Anda di halaman 1dari 34

KONSEP

KECEMASAN
Candrika Adinda Putri
Erika Mayang Andari
Tari Utami
Sandia Yosafat
PENGERTIAN
Kecemasan adalah suatu keadaan
kekhawatiran pikiran, ketakutan
atau perasaan tidak berdaya yang
berhubungan terhadap ancaman atau
kemampuan mengantisipasi bahaya yang
tidak teridentifikasi bagi
individu (Kozier, B, 2010).
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala kecemasan secara umum
dibagi atas gejala somatik dan psikologis
GEJALA SOMATIK
a. Keringat yang berlebihan d. Gangguan fungsi
b. Tegang pada otot skelet (sakit
gastrointestinal (tidak nafsu
kepala, kontraksi dibagian
belakang leher atau
makan, mual, diare dan
dada, suara bergetar dan nyeri konstipasi)
punggung). e. Iritabilitas kardiovaskular
c. Sindrom hiperventilasi (sesak (hipertensi dan takikardi)
napas, pusing, parestesi)
TANDA DAN GEJALA
Gejala psikologis
a.. Gangguan mood (sensitif, h. Kikuk, canggung dan koordinasi buruk
cepat marah dan mudah sedih) i. Tidak dapat membuat keputusan
j. Gelisah, resah dan tidak bisa diam
b. Kesulitan tidur (insomnia dan
k. Kehilangan kepercayaan diri
mimpi buruk)
l. Kecenderungan untuk melakukan segala
c. Mudah lelah
sesuatu secara berulang-ulang
d. Kehilangan motivasi dan minat m. Keraguan dan ketakutan yang
e. Perasaan yang tidak nyata mengganggu
f. Sangat sensitif dengan suara n. Terus menerus memeriksa segala sesuatu
g. Berpikiran kosong yang telah dilakukan
FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor predisposisi adalah faktor-faktor yang
mendorong individu mengalami kecemasan
dan bukan merupakan factor pencetus
kecemasan. Menurut Stuart (2013) faktor
predisposisi kecemasan, yaitu:
A. Faktor psikoanalitik
B. Faktor interpersonal
C. Faktor perilaku
D. Faktor keluarga
E. Faktor biologik
FAKTOR PRESIPITASI
Stresor pencetus kecemasan dapat berasal
dari sumber internal dan eksternal yang dapat
dikelompokkan dalam 2 kategori:
1. Ancaman terhadap integritas seseorang
yang meliputi ketidakmampuan fisiologis yang
akan datang atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktivitas sehari hari.
2. Ancaman terhadap sistem diri seseorang
dapat membahayakan identitas, harga
diri dan fungsi sosial yang terintegrasi.
(Yusuf, A.H & ,R & Nihayati, 2015)
SUMBER KOPING
Untuk mengatasi suatu kecemasan, individu akan
menggerakkan sumber koping di lingkungannya. Menurut
Kozier dan Erb (2009), ada 5 sumber koping yang mampu
membantu individu beradaptasi dengan stressor yaitu
modal ekonomi, ketrampilan dan kemampuan
menyelesaikan masalah, tehnik pertahanan, dukungan
sosial dan motivasi.
enurut Stuart (2013), sumber koping individu terdiri dari
dua jenis yaitu sumber koping internal dan eksternal.
MEKANISME PERTAHANAN EGO
Mekanisme pertahanan merupakan sebuah taktik yang
dikembangkan oleh ego untuk melindungi diri dari kecemasan
(Danim dan Khairil, 2011:32). Mekanisme pertahanan ego
memerlukan sejumlah strategi untukmenyelesaikan konflik di
antara berbagai tuntutannya untuk kenyataan,
keinginan, dan batasan superego. Berbagai mekanisme
pertahanan (defense mechanisms) ini mengurangi kecemasan
dengan cara tidak sadar mendistorsi kenyataan (King, 2012:129).
Adapun mekanisme pertahanan ego yang dilakukan untuk
mengatasi kecemasan yang dialaminya yaitu identifikasi, reaksi
agresi, intelektualisasi, penolakan, dan pengingkaran.
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
• Inisial Klien : Ny. N b. Identitas Penanggung Jawab
• Usia : 29Tahun Nama :Ny. K
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Ds
• No. RM : 210413
• Tanggal Pengkajian : 1 DESEMBER batu rt 03 rw 01 kecamatan karang
2020 tengah kabupaten demak
• Alamat : Ds Batu rt 03 rw 01
• Pekerjaan : Swasta
kecamatan karang tengah
kabupaten demak • Pendidikan : SD
• Pekerjaan : perawat
• Suku Bangsa : Indonesia
• Agama : Islam
2. FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASIPERKEMBANGAN)

1. FAKTOR BIOLOGIS
Imunisasi ✓ lengkap Otidaklengkap

Nutrisi ✓seimbang Otidakseimbang

Latihanfisik ✓ cukup Okurang


2. FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASIPERKEMBANGAN)

2. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIOBUDAYA


Psikosexual
•Pemenuhan kepuasan fase oral ✓ menetekisendiri O dibantu oranglain/pembantu

• Pemenuhan kepuasan fase anal: toilet traning (bladder &boweltraining) ya Otidak

• Pemenuhan kepuasan fase phalik: O pengenalan identitas kelamin pakaian dan
permainan sesuai jeniskelamin

• pemenuhan kepuasan fase laten diberi kesempatan bergaul dengan teman sebaya
0 tidak ada kesempatan bergaul dengan temansebaya
• Pemenuhan kepuasan fase genital: ✓ diberikan kesempatan bergaul dengan lawan jenis
O tidak boleh bermain dengan teman lawanjenis
2.FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASIPERKEMBANGAN)

2. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIOBUDAYA


Psikososial
•Membangun rasa percaya
✓segera mambantu bila anakmintapertolongan
O menyuruh oranglain
Omembiarkan
•Meningkatkanotonomi:
O tidak menggendonganakterus
✓memberikesempatan anak mengeksplorasi lingkungan
2. FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASIPERKEMBANGAN)

2. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIOBUDAYA


Psikososial
• Merangsanginisiatif:
✓ merespon setiappertanyaananak
O memberi kesempatan ikut melakukan pekerjaan rumah
Mengembangkan percaya diri :
O mengikut sertakan anakdalamperlombaan
✓ diberikesempatan bermain dengan teman sebaya
2. FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASIPERKEMBANGAN)

2. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIOBUDAYA


Psikososial
•Pembentukan identitas:
✓ memiliki cita-cita yag jelasadanrealistis
Opunya idola yangbaik
• Keintiman dengan oranglain:
✓ memiliki calon/pasangan hidupyangdikehendaki
O tidak tertarik untuk mencari pasangan hidup
2. AKTOR PRESIPITASI (STIMULASIPERKEMBANGAN)

2. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIOBUDAYA


Psikososial
•• Produktif
O karir/pekerjaansudahmapan
✓ pekerjaanbelum mapan
• Kepuasanhidup
✓ puas dengan kehidupannya,merasa berarti
Omenyesal, merasa tidak berarti
2. FAKTOR PRESIPITASI (STIMULASIPERKEMBANGAN)

2. FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS DAN SOSIOBUDAYA


Moral
• mengajarkannlai-nilai: hukumanterhadappelanggaran
✓ agama Oya
O norma sosial danbudaya ✓ tidak
• memberikan hadiahterhadapketaatan• melatih disiplindiri
✓ ya ✓ ya
Otidak Otidak

3. FAKTOR PREDIPOSISI

Klien akhir akhir ini sering mengalami cemas yang berlebihan


akibat pandemi covid-19. Cemas tersebut disebabkan karena pasien
saat ini bekerja sabagai perawat dan pasien baru 1 bulan mempunyai
anak. Pasien sangat cemas karena pasien takut tertular virus tersebut
dan berpengaruh kepada anak dan keluarganya. Ketika cemas yang
dilakukan pasien yaitu pasien selalu memikirkan hal hal yang positif
dan Menceritakan masalahnya kepada keluarga untuk mengurangi
kecemasannya.Sebelumnya pasien belum pernah mengalami cemas
yang seperti ini.
4.PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pada klien dilakukan pengecekan tanda tanda


vital ( TTV ) meliputi : tekanan darah : 140/80 mmHg, pernafasan :
24x/menit, nadi : 80x/menit, berat badan : 75kg, tinggi badan : 150cm,
bentuk kepala : masochepal, rambut klien berwarna hitam, lurus dan
bersih. Kulit berwarna sawo matang kulit tampak bersih dan tidak ada luka
atau lebam, konjungtiva tidak anemis, hidung simetris dan bersih, tidak ada
gangguan menelan, tidak ada kesulitan berbicara, tidak ada bau mulut.
Gigi klien tampak rapid an bersih, leher klien tidak terdapat benjolan dan
tidak ada nyeri tekan. Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik.
5. PSIKOSOSIAL

Ketika dikaji klien tampak gelisah dan ketika diajak berbincang


atau bercerita klien tidak fokus.Klien mengatakan ketika cemas
klien bercerita kepada keluarga dank lien selalu memikirkan hal
hal yang positif.Pasien mengatakan untuk mengatasi cemas nya
pasien juga selalu melaksanakan solat 5 waktu dan solat tahajud
klien selalu berdoa.Klien mengatak ketika sehabis solat klien
merasa lebih tenang dan nyaman.Klien mengatakan sekarang
klien lebih sering menyendiri dan sering melamun.
6. MENTAL

Ketika dikaji penampilan klien terlihat rapi, bersih dan klien masih
suka berhias dan memakai minyak wangi.Ketika diajak berbicara
klien terlihat kurang fokus.Klien tampak cemas dan gelisah, klien
lebih sering melamun dan menyendiri.Akibat dari kecemasan
yang dialaminya klien sekarang lebih sering emosi, marah marah
tidak jelas.Klien dapat ingat dalam jangka waktu panjang maupun
pendek.Ketika diajak berbicara tingkat konsentrasi klien kurang
fokus dan masih sering mengalihkan pembicaraan.
7. SUMBER KOPING

KEMAMPUAN PERSONAL

Problem solving skill √ baik


Semangat √ tinggi
Sosial skill √ cukup
Intelegensia √ rata rata
pola asuh √ baik
Konsep diri √ positif
Tumbuh kembang √ baik
Sistem. Pendukung √ baik
7.SUMBER KOPING

DUKUNGAN SOSIAL

1. Dukungan : keluarga , kelompok,masyarakat: Pasien


mengatakan dukungan keluarga, kelompok dan masyarakat
cukup Baik
2. Jaringan social (perkumpulan,organisasi,) : pasien
mengatakan dia mengikuti organisasi disekitar rumahnya yaitu
karangtaruna.
3. StabilitasBudaya : -
7.SUMBER KOPING

KEYAKINAN
1. Keyakinan dannilai : pasien mengatakan agamanya islam dan
tahu Allah adalah tuhannya, pasien
menyakini bahwa usaha tidak akan pernah menghianati hasil dan
semua pasti ada jalanya
2. Motivasi : pasien mengatakan bahwa keluarganya sudah
memberikan motivasi yang cukup.
3. Orientasikesehatan : pasien masih tampak terlihat cemas dan
khawatir dengan pekerjaannya yang
sedang dicarinya
8. ANALISA DATA

Analisa data MASALAH KEPERAWATAN


1. Ds : Ansietas
- Pasien mengatakan cemas
dengan keadaannya
sekarang
Do :
• pasien terlihat khawatir
• Pasien tampak gelisah.
• Pasien tampak lesu
9.DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Kecemasan berhubungan dengan krisis situasional di tandai


dengan klien mengeluh cemas dengan keadaan sekarang, Pasien
tampak khawatir, tampak gelisah, dan tampak lesu
B. INTERVENSI

Diagnosa keperawatan TUJUAN

Ds :
- Pasien mengatakan cemas Setelah di lakukan tindakan keperawatan
dengan keadaannya sekarang selama 3 x 24 jam di harapkan masalah
Do : teratasi dengan kriteria hasil:
• pasien terlihat khawatir -klien mampu mengenali ansietas
• Pasien tampak gelisah.
-klien mampu mengatasi ansietas
• Pasien tampak lesu
B. INTERVENSI
implementasi Implementasi
Sp1 keluarga:asesmen ansietas dan
Sp1 pasien:asesmen ansietas dan latihan relaksasi: Bina hubungan saling
latihan relaksasi: Bina hubungan saling percaya, Membuat kontrak (inform consent) 2
percaya, Membuat kontrak (inform consent) 2 kali pertemuan latihan pengendalian ansietas, bantu keluarga
kali pertemuan latihan pengendalian ansietas, bantu pasien mengenal ansietas
mengenal ansietas, latih teknik relaksasi SP2 keluarga: evaluasi cara keluarga merawat anggota keluarga
SP2 pasien: evaluasi asesmen ansietas, manfaat teknik dengan ansietas follow up saat kondisi memburuk : pertahankan
relaksasi dan latihan kepercayaan keluarga, membuat kontrak (infrom consent) 2 kali
pertemuan latihan cara merawat klien, Menyertakan keluarga saat
hipnotis diri sendiri (latihan 5 jari) dan
melatih pasien hipnotis
kegiatan spiritual: Pertahankan rasa percaya pasien,
diri sendiri ( lima jari ) dan kegiatan spiritual
membuat kontrak ulang: latihan pengendalian ansietas, 4. Diskusikan dengan keluarga follow up dan kondisi
latihan hipnotis diri sendiri (lima jari) dan pasien yang perlu dirujuk ( lapang persepsi menyempit, tidak
kegiatan spiritual mampu menerima informasi, tanda tanda fisikmeningkat ) dan
cara merujuk
B. INTERVENSI

RASIONAL
SP1:asesmen ansietas dan
latihan relaksasi: Untuk membina hubungan yang baik,Untuk menentukan waktu kapan akan
melakukan latihan
pengendalian tarik nafas dalam, agar pasien mengenal tentang ansietas yang dialami, penyebaab,
gejala, agar pasien bisa mengatasi kecemasannyaNdengan teknik tarikafas dalam
SP2: evaluasi asesmen ansietas, manfaat teknik relaksasi dan latihan hipnotis diri sendiri (latihan 5
jari) dan kegiatan spiritual: agar pasien tetap percaya dengan dirinya, untuk menentukan waktu kapan
akan melakukan latihan pengendalian tarik nafas dalam, mengajarkan pasien latihan hipnotis diri
sendiri
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Keperawatan SOAP


13-Maret-2024 / 08.00 S:-Pasien mengatakan sekarang sudah mengerti dan
a. Ds : paham tentang ansietas dan mengetahui bagaimana
- Pasien mengatakan cemas dengan keadaannya sekarang cara mengatasi ansietas
Do : O:-Pasien tampak bisa melakukan teknik relaksasi
• pasien terlihat khawatir -Pasien sudah sedikit tenang
• Pasien tampak gelisah.
-Pasien sudah mulai terbuka
• Pasien tampak lesu
dengan perawat
TINDAKAN
A: Ansietas (+)
SP1
b. Diagnosa P: latih tarik napas dalam dan
Ansietas hipnotis diri sendiri 2x sehari
c. Planning pada pukul 09.00 dan pukul
Terapi aktivitas kelompok 15.00
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Keperawatan SOAP


13-Maret-2024 / 11.00 S : - Pasien mengatakan sudah memahami cara
a.Ds : mengatasi ansietas dengan kegiatan spriitual ( selalu
- Pasien mengatakan sudah lebih tenang berdoa, berdzikir,pengajian, kegiatan keagamaan di
- Pasien mengatakan lebih bisa berfikir yang positif dan lebih masyarakat)
sering mengaji dan berdoa agar dimudahkan segalannya
- Pasien mengatakan lebih tenang
Do :
- Pasien masih kurang berkonsentrasi
O : - Pasien tampak lebih tenang
TINDAKAN - Sudah tidak gelisah
SP2 A : ansietas ( + )
b. Diagnosa P : latih tarik napas dalam dan hipnotis diri
Ansietas sendiri 2x sehari pada pukul 09.00 dan
c. Planning
pukul 15.00
Terapi aktivitas kelompok
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Keperawatan SOAP


14-Maret-2024 / 08.00
Ds :-Keluarga mengatakan masih
S :- Keluarga mengatakan sudah paham dan mengerti
bingung ketika pasien merenung, cara merawat pasien
cemas, dan gelisah bagaimana O : -Keluarga tampak memperhatikan yang diajarkan
cara menenangkan pasien. perawat yaitu untuk selalu menemani pasien agar tidak
Do :-Keluarga tampak ikut sedih dan kesepian, selalu member motivasi dan nasehat.
bingung melihat keadaan pasien
A : ansietas ( + )
TINDAKAN
P : latih keluarga cara merawat pasien
SP Sp 1 Keluarga
b. Diagnosa dan memberi motivasi kepada keluarga
Ansietas agar tetap merawat pasien dengan sabar.
c. Planning
Terapi aktivitas kelompok
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Keperawatan SOAP


14-Maret-2024 / 11.00
S :- Keluarga mengatakan sudah paham dan mengerti
Ds :- keluarga mengatakan sudah bisa merawat pasien
Do :- keluarga tampak sering member cara merawat pasien
nasehat ke pasien O : -Keluarga tampak memperhatikan yang diajarkan
- Keluarga membantu kegiatan perawat yaitu untuk selalu menemani pasien agar tidak
dirumah pasien kesepian, selalu member motivasi dan nasehat.
TINDAKAN A : ansietas ( + )
SP Sp 1 Keluarga P : latih keluarga cara merawat pasien
b. Diagnosa dan memberi motivasi kepada keluarga
Ansietas agar tetap merawat pasien dengan sabar.
c. Planning
Terapi aktivitas kelompok
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Keperawatan SOAP


15-Maret-2024 / 08.00 S :- Pasien merasalebih tenang setelah bertemu dengan
Ds : - Pasien mengatakan mampu mengenali ansietas yang dirasakan perawat dan menceritakan semua perasaannya saat ini
- Pasien mengatakan sudah bisa mengatasi cemas
- Pasien sudah bisa mengasi rasa cemasnya
- Keluarga mengatakan sudah bisa merawat pasien
Do : - Keluarga mengatakan sering menemani pasien dan
- Pasien tampak lebih tenang memberi nasehat serta selalu memberi motivasi ke
- Pasien sudah bisa melakukan kegiatan rumah pasien
- Pasien tampak lebih rileks
O : - Pasien tampak sudah bisaMelakukan kegiatan
TINDAKAN
SP Follow up ( mengevaluasi dari sp 1 pasien sampai sp 2 keluarga ) rumah
b. Diagnosa A : ansietas ( - )
Ansietas
P : member edukasi kepada keluarga dan pasien, jika
c. Planning
Terapi aktivitas kelompok pasien merasa cemas lagi bisa melakukan yang sudah
diajarkan oleh perawat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai