PELAJAR PANCASILA
DAN RAHMATAN LIL ALAMIN DI KAMPUNG NAGA
Kelompok 1 :
A. Sistem Pengetahuan
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan, anak - anak di Kampung
Naga dapat mengakses pendidikan selayaknya masyrakat umum.
Mereka dapat bersekolah SD- SMP- SMA seperti umumnya, bahkan masyarakat di
Kampung Naga juga bisa berkuliah di perguruan tinggi jika memang mereka menyanggupi
hal tersebut.
Dizaman yang modern kampung naga masih memilki beberapa upacara adat yang dapat
dilakukan selama setahun 6 kali contohnya adalah upacara adat hajat sasih yang dimana
upacara adat tersebut dilakukan pada saat bulan -bulan besar seperti :
1. Bulan Muharam (Muharram) pada tanggal 26, 27, 28
2. Bulan Maulud (Rabiul Awal) pada tanggal 12, 13, 14
3. Bulan Rewah (Sya'ban) pada tanggal 16, 17, 18
4. Bulan Syawal (Syawal) pada tanggal 14, 15, 16
5. Bulan Rayagung (Dzulkaidah) pada tanggal 10, 11, 12.
Tujuan dari upacara ini adalah untuk memohon berkah dan keselamatan kepada leluhur
Kampung Naga, Eyang Singaparna serta menyatakan rasa syukur kepada Tuhan yang
mahaesa atas segala nikmat yang telah diberikannya kepada warga sebagai umat-Nya.
Upacara adat Hajat Sasih
Selain upacara adat Hajat Sasih, masyarakat kampung Naga juga memiliki Upacara Menyepi
yang dilakukan pada hari selasa, rabu, dan hari sabtu. Pelaksanaan upacara menyepi diserahkan
pada masing-masing orang, karena pada dasarnya merupakan usaha menghindari pembicaraan
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan adat istiadat.
Kampung Naga sendiri memiliki sistem organisasi sosial formal dan informal.
Sistem organisasi formal di Kampung Naga mencakup sistem organisasi sosial pemerintah,
termasuk kepala dusun, RT dan RW yang dipilih secara demokratis selayaknya desa
lainnya. Sedangkan sistem organisasi informal pada masyarakat naga dapat disebut juga
dengan lembaga adat. Adapun lembaga adat yang terdapat di Kampung Naga adalah Kuncen
atau Juru Kunci, lebe adat dan Punduh Adat.
Kedudukan dari Kuncen ini akan diwariskan secara turun temurun dari garis keturunannya
yang tidak harus berasal dari keturunan Kuncen terdahulu. Jadi, dapat disimpulkan untuk
regenerasi Kuncen selanjutnya dapat berasal dari garis keturunan paman yang mana
setiap pemilihannya akan dibarengi dengan musyawarah.
● Lebe
● Punduh