Anda di halaman 1dari 21

I MP I NAN KE L OM

PEM PO
KE & K
BUDAYA KELOMPOK
Disusun oleh Kelompok 9

Dosen Pengampu : Dr., Nina Zulida Situmorang, M.Si.


nggota Kelompok
a

Roshiana Muhammad
Azka Nurul Faiz
Magfiratuz Herin
Sakinah Alyanisa A.
Aulia Elzi Khairatun
Salsabila Nisa
kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan salah satu sifat yang dimiliki manusia, tetapi tidak
secara keseluruhan seseorang memiliki sifat kepemimpinan. (Sutikno, 2014 dalam
Rahayu & Agustina, 2022) mendefinisikan kepemimpinan sebagai inti dari
pengelolaan manajemen organisasi, karena itu kepemimpinan merupakan motor
atau penggerak dari seluruh sumber-sumber dan alat-alat yang tersedia bagi
suatu organisasi atau kelompok. Kepemimpinan dalam organisasi atau kelompok
diarahkan untuk memengaruhi orang-orang yang dipimpinnya, agar bertindak
seperti yang diharapkan atau diarahkan oleh individu lain yang memimpin.
-tipe kepemimpina
tipe n
a) Tipe Otokratik
Tipe ini merupakan salah satu gaya kepemimpinan di mana seorang
pemimpin memiliki kendali penuh untuk memilih kebijakan serta prosedur.
b) Tipe Kendali Bebas (Laissez-Faire)
Tipe kepemimpinan ini di mana seorang pemimpin memberikan otonomi
kepada anggota kelompok untuk membuat keputusan (Hidayat, 2023).
c) Tipe Demokratik
Tipe kepemimpinan demokratik merupakan gaya kepemimpinan yang
mendorong partisipasi aktif anggota tim untuk mencapai tujuan bersama
(Fadhilah, 2024).
Grand Theories
1) “Great Man” Theories
Teori ini meyakini bahwa kemampuan untuk memimpin sudah ada atau melekat sejak lahir, teori ini
menggambarkan para pemimpin sebagai tokoh heroik dan ditakdirkan untuk mengemban peran
kepemimpinan, terutama daalam konteks laki-laki, khususnya dalam konteks kepemimpinan militer (Cherry,
2022)
2) Trait Theories.
Teori ini biasanya mengidentifikasi karakteristik kepribadian atau perilaku tertentu yang dimiliki oleh
pemimpin. Contohnya, sifat-sifat seperti ekstroversi, kepercayaan diri, dan keberanian kerap dianggap
sebagai kualitas yang terkait dengan seorang pemimpin yang ideal.
3) Contigency
Teori kepemimpinan kontingensi berfokus pada variabel-variabel tertentu yang berkaitan dengan lingkungan
yang mungkin untuk menentukan gaya kepemimpinan tertentu yang paling tepat untuk situasi tersebut (Khan
et al., 2016 dalam Cherry, 2022).
4) Situational Theories
Teori kepemimpinan situasional berarti pemimpin menunjukan sikap atau tindakan yang paling tepat terhadap
situasi yang sedang terjadi. Gaya kepemimpinan yang berbeda akan lebih sesuai untuk jenis pengambilan
keputusan tertentu

Next>>>
Lanjutan
5) Behavioral Theories
Berakar pada behaviorisme, teori kepemimpinan ini berfokus pada tindakan para
pemimpin, bukan pada kualitas mental atau kondisi internal.
6) Participative Theories
Teori ini menyatakan bahwa idealnya seorang pemimpin harus memperhatikan pendapat
orang lain dalam proses pengambilan keputusan.
7) Management Theories
Teori manajemen kepemimpinan yang juga dikenal sebagai teori transaksional berfokus
pada peran pengawasan, organisasi, dan kinerja kelompok. Teori ini mengaitkan
kepemimpinan dengan penerapan sistem insentif dan disiplin.
8) Relationship Theories
Teori hubungan yang juga dikenal dengan teori transformasional, berfokus pada
hubungan yang terbuka antara pemimpin dan pengikut (Cherry, 2022).

Next>>>
trait theories
1) Memiliki pengetahuan umum yang luas
Kepemilikan pengetahuan yang bernilai mengenai suatu masyarakat, kebudayaan,
peradaban, lingkungan, dan hal-hal bersangkutan lainnya yang dikumpulkan dari
berbagai sumber media.
2) Kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang
Seorang pemimpin yang ideal harus memiliki kemampuan untuk mengarahkan dan
memotivasi tim, memecahkan masalah, mengambil keputusan, serta memiliki
komunikasi yang baik dengan orang lain.
3) Sifat yang inkuisitif
Pemimpin yang ideal hendaknya memiliki keinginan yang tinggi untuk mengetahui
atau mengenal lebih banyak tentang sesuatu.
lanjutan
4) Kemampuan analitik
Kemampuan analitik adalah keterampilan yang mengacu pada kemampuan untuk
meneliti, mengumpulkan, dan menganalisis informasi untuk mendapatkan ide dalam
menyelesaikan suatu persoalan
5) Memiliki kapasitas integratif
Kapasitas integratif merupakan suatu kemampuan pemimpin untuk
mengintegrasikan semua aspek organisasi atau kelompok, termasuk faktor-faktor
situasional, individu, dan kelompok, dalam menghasilkan keputusan yang efektif dan
membantu mencapai tujuan organisasi.
definisi budaya
Menurut KBBI, kata 'budaya' berasal dari kata Latin 'colere', yang berarti
merawat atau mengolah. Budaya merupakan suatu gambaran masyarakat dalam
menjalani kehidupannya sehari-hari beserta identitas dari masyarakat tersebut,
termasuk negara. Oleh karena itu, setiap kelompok, bahkan negara pasti memiliki
budaya sebagai pemeda atau ciri khas masing-masing yang akan dilestarikan dari
generasi ke generasi (Fitriyadi & Alam dalam Purba et al., 2023). Budaya juga
berkaitan dengan kelompok atau organisasi, budaya merupakan nilai, keyakinan,
hingga pola perilaku yang dimiliki organisasi yang membedakan suatu kelompok
dengan kelompok lainnya.
mbentukan buday
pe a
Menurut West dan Turner (dalam Faturahman, 2018)budaya
terbentuk akibat dari rutinitas serangkaian kegiatan berupa lama
kerja, identitas organisasi, dan kegiatan lain yang dijalankan oleh
seluruh anggota organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja
para anggotanya tak terkecuali pemimpin menjadi lebih baik.
rakteristik Buday
ka a
1. Daya adaptasi
Kemampuan dari para karyawannya untuk menjadi fleksibel dan inovatif. Terbuka terhadap sesuatu yang
baru/perubahan.
2. Orientasi pada detail
Seberapa organisasi concern terhadap akurasi, dan perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil
Seberapa serius ma;pp[‘emen berfokus pada pencapaian target/hasil/produktivitas.
4. Orientasi manusia
Seberapa organisasi/manajemen memberikan perhatian pada manusia di dalam organisasinya atau
konsumennya.
5. Kolaborasi
Seberapa organisasi mendukung kerjasama/kolaborasi antar anggota atau justru lebih mendorong kompetisi.
6. Integritas
Seberapa penting integritas/kejujuran dan etika dalam keseharian pekerjaan anggotanya.
enis-jenis budaya
j
Klasifikasi paling terkenal dari jenis budaya organisasi adalah Competitive Frame
Work (Kerangka Nilai Bersaing). Menurut Kim Cameron dan Robert Quinn di
University of Michigan mengidentifikasi empat jenis budaya organisasi yang
berbeda (Sahir et al., 2022), yaitu :
1. Budaya Adhokrasi
Budaya dengan konsep membuat sistem kewirausahaan yang dinamis.
2. Budaya Klan
Budaya kolaborasi yang ramah dan berorientasi pada orang.
3. Budaya Hierarki
Budaya kontrol yang berorientasi pada proses dan terstruktur.
4. Budaya Pasar
Budaya bersaing yang berorientasi pada hasil dan kompetitif.
5W
●What: Pertamina Jadi BUMN Kontributor TKDN Terbesar tahun
2024
●Who: PT PERTAMINA (BUMN)
●Why: Pertamina Grup menjadi badan usaha milik negara (BUMN)
dengan kontributor tingkat komponen dalam negeri (TKDN) terbesar
yakni hingga 50 persen dari keseluruhan BUMN pada 2023.
● When: 8 Maret 2024
● Where: Bali
STUDI KASUS
Pertamina Jadi BUMN Kontributor TKDN Terbesar tahun 2023
pertamina Grup menjadi badan usaha milik negara (BUMN) dengan
kontributor tingkat komponen dalam negeri (TKDN) terbesar yakni
hingga 50 persen dari keseluruhan BUMN pada 2023
DKN BUMN pada 2023 mencapai Rp 800 triliun, sedangkan Pertamina
Grup mencapai Rp 374 triliun. Atas pencapaian tersebut, Pertamina
dianugerahi penghargaan Penggunaan Produk Dalam Negeri Tahun
2024 untuk Kategori Badan Usaha Milik Negara dari Kementerian
Perindustrian (Kemenperin).
STUDI KASUS
Penghargaan diserahkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kepada
Nicke pada acara Penggunaan Produk Dalam Negeri di Sanur, Bali, Menurut Nicke,
komitmen Pertamina terhadap TKDN juga diwujudkan dengan membuat fungsi khusus
terkait dengan TKDN. Mulai dari tahap perencanaan, monitoring hingga verifikasi.
Hingga saat ini, Pertamina telah melaksanakan sebanyak 6.500 transaksi dengan total
kontrak dengan senilai Rp 374 triliun. Sementara, Agus Kartasasmita mengatakan bahwa
dalam pelaksanaan business matching 2024, total komitmen penggunaan produk dalam
negeri sebesar Rp 1.428,25 triliun. Rinciannnya, total komitmen kementerian, lembaga,
dan pemerintah daerah sebesar Rp 585,69 triliun dan total komitmen BUMN Rp 842,56
triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari 2023 lalu, yang Rp 1.157 triliun.
HASIL ANALISA
Kepemimpinan Kelompok: Dalam mengembangkan strategi bisnis
jangka panjang, manajemen Pertamina mungkin melibatkan pemangku
kepentingan internal, seperti manajer tingkat menengah dan
karyawan, untuk memberikan masukan dan saran. Ini dapat dilakukan
melalui sesi kerja kelompok, survei, atau konsultasi langsung.
Budaya Kelompok: Sebagai perusahaan besar dan kompleks, PT
Pertamina memiliki struktur organisasi yang cenderung hierarkis.
Budaya hierarki di PT Pertamina tercermin dalam berbagai aspek,
termasuk dalam proses pengambilan keputusan, komunikasi, dan
hubungan antar pegawai.
ciri budaya hierarki
di pertamina
1. Struktur Organisasi Berjenjang
2. Pengambilan Keputusan Sentralisasi
3. Komunikasi Top-Down
4. Pentingnya Kedudukan dan Gelar
5. Pembatasan Akses Informasi
solusi
Meskipun budaya hierarki mungkin masih ada di PT
Pertamina, perusahaan ini juga mungkin sedang berusaha
untuk bergerak menuju budaya yang lebih inklusif, di
mana kolaborasi antar tingkatan hierarki didorong,
diperlukan komunikasi lebih terbuka, dan keputusan lebih
terdesentralisasi, untuk meningkatkan efisiensi,
fleksibilitas, dan keterlibatan karyawan dalam mencapai
tujuan perusahaan.
Kesimpulan
Keberhasilan Pertamina sebagai BUMN kontributor TKDN terbesar pada
tahun 2023 adalah bukti nyata dari komitmen perusahaan untuk
mengoptimalkan penggunaan barang dan jasa dalam negeri. Hal ini tidak
hanya mencerminkan keberhasilan strategi bisnis jangka panjang, tetapi
juga menunjukkan efektivitas manajemen dalam mengimplementasikan
program-program yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Meskipun demikian, perlu diakui bahwa budaya hierarki di PT Pertamina
mungkin masih mempengaruhi dinamika internal perusahaan, sehingga
langkah-langkah menuju budaya yang lebih inklusif dan kolaboratif mungkin
diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan keterlibatan karyawan dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
Referensi
Faturahman, B. M. (2018). Kepemimpinan dalam Budaya Organisasi. Jurnal
Politik Dan Sosial Kemasyarakatan, 1(1), 1–11.
Purba, H., Utami, K., Aristi, S. M., & Soetandijo, V. J. (2023). Menganalisa
Perkembangan Budaya Korea Dan Pengaruhnya Di Indonesia Melalui
Perspektif Teori Komunikasi: Sebuah Tinjauan Literatur. Jurnal Komunikasi Dan
Bahasa, 4(1), 110–123. file:///C:/Users/L E N O V
O/Downloads/MENGANALISA PERKEMBANGAN BUDAYA KOREA DAN.pdf
Sahir, S. H., Handiman, U. T., Ainun, W. O. N., Purba, B., Silalahi, M., Sugiarto,
M., Ismail, M., Nururrochman, A., Purba, H. S., & Sudarmanto, E. (2022).
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Referensi
Cherry, K., 2022. The major leadership theories. New York City: Dotdash Meredith.
https://www.verywellmind.com/leadership-theories-2795323
Fadhilah, I., 2024. Kepemimpinan demokratis adalah: pengertian, tujuan, dan contohnya.
https://contenthub.markplusinstitute.com/kepemimpinan-demokratis-adalah/
Fahlevi, dkk., 2023. Psikologi kepemimpinan. Sumatera Barat: GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLOGI. Hal 121-124
Hidayat, H., 2023. Kepemimpinan laissez-faire: kelebihan dan kekurangannya.
https://myrobin.id/untuk-pekerja/kepemimpinan-laissez-faire/
Rahayu, P., & Agustina, M., 2022. Kepemimpinan dilihat dari perspektif psikologi: literature
review. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 5(9): 3677-3683.
Wahyuni, dkk., 2022. Gaya kepemimpinan otoriter (otokratis) dalam manajemen pendidikan.
Edu-Leadership: Jurnal Manajemen Pendidikan. 1(2): 123-128

Anda mungkin juga menyukai