Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dinda Pertiwi Busman

NIM : 21029076

PERANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS STEM EDUCATION

A. Rancangan Umum
Perancangan pembelajaran berbasis STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan
Matematika) melibatkan pendekatan yang terintegrasi dan berorientasi pada penerapan
konsep-konsep ilmiah dalam konteks kehidupan nyata. Berikut adalah langkah-langkah
umum dalam merancang pembelajaran berbasis STEM :
1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran
- Tentukan tujuan pembelajaran yang spesifik, terukur, dan relevan dengan bidang
STEM yang ingin ditekankan
- Fokuskan pada pengembangan pemahaman konsep ilmiah, keterampilan berpikir
kritis, kreativitas, dan kemampuan berkolaboratif
2. Pemilihan Tema atau Proyek
- Pilih tema atau proyek yang menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari
atau isu-isu globa
- Pastikan tema atau proyek tersebut mencakup aspek asain, teknologi, rekayasa,
dan matematika
3. Penyusunan Kurikulum
- Rencanakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang terstruktur dan terintegrasi,
mencakup eksplorasi, penyelidikan, eksperimen, dan penerapan konsep-konsep
STEM
- Sesuaikan kurikulum dengan standar pembelajaran yang berlaku dan kebutuhan
siswa
4. Pengembangan Aktivitas Pembelajaran
- Buat aktivitas yang menantang dan beragam unutk memfasilitasi pemahaman
konsep-konsep STEM
- Sertakan tugas-tugas proyek berbasis masalah yang memungkinkan siswa untuk
menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata
5. Integrasi Teknologi
- Gunakan teknologi sebagai alat untuk mendukung pembelajaran, seperti perangkat
lunak simulasi, aplikasi pembelajaran interaktif, dan lain sebagainya
- Dorong siswa untuk menggunakan teknlogi dalam menyelesaika tugas dan proyek
STEM mereka
6. Promosi Kolaborasi dan Keterlibatan Akif
- Fasilitasi kerjsamana antara siswa dalam Menyelesaikan tugas-tugas atau proyek
STEM. Contohnya dalam pembentukan kelompok
- Dukung partisipasi aktif siswa melalui diskusi, presentasi, dan kegiatan
kolaboratif lainnya
7. Evaluasi dan Refleksi
- Gunakan berbagai metode evaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran, seperti tes, proyek, dan penilaian kerja
- Berikan umpan balik kepda siswa tentang kemajuan mereka dan dorong refleksi
terhadap pengalaman pembelajaran STEM
8. Penyesuaian dan Peningkatan
- Evaluasi efektivitas pembelajaran berbasis STEM secara berkala dan lakukan
penyesuaian jika diperlukan
- Terus mengembangkan dan meningkatkan praktik pembelajaran berbasis STEM
dengan memperhitungkan umpan balik dari siswa.

B. Rancangan Pembelajaran Matematika Berbasis STEM Educatio


Pembelajaran matematika yang sesuai dengan pendekatan STEM melibatkan
model pembelajaran PjBL (Project Based Learning). Model pembelajaran PjBL
menekankan pembelajaran kontekstual melalui kegiatan yang kompleks, di mana siswa
diberi kebebasan untuk bereksplorasi, merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan
proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu produk. Pembelajaran
PjBL dengan pendekatan STEM merupakan pembelajaran berbasis proyek yang
mengintegrasikan bidang-bidang STEM, seperti sains, teknologi, rekayasa, dan
matematika. Proses pembelajaran STEM-PjBL melibatkan lima tahapan, masing-masing
dengan tujuan yang spesifik untuk mencapai proses pembelajaran secara efektif (Susanti
& Kurniawan, 2020). Kegiatan dimulai dengan melakukan identifikasi capaian
pembelajaran bidang sains dan matematika yang diintegrasikan dengan aplikasi
teknologi,
proses rekayasa (engineering) dan isu lingkungan hidup (Widiastuti & Budiyanto, 2022).

Berikut adalah tahapan dalam proses pembelajaran STEM-PjBL yang efektif (Laboy-
Rush, 2010)

1) Tahap 1: Refleksi
Tujuan tahap pertama adalah membawa siswa ke dalam konteks masalah dan
memberikan inspirasi kepada mereka untuk mulai menyelidiki. Tahap ini juga
bertujuan untuk menghubungkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dengan
hal-hal yang perlu dipelajari.
2) Tahap 2: Penelitian
Tahap kedua melibatkan kegiatan penelitian oleh siswa. Guru memberikan materi
sains, bacaan, atau metode lain untuk mengumpulkan informasi yang relevan.
Proses belajar lebih terfokus selama tahap ini, dengan kemajuan siswa dalam
memperjelas pemahaman abstrak dari masalah.
3) Tahap 3: Penemuan
Tahap penemuan biasanya melibatkan penyatuan hasil penelitian dengan
informasi yang sudah diketahui untuk merancang proyek. Siswa mulai belajar
secara mandiri dan menentukan hal-hal yang belum diketahui. Beberapa model
STEM-PjBL membagi siswa menjadi kelompok kecil untuk menyajikan solusi
yang mungkin, sementara model lain fokus pada pengembangan kemampuan
desain siswa.
4) Tahap 4: Aplikasi
Tujuan tahap aplikasi adalah menguji produk atau solusi yang telah dibuat untuk
memecahkan masalah. Siswa dapat menguji produk mereka dan memperbaiki
langkah-langkah sebelumnya berdasarkan hasil yang diperoleh. Beberapa model
juga menghubungkan konteks yang lebih luas di luar STEM pada tahap ini.
5) Tahap 5: Komunikasi
Tahap akhir melibatkan komunikasi antara siswa dan presentasi produk atau
solusi mereka kepada teman sekelas. Presentasi penting untuk mengembangkan
keterampilan komunikasi dan kolaborasi, serta untuk menerima umpan balik yang
konstruktif. Penilaian sering kali dilakukan berdasarkan penyelesaian tahap akhir
dari fase ini.
DAFTAR PUSTAKA

Laboy-Rush, D. (2010). Integrated STEM Education through Project-Based Learning.

Susanti, E., & Kurniawan, H. (2020). Design Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Stem (Science, Technology, Engineering, Mathematics). AKSIOMA Jurnal Matematika
dan Pendidikan Matematika, 37-52.

Widiastuti, I., & Budiyanto, C. W. (2022). Pembelajaran STEM Berbasis Engineering Design
Process untuk Siswa Sekolah Alam di Kabupaten Klaten. DEDIKASI : Community
Service Reports, 121-132.

Anda mungkin juga menyukai