Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK

SERTA PROBLEMATIKANYA

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah


Perkembangan Peserta Didik
Yang dibina oleh Bapak Diniy Hidayatur Rahman

OLEH:

1. Anisa Dwi Savitri (210711612048)


2. Ayu Maulina Sari (210711612075)
3. Putri Hartika Sari (210711612082)
4. Mohammad Rifqi Rifa’Iq (210711612062)
5. Santi Aji Ajeng Pratiwi (210711612065)
6. Silviatur Rizkiyah Hikmah (210711612069)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PRODI S1 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

SEPTEMBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan berasal dari kata Development yang mengandung makna


Perubahan mental/psikologis yang terjadi secara bertahap dalam kehidupan
seseorang untuk menyempurnakan fungsi mental yang diwujudkan dalam
pematangan organ tubuh, dari kemampuan sederhana ke kemampuan yang lebih
kompleks, seperti kecerdasan, sikap, dan perilaku. (Susanto, 2011:21). Setiap
anak akan mengalami masa-masa perkembangan yang berbeda, karena setiap
individu memiliki waktu dan perkembangan yang berbeda pula, ada anak yang
mengalami perkembangan yang bersamaan (simultan) dan ada juga anak yang
mengalami hambatan, ada juga yang sebaliknya lebih cepat dari usai anak tentu
saja ini akan cukup berpengaruh pada masa selanjutnya. Msalnya ada nak yang
sejak umur 2 tahun sudah lancar berbicara ada juga yang sebaliknya. Hal tersebut
karena proses belajar yang terjadi dilingkungan sekitarnya.

Perkembangan sosial merupakan perkembangan tingkah laku pada


manusia dimana manusi akan menyesuaikan diri dengan aturan yang berlaku
dalam lingkungannya. Perkembangan sosial merupakan proses belajar manusia
untuk menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi dalam sebuah
kelompok. Ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam perkembangan sosial
antara lain Hereditas/Genetis/Keturunan, faktor Lingkungan, faktor
Umum/interaksionisme antara genetis dan lingkungan.

Peserta didik merupakan individu sosial yang sedang berkembang.


Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh dan
berkembang menjadi individu yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat
dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling terpengaruh anta
sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi. Dengan
mempelajari perkembangan hubungan sosial peserta didik diharapkan dapat
memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik. Dalam menjalani
perkembanagn peserta didik pasti banyak mengalami masalah atau problematika
Faktor yang mempengaruhi peserta didik yakni, faktor lingkungan dan psikologis
dengan teknik yang digunakan yaitu pendekatan secara langsung terhadap siswa
yang memiliki perilaku nakal.

(Syamsu Yusuf, dan Nani M. Sugandhi, 2012: 5-6) berpendapat bahwa


Mempelajari perkembangan peserta didik adalah suatu keharusan bagi setiap
pendidik. Ada beberapa alasan mengapa pendidik perlu memahami perkembangan
peserta didik, yaitu:

1. Mempelajari dan memahami karakteristik perkembangan peserta didik


merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
pendidik.
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta
didik, sehingga dapat mengantisipasi tentang berbagai upaya untuk
memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di lingkungan keluarga,
sekolah maupun masyarakat. Selain itu, dapat mengantisipasi juga tentang
upaya untuk mencegah berbagai kendala atau penghambat yang mungkin
akan mengontaminasi perkembangan mereka.
3. Memiliki potensi multidimensi meliputi biopsikososiospiritual
(fisik/biologis, psikologis, sosial, dan moral). Pemahaman terhadap
keragaman dimensi potensi ini memberikan dampak terhadap kebijakan
pendidikan, baik menyangkut penentuan arah atau tujuan, kompetensi
guru, model kurikulum, maupun penyiapan sarana dan prasarana
pendidika.

Problematika peserta didik merupakan berbagai macam masalah yang


tengah dihadapi oleh peserta didik dalam ruang lingkup Pendidikan. Guru
berperan sebagai subjek yang sangat berperan penting dalam memberikan solusi
terhadap masalah-masalah tersebut. Sebab guru adalah orang tua kedua bagi
peserta didik di sekolah. (Menurut Suharso dkk, 2009:391) problematika adalah
sesuatu yang mengandung masalah. Masalah ialah sesuatu yang menghambatatau
atau mempersulit orang lain dalam usahanya mendapatkan sesuatu. Siswa di
sekolah sebagai individu dapat dipastikan memiliki masalah, tetapi masalah yang
dihadapi oleh setiap individu pasti berbeda. Masalah yang dihadapi oleh peserta
didik sangatlah banyak. Guru harus bisa memahami karakteristik setiap peserta
didik.

Dengan mengembangkan potensi pada peserta didik dan menciptakan


generasi-generasi masa depan yang berkualitas, sangat diperlukan adanya
pemahaman tentang perkembangan sosial pada peserta didik. Oleh karena itu,
sebagai pendidik kita diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan
peserta didik.

Berdasarkan penjelasan sin gkat di atas, pemakalah ingin mengupas lebih


jauh dalam makalah ini dengan tema “PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA
DIDIK SERTA PROBLEMATIKANYA”. Problematika peserta didik di sekolah
dapat dibedakan menjadi 5, yaitu: masalah individu yang berhubungan dengan
Tuhannya, masalah individu yang berhubungan dengan dirinya sendiri, masalah
individu yang berhubungan dengan lingkungan keluarga, masalah individu yang
berhubungan dengan lingkungan kerja, dan masalah individu yang berhubungan
dengan lingkungan sosial.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud perkembangan sosial?
b. Apa saja karakteristik perkembangan sosial pada peserta didik?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial peserta
didik?
d. Apa pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku peserta didik?
e. Bagaimana cara mengoptimalkan perkembangan sosial peserta didik?
f. Bagaimana problematika yang terjadi pada perkembangan peserta didik di
lingkungan sosial?
1.3 Tujuan
a. Untuk memahami maksud dari perkembangan sosial
b. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan sosial pada peserta didik
c. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial
peserta didik
d. Untuk mengetahui pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku
peserta didik
e. Untuk mengetahui cara mengoptimalkan perkembangan sosial peserta
didik.
f. Untuk mengetahui problematika yang terjadi pada perkembangan peserta
didik di lingkungan sosial
BAB II

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan


merupakan penelitian yang dilakukan dengan tidak datang langsung ke lapangan
dalam pencarian sumber datanya melainkan melalui buku-buku perpustakaan
maupun yang ada di internet. Penelitian kepustakaan (library research), juga
dapat diartikan sebagai penelitian yang lebih memerlukan olahan filosofis dan
teoritis daripada uji empiris dilapangan. Metode penelitian kepustakaan mencakup
sumber data, pengumpulan data, dan analisis data. (Noeng Muhadjir 1996:169).
Penelitian kepustakaan (library research), juga dapat diartikan serangkaian
kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka (Mahmud,
2011:31).

Metode yang digunakan dalam proses pembuatan makalah ini yaitu


dengan studi pustaka. Metode studi pustaka itu sendiri merupakan sebuah studi
dalam penulisan yang lebih berpusat pada pengumpulan data atau informasi yang
diperoleh dari dokumen. Dalam penelitian ini, sumber data yang diperoleh dari
literatur-literatur yang relevan seperti buku, jurnal atau artikel ilmiah yang terkait
dengan topik yang dipilih. Teknik yang digunakan adalah dengan cara literatur di
setiap sumber yang akan dirujuk, yakni membaca secara keseluruhan materi yang
tersedia kemudian mencatat poin-poin yang penting lalu dikembangkan
menggunakan bahasa sendiri yang lebih mudah dimengerti.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial adalah pencapaian kedewasan dalam hubungan


sosial. Perkembangan sosial anak sangat besar pengaruhnya terhadap perlakuan
atau bimbingan orang tua kepada anak dalam segala aspek kehidupan sosial, atau
norma-norma kehidupan sosial serta mendorong dan memberikan contoh kepada
anaknya tentang bagaimana menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut Hurlock (2011:250), perkembangan sosial yaitu perilaku
yang didapat sesuai dengan tuntutan sosial. Perkembangan sosial pada anak
diperoleh melalui tahap kedewasaan atau kematangan dan kesempatan belajar dari
respon yang diterimanya. Perkembangan sosial merupakan proses pembentukan
social self (diri sosial) atau individu dalam masyarakat, yakni pribadi dalam
keluarga, budaya, bangsa, dst (Muhbin,dalam Nugraha dan Rachmawati 2004:
1.13)
Menurut Hartinah (2008: 24) ada berbagai macam pengertian yang
berkaitan dengan perkembangan. Perkembangan adalah proses perubahan
kualitatif yang mengacu pada kualitas fungsi organ-organ fisik dan bukan pada
organ fisiknya oleh karena itu perkembangan dapat diartikan proses yang terletak
pada peningkatan fungsi psikologis yang diwujudkan dalam kemampuan organ
fisiologis. Proses perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia,
sedangkan proses pertumbuhan seringkali akan berhenti jika seorang telah
mencapai kematangan fisik. Perkembangan sosial pada masa kanak-kanak tumbuh
dari hubungan mereka yang erat dengan orang tua atau pengasuh di rumahnya,
terutama anggota keluarga. Interaksi sosial kemudian diperluas dari rumah tangga
ke tetangga dan kemudian sampai ke sekolah perkembangan sosial sangat
dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam
mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial atau norma-norma kehidupan
masyarakat serta mendoorng dan memberikan contoh kepada anaknya bagaimana
menerapkan norma-norma tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Dan masih banyak lagi pengertian dari para ahli lainnya,maka dapat
disimpulkan bahwa perkembangan sosial adalah penyesuaian diri terhadap
perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial di masyarakat yang diperoleh melalui
kesempatan belajar dan kematangan fisik.

B. Karakteristik Perkembangan Sosial Pada Peserta Didik


Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup individu.Dan
seiring berjalannya waktu manusia juga tumbuh dan berkembang.karakteristik
berasal dari kata karakter yaitu sifat,watak dan kebiasaan yang dimiliki sejak kecil
dan sifatnya tetap. Berikut ini beberapa karakteristik sosial yang dimiliki oleh
anak yang berada pada tingkatan usia sekolah dasar menurut Supandi (1992:111)
adalah sebagai berikut:
1. Mudah terpengaruh, mudah sakit hati karena kritikan.
2. Suka membual.
3. Suka berteman (ramah tamah) dan senang terhadap teman satu sama lain.
4. Hasrat dan kemauannya besar, terutama turut serta dalam kelompok.
5. Selalu bermain-main, lebih senang pada kegiatan beregu daripada kegiatan
individual.
6. Menginginkan lebih ada kebebasan, tetapi tetap dalam lindungan orang
dewasa.
7. Seringkali memperlihatkan sifat-sifat sosial yang berlawanan, karena
8. bertengkar dengan teman akrabnya.
9. Lebih simpati terhadap teman yang sedang kesakitan atau kesusahan
Tujuan yang terpenting dari interaksi sosial yang dilakukan manusia
dengan lingkungan sosial adalah beradaptasi dengan lingkungan sosial itu sendiri.
Dalam proses sosialisasi, seseorang belajar bergaul dengan orang lain, belajar
mengerti dan memahami perilaku orang lain sekaligus dituntut bertingkah laku
sesuai dengan nilai yang berlaku di masyarakat tempat dimana ia berada.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemahaman atas
karakteristik peserta didik dimaksudkan untuk mengenali perilaku dari setiap
peserta didik ,itu nantinya dijadikan pijakan dalam menentukan berbagai metode
yang baik guna mencapai keberhasilan kegiatan pembelajaran.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial


Sunarto dan Hartono (2005:129), mengungkapkan beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan sosial anak yaitu sebagai berikut:
1. Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang pertama memberi pengaruh
kepada perkembangan sosial anak. Kondisi kehidupan keluarga
merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Artinya
kehidupan budaya seorang anak diawali dari kehidupan keluarganya
karena proses mendidik perkembangan pribadi seorang anak lebih
ditentukan oleh lingkungan keluarga.
2. Kematangan
Kematangan fisik dan psikis sangat diperlukan dalam
bersosialisasi artinya dalam bersosialisasi fisik seseorang telah dapat
menjalankan fungsinya dengan baik serta dalam memberi dan
menerima pendapat memerlukan kematangan emosional dan
intelektual.
3. Status Sosial dan Ekonomi
Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang
independen.
4. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah.
Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normative,
akan memberi warna kehidupansosial anak di dalam masyarakat dan
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Etik pergaulan dan
pendidikan moral diajarkan secara terprogram dengan tujuan untuk
membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
5. Kapasitas Mental dan Intelegensi
Kemampuan berpikir banyak sangat mempengaruhi, anak
yg memiliki kemampuan intelektual tinggi, bahasa yang baik, serta
emosi yang seimbang menentukan keberhasilan anak.

D. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku


Pikiran remaja sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang
menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk orang tuanya.
Setiap pendapat orang lain dibandingkan dengan teori yang diikuti atau
diharapkan. Sikap kritis ini juga ditunjukkan dalam hal-hal yang sudah umum
baginya pada masa sebelumnya, sehingga tata cara, adat istiadat yang berlaku di
lingkungan keluarga sering terasa terjadi/ada pertentangan dengan sikap kritis
yang tampak pada perilakunya (Sunarto dan Hartono, 2005:133). Perkembangan
sosial perlu diperhatikan oleh pendidik. Perkembangan sosial dapat
mempengaruhi tingkah laku peserta didik. Peserta didik yang memiliki
perkembangan sosial yang baik cendrung lebih tenang, sabar, cepat merespon
materi pembelajaran dan sangat antusias di saat proses pembelajaran. Peserta
didik juga lebih memiliki rasa empati dan rasa toleransi yang tinggi terhadap
terhadap peserta didik lainnya. Perkembangan sosial sangat penting untuk
menunjang kesuksesandalam berperilaku yang baik.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan sosial adalah penyesuaian diri terhadap perilaku yang
sesuai dengan tuntutan sosial di masyarakat yang diperoleh melalui kesempatan
belajar dan kematangan fisik. Karakteristik dari perkembangan sosial berupa sifat,
watak dan kebiasaan yang dimiliki anak sejak kecil dan sifatnya tetap serta setiap
anak berbeda-beda. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama memberi
pengaruh terhadap perkembangan sosial anak. Kemudian kematangan fisik dan
psikis yang sangat diperlukan dalam bersosialisasi dan interaksi fisik seseorang
dapat bekerja dengan baik serta memberikan dan menerima kebutuhan emosional
dan intelektual. Selain itu, pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang
terarah. Perkembangan sosial juga berpengaruh terhadap pikiran remaja yang
sering ditentukan oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis
terhadap situasi dan orang lain, termasuk orang tuanya.

B. Saran
Dengan adanya pembahasan mengenai perkembangan sosial, diharapkan
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi peserta didik dan
anak remaja. Hal ini sangat membantu dalam hal pengetahuan lebih lanjut
mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan perkembangan sosial. Selain itu
juga dapat menganalisis pengaruh dari perkembangan sosial di kehidupan sehari-
hari. Jika peserta didik dan remaja dapat memahami karakteristik, faktor, dan juga
pengaruhnya, maka perkembangan sosial akan berjalan secara optimal.
DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, A, 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Anggia, Risky. 2019. Perkembangan Sikap Sosial Peserta Didik Di Lingkungan


Sekolah. Desember, hal: 1-5

Assingkily, Muhammad Shaleh dan Mikyal Hardiyat. 2019. Analisis


Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak Tercapai Siswa
Usia Dasar. Jurnal of Islamic Primary Education. Vol 2, No 2, hal: 19-
30.

Djaali, H. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Noeng Muhadjir. 1996:169. Pengertian penelitian kepustakaan (library research)

Nugraha, Ali.2008. Metode Pengembangan Sosial. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sit, Masganti. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak. Jakarta: Kencana.

Syah, muhammad. 2014, Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik. Rajawali


Pers: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai