Anda di halaman 1dari 28

Potensi dan Pola Pemanfaatan

MAKROFAUNA BENTOS di
Perairan Pantai Negeri
Hutumuri

Disusun Oleh : Dibawah bimbingan:


Nama : Magdalina Pesiwarissa Dr. Ir.L.Siahainenia,M.Si
Nim : 201663004 Y.A.Lewerissa, S.pi,M.Si.
Latar Belakang

KARAKTERISTIK
 
POTENSI

PEMANFAATAN

PERAIRAN
HUTUMURI
Rumusan Masalah
Bagaimana pola
Bagaimana potensi
pemanfaatan makrofauna
makrofauna bentos
bentos pada perairan
pada perairan pantai
pantai Negeri Hutumuri?
Negeri Hutumuri?

Bagaimana arahan pengelolaan


sumberdaya makrofauna bentos
pada perairan pantai Negeri
Hutumuri?
Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
• MENGANALISIS POTENSI SUMBERDAYA

MEMBERIKAN INFORMASI TENTANG MAKROFAUNA BENTOS YANG ADA DI

POTENSI DAN POLA PEMANFAATAN PERAIRAN NEGERI HUTUMURI

SUMBERDAYA MAKROFAUNA BENTOS • MENGANALISIS POLA PEMANFAATAN

PADA PERAIRAN PANTAI SUMBERDAYA MAKROFAUNA BENTOS DI

NEGERI HUTUMURI SEBAGAI DASAR PERAIRAN NEGERI HUTUMURI

PENGELOLAAN. • MERUMUSKAN ARAHAN PENGELOLAAN

SUMBERDAYA MAKROFAUNA BENTOS

PADA PERAIRAN PANTAI NEGERI

HUTUMURI.
Metode Penelitian
No Alat dan Kegunaan W A K A T U DAN L O K A S I
Bahan
1. Meter Roll Untuk mengukur jarak antar transek PENELITIAN INI
2. Kuadran ukuran 1×1 Sebagai kotak pengamatan sampel
3. Plastik sampel Wadah penampung sampel makrofauna bentos
BERLANGSUNG PADA
4. Thermometer Untuk mengukur suhu perairan BULAN
5. Refraktometer Untuk mengukur salinitas perairan
6. Lembaran data Mengisi data yang diperoleh saat peneltiaan
DESEMBER 2019 YANG
7. GPS Menentukan titik koordinat BERLOKASI DI PERAIRAN
8.
9.
Alat tulis menulis
Tabel pasang surut
Mencatat data yang diperoleh
Untuk melihat periode pasang surut air laut
NEGERI HUTUMURI,
10. Buku identifikasi Untuk proses mengedentifikasi sampel KECAMATAN LEI TIMUR
makrofauna
SELATAN, KOTA AMBON.
11. Kamera digital Untuk dokumentasi
12. Laptop Untuk mengolah data
13. Software ArcGis Membantu dalam pemetaan dan pengolahan
10.3 data spasial
14. Alkohol 70% Umtuk mengawetkan sampel
15. Makrofauna bentos Sampel
Metode Penggumpulan Data
• Metode sampling
Area sampling dibagi dalam dua tipe habitat yakni pada habitat yang
didominasi oleh substrat berbatu dan habitat yang didominasi oleh
substrat berpasir. sampel diambil pada permukaan substrat
menggunakan metode belt transek dengan jarak antar transek 50 m
tanpa jarak antar kuadran, sampel diambil dalam plot berukuran 1x1 m.

• POLA PEMANFAATAN SUMBERDAYA MAKROFAUNA BENTOS


DILAKUKAN OBSERVASI LANGSUNG, WAWANCARA DAN
PENYEBARAN KUISIONER SEHINGGGA MEMPEROLEH
INFORMASI POLA PEMANFAATANNYA.
MetodeAnalisa Data
Potensi Sumberdaya Makrofauna Bentos Kepadatan
Komposisi jenis maktofauna bentos
Digunakan formula krebs (1989) :
Pola sebaran Makrofauna
Bentos  
Keterangan :
Digunakan persamaan K = Kepadatan
Ludwig dan Reynold (1988): ni = Jumlah individu suatu spesies (indv)
a = Luas area sampling (m2)

Keanekarangaman
Indeks
  keanekaragaman dihitung
menggunakan formula Shannon-Weaner:
H’=
Keterangan :
H’ = Indeks keanekaragaman
ni = Jumlah individu setiap jenis
N = jumlah individu seluruh jenis
Pi = kelimpahan relative spesies ke-i
keseragaman (E) Distribusi spasial sumberdaya makrofauna bentos
Indeks
  keseragaman,(Krebs 1971) ;
Pola Pemanfaatan Makrofauna Bentos
E= Pola pemanfaatan makrofauna bentos di perairan
Keterangan ; pantai Negeri Hutumuri dianalisa menggunakan
E = Indeks keseragaman analisis deskriptif. Analisis ini didasarkan pada
H= Indeks keanekaragaman kondisi actual di lapangan
S = Jumlah spesies
Arahan Pengelolaan Sumberdaya Makrofauna
Bentos
Dominansi (D)
 Indeks dominansi,(Odum 1971) yaitu Arahan pengelolaan sumberdaya Makrofauna
D Bentos dilakukan menggunakan metode
Keterangan : analisis pohon masalah yakni metode untuk
C = Indeks dominansi
Ni = Jumlah individu setiap jenis
mengidentifikasi suatu masalah dan
N = Jumlah individu seluruh jenis menggambarkan sebab akibat dari
permasalahan tersebut. (Abrahamsz, 2009).
Komposisi jenis makrofauna bentos di perairan Hutumuri
Kepadatan Dan Frekuensi Kehadiran
Indeks Keanekaragaman, Keseragaman, Dominansi
A

Substrat berbatu B

Substrat berpsir
P
Ola Sebaran
Makrofauna Bentos
Distribusi Spasial
Pola Pemanfaatan Makrofauan Bentos
Jenis-jenis yang dimanfaatkan 1. Pola Pemanfaatan secara temporal
Berdasarkan hasil wawancara bahwa sejak dulu masyarakat
yang memanfaatkan biota dari kegiatan bameti maupun
balobe dilakukan tanpa mengenal musim, dimana terjadi air
surut masyarakat akan turun ke pantai untuk mengambil
biota.
Dalam seminggu masyarakat melakukan bameti dan balobe
sebanyak empat kali. Kegiatan pemanfaatan bameti dilakukan
saat kondisi air surut di siang hari dan balobe dilakukan saat
kondisi air surut di malam hari.

2. Pola Pemanfaatan secara spasial


Kondisi pasang surut yang luas menyebabkan
masyarakat untuk melakukan bameti dan balobe
pada seluruh area pantai. Kawasan yang paling
dominan terjadi pemanfaatan sumberdaya pada
habitat berbatu yaitu di transek 7 sampai transek 13
dan pada habitat berpasir, transek 1 sampai 3.
Bentuk pemanfaatan area pantai Hutumuri
Analisis Pohon Masalah Dan Pohon Tujuan Sumberdaya Makrofauna Bentos
Arahan Pengelolaan sumberdaya makrofauna bentos

1. ADANYA AREA YANG DILINDUNGI YAITU UNTUK HABITAT BERPASIR DAN HABITAT
BERBATU PADA TRANSEK 7-13.
2. ADANYA PENGATURAN WAKTU DAN JUMLAH PENGAMBILAN TERHADAP SPESIES
NASSARIUS OLIVACEUS, RHINOCLAVIS SINENSIS, STROMBUS LABIATUS, TONNA PERDIX,
LATIROLAGENA SMARAGDULA, TELLINA REMIES, VESTICARDIUM FLAVUM, MITRA
STICTICA, TURBO SETOSUS, CONUS DUCURTATA DAN CYPRAEA MONETA.
3. - ADANYA ATURAN PEMERINTAH NEGERI UNTUK MELAKUKAN PENETAPAN AREA YANG
DILINDUNGI BAGI JENIS YANG POPULASINYA MENURUN, DAN SOSIALISASI TENTANG
PENGGUNAAN ALAT TANGKAP YANG MERUSAK HABITAT.
- ADANYA PENEGAKAN ATURAN DARI PEMERINTAH NEGERI DAN SOSIALISASI DAMPAK
PENURUNAN KUALITAS PERAIRAN.
- SOSIALISASI PENGGUNAAN ALAT TANGKAP YANG RAMAH LINGKUNGAN.
- KEBIJAKAN PEMERINTAH DESA UNTUK MENYEDIAKAN AREA KHUSUS PENAMBATAN
PERAHU.
- DIBUAT AREA KHUSUS UNTUK REKREASI.
SARAN :
Penutup Perlu dilakukan penelitian lanjutan
untuk mengetahui komposisi
KESIMPULAN :
1. Makrofauna bentos pada perairan pantai hutumuri terdiri dari
sumberdaya makrofauna bentos di
filum moluska, arthropoda, echinodermata. Dengan nilai perairan pantai Negeri Hutumuri
kepadatan dan frekuensi kehadiran tertinggi ditunjukan oleh filum
moluska. pola sebaran makrofauna bentos yaitu
seragamberkelompok, acak. Nilai keanekaragaman makrofauna
bentos menunjukan sedang, nilai keseragaman tinggi, dan
dominansi rendah. .
2. Pola pemanfaatan sumberdaya makrofauna bentos pada Adanya aturan pemerintah negeri untuk melakukan
perairan pantai Hutumuri yaitu secara temporal dan spasial. penetapan area yang dilindungi bagi jenis yang
Aktivitas pemanfaatan yang terjadi di habitat makrobentos yaitu populasinya menurun, dan sosialisasi tentang
pembuangan sampah, penambatan perahu, penangkapan ikan, penggunaan alat tangkap yang merusak habitat.
dan kawasan berenang. Adanya penegakan aturan dari pemerintah negeri
. 3. Arahan pengelolaan yang dihasilkan yaitu: dan sosialisasi dampak penurunan kualitas
Adanya area yang dilindungi yaitu untuk habitat berpasir dan perairan. sosialisasi penggunaan alat tangkap
habitat berbatu pada transek 7-13, adanya pengaturan waktu dan yang ramah lingkungan.
jumlah pengambilan terhadap spesies Nassarius olivaceus, Kebijakan pemerintah desa untuk menyediakan
Rhinoclavis sinensis, Strombus labiatus, Tonna perdix, area khusus penambatan perahu.
Latirolagena smaragdula, Tellina remies, Vesticardium flavum, Dibuat area khusus untuk rekreasi.
Mitra stictica, Turbo setosus, Conus ducurtata dan Cypraea
moneta.
.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai