Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................... i


DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Pencemaran Udara Ambien ............................................................................... 2
2.2 Pengertian Partikulat Debu .................................................................................................. 2
2.3 Alat-Alat Pengambilan Sampel Partikulat di Udara ............................................................... 3
2.4 Bahaya Pencemaran Partikulat Debu di Udara ..................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 4
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 5

i
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pengertian Pencemaran Udara Ambien ..................................................................... 5


Lampiran 2. Pengertian Partikulat Debu (TSP, PM10,PM2,5) ....................................................... 6
Lampiran 3. Alat-Alat Pengambilan Sampel Partikulat di Udara ..................................................... 8
Lampiran 4. Bahaya Pencemaran Partikulat Debu di Udara ........................................................ 10

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran atau polusi adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan/atau komponen lain ke dalam udara. Pencemaran juga bisa berarti mengubah tatanan
(komposisi) udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran terhadap
lingkungan dapat terjadi di mana saja dengan kadar yang sangat cepat, serta beban
pencemaran yang semakin berat akibat limbah industri dari berbagai bahan kimia.
Pencemaran di udara dapat disebabkan oleh Sulfur dioksida (SO2), Karbon monoksida
(CO), Nitrogen dioksida (NO2), Oksidan (O3), Hidro karbon (HC), PM10 , PM2,5, TSP (debu), Pb
(Timah Hitam), Dustfall (debu jatuh). Sehingga unsur-unsur tersebut menjadi parameter yang
menentukan batas konsentrasi maksimal yang diperbolehkan untuk berada di udara.
Penyebaran polutan tersebut dipengaruhi oleh kecepatan angin, suhu udara dan kelembaban
udara. Pencemaran ini dapat menyebabkan menyebabkan penyakit-penyakit pada tubuh
seperti penyakit kardiovaskular total dan iskemik, gastrointestinal, malaria, penyakit
pernapasan, alergi, hipertensi, hingga kematian.

1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui prinsip kerja dari alat sampling udara Impinger dan HVAS
b. Mahasiswa mampu memahami penentuan lokasi pengambilan contoh uji kualitas
udara ambien
c. Menentukan titik sampling kualitas udara ambien kadar partikulat

1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pencemaran Udara Ambien


Pencemaran udara ambien merupakan percampuran antara gas-gas di atmosfer dengan
partikel-partikel, campuran tersebut memiliki sifat yang kompleks serta terdapat dibanyak
tempat dan berpotensi untuk menyebar. Pencemaran udara ambien bergantung pada
beberapa faktor seperti sumber partikulat, kondisi cuaca dan iklim, dan jenis partikel. Polusi
yang terjadi pada udara ambien tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
terutama pada organ-organ manusia seperti paru-paru, mata, bahkan jantung. Gangguan
kesehatan tersebut juga dapat terjadi pada berbagai kalangan umur mulai dari anak-anak
hingga orang tua (Burns et al., 2020).
Pencemaran udara ambien juga dapat diartikan sebagai percampuran kompleks antara zat-
zat yang memiliki sifat karsinogenik dan mutagenik serta asing bagi tubuh manusia. Zat-zat
tersebut dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan merusak organ-organ.
Pencemaran udara ambien dapat menyebabkan peradangan sistemik kronis, stres oksidatif,
dan kerusakan DNA pada jaringan tubuh termasuk paru-paru (Turner et al., 2017).

2.2 Pengertian Partikulat Debu (TSP, PM10,PM2,5)


Dalam analisis pencemaran udara digunakan parameter-parameter batas maksimal
kandungan pencemari dalam udara ambien. Parameter dalam analisis sampel udara adalah
Sulfur dioksida (SO2), Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Oksidan (O3), Hidro
karbon (HC), PM10 , PM2,5, TSP (debu), Pb (Timah Hitam), Dustfall (debu jatuh). Selain itu,
kecepatan angin, suhu udara dan kelembaban udara menjadi parameter fisik (meteorologi)
dalam analisis sampel udara serta menjadi faktor yang memengaruhi penyebaran polutan
tersebut. Parameter-parameter ini diperlukan sebagai standar (batasan) dalam analisis
sampel udara (Istantinova et al., 2013).
Salah satu pencemar yang berupa partikel debu yaitu Particulate Matter yang terbagi
menjadi dua jenis, yaitu PM10 dan PM2,5. PM10 didefinisikan sebagai partikel debu pencemar
udara dengan ukuran partikulatnya sebesar 0,1-10µm/ inhable particulate matter. PM10 terdiri
dari partikel halus dan partikel kasar. Sedangkan, PM2,5 merupakan jenis Particulate Matter
yang memiliki ukuran lebih kecil dari PM10 yaitu sebesar 0,1-2,5µm. Particulate Matter dapat
menyebabkan gangguan pada pernapasan (pneumoconiosis), iritasi mata, dan gangguan
saluran pernapasan. Semakin kecil ukuran Particulate Matter maka semakin mudah partikulat
tersebut untuk masuk ke dalam jaringan tubuh, sehingga dapat membahayakan organ tubuh
seperti paru-paru dan jantung (Rohmah et al., 2018).
Jenis lain dari partikel debu yaitu TSP (Total Suspended Particles) yaitu partikel-partikel
emisi dari aktifitas manusia yang tersuspensi di udara dengan ukuran kurang dari 100 mikro
(<100 µm). Partikel-partikel yang tersuspensi di udara dapat berupa debu, hasil pembakaran,
garam laut, serta partikel yang berasal dari aktivitas pertambangan, proses industri, dan mesin
kendaraan bermotor. TSP dapat menyebabkan pengurangan jarak pandang, kerusakan
vegetasi, global warming, dan menyebabkan area yang terjadi penyebaran TSP menjadi kotor
(Esekhagbe et al., 2016).

2
2.3 Alat-Alat Pengambilan Sampel Partikulat di Udara
High-volume sampler adalah alat yang digunakan untuk mengukur polusi udara. High-
volume sampler memiliki bentuk seperti sangkar burung yang terbuat dari besi dengan tinggi
1 meter. High-volume sampler memiliki mesin penghisap dan flow rate atau pengukur
kecepatan aliran udara masuk. Udara dihisap oleh motor bisa melalui celah samping penutup.
Banyaknya volume udara dicatat oleh flow rate. Di dalam alat ini dipasang filter yang dapat
menampung udara yang polusi udara. Sampler udara volume tinggi biasanya dapat
menampung sampel lebih dari 1500 meter kubik (m3) udara selama periode 24 jam (Zhu et al.,
2013).
Middle Volume Sampler adalah alat yang mirip dengan High-volume sampler, kemiripan
kedua alat tersebut dapat dilihat dari operasionalnya. Middle Volume Sampler, menggunakan
filter yang memiliki bentuk lingkaran. Kecepatan pompa yang dipakai untuk penangkapan debu
adalah 50-500 lpm. Ukuran filter tersebut berbeda dengan ukuran filter HVS. MVS memiliki
filter yang berukuran 12 cm (Aini, 2015).
Low Volume Sampler, LVS merupakan alat yang digunakan dalam pengukuran partikulat
polutan udara dengan volume pengambilan yang lebih rendah dibandingkan dengan MVS dan
HVS. LVS memiliki pompa vakum didalamnya yang berfungsi sebagai penarik partikulat di
udara masuk ke dalam alat,. Setelah itu, ukuran partikulat akan disortir oleh pemisah
(impaktor). Sedangkan, partikel debu yang ikut masuk ke dalam alat akan diendapkan pada
filter. Kemudian, dilakukan analisis terhadap partikulat yang terkumpul di dalam alat.
Pengukuran dengan menggunakan LVS memiliki filter berbentuk lingkaran 0.3-0.45 μm dan
kecepatan pompa penangkap 10-30 lpm. LVS dapat digunakan untuk mengambil sampling
dalam perhitungan PM10 dan PM2,5. Instrumen ini merupakan instrumen yang belum banyak
digunakan di Indonesia (Rohmah et al., 2018).

2.4 Bahaya Pencemaran Partikulat Debu di Udara (2 sitasi)


Paparan tubuh pada PM10 dan PM2,5 dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan
manusia. Dampak buruk tersebut diantaranya adalah masalah pada paru-paru, merusak
kualitas udara, iritasi, memperparah penyakit asma, menimbulkan bronchitis kronis,
serangan jantung ringan, hingga menyebabkan kematian dini bagi penderita penyakit jantung.
Gejala awal pada tubuh manusia yang telah terpapar PM10 dan PM2,5 pada konsentrasi yang
tinggi yaitu mual, muntah dan sakit kepala. Gejala tersebut berpotensi terjadi gejala lanjutan
seperti gangguan pernapasan (Ertiana, 2022).
Partikulat debu di udara dapat masuk ke dalam tubuh manusia jika terpapar oleh udara
kotor. Dengan ukuran partikulat-partikulat tersebut, semakin kecil ukurannya makan partikel
berbahaya akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan
penyakit-penyakit seperti penyakit kardiovaskular total dan iskemik, gastrointestinal, malaria,
penyakit pernapasan, alergi, hipertensi, hingga kematian. Penyakit-penyakit tersebut dapat
terjadi di seluruh usia baik itu anak-anak ataupun orang dewasa (Aili et al., 2022).

3
DAFTAR PUSTAKA

Aili A, Xu H, Zhao X. 2022. Health Effects of Dust Storms on the South Edge of the Taklimakan
Desert, China: A Survey-Based Approach. International Journal of Environmental
Research and Public Health 19(7): 1-12.
Aini SQ. 2015. Hubungan Paparan Debu Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Batu Bara.
Jurnal Agromed Unila 2(4): 493–499
Burns J, Boogaard H, Polus S, Pfadenhauer LM, Rohwer AC, Van EAM, Turley R, Rehfuess
EA. 2020. Interventions to Reduce Ambient Air Pollution and Their Effects on Health:
An Abridged Cochrane Systematic Review. Environment International 135(3): 2-22.
Ertiana E, Della. 2022. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan
Masyarakat:Literatur Review. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal
12(2): 287–296
Esekhagbe RO, Onwumere GB, Vantsawa PA. 2016. Evaluation of Total Suspended Particles
in Ambient Air of Small Scale Industries in Kaduna Metropolis. International Journal of
Current Microbiology and Applied Sciences 5(3): 36–41.
Istantinova DB, Hadiwidodo M, Handayani DS. 2013. Pengaruh Kecepatan Angin,
Kelembaban dan Suhu Udara Terhadap Konsentrasi Gas Pencemar Sufur Dioksida
(SO2) Dalam Udara Ambien di Sekitar PT. Inti General Yaja Steel Semarang. Jurnal
Teknik Lingkungan 2(1): 1–10.
Rohmah I, Rita, Salim C, Hindratmo B, Lestari RP, Nelson R. 2018. Perbandingan Metode
Sampling Kualitas Udara: High Volume Air Sampler (HVAS) dan Low Volume Air
Sampler (LVAS). Ecolab 12(2): 53–102.
Turner MC, Krewski D, Ryan DW, Arden PC, Burnett RT, Jerrett M, Marshall JD, Gapstur SM.
2017. Ambient Air Pollution and Cancer Mortality in The Cancer Prevention Study II.
Environmental Health Perspectives 125(8): 1–10.
Zhu X, Zhou C, Henkelmann B. 2013. Monitoring of Pahs Profiles in The Urban Air of Dalian ,
China With Active High- Volume Sampler and Semipermeable Membrane Devices.
Polycyclic Aromatic Compounds 33(3): 265–288.

4
LAMPIRAN
Lampiran 1. Pengertian Pencemaran Udara Ambien

5
Lampiran 2. Pengertian Partikulat Debu (TSP, PM10,PM2,5)

6
7
Lampiran 3. Alat-Alat Pengambilan Sampel Partikulat di Udara

8
9
Lampiran 4. Bahaya Pencemaran Partikulat Debu di Udara

10
11

Anda mungkin juga menyukai