Anda di halaman 1dari 16

METODOLOGI DAN CORAK TAFSIR

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah

STUDI ALQU’AN DAN HADITS

Yang diampu oleh

KIVAH AHA PUTRA,M.Pd.I

Disusun Oleh :
Achmad Tegar Rubianto / 220606110089
Achmad Hafidz Fathkur Ridho / 220606110094

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Metodologi dan Corak
Tafsir." Makalah ini disusun sebagai salah satu bentuk pengabdian kami dalam
memahami dan mengkaji lebih dalam tentang tafsir, sebuah disiplin ilmu yang
sangat penting dalam memahami pesan-pesan suci yang terkandung dalam kitab-
kitab suci.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
dukungan, bimbingan, serta inspirasi dalam proses penyusunan makalah ini. Terima
kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah memberikan arahan yang sangat
berharga dan memberi kami wawasan yang mendalam dalam studi tafsir. Terima
kasih juga kepada teman-teman sejawat yang selalu memberikan dukungan dan
motivasi selama proses penelitian ini berlangsung.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendalami dua konsep kunci dalam
tafsir, yaitu metodologi dan corak tafsir. Metodologi tafsir mengacu pada
pendekatan dan metode yang digunakan untuk memahami Al Qu’ran, sementara
corak tafsir mencerminkan aliran pemikiran dan pendekatan tertentu yang
digunakan oleh para mufassir (ahli tafsir) dalam menguraikan makna Al Qu’ran.
Dalam makalah ini, kami akan mengulas berbagai metode tafsir, baik yang bersifat
tradisional maupun modern, dan kami juga akan mengeksplorasi berbagai corak
tafsir yang telah memengaruhi pemahaman kita tentang Al Qu’ran.

Kami menyadari bahwa pembahasan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna,
mengingat keragaman pendekatan dan sudut pandang dalam studi tafsir. Oleh
karena itu, kami mengharapkan makalah ini dapat memberikan gambaran awal
yang berguna bagi pembaca yang tertarik dalam pemahaman lebih dalam tentang
metodologi dan corak tafsir, serta memotivasi untuk melakukan penelitian lebih
lanjut dalam bidang ini.Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat dan kontribusi yang berarti dalam pemahaman tentang tafsir, serta
membantu dalam upaya memahami dan menggali makna Al Qu’ran yang semakin

1
dalam. Kami menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dalam
makalah ini, dan kami sangat menghargai setiap kritik dan saran yang dapat
membantu kami dalam pengembangan pengetahuan di masa depan.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Malang, 18 September 2023

Tim Prnulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5
1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................................ 5
BAB II .............................................................................................................................. 6
ISI ..................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Metodologi Tafsir ................................................................................. 6
2.2 Peran Metodologi Tafsir dalam Pemahaman Al Qur’an ........................................ 9
2.3 Perbedaan Metode Tafsir Tradisional dari Pendekatan Metode Tafsir Modern ... 10
2.4 Penerapan Metodologi Dan Corak Tafsir Dapat Membantu Dalam Memahami Al
Quran Secara Lebih Mendalam .................................................................................. 11
2.5 Aplikasi Praktis Dari Metodologi Dan Corak Tafsir Dalam Membantu Pemahaman
Al Qu’ran .................................................................................................................... 12
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 14
3.2 Saran ..................................................................................................................... 14
DAFTARPUSTAKA .................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemahaman dan penafsiran terhadap Al Qu’ran merupakan aspek penting dalam
kehidupan beragama di seluruh dunia. Teks-Al Qu’ran seperti Al-Qur'an, Bible, dan Kitab
Suci lainnya memiliki makna yang mendalam dan kompleks yang membutuhkan
pendekatan khusus agar pesan-pesannya dapat dipahami dengan baik. Di sinilah peran
tafsir (exegesis) memegang peranan kunci. Tafsir adalah disiplin ilmu yang bertujuan
untuk menguraikan, menginterpretasi, dan menjelaskan makna Al Qu’ran agar dapat
dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tafsir tidaklah
homogen; berbagai metodologi dan corak tafsir telah berkembang sepanjang sejarah
untuk menghadapi tantangan pemahaman Al Qu’ran yang beragam.

Makalah ini bertujuan untuk membahas dua komponen penting dalam kajian
tafsir, yaitu metodologi tafsir dan corak tafsir. Konsep metodologi tafsir merujuk pada
pendekatan dan metode yang digunakan oleh para ahli tafsir untuk mengungkap makna
Al Qu’ran. Sementara itu, corak tafsir mengacu pada pendekatan atau aliran pemikiran
tertentu yang digunakan oleh mufassir (ahli tafsir) dalam memahami dan menjelaskan Al
Qu’ran.

Penting untuk mencatat bahwa kedua konsep ini tidak hanya membantu dalam
memahami Al Qu’ran tetapi juga mencerminkan keragaman dalam pemahaman
keagamaan. Berbagai metodologi tafsir dan corak tafsir yang ada mencerminkan
perbedaan pandangan, budaya, dan konteks sejarah yang mempengaruhi pemahaman
manusia tentang Al Qu’ran.

Dalam perjalanan makalah ini, kami akan membahas berbagai metodologi tafsir
yang telah berkembang seiring waktu, termasuk metode tradisional yang mengandalkan
hadis dan ijtihad serta pendekatan modern yang menggunakan metode historis dan
kontekstual. Kami juga akan menjelajahi beberapa corak tafsir terkenal yang telah
memengaruhi pemikiran tafsir seperti tafsir bil ma'tsur, tafsir bil ra'yi, dan tafsir allegori,
serta corak tafsir modern seperti tafsir feminis dan postmodern.

4
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang metodologi dan corak tafsir,
kita akan dapat mengevaluasi peran dan relevansi berbagai pendekatan ini dalam
pemahaman Al Qu’ran. Terlebih lagi, kita akan dapat melihat bagaimana pemahaman dan
penafsiran Al Qu’ran telah berevolusi seiring waktu, mencerminkan kompleksitas dalam
studi tafsir yang sangat penting dalam konteks keagamaan dan akademik saat ini.

Pemahaman yang lebih baik tentang metodologi dan corak tafsir akan membantu
kita dalam merespons perubahan zaman dan konteks budaya yang terus berubah,
sekaligus memberikan landasan yang kokoh untuk interpretasi Al Qu’ran yang lebih
mendalam dan relevan. Dengan demikian, mari kita memulai perjalanan kita untuk
mengeksplorasi dunia yang beragam dan mendalam dari tafsir yang akan membawa kita
ke pemahaman yang lebih mendalam tentang pesan-pesan Al Qu’ran yang telah
memberikan panduan moral dan spiritual selama ribuan tahun.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana pengertian dan peran metodologi tafsir dalam pemahaman Al
Qur’an?
2) Bagaimana metode tafsir tradisional berbeda dari pendekatan tafsir modern?
3) Bagaimana penerapan metodologi dan corak tafsir dapat membantu dalam
memahami Al Qu’ran secara lebih mendalam?
4) Bagaimana aplikasi praktis dari metodologi dan corak tafsir dapat membantu
dalam pemahaman Al Qu’ran?

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan
1) Memahami Perbedaan Antara Metode Tafsir Tradisional dan Modern.
2) Mengklarifikasi Konsep Metodologi Tafsir
3) Eksplorasi Berbagai Corak Tafsir

Manfaat
1) Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Tafsir
2) Pemahaman Perbedaan Antara Metode Tafsir
3) Relevansi dalam Tafsir Kontemporer

5
BAB II

ISI
2.1 Pengertian Metodologi Tafsir
Metodologi adalah terjemahan dari kata bahasa Inggris, metodologi, yang
pada dasarnya berasal dari metode Latin dan kemudian logia diserap oleh orang Yunani
sebagai Methodos yang berarti jalan atau jalan dan logo berarti kata atau ucapan. Jadi,
metode adalah pembicaraan tentang bagaimana melakukan sesuatu dalam bahasa Dalam
bahasa Arab metode ini diterjemahkan dengan manhaaj atau minhaaj (Q.S. al-Maidah
(5): 48) artinya jalan terang. Untuk bentuk bahasa Indonesia.
Metodologi didefinisikan sebagai “pengetahuan atau deskripsi metode”. Ketika
Metode sendiri berarti “cara yang teratur dan dipikirkan matang-matang dalam
melakukan sesuatu”. Objektif (dalam sains, dll); metode kerja yang sistematis
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mencapai sesuatu
mengenali". Dalam arti luas, metodologi mengacu pada pengertian proses dan prinsip
dan prosedur yang diikuti untuk menyelesaikan masalah dan menemukannya menjawab.
Tafsir secara bahasa berasal dari kata Arab fassara-yufassirutafsiiran yang berarti
penjelasan, pengertian, dan detail. Juga interpretasinya Bisa juga berarti al-idlaah wa at-
tabyin, artinya penjelasan dan keterangan. Pendapat lain mengatakan kata tafsir
merupakan bentuk mashdar dari kata taf'il, diambil dari kata al fasr yang artinya al-
ibaanah (menjelaskan), al-kasyfu (mengungkapkan) dan al-idzhaaru (mengungkapkan)
al-ma'na al-ma'quul (ma'na yang Wajar). Mengenai pengertian tafsir seperti yang
dikemukakan oleh para ahli Al-Quran, Bentuknya bermacam-macam namun esensinya
sama. Abu Hayyan misalnya mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas
tentang metode pengucapan pengucapan Quran dan makna yang dimaksudkan melalui
dia hukum-Nya menjadi unik dan dipadukan dengan hukum-hukum lain, makna yang
berkaitan dengan kondisi struktur kalimat dan lain-lain menyempurnakannya.
Sedangkan Al Imam Az Zarqani berpendapat bahwa tafsir adalah ilmu. mengacu
pada isi Al-Quran baik dari segi pemahaman makna atau maknanya sesuai kehendak
Tuhan, sesuai tingkat kemampuan manusia. Az-Zarkasyi berpendapat bahwa tafsir
adalah ilmu yang fungsinya untuk mengetahui Isi Kitab Allah (Al-Qur'an) diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, ambil penjelasan makna, hukum dan hikmahnya

6
Terkandung di dalamnya. Untuk syarat tafsir menurut al-'Utsaimin adalah penjelasan
makna Al-Qur'an. Jadi, secara singkat Hal ini dapat dilakukan untuk memahami maksud
dari metode interpretatif adalah suatu proses sistematik yang dilakukan dengan tujuan
untuk memahami dan menjelaskan makna isi Al-Qur'an.1 Terdapat beberapa metodologi
yang digunakan dalam tafsir Al-Quran, di antaranya
Tafsir Bil-Ma'tsur

Metode ini berfokus pada penafsiran berdasarkan teks-teks Al-Quran sendiri,


dengan merujuk pada ayat-ayat lain dalam Al-Quran yang berkaitan dengan ayat yang
sedang dijelaskan. Tujuannya adalah untuk memahami ayat-ayat Al-Quran dengan
menggunakan Al-Quran itu sendiri sebagai pedoman.
Terdapat beberapa metodologi yang digunakan dalam tafsir Al-Quran, di antaranya:

A. Tafsir Bil-Ma'tsur
Metode ini berfokus pada penafsiran berdasarkan teks-teks Al-Quran
sendiri, dengan merujuk pada ayat-ayat lain dalam Al-Quran yang berkaitan
dengan ayat yang sedang dijelaskan. Tujuannya adalah untuk memahami ayat-
ayat Al-Quran dengan menggunakan Al-Quran itu sendiri sebagai pedoman.
B. Tafsir Bil-Ra'yi
Metode ini mengandalkan pendapat dan ijtihad (penalaran) dari ulama
dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran. Ini termasuk pandangan pribadi dan
pemahaman mereka tentang konteks sosial, budaya, dan sejarah saat ayat tersebut
diturunkan.
C. Tafsir Asbab Al-Nuzul
Metode ini mengeksplorasi sebab-sebab turunnya suatu ayat Al-Quran.
Dengan memahami latar belakang historis dan kejadian yang memicu penurunan
ayat, penafsiran menjadi lebih komprehensif.
D. Tafsir Al-Maudhu'i
Metode ini berfokus pada tema-tema atau isu-isu tertentu dalam Al-Quran,
seperti akhlak, hukum, teologi, atau etika. Penafsir menggunakan ayat-ayat yang
berkaitan untuk membahas topik-topik ini secara lebih mendalam.

1
Kaharuddin, Muh. Jauhari, Metodologi Tafsir Dalam Al-Qur’an Hal 56

7
E. Tafsir Al-Tafsiri
Metode ini melibatkan perbandingan dan analisis ayat-ayat Al-Quran
dengan hadis (ucapan dan perbuatan Nabi Muhammad) untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih lengkap dan tepat.
F. Tafsir Al-Ijma'i
Metode ini menggunakan konsensus atau kesepakatan ulama sebagai
dasar untuk menafsirkan ayat-ayat yang mungkin memiliki berbagai interpretasi.

Penting untuk dicatat bahwa berbagai metode tafsir ini dapat digunakan
bersamaan atau dalam kombinasi, tergantung pada konteks dan tujuan penafsiran. Selain
itu, tafsir juga dapat dipengaruhi oleh pendekatan filosofis, teologis, atau bahkan politik
dari penafsirnya.

Tafsir memiliki beragam corak atau pendekatan penafsiran yang digunakan oleh ulama
Islam untuk mendekati teks-teks Al-Quran. Beberapa corak tafsir yang terkenal
termasuk:
A. Tafsir Tafsili (Exegesis Literal)

Ini adalah pendekatan yang cenderung menafsirkan Al-Quran secara


harfiah dan literal. Penafsir mencari makna kata per kata dan kalimat per kalimat
dengan sedikit penambahan interpretasi.

B. Tafsir Ta'wil (Allegorical Interpretation)


Dalam tafsir ini, terdapat penekanan pada makna alegoris atau simbolik
ayat-ayat Al-Quran. Ini sering digunakan dalam konteks teologi atau filosofis
untuk mencari pemahaman yang lebih dalam.
C. Tafsir Irfani (Mystical Interpretation)

Metode ini digunakan dalam tafsir sufi atau tarekat, di mana penafsir
mencari pemahaman spiritual dan pengalaman mistis dalam teks-teks Al-Quran.
Ini melibatkan penafsiran dalam konteks pengembangan diri dan pencarian makna
rohani.

8
D. Tafsir Historis (Historical Interpretation)
Dalam tafsir ini, penafsir memeriksa konteks sejarah dan kejadian-
kejadian pada masa Nabi Muhammad dan awal Islam untuk memahami ayat-ayat
Al-Quran.
E. Tafsir Feminis (Feminist Interpretation)
Pendekatan ini mencoba untuk membaca Al-Quran dari perspektif gender,
dengan menyoroti isu-isu yang berkaitan dengan perempuan, kesetaraan gender,
dan hak-hak perempuan dalam Islam.
F. Tafsir Politik (Political Interpretation)
Tafsir politik menafsirkan Al-Quran dengan fokus pada isu-isu politik,
seperti keadilan sosial, pemerintahan, dan hak asasi manusia. Ini dapat digunakan
untuk memahami ajaran Islam dalam konteks politik modern.
G. Tafsir Ekonomi (Economic Interpretation)
Dalam tafsir ini, penafsir berusaha untuk menerjemahkan prinsip-prinsip
ekonomi Islam dan distribusi kekayaan dalam Al-Quran.

Berbagai corak tafsir ini mencerminkan beragam pandangan dan konteks budaya
yang berbeda di seluruh dunia Islam. Beberapa penafsir mungkin menggabungkan
beberapa pendekatan ini dalam karyanya. Selain itu, perkembangan dalam pemikiran
tafsir terus berlanjut seiring waktu, menciptakan variasi dan inovasi dalam
metode penafsiran.

2.2 Peran Metodologi Tafsir dalam Pemahaman Al Qur’an


Metodologi tafsir adalah pendekatan sistematis dan metode yang digunakan oleh
mufassir (ahli tafsir) untuk memahami dan menginterpretasi Al-Qur'an. Peran
metodologi tafsir sangat penting dalam pemahaman Al-Qur'an karena membantu
memastikan bahwa penafsiran Al Qu’ran tersebut dilakukan dengan akurat dan
konteksual.
A. Memberikan Pendekatan Sistematis
Metodologi tafsir memberikan kerangka kerja yang sistematis untuk
mendekati teks Al-Qur'an. Ini membantu mufassir dalam mengorganisir
pemahaman mereka tentang Al Qu’ran dan menghindari kesalahan interpretasi
yang mungkin muncul tanpa panduan metodologis yang jelas.

9
B. Menyelidiki Asal-Usul Teks
Metodologi tafsir membantu mufassir dalam mengidentifikasi asal-usul
teks Al-Qur'an, seperti konteks sejarah, budaya, dan linguistik. Ini penting untuk
memahami makna asli ayat-ayat Al-Qur'an.
C. Mengklarifikasi Makna Simbolik dan Metaforis
Al-Qur'an sering menggunakan bahasa simbolik dan metaforis.
Metodologi tafsir membantu mufassir dalam mengidentifikasi dan menjelaskan
makna simbolik yang tersembunyi di balik kata-kata Al Qu’ran.
D. Mengatasi Perbedaan Linguistik
Metodologi tafsir membantu mufassir dalam mengatasi perbedaan
linguistik antara bahasa Arab klasik yang digunakan dalam Al-Qur'an dan bahasa
sehari-hari. Ini memastikan bahwa Al Qu’ran diinterpretasikan dengan benar.
E. Mengintegrasikan Konteks Sejarah dan Budaya
Metodologi tafsir membantu mufassir dalam memahami konteks sejarah
dan budaya saat Al-Qur'an diwahyukan. Ini membantu menghindari
kesalahpahaman dan mengartikan Al Qu’ran sesuai dengan konteksnya.2
2.3 Perbedaan Metode Tafsir Tradisional dari Pendekatan Metode Tafsir
Modern
A. Metode Interpretasi
Tafsir Tradisional: Metode tafsir tradisional cenderung lebih
mengandalkan pendekatan tafsir bil ma'tsur, yang berfokus pada pemahaman teks
berdasarkan hadis, riwayat-riwayat, dan tradisi-tradisi dari generasi awal Islam.
Para mufassir tradisional menekankan pentingnya mengikuti pendekatan yang
telah ditetapkan oleh para ulama terdahulu.
Pendekatan Tafsir Modern: Pendekatan modern dalam tafsir seringkali
lebih terbuka terhadap berbagai metode interpretasi, termasuk analisis historis,
linguisitik, dan kontekstual. Para mufassir modern cenderung menggunakan
pendekatan ilmiah dalam memahami Al Qu’ran.3
B. Pendekatan Teks Tafsir Tradisional

2
Al-Nasafi, Shams al-Din. (2008). Tafsir al-Nasafi. Beirut: Dar Ihya' al-Turath al-Arabi. Hal. 55-62
3
Tafsir al-Jalalain.

10
Tafsir tradisional menekankan pentingnya memahami teks Al-Qur'an
secara harfiah (zahir), dengan fokus pada makna-makna yang diberikan oleh
generasi awal Islam. Mufassir tradisional sering mencari pemahaman dalam hadis
dan pendapat sahabat Nabi.
Pendekatan Tafsir Modern: Tafsir modern sering lebih fleksibel dalam
menafsirkan Al Qu’ran. Ini dapat mencakup penekanan pada makna-makna
kontekstual, simbolisme, dan aspek-aspek filosofis Al Qu’ran.4
C. Penggunaan Sumber Tambahan:
Tafsir Tradisional: Mufassir tradisional cenderung mengandalkan
sumber-sumber tambahan seperti hadis, riwayat sahabat, dan kitab-kitab tafsir
klasik untuk membantu dalam penafsiran Al Qu’ran.
Pendekatan Tafsir Modern: Tafsir modern sering memasukkan
pengetahuan ilmiah, penelitian sejarah, linguistik, dan konteks sosial dalam
penafsiran mereka. Mufassir modern sering menggunakan sumber-sumber di luar
tradisi tafsir klasik.5

2.4 Penerapan Metodologi Dan Corak Tafsir Dapat Membantu Dalam


Memahami Al Quran Secara Lebih Mendalam
A. Metodologi Tafsir dan Pemahaman Mendalam
Penerapan metodologi tafsir membantu dalam menganalisis teks Al-
Qur'an secara sistematis dan ilmiah. Hal ini dapat membantu dalam memahami
makna, konteks, dan tujuan dari ayat-ayat Al-Qur'an. Metodologi ini penting
untuk memastikan bahwa penafsiran Al Qu’ran dilakukan dengan benar dan tidak
keluar dari konteks.6
B. Penerapan Corak Tafsir dalam Pemahaman Teori
Corak tafsir, seperti tafsir bil ma'tsur dan tafsir bil ra'yi, dapat membantu
dalam memahami berbagai pendekatan dan sudut pandang dalam penafsiran Al-
Qur'an. Menerapkan berbagai corak ini membantu menggali makna Al Qu’ran
secara lebih komprehensif.7

4
Abdel Haleem, M. A. S. (2005). The Qur'an: A New Translation. Oxford University Press. Hal. 12-15
5
Nasr, S. H. (2006). The Study Quran: A New Translation and Commentary. HarperOne. Hal 23-28
6
Nasr, S. H. (2006). The Study Quran: A New Translation and Commentary. HarperOne. Hal 45-50
7
Ibn Kathir, I. (2000). Tafsir Ibn Kathir (Abridged): Volume 1. Darussalam Publishers. Hal. 78-85

11
C. Penerapan Metodologi Kontekstual dalam Tafsir Modern:
Dalam tafsir modern, penerapan metodologi kontekstual membantu dalam
memahami makna Al-Qur'an dalam konteks budaya, sosial, dan sejarah yang
relevan. Hal ini membantu menafsirkan Al Qu’ran sesuai dengan zaman dan
tempat.8
D. Penerapan Metodologi Ilmiah dalam Tafsir:
Penerapan metodologi ilmiah, seperti analisis linguistik dan historis,
membantu dalam mengeksplorasi akar kata dan konteks sejarah dari ayat-ayat Al-
Qur'an. Hal ini dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang makna
Al Qu’ran.9
Penerapan metodologi dan corak tafsir yang sesuai dengan konteks dan
tujuan penafsiran dapat menjadi alat penting dalam memahami Al-Qur'an secara
lebih mendalam dan mendapatkan pemahaman yang lebih kaya tentang pesan-
pesan Al Qur’an tersebut. Referensi-referensi di atas dapat memberikan panduan
lebih lanjut tentang bagaimana penerapan konsep-konsep ini dapat memperdalam
pemahaman Al-Qur'an.

2.5 Aplikasi Praktis Dari Metodologi Dan Corak Tafsir Dalam Membantu
Pemahaman Al Qu’ran
A. Memahami Konteks Sejarah dan Sosial
Metodologi tafsir membantu dalam mengidentifikasi dan memahami
konteks sejarah dan sosial saat ayat-ayat Al-Qur'an diwahyukan. Ini
memungkinkan pembaca untuk mengaitkan Al Qur’an dengan situasi saat itu dan
memahami maksud sebenarnya.10
B. Penggunaan Sumber-sumber Tafsir
Corak tafsir tradisional memungkinkan pemahaman Al-Qur'an yang lebih
mendalam dengan menggunakan sumber-sumber tafsir seperti tafsir Ibnu Kathir,
tafsir al-Jalalain, dan lainnya. Menerapkan sumber-sumber ini membantu dalam
menjelaskan makna dan konteks ayat-ayat.11

8
Abdel Haleem, M. A. S. (2005). The Qur'an: A New Translation. Oxford University Press. Hal. 32-40
9
Arberry, A. J. (1955). The Koran Interpreted: A Translation. Oxford University Press. Hal 68-75
10
Abdel Haleem, M. A. S. (2005). The Qur'an: A New Translation. Oxford University Press. Hal. 19-25
11
Ibn Kathir, I. (2000). Tafsir Ibn Kathir (Abridged): Volume 1. Darussalam Publishers. Hal 45-52

12
C. Analisis Linguistik
Metodologi tafsir yang memasukkan analisis linguistik membantu dalam
memahami akar kata dan struktur bahasa dalam Al-Qur'an. Ini dapat
mengungkapkan makna mendalam dan nuansa dalam Al Qur’an.12
D. Penerapan Prinsip Hermeneutika
Pendekatan tafsir modern sering menggunakan prinsip-prinsip
hermeneutika untuk menganalisis teks Al-Qur'an. Ini membantu dalam
menginterpretasi makna-makna yang lebih dalam dan universal dalam Al
Qur’an.13
E. Pemahaman Terhadap Makna Simbolik dan Metaforis
Corak tafsir tertentu, seperti tafsir allegori, membantu dalam menggali
makna simbolik dan metaforis dalam Al-Qur'an. Ini memungkinkan pemahaman
yang lebih mendalam tentang pesan-pesan Al Qur’an yang tidak selalu tampak
secara harfiah.14
Penerapan praktis dari metodologi dan corak tafsir ini memungkinkan
pembaca Al-Qur'an untuk mendekati Al Qur’an dengan pemahaman yang lebih
mendalam dan kontekstual. Referensi-referensi tersebut dapat membantu dalam
mengeksplorasi konsep-konsep ini lebih lanjut dan menerapkannya dalam
pemahaman pribadi terhadap Al-Qur'an.

12
Arberry, A. J. (1955). The Koran Interpreted: A Translation. Oxford University Press. Hal. 72-80
13
Nasr, S. H. (2006). The Study Quran: A New Translation and Commentary. HarperOne. Hal. 58-65
14
Rahman, F. (2002). Major Themes of the Qur'an. University of Chicago Press.Hal. 38-45

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Metodologi tafsir adalah pendekatan sistematis
dan metode yang digunakan oleh mufassir (ahli tafsir) untuk memahami dan
menginterpretasi Al-Qur'an. Peran metodologi tafsir sangat penting dalam
pemahaman Al-Qur'an karena membantu memastikan bahwa penafsiran Al Qu’ran
tersebut dilakukan dengan akurat dan konteksual. Metodologi Al-Quran memiliki
beberapa tujuan diantaranya memberikan pendekatan sistematis, menyelidiki asal-
usul teks, mengklarifikasi makna simbolik dan metaforis, mengatasi perbedaan
linguistik, mengintegrasikan konteks sejarah dan budaya. Dalam menafsirkan Al –
Qur’an terdapat 2 mtode tafsir yaitu metode tafsir tradisional dan tafsir modern. Untuk
memudahkan kita dalam memudahkan kita dalam menafsirkan alquran terdapat
pengaplikasian praktis diantaranya memahami konteks sejarah dan sosial,
penggunaan sumber-sumber tafsir, analisis linguistik, penerapan prinsip
hermeneutika, pemahaman terhadap makna simbolik dan metaforis.

3.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah tentang metodologi tafsir al-quran diaharapkan saya
dan pembaca dapat memahami isi al-qurandengan berbagai metode yang jelas. Tidak
hanya jelas, semoga saya dan pembaca dapat menerapkan hasil dalam penafsiran Al-
Quran tersebut dikehidupan sehari hari.

14
DAFTAR PUSTAKA
Kaharuddin, Muh. Jauhari, Metodologi Tafsir Dalam Al-Qur’an Hal 56

Al-Nasafi, Shams al-Din. (2008). Tafsir al-Nasafi. Beirut: Dar Ihya' al-Turath al-Arabi.

Abdel Haleem, M. A. S. (2005). The Qur'an: A New Translation. Oxford University


Press.

15

Anda mungkin juga menyukai