,60 98,85 99,07 99,07 ± 0,639 0,645
112,28 98,57
115%
114,60 99,55
II 115,12 116,74 101,41 100,351 100,35 ± 0,954 0,951
115,23 100,10
Tabel IV. Hasil Uji-t Recovery 2 Analis
Kadar Analis
Teoritis I II
100,84 99,93
85% 100,43 99,53
99,84 98,81
101,67 99,07
100% 100,53 99,98
100,46 102,28
115% 99,79 99,55
98,85 101,41 …..
98,57 100,10 t = 0,0796 < t kritik
100,109 100,07 t kritik = 2,3
SD 0,968 1,1096 6. Pembahasan
SD2 0,937 1,231 Validasi metode analisa ini dilakukan untuk membuktikan
RSD 0,967 1,109 melalui pengujian laboratorium bahwa prosedur penetapan
kadar Guafenesin dengan metode Spektrofotometer UV-Vis senantiasa mencapai hasil yang
diinginkan secara konsisten dan memenuhi syarat.
Ketelitian suatu metode analisa dilihat dari hasil relatif standar deviation-nya <2, dalam
praktikum yang dilaksanakan oleh 2 orang analis menunjukkan nilai 0,967 dan 1,109 sehingga
metode analisa dapat dinyatakan teliti. Sedangkan ketepatan metode analisa dapat dilihat dari
nilai rata-rata recovery-nya yang harus memenuhi rentang 98% – 102%, dalam praktikum yang
dilaksanakan oleh 2 orang analis mendapatkan hasil rata-rata recovery masing-masing 100,109%
dan 100,07% sehingga metode analisa dapat dinyatakan tepat.
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ada beda bermakna antara hasil yang didapat oleh 2
analis. Hasil uji t kurang dari t tabel sehingga dapat disimpulkan tidak ada beda bermakna antara
hasil yang didapat oleh analis 1 dan analis 2.
Validasi metode analisa yang dilaksanakan oleh dua analis memberikan hasil rata-rata recovery
yang memenuhi rentang 98 % – 102 % dan relative standard deviation-nya < 2 %, sehingga
metode analisa penetapan kadar Guafenesin dengan metode Spektrofotometer UV/Vis dapat
dinyatakan valid..
7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menghitung recovery dan relative standard deviation
dapat disimpulkan bahwa metode analisa penetapan kadar Guafenesin dengan menggunakan
metode Spektotometer UV-Vis dinyatakan valid.
8. Rekomendasi
Perlu dipertimbangkan penggunaan pelarut yang sesuai dengan metode baku penetapan kadar
Guafenesin yang tercantum dalam Farmakope Indonesia edisi IV halaman 421.
9. Revalidasi
Pelaksanaan revalidasi dilakukan 2 tahun setelah ditetapkannya validasi ini, dengan syarat tidak
ada perubahan dalam prosedur tetap penetapan kadar Guafenesin dengan metode
Spektrofotometri UV-Vis. Ditetapkan tanggal : 3 Juli 2006. Revalidasi
tanggal : Juli 2008

Anda mungkin juga menyukai