Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

KEPERAWATAN AGREGAT KOMUNITAS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TBC

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 RB

ALFI IRTIYAH ANDINI R011201049


ASTRID IQRANIL SH R011211062
NURHALIZA R011211028
ZULFIANA MAYLISDA R011211064
NUR FADILLAH R011211030
RANI APRILIANI R011211022
NUUR AZIIZAH R011211040
TENRI SA’NA FIRMAN SALEH R011211072
ANDIRA R011211008
GRACIELLA WIDYA W.T R011211076

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2023

1
PENGKAJIAN PADA PASIEN TBC
1. Identitas pasien
1) Nama pasien
2) Alamat
3) Jenis kelamin
4) Umur
5) Pekerjaan
2. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang meliputi aktivitas sehari-hari dan kebiasaan
merokok atau tidak
2) Riwayat kesehatan dahulu
3) Riwayat kesehatan keluarga
4) Riwayat Psiko-Sosio-Spiritual
Pengkajian psikologis pasien meliputi beberapa dimensi yang
memungkinkan perawat untuk memperoleh presepsi yang jelas mengenai
status emosi, kognitif dan perilaku pasien. Perawat mengumpulkan data hasil
pemeriksaan awal pasien tentang kapasitas fisik dan intelektual saat ini. Data ini
penting untuk menentukan tingkat perlunya pengkajian psiko-sosio-spritual yang
seksama. Pada kondisi klinis, pasien dengan Tuberkulosis sering mengalami
kecemasan bertingkat sesuai dengan keluhan yang dialaminya. Perawat juga
perlu menanyakan kondisi pemukiman pasien bertempat tinggal. Seperti Data
Subsystem meliputi:
1. Lingkungan Fisik

a. Sumber air dan air minum

1) Penyediaan air bersih

Sumur/Sungai/PDAM

2) Penyediaan air minum

2
3) Pemanfaatan air minum.

4) Pengelolaan air minum

Selalu dimasak/Kadang dimasak dimasak/Tidak pernah dimasak

b. Sampah

1) Kebiasaan membuang sampah

Diangkut petugas/dibakar

2) Pembuangan air limbah Got

3) Keadaan pembuangan limbah Meluber kemana-mana

c. Kandang ternak

1) Kepemilikan kandang ternak

2) Letak kandang ternak : Diluar rumah /dalam rumah

d. Jamban

 Kepemilikan jamban : milik pribadi/umum


 Macam jamban yang dimiliki
 Septi tank
 Sumur cemplung (di sungai)
 Keadaan jamban :Bersih/Kotor

Bila tidak memiliki jamban maka di:

Wc tetangga/WC umum/Sungai/Sawah

e. Keadaan rumah

1) Type rumah Type A (tembok)

Type B (½ tembok)

3
2) Status rumah

Milik Rumah sendiri/Kontrak

3) Lantai Rumah : Tegel/semen

4) Ventilasi : ada/tidak ada

5) Luas kamar tidur

Memenuhi syarat /Tidak memenuhi syarat

6) Penerangan rumah oleh matahari

7) Halaman rumah

 Kepemilikan pekarangan : Memiliki/Tidak memiliki


 Pemanfaatan pekarangan : Ya/Tidak
 Jenis pemanfaatan pekarangan rumah
 Tanaman
 Keadaan pekarangan

2. Fasilitas Umum dan Kesehatan

a. Fasilitas kesehatan

Jenis fasilitas kesehatan :

1) Puskesmas

Jarak dari desa

2) klinik

Jarak dari desa

3) Rumah sakit

Jarak dari desa

4
4) Praktek Dokter Swasta

5)Praktek Bidan

6) Praktek Kesehatan Lain :

7) Tukang gigi

2) Pemanfaatan fasilitas kesehatan

 Puskesmas : ya/tdk
 Rumah Sakit : ya/tdk

3) olahraga rutin

1x sepekan/2x sebulan/TDK pernah

3. Pola-Pola Fungsi Kesehatan


1) Pola Persepsi dan Tatalaksana Hidup sehat
Kemungkinan adanya riwayat kebiasaan merokok, minum alkohol dan
penggunaan obat-obatan steroid bisa menjadi faktor resiko timbulnya penyakit
(Doenges, 2000).
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
Pasien dengan tuberkulosis paru biasanya kehilangan nafsu makan (Doenges,
2000). Menurut Muttaqin 2008, bahwa pada pola nutrisi, pasien TB paru akan
mengalami mual, muntah, penurunan nafsu makan dan penurunan berat badan.
3) Pola Eliminasi
Dapat ditemukan adanya oliguria. Karena keadaan umum pasien yang lemah,
pasien akan lebih banyak bed rest sehingga akan menimbulkan konstipasi
(Doenges, 2000). Menurut Muttaqin 2008, bahwa pada saat BAK warna urine
pasien akan berwarna jingga pekat dan berbau yang menandakan fungsi ginjal
masih normal jika pasien TB sudah mendapatkan OAT.

5
4) Pola Aktivitas dan Latihan
Pasien dapat mengalami kelemahan umum, napas pendek karena kerja, takikaria,
takipnea atau dispnea pada kerja, kelemahan otot dan nyeri (Doenges, 2000).
5) Pola sensori dan Kognitif
Dalam keadaan kronis perubahan mental (bingung) mungkin dapat terjadi
(Doenges, 2000). Menurut Muttaqin, 2008, menjelaskan bahwa Pasien dengan TB
paru kebanyakan berpendidikan rendah, akibatnya mereka sering kali tidak
menyadari bahwa penyembuhan penyakit dan kesehatan merupakan hal yang
sangat penting.
6) Pola Tidur dan Istirahat
Pasien yang mengalami TB paru harus banyak tirah baring dan membatasi
aktivitas (Doenges, 2000).
7) Pola Persepsi dan Konsep diri
Perlu dikaji tentang persepsi pasien terhadap penyakitnya. Persepsi yang salah
dapat menghambat respon kooperatif pada diri pasien. Cara memandang diri yang
salah juga akan menjadi stressor dalam kehidupan pasien (Muttaqin, 2008).
8) Pola Hubungan dan Peran
Gangguan pada pernapasan sangat membatasi pasien untuk menjalani kehidupan
secra normal. Pasien perlu menyesuaikan kondisinya dengan hubungan dan peran
pasien, baik dilingkungan rumah tangga, masyarakat ataupun lingkungan kerja
serta perubahan peran yang terjadi setelah pasien mengalami gangguan pernapasan
(Muttaqin, 2008).
9) Pola Reproduksi Seksual
Kebutuhan seksual pasien dalam hal ini hubungan seks intercourse akan terganggu
karena pasien mengalami ketidakmampuan umum (Doenges, 2000). Menurut
Efendi, 2009, menjelaskan bahwa pada penderita TB Paru akan mengalami
perubahan pola reproduksi dan seksual karena kelemahan dan nyeri dada.
10) Pola penanggulangan Stress

6
Pada pasien dapat ditemukan banyak stessor. Perlu dikaji penyebab terjadinya
stress, frekuensi dan pengaruh stress terhadap kehidupan pasien serta cara
penanggulangan terhadap stressor (Doenges, 2000). Menurut Efendi 2009,
menjelaskan bahwa dengan adanya proses pengobatan yang lama maka akan
mengakibatkan stress pada penderita penyakit TB Paru.
11) Pola Tata nilai dan kepercayaan
Kedekatan pasien pada sesuatu yang diyakini di dunia di percaya dapat
meningkatkan kekuatan pasien. Keyakinan pasien terhadap Tuhan dan
mendekatkan diri Kepada-Nya merupakan metode penanggulangan stress yang
konstruktif (Muttaqin, 2008). Karena mengalami sesak nafas dan nyeri dada
biasanya penderita TB Paru sering terganggu ibadahnya (Efendi, 2009).
4. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada pasien TB paru meliputi pemeriksaan fisik head to toe
dari observasi keadaan umum, pemeriksaan tanda-tanda vital, serta pemeriksaan
yang fokus dengan pemeriksaan menyeluruh sistem pernapasan (Muttaqin, 2008).
5. Pemeriksaan Diagnostik
1) Pemeriksaan Dahak
Menurut (Kemenkes RI, 2014) pemeriksaan dahak dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu pemeriksaan dahak mikroskopi langsung dan pemeriksaan biakkan.
2) Pemeriksaan Dahak Mikroskopi Langsung
Pemeriksaan dahak berfungsi untuk menegakkan diagnosis, menilai keberhasilan
pengobatan dan menentukan potensi penularan. Pemeriksaan dahak 30 untuk
penegakan diagnosis dilakukan dengan mengumpulkan 3 contoh uji dahak yang
dikumpulkan dalam dua hari kunjungan yang berurutan berupa dahak Sewaktu-
Pagi-Sewaktu (SPS):
3) Pemeriksaan Biakkan
Pemeriksaan biakan untuk identifikasi Mycobacterium tuberkulosis
dimaksudkan untuk menegakkan diagnosis pasti TB pada pasien tertentu.
Pemeriksaan tersebut dilakukan disarana laboratorium.

7
4) Pemeriksaan Rontgen Thoraks
Pemeriksaan Rontgen Thoraks sangat berguna untuk mengevaluasi hasil
pengobatan dan ini bergantung pada tipe keterlibatan dan kerentanan bakteri
tuberkel terhadap obat anti tuberkulosis, apakah sama baiknya dengan respon
dari pasien.
5) Pemeriksaan CT Scan
Pemeriksaan CT Scan dilakukan untuk menemukan hubungan kasus TB
inaktif/stabil yang ditunjukkan dengan adanya gambaran garis-garis fibrotik
ireguler, pita parenkimal, kalsifikasi nodul dan adenopati, perubahan
kelengkungan berkas bronkhovaskular, bronkhiektasis dan emfisema
perisikatriksial.

8
ANALISA DATA, DIAGNOSA, LUARAN DAN INTERVENSI
KEPERAWATAN

SDKI SLKI SIKI

Bersihan Jalan Nafas Tidak Setelah dilakukan tindakan Latihan Batuk Efektif (I.01006)
Efektif (D.0001) keperawatan selama 3×24 jam Observasi
Kategori: Fisiologis diharapkan Bersihan Jalan Napas ● Identifikasi kemampuan batuk
Subkategori: Respirasi (L.01001) meningkat dengan kriteria ● Monitor adanya retensi sputum
Bersihan Jalan Nafas Tidak hasil: ● Monitor tanda dan gejala infeksi saluran
Efektif b.d spasme jalan 1. Produksi sputum menurun napas
napas 2. Mengi menurun ● Monitor input dan output cairan (misal:
3. Wheezing menurun jumlah dan karakteristik)
Penyebab : 4. Mekonium (pada neonatus) Terapeutik
menurun ● Atur posisi semi-fowler dan fowler
Fisiologis ● Pasang perlak dan bengkok di pangkuan
pasien
1. Spasme jalan nafas ● Buang sekret pada tempat sputum
2. Hipersekresi jalan Edukasi
nafas ● Jelaskan tujuan dan prosedur batuk
3. Disfungsi efektif
neuromuskuler ● Anjurkan Tarik napas dalam melalui
4. Benda asing dalam hidung selama 4 detik, ditahan selama 2
jalan nafas detik, kemudian keluarkan dari mulut
5. Adanya jalan nafas dengan bibir mencucu (dibulatkan)
buatan selama 8 detik
6. Sekresi yang tertahan ● Anjurkan mengulangi Tarik napas dalam
7. Hiperplasia dinding hingga 3 kali
jalan nafas ● Anjutkan batuk dengan kuat langsung
8. Proses infeksi setelah Tarik napas dalam yang ke-3
9. Respon alergi Kolaborasi
10. Efek agen ● Kolaborasi pemberian mukolitik atau
farmakologis (mis. ekspektoran, jika perlu
anestesi)

Tanda Mayor Manajemen Jalan Napas (I.01011)


Observasi
Subjektif : ● Monitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
(tidak tersedia) ● Monitor bunyi napas tambahan
(misalnya: gurgling, mengi, wheezing,
Objektif : ronchi kering)
● Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Terapeutik

9
1. Batuk tidak efektif ● Pertahankan kepatenan jalan napas
atau tidak mampu dengan head-tilt dan chin-lift (jaw thrust
batuk jika curiga trauma fraktur servikal)
2. Sputum berlebih / ● Posisikan semi-fowler atau fowler
obstruksi jalan nafas / ● Berikan minum hangat
Mekonium di jalan ● Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
nafas (pada neonatus) ● Lakukan penghisapan lendir kurang dari
3. Mengi, wheezing 15 detik
dan/atau ronkhi kering ● Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
Tanda Minor ● Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGill
Subjektif : ● Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1. Dispnea ● Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
2. Sulit bicara jika tidak ada kontraindikasi
3. Orthopnea ● Ajarkan Teknik batuk efektif
Kolaborasi
Objektif : ● Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
1. Gelisah
2. Sianosis
3. Bunyi nafas menurun
4. Frekuensi nafas
berubah
5. Pola nafas berubah

Kondisi Klinis Terkait

1. Gullian barre
syndrome
2. Sklerosis multipel
3. Myasthenia gravis
4. Prosedur diagnostik
(mis. bronkoskopi,
transesophageal
echocardiography
(TEE)
5. Depresi sistem saraf
pusat
6. Cedera kepala
7. Stroke
8. kuadriplegia
9. Sindrom aspirasi
mekonium
10. Infeksi saluran nafas

10
11. Asma

Gangguan Pertukaran Gas Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi (I.01014)


(D.0003) keperawatan selama 3×24 jam Observasi
Kategori: fisiologis diharapkan Pertukaran Gas ● Monitor frekuensi, irama, kedalaman
Subkategori: Respirasi Membaik (L.01003) membaik dengan dan upaya napas
Gangguan Pertukaran Gas kriteria hasil: ● Monitor pola napas (seperti bradypnea,
b.d perubahan membran 1. Dispnea menurun takipnea, hiperventilasi, kussmaul,
alveolus-kapiler 2. Bunyi napas tambahan Cheyne-stokes, biot, ataksik)
menurun ● Monitor kemampuan batuk efektif
Penyebab: 3. PCO2 membaik ● Monitor adanya produksi sputum
1. Ketidakseimbangan 4. PO2 membaik ● Monitor adanya sumbatan jalan napas
ventilasi-perfusi 5. Takikardia membaik ● Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
2. Perubahan membran 6. pH arteri membaik ● Auskultasi bunyi napas
alveolus-kapiler ● Monitor saturasi oksigen
Tanda Mayor ● Monitor nilai analisa gas darah
Subjektif: ● Monitor hasil x-ray thoraks
1. Dispnea Terapeutik
Objektif: ● Atur interval pemantauan respirasi
1. PCO2 sesuai kondisi pasien
meningkat/menurun ● Dokumentasikan hasil pemantauan
2. PO2 menurun Edukasi
3. Takikardia ● Jelaskan tujuan dan prosedur
4. pH arteri pemantauan
meningkat/menurun ● Informasikan hasil pemantauan, jika
5. Bunyi napas tambahan perlu.
Tanda Minor
Subjektif: Terapi Oksigen (I.01026)
1. Pusing Observasi
2. Penglihatan kabur ● Monitor kecepatan aliran oksigen
Objektif: ● Monitor posisi alat terapi oksigen
1. Sianosis ● Monitor aliran oksigen secara periodik
2. Diaforesis dan pastikan fraksi yang diberikan
3. Gelisah cukup
4. Napas cuping hidung ● Monitor efektifitas terapi oksigen (mis.
5. Pola napas abnormal Oksimetri, Analisa gas darah), jika perlu
(cepat/lambat, ● Monitor kemampuan melepaskan
regular/ireguler, oksigen saat makan
dalam/dangkal) ● Monitor tanda-tanda hipoventilasi
6. Warna kulit abnormal ● Monitor monitor tanda dan gejala
(mis. pucat, kebiruan) toksikasi oksigen dan atelektasis
7. Kesadaran menurun ● Monitor tingkat kecemasan akibat terapi
Kondisi Klinis Terkait oksigen
● Monitor integritas mukosa hidung akibat
pemasangan oksigen

11
1. Penyakit paru Terapeutik
obstruktif kronis ● Bersihkan sekret pada mulut, hidung,
(PPOK) dan trakea, jika perlu
2. Gagal Jantung ● Pertahankan kepatenan jalan napas
Kongestif ● Siapkan dan atur peralatan pemberian
3. Asma oksigen
4. Pneumonia ● Berikan oksigen tambahan, jika perlu
5. Tuberkulosis paru ● Tetap berikan oksigen saat pasien di
6. Penyakit membran transportasi
hialin ● Gunakan perangkat oksigen yang sesuai
7. Asfiksia dengan tingkat mobilitas pasien
8. Persistent pulmonary Edukasi
hypertension of ● Ajarkan pasien dan keluarga cara
newborn menggunakan oksigen dirumah
9. Prematuritas Kolaborasi
10. Infeksi saluran napas ● Kolaborasi penentuan dosis oksigen
● Kolaborasi penggunaan oksigen saat
aktivitas dan/atau tidur

Hipertermia (D.0130) Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia (I.15506)


keperawatan selama 3×24 jam Observasi
Kategori: Lingkungan diharapkan Termoregulasi (L.01006) ● Identifikasi penyebab hipertermia (mis:
membaik dengan kriteria hasil: dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
Sub Kategori: Keamanan dan 1. Suhu tubuh membaik penggunaan inkubator)
Proteksi 2. Suhu kulit membaik ● Monitor suhu tubuh
● Monitor kadar elektrolit
Hipertemi b.d proses ● Monitor haluaran urin
penyakit ● Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
Penyebab ● Sediakan lingkungan yang dingin
● Longgarkan atau lepaskan pakaian
1. Dehidrasi ● Basahi dan kipasi permukaan tubuh
2. Terpapar lingkungan ● Berikan cairan oral
panas ● Ganti linen setiap hari atau lebih sering
3. Proses penyakit (mis. jika mengalami hyperhidrosis (keringat
infeksi, kanker) berlebih)
4. Ketidaksesuaian ● Lakukan pendinginan eksternal (mis:
pakaian dengan suhu selimut hipotermia atau kompres dingin
lingkungan pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
5. Peningkatan laju ● Hindari pemberian antipiretik atau
metabolisme aspirin
6. Respon trauma ● Berikan oksigen, jika perlu
7. Aktivitas berlebihan Edukasi
8. Penggunaan inkubator ● Anjurkan tirah baring
Kolaborasi

12
Tanda Mayor ● Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
Subjektif

(tidak tersedia)

Objektif

1. Suhu tubuh diatas nilai


normal

Tanda Minor

Subjektif

(tidak tersedia)

Objektif

1. Kulit merah
2. Kejang
3. Kulit terasa hangat

Kondisi Klinis Terkait

1. Proses infeksi
2. Hipertiroid
3. Stroke
4. Dehidrasi
5. Trauma
6. Prematuritas

Gangguan Rasa Nyaman Setelah dilakukan tindakan


(D.0074) keperawatan selama 3×24 jam
diharapkan Status Kenyamanan
Kategori: Psikologis (L.08064) membaik dengan kriteria
hasil:
Sub kategori: Nyeri dan 1. Keluhan tidak nyaman
Kenyamanan menurun
2. Gelisah menurun
Penyebab 3. keluhan sulit tidur menurun
4. Keluhan kedinginan/kepanasan
1. Gejala penyakit menurun
2. Kurang pengendalian 5. Gatal menurun
situasional/lingkungan 6. Mual menurun

13
3. Ketidakadekuatan 7. Lelah menurun
sumber daya mis (mis.
dukungan finansial,
sosial dan
pengetahuan)
4. Kurangnya privasi
5. Gangguan stimulus
lingkungan
6. Efek samping terapi
(mis. medikasi, radiasi,
kemoterapi)
7. Gangguan adaptasi
kehamilan

Tanda Mayor

Subjektif

1. mengeluh tidak
nyaman

Objektif

1. Gelisah

Tanda Minor

Subjektif:

1. Mengeluh sulit tidur


2. Tidak mampu rileks
3. Mengeluh
kedinginan/kepanasan
4. Merasa gatal
5. Mengeluh mual
6. Mengeluh lelah

Objektif

1. Menunjukan gejala
distres
2. Tampak
merintih/menangis
3. Pola eliminasi berubah
4. Postur tubuh berubah

14
5. Iritabilitas

Kondisi Klinis Terkait

1. Penyakit kronis
2. Keganasan
3. Distres psikologis
4. Kehamilan

Defisit Pengetahuan (D.0111) Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I.12383)


Kategori: Perilaku keperawatan selama 3×24 jam Observasi
Subkategori: Penyuluhan dan diharapkan Tingkat Pengetahuan ● Identifikasi kesiapan dan kemampuan
pembelajaran (L.12111) meningkat dengan kriteria menerima informasi
Defisit pengetahuan b.d hasil: ● Identifikasi faktor-faktor yang dapat
kurang terpapar informasi/ 1. Perilaku sesuai anjuran meningkatkan dan menurunkan motivasi
kurang minat dalam belajar/ meningkat perilaku hidup bersih dan sehat
ketidaktahuan menemukan 2. Verbalisasi minat dalam Terapeutik
sumber informasi belajar meningkat ● Sediakan materi dan media Pendidikan
Penyebab: 3. Kemampuan menjelaskan Kesehatan
1. Keterbatasan kognitif pengetahuan tentang suatu ● Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
2. Gangguan fungsi topik meningkat kesepakatan
kognitif 4. Kemampuan menggambarkan ● Berikan kesempatan untuk bertanya
3. Kekeliruan mengikuti pengalaman sebelumnya yang Edukasi
anjuran sesuai dengan topik meningkat ● Jelaskan faktor risiko yang dapat
4. Kurang terpapar 5. Perilaku sesuai dengan mempengaruhi Kesehatan
informasi pengetahuan ● Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
5. Kurang minat dalam 6. Pertanyaan tentang masalah ● Ajarkan strategi yang dapat digunakan
belajar yang dihadapi untuk meningkatkan perilaku hidup
6. Kurang mampu 7. Persepsi yang keliru terhadap bersih dan sehat
mengingat masalah
7. Ketidaktahuan
menemukan sumber
informasi
Tanda Mayor
Subjektif:
1. Menanyakan masalah
yang dihadapi
Objektif:
1. Menunjukkan perilaku
yang tidak sesuai
anjuran
2. Menunjukkan persepsi
yang keliru terhadap
masalah
Tanda Minor

15
Subjektif:
(Tidak tersedia)
Objektif:
1. Menjalani
pemeriksaan yang
tidak tepat
2. Menunjukkan perilaku
berlebihan (mis. apatis,
bermusuhan, agitasi,
histeria)

Ketidakpatuhan (D.0114) Setelah dilakukan tindakan Dukungan Kepatuhan Program Pengobatan


Kategori: Perilaku keperawatan selama 3×24 jam (I.12361)
Subkategori: Penyuluhan dan diharapkan Tingkat Kepatuhan Observasi
Pembelajaran (L.12110) meningkat dengan kriteria ● Identifikasi kepatuhan menjalani
Penyebab: hasil: program pengobatan
1. Verbalisasi kemauan Terapeutik
1. Disabilitas (mis. memenuhi program perawatan ● Buat komitmen menjalani program
penurunan daya ingat, atau pengobatan meningkat pengobatan dengan baik
defisit 2. Verbalisasi mengikuti anjuran ● Buat jadwal pendampingan keluarga
sensorik/motorik) meningkat untuk bergantian menemani pasien
2. Efek samping program selama menjalani program pengobatan,
perawatan/pengobatan jika perlu
3. Beban pembiayaan ● Dokumentasikan aktivitas selama
program menjalani program pengobatan
perawatan/pengobatan ● Diskusikan hal-hal yang dapat
4. Lingkungan tidak mendukung atau menghambat
terapeutik berjalannya program pengobatan
5. Program terapi ● Libatkan keluarga untuk mendukung
kompleks dan/atau program pengobatan yang dijalani
lama Edukasi
6. Hambatan mengakses ● Informasikan program pengobatan yang
pelayanan kesehatan harus dijalani
(mis. gangguan ● Informasikan manfaat yang akan
mobilisasi, masalah diperoleh jika teratur menjalani program
transportasi, ketiadaan pengobatan
orang merawat anak ● Anjurkan keluarga untuk mendampingi
dirumah, cuaca tidak dan merawat pasien selama menjalani
menentu program pengobatan
7. Program terapi tidak ● Anjurkan pasien dan keluarga
ditanggung asuransi melakukan konsultasi ke pelayanan
Kesehatan terdekat, jika perlu

Promosi Kesadaran Diri (I.09311)


Observasi
● Identifikasi keadaan emosional saat ini

16
8. Ketidakadekuatan ● Identifikasi respons yang ditunjukkan
pemahaman (sekunder berbagai situasi
akibat defisit kognitif, Terapeutik
kecemasan, gangguan ● Diskusikan nilai-nilai yang berkontribusi
penglihatan/pendengar terhadap konsep diri
an,kelelahan,kurang ● Diskusikan tentang pikiran, perilaku,
motivasi) atau respons terhadap kondisi
● Diskusikan dampak penyakit pada
Tanda Mayor konsep diri
● Ungkapkan penyangkalan tentang
Subjektif: kenyataan
● Motivasi dalam meningkatkan
1. Menolak menjalani kemampuan belajar
perawatan/pengobatan Edukasi
2. Menolak mengikuti ● Anjurkan mengenali pikiran dan
anjuran perasaan tentang diri
● Anjurkan menyadari bahwa setiap orang
Objektif unik
● Anjurkan mengungkapkan perasaan
1. Perilaku tidak (mis: marah atau depresi)
mengikuti program ● Anjurkan meminta bantuan orang lain,
perawatan/pengobatan sesuai kebutuhan
2. Perilaku tidak ● Anjurkan mengubah pandangan diri
menjalankan anjuran sebagai korban
● Anjurkan mengidentifikasi perasaan
Tanda Minor bersalah
● Anjurkan mengidentifikasi situasi yang
Subjektif memicu kecemasan
● Anjurkan mengevaluasi Kembali
(tidak tersedia) persepsi negatif tentang diri
● Anjurkan dalam mengekspresikan diri
Objektif
dengan kelompok sebaya
● Ajarkan cara membuat prioritas hidup
1. Tampak tanda/gejala
● Latih kemampuan positif diri yang
penyakit/masalah
dimiliki
kesehatan masih ada
atau meningkat
Promosi Koping (I.09312)
2. Tampak kompilasi
Observasi
penyakit/masalah
● Identifikasi kegiatan jangka pendek dan
kesehatan menetap
Panjang sesuai tujuan
atau meningkat
● Identifikasi kemampuan yang dimiliki
● Identifikasi sumber daya yang tersedia
Kondisi Klinis Terkait
untuk memenuhi tujuan
1. Kondisi baru ● Identifikasi pemahaman proses penyakit
terdiagnosa penyakit

17
2. Kondisi penyakit ● Identifikasi dampak situasi terhadap
kronis peran dan hubungan
3. masalah kesehatan ● Identifikasi metode penyelesaian
yang membutuhkan masalah
perubahan pola hidup ● Identifikasi kebutuhan dan keinginan
terhadap dukungan sosial
Terapeutik
● Diskusikan perubahan peran yang
dialami
● Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
● Diskusikan alasan mengkritik diri
sendiri
● Diskusikan untuk mengklarifikasi
kesalahpahaman dan mengevaluasi
perilaku sendiri
● Diskusikan konsekuensi tidak
menggunakan rasa bersalah dan rasa
malu
● Diskusikan risiko yang menimbulkan
bahaya pada diri sendiri
● Fasilitasi dalam memperoleh informasi
yang dibutuhkan
● Berikan pilihan realistis mengenai
aspek-aspek tertentu dalam perawatan
● Motivasi untuk menentukan harapan
yang realistis
● Tinjau Kembali kemampuan dalam
pengambilan keputusan
● Hindari mengambil keputusan saat
pasien berada dibawah tekanan
● Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
● Motivasi mengidentifikasi sistem
pendukung yang tersedia
● Damping saat berduka (mis: penyakit
kronis, kecacatan)
● Perkenalkan dengan orang atau
kelompok yang berhasil mengalami
pengalaman sama
● Dukung penggunaan mekanisme
pertahanan yang tepat
● Kurangi rangsangan lingkungan yang
mengancam
Edukasi

18
● Anjurkan menjalin hubungan yang
memiliki kepentingan dan tujuan sama
● Anjurkan penggunaan sumber spiritual,
jika perlu
● Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
● Anjurkan keluarga terlibat
● Anjurkan membuat tujuan yang lebih
spesifik

Manajemen kesehatan Tidak Setelah dilakukan tindakan Dukungan tanggung jawab pada diri sendiri
Efektif (D.0116) keperawatan selama 3×24 jam (I.09277)
Kategori: Perilaku diharapkan Manajemen Kesehatan Observasi
Sub kategori: Penyuluhan dan (L.12104) meningkat dengan kriteria ● Identifikasi persepsi tentang masalah
pembelajaran hasil: Kesehatan
Penyebab 1. Melakukan tindakan untuk ● Monitor pelaksanaan tanggung jawab
mengurangi faktor risiko Terapeutik
1. Kompleksitas sistem meningkat ● Berikan kesempatan merasakan
pelayanan kesehatan. 2. Menerapkan program memiliki tanggung jawab
2. kompleksitas program perawatan meningkat ● Tingkatkan rasa tanggung jawab atas
perawatan/pengobatan. 3. Aktivitas hidup sehari-hari perilaku sendiri
3. Konflik pengambilan efektif memenuhi tujuan ● Hindari berdebat atau tawar menawar
keputusan. kesehatan meningkat tentang perannya di ruang perawatan
4. Kurang terpapar ● Berikan penguatan dan umpan balik
informasi. positif jika melaksanakan tanggung
5. Kesulitan ekonomi. jawab atau mengubah perilaku
6. Tuntutan berlebih Edukasi
(mis. individu, ● Diskusikan tanggung jawab terhadap
kekurangan). profesi pemberi asuhan
7. Konflik keluarga. ● Diskusikan konsekuensi tidak
8. Ketidakefektifan pola melaksanakan tanggung jawab
perawatan kesehatan
keluarga. Dukungan Pengambilan Keputusan (I.09265)
9. Ketidakcukupan Observasi
petunjuk untuk ● Identifikasi persepsi mengenai masalah
bertindak. dan informasi yang memicu konflik
10. Kekurangan dukungan Terapeutik
sosial. ● Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan
harapan yang membantu membuat
Tanda Mayor pilihan
● Diskusikan kelebihan dan kekurangan
Subjektif : dari setiap solusi
● Fasilitasi melihat situasi secara realistic
● Motivasi mengungkapkan tujuan
perawatan yang diharapkan

19
1. Mengungkapkan ● Fasilitasi pengambilan keputusan secara
kesulitan dalam kolaboratif
menjalani program ● Hormati hak pasien untuk menerima
perawatan/pengobatan. atau menolak informasi
● Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada
Objektif : orang lain, jika perlu
● Fasilitasi hubungan antara pasien,
1. Gagal melakukan keluarga, dan tenaga Kesehatan lainnya
tindakan untuk Edukasi
mengurangi faktor ● Jelaskan alternatif solusi secara jelas
resiko. ● Berikan informasi yang diminta pasien
2. Gagal menerapkan Kolaborasi
program ● Kolaborasi dengan tenaga Kesehatan
perawatan/pengobatan. lain dalam memfasilitasi pengambilan
3. Aktivitas hidup sehari keputusan
hari tidak efektif untuk
memenuhi tujuan Edukasi Kesehatan (I.12383)
kesehatan. Observasi
● Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Tanda Minor menerima informasi
● Identifikasi faktor-faktor yang dapat
Subjektif : (tidak tersedia). meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Objektif : (tidak tersedia). Terapeutik
● Sediakan materi dan media Pendidikan
Kondisi Klinis Terkait Kesehatan
● Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
1. Kondisi kronis (mis. kesepakatan
kanker, penyakit paru ● Berikan kesempatan untuk bertanya
obstruktif kronis, Edukasi
sklerosis multipel, ● Jelaskan faktor risiko yang dapat
arthritis, gagal ginjal, mempengaruhi Kesehatan
hati atau jantung ● Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
kronis). ● Ajarkan strategi yang dapat digunakan
2. Diagnosis baru yang untuk meningkatkan perilaku hidup
mengharuskan bersih dan sehat
perubahan gaya hidup.
Pelibatan Keluarga (I.14525)
Observasi
● Identifikasi kesiapan keluarga untuk
terlibat dalam perawatan
Terapeutik
● Ciptakan hubungan terapeutik pasien
dengan keluarga dalam perawatan

20
● Diskusikan cara perawatan di rumah
(mis: kelompok, perawatan di rumah,
atau rumah singgah)
● Motivasi keluarga mengembangkan
aspek positif rencana perawatan
● Fasilitasi keluarga membuat keputusan
perawatan
Edukasi
● Jelaskan kondisi pasien kepada keluarga
● Informasikan tingkat ketergantungan
pasien kepada keluarga
● Informasikan harapan pasien kepada
keluarga
● Anjurkan keluarga bersikap asertif
dalam perawatan
● Anjurkan keluarga terlibat dalam
perawatan

Pemeliharaan Kesehatan Tidak Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I.12383)


Efektif (D.0117) keperawatan selama 3×24 jam Observasi
Kategori: Perilaku diharapkan Pemeliharaan Kesehatan ● Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Sub kategori: Penyuluhan dan (L.12106) meningkat dengan kriteria menerima informasi
pembelajaran hasil: ● Identifikasi faktor-faktor yang dapat
Penyebab 1. Menunjukkan perilaku adaptif meningkatkan dan menurunkan motivasi
meningkat perilaku hidup bersih dan sehat
1. Hambatan kognitif. 2. Menunjukkan pemahaman Terapeutik
2. Ketidaktuntasan proses perilaku sehat meningkat ● Sediakan materi dan media Pendidikan
berduka. 3. Kemampuan menjalankan Kesehatan
3. Ketidakadekuatan perilaku sehat meningkat ● Jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai
keterampilan kesepakatan
berkomunikasi. ● Berikan kesempatan untuk bertanya
4. kurangnya Edukasi
kemampuan motorik ● Jelaskan faktor risiko yang dapat
halus/kasar. mempengaruhi Kesehatan
5. ketidakmampuan ● Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
membuat penilaian ● Ajarkan strategi yang dapat digunakan
yang tepat. untuk meningkatkan perilaku hidup
6. ketidakmampuan bersih dan sehat
mengatasi masalah
(individu atau Kontrak Perilaku Positif (I.09282)
keluarga). Observasi
7. ketidakcukupan ● Identifikasi kemampuan mental dan
sumber daya kognitif untuk membuat kontrak
(mis.keuangan, ● Identifikasi cara dan sumber daya
fasilitas). terbaik untuk mencapai tujuan
8. Gangguan persepsi.

21
9. Tidak terpenuhinya ● Identifikasi hambatan dalam
tugas perkembangan. menerapkan perilaku positif
● Monitor pelaksanaan perilaku
Tanda Mayor ketidaksesuaian dan kurang komitmen
untuk memenuhi kontrak
Subjektif Terapeutik
● Ciptakan lingkungan yang terbuka untuk
(tidak tersedia). membuat kontrak perilaku
● Fasilitasi pembuatan kontrak tertulis
Objektif ● Diskusikan perilaku Kesehatan yang
ingin diubah
1. Kurang menunjukan ● Diskusikan tujuan positif jangka pendek
perilaku adaptif dan jangka Panjang yang realistis dan
terhadap perubahan dapat dicapai
lingkungan. ● Diskusikan pengembangan rencana
2. Kurang menunjukan perilaku positif
pemahaman tentang ● Diskusikan cara mengamati perilaku
perilaku sehat. (mis: tabel kemajuan perilaku)
3. Tidak mampu ● Diskusikan penghargaan yang
menjalankan perilaku diinginkan Ketika tujuan tercapai, jika
sehat. perlu
● Diskusikan konsekuensi atau sanksi
Tanda Minor tidak memenuhi kontrak
● Tetapkan batas waktu yang dibutuhkan
Subjektif untuk pelaksanaan Tindakan yang
realistis
(tidak tersedia) ● Fasilitasi meninjau ulang kontrak dan
tujuan, jika perlu
Objektif
● Pastikan kontrak ditandatangani oleh
semua pihak yang terlibat, jika perlu
1. Memiliki riwayat
● Libatkan keluarga dalam proses kontrak,
perilaku mencari
jika perlu
bantuan kesehatan
Edukasi
yang kurang.
● Anjurkan menuliskan tujuan sendiri, jika
2. Kurang menunjukan
perlu
minat untuk
meningkatkan perilaku
Penentuan Tujuan Bersama (I.12464)
sehat.
Observasi
3. Tidak memiliki sistem
● Identifikasi tujuan-tujuan yang akan
pendukung (support
dicapai
system).
● Identifikasi cara mencapai tujuan secara
konstruktif
Terapeutik
● Nyatakan tujuan dengan kalimat positif
dan jelas

22
● Tetapkan skala pencapaian tujuan, jika
perlu
● Fasilitasi memecah tujuan kompleks
menjadi langkah kecil yang mudah
dilakukan
● Berikan batasan pada peran perawat dan
pasien secara jelas
● Diskusikan sumber daya yang ada untuk
memenuhi tujuan
● Diskusikan pengembangan rencana
untuk memenuhi tujuan
● Prioritaskan aktivitas yang dapat
membantu pencapaian tujuan
● fasilitasi dalam mengidentifikasi hasil
yang diharapkan untuk setiap tujuan
● Tetapkan batas waktu yang realistis
● Diskusikan indikator pengukuran untuk
setiap tujuan (mis: perilaku)
● Tetapkan evaluasi secara periodik untuk
menilai kemajuan sesuai tujuan
● HItung skor pencapaian tujuan
● Modifikasi rencana jika tujuan tidak
tercapai
Edukasi
● Anjurkan mengenal masalah yang
dialami
● Anjurkan mengembangkan harapan
realistis
● Anjurkan mengidentifikasi kekuatan dan
kemampuan sendiri
● Anjurkan mengidentifikasi nilai dan
sistem kepercayaan saat menetapkan
tujuan
● Anjurkan mengidentifikasi tujuan
realistis dan dapat dicapai

Promosi Perilaku Upaya Kesehatan (I.12472)


Observasi
● Identifikasi perilaku upaya Kesehatan
yang dapat ditingkatkan
Terapeutik
● Berikan lingkungan yang mendukung
Kesehatan
● Orientasi pelayanan Kesehatan yang
dapat dimanfaatkan

23
Edukasi
● Anjurkan persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan
● Anjurkan memberi bayi ASI eksklusif
● Anjurkan menimbang balita setiap bulan
● Anjurkan menggunakan air bersih
● Anjurkan mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun
● Anjurkan menggunakan jamban sehat
● Anjurkan memberantas jentik di rumah
seminggu sekali
● Anjurkan makan sayur dan buah setiap
hari
● Anjurkan melakukan aktivitas fisik
setiap hari
● Anjurkan tidak merokok di dalam rumah

24
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnosa
Tanggal Jam Impelementasi Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Intoleransi 03/06/2021 09.00-12.00 1. Mengidentifikasi S: tidak tersedia
aktivitas gangguan fungsi tubuh O :
yang mengakibatkan - Tekanan darah
kelelahan klien berubah
2. Menyediakan ubah (>20%) dari
lingkungan nyaman kondisi istirahat
dan rendah stimulus - Keterbatasan
3. Melibatkan keluarga pergerakan dan
dalam aktivitas lemas saat atau
4. Mengajurkan tirah setelah aktivitas
barring - Aktivitas masih
5. Menganjurkan dibantu
melakukan aktivitas sepenuhmya oleh
secara bertahap perawat
A: Masalah teratasi
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
1. Memonitor
kelelahan fisik
2. Memonitor lokasi
dan ketidak
nyamanan selama
3. melakukan
aktivitas.
4. Melakukan
latihan rentang
gerak pasif dan
aktif
5. Mengnjurkan
tirah baring
6. Menganjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap

25
7. Mengajarkan
strategi koping
untuk
mengurangi
8. kelelahan.
Bersihan jalan 04/06/2021 09.00-12.00 1. Mengidentifikasi S : tidak tersedia
nafas tidak kemampuan batuk O:
efektif 2. Memantau adanya - klien terlihat sesak jika
retensi sputum berbaring
3. Posisikan semi fowler - Frekuensi nafas berubah
atau fowler - Pola pernapasan klien
4. Memberikan minum cepat
air hangat A:
5. Jelaskan tujuan dan - Masalah pola napas
prosedur batuk efektif tidak efektif belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Monitor frekuensi,
irama
kedalaman dan upaya
napas
2. Monitor pola napas
3. Monitor kemampuan
batuk efektif
4. Monitor adanya
sumbatan jalan
napas
Hipertermi 05/06/2021 09.00-12.00 1. Mengkaji suhu tubuh S : tidak tersedia
pasien O:
2. Memberikan kompres - Suhu kulit
air hangat melebihi batas
3. Memberikan/anjurkan normal
pasien untuk banyak - klien tampak
minum 1500-2000 kemerahan dan
cc/hari (sesuai hangat
toleransi).

26
4. Menganjurkan pasien - klien sewaktu
untuk menggunakan waktu alami
pakaian yang tipis dan kejang
mudah menyerap A : Hipertermi belum
keringat. teratasi
5. Mengobservasi input P : Lanjutkan intervensi
dan output cairan dan 1. Monitor suhu tubuh
tanda-tanda vital 2. Monitor haluaran urin
(suhu, nadi, tekanan 3. Monitor komplikasi
darah) tiap 3 jam sekali akibat hipertermi
atau sesuai indikasi. 4. Monitor asupan cairan
6. Berkolaborasi dengan dan nutrisi yang adekuat
tim medis dalam 5. Anjurkan tirah baring
pemberian cairan 6. Kolaborasi pemberian
intravena dan cairan ektrolit intravena
pemberian obat sesuai dan antipiretik
program.

Gangguan rasa 06/06/2021 09.00-12.00 1. Mengidentifikasi S : Tidak tersedia


nyaman faktor-faktor yang O : Klien tampak gelisah
mempengaruhi Klien tampak tidak
gangguan rasa nyaman dengan
nyaman, seperti posisinya
dukungan finansial, klien sering merintih dan
sosial dan menangis
pengetahuan. A : masalah belum
2. Memberikan teratasi
edukasi kepada P: lanjutan intervenii
pasien mengenai 1. monitor kepuasan
TBC, gejala pasien terhadap
penyakit, dan efek managemen nyeri
samping terapi 2. memberikan suhu
selama pengobatan. yang nyaman
3. Menjaga privasi untuk klien agar
klien saat proses senantiiasa rileks
pengobatan

27
3. mencegah
munculnya atau
bertambah
buruknya
perasaan tidak
nyaman pada
klien
Defisit 07/06/2021 09.00-12.00 S : tidak tersedia
pengetahuan 1. Identifikasi
kesiapan dan O :
kemampuan - Pasien dan keluarga
menerima menjadwalkan
informasi pendidikan kesehatan
2. Sediakan materi - Pasien belum
dan media mampu
pendidikan memahami
kesehatan informasi yang
3. Jadwalkan diberikan
pendidikan A:
kesehatan sesuai - Masalah defisit
kesepakatan pengetahuan belum
teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
1. Sediakan materi dan
media pendidikan
Kesehatan
2. Jelaskan faktor resiko
yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Gangguan 08/06/2021 09.00-12.00 S: tidak tersedia
pertukaran gas 1. Mengukur dan O:
monitor Tanda- -Pasien terpasang NRM
Tanda Vital 10lpm
2. Memonitor -Bunyi nafas ronchi
frekuensi nafas diparu kanan dan kiri

28
3. Monitor status -Pernafasan pasien
oksigen pasien teratur setelah
dengan menggunakan oksigen
menggunakan -Warna kulit mulai merah
oksimetri dan tidak pucat
4. Memposisikan A: Masalah teratasi
pasien dengan sebagian
posisi semi fowler P:
untuk Intervensi dilanjutkan
memaksimalkan 1. Monitor frekuensi,
ventilasi irama, kedalaman dan
5. Memberikan upaya
oksigen tambahan nafas.
dengan nasal kanul 2. Monitor pola nafas
4 liter 3. Monitor adanya
6. Mengajarkan cara sumbatan jalan nafas
menggunakan 4. Mengauskultasi bunyi
oksigen di rumah nafas
5. Mengatur interval
pemantauan respirasi
sesuai dengan kondisi
pasien
Ketidakpatuha 09/06/2021 09.00-12.00 - Diharapkan
n 1. Mengidentifikasi pelaksanaan
faktor-faktor yang bimbingan dan
mempengaruhi konseling
ketidakpatuhan, terhadap
seperti masalah masyarakat
keuangan, berjalan sesuai
transportasi, dengan kriteria
masalah yang diharapkan
psikososial, - Diharapkan
disabilitas, dll. Kategori tingkat
2. Memberikan perilaku
edukasi kepada pencegahan
pasien dan penyakit dan
keluarganya perilaku hidup

29
tentang TBC, bersih dan sehat
gejala, cara meningkat 30%
penularan, dan - kondisi pola
pentingnya pengaturan dan
mematuhi pengintegrasian
perawatan. program
3. Memantau dan kesehatan ke
mengelola efek dalam kehidupan
samping obat TBC, sehari-hari yang
serta memberikan cukup untuk
edukasi tentang memenuhi tujuan
cara mengatasi atau kesehatan dan
melaporkan efek dapat
samping yang ditingkatkan
timbul.
4. Menginformasikan
risiko yang terkait
dengan
ketidakpatuhan
terhadap
pengobatan.
5. Mengajarkan
perilaku
pencegahan
penyakit TBC dan
perilaku hidup
bersih sehat

Manajemen 10/06/2021 09.00-12.00


kesehatan tidak 1. Mengidentifikasi - Mengidentifikasi
efektif faktor-faktor yang kasus-kasus TBC
mempengaruhi baru dalam
manajemen komunitas dan
kesehatan tidak memastikan
efektif, seperti mereka segera
kesulitan terdiagnosis dan
menjangkau mendapat

30
pelayanan perawatan yang
kesehatan, tepat.
ekonomi, kurang - Memeriksa
pengetahuan, dll. kemajuan
2. Bersama dengan perawatan kasus
pasien dan TBC baru.
keluarganya, - Melaporkan
mengembangkan kasus TB kepada
rencana manajemen otoritas wilayah
kesehatan yang dan kesehatan
mencakup jadwal setempat untuk
minum obat, diet memastikan dan
seimbang, dan meminimalkan
praktik kebersihan. penularan TBC
3. Mengajak keluarga
dan anggota
komunitas untuk
berperan aktif
dalam mendukung
pasien dalam
manajemen
kesehatannya

Pemeliharaan 11/06/2021 09.00-12.00 - Penyelenggaraan


kesehatan tidak 1. Mengidentifikasi program edukasi
efektif faktor-faktor yang yang dilakukan
mempengaruhi dengan
pemeliharaan membantu klien
kesehatan tidak dalam
efektif, seperti meningkatkan
hambatan kognitif, tingkat
ekonomi, fasilitas, pengetahuan
berduka, kurangnya kesehatan secara
kemampuan privat atau umum
motorik dan dengan
halus/kasar, dll. kontribusi aktif
masyarakat

31
2. Edukasi dan praktik terkait pendidikan
kebersihan, seperti kesehatan yang
mencuci tangan, diberikan
menjaga kebersihan meningkat.
lingkungan, dan
menghindari kontak - Mengukur sejauh
dekat dengan mana masyarakat
penderita TBC. telah menerima
3. Memastikan bahwa informasi dan
anggota komunitas mengambil
telah menerima tindakan yang
imunisasi yang sesuai.
diperlukan, dan - Diharapkan
memberikan Kegiatan berjalan
informasi tentang sistematis dan
cara mencegah kondusif sesuai
penularan penyakit dengan rencana
lain yang dapat dan kontrak
mempengaruhi waktu
kesehatan mereka.
4. Memberikan
informasi dan saran
tentang gaya hidup
sehat, termasuk diet
seimbang, olahraga
teratur, dan
manajemen stres.
5. Mengajak keluarga
dan anggota
komunitas untuk
mendukung satu
sama lain dalam
memelihara
kesehatan yang
optimal.

32
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI), Edisi 1, Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),
Edisi 1, Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),
Edisi 1, Jakarta. Persatuan Perawat Indonesia.

33

Anda mungkin juga menyukai