net/publication/338404489
CITATIONS READS
0 13,677
1 author:
Sri Widyastri
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta
24 PUBLICATIONS 25 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Sri Widyastri on 06 January 2020.
Oleh:
Sri Widyastri
Nim 31191200000001
Rifqoh Qudsiah
Nim 21181200100043
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H.M. Atho Mudzhar, MSPD.
Prof. Dr. Suwito, M.A.
Prof. M. Arskal Salim GP, M.A., Ph.D.
Dr. Sudartono Abdul Hakim, M.A.
Dr. Yusuf Rahman, M.A.
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019 M
2
1
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah,
penerjemah:Kathur Suhardi, hal. 365.
2
Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah: Sejarah lengkap kehidupan
rasulullah saw. (Cet. 19; Jakarta Timur: Akbar media, 2017), hal. 486.
3
3
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah,
penerjemah:Kathur Suhardi, hal. 294
4
Al-Tabari, Tarikh al-Rusul wa al-Muluk: Volume 39, diterjemahkan ke bahasa
Inggris oleh Ella Landau-Tasseron (State University of New York Press: New York,
1998), hal. 30.
4
5
Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah: Sejarah lengkap kehidupan
rasulullah saw. (Cet. 19; Jakarta Timur: Akbar media, 2017), hal. 488.
6
Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Sirah Nabawiyah,
penerjemah:Kathur Suhardi, hal. 365.
5
7
Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah: Sejarah lengkap kehidupan
rasulullah saw. (Cet. 19; Jakarta Timur: Akbar media, 2017), hal. 489.
6
sebagian besar sahabat nabi SAW. Akan tetapi sebagaian besar diantara mereka
yang pernah dan yang tidak akan merasakan atmosfir peperangan Badar
memilih untuk berangkat keluar. Mereka berkata “Ya Rasulullah, bawalah kami
keluar menghadapi musuh supaya mereka tidak memandang kita takut dan tidak
sanggup menghadapi mereka.8
Ibnu Ishaq berkata: Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabat:
“Jika kalian mau, tetaplah tinggal di Madinah dan biarkan mereka di tempat
mereka kini berad. Jika mereka tetap di tempat itu, maka ia menjadi tempat
yang paling buruk bagi mereka. Jika masuk menyerbu kita, kita akan serang
balik mereka didalamnya” pendapat Abdullah bin Ubay bin Salul serupa dengan
pendapat Raulullah SAW, yaitu tidak usah keluar dari Madinah untuk berduel
dengan mereka, namun beberapa orang dari kaum Muslimin yang dimuliakan
Allah untuk gugur sebagai Syuhada’ di perang Uhud dan perang-perang lainnya
yang tidak ikut berkesempatan hadir di Perang Badar berkata: “Wahai
Rasulullah, keluarlah bersama kami untuk berduel melawan mereka agar
mereka tidak menganggap kami sebagai pengecut yang tidak berani berhadapan
dengan mereka.”
Abdullah bin Ubay bin Salul berkata:” Wahai Rasulullah, tetaplah
tinggal di Madinah dan jangalan engaku keluar menyerbu mereka, demi Allah
jika kita menyongsong musuh-musuh kita mereka pasti akan membunuh salah
seorang diantara kita dan apabila mereka masuk ketempat kita, kita pasti
berhasil mengalahkan mereka. Wahai Rasulullah biarkanlah mereka di tempat
kini mereka berada. Apabila menetap ditempat tersebut, mereka menetap di
tempat tahanan terburuk. Apabila masuk ke Madinah, mereka akan diperangi
orang laki-laki dan akan dilempari batu oleh kaum wanita dan anak-anak.
8
Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah (Jakarta Timur:
Robbani Press, 2016), hal. 214
7
Apabila pulang kembali ke negeri asalnya, mereka pulang dengan gagal seperti
halnya saat mereka datang.9
Para sahabat yang menginginkan berhadapan lansung dengan orang-
orang Quraisy tetap tidak beranjak dari tempat Rasulullah SAW sampai beliau
masuk rumah dan mengenakan baju besi perangnya. Pada saat itu merupakan
hari jumat dan itu terjadi ketika beliau usai memunaikan shalat jumat. Hari itu
juga salah seorang dari kaum Anshar, yang bernama Malik bin Amr dari Bani
An-Najjar meninggal dunia. Rasulullah SAW Mensalatkannya. Barulah
Rasulullah menemui sahabat-sahabatnya dan mereka menyesal atas apa yang
mereka lakukan. Mereka berkata: “Kita telah lancing memaksa Rasulullah SAW
untuk keluar dan itu tidak sepatutanya kita lakukan”. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila seorang Nabi telah memakai baju besi, tidak patut baginya
mencopotnya kembali, hingga ia berperang.” Kemudian Rasulullah SAW
berangkat bersama seribu sahabatnya.
Ibnu Hisyam berkata: Rasulullah SAW menugaskan Ibnu Ummi
Maktum mejadi Imam sementara di Masjid Nabawi. Ibnu Ishaq berkata: Pada
saat Rasulullah SAW bersama para sahabatnya sampai di Asy-Syauth, kawasan
yang berada di antara Madinah dan Uhud, Abdullah bin Ubay bin Salul beserta
sepertiga pasukan memisahkan diri dari Rasulullah SAW. Abdullah bin Ubay
bin Salul berkata: “Muhammad SAW mentaati usulan sahabt-sahabatnya dan
tidak mau mengambil oendapatku. Whai manusia, kamu tidak mau bunuh diri di
tempat ini?” setekah itu, Abdullah bin Ubay bin Salul pulang ke Madinah
bersama para pengikutnya, yaitu orang-orang munafik dan orang-orang yang di
hinggapi penyakit keragu-raguan dalam hatinya. Mereka dikejar Abdullah bin
Amr bin Haram saudara Bani Salimah yang kemudian berkataa kepada mereka:
“Wahai Kamumku, aku ingatkan kalian tidak menelantarkan kaum dan Nabi
kalian ketika akan berhadapan dengan musuh.” Mereka berkata: “Andai kita
9
Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah: Sejarah lengkap kehidupan
rasulullah saw. (Cet. 19; Jakarta Timur: Akbar media, 2017), hal. 504.
8
tahu kalian akan diperangi, kita pasti tidak akan meninggalkan kalian, namun
kami memandang bahwa perang tidak mungkin terjadi.”
Ketika Abdullah bin Ubay bin Salul dan kawan-kawannya bersikukuh
membangkang dengan pulang ke Madinah, Abdullah bin Amr bin Haram
berkata: wahai musuh-musuh Allah, mudah-mudahan Allah mengutuk kalian
dan dia jadikan Nabi-Nya tidak lagi membutuhkan kalian. Ibnu Hisyam berkata:
Beberapa orang selain Ziyad berkata: dari Muhammad bin Ishaq dari Az-Zuhri
bahwa orang-orang Anshar berkata kepada Rasulullah SAW sebelum perang
uhud:”Wahai Rasulullah, mengapa kita tidak meminta bantuan sekutu-sekutu
dari orang-orang Yahudi? Rasulullah SAW bersabda: kita tidak membutuhkan
mereka. Ziyad berkata: Muhammad bin Ishaq berkata kepadaku bahwa
Rasulullah SAW terus berjalan hingga melewati Harrah Bani Haritsah. Di sana
ada seekor kuda mengibaskan ekornya hingga mengenai besi di gagang pedang
salah seorang sahabat hingga membuat pedang itu terhunus.10
Ibnu Hisyam mengatakan: Kilab al-Saif (paku di ujung pedang). Ibnu
Ishaq berkata: Rasulullah SAW yang terbiasa optimis dan tidak pesimis
bersabda kepada sahabat pemilik pedang: “Sarungkanlah pedangmu kembali,
karena pada hari ini aku lihat semua pedang akan terhunus.”11
Ibnu Ishaq berkata: setelah itu, Rasulullah SAW bersabda kepada para
sahabat-sahabatnya: “siapa diantara kalian yang bisa membawa kita dekat
dengan musuh melalui jalan lain yang tidak bisa dilalui mereka?”Abu
Khaitsamah dari Bani Haritsah bin Al-Haritsah berkata: “Aku, wahai
Rasulullah.” Kemudian Abu Khaitsamah membawa Rasulullah SAW melewati
antara tanah hitam berbatu (harrah) Bani Haritsah dengan kebun-kebun mereka
hingga melewati kebun milik Mirba’ bin Qaidhi. Ia adalah seorang munafik
bermata buta. Ketika mendengar gerak Rasulullah SAW bersama para
10
Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy, Sirah Nabawiyah (Jakarta Timur:
Robbani Press, 2016), hal. 214
11
Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, Sirah Nabawiyah: Sejarah lengkap kehidupan
rasulullah saw., hal. 739.
9
merapatkan kedua baju besinya dan menyerahkan panji perang kepada Mush’ab
bin Umair dari Bani Abduddar.
Ibnu Hisyam berkata: Rasulullah SAW mengijinkan Samurah bin
Jundab al-Fazari dan Rafi bin Khadij saudara Bani Haritsah ikut ikut dalam
medang perang. Kedua sahabat tersebut baru berusia lima belas tahun.
Saat peperangan berlansung, Ath-Thabari meriwayatkan: ditengah-
tengah kami ada orang asing yang tidak diketahui dari mana ia berasal. Dia
berperang dengan sengit dan berhasil membunu tujuh atau delapan orang
musyrikin, lalu iapun bunuh diri dengannya.12
Akan tetapi di perang uhud ini, kaum muslimin mengalami kekalahan
yang sangat tragis, Hamzah bin Abdul Muthalib terbunuh dengan sobekan di
perutnya dan hatinya di cincang-cincang. Hal ini membuat Nabi SAW sangat
bersedih dan begitupun dengan kaum muslimin yang lainnya.
12
Imam Ath-Thabari dalam Tarikhnya pada jilid 2 halaman 73 dari jalur ibnu
Ishaq dengan sanad Mursal.
11
DAFTAR PUSTAKA