Anda di halaman 1dari 16

PT ASABRI RUGIKAN NEGARA

Nurpadillah
Universitas Negeri Makassar
Nurf73274@gmail.com

ABSTRACT

Research on PT Asabri which aims to find evidence or indications of state losses can provide
a better understanding of the company's potential financial or governance problems. This can
help the government to take necessary steps to improve the situation and prevent further harm
to the country. This article presents an in-depth analysis of the PT Asabri case which has
caused significant losses to state finances. Through a literature study approach, this article
identifies the main factors that cause these losses, including corrupt practices, poor
management, and weaknesses in supervision. Apart from that, this article also evaluates the
economic and social consequences of these losses, explains the law that has been violated by
PT Asabri and provides policy recommendations to prevent the recurrence of similar cases in
the future. Thus, it is hoped that this article can provide valuable insight for related parties in
improving corporate governance and state financial management.

Keywords: Losses, Corruption, Supervision, Corporate Governance

ABSTRAK

Penelitian mengenai PT Asabri yang bertujuan untuk menemukan bukti atau indikasi kerugian
negara dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi masalah keuangan atau
tata kelola perusahaan tersebut. Ini dapat membantu pemerintah untuk mengambil langkah-
langkah yang diperlukan untuk memperbaiki situasi dan mencegah kerugian lebih lanjut bagi
negara. Artikel ini menyajikan analisis mendalam tentang kasus PT Asabri yang telah
menimbulkan kerugian signifikan bagi keuangan negara. Melalui pendekatan studi pustaka,
artikel ini mengidentifikasi faktor-faktor utama yang menyebabkan kerugian tersebut,
termasuk praktik korupsi, pengelolaan yang buruk, dan kelemahan dalam pengawasan. Selain
itu, artikel ini juga mengevaluasi konsekuensi ekonomi dan sosial dari kerugian tersebut,
menjelaskan mengani hukum yang telah dilanggar oleh PT Asabri serta memberikan
rekomendasi kebijakan untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Dengan
demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi pihak-pihak
terkait dalam meningkatkan tata kelola perusahaan dan pengelolaan keuangan negara.

Kata Kunci : Kerugian, Korupsi, Pengawasan, Tata Kelola Perusahaan

PENDAHULUAN

PT Asabri (Persero) adalah BUMN yang bergerak di bidang asuransi sosial dan pembayaran
pensiun khusus bagi prajurit TNI, anggota Polri dan PNS yang bekerja di lingkungan
Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Republik Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang
No. 40 Tahun 2014 tentang Usaha Perasuransian, menurut jenis usahanya PT Asabri (Persero)
adalah asuransi jiwa, dan menurut sifat usahanya PT Asabri (Persero) adalah bersifat sosial,
sehingga PT Asabri (Persero) wajib diselenggarakan menurut undang-undang, Sebagai
perusahaan asuransi jiwa sosial yang memberikan perlindungan (proteksi) keuangan untuk
kepentingan prajurit TNI, anggota Polri dan PNS TNI/Polri, maka dapat dikatakan bahwa
penyelenggaraan kegiatan perasuransian PT Asabri (Persero) mengedepankan prinsip-prinsip
dasar asuransi sosial, yaitu "yang muda menolong yang tua, yang berpenghasilan tinggi
menolong yang berpenghasilan rendah, yang beresiko rendah menolong yang beresiko
tinggi". saling tolong menolong" sangat ditekankan.

Translated with DeepL.com (free version)Dalam beberapa tahun terakhir, PT Asabri telah
menjadi sorotan publik karena skandal keuangan yang merugikan negara. Dengan dugaan
penyalahgunaan dana oleh pihak internal, baik dari manajemen maupun pegawai, perusahaan
ini telah menimbulkan kerugian yang signifikan bagi keuangan negara. Dalam laporan
pemeriksaan dan investigasi, terungkap bahwa praktik-praktik korupsi, penggelapan, dan
pengelolaan dana yang buruk telah merusak integritas perusahaan dan mempengaruhi
kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan negara. Dalam konteks ini, penting untuk
mengidentifikasi akar penyebab masalah ini, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk
memperbaiki situasi dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Dengan
menyelidiki peristiwa ini lebih lanjut, kita dapat memahami lebih baik bagaimana masalah ini
timbul dan mengembangkan solusi yang tepat untuk melindungi kepentingan keuangan
negara dan memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi-institusi keuangan pemerintah.

Adapun berapa masalah yang terkait dengan PT Asabri yang dapat merugikan negara antara
lain seperti Penyalahgunaan Dana dimana Terdapat dugaan penyalahgunaan dana oleh pihak
terkait dalam PT Asabri yang dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan dan
negara, Ketidaktransparan dimana Kurangnya transparansi dalam pengelolaan dana dan
investasi PT Asabri dapat menimbulkan kecurigaan dan keraguan terhadap kegiatan
perusahaan, yang berpotensi merugikan kepercayaan investor dan negara, Pengelolaan
Investasi yang Buruk dimana Keputusan investasi yang buruk atau tidak bijaksana oleh
manajemen PT Asabri dapat mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan dan negara,
Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang dimana Adanya indikasi korupsi atau
penyalahgunaan wewenang oleh pihak terkait dalam PT Asabri dapat merugikan negara baik
secara finansial maupun dalam hal reputasi, Ketidakpatuhan Terhadap Standar Tata Kelola
Perusahaan dimana Jika PT Asabri tidak mematuhi standar tata kelola perusahaan yang baik
hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi negara karena risiko yang lebih tinggi terhadap
praktik-praktik yang merugikan.

Penelitian mengenai PT Asabri yang merugikan negara dianggap penting untuk ditindak
lanjuti karena implikasinya yang luas terhadap keuangan negara, kredibilitas institusi
keuangan, dan kepercayaan masyarakat. PT Asabri adalah perusahaan asuransi milik negara di
Indonesia, dan jika ada penyalahgunaan atau kerugian keuangan di perusahaan semacam ini,
dapat merusak stabilitas keuangan negara dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Oleh
karena itu, penelitian yang mengungkap kelemahan atau pelanggaran di PT Asabri sangat
penting untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah terjadinya kerugian lebih lanjut.

Upaya-upaya yang dapat meningkatka kinerja pada perusahaan PT Asabri ialah :

1. Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance Sebagai Upaya Meningkatkan


Kinerja Pada Perusahaan Perasuransian
2. Peranan Hukum Dalam Memastikan Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate
Governance Pada Perusahaan Perasuransian BUMN
3. Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance Pada PT. ASABRI (Persero)
Melalui penerapan langkah-langkah ini secara komprehensif, diharapkan dapat memperbaiki
situasi di PT Asabri, mengurangi risiko terulangnya kejadian serupa di masa depan, serta
memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan pemerintah, berikut beberapa
solusi yang ditawarkan untuk masa depan :

1. Reformasi Tata Kelola Perusahaan yaitu Melakukan reformasi tata kelola perusahaan
dengan memperkuat mekanisme pengawasan dan akuntabilitas. Hal ini dapat dilakukan
dengan menetapkan standar tata kelola perusahaan yang lebih ketat, termasuk peningkatan
transparansi, pertanggungjawaban, dan independensi dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Penegakan Hukum yang Ketat yaitu Memastikan penegakan hukum yang ketat terhadap
praktik-praktik korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan pelanggaran lainnya yang
merugikan negara. Hal ini termasuk penyelidikan mendalam terhadap semua dugaan
penyalahgunaan dana dan tindakan hukum yang tegas terhadap pelaku yang terlibat.
3. Penguatan Pengawasan Internal dan Eksternal yaitu Memperkuat sistem pengawasan
internal dan eksternal di PT Asabri untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan dana dan
pelanggaran lainnya. Ini termasuk pemeriksaan internal yang lebih ketat, audit independen
yang teratur, serta keterlibatan otoritas pengawas eksternal yang independen.
4. Pendidikan dan Pelatihan Karyawan yaitu Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada
karyawan PT Asabri tentang etika bisnis, tata kelola perusahaan yang baik, serta
pentingnya kepatuhan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku. Hal ini dapat membantu
meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab karyawan dalam menjalankan tugas mereka
dengan integritas.
5. Keterlibatan Masyarakat dan Media yaitu Mendorong keterlibatan masyarakat dan media
dalam mengawasi dan memantau aktivitas PT Asabri. Dengan adanya tekanan dan sorotan
dari masyarakat serta media massa, peluang untuk melakukan praktik-praktik yang
merugikan dapat diminimalkan.
6. Transparansi Informasi yaitu Meningkatkan transparansi informasi mengenai kegiatan dan
keuangan PT Asabri kepada publik. Hal ini dapat dilakukan dengan mempublikasikan
laporan keuangan secara teratur dan mudah diakses, serta memberikan informasi yang
jelas mengenai kebijakan investasi dan pengelolaan dana.
7. Kolaborasi dengan Institusi Keuangan Lainnya yaitu Memperkuat kerja sama dan
kolaborasi dengan institusi keuangan lainnya, baik di tingkat nasional maupun
internasional, untuk pertukaran informasi dan pengalaman dalam mengelola risiko
keuangan dan mencegah praktik-praktik yang merugikan.

Dengan mencapai target luaran, diharapkan bahwa penelitian mengenai PT Asabri yang
merugikan negara dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperbaiki situasi,
mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan, dan memulihkan kepercayaan publik
terhadap lembaga keuangan pemerintah. Target luaran dari penelitian mengenai PT Asabri
yang merugikan negara mencakup beberapa aspek yang sangat penting untuk dipahami dan
diselesaikan. Berikut adalah beberapa target luaran yang dapat diidentifikasi:

1. Identifikasi Akar Penyebab Masalah dimana Salah satu target utama adalah
mengidentifikasi dengan jelas akar penyebab masalah yang menyebabkan skandal
keuangan di PT Asabri. Ini mencakup memahami faktor-faktor yang memungkinkan t
2. erjadinya penyalahgunaan dana, kurangnya transparansi, keputusan investasi yang buruk,
korupsi, dan ketidakpatuhan terhadap standar tata kelola perusahaan.
3. Analisis Risiko dan Dampak Finansial dimana Penting untuk menganalisis risiko dan
dampak finansial yang ditimbulkan oleh skandal keuangan di PT Asabri. Ini melibatkan
mengukur kerugian yang telah terjadi dan potensi kerugian di masa depan jika masalah ini
tidak ditangani dengan baik.
4. Rekomendasi Perbaikan dan Pencegahan dimana Berdasarkan hasil penelitian, target
luaran berikutnya adalah menyusun rekomendasi perbaikan dan pencegahan yang konkret
dan dapat diimplementasikan untuk memperbaiki situasi di PT Asabri dan mencegah
terjadinya kejadian serupa di masa depan. Rekomendasi ini harus mencakup langkah-
langkah konkret untuk mengatasi setiap masalah yang teridentifikasi.
5. Perbaikan Tata Kelola Perusahaan dimana Salah satu target utama adalah memperbaiki
tata kelola perusahaan di PT Asabri dengan menerapkan praktik-praktik tata kelola
perusahaan yang baik dan memastikan kepatuhan terhadap standar yang relevan.
6. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas dimana Target luaran juga termasuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan investasi PT
Asabri. Ini melibatkan langkah-langkah untuk memastikan bahwa informasi yang relevan
tersedia untuk publik dan bahwa tanggung jawab atas keputusan investasi dan pengelolaan
dana dipertanggungjawabkan dengan jelas.
7. Peningkatan Kepatuhan Hukum dan Etika dimana Target luaran lainnya adalah
meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan etika bisnis di PT Asabri. Ini termasuk
memperkuat penegakan hukum terhadap praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan
wewenang, serta meningkatkan kesadaran dan kepatuhan karyawan terhadap aturan dan
regulasi yang berlaku.
8. Pemulihan Kepercayaan Publik dimana Akhirnya, target luaran penting adalah
memulihkan kepercayaan publik terhadap PT Asabri dan institusi keuangan pemerintah
secara keseluruhan. Ini melibatkan upaya komunikasi yang proaktif dan transparan, serta
tindakan nyata untuk memperbaiki dan mengubah citra perusahaan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, di mana peneliti melakukan analisis
terhadap kumpulan literatur yang relevan dengan topik penelitian mereka. Tujuan utamanya
adalah untuk mensintesis, mengevaluasi, dan menginterpretasikan temuan-temuan yang ada
dalam literatur yang telah tersedia. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan
dan mensintesis informasi dari berbagai sumber, seperti jurnal ilmiah, buku, dan publikasi
lainnya, tanpa melakukan penelitian lapangan atau eksperimen langsung. Metode studi
literatur disebut juga serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data
pustaka, membaca dan mencatat, mengelolah bahan penelitian serta mengidentifikasi faktor
faktor penyebab dilakukannya penelitian ini.

Setelah menjelaskan metode yang gunakan dalam penelitian ini, berikut faktor faktor
penyebab dilakukannya penelitian ini :

1. Skandal Keuangan yang Merugikan, PT Asabri telah menjadi sorotan publik karena
skandal keuangan yang merugikan negara. Dugaan penyalahgunaan dana, praktik-praktik
korupsi, dan pengelolaan dana yang buruk telah menimbulkan kerugian finansial yang
signifikan bagi perusahaan dan negara. Kondisi ini memicu kebutuhan untuk melakukan
penelitian mendalam untuk memahami akar penyebab masalah dan mengembangkan
solusi yang tepat.
2. Implikasi Luas Terhadap Keuangan Negara, Skandal di PT Asabri memiliki implikasi
yang luas terhadap keuangan negara. Sebagai perusahaan asuransi milik negara, jika
terjadi penyalahgunaan atau kerugian keuangan di PT Asabri, hal tersebut dapat merusak
stabilitas keuangan negara dan mengganggu kredibilitas pemerintah dalam mengelola aset
negara.
3. Pentingnya Kredibilitas Institusi Keuangan, Kredibilitas institusi keuangan, terutama
lembaga keuangan pemerintah, sangat penting untuk dipertahankan. Skandal di PT Asabri
telah merusak kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan negara, dan oleh karena
itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengembalikan kepercayaan tersebut melalui
tindakan yang konkret dan berkelanjutan.
4. Kepentingan Masyarakat dan Investor, Masyarakat dan investor memiliki kepentingan
yang besar dalam keberlangsungan dan kredibilitas PT Asabri sebagai lembaga keuangan
yang bertanggung jawab. Dengan adanya skandal keuangan, kepercayaan mereka terhadap
perusahaan dapat tergerus, yang dapat berdampak pada stabilitas pasar dan keuangan
secara keseluruhan.
5. Kewajiban untuk Melindungi Kepentingan Negara, Pemerintah memiliki tanggung jawab
untuk melindungi kepentingan negara, termasuk keuangan negara. Oleh karena itu,
melakukan penelitian untuk mengungkap kelemahan atau pelanggaran di PT Asabri sangat
penting untuk mengatasi masalah tersebut dan mencegah terjadinya kerugian lebih lanjut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Akibat kesalahan yang dilakukan oleh PT Asabri, negara harus menanggung kerugian yang
cukup besar yaitu sebesar Rp 22,78 triliun, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
menyimpulkan adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan yang
dilakukan oleh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau
menyimpulkan adanya penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan yang
dilakukan oleh pihak-pihak terkait dalam pengelolaan investasi saham dan reksadana Asabri:

1. Menurut UU Perbendaharaan Negara Pasal 1 angka 1, kerugian negara dan daerah adalah
kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai
akibat perbuatan melawan hukum yang disengaja atau lalai yang jumlahnya telah nyata
dan pasti.
2. Peraturan BPK No. 1 Tahun 2020 tentang Pengusutan, Pemeriksaan, dan Penghitungan
Kerugian Negara dan Daerah serta Pemberian Keterangan Ahli menyebutkan bahwa
penghitungan kerugian negara dan daerah, termasuk penghitungan nilai kerugian negara
dan daerah yang timbul sebagai akibat perbuatan melawan hukum dalam pengelolaan
keuangan negara, dilakukan dengan cara: a. Menghitung nilai kerugian negara dan daerah
yang timbul sebagai akibat perbuatan melawan hukum dalam pengelolaan keuangan
negara; b. Menghitung nilai kerugian negara dan daerah yang timbul sebagai akibat
perbuatan melawan hukum dalam pengelolaan keuangan negara; c. Menghitung nilai
kerugian negara dan daerah yang timbul sebagai akibat perbuatan melawan hukum dalam
pengelolaan keuangan negara Dalam Perpres disebutkan bahwa hal tersebut dilakukan
melalui.
3. penghitungan kerugian negara dilakukan oleh BPK atas permintaan instansi yang
berwenang dalam rangka penyidikan tindak pidana oleh instansi yang berwenang
4. dalam melakukan penghitungan kerugian negara, BPK memperoleh bukti-bukti
pemeriksaan melalui instansi yang berwenang. Selain itu, bukti pemeriksaan dalam
penghitungan kerugian negara juga dapat diperoleh dari pihak lain sesuai dengan otorisasi
BPK.
5. Setelah selesai melakukan pemeriksaan, BPK menyusun laporan hasil pemeriksaan atas
penghitungan kerugian negara, termasuk kesimpulannya, yang bersifat rahasia.
Selanjutnya, laporan hasil pemeriksaan tersebut diserahkan kepada instansi yang
berwenang dengan disertai berita acara serah terima.

PT Asabri merugikan negara sebesar Rp 22,78 triliun, perhitungan ini berdasarkan hasil
ekspose yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) dengan Kejaksaan Agung
pada 6 Januari 2021. Kerugian ini juga termasuk pemegang polis PT Asabri (Persero), karena
para pemegang polis kesulitan untuk menerima pembayaran klaim dan bunga yang
seharusnya mereka terima. Oleh karena itu, penulis tertarik dengan kasus ini dan akan
melakukan penelitian yang berfokus pada penyebab dan akibat dari kegagalan investasi
tersebut serta bentuk pertanggungjawaban atau perlindungan hukum bagi pemegang polis PT
Asabri (Persero).

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyimpulkan adanya penyimpangan dalam pengelolaan


keuangan dan investasi PT Asabri (Persero) pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2019.
Penyimpangan tersebut berupa perjanjian pengaturan penempatan dana investasi kepada
beberapa pemilik perusahaan atau pemegang saham dalam bentuk saham dan
reksadana.Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam jumpa pers bersama Jaksa Agung ST
Burhanuddin di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (31/5), mengatakan saham dan
reksadana merupakan instrumen keuangan yang berisiko dan tidak likuid. Trust merupakan
investasi yang berisiko dan tidak likuid yang pada akhirnya tidak menguntungkan PT Asabri,
jelasnya.

Ketua BPK menjelaskan bahwa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Investigasi dan
Pemeriksaan (LHP) atas Penghitungan Kerugian Negara atas Pengelolaan Keuangan dan
Dana Investasi PT Asabri (Persero) Tahun 2012-2019 telah diserahkan BPK kepada
Kejaksaan Agung pada tanggal 27 Mei 2021. Audit ini merupakan bentuk asistensi BPK
dalam pemberantasan tindak pidana korupsi yang ditangani oleh instansi penegak hukum
(IPH), dalam hal ini Kejaksaan Agung. Selain itu juga menindaklanjuti permintaan
penghitungan kerugian negara yang disampaikan Kejaksaan Agung kepada BPK, Ketua BPK
berharap hasil penghitungan kerugian keuangan negara tersebut dapat memberikan tambahan
informasi kepada pemangku kepentingan atau masyarakat luas. Selain itu, hasil pemeriksaan
ini diharapkan dapat mendorong PT Asabri dan sektor keuangan lainnya di Indonesia untuk
terus memperbaiki pengelolaannya. "Semoga semakin berkembang dan bermanfaat bagi
bangsa dan negara", ujar Ketua BPK.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BPK juga mengucapkan terima kasih kepada Kejaksaan
Agung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, industri keuangan, dan para
pemangku kepentingan lainnya yang telah membantu BPK dalam melaksanakan pemeriksaan
ini. Jaksa Agung Burhanuddin mengucapkan terima kasih kepada BPK atas kerja sama
dengan Kejagung dalam mempercepat permintaan perhitungan kerugian keuangan negara
yang telah disampaikan Kejagung kepada BPK pada tanggal 15 Januari 2021, yang telah
selesai pada tanggal 27 Mei 2021. Sebagai berikut:

1. Penyalahgunaan dana

Dampak dari masalah penyalahgunaan dana ini sangat serius, karena dapat menyebabkan
kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan dan negara serta merusak integritas
perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan tindakan yang tegas dan penelitian mendalam
untuk mengungkap dugaan penyalahgunaan dana ini, serta menerapkan langkah-langkah
preventif dan perbaikan yang tepat untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa
depan. Masalah penyalahgunaan dana di PT Asabri mengacu pada dugaan penggunaan
dana perusahaan secara tidak wajar atau tidak sah oleh pihak terkait di dalam perusahaan.
Beberapa penjelasan mengenai hal terkait dengan masalah penyealagunaakn dana.

Pengalihan Dana ialah Ada kemungkinan bahwa dana PT Asabri telah dialihkan atau
disalahgunakan oleh pihak terkait untuk kepentingan pribadi atau tujuan yang tidak sah.
Hal ini dapat mencakup penyalahgunaan dana untuk investasi pribadi, pembelian aset
pribadi, atau pengeluaran yang tidak terkait dengan operasional perusahaan.
Penyimpangan Dana ialah Pihak terkait di dalam PT Asabri mungkin telah melakukan
penyimpangan dana, yaitu menggunakan dana perusahaan untuk tujuan yang tidak sesuai
dengan aturan atau kepentingan perusahaan. Contohnya, penggunaan dana untuk
memberikan fasilitas atau insentif kepada pihak-pihak tertentu tanpa alasan yang jelas atau
legal. Investasi Buruk ialah Penyalahgunaan dana juga bisa terjadi dalam bentuk
keputusan investasi yang buruk atau tidak bijaksana. Pihak terkait mungkin menggunakan
dana perusahaan untuk melakukan investasi yang berisiko tinggi atau tidak
menguntungkan, yang pada akhirnya mengakibatkan kerugian finansial bagi perusahaan
dan negara. Manipulasi Data Keuangan ialah Penyalahgunaan dana juga dapat terjadi
melalui manipulasi data keuangan, di mana informasi keuangan perusahaan dipalsukan
atau dimanipulasi untuk menyembunyikan penggunaan dana yang tidak sah atau untuk
mengelabui auditor dan pihak terkait lainnya. Penggelapan Dana ialah Ada juga
kemungkinan terjadinya penggelapan dana di dalam PT Asabri, di mana dana perusahaan
secara sengaja disembunyikan atau dialihkan oleh pihak terkait untuk kepentingan pribadi
atau kelompok tertentu tanpa izin atau persetujuan yang sah.

2. Tidak Transparan
mengatasi masalah ketidaktransparan ini, perlu dilakukan langkah-langkah untuk
meningkatkan keterbukaan dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan investasi PT
Asabri. Ini termasuk menerapkan praktik-praktik pelaporan keuangan yang lebih
transparan, meningkatkan pengawasan internal dan eksternal, serta memperkuat
mekanisme pertanggungjawaban manajemen perusahaan terhadap pemegang saham dan
pihak yang terpengaruh lainnya. ketidaktransparan dalam pengelolaan dana dan investasi
PT Asabri merujuk pada kurangnya keterbukaan dan akuntabilitas dalam menjalankan
aktivitas keuangan perusahaan. Hal ini bisa memiliki dampak yang signifikan terhadap
kepercayaan publik dan investor terhadap integritas dan keberlanjutan perusahaan. Berikut
adalah penjelasan penting terkait dengan masalah ketidaktransparan.

Kurangnya Informasi yang Jelas dimana Ketidaktransparan sering kali terlihat dalam
kurangnya informasi yang jelas dan terbuka tentang kegiatan pengelolaan dana dan
investasi PT Asabri. Ini termasuk kurangnya laporan keuangan yang detail dan mudah
diakses, serta ketidakjelasan tentang keputusan investasi dan alokasi dana. Kurangnya
Pertanggungjawaban dimana Tanpa transparansi yang memadai, sulit bagi pihak luar
untuk memverifikasi apakah keputusan investasi dan pengelolaan dana dilakukan dengan
benar dan sesuai dengan standar yang relevan. Hal ini dapat mengurangi
pertanggungjawaban manajemen perusahaan terhadap pemegang saham dan pihak yang
terpengaruh lainnya. Potensi Kecurangan dan Penyalahgunaan dimana Kurangnya
transparansi menciptakan peluang bagi praktik-praktik kecurangan dan penyalahgunaan
dana. Tanpa pengawasan yang memadai dan keterbukaan dalam proses pengelolaan dana,
ada risiko bahwa dana perusahaan dapat disalahgunakan atau dialokasikan secara tidak
bijaksana, yang pada gilirannya dapat merugikan perusahaan dan negara. Keraguan dan
Kecurigaan dimana Kurangnya transparansi cenderung meningkatkan keraguan dan
kecurigaan terhadap kegiatan perusahaan. Hal ini dapat mempengaruhi persepsi publik
dan investor terhadap integritas dan reputasi perusahaan, serta mempengaruhi keputusan
mereka untuk berinvestasi atau berhubungan dengan perusahaan. Dampak Terhadap
Kredibilitas Perusahaan dimana Kurangnya transparansi dapat merusak kredibilitas
perusahaan dan melemahkan kepercayaan publik. Hal ini dapat berdampak negatif pada
citra perusahaan, hubungan dengan pemegang saham dan investor, serta stabilitas pasar
secara keseluruhan.

3. Pengelolaan Investasi yang Buruk


pengelolaan investasi yang buruk di PT Asabri bisa sangat merugikan, tidak hanya bagi
perusahaan itu sendiri tetapi juga bagi negara. Kerugian besar yang diakibatkan oleh
keputusan investasi yang buruk dapat mengganggu stabilitas keuangan perusahaan dan
berpotensi menimbulkan dampak negatif yang luas, termasuk merugikan keuangan
negara. Oleh karena itu, sangat penting bagi PT Asabri untuk melakukan pengelolaan
investasi yang bijaksana dan berhati-hati untuk menghindari risiko kerugian yang tidak
perlu. Berikut penjelasan mengenai masalah pengelolaan investasi yang buruk.
Ketidakkonsistenan dengan Tujuan Investasi dimana Manajemen PT Asabri mungkin
mengambil keputusan investasi yang tidak konsisten dengan tujuan investasi jangka
panjang perusahaan. Hal ini bisa terjadi jika investasi dipilih tanpa pertimbangan yang
matang terhadap risiko dan potensi pengembalian investasi yang sesuai dengan tujuan
perusahaan. Ketidaksesuaian dengan Kebutuhan dan Profil Risiko dimana Investasi yang
buruk dapat terjadi jika manajemen tidak mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan
dan profil risiko perusahaan. Misalnya, jika perusahaan mengambil risiko yang tidak
sesuai dengan profil risiko yang telah ditetapkan, ini dapat mengakibatkan kerugian besar
jika investasi tersebut gagal. Kurangnya Diversifikasi dimana Salah satu aspek penting
dalam pengelolaan investasi adalah diversifikasi portofolio Jika manajemen PT Asabri
gagal untuk melakukan diversifikasi yang memadai dalam portofolio investasinya, maka
risiko keseluruhan portofolio dapat meningkat, meningkatkan kemungkinan kerugian
besar jika salah satu investasi gagal. Kurangnya Pengetahuan atau Pengalaman dimana
Keputusan investasi yang buruk juga dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan atau
pengalaman manajemen dalam melakukan analisis investasi yang memadai. Tanpa
pemahaman yang memadai tentang pasar keuangan, instrumen investasi, dan faktor-faktor
risiko yang terlibat, manajemen dapat membuat keputusan yang tidak tepat.
Ketidakmampuan untuk Mengidentifikasi dan Mengelola Risiko dimana Pengelolaan
investasi yang buruk juga bisa disebabkan oleh ketidakmampuan manajemen untuk
mengidentifikasi dengan tepat dan mengelola risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Jika risiko tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat mengakibatkan kerugian besar ketika
situasi pasar berubah atau ketika terjadi kejadian tak terduga.
4. Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang
masalah korupsi dan penyalahgunaan wewenang di PT Asabri sangat merugikan, baik
secara finansial maupun dalam hal reputasi. Secara finansial, korupsi dapat
mengakibatkan kerugian langsung bagi perusahaan dan negara, baik melalui penggelapan
dana maupun keputusan investasi yang tidak optimal. Selain itu, korupsi juga dapat
merusak reputasi perusahaan, menimbulkan keraguan dan ketidakpercayaan dari
masyarakat, investor, dan pemangku kepentingan lainnya, yang pada gilirannya dapat
mengganggu operasional perusahaan dan mempengaruhi stabilitas pasar. Oleh karena itu,
penting untuk mengambil langkah-langkah yang tegas untuk mencegah dan mengatasi
masalah korupsi dan penyalahgunaan wewenang di PT Asabri guna melindungi
kepentingan perusahaan dan negara. Korupsi dan Penyalahgunaan Wewenang di PT
Asabri mengacu pada adanya indikasi atau praktik-praktik korupsi serta penyalahgunaan
kekuasaan oleh pihak terkait di dalam perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut
mengenai masalah korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Penyalahgunaan Dana dimana Salah satu bentuk korupsi di PT Asabri dapat berupa
penyalahgunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini
bisa mencakup pengalihan dana secara ilegal, pemalsuan laporan keuangan, atau
penggunaan dana untuk tujuan yang tidak sah. Nepotisme dan Klientelisme dimana
Praktik-praktik korupsi juga bisa termanifestasi dalam bentuk nepotisme atau
klientelisme, di mana keputusan investasi atau pengelolaan dana dilakukan berdasarkan
hubungan pribadi atau politik daripada pertimbangan yang objektif dan profesional. Suap
dan Gratifikasi dimana Pihak-pihak yang terlibat dalam PT Asabri mungkin menerima
suap atau gratifikasi dari pihak ketiga, seperti mitra bisnis atau penyedia layanan, sebagai
imbalan untuk memberikan keuntungan tertentu atau mengamankan kontrak atau
transaksi. Konflik Kepentingan dimana Terdapat potensi adanya konflik kepentingan di
antara manajemen atau pegawai PT Asabri, di mana keputusan investasi atau kebijakan
perusahaan dipengaruhi oleh kepentingan pribadi yang bertentangan dengan kepentingan
perusahaan atau negara. Ketidaktransparan dan Tidak Akuntabel dimana Praktik korupsi
dan penyalahgunaan wewenang seringkali terjadi dalam lingkungan yang kurang
transparan dan tidak akuntabel. Kurangnya transparansi dan pertanggungjawaban dalam
pengambilan keputusan memungkinkan praktik-praktik korupsi untuk berkembang tanpa
terdeteksi.

5. ketidakpatuhan terhadap standar tata kelola perusahaan


ketidakpatuhan terhadap standar tata kelola perusahaan yang baik di PT Asabri dapat
sangat merugikan negara. Risiko yang lebih tinggi terhadap praktik-praktik yang
merugikan, seperti penyalahgunaan dana, korupsi, atau keputusan investasi yang buruk,
dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan dan negara.
Selain itu, ketidakpatuhan terhadap standar tata kelola perusahaan juga dapat merusak
reputasi perusahaan, menurunkan kepercayaan masyarakat, dan mengganggu stabilitas
pasar secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa PT Asabri
mematuhi standar tata kelola perusahaan yang baik untuk mengurangi risiko dan
melindungi kepentingan negara. Ketidakpatuhan Terhadap Standar Tata Kelola
Perusahaan di PT Asabri merujuk pada ketidakpatuhan terhadap prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dan standar-standar yang telah ditetapkan, baik oleh regulator
maupun oleh praktik industri. Berikut adalah beberapa penjelasan terkait dengan masalah
ketidakpatuhan terhadap standar tata kelola perusahaan.
Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas ialah PT Asabri mungkin tidak memiliki
praktik transparansi dan akuntabilitas yang memadai dalam pengambilan keputusan dan
pengelolaan operasionalnya Hal ini dapat menyebabkan kurangnya pertanggungjawaban
terhadap para pemangku kepentingan dan meningkatkan risiko penyalahgunaan
kekuasaan. Kurangnya Independensi dalam Pengambilan Keputusan ialah Tata kelola
perusahaan yang baik membutuhkan independensi dalam pengambilan keputusan,
terutama dalam hal keputusan investasi dan pengelolaan risiko Jika PT Asabri kurang
dalam hal independensi, maka risiko konflik kepentingan dapat meningkat.
Ketidakpatuhan terhadap Kebijakan dan Prosedur ialah Jika PT Asabri tidak mematuhi
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan untuk mengelola risiko, keuangan, dan
operasi perusahaan, maka ini dapat mengakibatkan kerentanan terhadap praktik-praktik
yang merugikan. Ketidakseimbangan dalam Struktur Kepemilikan dan Pengawasan ialah
Struktur kepemilikan dan pengawasan yang tidak seimbang dapat menjadi masalah dalam
tata kelola perusahaan Misalnya, jika ada kelebihan kekuasaan atau kontrol yang terpusat
pada satu individu atau kelompok, hal ini dapat mengakibatkan penyalahgunaan
kekuasaan dan tindakan yang tidak sesuai. Kurangnya Kepatuhan terhadap Regulasi ialah
Tata kelola perusahaan yang baik juga mencakup kepatuhan terhadap regulasi dan aturan
yang berlaku. Jika PT Asabri tidak mematuhi regulasi keuangan dan korporat yang
relevan, maka ini dapat meningkatkan risiko terhadap tindakan hukum dan sanksi dari
regulator.

KESIMPULAN

PT Asaburi mungkin telah gagal mempertahankan konsistensi dengan tujuan investasi yang
telah ditetapkan, yang dapat mengakibatkan alokasi dana yang tidak efisien atau tidak sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini dapat terjadi jika manajemen menjadi terlalu agresif
dalam mencari keuntungan yang cepat tanpa memperhatikan risiko yang terkait dengan
investasi tersebut. Kurangnya diversifikasi portofolio: Portofolio investasi PT Asaburi
mungkin kurang terdiversifikasi, yang dapat meningkatkan risiko investasi secara
keseluruhan. Tanpa diversifikasi yang memadai, perusahaan akan lebih rentan terhadap
kerugian yang signifikan karena volatilitas pasar dan fluktuasi ekonomi dan keuangan.
Kurangnya pengetahuan dan keahlian: tim manajemen Asabri mungkin tidak memiliki
pengetahuan dan keahlian yang memadai dalam melakukan investasi, terutama dalam
lingkungan pasar yang kompleks dan berubah-ubah. Kurangnya pengetahuan tentang risiko
investasi dan strategi manajemen risiko dapat menyebabkan keputusan investasi yang tidak
bijaksana atau kurang informasi. Keterlibatan pihak eksternal yang tidak kompeten: ada
kemungkinan PT Asaburi melibatkan pihak eksternal yang tidak kompeten atau tidak
memenuhi syarat dalam pengelolaan investasinya. Hal ini dapat mencakup manajer investasi,
konsultan investasi atau agen keuangan lainnya yang tidak memiliki pengetahuan atau
pengalaman yang memadai dalam industri atau pasar tertentu.

Konflik kepentingan dan penipuan Manajemen atau pejabat di dalam PT Asaburi dapat
terlibat dalam konflik kepentingan atau penipuan dalam pengelolaan investasi. Hal ini
termasuk menerima suap atau insentif dari pihak luar untuk mempengaruhi keputusan
investasi atau menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi. Korupsi dan
penyalahgunaan wewenang Korupsi dan penyalahgunaan wewenang merupakan masalah
serius yang merugikan negara dan merusak integritas perusahaan; praktik-praktik korupsi dan
penyalahgunaan wewenang di PT Asaburi dapat menyebabkan kerugian keuangan yang
signifikan bagi perusahaan dan negara serta merusak kepercayaan publik terhadap lembaga-
lembaga keuangan negara.

Masalah korupsi dan penyalahgunaan wewenang di PT Asabri. Penerimaan suap dan


gratifikasi Ada kemungkinan manajemen atau pihak-pihak di dalam PT Asabri menerima suap
atau gratifikasi dari pihak eksternal untuk mempengaruhi keputusan investasi atau
pengelolaan dana perusahaan. Hal ini dapat merugikan perusahaan dan negara serta
merupakan pelanggaran hukum dan etika bisnis yang berlaku. Manipulasi atau pencucian
uang: di mana dana perusahaan mungkin telah dimanipulasi atau dicuci untuk menutupi jejak
kegiatan ilegal atau penyalahgunaan dana. Hal ini mencakup manipulasi data keuangan,
penggunaan perusahaan palsu, dan transfer dana yang tidak sah ke rekening pribadi atau
rekening luar negeri. Penggelapan atau penyembunyian dana di mana manajemen atau orang-
orang di dalam PT Asaburi mungkin terlibat dalam penggelapan atau penyembunyian dana
perusahaan untuk kepentingan individu atau kelompok. Hal ini termasuk penyalahgunaan
dana untuk tujuan penipuan atau kecurangan, pemalsuan dokumen atau pembuatan transaksi
palsu. Penyalahgunaan Kekuasaan: Manajemen atau pejabat di dalam PT Asaburi mungkin
juga telah menyalahgunakan kekuasaan mereka untuk mempengaruhi keputusan investasi atau
pengelolaan dana perusahaan. Hal ini termasuk penggunaan informasi istimewa atau posisi
otoritas untuk keuntungan pribadi atau kelompok.
DAFTAR PUSTA

Dewi et al., 2021. Penerapan Prinsip – Prinsip Good Corporate Governance Dalam Upaya
Meningkatkan Kinerja Pada Perusahaan Perasuransian Badan Usaha Milik Negara
(Studi Pada PT . ASABRI ( Persero )

Jihan Fadilah, 2024. Kekuatan Pembuktian Oleh Penuntut Umum Dalam Tindak Pidana
Korupsi Restrukturisasi Dana Investasi Pt. Asabri

Lubis & Simanjuntak, 2022. Analisis Hukum Penempatan Investasi yang Mengalami
Kegagalan Pada Perusahaan Asuransi PT. Asabri (Persero)

Manajemen & Batam, 2023. TEORI DASAR FRAUD

Nasution & Rifai, 2024. Analisis Yuridis Penerapan Business Judgement Rules dalam Tindak
Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Direksi BUMN PT . Asabri Persero ( Studi
Putusan Nomor)

Pengelola Website, 2021. Kasus PT Asabri Rugikan Negara Rp22,78 Triliun - WARTA
DIGITAL

Salsabila & Januarita, 2014. Penerapan Transparansi Kesehatan Keuangan Perusahaan


Asuransi Sebagai Wujud Praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Saputra, 2021. MENGAWAL KASUS DUGAAN KORUPSI PT ASABRI ( PERSERO )

Anda mungkin juga menyukai