Anda di halaman 1dari 9

Nama : Geby Ananda W.

NIM : 23300051
Rombel : 03
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pendidikan Profesi Guru
Universitas Negeri Padang

LITERASI DASAR

TOPIK 2 (01.2.T2-5). Demonstrasi Kontekstual

1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan literasi dengan strategi yang Anda pilih?


2. Bagaimana yang sudah berjalan baik? Bagaimana yang perlu diperbaiki?
3. Keterampilan apa yang perlu ditingkatkan dalam diri Anda agar pelaksanaan
kegiatan literasi menggunakan strategi tersebut dapat berjalan lebih baik?

Pembahasan :
1. Kegiatan pelaksaan kegiatan literasi yang telah saya terapkan di kelas:

a) Menggunakan strategi Membaca Bersama

1) Deskripsi Strategi Membaca Bersama

Strategi membaca Bersama dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.


Salah satu caranya adalah guru membaca terlebih dahulu, kemudian peserta
didik bergantian melanjutkan membaca. Pada saat guru membaca, peserta didik
bersama-sama menyimak sambil melihat bacaan pada buku, kemudian peserta
didik membaca kelanjutannya secara bergiliran. Kegiatan membaca bersama ini
dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Pada peserta didik yang
belum lancar membaca, kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca satu kata
secara bergiliran.
Kegiatan membaca bersama juga dapat dilakukan dengan cara peserta
didik sebagai pembaca pertama. Setelah peserta didik pertama membaca,
peserta didik lain sebagai pembaca kedua melanjutkannya, kemudian kegiatan
membaca dilakukan oleh guru sebagai pembaca ketiga, dan seterusnya. Dengan
demikian, membaca bersama dapat dilakukan antara guru dengan peserta didik,
peserta didik dengan peserta didik, atau guru dengan beberapa peserta didik
dalam kelompok kecil.
2) Langkah-langkah Pelaksanaan kegiatan literasi dengan menggunakan
strategi membaca Bersama

• Guru memilih bahan bacaan sesuai dengan tingkat pemahaman peserta


didik
• Guru membaca terlebih teks cerita terlebih dahulu.
• Peserta didik bergantian melanjutkan membaca
• Pada saat guru membaca, peserta didik bersama-sama menyimak sambil
melihat bacaan pada buku, kemudian peserta didik membaca kelanjutannya
secara bergiliran.

3) Isi Bahan bacaan yang di gunakan pada kegiatan literasi menggunakan


strategi membaca Bersama

Ular Yang Tak Tahu Diri

Seorang laki-laki melihat seekor ular besar yang terjepit batu. Ular itu tidak bisa
melepaskan badannya. Laki-laki itu lalu mengangkat batunya agar ular bisa
melepaskan diri. Setelah batu diangkat, ular Iangsung melilit tubuh laki-laki itu
hendak memangsanya.

“Tunggu! Mengapa kau lakukan itu? Bukankah aku telah menolongmu?” kata si
Laki-laki.

“Aku lapar dan tidak ada salahnya aku memangsamu,” kata ular yang tak tahu
membalas budi.

“Kau jangan makan aku sekarang. Kita tanyakan dulu masalah kita pada
binatang yang bijaksana,” kata si laki-laki kepada ular. Lalu, mereka berjalan
dan bertemu hyena.

“Apakah pantas ular ingin memangsaku? Padahal, aku sudah melepaskannya


dari impitan batu,” tanya si laki-laki kepada hyena.

Hyena berpikir, jika memihak ular, ia bisa ikut menikmati daging laki-laki itu.
Hyena pun menjawab, “Tidak ada salahnya.”

Mendengar jawaban hyena, ular hendak mencaplok si laki-laki. Tiba-tiba, laki-


laki itu berkata, “Tunggu dulu, kita tanya pada binatang yang lain.”

Mereka lalu bertemu serigala. “Apakah pantas Ular ingin memangsaku?


Padahal, aku sudah meIepaskannya dari impitan batu,” tanya si laki-laki kepada
serigala.

Serigala menjawab, “Aku tidak percaya seekor ular bisa terimpit batu. Coba kau
tunjukkan aku bagaimana kejadiannya.”

Mereka bertiga pergi ke tempat semula. Serigala berkata, “Coba kau kembali ke
tempatmu.”

Ular kembali ke tempatnya. Lalu, si laki-laki mengimpit ular dengan batu.


Ternyata benar, ular terlihat tidak bisa melepaskan dirinya. Si laki-laki hendak
melepaskan ular kembali.

“Jangan dilepas!” kata serigala.


“Ular itu akan memangsamu. Biarkan dia di situ,” ucap serigala kembali.

Akhirnya, mereka pergi meninggalkan ular. Itulah balasan bagi ular yang tidak
tahu diri.

b) Menggunakan strategi Membaca Terbimbing

1). Deskripsi Strategi Membaca Terbimbing

Strategi Membaca terbimbing adalah metode pembelajaran terbimbing


untuk membantu peserta didik dalam menggunakan strategi belajar membaca
secara mandiri. Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dapat
membuat peserta didik aktif selama pembelajaran membaca. Agar proses
membaca yang dilakukan dapat efektif, maka guru sebaiknya memberikan
pedoman bagi peserta didik dalam membaca. Pedoman tersebut dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab peserta didik berdasarkan isi bacaan.
Tujuan membaca terbimbing adalah agar guru mendukung anak-anak dalam
bahan bacaan yang tidak dapat mereka baca secara mandiri sepenuhnya. Ini
dapat dilakukan secara individu atau dengan kelompok kecil (tidak lebih dari
enam) untuk mendukung pemahaman tentang setiap aspek membaca.

2). Langkah-langkah Pelaksanaan kegiatan literasi dengan menggunakan


strategi membaca Terbimbing
• Memilih isi bahan bacaan tepat (setiap peserta didik memiliki
buku/teks yang sama).
• Guru memberikan arahan awal pada strategi membaca terbimbing
• Meminta satu peserta didik untuk membaca teks bcaan, yang lain
mengulangi bacaan.
• Guru memberikan masukan terhadap bacaan yang kurang tepat.

3). Isi Bahan bacaan yang di gunakan pada kegiatan literasi


menggunakan strategi membaca Terbimbing

Robohnya Surau Kami


karya A.A. Navis

Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di


dunia terpanggang panas, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti lagi
dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di neraka tak
kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan, ada salah seorang yang telah sampai
empat belas kali ke Mekah dan bergelar Syeh pula. Lalu Haji Saleh mendekati
mereka, lalu bertanya kenapa mereka di neraka semuanya. Tetapi sebagaimana
Haji Saleh, orang-orang itu pun tak mengerti juga.

“Bagaimana Tuhan kita ini?” kata Haji Saleh kemudian. “Bukankah kita
disuruh-Nya taat beribadah, teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan
selama hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan ke neraka.”
“Ya. Kami juga berpendapat demikian. Tengoklah itu, orang-orang senegeri
kita semua, dan tak kurang ketaatannya beribadat.”

“Ini sungguh tidak adil.”

“Memang tidak adil,” kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh.

“Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahan kita. Kita harus

mengingatkan Tuhan, kalau-kalau ia silap memasukkan kita ke neraka ini.”

“Benar. Benar. Benar,” sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh.

“Kalau Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?” suatu suara


melengking di dalam kelompok orang banyak itu.

“Kita protes. Kita resolusikan,” kata Haji Saleh.

“Apa kita revolusikan juga?” tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia
menjadi pemimpin gerakan revolusioner.

“Itu tergantung pada keadaan,” kata Haji Saleh. “Yang penting sekarang, mari
kita berdemonstrasi menghadap Tuhan.”

“Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang kita
peroleh,” sebuah suara menyela.

“Setuju! Setuju! Setuju!” mereka bersorak beramai-ramai.

Lalu, mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan. Dan Tuhan


bertanya, “ Kalian mau apa?”

Haji Saleh yang menjadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan
dengan suara yang menggeletar dan berirama indah, ia memulai pidatonya.

“O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-
Mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah
orang-orang yang selalu menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu,
mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya. KitabMu kami hafal di
luar kepala kami. Tak sesat sedikit pun membacanya. Akan tetapi, Tuhanku
yang Mahakuasa, setelah kami Engkau panggil kemari, Engkau masukkan
kami ke neraka. Maka sebelum terjadi halhal yang tidak diingini, maka di sini,
atas nama orang-orang yang cinta pada-Mu, kami menuntut agar hukuman
yang Kau jatuhkan kepada kami ditinjau kembali dan memasukkan kami ke
surga sebagaimana yang Engkau janjikan dalam kitab-Mu.”

“Kalian di dunia tinggal di mana?” tanya Tuhan.

“Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku.”


“O, di negeri yang tanahnya subur itu?”

“Ya. Benarlah itu, Tuhanku.”

“Tanahnya yang mahakaya raya, penuh oleh logam, minyak, dan berbagai
bahan tambang lainnya, bukan?”

“Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami,” mereka mulai
menjawab serentak. Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya
kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap
menjatuhkan hukuman kepada mereka itu.

“Di negeri, di mana tanahnya begitu subur, hingga tanaman tumbuh tanpa
ditanam?”

“Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.”

“Di negeri, di mana penduduknya sendiri melarat itu?”

“Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.”

“Negeri yang lama diperbudak orang lain itu?” “Ya, Tuhanku. Sungguh laknat
penjajah penjajah itu, Tuhanku.”

“Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya dan diangkutnya ke


negerinya, bukan?”

“Benar Tuhanku, hingga kami tidak mendapat apa-apa lagi. Sungguh laknat
mereka itu.”

“Di negeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi,
sedang hasil tanahmu orang lain juga yang mengambilnya, bukan?”

“Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu, kami tak mau tahu.
Yang penting bagi kami ialah menyembah dan memuji Engkau.”

“Engkau rela tetap melarat, bukan?”

“Benar. Kami rela sekali, Tuhanku.”

“Karena kerelaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?”

“Sungguhpun anak cucu kami melarat, tapi mereka semua pintar mengaji.
Kitab-Mu mereka hafal di luar kepala belaka.”

“Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak dimasukkan ke hatinya,
bukan?”

“Ada, Tuhanku.”
“Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya
semua? Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk
anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri,
saling menipu, saling memeras. Aku beri engkau negeri yang kaya raya, tapi
kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan
peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya
beramal di samping beribadat. Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau
miskin? Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga
kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembah-Ku saja. Tidak. Kamu semua
mesti masuk neraka! Hai malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka.
Letakkan di keraknya.”

Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka
sekarang apa jalan yang diridai Allah di dunia.

Tetapi Haji Saleh ingin juga kepastian, apakah yang dikerjakannya di dunia ini
salah atau benar. Tetapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan, ia bertanya saja
pada malaikat yang menggiring mereka itu.

“Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia?”


tanya Haji Saleh.

“Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu


sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi
engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak
istrimu sendiri, hingga mereka itu kucar-kacir selamanya.. Itulah kesalahanmu
yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara
semuanya, tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit pun.”

Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang
memurungkan Kakek.

Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku
tak pergi menjenguk.

“Siapa yang meninggal?” tanyaku kaget.

“Kakek.”

“Kakek?”

“Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri
sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau cukur.”

“Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya


meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.

Aku mencari Ajo Sidi ke rumahnya. Tetapi aku berjumpa sama istrinya saja.
Lalu aku tanya dia.
“Ia sudah pergi,” jawab istri Ajo Sidi. “Tidak ia tahu Kakek meninggal?”

“Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kafan buat Kakek tujuh
lapis.” “Dan sekarang,” tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala
peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab,”
dan sekarang ke mana dia?”

“Kerja.”

“Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.

“Ya. Dia pergi kerja.”***

c) Menggunakan strategi Membaca Interaktif

1). Deskripsi Strategi Membaca Interaktif

Strategi Membaca interaktif merupakan aktivitas membaca bersama


dengan tujuan melibatkan anak secara interaktif dalam memahami isi bacaan.
Artinya, membaca menjadi aktivitas bersama untuk mendapatkan pengalaman
sosial, memperkaya kosakata, menggali isi bacaan, dan memperkaya wawasan
dalam bacaan.

2). Langkah-langkah Pelaksanaan kegiatan literasi dengan menggunakan


strategi membaca Interaktif
• Guru mengajak peserta didik memahami maksud penulis,
• Guru bersama peserta didik menemukan arti suatu kata, persamaan, atau
lawan kata,
• Guru mengajak peserta didik menghubungkan apa yang dibaca dengan
yang diketahui peserta didik, dan
• Guru mengajak peserta didik untuk memvisualisasikan kata atau bagian
dari cerita.

3). Isi Bahan bacaan yang di gunakan pada kegiatan literasi


menggunakan strategi membaca Interaktif

Kesabaran Kerbau

Disebuah hutan hiduplah seekor kerbau dan monyet nakal.

Setiap hari, monyet itu sering menyusahkan kerbau dengan menarik ekornya,
melemparkan kacang ke kepalanya atau melompat dari pohon sambil
mengejeknya.

Kerbau sebenarnya sudah muak dengan lelucon monyet, tetapi dia masih
mencoba untuk bersabar.
Hewan-hewan lain dari hutan melihat ini dan berpikir mengapa kerbau
mentolerir semua kenakalan si monyet.

Gajah datang ke kerbau dan bertanya, “Mengapa kamu tidak memberi


hukuman kepada monyet untuk kenakalannya?”

Si kerbau tersenyum pada gajah dan menjawab, “Saya berterima kasih


kepada monyet karena mengajari saya bagaimana menjadi sabar.”

Monyet yang duduk di puncak pohon, mendengar ini dan merasa malu.

Monyet itu segera mendatangi kerbau dan berkata, “Maaf, teman baikku atas
semua masalah yang kuberikan padamu.

Pesan moral dari Cerita Pendek Kerbau yang Sabar ini adalah kesabaran
akan membuahkan hasil yang manis.

d) Menggunakan strategi Membaca Pemahaman

1) Deskripsi Strategi Membaca Pemahaman (Strategi Mengaktifkan


Pengetahuan)

Strategi Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang dilakukan


oleh seseorang untuk memahami isi bacaan secara menyeluruh. Membaca
pemahaman dilakukan dengan menghubungkan skemata atau pengetahuan awal
yang dimiliki pembaca dan pengetahuan baru yang diperoleh saat membaca,
sehingga proses pemahaman terbangun secara maksimal. Pada strategi
pemahaman ini saya menggunakan strategi Strategi Mengaktifkan Pengetahuan
yang dimana Pembaca diajak untuk menghubungkan apa yang telah mereka
ketahui sebelumnya dengan informasi yang ada di dalam teks. Semakin banyak
pengetahuan dan pengalaman pembaca tentang topik yang dibacanya, semakin
mudah pembaca memahami teks tersebut.

2). Langkah-langkah Pelaksanaan kegiatan literasi dengan menggunakan


strategi membaca Pemahaman (Strategi Mengaktifkan Pengetahuan)
• Guru memilih bahan bacaan untuk peserta didik
• Guru meminta peseta didik untuk membaca teks bacaan
• Guru meminta peserta didik untuk menghubungkan apa yang telah
mereka ketahui sebelumnya dengan informasi yang ada di dalam teks.

3). Isi Bahan bacaan yang di gunakan pada kegiatan literasi


menggunakan strategi membaca Interaktif

Serigala dan Bangau

Suatu ketika, seekor Serigala mengundang seekor Bangau untuk minum teh
di rumahnya.
Serigala itu telah menyiapkan berbagai hidangan untuk Bangau. Ketika
Bangau tiba di rumah Serigala, Serigala itu menyajikan makanan di atas
piring datar.

Bangau itu berjuang sangat keras untuk dapat makan dari piring datar.

Namun dia menyadari bahwa dia tidak akan bisa makan dari piring datar
karena paruhnya yang panjang.

Dia merasa terhina dan meninggalkan rumah serigala karena tahu serigala
sedang membodohinya.

Kemudian si Bangau berpikir untuk mengajarkan Serigala pelajaran.

Keesokan harinya, Bangau itu mengundang Serigala itu ke rumahnya.

Serigala itu dihidangkan makanan di kendil.

Serigala itu mencoba yang terbaik untuk makan dari Kendi tetapi gagal
melakukannya.

Serigala itu merasa terhina dan berkata, “Begini caramu memperlakukan


tamumu?”

Bangau itu menjawab, “Apakah cara Anda memperlakukan saya benar ketika
saya datang untuk makan malam di rumah Anda?”

Serigala itu merasa malu dan meminta maaf pada Bangau. Kemudian mereka
berdua makan malam di piring masing-masing dan menikmati makan malam.

2. Pada strategi yang telah saya terapkan di kelas dalam pelaksaan kegiatan
literasi sudah berjalan dengan baik.
Yang Perlu di perbaiki diperbaiki dalam menerapkan srategi ini dama kegiatan
literasi adalah :
• Teks bacaan lebih yang menarik lagi, agar peserta didik lebih semangat
lagi dalam menerapkan kegiatan literasi
• Guru lebih memotivasi peserta didik untuk meningkatkan semangatnya
dalam membaca agar strategi yang di terapkan bisa berjalan lebih baik
lagi

3. Keterampilan yang perlu ditingkatkan dalam diri saya agar pelaksanaan kegiatan
literasi menggunakan strategi tersebut dapat berjalan lebih baik adalah :
• Dapat menciptakan media literasi yang menarik agar peserta didik lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan literasi
• Lebih menguasai strategi yang digunakan untuk kelancaran kegiatan yang
di lakukan dalam melaksanakan kegiatan literasi.
• Lebih mengembangkan pada potensi diri untuk melakukan kegiatan
literasi yang bervariasi

Anda mungkin juga menyukai