Nama : Muhzin Nawawi

Instansi : MAN 1 Lampung Timur

Identitas instrumen asesmen

Literasi Kajian Level Bentuk

Jenjang Kode Pilihan
Stimulus Kognitif Soal
1. Membac L1 PG
a Informasi PG
1.3 MA 1.3.2 Sosial Budaya L3
Komplek
L2 B/S

Instrumen asesmen
Stimulus
Pranoto Mongso : Ethnoscience
Sistem Pertanian Masyarakat
Jawa
Pranoto mongso
merupakan salah satu
indigeneous science (sains asli)
masyarakat Jawa berupa sistem
penanggalan yang berkaitan
dengan pengelolaan lahan
pertanian. Penerapan sistem
pranoto mongso memperlihatkan
adanya spiritualitas bumi
masyarakat Jawa. Spiritualitas
yang memandang bumi sebagai
subjek, yang harus dikenali,
dipahami dan diperlakukan secara
bijak. Karena manusia tidak dapat
lepas dari eksistensi bumi dan
tergantung pada keadaan alam.
Pranoto mongso dibakukan
dan dikembangkan sejak 22 Juni
1856 oleh Pakubuwono VII.
Tanggal 22 Juni dipilih sebagai
awal kalender karena merupakan
hari pertama bergesernya
kedudukan matahari dari garis
balik utara ke selatan melewati
garis khatulistiwa. Penanggalan
Pranoto mongso memadukan
aspek kosmografi dan
bioklimatologi dalam
perancangannya, sehingga hal
inilah yang menjadikannya
memiliki kompleksitas yang tidak
kalah rumit dengan penanggalan
Mesir kuno, Cina, Maya, dan
Burma. Peredaran matahari yang
berumur 365/366 menjadi acuan
siklus dalam pembagian 12
musim (mongso) secara berurutan
dalam kalender pranoto mongso.
Kedua belas musim tersebut
Soal 1
Penanggalan Pranoto mongso yang berasal dari masyarakat Jawa
memiliki kompleksitas yang tidak kalah rumit dengan kalender beberapa
wilayah lain sebagai berikut, kecuali:
a. Maya
b. Burma
c. Mesir kuno
d. Romawi
e. Cina
Jawaban Soal 1
d. Romawi
Penjelasan:
Informasi dapat diperoleh pada paragraph ke-2, yang memberikan
informasi bahwa: Penanggalan Pranoto mongso memadukan aspek
kosmografi dan bioklimatologi dalam perancangannya, sehingga hal
inilah yang menjadikannya memiliki kompleksitas yang tidak kalah
rumit dengan penanggalan Mesir kuno, Cina, Maya, dan Burma.
Soal 2
Berilah tanda Checklist (√) pada pada pernyataan-pernyataan berikut
terkait manfaat dari pemahaman dan penerapan pranoto mongso sebagai
ethnoscince masyarakat Jawa secara tepat! Anda boleh memilih lebih
dari satu jawaban.
……… a. Kestabilan ekonomi
……… b. ketersediaan pupuk alam
……… c. Kestabilan iklim
……… d. Kestabilan ketersediaan air
……… e. Kestabilan jenis tanaman
Jawaban Soal 2
..√.. a. Kestabilan ekonomi
..√.. b. ketersediaan pupuk alam
……… c. Kestabilan iklim
..√.. d. Kestabilan ketersediaan air
……… e. Kestabilan jenis tanaman
Penjelasan:
a. pemanfaatan pranoto mongso berpengaruh terhadap kestabilan dan
ketahanan ekonomi karena petani akan mampu memprediksi masa
kekeringan sebagai masa sulit dan masa bahagia ketika panen
melimpah sehingga pengelolaan ekonomi dapat diatur secara tepat.
Selain itu petani dapat mengelola tanaman secara efektif dan efisien
guna optimalisasi hasil untuk kestabilan perekonomian.
b. pemanfaatan pranoto mongso berpengaruh terhadap kestabilan unsur
hara, karena petani memahami waktu pengelolaan tanah dan masa
mengistirahatkan guna mengembalikan unsur hara secara alami
sebagai pupuk tanah.
d. pemanfaatan pranoto mongso dapat dimanfaatkan pada program-
dikelompokkan menjadi empat
musim besar, yaitu: katigo/musim
kering (88 hari), labuh/pancaroba
ke musim hujan (95 hari),
rendheng/musim banyak hujan
(94 hari), dan mareng/musim
peralihan/pancaroba ke kemarau
(88 hari).
Pranoto mongso memiliki
kecondongan dengan sistem tata
air. Sehingga, perubahan iklim
ekstrim karena pemanasan global
juga mengakibatkan perubahan
musim yang tidak menentu. Hal
ini berpengaruh pada akurasi
penetapan awal tanam, penerapan
sistem pengolahan lahan serta
pemilihan tanaman. Manipulasi
iklim mikro guna pengelolaan
persediaan air dilakukan sebagai
solusinya.
Dengan demikian, pranoto
mongso sebagai ethnoscince perlu
senantiasa dilestarikan dengan
mengintegrasi dan diterjemahkan
ke dalam bahasa high science.
Sehingga terjadi pengembangan
dan pemberdayaan pengetahuan
etnik guna pembangunan
berkelanjutan (sustainable
development).
program pemerintah dalam penyediaan air melalui ketersediaan
waduk/saluran air yang baik, sehingga pada masa hujan (rendheng)
waduk dapat digunakan untuk penampuangan air guna dimanfaatkan
pada masa musim kemarau (katigo). Selain itu juga, pada musim
kemarau pelaksanaan perbaikan waduk atau aliran air dapat dilakukan
secara optimal sehingga ketersediaan air dapat senantiasa terjaga.
Jawaban yang tidak sesuai adalah:
c. Pengaruh pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim
yang tidak menentu tidak dapat diatur oleh pranoto mongso. Namun
sebaliknya, keakuratan pranoto mongso terpengaruh oleh pemanasan
global denga terjadinya perubahan musim yang tidak menentu.
e. Perbedaan mongso (musim) dalam pranoto mongso menyebabkan
petani harus mampu memperhatikan jenis tanaman apa yang sesuai
dengan keadaan mongso (musim) sehingga kestabilan jenis tanaman
bukanlah pernyataan yang sesuai.
Soal 3
Berikut ini terdapat lima pernyataan, lingkarilah B untuk pernyataan
yang benar dan S untuk pernyataan yang salah berdasarkan informasi
yang terdapat pada teks bahwa pranoto mongso :
B - S : Ditetapkan oleh Raja Surakarta.
B – S : Menghubungkan kalender surya dengan musim
B – S : Memiliki akurasi yang konstant
B – S : Memperhatikan aspek hubungan iklim dan mahluk hidup
Jawaban Soal 3
Benar : Pranoto mongso ditetapkan oleh Pakubuwono VII yaitu Raja
Surakarta
Benar : Pranoto mongso menghubungkan kalender surya dengan
musim menggunakan peredaran matahari sebagai acuan siklus
penentuan mongso (musim).
Salah : Konstant berarti tetap. Penggunaan kata konstant dalam pilihan
ini untuk mengetahui pemahaman konsep dalam memaknai kata.
Berdasarkan teks, akibat pemanasan global yang terjadi saat ini
menyebabkan perubahan musim sehingga berpengaruh pada
akurasi penerapan sistem pengolahan lahan.
Benar : Pranoto mongso memperhatikan aspek bioklimatologi yaitu
hubungan iklim dan mahluk hidup.