Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS GAYA BAHASA DAN MAKNA PADA

LIRIK LAGU LAGU BERBAHASA BIAK


KARYA WEM MEISIDO : KAJIAN STILISTIKA

SKRIPSI

MARTHA M. AIWOR

NIM : 201671053

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2023
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : ANALISIS GAYA BAHASA DAN MAKNA PADA


LIRIK LAGU BERBAHASA BIAK KARYA WEM
MEISDIO KAJIAN STILISTIKA
NAMA : MARTHA M. AIWOR
NIM : 2016 71 053
PROGRAM STUDI : SASTRA INDONESIA

Skirpsi ini telah diuji pada Ujian Skripsi Pada tanggal ….

Pemimbing I Pemimbing II

Dr. Hugo Warami, S.Pd. M.Hum Muhammad Hussen, S.S., M.S


NIP. 197112052002121003 NIP.

Mengetahui,
Ketua Program Studi/Jurusan Dekan Fakultas Sastra dan Budaya
Sastra Indonesia FSB UNIPA Universitas Papua

Muhammad Hussen, S.S., M.S Leon Agusta, S.S., M.Eng.Lit


NIP. NIP.19790801200641002

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian.............................................................................. 4
1.4.1 Manfaat Praktis ........................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Teoritis .......................................................................... 4
1.5. Ruang Lingkup .................................................................................. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN
KERANGKA BERPIKIR
2.1. Kajian Pustaka ................................................................................... 5
2.2. Konsep ............................................................................................... 6
2.2.1. Gaya Bahasa ............................................................................... 6
2.2.2. Makna ........................................................................................ 7
2.2.3. Lirik Lagu .................................................................................. 7
2.3. Landasan Teori .................................................................................. 7
2.3.1. Bentuk-Bentuk Gaya Bahasa ..................................................... 7
2.4. Kerangka Berpikir ............................................................................. 13
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian .............................................................................. 14
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 14
3.2.1. Lokasi Penelitian .................................................................... 14
3.2.2. Waktu Penelitian ...................................................................... 14
3.3. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 14
3.3.1. Jenis Data ................................................................................... 14
3.3.2. Sumber Data ............................................................................... 14

iii
3.4. Instrumen Penelitian .......................................................................... 15
3.4.1. Handphone ................................................................................. 15
3.4.2. Buku Catatan .............................................................................. 15
3.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 15
3.6. Teknik Analisis Data ......................................................................... 15
3.6.1. Redukasi Data ............................................................................ 15
3.6.2. Penyajian Data............................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh
anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri.
Bahasa yang dipergunakan oleh kelompok-kelompok masyarakat dalam
berkomunikasi memiliki dua arti, yaitu bunyi bahsa yang dihasilkan oleh alat-alat
ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam bunyi bahasa yang dihasilkan oleh
alat ucap belum dapat dikategorikan sebagai bahasa apabila bunyi bahasa tersebut
tidak mengandung suatu makna tertentu didalamnya. Oleh karena itu setiap
kelompok masyarakat pemakai suatu bahasa telah memilih arti yang tertentu.
Dengan demikian, didalam setiap kelompok msayarakat bahasa akan terhimpun
bermacam-macam susunan bunyi yang berbeda dengan yang lain yang
mengandung arti serta makna yang berbeda-beda. Kamus Bahasa Besar Indonesia
(2017). Menurut Keraf dalam Smaradipha (2005) Bahasa sebagaialat komunikasi
antara anggota msayarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, dan juga bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan
simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter. Didalam bahasa juga
ditemukan Gaya Bahasa. Pengertian Gaya bahasa sebagai berikut.
Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan
eefek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal
tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Pendek kata, penggunaan
gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan konotasi tertentu (Dale
[et al] dalamTarigan, 1986 : 5). Gorys Keraf mengatakan, Gaya Bahasa adalah
cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan
jiwa dan kepribadian penulis ( pemakai bahasa). Sebuah gaya bahasa harus
mengandung tiga unsur berikut : Kejujuran, Sopan Santun, dan menarik (Keraf,
1985 : 113). Gaya bahasa juga berarti 1) pemanfaatan atas kekayaan bahasa oleh
seseorang dalam bertutur atau menulis ; 2) Pemaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu; 3) Keseluran ciri-ciri bahasa sekelompok penulis
sastra; 4) Cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis

1
atau lisan (KBBI, 195, 297). P. Suparman Natawidjaja (1986: 73) mengatakan,
gaya bahasa adalah pernyataan dengan pola tertentu, sehingga mempunyai efek
tersendiri terhadap pemerhati. Dengan pola materi akan menimbulkan efek
lahiriah (efek bentuk), sedangkan dengan pola arti (pola makna) akan
menimbulkan efek rokhaniah. Gaya bahasa banyak terdapat didalam karya-karya
sastra salah satunya lagu.
Lagu merupakan kata-kata yang dirangkai secara indah yang dinyanyikan
dengan iringan music. Lagu dibuat berdasarkan komposisi musik dan memiliki
irama serta tenpo agar para pendengar ikut terhanyut perasaaanya ke dalam makna
lagu tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Jean Marie Bretagne (Via Smith dan
Fauchon, 2001 : 287 dan 289). Lagu adalah sastra yang sangat istimewa, karena
tempo lagu menunjukkan setiap kedalaman makna. Lirik-lirik pada lagu berifat
manis, sehingga dapat membuat orang-orang merasa terbang, tergelincir, ringan
dan naïf. Menurut pendapat (Moelioni (peny.), 2003 : 624) lagu/nyanyian
merupakan hasil karya seni hubungan dari seni suara dan seni bahasa, sebagai
kmarya seni suara melibatkan dan warna suara penyanyinya.
Lirik lagu juga terbentuk dari bahasa yang dihasilkan dari komunikasi
antara pencipta lagu dengan masyarakat penikmat lagu. Lirik lagu merupakan
ekspresi seseorang dari dalam hatinya tentang suatu hal yang baik sudah dilihat,
didengar maupun dialami. Lirik lagu juga memiliki kekhususan dan tersendiri
dibandingkan dengan sajak karena penuangan ide lewat lirik lagu diperkuat
dengan melodi dan jenis irama yang disesuaikan dengan lirik lagu tersebut. Disini
peneliti memilih lagu Wem Meisido yang memiliki 24 lagu berbahasa biak.
Wem Meisido (lahir pada tanggal 29 Juni 1961) Wem Meisido dibesarkan
di Manokwari, lalu Wem Meisido pindah tinggal di Nabire Papua. Bapak Wem
Meisido pernah menempuh pendidikan di SPP/SPMA Negeri Manokwari terus
Bapak Wem Meisido melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
UNIVERSITAS SATYA WIYATA MANDALA (USWIM) Nabire Papua. Wem
Meisido adalah seorang penyanyi local asal papua yang merupakan pencipta lagu
sekaligus penyanyi, Wem Meisido membuat karya-karya lagunya ada lagu
Berbahasa Biak, lagu dengan memakai bahasa Indonesia dan juga lagu Rohani.
Lagu-lagu kumpulan Wem Meisido ini dijadikan kaset lagu Rohani, lagu pop

2
bahasa Indonesia dan lagu-lagu berbahasa Biak dibuat kaset, kemudian kumpulan
lagu-lagu Bapak Wem Meisido ini juga diupload di Youtube. Disini peneliti tidak
menulis tentang tahun berapa Bapak Wem Meisido merilis sebuah album, peneliti
hanya tahu sedikit tentang Bapak Wem Meisido sebagai penyanyi dan pencipta
lagu. Dari kumpulan lagu-lagu karya Bapak Wem Meisido ini dari lagu Rohani,
lagu pop berbahsa Indonesia dan lagu berbahasa Biak disini peneliti hanya
memilih kumpulan lagu-lagu berbahsa Biak yang peneliti ambil dari Youtube
terdiri dadri 24 lagu berbahasas Biak yang menjadi objek untuk diteliti dari 24
lagu memiliki judul sebagai berikut :

1 Yakondo Arfak 13 Fasasis


2 Awin Kamam 14 Wasaramper
3 Aye Naiwa 15 Au Siapa
4 Kwabero 16 Biaki Sup Manseren
5 Rasine Marasine 17 Rofyor Yabe Kaipare
6 Yamafu Au 18 Wampasi Wambare
7 Ara Insose 19 Awin Kandera
8 Payamyum 20 Paik Akori
9 Mios Manem 21 Rofandu
10 Nadi Awi 22 Sye Insose
11 Rumbesren 23 Wemir Monda
12 Marandan Nya Ido 24 Padaidori

Disini alasan peneliti memilih lagu berbahsa Biak karya Wem Meisido
yang memiliki 24 lagu peneliti tertarik pada lagu yang menceritakan tentang
kehidupan dan alam selain itu juga peneliti ingin mengetahui gaya bahasa dan
makna apa saja yang terdapat dalam 24 lagu berbahasa Biak karya Wem Meisido.
Hal tersebut yang membuat peneliti ingin mengkaji lagu berbahasa Biak karya
Wem Meisido sebaqgaqi objek penelitian.

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memilih dua topik
permasalahan untuk diteliti, yaitu :
1. Bagaimana gaya bahasa pada lagu bahasa Biak Wem Meisido ?
2. Apa saja makna yang terkandung pada lagu berbahasa Biak karya
Wem Meisido ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
mempunyai dua tujuan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Untuk mengetahui gaya bahasa yang digunakan oleh Wem Meisido
dalam lagu berbahsa Biak.
2. Untuk menjelaskan setiap makna yang terkandung dalam lirik lagu
berbahasa Biak Wem Meisido tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian


Selain tujuan yang telah disebutkan, penulis juga mengharapkan
semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini penulis tujukan kepada para
pecinta karya-karya sastra terutama karya sastra dalam bentuk lagu
agar dapat mengerti tentang gaya bahasa dan makna yang
terkandung dalam setiap lirik lagu yang dinyanyikan.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Selain manfaat praktis, adanya manfaat teoritis yang penulis
harapkan smeoga penelitian ini dapat memnerikan sumbangsi
kepada peneliti-peneliti berikutnya khususnya yang mengambil
objek tentang lirik lagu.
1.5 Ruang Lingkup
Penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil lirik lagu sebagai
objek. Penulis memfokuskan penelitian ini pada lirik lagu berbahasa Biak
karya Wem Meisido.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI
DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Kajian Pustaka


Diniari dan Fahrudin,M.A. (2013) dengan judul penelitian “ Analisis
gaya bahasa dan makna pada lirik lagu Muse dalam album Black Holles
dan Relevations kajian stilistika”. Hasil penelitian ini diharapkan
memberikan kontribusi dalam memahami gaya bahasa yang digunakan
pencipta lagu dalam menyuarakan opininya. Metode kualitatif dengan
pendekatan stilistika. Digunakan juga teori semantic serta penjelasan gaya
bahasa atau majas, puisi, lirik dan lagu untuk melengkapi interpretasi lirik
dalam skripsi ini.

Yulianto (2014) dengan judul penelitian “ Analisis gay bahasa pada


lirik lagu Grup Band Noah dalam album seperti seharusnya”. Hasil
penelitian ini lirik lagu grup band Noah seeperti seharusnya terdapat
penggunaan gaya bahasa yaitu gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat
dan gaya bahasa berdasarkan langsung tindaknya makna. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan
pendekatan stilistika.

Nanda (2014) dengan judul penelitian “ Analisis gaya bahasa dalam


album wasiet keu aneuk rafli kande”. Hasil penelitian ini gaya bahasa
berdasarkan langsung tindaknya makna menunjukkan bahwa terdapat
sepuluh gaya bahasa yang terkandung dalam album lagu tersebut. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif.

Ardiyanto (2014) dengan judul penelitian “ Analisis gaya bahasa dan


pesan-pesan pada lirik lagu Peterpan dalam album Bintang di Surga”.
Hasil penelitian ini berupa pemakaian gaya bahasa pada lirik lagu peterpan
dalam album bintang di surga, setelah dilakukan bahasa yang terdiri dari 9
jenis gaya bahasa.

5
Juita (2021) dengan judul penelitian “ Analisi gaya bahasa pada lirik
lagu karya Feliks Edon dalam album Rame Raes kajian stilistika”. Hasil
penelitian ini yang diperoleh adalah penggunaan gaya bahasa. Metode
yang dipakai dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif yaitu
metode yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang
dipisahkan dengan kategori untuk memeperoleh kesimpulan.

Penelitian tentang “ Analisis gaya bahasa dan makna pada lirik lagu
berbahasa Biak karya Wem Meisido kajian stilistika” dari kelima
penelitian terdahulu sama-sama menjadikan lirik lagu sebagai objek
penelitian dan juga menggunakan kajian stilistika. Akan tetapi dari kelima
penelitian diatas penulis menemukan satu penelitian yang mirip dengan
penelitian saat ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh Diniari dan
Fachrudin (2013) karena sama-sama meneliti entang gaya bahasa dan
makna yang terkandung didalam lirik lagu.

2.2 Konsep

2.2.1 Gaya Bahasa

Menurut pendapat Ratna (2013 : 416) gaya bahasa adalah unsur


sebuah karya sastra yang diakibatkan dari penyusunan bahasa, sehingga
muncul nilai-nilai keindahan dari karya tersebut dan menjadikan sebuah
karya sastra menjadi semakin menarik dan hidup.

Gaya Bahasa adalah cara seseorang pengarang menyampaikan


gagsannya, dengan menggunakan media masa yang indah dan harmonis
serta mampu menuansakan makna dan suasana yang dapat menyentuh
daya yang inteletual dari emosi pembaca.

6
2.2.2 Makna

Menurut Chaer (2015 : 297) menyatakan bahwa relasi makna adalah


hubungan semantic yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan
satuan bahasa yang lain.

2.2.3 Lirik Lagu

Pada dasarnya lirik lagu merupakan puisi karena didalamnya Bahasa


dalam lirik lagu sangat berpengaruh terhadap efek estetis pendengar Ratna
(dalam uryantara, 2017 : 2).

Menurut pendapat Bahari (dalam Khoiriyah dan Sinaga, 2017 : 28)


lagu adalah pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-
nada, baik vocal maupun instrument yang meliputi melodi dan harmoni
sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama
aspek emosional.

2.3 Landasan Teori

Stilistika adalah ilmu yang menyelidiki pemakaian Bahasa dalam


karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek keindahannya
sekaligus latar belakang sosialnya Ratna (2013 : 10). Stilistika sebagai
ilmu pengetahuan mengenai gaya Bahasa, makna objek kajiannya adalah
semua jenis komunikasi yang menggunakan Bahasa, baik lisan maupun
tulisan. Jadi meliputi baik karya sastra dan karya seni pada umumnya,
maupun Bahasa sehari-hari.

2.3.1 Bentuk-Bentuk Gaya Bahasa

1. Gaya Bahasa Perbandingan

Majas perbandingan adalah majas yang cara melukiskan keadaan apapun


dengan menggunakan perbandingan antara satu hal dengan hal lain. Yang
termasuk majas ini misalnya majas asosiasi, metafora, personifikasi, alegori,
pleonasme, dan lain-lain.

7
a) Simile
Majas Simile merupakan majas yang menggambarkan suatu keadaan
dengan menbanding-bandingkan suatu hal dengan hal lainnya yang pada
hakikatnya berbeda namun disengaja untuk di persamakan (Ducrot dan
Todorou, 1981 : 279). Hal-hal tersebut dibandingkan secara eksplisit
dengan penggunaan kata-kata seperti, bagaikan, laksana, umpama, dan
lain-lain.

b) Metafora
Metafora berasal dari Bahasa Yunani Metaphora yang artinya
memindahkan. Istilah metaphora diturunkan dari kata meta yang artinya
diatas pherein yang artinya membawa (Tarigan, 1993 : 141). Majas
metaphora membantu orang yang berbicara atau menulis untuk
menggambarkan hal-hal dengan jelas, dengan cara membanding-
bandingkan Suatu hal dengan hal lain yang memiliki ciri-ciri dan sifat
yang sama.

c) Personifikasi
personifikasi adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani
pada barang atau benda yang tidak bernyawa ataupun pada ide yang
abstrak. Personifikasi merupakan pengungkapan dengan
menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang
bukan manusia. Personifikasi adalah majas yang menerapkan sifat-
sifat manusia terhadap benda mati. Personifikasi atau penginsanan
adalah gaya bahasa yang mempersamakan benda-benda dengan
manusia, punya sifat, kemampuan, pemikiran, perasaan, seperti yang
dimiliki dan dialami oleh manusia.
d) Alegori
Alegori yaitu gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan yang
utuh, yang membentuk kemannunggalan kang paripurna, merupakan
rangkaian cerita yang dipergunakan sebagai perlambang untuk
mendidik atau menerangkan suatu hal (Suprapto, 1991 : 10). Alegori

8
adalah gaya bahasa yang menggunakan lambang-lambang yang
termasuk dalam alegori antara lain: fable dan parable.
e) Alusio
Alusio merupakan pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan
karena sudah dikenal. Alusio adalah gaya bahasa yang menampilkan
danaya persamaan dari sesuatu yang dilukiskan yang sebagai referen
sudah dikenal pembaca.
f) Antitesis
Antitesis adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan
yang bertentangan.
g) Pleonasme
Pleonasme merupakan majas yang dipergunakan dengan cara
menambahkan keterangan padda pernyataan yang sudah jelas atau
menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
h) Tautologi
Tautologi merupakan suatu majas perulangan yang cara
melukiskannya dengan mengulang –ulang kata yang ada dalam
kalimat (Suprapto, 1991 : 85)
I) Sinestosia
Sinestesi adalah majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu
indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya. Dalam
majas sinestesis, perbandingan dilakukan dengan cara
membandingkan dengan suatu yang dapat dirasakan oleh pembaca
indra.
j) Metonomia
Metonomia adalah bahasa kiasan dalam bentuk penggantian nama atas
sesuatu
k) Asosiasi
Majas asosiasi merupakan majas perbandingan yang cara melukiskan
suatu hal dengan cara membandingkan suatu hal dengan hal lain,
sesuai dengan keadaan hal yang dimaksud (Suprapto, 1991 :14).

9
2. Gaya Bahasa Pertentangan
Majas pertentangan yaitu majas yang cara melukiskan hal apapun
mempertentangkan antara hal yang satu dengan hal yang lainnya.
a) Litotes
Litotes adalah majas yang berupa pernayataan yang berisfat
mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Litotes : ungkapan berupa
penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
b) Hiperbola
Hiperbola merupakan pengungkapan yang melebih-lebihkan
kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
c) Ironi
Ironi adalah gaya Bahasa yang berupa pernyataan yang isinya
bertentangan denan kenyataan yang sebenarnya.
d) Paradoks
Paradoks adalah gaya Bahasa yang mengandung pertentangan yang
nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks adalah gaya Bahasa
berupa pernayataan yang mengandung kontras atau pertentangan,
namun ternyata mengandung kebenaran.
e) Klimaks
Klimaks ialah gaya Bahasa yang berupa susunan ungkapan yang
makin lama makin mengandung penekanan atau mengandung
penekanan atau makin meningkat kepentingan dari gagasan atau
ungkapan sebelumnya.
f) Sinisme
Sinisme adalah gaya Bahasa yang merupakan sindiran yang berbentuk
kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan atau
ketulusan hati. Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide
bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).

g) Sarkasme
Sarkasme adalah gaya Bahasa yang mengandung sindiran atau olok-
olok yang pedas atau kasae. Sarkasme sindiran langsung dan kasar.

10
Gaya Bahasa sindiran yang terkasar dimana memaki orang dengan
kata-kata kasar dan tidak sopan.

3. Gaya Bahasa Pertautan


Majas pertautan yang cara menjelaskan suatu keadaan dengan
mengaitkan hal yang dimaksud dengan lainnya yang memiliki sifat
yang berkarakteristik sama atau mirip. Yang termasuk jenis majas
pertautan diantaranya: Metonimia, Simbolik, Sinekdoke, Eufimisme,
Defemisme, Eponim dan lain-lain.
a) Metonimia
Majas Metonimia merupakan majas yang mempergunakan nama ciri
atau ciri hal yang menjadi ciri terhadap hal yang dimaksud kemudia di
tautkan dengann manusia, barang, atau apapun sebagai gantinya
(Suprapto, 1991 : 50).
b) Simbolik
Simbolik adalah majas yang menggambarkan sesuatu yang
menggunakan benda-benda sebagai simbol atau lambang.
c) Sinekdolke
Sinekdolke adalah gaya bahas yang menyebutkan nama sebagai nama
pengganti barang sendiri.
d) Eufimisme
Eufimisme adalah gaya Bahasa berupa pengungkapan yang sifatnya
mengharuskan supaya tidak menyinggung perasaan, tidak terasa
tajam.
e) Defemisme
Majas Defemisme pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa
kurang pantas sebagaimana adanya.

f) Eponim
Eponim adalah gaya Bahasa yang menyebut nama seseorang yang
begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu
dipakai untuk menyatakan sifat itu.

11
4. Gaya Bahasa Perulangan
Majas Perulangan yaitu majas yang cara-cara melukiskan suatu
keadaan dengan cara mengulang-ulang kata, frase, suatu maksud.

a) Repetisi
Repetisi merupakan majas perulangan kata, frase dan klausa yang
sama dalam suatu kalimat. Repetisi ialah majas perulangan yang cara
melukiskan suatu hal dengan mengulang-ulang kelompok kata atau
frasa yang sama (Ducrot dan Todorov, 1981 : 279).
b) Kiamus
Kiamus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus
merupakan inversi atau pembalikan susunan antara dua kata dalam
satu kalimat. Majas kiamus merupakan bentuk majas perulangan yang
isinya mengulang atau repetisi sekaligus merupakan inversi hubungan
antara dua kata dalam satu kalimat. (Ducrot dan Todorov, 1981 : 277).

c) Tautotes
Tautotes adalah gaya Bahasa perulangan yang berupa pengulangan
sebuah kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
d) Anafora
Anafora adalah gaya Bahasa repetisis yang merupakan perulangan
kata pertama pada setiap baris atau kalimat. Majas anafora merupakan
bentuk majas perulangan yang menempatkan kata atau frasa yang
sama di depan suatu puisi (Suprapto, 1991 : 27).

2.4 Kerangka Berpikir

12
Gaya Bahasa dan Makna Bahasa pada Lirik Lagu
Berbahasa Biak Karya Wem Meisido

Lagu Berbahasa Biak Karya Wem Meisido


1 Yakondo Arfak 13 Fasasis
2 Awin Kamam 14 Wasaramper
3 Aye Naiwa 15 Au Siapa
4 Kwabero 16 Biaki Sup Manseren
5 Rasine Marasine 17 Rofyor Yabe Kaipare
6 Yamafu Au 18 Wampasi Wambare
7 Ara Insose 19 Awin Kandera
8 Payamyum 20 Paik Akori
9 Mios Manem 21 Rofandu
10 Nadi Awi 22 Sye Insose
11 Rumbesren 23 Wemir Monda
12 Marandan Nya Ido 24 Padaidori

Gaya Bahasa Makna Bahasa

Analisis Data

Hasil dan Kesimpulan

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

13
3.1 Metode Penelitian

Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk memahami


fenomena-fenomena manusia atau social dengan menciptakan gambaran yang
menyeluruh dan kompleks yang dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan
pandangan terinci yang diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam
latar setting yang alamiah ( Walidin, Saifulah dan Tabrani; 2015:77)
Penulis menggunakan meotde penelitian kualitatif karenametode ini sangat
relevan dengan apa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tempat-tempat yang dianggap sepi dan
tenang dibawah pohon, ditaman, pantai maupun diruangan yang
aman dan tenang. Hal tersebut dikarenakan penulis harus
mendengarkan lagu yang telah ditetapkan untuk menulis setiap
liriknya, mengartikannya ke dalam bahasa Indonesia dan mencari
gaya bahsa dan makna yang terkandung didalamnya.

3.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya terhitung sejak
dilakukan ujian kelayakan proposal penelitian skripsi sampai
dengan selesai.

3.3 Jenis dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat atau
gambar menurut sugiyono (2017 : 9)
3.3.2 Sumber Data
Sumber data adalah subyek dimana data diperoleh, sumber data
yang tidak tepat mengakibatkan data yang terkumpul tidak relevan,
menurut Arikunto (2013 : 172)

14
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan peralatan yang digunakan untuk
menunjang penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut adalah instrumen yang
digunakan adalah :
3.4.1 Handphone
Handphone dalam penelitian ini berguna untuk mendownload lagu-
lagu yang akan diteliti. Selain itu, penulis juga mendengarkan lagu
menggunakan handphone.

3.4.2 Buku Catatan


Buku catatan yang dmaksud adalah untuk menulis data yang
didapatkan mulai dari lirik lagu hingga data-data lain yang
dianggap berguna bagi penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data


1. Menurut Mahsun (2013 : 92) menyatakan simak memiliki teknik dasar
yang berwujud teknik sadap, merupakan teknik dasar dalam metode
simak, karena hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan.
2. Menurut Mahsun (2013 : 104) Teknik catat adalah kegiatan peneliti
mencatat data –data yang relevan sesuai dengan sasaran serta tujuan
peneliti.

3.6 Teknik Analisis Data


Menurut sugiyono (2015:2244) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh.
3.6.1 Redukasi Data
Menurut Sugiyono (2015:249) redukasi data merupakan proses
berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan serta
kedalaman wawasan yang tinggi. Untuk memperjelas data yang
dibutuhkan.

3.6.2 Penyajian Data


Menurut Sugiyono (2015:249) dalam penelitian kualitatif
penyajaian data bias dilakukan dalam bentuk uraian singkat guna
memberikan pemahaman kepada pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, Supriyadi.2013. “ Analisis Gaya Bahasa pada lirik lagu grup musik wali
dan Pemanfaatannya sebagai bahan pembelajaran apresiasi puisi di
SMA”.

Diniari, Dania dan Fahrudin,Diding M.A.2013.”Analisis Gaya Bahasa dan Makna


pada lirik lagu Muse dalam album Black Holes Revelations (kajian
Stilistika)”.

Ardiyanto,Riza.2014.” Analsis Gaya Bahasa dan pesan-pesan pada lirik lagu


peterpan dalam Album Bintang di Surga”.

RahmawatI,Nur,Fitri.2014.”Analisis Gaya Bahasa lirik lagu Carla Bruni dalam


album Quequ’ma’adit”.

Yulianto,Edi.2014.”Analisis Gaya Bahasa pada lirik lagu Group Band Noah


dalam album Seperti seharusnya”.

Setiaji, Rahmat. 2018. “Analsis Gaya Bahasa yang terdapat pada teks lagu Back
Number”.

Sugiyono,2018. Metode penelitian pendidikan pendidikan kuantitatif, Kualitatif


dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Lafamane, Felta. 2020. “ Kajian Stilistika (Komponen Stilistika).

Zuhadi, Z. 2020. “ Analisis Gaya Bahasa dalam album Mantra-mantra Karya


Kunto Aji dan Hubungannya dengan pembelajaran Bahasa Indonesia
SMA”.

Julita,Herlinda,Maria.2021.’’Analisis Gaya Bahasa pada lirik lagu karya Feliks


Edon dalam album Rame Raes Kajian Stilistika”.

Setiawan, AM. 2021. “Analisis Gaya Bahasa dalam lirik lagu Bertau Nadin
Amiza : Kajian Stilistika”.

Anda mungkin juga menyukai