Anda di halaman 1dari 8

PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS

P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808


Volume 4, 2022, pp 11 – 18

RELATIVITAS WAKTU PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DITINJAU


DARI TEORI BIGBANG DAN SURAT HUD AYAT 7

Rizki Ramadhan1, Soma Reza Maulana2, Singgih Zein Massaid Ramadhan3


1
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jl Marsda Adisucipto,
Yogyakarta 55281
2
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jl Marsda Adisucipto,
Yogyakarta 55281
3
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jl Marsda Adisucipto,
Yogyakarta 55281

Email : rizkiphysics17@gmail.com, somamaulana@gmail.com, singgihramadhan12@gmail.com,

Abstrak. Pada abad ke 19 seorang fisikawan Jerman yang bernama Albert Einstein mengemukakan teori tentang relativitas khusus. Teori
relativitas khusus memiliki konsekuensi pada entitas waktu yang bersifat relatif yang bergantung pada kerangka acuan dan posisi. Tujuan
penelitian ini yaitu untuk menganalisis relativitas waktu pada proses penciptaan alam semesta menurut teori bigbang dan surat hud ayat 7.
Konsep relativitas waktu disini ditinjau dari prespektif manusia dalam pengamatan teori bigbang dan ditinjau dari preskpektif Allah swt pada
surah hud ayat 7. Adapun metode pada penelitian ini dengan menggunakan metode komperatif dimana data – data berupa informasi dari dua
prespektif dibandingkan untuk mendapatkan hasil penelitian. Jenis penelitian yang digunakan yaitu berupa kajian pustaka yang bersifat
normative combine dengan data dan fakta yang dibuktikan secara empiris. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa waktu penciptaan alam
semesta menurut preskpektif teori bigbang dan surat hud ayat 7 menunjukkan bahwa terdapat relativitas pada waktu penciptaannya. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah konsep relativitas waktu yang diusulkan oleh albert einstein tidak terbatas hanya pada posisi dan kerangka acuan saja
namun relativitas waktu dapat ditinjau dari prespektif tuhan dan manusia dalam penciptaan alam semesta.

Kata kunci: relativitas waktu, surat hud ayat 7, teori bigbang

Abstract. In the 19th century a German physicist named Albert Einstein put forward the theory of special relativity. The special theory of
relativity has consequences on the relative nature of the entity of time that depends on the frame of reference and position. The purpose of this
study is to analyze the relativity of time in the process of creating the universe according to the Big Bang theory and Surah Hud verse 7. The
concept of the relativity of time here is viewed from the human perspective in the Big Bang theory and from the perspective of Allah swt in
Surah Hud verse 7. The method in this research by using a comparative method where the data - data in the form of information from two
perspectives are compared to obtain research results. The type of research used is in the form of a normative literature review combined with
empirically proven data and facts. The results of this study show that the time of creation of the universe according to the big bang theory and
Surah Hud verse 7 shows that there was relativity at the time of creation. The conclusion of this study is that the concept of relativity of time
proposed by albert einstein is not limited to only the position and frame, but the relativity of time can be viewed from the perspective of God
and humans in the creation of the universe.

Keywords: relativity of time, surah hud verse 7, big bang theory

PENDAHULUAN yaitu peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan.
Peristiwa tersebut merupakan proses runtutan peristiwa
Waktu merupakan suatu entitas keadaan yang yang dialami pada dimensi waktu. Masa lalu merupakan
berdampingan dengan suatu peristiwa. Menurut kamus peristiwa yang telah dilewati, masa kini merupakan
besar bahasa indonesia, waktu (dimensi temporal) peristiwa yang sedang dialami dan masa depan adalah
memiliki dua makna yaitu makna konotatif dan denotatif. peristiwa yang akan dialami.
makna waktu secara konotatif adalah waktu sebagai Dalam al quran waktu memiliki banyak nama
konsep, Sedangkan Makna waktu secara denotatif yaitu diantaranya yaitu ‫عصر‬, ‫وقت‬, ‫دى أر‬, ‫ل‬
‫ ج أ‬dll. diantara banyak
besaran yang dapat dihitung dengan satuan detik, menit, nama tersebut makna ‫ وقت‬yaitu ukuran dari suatu masa
jam, minggu, tahun dll1. pada hakekatnya waktu dapat dan saat ditentukanya segala sesuatu. Kata ‫ت‬ ‫وق أ‬
dibagi menjadi tiga peristiwa. peristiwa yang digunakan kebayakan pada bentuk lampau dan kadang
melambangkan suatu kejadian yang pula digunakan pada bentuk yang akan datang2.menurut
menginterprestasikan suatu keadaan yaitu diantaranya quraish shihab arti kata waqt digunakan dalam arti batas

1 2
Kamus besar bahasa indonesia Muhammad bin Makram bin Mandzur al-Afriqi al-Mishri,
loc. Cit

11
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS
P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808
Volume 4, 2022, pp 11 – 18

akhir kesempatan atau peluag untuk menyelesaikan suatu semesta. Pada teori bigbang alam semesta tercipta pada
peristiwa. Karena itu, sering kali Al Qur’an 13,7 miliar tahun yang lalu dan alam semesta mengalami
menggunakanya dalam konteks kadar tertentu dari suatu pengembangan yang dipercepat hingga sekarang ini.
masa. Sedangkan pada surah Hud ayat 7 dijelaskan bahwa
Pada kajian fisika waktu merupakan suatu Allah SWT menciptakan alam semesta hanya 6 masa
besaran pokok dengan satuan sekon. Besar satu sekon saja. Ketika mengacu pada teori relativitas waktu dimana
yaitu waktu yang diperlukan oleh atom cesium berisolasi waktu merupakan entitas yang bersifat tidak mutlak yang
sebanyak 9 192 631 770 kali3. Alat yang digunakan untuk tergantung pada kerangka acuan.Bila ditarik pada
mengukur waktu bisa mengguakan stopwatch. Ilmu dimensi penciptaan alam semesta bahwasanya waktu
fisika menganggap bahwasanya waktu selalu penciptaan alam semesta akan bersifat relatif bila ditinjau
berdampingan dengan ruang, dimana ruang merupakan dari prespektif Allah swt dalam sebagaimana pada surah
tempat terjadinya suatu peristiwa. Alam semesta tercipta Hud ayat 7 dan teori bigbang bila ditinjau dari presepktif
dari proses ledakan besar yang terjadi pada 13,7 miliar ilmu pengetahuan manusia. relativitas waktu disini tidak
tahun yang lalu. penciptaan alam semesta menurut teori hanya terbatas pada kerangka acuan namun juga
bigbang dimulai dari titik t = 0 dan mengembang hingga prespektif subjek yang dikaji. Penelitian ini akan mencari
sekarang pada 13,7 miliar juta tahun setelah terjadinya relativitas waktu pada penciptaan alam semesta menurut
bigbang. teori bigbang dan surah Hud ayat 7. Penelitian ini
Ilmu yang mempelajari tentang penciptaan alam menggunakan metode kajian pustaka dari berbagai
semesta disebut dengan ilmu kosmologi. Adapun sumber dan hasil penelitian ini didapatkan dari fakta
pengertian dari kosmologi itu sendiri yaitu Kosmologi ilmiah serta tafsir surah Hud ayat 7.
merupakan bahasan penting mengenai asal usul alam
semesta yang dikaji dalam berbagai sudut pandang. PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL
Dalam ajaran Islam, kosmologi menitikberatkan pada
keesaan Allah yang telah ada dan alam semesta ini adalah Penciptaan Alam Semesta Menurut Teori Bigbang
salah satunya4. Dengan ilmu kosmologi para ilmuan Sebelum para ilmuan menemukan teknologi
dapat memprediksi fenomena astronomi berskala masif canggih yang dapat menunjang pengamatan astronomi
yang terjadi dimasa lalu dan dimasa depan. Salah satu serta perhitungan matematis yang menggambarkan
perkembangan dari ilmu astrofisika yang mengkaji penciptaan alam semesta,Para filsuf telah memikirkan
kajian kosmologi yaitu ditemukannya cosmic microwave apa saja komponen – kompone kehidupan. konsep
background, gelombang gravitasi, blackhole dll. penciptaan alam semesta seperti tidak ada ujungnya. Para
fenomena tersebut dikaji pada bidang fisika teori dan filsuf dari masa Yunani kuno hingga filsuf muslim telah
dikembangkan pada teknologi teleskop yang sangat mengemukakan pendapatnya mengenai proses
canggih yang kita kenal dengan teleskop huble. penciptaan alam semesta, mulai dari Thales yang
Segala sesuatu yang diciptakan pasti ada yang berpendapat bahwa proses alam semesta ini berawal dari
menciptakan, ungkapan tersebut merupakan fondasi air. Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa alam
berfikir keterlibatan tuhan dalam segala penciptaan yang semesta berawal dari api6. Seiring dengan berjalannya
ada di dunia ini. Pada penciptaan alam semesta pasti ada waktu dari abad ke ababd ilmu fisika mengalami suatu
yang menciptakan yaitu Allah SWT. Allah SWT pada perkembangan. Perkembangan ilmu fisika dapat dibagi
kitab Al Quran banyak menceritakan tentang fenomena manjadi dua kelompok besar diantaranya fisika klasik ke
– fenomena alam yang telah diciptakannya. Di dalam al fisika modern dan ditemukannya teori –teori penunjang
quran terdapat 800 ayat yang menceritakan tentang yang menjadi kerangka ilmu astrofisika dan kosmologi.
fenomena alam. Jumlah ayat tersebut lebih banyak Teori mekanika kuantum dan relativitas umum menjadi
daripada ayat fiqih dalam al quran5. Dalam surah Hud sangat penting dalam bahasan teori bigbang yang
ayat 7 allah SWT berfirman yang artiya “Dialah yang dikemukakan oleh Steven hawking.
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa Pada pertengahan hingga akhir abad ke 20 para
serta (sebelum itu) ‘arasy-Nya diatas air. (penciptaan itu ilmuan mulai mencoba memprediksi proses penciptaan
dilakukan) untuk menguji kamu, siapakah diantara kamu alam semesta dengan piranti perhitungan secara
yang lebih baik amalnya. Sungguh, jika engkau (Nabi matematis. Steven Hawking merupakan fisikawan,
muhamad) berkata “sesungguhnya kamu akan matematikawan dan kosmolog yang menggemparkan
dibangkitkan setelah mati “ niscaya orang – orang kafir dunia. Pada saat itu steven hawking mengemukakan teori
akan berkata “ ini (Al –Quran) tidak lain kecuali sihir – toeri penyatuan gaya – gaya fundamental yang ada di
yang nyata. alam. Teori tersebut bernama theory of everything.
Pada teori bigbang dan firman Allah surah hud Medan jelajah Hawking seputar kosmologi adalah
ayat 7 memiliki perbedaan rentan waktu penciptaan alam “Fisika Teoritis”, yaitu sebuah studi yang berupaya untuk

3 5
Halliday, Resnick, Walker. 2014. Agus purwanto,2015
4 6
Siraj, 2014 Atabik, 2015
12
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS
P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808
Volume 4, 2022, pp 11 – 18

mencari self consistency yang lebih rasional dan yang dinyatakan dalam teori singularitas adalah medan
menitikberatkan penelitian secara teoritis daripada gravitasi menjadi begitu kuat sehingga efek dari gravitasi
penelitian secara eksperimen. Kosmologi Hawking kuantum menjadi penting, sehingga Teori Mekanika
secara tidak langsung menjawab persoalan tentang Kuantum tidak lagi memiliki andil yang baik mengenai
bagaimana struktur realitas kosmologi dengan penciptaan alam jagad raya9.
menggabungkan dua pendekatan teori relativitas dan Para fisikawan dalam mengembangkan risetnya
teori mekanika kuantum. Teori digunakan bersifat dibagi menjadi 2 keahlian pembidangan. Keahlian
makrokosmos yang diwakili oleh Teori Relativitas pembidangan tersebut diantaranya yaitu fisikawan teori
Umum (TRU) dan teori mekanik kuantum yang bersifat dan fisikawan eksperimen. Pada awal abad ke 20 para
mikrokosmos diwakili oleh asas ketidakpastian ilmuan berlomba – lomba untuk menemukan piranti
Heisenberg7. Dalam panelitian teoritisnya steven teknologi canggih untuk dapat melihat fenomena
hawking berhasil memprediksi adanya black hole dipusat astronomi dengan menggunakan serapan pancaran
galaksi. Bintang yang memiliki massa sangat berat ketika gelombang elektromagnetik. Pada tahun 1990 berhasil
menemui waktu kematiannya akan menjadi black hole. diluncurkannya teleskop yang dapat mengamati
Pada kajian teoritis matematis pada penciptaan fenomena astronomi diatas orbit bumi. teleskop tersebut
alam semesta digunakan gabungan 2 teori yang sangat bernama teleskop huble, dimana teleskop huble
mendasar pada bidang fisika. Teori tersebut diantaraya merupakan sebuah teleskop luar angkasa yang
yaitu teori Relativitas umum dan teori mekaika kuantum. diluncurkan ke orbit bumi rendah pada tahun 1990 dan
Dengan pendekatan fisika Teori Relativitas Umum masih beroperasi sampai sekarang. Teleskop ini
didapatkan hipotesa bahwa adanya alam semesta diawali bukanlah teleskop luar angkasa pertama, tetapi
dengan ledakan besar (bigbang) yang mengakibatkan merupakan salah satu yang terbesar dan paling
terjadinya singularitas. Sedangkan Teori yang kedua serbaguna, terkenal sebagai alat penelitian yang sangat
adalah dengan menggunakan teori Mekanika Kuantum. penting dan sebuah anugerah hubungan masyarakat
Pada Mekanika kuantum dijalaskan bahwa akan adanya untuk astronomi. Nama Hubble diambil dari nama
konsekuensi peluruhan pada jagad raya.. Kedua hipotesa astronom Edwin Hubble dan teleskop ini merupakan
tersebut sesuai dengan hasil pengamatan tentang salah satu satelit Great Observatiories milik NASA
“pemuaian jagat raya” dan “lubang hitam”. bersamaan dengan Observatorium sinar gamma
Atas dasar pengamatan tersebut, Hawking Compton, Observatorium sinar-X Chandra,
menemukan bahwa apabila arah waktu dibalik maka dan Teleskop luar angkasa Spitzer10.
teorema yang dikembangkan Roger Panrose yang Dengan adanya piranti tekologi canggih untuk
“menyebutkan setiap benda langit yang runtuh karena mengamati fenomena astronomi didapatkan citra dari
gravitasi akan membentuk singularitas”, akan cosmis microwave background. Cosmic microwave
menghasilkan model pemuaian jagad raya yang dibalik, background merupakan radiasi termal yang
yaitu menyusut Teori penggabungan antara Teori mengisi alam semesta teramati hampir secara seragam11.
Relativitas Umum dan Teori Mekanika Kuantum Sisa – sisa partikel maupun gelombang elektromagnetik
dinamai dengan Teori Gravitasi Kuantum. Teori pada saat penciptaan alam semesta dapat diamati dengan
Gravitasi Kuantum menjelaskan bagaimana dua momen pencitraan cosmic microwave background yang
besar ledakan besar dan lubang hitam diasumsikan terpantau oleh teleskop huble.
timbul karena medan gravitasi yang sangat besar adanya
rapatan yang tak terhingga. Hal ini berlaku Hukum
Ketidakpastian Heisenberg, yaitu pada keadaan
singularitas tertentu tingkat ketidakpastiannya semakin
tinggi karena dipengaruhi oleh posisi maupun kecepatan
partikel, yang tidak bisa diukur dengan ketelitian yang
sangat tinggi8
Hawking menjelaskan bagaimana alam semesta
ini bermula diperlukan hukum yang berlaku pada awal
waktu. Jika Teori Relativitas Umum dan Teori Mekanika
Kuantum benar, teori singularitas yang dibutuhkan oleh
Hawking dan Roger Panrose menunjukan awal waktu Gambar tersebut merupakan citra dari cosmic microwave
merupakan titik rapatan yang tak terhingga dan background. Gambar tersebut terkode dengan pola warna
kelengkungan ruang-waktu tak terhingga besarnya. Apa

7 11
Tjahyadi, 1984. Penzias, A.A.; Wilson, R.W. (1965). "A Measurement
8
Tjahyadi, 1984 of Excess Antenna Temperature at 4080
9 Mc/s". Astrophysical Journal. 142: 419–421.
Ulkhusna, 2013
10
Canright, Shelley. "NASA's Great Observatories
13
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS
P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808
Volume 4, 2022, pp 11 – 18

yang secara efektif merupakan foto alam semesta ketika pengumpulan skala besar dari materi sudah dimulai.
baru berumur sekitar 13,7 𝑥 109 tahun yang lalu. Inilah Dengan demikian, teori dentuman besar dan teori inflasi
yang anda lihat pada waktu itu ketika berpaling ke segala pada 𝒕 = 𝟏𝟎−𝟒𝟑 pada prinsipnya, berada di jalur yang
arah (penglihatan anda itu telah dipadatkan menjadi benar14. Pada ledakan besar, alam dianggap berukuran
gambar berbentuk oval ini). Berkas-berkas cahaya dari nol dan panas yang luar biasa, tapi ketika alam semakin
berbagai kumpulan atom membentang di mengembang suhu radiasinya semakin berkurang, satu
sepanjang“langit”, tetapi galaksi, bintang, dan planet detik setelah terjadinya dentuman besar, suhunya turun
belum terbentuk12. Semua benda di alam semesta pada menjadi sepuluh miliar derajat, kemudian mulai terisi
awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah- sebagian besar foton, electron dan neutrino. Setelah itu
pisah. Alam semesta telah terbentuk melalui ledakan titik energinya berubah menjadi partikel dalam unsur yang
tunggal bervolume nol ini.dan ledakan inilah yang menjadi dasar dari terbentuknya bintang, planet maupun
disebut dengan Big Bang atau ledakan raksasa dari satu galaksi15.
titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan
cara pemisahan satu dari yang lain. 13 Urutan waktu penciptaan alam semesta menurut
teori bigbang16
Ilustrasi penciptaan alam semesta menurut teori
bigbang 𝒕 = 𝟏𝟎−𝟒𝟑 Ini adalah waktu paling awal untuk kita dapat
mengatakan sesuatu yang berarti tentang perkembangan
alam semesta. Ini adalah saat ketika konsep ruang dan
waktu mulai memiliki makna seperti sekarang dan
hukum-hukum fisika seperti yang kita tahu mulai
berlaku. Pada saat ini, seluruh alam semesta (artinya,
seluruh batas spasial alam semesta) jauh
lebih kecil dari proton dan suhunya sekitar.1032 𝐾
𝒕 = 𝟏𝟎−𝟑𝟒 Pada saat ini, alam semesta telah mengalami
inflasi sangat cepat, bertambah ukuran dengan faktor
sekitar 11030 𝐾. Alam semesta telah menjadi sup panas
foton, kuark, dan lepton pada temperatur 1027 𝐾, yang
terlalu panas untuk pembentukan proton dan neutron.
𝒕 = 𝟏𝟎−𝟒 Kuark-kuark sekarang dapat menggabungkan
diri untuk membentuk proton dan neutron dan
antipartikelnya. Alam semesta kini telah mendingin
sedemikian rupa oleh ekspansi berkelanjutan (tapi jauh
Sebuah ilustrasi dari alam semesta dengan lebih lambat) sehingga foton kekurangan energi yang
fluktuasi kuantum awal sejak t = 0 (sisi kiri) hingga diperlukan untuk menguraikan partikel-partikel baru itu.
sekarang (ekspansi yang dipercepat). radiasi latar- Partikel dan antipartikel bertabrakan dan memusnahkan
belakang kosmik adalah seragam ke segala arah, satu sama lainnya. Ada sedikit kelebihan materi yang,
menyiratkan bahwa pada 13,7 𝑥 109 tahun yang lalu karena gagal menemukan mitra pemusnahan, bertahan
setelah dentuman besar ini semua materi di alam semesta untuk membentuk dunia materi yang kita kenal sekarang.
terdistribusi secara merata. Temuan ini paling t =1 menit. Alam semesta kini telah cukup dingin,
membingungkan adalah materi di alam semesta ini tidak sehingga proton dan neutron, ketika bertabrakan, bisa
terdistribusi secara merata, melainkan terkumpul berupa tetap melekat bersama untuk membentuk nukleus
galaksi, kelompok galaksi dan super klaster dari klaster- rendah-massa 2H, 3He, 4He dan 7Li. Kelimpahan relatif
klaster galaksi. Pada tahun 2003, pengukuran oleh nuklida yang diprediksi ini adalah seperti yang kita amati
Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) milik di alam semesta ini. Juga ada banyak radiasi di t ≈ 1
NASA mendukung kesimpulan kita tentang ketidak menit, tetapi cahaya ini tidak dapat berpergian jauh tanpa
seragaman radiasi latar-belakang kosmik. Seperti yang berinteraksi dengan nukleus. Dengan demikian alam
terlihat pada gambar 1 dari variasi warnanya, semesta bersifat

12 Halaman 1360.
Halliday, Resnick, Walker. 2014. Fundamentals of
Physics. USA: John Wiley & Sons, Inc. Halaman
15
1360. Ulkhusna, 2013).
16
Ibid. Halaman 1359-1360. Dapat juga dilihat di Walker,
13
Caner taslaman. 2011 Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 3. Jakarta:
14
Halliday, Resnick, Walker. 2014. Fundamentals of Erlangga. Halaman 240-241.
Physics. USA: John Wiley & Sons, Inc.
14
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS
P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808
Volume 4, 2022, pp 11 – 18

buram (opaque). Gaya elektromagnetik dan gaya lemah bersatu


t =13,7 Miliar tahun. Temperatur sekarang telah turun pada energi EEW ≈ 100 GeV. Energi ini setara dengan
jauh ke 2970 K, dan elektron dapat menempel ke nukleus temperatur TEW ≈ 1015 K. Temperatur ini tercapai pada
telanjang ketika keduanya berbenturan, dan membentuk waktu ekspansi tEW = 10−11 sekon. Penemuan
atom. Karena cahaya tidak berinteraksi dengan baik mekanisme unifikasi mempengaruhi pemahaman kita
terhadap partikel (tak bermuatan) seperti atom netral, secara radikal tentang alam semesta pada temperatur di
sekarang cahaya bebas untuk menempuh perjalanan atas 1015 K. Kerapatan energi radiasi
jarak jauh. Radiasi ini membentuk radiasi latar belakang 1,88 𝑥 1025 𝑘𝑔. 𝑚−3. sedangkan rapat massa inti
kosmik. Atom hidrogen dan helium, di bawah pengaruh 1,78 𝑥 1018 𝑘𝑔. 𝑚−3. Kerapatan energi alam semesta
gravitasi, mulai mengumpul serta memulai pembentukan lebih besar 7 orde dari kerapatan inti atom.
galaksi dan bintang-bintang, tetapi hingga kemudian, d. Kondensasi Kuark.
alam semesta relatif gelap. Hadron seperti proton dan neutron terbentuk di
masa sangat awal alam semesta pada energi Ehad ≈ 1
Proses-proses Fisis dalam Alam Semesta GeV. Energi ini menandai batas pendekatan yang mana
Mengembang17 fisika fundamental diketahui. Energi ini terkait dengan
a. Temperatur tertinggi yang terpikirkan. temperatur Thad ≈ 1013 K dan temperatur ini tercapai
Energi tertinggi partikel yang dapat kita pikirkan pada waktu ekspansi thad ≈ 10−6sekon. Kerapatan
adalah energi ketika gravitasi sekuat gaya-gaya lain. energi alam semesta pada saat ini sekitar kerapatan
Energi ini dikenal sebagai energi Planck yang besarnya massa-energi di dalam nukleus. Antikuark telah
Ep = 1,22 𝑥 1019 GeV (1 GeV = 1,609 𝑥 10−10 J) yang dianihilisasi dan kuark berat (strage, charm, beauty, top)
setara dengan massa Planck sekitar 1019 massa proton telah meluruh. Sisa kuark up dan down bergabung dalam
(massa Planck 2,17645 𝑥 10−8 kg, panjang Planck proton dan neutron.
1,616252 𝑥 10−35 𝑚, waktu Planck 5,39121 𝑥 10−44 𝑠. e. Kesetimbangan Termal Foton, Elektron dan
Pada skala ini, deskripsi yang ada dan teori interaksi sub- Neutrino.
atom partikel dalam hal teori medan kuantum rusak dan Energi radiasi ≈ 20 MeV yang setara dengan
menjadi tidak memadai, karena dampak jelas dari non- temperatur ≈ 1011K. Temperatur ini terjadi pada waktu
renormalizability gravitasi dalam teori saat ini. Pada ekspansi ≈ 10−2 sekon. Kerapatan energi didominasi
skala Planck, gaya gravitasi diharapkan menjadi oleh radiasi. Elektron-positron berada dalam
sebanding dengan gaya lain, dan menurut teori bahwa kesetimbangan dengan radiasi (𝛾 → 𝑒 − + 𝑒 + ).
semua gaya dasar disatukan pada skala itu, tetapi Kesetimbangan dimungkinkan karena energi foton rata-
mekanisme yang tepat dari penyatuan ini masih belum rata lebih besar daripada energi massa elektron-positron.
diketahui). Gaya gravitasi diharapkan dihantar oleh Inti tidak terbentuk karena energi foton lebih besar
boson tak bermassa graviton (sampai sekarang belum daripada energi ikat inti. Nukleon memainkan peran
ditemukan) berada dalam keadaan kesetimbangan dalam mengkonversi elektron dan positron ke dalam
termal, dan temperatur pada saat itu adalah sebesar neutrino dan antineutrino. Neutroino dan antineutrino
1032 𝐾. Semua ini berlangsung ketika usia jagat raya juga dalam kesetimbangan melalui interaksi 𝑒 − + 𝑝 →
5,38 𝑥 10−44 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛 . Waktu ini dihitung dari waktu nol, 𝑣𝑒 + 𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑒 + + 𝑛 → 𝑣̅𝑒 + 𝑝 yang mungkin terjadi
saat dentuman besar. karena energi elektron dan positron lebih besar daripada
b. Gravitasi terpisah. perbedaan massa neutron-proton. Dengan demikian jagat
Mulanya empat gaya (gaya gravitasi, gaya raya terdiri dari foton, elektron, positron, neutrino,
nuklir kuat, gaya nuklir lemah, gaya elektromagnetik) antineutrino, proton dan neutron.
bersatu kemudian gravitasi terpisah. Ketiga gaya lainnya f. Pembekuan neutrino.
bersatu pada energi EGUT = 1016 𝐺𝑒𝑉. Unifikasi Neutrino tidak lagi dalam jumlah besar dan
(penyatuan besar) ini terjadi pada temperatur TGUT = hancur pada temperatur ≈ 1010 K terkait dengan energi
1029K dan temperatur ini tercapai pada waktu ekspansi Ev ≈ 2 MeV dan berlangsung pada waktu ekspansi tv ≈ 1
tGUT 10−38 sekon. Pada saat itu alam semesta tersusun sekon. Kerapatan energi turun pada nilai
dari enam tipe kuark (up, charm, top, down, strange, 1,88 𝑥 105 𝑘𝑔. 𝑚−3. sekitar kerapatan massa air.
beauty) dan anti kuark, enam lepton (elektron, muon, tau, Neutrino lepas dari kesetimbangan termal karena alam
elektron neutrino, muon neutrino dan tau neutrino) dan semesta mengembang sedemikian sehingga kerapatan
anti lepton. Semua tercipta banyak sekali dan saling partikel sangat rendah untuk mendorong interaksi lemah
berinteraksi satu dengan yang lainnya melalui pertukaran (gaya lemah) yang mencipta dan memusnahkan neutrino.
gluon, foton dan boson W dan Z. Keadaan hipotesis ini Selama neutrino lepas dari kesetimbangan, lebih bnyak
dinamakan sup kuark-lepton. neutron berkonversi menjadi proton ketimbang
c. Gaya kuat terpisah.

17
Purwanto. Agus. 2009. Pengantar Kosmologi. Surabaya:
ITS Press. Halaman 236-244
15
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS
P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808
Volume 4, 2022, pp 11 – 18

sebaliknya karena neutron mempunyai massa lebih besar partikel tercipta atau musnah. Panjang gelombang foton
daropada proton. Proses bertambah sesuai ekspansi alam semesta sedangkan
+
𝑒 + 𝑛 → 𝑣̅𝑒 + 𝑝 terjadi dengan probabilitas lebih besar massa diam baryon tidak berubah. Kerapatan energi
daripada proses e materi 10−21 𝑘𝑔. 𝑚−3. dan kerapatan materi
𝑒 + + 𝑛 → 𝑣̅𝑒 + 𝑝. Hal ini menghasilkan proton tiga kali 4 𝑥 10 𝑘𝑔. 𝑚−3. Sejak masa ini, foton-foton bergerak
−19

lebih banyak daripada neutron. Ketidakseimbangan bebas dan tidak ada elektron bebas yang menghambur
proton-neutron ini telah menuntun pada jumlah hidrogen Compton-kan mereka. Foton bergerak bebas dan hanya
lebih banyak daripada helium pada alam semesta berinteraksi dengan gravitasi (kurvatur ruang-waktu)
sekarang. Neutrino tidak berinteraksi selama alam dari alam semesta, dan menyebar ke seluruh ruang dan
semesta mengembang berikutnya hingga hari ini. sekarang kita kenal sebagai radiasi latar belakang
Neutrino kosmik ini belum terdeteksi. kosmik. Periode ini dikenal dengan sebagai era
g. Sintesis inti ringan. rekombinasi.
Tahap awal produksi nuklei adalah j. Pembentukan bintang dan galaksi.
pembentukan deuterum melalui fusi dua proton Setelah waktu ekspansi sekitar 2 milyar tahun
𝑝 + 𝑝 → 𝑑 + 𝑒 + + 𝑣𝑒 . Reaksi fusi proton dapat terjadi bintang-bintang dan galaksi-galaksi mulai terbentuk.
hanya jika proton cukup energetik untuk mengatasi Sebelumnya, jika ada materi akan memadat menjadi
tolakan listrik dan jika kerapatan cukup besar untuk bintang dan galaksi ia akan terpanaskan secara adiabatik
membuat laju reaksi signifikan. Deuterium mungkin sebagaimana ia memadat dan meningkatkan tekanan
dipisah oleh foton energetik melalui proses 𝛾 + 𝑑 → radiasi sehingga mencegahnya untuk memadat.
𝑛 + 𝑝. Dengan demikian nuklei hanya dapat dibuat
dalam rentang waktu pendek jika alam semesta cukup Perluasan yang Dipercepat dari Alam Semesta18
panas dan padat bagi fusi proton tetapi tidak terlalu panas Bintik-bintik yang kita lihat di dalam gambar 2
sehingga deuterium terpisah oleh disintegrasi-foton. merupakan sumber asli dari radiasi latar-belakang
Kondisi ini terjadi pada temperatur ≈ 109K yang terkait kosmik, dan distribusi sudut dari bintik-bintik itu
dengan energi ≈ 100 𝐾𝑒𝑉 dan berlangsung pada waktu mengungkapkan kelengkungan alam semesta yang perlu
ekspansi ≈ 100 s. Pada masa ini partikel 𝛼 (inti helium- dilalui oleh cahaya untuk mencapai kita. Analisis
4). Pembentukan inti berat oleh fusi proton dengan terhadap distribusi bintik pada gambar WMAP
partikel 𝛼 terhalangi karena tidak terdapat nukleus stabil menunjukkan bahwa alam semesta adalah datar (tidak
dengan nomor atom lima. Era ini dikenal sebagai era memiliki kelengkungan). Dengan demikian,
nukleosintesis. kelengkungan awal yang diduga dari alam semesta pada
h. Transisi Radiasi Materi. masa awalnya itu haruslah telah diratakan oleh perluasan
Pada saat ini temperatur alam semesta mencapai yang cepat dari alam semesta pada t ≈‫أ‬10−34s. penciptaan
≈ 8175 K yaitu pada waktu ekspansi ≈ 1012 s ≈ 105 alam semesta menurut teori bigbang dimulai dari titik t =
tahun. Kerapatan radiasi menurun dan sama dengan 0 dan mengembang hingga sekarang pada 13,7 miliar
kerapatan materi sebesar. 2,78 𝑥 10−20 𝑘𝑔. 𝑚−3. juta tahun setelah terjadinya bigbang.
Sebelum ini radiasi lebih dominan daripada materi,
setelah masa ini sebaliknya materi lebih dominan Luas Alam Semesta Sekarang
daripada radiasi. Karena itu, sejak saat ini dinamika alam Hari ini diameter alam semesta yang teramati
semesta ditentukan oleh energi materi dan vakum. diperkirakan 28 miliar parsecs (sekitar 93 miliar tahun
i. Pembentukan atom. cahaya, satu detik cahaya = 299.792.458 meter, satu
Ketika alam semesta telah mengembang dan tahun cahaya sama dengan 9.460.730.472.580,8
mendingin sampai pada temperatur ≈ 3000 K maka foton kilometer, atau sering dibulatkan menjadi
12
tidak cukup energetik untuk membelah atom. 10 kilometer). Diameter ini meningkat dengan laju
Temperatur ini terkait energi atom ≈ 1 eV dan waktu sekitar 1,96 x 106 km/s, yaitu sekitar 6,5 kali lebih cepat
ekspansi 1,41 𝑥 105 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛. Pada waktu ini atom-atom dari kecepatan cahaya di ruang hampa. Usia alam
terbentuk dan alam semesta dipenuhi oleh atom semesta yang sangat besar ini diperkirakan 13,73 milyar
hidrogen, helium, foton, neutrino dan antineutrino. Pada tahun sejak Big Bang, dengan ketidakpastian sekitar 120
saat ini radiasi juga telah mendingin dan foton tidak lagi juta tahun19.
mendominasi kerapatan alam semesta. Rasio foton-
baryon telah tetap sebagaimana tidak ada lagi spesies penciptaan alam semesta menurut surah hud ayat 7

18 19
Halliday, Resnick, Walker. 2014. Fundamentals of Itzhak Bars. 2010. Extra Dimensions in Space and
Physics. USA: John Wiley & Sons, Inc. Time. New York: Springer, halaman 27. Itzhak Bars.
Halaman 1360-1361. 2010. Extra Dimensions in Space and Time. New York:
Springer, halaman 27

16
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS
P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808
Volume 4, 2022, pp 11 – 18

Pada surah Hud ayat 7 allah SWT berfirman bumi di mana satu hari adalah 24 jam, waktu yang
yang artinya “Dan Dialah yang menciptakan langit dan dibutuhkan bumi untuk berotasi mengelilingi matahari.
bumi dalam enam masa, dan 'Arsy-Nya di atas air, agar Sebaliknya, mazhab kontekstual mengatakan bahwa
Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik “satu hari” dalam al-Qur’an tidak otomatis berarti 24
amalnya” bahwa allah swt menciptakan alam semesta jam, tetapi dapat berarti 1.000 tahun atau bahkan 50.000
hanya dengan waktu 6 hari. Pada QS. Hud/11: 7 Allah tahun (QS. al-Sajdah/32: 5, QS. al-Ma’arij/70: 4).
menegaskan bahwa Dialah Sang Pencipta alam semesta Mazhab kontekstual lebih suka menafsirkan “enam hari”
(langit dan bumi serta segala isinya). Sebelum proses menjadi “enam periode”, bukan “enam hari”.23 Dalam
penciptaan dimulai, Allah telah memiliki ‘arasy hal ini, penulis sepakat dengan mazhab kontekstual
(singgasana) yang berada di atas air ketika menciptakan bahwa hitungan “enam hari” dalam penciptaan alam
alam semesta. Allah menguji manusia siapa yang paling semesta tidak dapat disamakan dengan hitungan enam
baik amalnya (dalam memanfaatkan ciptaanNya) supaya hari hitungan di bumi. Sebab, ketika langit dan bumi
mereka mendapatkan balasan atas amal perbuatan sedang diciptakan Allah, hitungan hari, bulan dan tahun
mereka.20 belum dikenal. Barulah setelah alam selesai diciptakan
Mengenai jangka waktu terjadinya penciptaan dan ada penghuninya, hitungan hari, bulan dan tahun itu
alam semesta, al-Qur’an mengatakan dalam banyak ayat ada dan dikenal oleh manusia. Namun, yang perlu
bahwa Allah menciptakan alam semesta, baik langit digarisbawahi adalah dengan menyebut enam hari atau
maupun bumi selama enam hari (fi sittati ayyam). Kata enam periode tersebut tidak lebih hanya sekedar
ayyam merupakan bentuk jamak dari yaum bermakna penyebutan waktu belaka, bukan berarti Allah tidak
min thulu’ al-syams ila gharibiha (dari terbit fajar sampai kuasa menciptakan alam semesta kurang dari kurun
tenggelam matahari). Kata sittati ayyam sebagaimana waktu tersebut. Al-Qurthubi mengatakan bahwa jika
disebutkan dalam Tafsir al-Qurthubi adalah hari-hari Allah mau, Dia dapat menciptakan (alam semesta) dalam
akhirat, yang tiap-tiap hari lamanya 1.000 tahun. waktu sekejap saja. Bahkan cukup dengan mengatakan
Sementara menurut Mujahid, Imam Ahmad dan Ibnu kun fayakun. 24
‘Abbas, hari yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Penciptaan Bumi berlangsung dalam waktu dua
hari dunia yang dimulai dari hari Ahad dan berakhir hari masa. Penciptaan Bumi terjadi dalam dua masa yaitu
Jumat (6 hari).21 masa ketiga dan keempat. Pada masa ketiga adalah masa
Mengenai terjadinya alam semesta dalam enam penciptaan matahari dan bumi serta planet-planet
hari, terdapat ayat yang menjelaskan bahwa hari Allah lainnya, bumi terbentuk semula oleh sekumpulan gas
sama dengan 1.000 tahun “sehari dalam pandangan (could of gas) dan debu, lebih dari 4,5-4,6 miliar tahun
Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dari yang lalu. Elemen-elemen ringan termasuk hidrogen (H)
perhitunganmu” (QS. al-Haj/22: 47 dan QS. al- dan Oksigen (O) yang jumlahnya sangat besar terkumpul
Sajdah/32: 5). Oleh karena itu, menurut al-Qur’an, dalam planet sebagai gas yang terkondensasi dan
penciptaan telah tejadi dalam enam ribu tahun. Akan membentuk bantuan yang lunak (molten rock) dan
tetapi, beberapa mufasir berpendapat bahwa kata tahun mulailah sejarah bumi dan planet-planet lainnya.
dalam konteks ini digunakan bukan dalam pengertian Material-mateial yang ada kemudian terpisah
biasa, tetapi secara kiasan, yang berarti suatu kurun berdasarkan berat jenisnya, material-material berat
waktu. Namun, mufasir lain berpendapat bahwa memisahkan diri dan menampati tempat yang dalam,
penafsiran tersebut nampaknya tidak dapat dibenarkan sedangkan material ringan naik ke atas. Pada masa ini,
mengingat adanya penggunaan kata secara seksama yang disebut dalam geologi sebagai Hedreon eon (masa
dalam ayat-ayat yang bersangkutan dinyatakan dengan Hadean), bumi masih pada awal penciptaannya dan
tegas bahwa sehari dalam pandangan Allah seperti seribu belum terbentuk batuan, kecuali meteorit.25
tahun dari perhitungan manusia (fi yaimin kana Pada masa keenam merupakan masa
miqdaruhu alfa sanatin mimma ta’uddun).22 pembentukan penggununggan. Pada masa ini
Kebanyakan ulama mazhab tekstual pembentukan gunung terjadi di wilayah interaksi dua
menafsirkan “enam hari” sama dengan hari di planet lempeng. Pada masa ini pula terjadi peristiwa hebat yakni

20 22
Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi (Mesir: Mustafa al- Faruq Sherif, al-Qur’an menurut al-Qur’an, 42
Babiy al-Halabiy, 1394 H/1974 M), XII: 3
23
jurnalis Uddin, “Teori Evolusi..., 268
21
Al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an (Mesir: Dar
al-Ihya’ al-Kutub al-Turats, 1952), VII 24
Al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, 140

25
LIPI, 2010: 8-9
17
PROSIDING KONFERENSI INTEGRASI INTERKONEKSI ISLAM DAN SAINS
P-ISSN 1535697734; e-ISSN 1535698808
Volume 4, 2022, pp 11 – 18

musnahnya dinosaurus serta yang paling penting adalah Al-Qurthubi. 1952. Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an. Juz. VII. Mesir: Dar
munculnya manusia batuan. Pembentukan gunung al-Ihya’ al-Kutub al-Turats
Atabik, A. (2015). Konsep Penciptaan Alam : Studi Komparatif-
mengikutsertakan proses pengangkatan batuanbatuan Normatif antar Agama - Agama. Fikrah:Jurnal Aqidah Dan
yang terbentuk sebelumnya dan proses magmatik yang Studi Keagamaan, 3(1), 101–122.
bisa jadi disertai mineralisasi yang memungkinkan Badan Litbang. Lajnah Pentasihan Mushaf Qur'an. & LIPI. (2010).
terbentuknya mineral logam seperti Zn (seng), Cu Penciptaan Jagat Raya dalam Perspektif Al-Quran dan Sains.
Jakarta : Lajnah Pentasihan Mushaf Quran.
(Tembaga), Ph (timah hitam), Au (Emas) dan lain Badan Litbang. Lajnah Pentasihan Mushaf Qur'an. & LIPI. (2010).
sebaginya yang angat bermanfaat bagi kehidupan Penciptaan Bumi dalam Perspektif Al-Quran dan Sains.
manusia.26 Jakarta : Lajnah Pentasihan mushaf al quran
Mengenai jangka waktu terjadinya penciptaan Caner Taslaman. (2006). Miracle Of The Quran: Keajaiban Al-Quran
Mengungkap Penemuan-Penemuan Ilmiah Modern. Bandung:
alam semesta, al-Qur’an mengatakan dalam banyak ayat Mizan.
bahwa Allah menciptakan alam semesta, baik langit Halliday, Resnick, Walker. 2014. Fundamentals of Physics. USA:
maupun bumi selama enam hari (fi sittati ayyam). Kata John Wiley & Sons, Inc
ayyam merupakan bentuk jamak dari yaum bermakna Itzhak Bars. 2010. Extra Dimensions in Space and Time. New York:
Springer
min thulu’ al-syams ila gharibiha (dari terbit fajar sampai Jamarudin, A. (2010). Konsep Alam Semesta Menurut Al-Quran.
tenggelam matahari). Kata sittati ayyam sebagaimana Jurnal Ushuluddin, 16(2), 136–151.
disebutkan dalam Tafsir al-Qurthubi adalah hari-hari http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/ushuludin/article/vie
akhirat, yang tiap-tiap hari lamanya 1.000 tahun. w/670/621
Sementara menurut Mujahid, Imam Ahmad dan Ibnu Kementerian Agama RI, dkk. 2012. Penciptaan Jagat Raya dalam
Perspektif Al-Qur’an dan Sains (Tafsir Ilmi). Jakarta:
‘Abbas, hari yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Kementerian Agama RI.
hari dunia yang dimulai dari hari Ahad dan berakhir hari Malik, Adam dan Haq, Dadan Nurul. Penciptaan Alam Semesta
Jumat (6 hari)27 Menurut Alquran dan Teori Big Bang.
https://digilib.uinsgd.ac.id/ pdf.
Mursyidah. (2018). Konsep Penciptaan Alam Menurut Ibn Rusyd
KESIMPULAN (Issue 1113033100082). Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Dari studi literatur yang kami lakukan mengenai Purwanto. Agus. 2009. Pengantar Kosmologi. Surabaya: ITS Press.
relativitas waktu penciptaan alam semesta ditinjau dari Purwanto, Agus. Nalar Ayat-Ayat Semesta, 2nd ed. Bandung: Mizan,
2015.
teori bigbang dan surah hud ini, didapatkan bahwa waktu Walker, Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
penciptaan alam semesta relatif bila ditinjau dari lkhusna, N. (2013). KONSEP PENCIPTAAN ALAM SEMESTA (Studi
prespektif subjek pengamatannya. Bila ditinjau dari teori Komparatif Antara Teori-M Stephen Hawking dengan Tafsir
bigbang yang dibuktikan dengan piranti teleskop huble Ilmi Penciptaan Jagat Raya, Kementrian Agama RI) (Vol. 50,
Issue 5). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
untuk mengamati radiasi sinar kosmik pada waktu awal Tjahyadi, S. (1984). Kajian Kritis Terhadap Praanggapan Metafisis
penciptaan alam semesta didapatkan bahwa alam Epistemologis Kosmologi Stephen Hawking. Fakultas Filsafat
semesta tercipta pada 13,7 miliar tahun yang lalu dan Universitas Gadjah Mada.
hingga sekarang alam semesta masih mengalami
pengembangan dan pengembangan tersebut semakin
dipercepat dengan ditemukannya dark energy. Pada
prespektif firman Allah pada al quran surah Hud ayat 7
diceritakan bahwasanya alam semesta diciptakan hanya
6 masa saja. Dimana banyak perbedaan makna 6 masa
oleh para ahli tafsir al quran. Diantara para mufasir
menafsirkan 6 massa tersebut dengan perhitungan 1
massanya selama 50.000 tahun, ada yang mengatakan
1000 tahun dan ada yang mengatakan perhitungan 6
massa tersebut tak bisa dijumlahkan secara angka
menurut perhitungan manusia hal tersebut dikarenakan
perhitungan Allah berbeda dengan perhitungan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi (Mesir: Mustafa al-Babiy al-Halabiy,


1394 H/1974 M), XII: 3

26
LIPI, 2010: 10-11
27
Al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an (Mesir: Dar al-
Ihya’ al-Kutub al-Turats, 1952), VII: )
18

Anda mungkin juga menyukai