Anda di halaman 1dari 65

1 / 65

original source: www.iso.org


Foreword Kata pengantar

ISO (the International Organization for ISO (Organisasi Internasional untuk Standarisasi)
Standardization) is a worldwide federation of adalah suatu federasi dunia dari badan-badan standar
national standards bodies (ISO member bodies). nasional (badan-badan anggota ISO). Pekerjaan
The work of preparing International Standards is penyiapan Standar Internasional biasanya dilakukan
normally carried out through ISO technical melalui komite teknis ISO. Setiap badan anggota yang
committees. Each member body interested in a berkepentingan pada suatu subjek yang telah
subject for which a technical committee has been ditetapkan oleh komite teknis tersebut, memiliki hak
established has the right to be represented on that untuk diwakili dalam komite tersebut. Organisasi
committee. International organizations, Internasional, pemerintah dan non pemerintah, dalam
governmental and non-governmental, in liaison with hubungannya dengan ISO, juga mengambil bagian
ISO, also take part in the work. ISO collaborates dalam pekerjaan tersebut. ISO bekerja sama erat
closely with the International Electrotechnical dengan Komisi Elektroteknik Internasional (IEC) dalam
Commission (IEC) on all matters of electrotechnical semua hal yang berhubungan dengan standarisasi
standardization. elektroteknik.

The procedures used to develop this document and Prosedur yang digunakan untuk mengembangkan
those intended for its further maintenance are dokumen ini dan yang dimaksudkan untuk perawatan
described in the ISO/IEC Directives, Part 1. In lebih lanjutnya dijelaskan dalam Petunjuk ISO / IEC,
particular, the different approval criteria needed for Bagian 1. Secara khusus, berbagai kriteria
the different types of ISO documents should be persetujuan yang diperlukan untuk berbagai jenis
noted. This document was drafted in accordance dokumen ISO harus dicatat. Dokumen ini disusun
with the editorial rules of the ISO/IEC Directives, sesuai dengan peraturan editorial arahan ISO / IEC,
Part 2 (see www.iso.org/directives). Bagian 2 (lihat www.iso.org/directives).

Attention is drawn to the possibility that some of the Perhatian tertarik pada kemungkinan beberapa
elements of this document may be the subject of elemen dari dokumen ini mungkin menjadi subjek hak
patent rights. ISO shall not be held responsible for paten. ISO tidak bertanggung jawab untuk
identifying any or all such patent rights. Details of mengidentifikasi setiap atau semua hak paten
any patent rights identified during the development tersebut. Rincian hak paten yang diidentifikasi selama
of the document will be in the Introduction and/or on pengembangan dokumen akan di Pendahuluan dan /
the ISO list of patent declarations received (see atau pada daftar ISO dari deklarasi paten yang
www.iso.org/patents). diterima (lihat www.iso.org/patents).

Any trade name used in this document is information Setiap nama dagang yang digunakan dalam dokumen
given for the convenience of users and does not ini adalah informasi yang diberikan untuk
constitute an endorsement. kenyamanan pengguna dan bukan merupakan ternak
suatu dukungan.

For an explanation of the voluntary nature of Untuk penjelasan dari standar yang bersifat sukarela,
standards, the meaning of ISO specific terms and arti dari istilah khusus ISO dan ungkapan yang terkait
expressions related to conformity assessment, as dengan penilaian kesesuaian, serta informasi tentang
well as information about ISO’s adherence to the kepatuhan ISO terhadap prinsip Organisasi
World Trade Organization (WTO) principles in the Perdagangan Dunia (WTO) dalam Hambatan Teknis
Technical Barriers to Trade (TBT) see Perdagangan (TBT),
www.iso.org/iso/foreword.html. lihatlah www.iso.org/iso/foreword.html.

This document was prepared by Technical Dokumen ini dipersiapkan oleh Komite Teknis ISO/TC
Committee ISO/TC 34, Food products, 34, Produk pangan, Subkomite SC 17, Sistem
Subcommittee SC 17, Management systems for manajemen untuk keamanan pangan.
food safety.

Any feedback or questions on this document should Umpan balik atau pertanyaan apa pun pada dokumen
be directed to the user’s national standards body. A ini harus ditujukan ke badan standar nasional

2 / 65
original source: www.iso.org
complete listing of these bodies can be found at pengguna. Daftar lengkap dari badan-badan ini dapat
www.iso.org/members.html. ditemukan di www.iso.org/members.html.

This second edition cancels and replaces the first Edisi kedua ini membatalkan dan menggantikan edisi
edition (ISO 22000:2005), which has been pertama (ISO 22000:2005), yang telah direvisi secara
technically revised through the adoption of a revised teknis melalui adopsi urutan klausul yang direvisi. Hal
clause sequence. It also incorporates the Technical ini juga menggabungkan Technical Corrigendum ISO
Corrigendum ISO 22000:2005/ Cor.1:2006. 22000:2005 / Cor.1:2006.

The following annexes are included to provide the Lampiran berikut disertakan untuk memberikan
users of this document with further information: informasi lebih lanjut kepada pengguna dokumen ini:

— Annex A: cross references between the CODEX — Lampiran A: referensi silang antara prinsip-prinsip
HACCP principles and this document; CODEX HACCP dan dokumen ini;

— Annex B: cross reference between this — Lampiran B: referensi silang antara dokumen ini
document and ISO 22000:2005. dan ISO 22000:2005.

Introduction Pendahuluan

0.1 General 0.1 Umum

The adoption of a food safety management system Penerapan sistem manajemen keamanan pangan
(FSMS) is a strategic decision for an organization (SMKP) adalah keputusan strategis bagi organisasi
that can help to improve its overall performance in yang dapat membantu meningkatkan kinerja
food safety. The potential benefits to an keseluruhannya dalam keamanan pangan. Manfaat
organization of implementing a FSMS based on this potensial bagi organisasi yang menerapkan SMKP
document are: berdasarkan dokumen ini adalah:

a) the ability to consistently provide safe foods and a) kemampuan untuk secara konsisten menyediakan
products and services that meet customer and pangan dan produk serta layanan yang aman yang
applicable statutory and regulatory memenuhi persyaratan pelanggan serta
requirements; persayaratan hukum dan peraturan yang berlaku;

b) addressing risks associated with its objectives; b) menangani risiko yang terkait dengan tujuannya;

c) the ability to demonstrate conformity to specified c) kemampuan untuk menunjukkan kesesuaian


FSMS requirements. dengan persyaratan SMKP yang ditentukan.

This document employs the process approach (see Dokumen ini menggunakan pendekatan proses (lihat
0.3), which incorporates the Plan-Do-Check-Act 0.3), yang menggabungkan siklus Plan-Do-Check-Act
(PDCA) cycle (see 0.3.2) and risk-based thinking (PDCA) (lihat 0.3.2) dan pemikiran berbasis risiko (lihat
(see 0.3.3). 0.3.3).

This process approach enables an organization to Pendekatan proses ini memungkinkan suatu
plan its processes and their interactions. organisasi untuk merencanakan proses dan
interaksinya.

The PDCA cycle enables an organization to ensure Siklus PDCA memungkinkan organisasi untuk
that its processes are adequately resourced and memastikan bahwa prosesnya memiliki sumber daya
managed, and that opportunities for improvement yang memadai dan dikelola, dan bahwa peluang untuk
are determined and acted on. perbaikan ditentukan dan ditindaklanjuti.

Risk-based thinking enables an organization to Pemikiran berbasis risiko memungkinkan organisasi


determine the factors that could cause its untuk menentukan faktor-faktor yang dapat
processes and its FSMS to deviate from the menyebabkan proses dan SMKP-nya menyimpang

3 / 65
original source: www.iso.org
planned results, and to put in place controls to dari hasil yang direncanakan, dan untuk
prevent or minimize adverse effects. menempatkan kendali guna mencegah atau
meminimalkan efek buruk.

In this document, the following verbal forms are Dalam dokumen ini, digunakan bentuk verbal berikut:
used:

— “shall” indicates a requirement; — "harus" menunjukkan suatu persyaratan;

— “should” indicates a recommendation; — "sebaiknya" menunjukkan rekomendasi;

— “may” indicates a permission; — "boleh" menunjukkan izin;

— “can” indicates a possibility or a capability. — "dapat" menunjukkan kemungkinan atau


kemampuan.

“NOTES” provide guidance in understanding or "CATATAN" memberikan panduan dalam memahami


clarifying the requirements in this document. atau mengklarifikasi persyaratan dalam dokumen ini.

0.2 FSMS principles 0.2 Prinsip SMKP

Food safety is related to the presence of food safety Keamanan pangan berhubungan dengan munculnya
hazards at the time of consumption (intake by the bahaya keamanan pangan pada saat dikonsumsi
consumer). Food safety hazards can occur at any (asupan oleh konsumen). Bahaya keamanan pangan
stage of the food chain. Therefore, adequate control dapat terjadi pada setiap tahap rantai pangan. Oleh
throughout the food chain is essential. Food safety karena itu, pengendalian yang memadai di seluruh
is ensured through the combined efforts of all the rantai pangan sangatlah penting. Keamanan pangan
parties in the food chain. This document specifies dipastikan melalui upaya gabungan dari semua pihak
the requirements for a FSMS that combines the dalam rantai pangan. Dokumen ini menetapkan
following generally recognized key elements: persyaratan untuk SMKP yang menggabungkan
elemen-elemen kunci yang diakui secara umum
berikut:

— interactive communication; — komunikasi interaktif;

— system management; — manajemen sistem;

— prerequisite programmes; — program persyaratan dasar;

— hazard analysis and critical control point — prinsip analisa bahaya dan titik kendali kritis
(HACCP) principles. (HACCP);

In addition, this document is based on the principles Selain itu, dokumen ini didasarkan pada prinsip-prinsip
that are common to ISO management system yang umum untuk standar sistem manajemen
standards. The management principles are: ISO. Prinsip-prinsip manajemen tersebut adalah:

— customer focus; — fokus pelanggan;

— leadership; — kepemimpinan;

— engagement of people; — keterlibatan orang;

— process approach; — pendekatan proses;

— improvement; — peningkatan;

4 / 65
original source: www.iso.org
— evidence-based decision making; — pengambilan keputusan berbasis bukti;

— relationship management. — manajemen hubungan.

0.3 Process approach 0.3 Pendekatan proses

0.3.1 General 0.3.1 Umum

This document adopts a process approach when Dokumen ini mengadopsi pendekatan proses ketika
developing and implementing a FSMS and mengembangkan dan menerapkan SMKP dan
improving its effectiveness to enhance production of meningkatkan efektivitasnya untuk meningkatkan hasil
safe products and services while meeting applicable produk dan layanan yang aman seraya memenuhi
requirements. Understanding and managing persyaratan yang berlaku. Memahami dan mengelola
interrelated processes as a system contributes to proses yang saling terkait sebagai suatu sistem
the organization’s effectiveness and efficiency in berkontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi
achieving its intended results. The process dalam mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan
approach involves the systematic definition and proses tersebut melibatkan definisi sistematis dan
management of processes, and their interactions, manajemen proses, dan interaksinya, sehingga
so as to achieve the intended results in accordance mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan
with the food safety policy and strategic direction of kebijakan keamanan pangan dan arahan strategis
the organization. Management of the processes and organisasi. Manajemen proses dan sistem secara
the system as a whole can be achieved using the keseluruhan dapat dicapai dengan menggunakan
PDCA cycle, with an overall focus on risk-based siklus PDCA, dengan fokus keseluruhan pada
thinking aimed at taking advantage of opportunities pemikiran berbasis risiko yang bertujuan untuk
and preventing undesirable results. mengambil keuntungan dari peluang dan mencegah
hasil yang tidak diinginkan.

The recognition of the organization’s role and Pengakuan peran dan posisi organisasi dalam rantai
position within the food chain is essential to ensure pangan sangatlah penting untuk memastikan
effective interactive communication throughout the komunikasi interaktif yang efektif di seluruh rantai
food chain. pangan.

0.3.2 Plan-Do-Check-Act cycle 0.3.2 Siklus Plan-Do-Check-Act

The PDCA cycle can be described briefly as Siklus PDCA dapat dijelaskan secara singkat sebagai
follows: berikut:

Plan: establish the objectives of the system and its Rencanakan: menetapkan tujuan sistem dan
processes, provide the resources needed to deliver prosesnya, menyediakan sumber daya yang
the results, and identify and address risks and diperlukan untuk memberikan hasil, dan
opportunities; mengidentifikasi serta mengatasi risiko dan peluang;

Do: implement what was planned; Lakukan: terapkan apa yang direncanakan;

Check: monitor and (where relevant) measure Periksa: memantau dan (jika relevan) mengukur
processes and the resulting products and services, proses dan produk dan layanan yang dihasilkan,
analyse and evaluate information and data from menganalisa dan mengevaluasi informasi dan data
monitoring, measuring and verification activities, dari kegiatan pemantauan, pengukuran dan verifikasi,
and report the results; serta melaporkan hasilnya;

Act: take actions to improve performance, as Bertindak: ambil tindakan untuk meningkatkan kinerja,
necessary. seperlunya.

In this document, and as illustrated in Figure 1, the Dalam dokumen ini, dan seperti yang diilustrasikan
process approach uses the concept of the PDCA dalam Gambar 1, pendekatan proses menggunakan

5 / 65
original source: www.iso.org
cycle at two levels. The first covers the overall frame konsep siklus PDCA pada dua tingkat. Yang pertama
of the FSMS (Clause 4 to Clause 7 and Clause 9 to mencakup keseluruhan kerangka SMKP (Klausul 4
Clause 10). The other level (operational planning hingga Klausul 7 dan Klausul 9 hingga Klausul
and control) covers the operational processes within 10). Level lain (perencanaan dan pengendalian
the food safety system as described in Clause 8. operasional) mencakup proses operasional dalam
Communication between the two levels is therefore sistem keamanan pangan seperti yang dijelaskan
essential. dalam Klausul 8. Karena itu, komunikasi antara kedua
level itu penting.

Figure 1 — Illustration of the Plan-Do-Check-Act Gambar 1 — Ilustrasi siklus Plan-Do-Check-Act pada


cycle at the two levels dua tingkat

0.3.3 Risk-based thinking 0.3.3 Pemikiran berbasis risiko

0.3.3.1 General 0.3.3.1 Umum

Risk-based thinking is essential for achieving an Pemikiran berbasis risiko sangat penting untuk
effective FSMS. In this document, risk-based mencapai SMKP yang efektif. Dalam dokumen ini,
thinking is addressed on two levels, organizational pemikiran berbasis risiko dibahas pada dua tingkatan,
(see 0.3.3.2) and operational (see 0.3.3.3), which is organisasi (lihat 0.3.3.2) dan operasional (lihat 0.3.3.3),
consistent with the process approach described in yang konsisten dengan pendekatan proses yang
0.3.2. dijelaskan dalam 0.3.2.

6 / 65
original source: www.iso.org
0.3.3.2 Organizational risk management 0.3.3.2 Manajemen risiko organisasi

Risk is the effect of uncertainty, and any such Risiko adalah efek dari ketidakpastian, dan
uncertainty can have positive or negative effects. In ketidakpastian semacam itu dapat memiliki efek positif
the context of organizational risk management, a atau negatif. Dalam konteks manajemen risiko
positive deviation arising from a risk can provide an organisasi, penyimpangan positif yang timbul dari risiko
opportunity, but not all positive effects of risk result dapat memberikan peluang, tetapi tidak semua efek
in opportunities. positif dari risiko menghasilkan peluang.

To conform to the requirements of this document, an Untuk menyesuaikan dengan persyaratan dokumen ini,
organization plans and implements actions to organisasi merencanakan dan mengimplementasikan
address organizational risks (Clause 6). Addressing tindakan untuk mengatasi risiko organisasi (Klausul
risks establishes a basis for increasing the 6). Mengatasi risiko membentuk dasar untuk
effectiveness of the FSMS, achieving improved meningkatkan efektivitas SMKP, mencapai hasil yang
results and preventing negative effects. lebih baik dan mencegah efek negatif.

0.3.3.3 Hazard analysis — Operational 0.3.3.3 Analisa bahaya - Proses operasional


processes

The concept of risk-based thinking based on the Konsep pemikiran berbasis risiko berdasarkan prinsip-
HACCP principles at the operational level is implicit prinsip HACCP di tingkat operasional tersirat
in this document. dalam dokumen ini.

The subsequent steps in HACCP can be considered Langkah-langkah selanjutnya dalam HACCP dapat
as the necessary measures to prevent hazards or dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk
reduce hazards to acceptable levels to ensure food mencegah bahaya atau mengurangi bahaya ke tingkat
is safe at the time of consumption (Clause 8). yang dapat diterima untuk memastikan pangan aman
pada saat dikonsumsi (Klausul 8).

Decisions taken in the application of HACCP should Keputusan yang diambil dalam penerapan HACCP
be based on science, free from bias and harus didasarkan pada sains, bebas dari bias dan
documented. The documentation should include didokumentasikan. Dokumentasi harus mencakup
any key assumptions in the decision-making asumsi kunci/ utama dalam proses pengambilan
process. keputusan.

0.4 Relationship with other management 0.4 Hubungan dengan standar sistem
system standards manajemen lainnya

This document has been developed within the ISO Dokumen ini telah dikembangkan dalam struktur
high level structure (HLS). The objective of the HLS tingkat tinggi ISO (HLS). Tujuan HLS adalah untuk
is to improve alignment between ISO management meningkatkan keselarasan antar standar sistem
system standards. This document enables an manajemen ISO. Dokumen ini memungkinkan
organization to use the process approach, coupled organisasi untuk menggunakan pendekatan proses,
with the PDCA cycle and risk-based thinking, to ditambah dengan siklus PDCA dan pemikiran berbasis
align or integrate its FSMS approach with the risiko, untuk menyelaraskan atau mengintegrasikan
requirements of other management systems and pendekatan SMKP-nya dengan persyaratan sistem
supporting standards. manajemen lain dan standar-standar pendukungnya.

This document is the core principle and framework Dokumen ini adalah prinsip inti dan kerangka kerja
for FSMSs and sets out the specific FSMS untuk SMKP dan menetapkan persyaratan SMKP
requirements for organizations throughout the food khusus untuk organisasi di seluruh rantai
chain. Other guidance related to food safety, pangan. Panduan lain yang terkait dengan keamanan
specifications and/or requirements specific to food pangan, spesifikasi, dan/ atau persyaratan khusus
sectors can be used together with this framework. untuk sektor pangan dapat digunakan bersamaan
dengan kerangka kerja ini.

7 / 65
original source: www.iso.org
In addition, ISO has developed a family of Selain itu, ISO telah mengembangkan keluarga
associated documents. These include documents dokumen terkait. Hal ini termasuk dokumen-dokumen
for: untuk:

— prerequisite programmes (ISO/TS 22002 series) — program persyaratan dasar (seri ISO/TS 22002)
for specific sectors of the food chain; untuk sektor khusus dari rantai pangan;

— requirements for auditing and certification — persyaratan untuk mengaudit dan badan sertifikasi;
bodies;

— traceability. — ketertelusuran.

ISO also provides guidance documents for ISO juga menyediakan dokumen panduan untuk
organizations on how to implement this document organisasi tentang cara menerapkan dokumen ini
and related standards. Information is available on dan standar terkait. Informasi tersedia di situs web
the ISO website. ISO.

Food safety management systems — Sistem manajemen keamanan pangan —


Requirements for any organization in the food Persyaratan untuk setiap organisasi dalam rantai
chain pangan

1 Scope 1 Ruang lingkup

This document specifies requirements for a food Dokumen ini menetapkan persyaratan untuk sistem
safety management system (FSMS) to enable an manajemen keamanan pangan (SMKP) untuk
organization that is directly or indirectly involved in memungkinkan organisasi yang terlibat langsung atau
the food chain: tidak langsung dalam rantai pangan tersebut:

a) to plan, implement, operate, maintain and a) untuk merencanakan, mengimplementasikan,


update a FSMS providing products and services mengoperasikan, memelihara dan memperbarui
that are safe, in accordance with their intended SMKP yang menyediakan produk dan layanan
yang aman, sesuai dengan tujuan
use;
penggunaannya;

b) to demonstrate compliance with applicable b) untuk menunjukkan kepatuhan terhadap


statutory and regulatory food safety persyaratan peraturan dan perundangan
requirements; keamanan yang berlaku;

c) to evaluate and assess mutually agreed c) untuk mengevaluasi dan menilai persyaratan
customer food safety requirements and to keamanan pangan pelanggan yang disepakati
demonstrate conformity with them; bersama dan untuk menunjukkan kesesuaiannya;

d) to effectively communicate food safety issues d) untuk mengkomunikasikan masalah keamanan


to interested parties within the food chain; pangan secara efektif kepada pihak yang
berkepentingan dalam rantai pangan;
e) to ensure that the organization conforms to its e) untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi
stated food safety policy; kebijakan keamanan pangan yang dinyatakannya;

f) to demonstrate conformity to relevant f) untuk menunjukkan kesesuaian dengan pihak


interested parties; terkait yang relevan;

g) to seek certification or registration of its FSMS g) untuk mencari sertifikasi atau pendaftaran SMKP-
by an external organization, or make a nya dengan organisasi eksternal, atau membuat

8 / 65
original source: www.iso.org
selfassessment or self-declaration of penilaian diri atau pernyataan kesesuaian diri
conformity to this document. dengan dokumen ini.

All requirements of this document are generic and Semua persyaratan dokumen ini bersifat generik dan
are intended to be applicable to all organizations in dimaksudkan untuk dapat diterapkan pada semua
the food chain, regardless of size and complexity. organisasi dalam rantai pangan, terlepas dari ukuran
Organizations that are directly or indirectly involved dan kompleksitasnya. Organisasi yang terlibat
include, but are not limited to, feed producers, langsung atau tidak langsung termasuk, tetapi tidak
animal food producers, harvesters of wild plants and terbatas pada, produsen pakan ternak, produsen
animals, farmers, producers of ingredients, food pangan hewan, pemanen tanaman dan hewan liar,
manufacturers, retailers, and organizations petani, produsen ingredien, produsen pangan,
providing food services, catering services, cleaning pengecer, dan organisasi yang menyediakan layanan
and sanitation services, transportation, storage and pangan, layanan katering, pembersihan dan layanan
distribution services, suppliers of equipment, sanitasi, transportasi, penyimpanan dan layanan
cleaning and disinfectants, packaging materials and distribusi, pemasok peralatan, pembersihan dan
other food contact materials. disinfektan, bahan pengemasan dan bahan kontak
pangan lainnya.

This document allows any organization, including Dokumen ini memungkinkan organisasi apapun,
small and/or less developed organizations (e.g. a termasuk organisasi kecil dan/ atau kurang
small farm, a small packer-distributor, a small retail berkembang (misalnya pertanian kecil, distributor
or food service outlet) to implement externally- pengepak kecil, ritel kecil atau outlet layanan pangan)
developed elements in their FSMS. untuk mengimplementasikan elemen yang
dikembangkan secara eksternal dalam SMKP-nya.

Internal and/or external resources can be used to Sumber daya internal dan/ atau eksternal dapat
meet the requirements of this document. digunakan untuk memenuhi persyaratan dokumen ini.

2 Normative references 2 Acuan normatif

There are no normative references in this Tidak ada referensi normatif dalam dokumen ini.
document.

3 Terms and definitions 3 Istilah dan definisi

For the purposes of this document, the following Untuk keperluan dokumen ini, istilah dan definisi
terms and definitions apply. ISO and IEC maintain berikut berlaku. ISO dan IEC memelihara basis data
terminological databases for use in standardization terminologis untuk digunakan dalam standardisasi di
at the following addresses: alamat berikut:

— ISO Online browsing platform: available at — Platform penjelajahan ISO Online: tersedia di
https://www.iso.org/obp https://www.iso.org/obp

— IEC Electropedia: available at — IEC Electropedia: tersedia di


http://www.electropedia.org/ http://www.electropedia.org/

3.1 acceptable level 3.1 tingkat yang dapat diterima


level of a food safety hazard (3.22) not to be tingkat bahaya keamanan pangan (3.22) tidak boleh
exceeded in the end product (3.15) provided by the terlampaui dalam produk akhir (3.15) yang disediakan
organization (3.31) oleh organisasi (3.31)

3.2 action criterion 3.2 kriteria tindakan


measurable or observable specification for the spesifikasi yang terukur atau dapat diamati untuk
monitoring (3.27) of an OPRP (3.30) pemantauan (3.27) dari suatu OPRP (3.30)

9 / 65
original source: www.iso.org
Note 1 to entry: An action criterion is established to Catatan 1 sebagai masukan: Suatu kriteria tindakan
determine whether an OPRP remains in control, and ditetapkan untuk menentukan apakah OPRP tetap
distinguishes between what is acceptable (criterion memegang kendali, dan membedakan antara apa yang
met or achieved means the OPRP is operating as dapat diterima (kriteria dipenuhi atau dicapai berarti
intended) and unacceptable (criterion not met nor OPRP beroperasi sebagaimana dimaksud) dan tidak
achieved means the OPRP is not operating as dapat diterima (kriteria tidak terpenuhi atau dicapai
intended). berarti OPRP tidak beroperasi sebagaimana
dimaksud).

3.3 audit 3.3 audit


systematic, independent and documented process proses yang sistematis, independen dan
(3.36) for obtaining audit evidence and evaluating it terdokumentasi (3.36) untuk mendapatkan bukti audit
objectively to determine the extent to which the audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk
criteria are fulfilled menentukan sejauh mana kriteria audit dipenuhi

Note 1 to entry: An audit can be an internal audit Catatan 1 sebagai masukan: Audit dapat berupa audit
(first party) or an external audit (second party or third internal (pihak pertama) atau audit eksternal (pihak
party), and it can be a combined audit (combining kedua atau pihak ketiga), dan dapat berupa audit
two or more disciplines). gabungan (menggabungkan dua atau lebih disiplin
ilmu).

Note 2 to entry: An internal audit is conducted by the Catatan 2 sebagai masukan: Audit internal dilakukan
organization itself, or by an external party on its oleh organisasi itu sendiri, atau oleh pihak eksternal
behalf. atas namanya.

Note 3 to entry: “Audit evidence” and “audit criteria” Catatan 3 sebagai masukan: "Bukti audit" dan "kriteria
are defined in ISO 19011. audit" didefinisikan dalam ISO 19011.

Note 4 to entry: Relevant disciplines are, for Catatan 4 sebagai masukan: Disiplin ilmu yang relevan
example, food safety management, quality adalah, misalnya, manajemen keamanan pangan,
management or environmental management. manajemen mutu atau manajemen lingkungan.

3.4 competence 3.4 kompetensi


ability to apply knowledge and skills to achieve kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dan
intended results keterampilan untuk mencapai hasil yang diinginkan

3.5 conformity 3.5 kesesuaian


fulfilment of a requirement (3.38) pemenuhan suatu persyaratan (3.38)

3.6 contamination 3.6 kontaminasi


introduction or occurrence of a contaminant pengenaan atau terjadinya kontaminan termasuk
including a food safety hazard (3.22) in a product bahaya keamanan pangan (3.22) dalam suatu produk
(3.37) or processing environment (3.37) atau lingkungan pemrosesan

3.7 continual improvement 3.7 peningkatan berkelanjutan


recurring activity to enhance performance (3.33) aktivitas berulang untuk meningkatkan kinerja (3.33)

3.8 contol measure 3.8 tindakan pengendalian


action or activity that is essential to prevent a tindakan atau kegiatan yang sangat penting untuk
significant food safety hazard (3.22) or reduce it to mencegah bahaya keamanan pangan yang signifikan
an acceptable level (3.1) (3.22) atau menguranginya ke tingkat yang dapat
diterima (3.1)
Note 1 to entry: See also significant food safety Catatan 1 sebagai masukan: Lihat juga bahaya
hazard (3.40). keamanan pangan yang signifikan (3.40).

10 / 65
original source: www.iso.org
Note 2 to entry: Control measure(s) is (are) Catatan 2 sebagai masukan: Tindakan pengendalian
identified by hazard analysis. diidentifikasi berdasarkan analisa bahaya.

3.9 correction 3.9 koreksi langsung


action to eliminate a detected nonconformity (3.28) tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang
terdeteksi (3.28)

Note 1 to entry: A correction includes the handling Catatan 1 sebagai masukan: Koreksi langsung
of potentially unsafe products and can therefore be mencakup penanganan produk yang berpotensi tidak
made in conjunction with a corrective action (3.10). aman dan karenanya dapat dilakukan bersamaan
dengan tindakan korektif (3.10).

Note 2 to entry: A correction may be, for example, Catatan 2 sebagai masukan: Koreksi langsung dapat
reprocessing, further processing and/or elimination berupa, misalnya, pemrosesan ulang, pemrosesan
of the adverse consequences of the nonconformity lebih lanjut dan/ atau penghilangan dampak buruk dari
(such as disposal for other use or specific ketidaksesuaian (seperti pembuangan/ pengalihan
labelling). untuk penggunaan lain atau pelabelan khusus).

3.10 corrective action 3.10 tindakan korektif


action to eliminate the cause of a nonconformity tindakan untuk menghilangkan penyebab
(3.28) and to prevent recurrence ketidaksesuaian (3.28) dan untuk mencegah
terulangnya kembali

Note 1 to entry: There can be more than one cause Catatan 1 sebagai masukan: Mungkin ada lebih dari
for a nonconformity. satu penyebab ketidaksesuaian.

Note 2 to entry: Corrective action includes cause Catatan 2 sebagai masukan: Tindakan korektif
analysis. mencakup analisa penyebab.

3.11 critical control point 3.11 titik kendali kritis


CCP TKK/ CCP
step in the process (3.36) at which control langkah dalam proses (3.36) di mana tindakan
measure(s) (3.8) is (are) applied to prevent or pengendalian (3.8) diterapkan untuk mencegah atau
reduce a significant food safety hazard (3.40) to an mengurangi bahaya keamanan pangan yang
acceptable level, and defined critical limit(s) (3.12) signifikan (3.40) ke tingkat yang dapat diterima, dan
and measurement (3.26) enable the application of batas kritis yang ditentukan (3,12) serta pengukuran
corrections (3.9) (3.26) memungkinkan penerapan koreksi langsung
(3.9)

3.12 critical limit 3.12 batas kritis


measurable value which separates acceptability nilai terukur yang memisahkan keberterimaan dari
from unacceptability ketidakberterimaan

Note 1 to entry: Critical limits are established to Catatan 1 sebagai masukan: Batas kritis ditetapkan
determine whether a CCP (3.11) remains in untuk menentukan apakah CCP (3.11) tetap dalam
control. If a critical limit is exceeded or not met, the kendali. Jika batas kritis terlampaui atau tidak
products affected are to be handled as potentially terpenuhi, produk yang terpengaruh harus ditangani
unsafe products. sebagai produk yang berpotensi tidak aman.

[SOURCE: CAC/RCP 1-1969, modified — The [SUMBER: CAC / RCP 1-1969, dimodifikasi - Definisi
definition has been modified and Note 1 to entry telah dimodifikasi dan Catatan 1 sebagai masukan
has been added.] telah ditambahkan.]

3.13 documented information 3.13 informasi yang terdokumentasi

11 / 65
original source: www.iso.org
information required to be controlled and informasi yang diperlukan untuk dikendalikan dan
maintained by an organization (3.31) and the dikelola oleh suatu organisasi (3.31) dan medianya di
medium on which it is contained mana ia terkandung

Note 1 to entry: Documented information can be in Catatan 1 sebagai masukan: Informasi yang
any format and media, and from any source. didokumentasikan dapat dalam format dan media
apapun, dan dari sumber apa pun.

Note 2 to entry: Documented information can refer Catatan 2 sebagai masukan: Informasi yang
to: terdokumentasi dapat merujuk ke:

— the management system (3.25), including — sistem manajemen (3.25), termasuk proses terkait
related processes (3.36); (3.36);

— information created in order for the organization — informasi yang dibuat agar organisasi dapat
to operate (documentation); beroperasi (dokumentasi);

— evidence of results achieved (records). — bukti dari hasil yang dicapai (catatan).

3.14 effectiveness 3.14 efektivitas


extent to which planned activities are realized and sejauh mana kegiatan yang direncanakan
planned results achieved direalisasikan dan hasil yang direncanakan tercapai

3.15 end product 3.15 produk akhir


product (3.37) that will undergo no further produk (3.37) yang tidak akan menjalani pemrosesan
processing or transformation by the organization atau transformasi lebih lanjut oleh organisasi (3.31)
(3.31)

Note 1 to entry: A product that undergoes further Catatan 1 sebagai masukan: Suatu produk yang
processing or transformation by another mengalami proses lebih lanjut atau transformasi oleh
organization is an end product in the context of the organisasi lain adalah produk akhir dalam konteks
first organization and a raw material or an organisasi pertama dan bahan baku atau suatu
ingredient in the context of the second ingredien dalam konteks organisasi kedua.
organization.

3.16 feed 3.16 pakan ternak


single or multiple product(s), whether processed, produk tunggal atau ganda, baik olahan, setengah
semi-processed or raw, which is (are) intended to olahan atau mentah, yang dimaksudkan untuk
be fed to food-producing animals diumpankan ke hewan penghasil pangan

Note 1 to entry: Distinctions are made in this Catatan 1 sebagai masukan: Perbedaan dibuat dalam
document between the terms food (3.18), feed dokumen ini antara istilah pangan (3.18), pakan
(3.16) and animal food (3.19): ternak (3.16) dan pangan hewan (3.19):

— food is intended for consumption by humans — pangan/ makanan dimaksudkan untuk dikonsumsi
and animals, and includes feed and animal food; oleh manusia dan hewan, dan termasuk pakan ternak
dan pangan hewan;

— feed is intended to be fed to food-producing — pakan ternak dimaksudkan untuk diberikan kepada
animals; hewan penghasil pangan;

— animal food is intended to be fed to non-food- — makanan hewan dimaksudkan untuk diumpankan
producing animals, such as pets. kepada hewan yang bukan penghasil pangan, seperti
hewan peliharaan.

12 / 65
original source: www.iso.org
[SOURCE: CAC/GL 81-2013, modified — The [SUMBER: CAC / GL 81-2013, dimodifikasi - Kata
word “materials” has been changed to “products” "bahan" telah diubah menjadi kata "produk" dan kata
and “directly” has been deleted.] "secara langsung" telah dihapus.]

3.17 flow diagram 3.17 diagram alir


schematic and systematic presentation of the penyajian skematis dan sistematis dari urutan dan
sequence and interactions of steps in the process interaksi langkah-langkah dalam proses

3.18 food 3.18 pangan


substance (ingredient), whether processed, semi- bahan (ingredien), baik yang diproses, setengah
processed or raw, which is intended for diproses atau mentah, yang dimaksudkan untuk
consumption, and includes drink, chewing gum and dikonsumsi, dan termasuk minuman, permen karet dan
any substance which has been used in the zat apa pun yang telah digunakan dalam pembuatan,
manufacture, preparation or treatment of “food” but persiapan atau perlakukan "pangan" tetapi tidak
does not include cosmetics or tobacco or termasuk kosmetik atau tembakau atau zat (ingredien)
substances (ingredients) used only as drugs yang hanya digunakan sebagai obat

Note 1 to entry: Distinctions are made in this Catatan 1 sebagai masukan: Perbedaan dibuat dalam
document between the terms food (3.18), feed dokumen ini antara istilah pangan (3.18), pakan
(3.16) and animal food (3.19): ternak (3.16) dan pangan hewan (3.19):

— food is intended for consumption by humans — pangan/ makanan dimaksudkan untuk dikonsumsi
and animals, and includes feed and animal food; oleh manusia dan hewan, dan termasuk pakan ternak
dan pangan hewan;

— feed is intended to be fed to food-producing — pakan ternak dimaksudkan untuk diberikan kepada
animals; hewan penghasil pangan;

— animal food is intended to be fed to non-food- — makanan hewan dimaksudkan untuk diumpankan
producing animals, such as pets. kepada hewan yang bukan penghasil pangan, seperti
hewan peliharaan.

[SOURCE: CAC/GL 81-2013, modified — The [SUMBER: CAC/GL 81-2013, dimodifikasi - Kata
word “human” has been deleted.] "manusia" telah dihapus.]

3.19 animal food 3.19 makanan hewan


single or multiple product(s), whether processed, produk tunggal atau ganda, baik yang diproses,
semi-processed or raw, which is (are) intended to setengah diproses atau mentah, yang dimaksudkan
be fed to non-food-producing animals untuk diumpankan ke hewan yang bukan penghasil
pangan

Note 1 to entry: Distinctions are made in this Catatan 1 sebagai masukan: Perbedaan dibuat dalam
document between the terms food (3.18), feed dokumen ini antara istilah pangan (3.18), pakan
(3.16) and animal food (3.19): ternak (3.16) dan pangan hewan (3.19):

— food is intended for consumption by humans — pangan/ makanan dimaksudkan untuk dikonsumsi
and animals, and includes feed and animal food; oleh manusia dan hewan, dan termasuk pakan ternak
dan pangan hewan;

— feed is intended to be fed to food-producing — pakan ternak dimaksudkan untuk diberikan kepada
animals; hewan penghasil pangan;

— animal food is intended to be fed to non-food- — makanan hewan dimaksudkan untuk diumpankan
producing animals, such as pets. kepada hewan yang bukan penghasil pangan, seperti
hewan peliharaan.

13 / 65
original source: www.iso.org
[SOURCE: CAC/GL 81-2013, modified — The [SUMBER: CAC/GL 81-2013, dimodifikasi - Kata
word “materials” has been changed to “products”, "bahan" telah diubah menjadi kata "produk", kata
“non” has been added and “directly” has been "non" telah ditambahkan dan kata "secara langsung"
deleted.] telah dihapus.]

3.20 food chain 3.20 rantai pangan


sequence of the stages in the production, urutan tahapan dalam produksi, pemrosesan,
processing, distribution, storage and handling of a distribusi, penyimpanan, dan penanganan pangan
food (3.18) and its ingredients, from primary (3.18) dan ingredient-nya, dari produksi primer hingga
production to consumption konsumsi

Note 1 to entry: This includes the production of Catatan 1 sebagai masukan: Hal ini termasuk
feed (3.16) and animal food (3.19). produksi pakan ternak (3.16) dan makanan hewan
(3.19).

Note 2 to entry: The food chain also includes the Catatan 2 sebagai masukan: Rantai pangan juga
production of materials intended to come into mencakup produksi bahan yang ditujukan untuk
contact with food or raw materials. bersentuhan dengan pangan atau bahan baku.

Note 3 to entry: The food chain also includes Catatan 3 sebagai masukan: Rantai pangan juga
service providers. termasuk penyedia layanan.

3.21 food safety 3.21 keamanan pangan


assurance that food will not cause an adverse jaminan bahwa pangan tidak akan menyebabkan efek
health effect for the consumer when it is prepared kesehatan yang merugikan bagi konsumen ketika
and/or consumed in accordance with its intended disiapkan dan/ atau dikonsumsi sesuai dengan tujuan
use penggunaannya

Note 1 to entry: Food safety is related to the Catatan 1 sebagai masukan: Keamanan pangan
occurrence of food safety hazards (3.22) in end terkait dengan terjadinya bahaya keamanan pangan
products (3.15) and does not include other health (3.22) pada produk akhir (3.15) dan tidak termasuk
aspects related to, for example, malnutrition. aspek kesehatan lainnya yang terkait dengan,
misalnya, kekurangan gizi.

Note 2 to entry: It is not to be confused with the Catatan 2 sebagai masukan: Tidak harus bingung
availability of, and access to, food (“food security”). dengan ketersediaan, dan akses ke, pangan
("pertahanan pangan").

Note 3 to entry: This includes feed and animal Catatan 3 sebagai masukan: Hal ini termasuk pakan
food. ternak dan makanan hewan.

[SOURCE: CAC/RCP 1-1969, modified — The [SUMBER: CAC/RCP 1-1969, dimodifikasi - Kata
word “harm” has been changed to “adverse health "bahaya" telah diubah menjadi "efek kesehatan yang
effect” and notes to entry have been added.] merugikan" dan catatan sebagai masukan telah
ditambahkan.]

3.22 food safety hazard 3.22 bahaya keamanan pangan


biological, chemical or physical agent in food (3.18) perantara biologis, kimiawi atau fisik dalam pangan
with the potential to cause an adverse health effect (3,18) dengan potensi menyebabkan efek kesehatan
yang merugikan

Note 1 to entry: The term “hazard” is not to be Catatan 1 sebagai masukan: Istilah "bahaya" tidak
confused with the term “risk” (3.39) which, in the harus dibingungkan dengan istilah "risiko" (3.39) yang,
context of food safety, means a function of the dalam konteks keamanan pangan, berarti fungsi dari
probability of an adverse health effect (e.g. kemungkinan terjadinya efek kesehatan yang
becoming diseased) and the severity of that effect merugikan (misalnya menjadi sakit) dan tingkat

14 / 65
original source: www.iso.org
(e.g. death, hospitalization) when exposed to a keparahan efek tersebut (misalnya kematian, rawat
specified hazard. inap) ketika terpapar bahaya tertentu.

Note 2 to entry: Food safety hazards include Catatan 2 sebagai masukan: Bahaya keamanan
allergens and radiological substances. pangan termasuk alergen dan zat radiologis.

Note 3 to entry: In the context of feed and feed Catatan 3 sebagai masukan: Dalam konteks pakan
ingredients, relevant food safety hazards are those ternak dan ingredien pakan ternak, bahaya keamanan
that can be present in and/or on feed and feed pangan yang relevan adalah bahaya yang dapat
ingredients and that can through animal muncul di dan/ atau pada pakan ternak dan ingredien
consumption of feed be transferred to food and can pakan ternak dan yang melalui hewan yang
thus have the potential to cause an adverse health mengkonsumsi pakan ternak yang dapat ditransfer ke
effect for the animal or the human consumer. In the pangan dan dengan demikian dapat berpotensi
context of operations other than those directly menyebabkan efek kesehatan yang merugikan bagi
handling feed and food (e.g. producers of hewan atau konsumen (manusia). Dalam konteks
packaging materials, disinfectants), relevant food operasional selain yang langsung menangani pakan
safety hazards are those hazards that can be ternak dan pangan (misalnya produsen bahan
directly or indirectly transferred to food when used kemasan, desinfektan), bahaya keamanan pangan
as intended (see 8.5.1.4). yang relevan adalah bahaya yang dapat secara
langsung atau tidak langsung ditransfer ke pangan
bila digunakan sesuai peruntukannya (lihat 8.5.1.4).

Note 4 to entry: In the context of animal food, Catatan 4 sebagai masukan: Dalam konteks makanan
relevant food safety hazards are those that are hewan, bahaya keamanan pangan yang relevan
hazardous to the animal species for which the food adalah bahaya yang berbahaya bagi spesies hewan
is intended. untuk mana makanan itu diperuntukkan.

[SOURCE: CAC/RCP 1-1969, modified — The [SUMBER: CAC / RCP 1-1969, dimodifikasi -
phrase “or condition of” has been deleted from the Ungkapan "atau kondisi dari" telah dihapus dari
definition and notes to entry have been added.] definisi dan catatan sebagai masukan telah
ditambahkan.]

3.23 interested party (preferred term) 3.23 pihak yang berkepentingan (istilah yang
stakeholder (admitted term) disukai)
person or organization (3.31) that can affect, be pemangku kepentingan (istilah yang diakui)
affected by, or perceive itself to be affected by a orang atau organisasi (3.31) yang dapat
decision or activity mempengaruhi, dipengaruhi oleh, atau menganggap
dirinya dipengaruhi oleh keputusan atau kegiatan

3.24 lot 3.24 lot


defined quantity of a product (3.37) produced kuantitas yang ditentukan dari suatu produk (3.37)
and/or processed and/or packaged essentially yang diproduksi dan/ atau diproses dan/ atau pada
under the same conditions dasarnya dikemas dalam kondisi yang sama

Note 1 to entry: The lot is determined by Catatan 1 sebagai masukan: Lot ditentukan oleh
parameters established beforehand by the parameter yang ditetapkan sebelumnya oleh
organization and may be described by other terms, organisasi dan dapat dijelaskan dengan istilah lain,
e.g. batch. misalnya batch.

Note 2 to entry: The lot may be reduced to a single Catatan 2 sebagai masukan: Lot dapat dikurangi
unit of product. menjadi satu unit produk.

[SOURCE: CODEX STAN 1, modified — [SUMBER: CODEX STAN 1, dimodifikasi - Referensi


Reference to “and/or processed and/or packaged” ke "dan/ atau diproses dan/ atau dikemas" telah
has been included in the definition and notes to dimasukkan dalam definisi dan catatan sebagai
entry have been added.] masukan telah ditambahkan.]

15 / 65
original source: www.iso.org
3.25 management system 3.25 sistem manajemen
set of interrelated or interacting elements of an serangkaian elemen yang saling terkait atau
organization (3.31) to establish policies (3.34) and berinteraksi dari suatu organisasi (3.31) untuk
objectives (3.29) and processes (3.36) to achieve menetapkan kebijakan (3.34) dan sasaran (3.29) dan
those objectives proses (3.36) untuk mencapai sasaran tersebut

Note 1 to entry: A management system can Catatan 1 sebagai masukan: Sistem manajemen
address a single discipline or several disciplines. dapat menangani satu disiplin tunggal atau beberapa
disiplin ilmu.

Note 2 to entry: The system elements include the Catatan 2 sebagai masukan: Elemen sistem
organization's structure, roles and responsibilities, mencakup struktur, peran dan tanggung jawab
planning and operation. organisasi, perencanaan dan operasional.

Note 3 to entry: The scope of a management Catatan 3 sebagai masukan: Ruang lingkup sistem
system may include the whole of the organization, manajemen dapat mencakup seluruh organisasi,
specific and identified sections of the organization, bagian spesifik dan bagian teridentifikasi dari
or one or more functions across a group of organisasi tersebut, ataupun satu fungsi atau lebih di
organizations. seluruh kelompok organisasi.

Note 4 to entry: Relevant disciplines are, for Catatan 4 sebagai masukan: Disiplin ilmu yang
example, a quality management system or an relevan adalah, misalnya, sistem manajemen mutu
environmental management system. atau sistem manajemen lingkungan.

3.26 measurement 3.26 pengukuran


process (3.36) to determine a value proses (3.36) untuk menentukan nilai

3.27 monitoring 3.27 pemantauan


determining the status of a system, a process menentukan status suatu sistem, proses (3.36) atau
(3.36) or an activity aktivitas

Note 1 to entry: To determine the status, there may Catatan 1 sebagai masukan: Untuk menentukan
be a need to check, supervise or critically observe. status, bisa saja ada kebutuhan untuk memeriksa,
mengawasi atau mengamati secara kritis.

Note 2 to entry: In the context of food safety, Catatan 2 sebagai masukan: Dalam konteks
monitoring is conducting a planned sequence of keamanan pangan, pemantauan adalah melakukan
observations or measurements to assess whether urutan pengamatan atau pengukuran yang terencana
a process is operating as intended. untuk menilai apakah suatu proses beroperasi
sebagaimana dimaksud.

Note 3 to entry: Distinctions are made in this Catatan 3 sebagai masukan: Perbedaan dibuat dalam
document between the terms validation (3.44), dokumen ini antara istilah validasi (3.44), pemantauan
monitoring (3.27) and verification (3.45): (3.27) dan verifikasi (3.45):

— validation is applied prior to an activity and — validasi diterapkan sebelum suatu kegiatan dan
provides information about the capability to deliver memberikan informasi tentang kemampuan untuk
intended results; memberikan hasil yang diinginkan;

— monitoring is applied during an activity and — pemantauan diterapkan selama suatu kegiatan dan
provides information for action within a specified memberikan informasi untuk melakukan tindakan
time frame; dalam kerangka waktu yang ditentukan;

— verification is applied after an activity and — verifikasi diterapkan setelah suatu kegiatan dan
provides information for confirmation of conformity. memberikan informasi untuk konfirmasi kesesuaian.

16 / 65
original source: www.iso.org
3.28 nonconformity 3.28 ketidaksesuaian
non-fulfilment of a requirement (3.38) tidak terpenuhinya persyaratan (3.38)

3.29 objective 3.29 tujuan


result to be achieved hasil yang ingin dicapai

Note 1 to entry: An objective can be strategic, Catatan 1 sebagai masukan: Suatu sasaran dapat
tactical, or operational. bersifat strategis, taktis, atau operasional.

Note 2 to entry: Objectives can relate to different Catatan 2 sebagai masukan: Sasaran dapat
disciplines (such as financial, health and safety, berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu (seperti
and environmental goals) and can apply at different sasaran keuangan, kesehatan dan keselamatan, dan
levels (such as strategic, organization-wide, lingkungan) dan dapat diterapkan pada tingkat yang
project, product and process (3.36)). berbeda (seperti pada tingkat strategis, di seluruh
organisasi, proyek, produk dan proses (3.36)).

Note 3 to entry: An objective can be expressed in Catatan 3 sebagai masukan: Sasaran dapat
other ways, e.g. as an intended outcome, a dinyatakan dengan cara lain, misalnya sebagai hasil
purpose, an operational criterion, as a FSMS yang diinginkan, maksud, kriteria operasional, sebagai
objective, or by the use of other words with similar suatu sasaran SMKP, atau dengan menggunakan
meaning (e.g. aim, goal, or target). kata lain dengan makna yang sama (misalnya tujuan,
sasaran, atau target ).

Note 4 to entry: In the context of FSMS, objectives Catatan 4 sebagai masukan: Dalam konteks SMKP,
are set by the organization, consistent with the sasaran ditetapkan oleh organisasi, konsisten dengan
food safety policy, to achieve specific results. kebijakan keamanan pangan, untuk mencapai hasil
tertentu.

3.30 operational prerequisite programme 3.30 program persyaratan dasar operasional


OPRP OPRP
control measure (3.8) or combination of control tindakan pengendalian (3.8) atau kombinasi tindakan
measures applied to prevent or reduce a significant pengendalian yang diterapkan untuk mencegah atau
food safety hazard (3.40) to an acceptable level mengurangi bahaya keamanan pangan yang
(3.1), and where action criterion (3.2) and signifikan (3.40) ke tingkat yang dapat diterima (3.1),
measurement (3.26) or observation enable dan di mana kriteria tindakan (3.2) dan pengukuran
effective control of the process (3.36) and/or (3.26) atau pengamatan memungkinkan pengendalian
product (3.37) yang efektif terhadap proses (3.36) dan/ atau produk
(3.37)

3.31 organization 3.31 organisasi


person or group of people that has its own orang atau sekelompok orang yang memiliki
functions with responsibilities, authorities and fungsinya sendiri dengan tanggung jawab, wewenang
relationships to achieve its objectives (3.29) dan hubungan untuk mencapai sasarannya (3.29)

Note 1 to entry: The concept of organization Catatan 1 sebagai masukan: Konsep organisasi
includes, but is not limited to sole-trader, company, mencakup, tetapi tidak terbatas pada pedagang
corporation, firm, enterprise, authority, partnership, tunggal, perusahaan, korporasi, firma, pihak yang
charity or institution, or part or combination thereof, berwenang, kemitraan, badan amal atau lembaga,
whether incorporated or not, public or private. atau bagian ataupun kombinasinya, apakah berbadan
hukum atau tidak, publik atau swasta.

3.32 outsource, verb 3.32 alih-daya, kata kerja


make an arrangement where an external membuat pengaturan di mana organisasi eksternal
organization (3.31) performs part of an (3.31) melakukan bagian dari fungsi atau proses
organization’s function or process (3.36) organisasi (3.36)

17 / 65
original source: www.iso.org
Note 1 to entry: An external organization is outside Catatan 1 sebagai masukan: Organisasi eksternal
the scope of the management system (3.25), berada di luar ruang lingkup sistem manajemen
although the outsourced function or process is (3.25),meskipun fungsi atau proses yang dialih-
within the scope. dayakan berada dalam ruang lingkup.

3.33 performance 3.33 kinerja


measurable result hasil yang terukur

Note 1 to entry: Performance can relate either to Catatan 1 sebagai masukan: Kinerja dapat dikaitkan
quantitative or qualitative findings. dengan temuan kuantitatif atau kualitatif.

Note 2 to entry: Performance can relate to the Catatan 2 sebagai masukan: Kinerja dapat
management of activities, processes (3.36), berhubungan dengan pengelolaan kegiatan, proses
products (3.37) (including services), systems or (3.36), produk (3.37) (termasuk layanan), sistem atau
organizations (3.31). organisasi (3.31).

3.34 policy 3.34 kebijakan


intentions and direction of an organization (3.31) as niat dan arah organisasi (3.31) sebagaimana
formally expressed by its top management (3.41) dinyatakan secara formal oleh manajemen puncaknya
(3.41)

3.35 prerequisite programme 3.35 program persyaratan dasar


PRP PRP
basic conditions and activities that are necessary kondisi dan aktivitas dasar yang diperlukan dalam
within the organization (3.31) and throughout the organisasi (3.31) dan di seluruh rantai pangan (3.20)
food chain (3.20) to maintain food safety untuk menjaga keamanan pangan

Note 1 to entry: The PRPs needed depend on the Catatan 1 sebagai masukan: PRP yang dibutuhkan
segment of the food chain in which the tergantung pada segmen rantai pangan di mana
organization operates and the type of organization. organisasi beroperasi dan jenis organisasi. Contoh
Examples of equivalent terms are: good istilah yang setara adalah: praktik pertanian yang baik
agricultural practice (GAP), good veterinary (GAP), praktik veteriner yang baik (GVP), praktik
practice (GVP), good manufacturing practice manufaktur yang baik (GMP), praktik kebersihan yang
(GMP), good hygiene practice (GHP), good baik (GHP), praktik produksi yang baik (GPP), praktik
production practice (GPP), good distribution distribusi yang baik (GDP) dan praktik perdagangan
practice (GDP) and good trading practice (GTP). yang baik (GTP).

3.36 process 3.36 proses


set of interrelated or interacting activities which serangkaian kegiatan yang saling terkait atau
transforms inputs to outputs berinteraksi yang mengubah input menjadi output

3.37 product 3.37 produk


output that is a result of a process (3.36) output yang merupakan hasil dari suatu proses (3.36)

Note 1 to entry: A product can be a service. Catatan 1 sebagai masukan: Suatu produk dapat
menjadi layanan.

3.38 requirement 3.38 persyaratan


need or expectation that is stated, generally kebutuhan atau harapan yang dinyatakan, umumnya
implied or obligatory tersirat atau wajib

Note 1 to entry: “Generally implied” means that it is Catatan 1 sebagai masukan: “Secara umum tersirat”
custom or common practice for the organization berarti bahwa merupakan suatu kebiasaan atau
and interested parties that the need or expectation praktik umum bagi organisasi dan pihak yang
under consideration is implied.

18 / 65
original source: www.iso.org
berkepentingan bahwa kebutuhan atau harapan yang
dipertimbangkan adalah tersirat.

Note 2 to entry: A specified requirement is one that Catatan 2 sebagai masukan: Persyaratan yang
is stated, for example in documented information. ditentukan adalah yang dinyatakan, misalnya dalam
informasi yang didokumentasikan.

3.39 risk 3.39 risiko


effect of uncertainty akibat dari ketidakpastian

Note 1 to entry: An effect is a deviation from the Catatan 1 sebagai masukan: suatu akibat adalah
expected – positive or negative. suatu penyimpangan dari yang diharapkan - positif
atau negatif.

Note 2 to entry: Uncertainty is the state, even Catatan 2 sebagai masukan: Ketidakpastian adalah
partial, of deficiency of information related to, keadaan, sekalipun sebagian, dari kekurangan
understanding or knowledge of, an event, its informasi yang terkait dengan, pemahaman atau
consequence, or likelihood. pengetahuan tentang suatu kejadian, dampaknya,
atau kemungkinan terjadinya.

Note 3 to entry: Risk is often characterized by Catatan 3 sebagai masukan: Risiko sering ditandai
reference to potential “events” (as defined in ISO dengan mengacu pada "kejadian" potensial
Guide 73:2009, 3.5.1.3) and “consequences” (as (sebagaimana didefinisikan dalam ISO Guide 73:
defined in ISO Guide 73:2009, 3.6.1.3), or a 2009, 3.5.1.3) dan "dampak" (sebagaimana
combination of these. didefinisikan dalam ISO Guide 73: 2009, 3.6.1.3), atau
kombinasinya.

Note 4 to entry: Risk is often expressed in terms of Catatan 4 sebagai masukan: Risiko sering dinyatakan
a combination of the consequences of an event dalam kombinasi dari dampak suatu kejadian
(including changes in circumstances) and the (termasuk perubahan keadaan) dan "tingkat
associated “likelihood” (as defined in ISO Guide kemungkinan" terjadinya yang terkait (sebagaimana
73:2009, 3.6.1.1) of occurrence. didefinisikan dalam ISO Guide 73: 2009, 3.6.1.1).

Note 5 to entry: Food safety risk is a function of the Catatan 5 sebagai masukan: Risiko keamanan
probability of an adverse health effect and the pangan adalah fungsi dari tingkat kemungkinan
severity of that effect, consequential to (a) terjadinya efek kesehatan yang merugikan dan tingkat
hazard(s) in food (3.18), as specified in the Codex keparahan efek itu, yang berakibat pada (suatu)
Procedural Manual [11]. bahaya dalam pangan (3,18), sebagaimana
ditentukan dalam Manual Prosedur Codex [11].

3.40 significant food safety hazard 3.40 bahaya keamanan pangan signifikan
food safety hazard (3.22), identified through the bahaya keamanan pangan (3.22), diidentifikasi
hazard assessment, which needs to be controlled melalui penilaian bahaya, yang perlu dikendalikan
by control measures (3.8) melalui tindakan pengendalian (3.8)

3.41 top management 3.41 manajemen puncak


person or group of people who directs and controls orang atau sekelompok orang yang mengarahkan dan
an organization (3.31) at the highest level mengendalikan organisasi (3.31) di tingkat tertinggi

Note 1 to entry: Top management has the power to Catatan 1 sebagai masukan: Manajemen puncak
delegate authority and provide resources within the memiliki kekuatan untuk mendelegasikan wewenang
organization. dan menyediakan sumber daya dalam organisasi.

Note 2 to entry: If the scope of the management Catatan 2 sebagai masukan: Jika ruang lingkup
system (3.25) covers only part of an organization, sistem manajemen (3.25) hanya mencakup sebagian
dari suatu organisasi, maka manajemen puncak

19 / 65
original source: www.iso.org
then top management refers to those who direct mengacu pada mereka yang mengarahkan dan
and control that part of the organization. mengendalikan bagian dari organisasi tersebut.

3.42 traceability 3.42 ketertelusuran


ability to follow the history, application, movement kemampuan untuk mengikuti asal-usul, penggunaan,
and location of an object through specified stage(s) pemindahan dan lokasi suatu objek melalui tahapan
of production, processing and distribution tertentu dari produksi, pemrosesan dan distribusi

Note 1 to entry: Movement can relate to the origin Catatan 1 sebagai masukan: pemindahan dapat
of the materials, processing history or distribution berhubungan dengan asal bahan, riwayat
of the food (3.18). pemrosesan atau distribusi pangan (3.18).

Note 2 to entry: An object can be a product (3.37), Catatan 2 sebagai masukan: Objek dapat berupa
a material, a unit, equipment, a service, etc. produk (3.37), material, unit, peralatan, layanan, dll.

[SOURCE: CAC/GL 60-2006, modified — Notes to [SUMBER: CAC/GL 60-2006, dimodifikasi - Catatan
entry have been added.] sebagai masukan telah ditambahkan.]

3.43 update 3.43 pembaruan


immediate and/or planned activity to ensure kegiatan yang segera dan/ atau terencana untuk
application of the most recent information memastikan penerapan informasi terbaru

Note 1 to entry: Update is different from the terms Catatan 1 sebagai masukan: Pembaruan berbeda dari
“maintain” and “retain”: istilah "memelihara" dan "mempertahankan":

— “maintain” is to keep something on-going/to — "memelihara" adalah untuk menjaga sesuatu yang
keep in good condition; sedang berlangsung/ untuk menjaga dalam kondisi
baik;

— “retain” is to keep something that is retrievable. — "mempertahankan" adalah untuk menjaga sesuatu
yang dapat diambil.

3.44 validation <food safety> 3.44 validasi <keamanan pangan>


obtaining evidence that a control measure (3.8) (or mendapatkan bukti bahwa tindakan pengendalian
combination of control measures) will be capable of (3.8) (atau kombinasi tindakan pengendalian) akan
effectively controlling the significant food safety mampu secara efektif mengendalikan bahaya
hazard (3.40) keamanan pangan yang signifikan (3.40)

Note 1 to entry: Validation is performed at the time Catatan 1 sebagai masukan: Validasi dilakukan pada
a control measure combination is designed, or saat kombinasi tindakan pengendalian dirancang,
whenever changes are made to the implemented atau setiap kali perubahan dilakukan pada tindakan
control measures. pengendalian yang diterapkan.

Note 2 to entry: Distinctions are made in this Catatan 2 sebagai masukan: Perbedaan dibuat dalam
document between the terms validation (3.44), dokumen ini antara istilah validasi (3.44), pemantauan
monitoring (3.27) and verification (3.45): (3.27) dan verifikasi (3.45):

— validation is applied prior to an activity and — validasi diterapkan sebelum suatu kegiatan dan
provides information about the capability to deliver memberikan informasi tentang kemampuan untuk
intended results; memberikan hasil yang diinginkan;

— monitoring is applied during an activity and — pemantauan diterapkan selama suatu kegiatan dan
provides information for action within a specified memberikan informasi untuk melakukan tindakan
time frame; dalam kerangka waktu yang ditentukan;

20 / 65
original source: www.iso.org
— verification is applied after an activity and — verifikasi diterapkan setelah suatu kegiatan dan
provides information for confirmation of conformity. memberikan informasi untuk konfirmasi kesesuaian.

3.45 verification 3.45 verifikasi


confirmation, through the provision of objective konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa
evidence, that specified requirements (3.38) have persyaratan yang ditentukan (3.38) telah dipenuhi
been fulfilled

Note 1 to entry: Distinctions are made in this Catatan 1 sebagai masukan: Perbedaan dibuat dalam
document between the terms validation (3.44), dokumen ini antara istilah validasi (3.44), pemantauan
monitoring (3.27) and verification (3.45): (3.27) dan verifikasi (3.45):

— validation is applied prior to an activity and — validasi diterapkan sebelum suatu kegiatan dan
provides information about the capability to deliver memberikan informasi tentang kemampuan untuk
intended results; memberikan hasil yang diinginkan;

— monitoring is applied during an activity and — pemantauan diterapkan selama suatu kegiatan dan
provides information for action within a specified memberikan informasi untuk melakukan tindakan
time frame; dalam kerangka waktu yang ditentukan;

— verification is applied after an activity and — verifikasi diterapkan setelah suatu kegiatan dan
provides information for confirmation of conformity. memberikan informasi untuk konfirmasi kesesuaian.

4 Context of the organization 4 Konteks organisasi

4.1 Understanding the organization and its 4.1 Memahami organisasi dan konteksnya
context

The organization shall determine external and Organisasi harus menentukan isu eksternal dan
internal issues that are relevant to its purpose and internal yang relevan dengan tujuannya dan yang
that affect its ability to achieve the intended mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai hasil
result(s) of its FSMS. yang diharapkan dari SMKP-nya.

The organization shall identify, review and update Organisasi harus mengidentifikasi, meninjau dan
information related to these external and internal memperbarui informasi yang berkaitan dengan isu
issues. eksternal dan internal ini.

NOTE 1 Issues can include positive and negative CATATAN 1 Sebagai bahan pertimbangan, Isu-isu
factors or conditions for consideration. dapat mencakup factor-faktor atau kondisi positif dan
negatif.

NOTE 2 Understanding the context can be CATATAN 2 Memahami konteks dapat difasilitasi
facilitated by considering external and internal dengan mempertimbangkan isu-isu eksternal dan
issues, including, but not limited to, legal, internal, termasuk, tetapi tidak terbatas pada, hukum,
technological, competitive, market, cultural, social teknologi, persaingan, pasar, budaya, lingkungan
and economic environments, cybersecurity and sosial dan ekonomi, keamanan dunia maya dan
food fraud, food defence and intentional kecurangan pangan, pertahanan pangan dan
contamination, knowledge and performance of the kontaminasi yang disengaja, pengetahuan dan kinerja
organization, whether international, national, organisasi, apakah internasional, nasional, regional
regional or local. ataupun organisasi lokal.

4.2 Understanding the needs and expectations 4.2 Memahami kebutuhan dan harapan pihak yang
of interested parties berkepentingan

To ensure that the organization has the ability to Untuk memastikan bahwa organisasi memiliki
consistently provide products and services that kemampuan untuk secara konsisten menyediakan

21 / 65
original source: www.iso.org
meet applicable statutory, regulatory and customer produk dan layanan yang memenuhi persyaratan
requirements with regard to food safety, the peraturan dan perundangan serta persyaratan
organization shall determine: pelanggan yang berlaku terkait dengan keamanan
pangan, organisasi harus menentukan:

a) the interested parties that are relevant to the a) pihak-pihak yang berkepentingan yang relevan
FSMS; dengan SMKP;

b) the relevant requirements of the interested b) persyaratan yang relevan dari pihak yang
parties of the FSMS berkepentingan dari SMKP

The organization shall identify, review and update Organisasi harus mengidentifikasi, meninjau dan
information related to the interested parties and memperbarui informasi terkait dengan pihak yang
their requirements. berkepentingan dan persyaratannya.

4.3 Determining the scope of the food safety 4.3 Menentukan ruang lingkup sistem manajemen
management system keamanan pangan

The organization shall determine the boundaries Organisasi harus menentukan batas-batas dan
and applicability of the FSMS to establish its penerapan SMKP untuk menetapkan ruang
scope. The scope shall specify the products and lingkupnya. Ruang lingkup harus menentukan produk
services, processes and production site(s) that are dan layanan, proses serta lokasi produksi yang
included in the FSMS. The scope shall include the termasuk dalam SMKP. Ruang lingkup harus
activities, processes, products or services that can mencakup kegiatan, proses, produk atau layanan
have an influence on the food safety of its end yang dapat memiliki pengaruh pada keamanan
products. pangan dari produk akhirnya.

When determining this scope, the organization Ketika menentukan ruang lingkup ini, organisasi harus
shall consider: mempertimbangkan:

a) the external and internal issues referred to in a) isu-isu eksternal dan internal sebagaimana
4.1; dimaksud dalam 4.1;

b) the requirements referred to in 4.2. b) persyaratan-persyaratannya sebagaimana


dimaksud dalam 4.2.

The scope shall be available and maintained as Ruang lingkup harus tersedia dan dikelola sebagai
documented information. informasi terdokumentasi.

4.4 Food safety management system 4.4 Sistem manajemen keamanan pangan

The organization shall establish, implement, Organisasi harus membuat, menerapkan,


maintain, update and continually improve a FSMS, memelihara, memperbarui dan terus meningkatkan
including the processes needed and their SMKP, termasuk proses yang diperlukan dan
interactions, in accordance with the requirements interaksinya, sesuai dengan persyaratan dokumen ini.
of this document.

5 Leadership 5 Kepemimpinan

5.1 Leadership and commitment 5.1 Kepemimpinan dan komitmen

Top management shall demonstrate leadership Manajemen puncak harus menunjukkan


and commitment with respect to the FSMS by: kepemimpinan dan komitmen sehubungan dengan
SMKP-nya dengan:

22 / 65
original source: www.iso.org
a) ensuring that the food safety policy and the a) memastikan bahwa kebijakan keamanan pangan
objectives of the FSMS are established and are dan sasaran SMKP-nya ditetapkan dan sesuai
compatible with the strategic direction of the dengan arah strategis organisasi;
organization;

b) ensuring the integration of the FSMS b) memastikan integrasi persyaratan SMKP ke


requirements into the organization’s business dalam proses bisnis/ kerja organisasi;
processes;

c) ensuring that the resources needed for the c) memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan
FSMS are available; untuk SMKP tersedia;

d) communicating the importance of effective food d) mengomunikasikan pentingnya manajemen


safety management and conforming to the keamanan pangan yang efektif dan mematuhi
FSMS requirements, applicable statutory and persyaratan SMKP, persyaratan peraturan dan
regulatory requirements, and mutually agreed perundangan yang berlaku, serta persyaratan
customer requirements related to food safety; pelanggan yang disepakati bersama terkait
dengan keamanan pangan;

e) ensuring that the FSMS is evaluated and e) memastikan bahwa SMKP dievaluasi dan
maintained to achieve its intended result(s) dipelihara untuk mencapai hasil yang diharapkan
(see 4.1); (lihat 4.1);

f) directing and supporting persons to contribute f) mengarahkan dan mendukung orang-orang untuk
to the effectiveness of the FSMS; berkontribusi pada keefektifan SMKP;

g) promoting continual improvement; g) mempromosikan perbaikan berkelanjutan;

h) supporting other relevant management roles to h) mendukung peran manajemen terkait lainnya
demonstrate their leadership as it applies to untuk menunjukkan kepemimpinan mereka
their areas of responsibility. sebagaimana berlaku untuk bidang tanggung
jawab mereka.

NOTE Reference to “business” in this document CATATAN Rujukan ke "bisnis" dalam dokumen ini
can be interpreted broadly to mean those activities dapat diartikan secara luas sebagai aktivitas yang
that are core to the purposes of the organization’s merupakan inti dari tujuan keberadaan organisasi.
existence.

5.2 Policy 5.2 Kebijakan

5.2.1 Establishing the food safety policy 5.2.1 Menetapkan kebijakan keamanan pangan

Top management shall establish, implement and Manajemen puncak harus menetapkan, menerapkan,
maintain a food safety policy that: dan memelihara kebijakan keamanan pangan yang:

a) is appropriate to the purpose and context of the a) sesuai dengan tujuan dan konteks organisasi;
organization;

b) provides a framework for setting and reviewing b) memberikan kerangka kerja untuk menetapkan
the objectives of the FSMS; dan meninjau sasaran SMKP;

c) includes a commitment to satisfy applicable c) termasuk komitmen untuk memenuhi persyaratan


food safety requirements, including statutory keamanan pangan yang berlaku, termasuk
and regulatory requirements and mutually persyaratan peraturan dan perundangan serta
agreed customer requirements related to food persyaratan pelanggan yang disepakati bersama
safety; terkait dengan keamanan pangan;

23 / 65
original source: www.iso.org
d) addresses internal and external d) membahas komunikasi internal dan eksternal;
communication;

e) includes a commitment to continual e) termasuk komitmen untuk peningkatan SMKP


improvement of the FSMS; yang berkelanjutan;

f) addresses the need to ensure competencies f) menjawab kebutuhan untuk memastikan


related to food safety. kompetensi yang terkait dengan keamanan
pangan.

5.2.2 Communicating the food safety policy 5.2.2 Mengkomunikasikan kebijakan keamanan
pangan

The food safety policy shall: Kebijakan keamanan pangan harus:

a) be available and maintained as documented a) tersedia dan dipelihara sebagai informasi


information; terdokumentasi;

b) be communicated, understood and applied at b) dikomunikasikan, dipahami, dan diterapkan di


all levels within the organization; semua tingkatan dalam organisasi;

c) be available to relevant interested parties, as c) tersedia untuk pihak-pihak yang berkepentingan


appropriate. yang relevan, sebagaimana diperlukan.

5.3 Organizational roles, responsibilities and 5.3 Peran, tanggung jawab, dan wewenang
authorities organisasi

5.3.1 Top management shall ensure that the 5.3.1 Manajemen puncak harus memastikan bahwa
responsibilities and authorities for relevant roles tanggung jawab dan wewenang untuk peran yang
are assigned, communicated and understood relevan ditugaskan, dikomunikasikan dan dipahami
within the organization. dalam organisasi.

Top management shall assign the responsibility Manajemen puncak harus menetapkan tanggung
and authority for: jawab dan wewenang untuk:

a) ensuring that the FSMS conforms to the a) memastikan bahwa SMKP sesuai dengan
requirements of this document; persyaratan dokumen ini;

b) reporting on the performance of the FSMS to b) melaporkan kinerja SMKP ke manajemen puncak;
top management;

c) appointing the food safety team and the food c) menunjuk tim keamanan pangan dan ketua tim
safety team leader; keamanan pangan;

d) designating persons with defined responsibility d) menunjuk orang-orang dengan tanggung jawab
and authority to initiate and document action(s). dan wewenang yang ditentukan untuk memulai
dan mendokumentasikan tindakan-tindakan.

5.3.2 The food safety team leader shall be 5.3.2 Ketua tim keamanan pangan harus bertanggung
responsible for: jawab untuk:

a) ensuring the FSMS is established, a) memastikan SMKP dibuat, diterapkan, dipelihara


implemented, maintained and updated; dan diperbarui;

24 / 65
original source: www.iso.org
b) managing and organizing the work of the food b) mengelola dan mengatur pekerjaan tim keamanan
safety team; pangan;

c) ensuring relevant training and competencies for c) memastikan pelatihan dan kompetensi yang
the food safety team (see 7.2); relevan untuk tim keamanan pangan (lihat
7.2);

d) reporting to top management on the d) melaporkan kepada manajemen puncak tentang


effectiveness and suitability of the FSMS. efektivitas dan kesesuaian SMKP.

5.3.3 All persons shall have the responsibility to 5.3.3 Semua orang memiliki tanggung jawab untuk
report problem(s) with regards to the FSMS to melaporkan masalah terkait dengan SMKP kepada
identified person(s). personal yang telah ditentukan.

6 Planning 6 Perencanaan

6.1 Actions to address risks and opportunities 6.1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang

6.1.1 When planning for the FSMS, the 6.1.1 Ketika merencanakan SMKP, organisasi harus
organization shall consider the issues referred to in mempertimbangkan isu-isu yang dimaksud dalam 4.1
4.1 and the requirements referred to in 4.2 and 4.3 dan persyaratan yang dimaksud dalam 4.2 dan 4.3
and determine the risks and opportunities that serta menentukan risiko dan peluang yang perlu
need to be addressed to: diatasi untuk:

a) give assurance that the FSMS can achieve its a) memberikan jaminan bahwa SMKP dapat
intended result(s); mencapai hasil yang diharapkan;

b) enhance desirable effects; b) meningkatkan efek yang diinginkan;

c) prevent, or reduce, undesired effects; c) mencegah, atau mengurangi, efek yang tidak
diinginkan;

d) achieve continual improvement. d) mencapai peningkatan berkelanjutan.

NOTE In the context of this document, the concept CATATAN Dalam konteks dokumen ini, konsep risiko
of risks and opportunities is limited to events and dan peluang terbatas pada kejadian dan dampaknya
their consequences relating to the performance yang berkaitan dengan kinerja dan keefektifan
and effectiveness of the FSMS. Public authorities SMKP. Otoritas publik bertanggung jawab untuk
are responsible for addressing public health risks. menangani risiko kesehatan masyarakat. Organisasi
Organizations are required to manage food safety diminta untuk mengelola bahaya keamanan pangan
hazards (see 3.22) and the requirements related to (lihat 3.22) dan persyaratan terkait dengan proses ini
this process that are laid down in Clause 8. yang diatur dalam Klausul 8.

6.1.2 The organization shall plan: 6.1.2 Organisasi harus merencanakan:

a) actions to address these risks and a) tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang ini;
opportunities;

b) how to: b) bagaimana cara:

1) integrate and implement the actions into 1) mengintegrasikan dan


its FSMS processes; mengimplementasikan tindakannya ke
dalam proses SMKP;

2) evaluate the effectiveness of these 2) mengevaluasi efektivitas tindakan-tindakan


actions. ini.

25 / 65
original source: www.iso.org
6.1.3 The actions taken by the organization to 6.1.3 Tindakan yang diambil oleh organisasi untuk
address risks and opportunities shall be mengatasi risiko dan peluang harus proporsional
proportionate to: dengan:

a) the impact on food safety requirements; a) dampaknya terhadap persyaratan keamanan


pangan;

b) the conformity of food products and services to b) kesesuaian produk dan layanan pangan dengan
customers; pelanggan;

c) requirements of interested parties in the food c) persyaratan pihak yang berkepentingan dalam
chain. rantai pangan.

NOTE 1 Actions to address risks and opportunities CATATAN 1 Tindakan untuk mengatasi risiko dan
can include: avoiding risk, taking risk in order to peluang dapat mencakup: menghindari risiko,
pursue an opportunity, eliminating the risk source, mengambil risiko untuk mengejar peluang,
changing the likelihood or consequences, sharing menghilangkan sumber risiko, mengubah
the risk, or accepting the presence of risk by kemungkinan terjadinya atau dampaknya, berbagi
informed decision. risiko, atau menerima keberadaan risiko tersebut
dengan keputusan berdasarkan informasi.

NOTE 2 Opportunities can lead to the adoption of CATATAN 2 Peluang dapat mengarah pada adopsi
new practices (modification of products or praktik baru (modifikasi produk atau proses),
processes), using new technology and other menggunakan teknologi baru dan kemungkinan lain
desirable and viable possibilities to address the yang diinginkan serta memungkinkan untuk
food safety needs of the organization or its memenuhi kebutuhan keamanan pangan organisasi
customers. atau pelanggannya.

6.2 Objectives of the food safety management 6.2 Sasaran sistem manajemen keamanan pangan
system and planning to achieve them dan perencanaan untuk mencapainya

6.2.1 The organization shall establish objectives for 6.2.1 Organisasi harus menetapkan sasaran untuk
the FSMS at relevant functions and levels. The SMKP pada fungsi dan tingkat yang relevan. Sasaran
objectives of the FSMS shall: SMKP harus:

a) be consistent with the food safety policy; a) konsisten dengan kebijakan keamanan pangan;

b) be measurable (if practicable); b) terukur (jika bisa dilakukan);

c) take into account applicable food safety c) memperhitungkan persyaratan keamanan pangan
requirements, including statutory, regulatory yang berlaku, termasuk persyaratan peraturan
and customer requirements; dan perundangan serta persayaratan pelanggan;

d) be monitored and verified; d) dipantau dan diverifikasi;

e) be communicated; e) dikomunikasikan;

f) be maintained and updated as appropriate. f) dipelihara dan diperbarui sebagaimana mestinya.

The organization shall retain documented Organisasi harus menyimpan informasi yang
information on the objectives for the FSMS. terdokumentasi tentang sasaran SMKP.

6.2.2 When planning how to achieve its objectives 6.2.2 Ketika merencanakan bagaimana mencapai
for the FSMS, the organization shall determine: sasarannya untuk SMKP, organisasi harus
menentukan:

26 / 65
original source: www.iso.org
a) what will be done; a) apa yang akan dilakukan;

b) what resources will be required; b) sumber daya apa yang akan dibutuhkan;

c) who will be responsible; c) siapa yang akan bertanggung jawab;

d) when it will be completed; d) kapan akan selesai;

e) how the results will be evaluated. e) bagaimana hasilnya akan dievaluasi.

6.3 Planning of changes 6.3 Perencanaan perubahan

When the organization determines the need for Ketika organisasi menentukan kebutuhan akan
changes to the FSMS, including personnel perubahan pada SMKP, termasuk perubahan
changes, the changes shall be carried out and personel, perubahan harus dilakukan dan
communicated in a planned manner. dikomunikasikan secara terencana.

The organization shall consider: Organisasi harus mempertimbangkan:

a) the purpose of the changes and their potential a) tujuan perubahan dan dampak potensial-nya;
consequences;

b) the continued integrity of the FSMS; b) keutuhan berkelanjutan dari SMKP;

c) the availability of resources to effectively c) ketersediaan sumber daya untuk


implement the changes; mengimplementasikan perubahan secara
efektif;

d) the allocation or re-allocation of responsibilities d) alokasi atau alokasi ulang tanggung jawab dan
and authorities. wewenang.

7 Support 7 Dukungan

7.1 Resources 7.1 Sumberdaya

7.1.1 General 7.1.1 Umum

The organization shall determine and provide the Organisasi harus menentukan dan menyediakan
resources needed for the establishment, sumber daya yang dibutuhkan untuk penetapan,
implementation, maintenance, update and implementasi, pemeliharaan, pembaruan dan
continual improvement of the FSMS. peningkatan berkesinambungan terhadap SMKP?

The organization shall consider: Organisasi harus mempertimbangkan:

a) the capability of, and any constraints on, a) kemampuan, dan segala kendala pada, sumber
existing internal resources; daya internal yang ada;

b) the need for external resources. b) kebutuhan akan sumber daya eksternal.

7.1.2 People 7.1.2 Orang/ Sumber Daya Manusia

The organization shall ensure that persons Organisasi harus memastikan bahwa orang yang
necessary to operate and maintain an effective diperlukan untuk mengoperasikan dan memelihara
FSMS are competent (see 7.2).

27 / 65
original source: www.iso.org
SMKP yang efektif adalah orang yang kompeten (lihat
7.2).

Where the assistance of external experts is used Bilamana bantuan para ahli eksternal digunakan
for the development, implementation, operation or untuk pengembangan, implementasi, operasional atau
assessment of the FSMS, evidence of agreement penilaian SMKP, (maka) bukti perjanjian atau kontrak
or contracts defining the competency, responsibility yang mendefinisikan kompetensi, tanggung jawab dan
and authority of external experts shall be retained wewenang para ahli eksternal harus disimpan sebagai
as documented information. informasi terdokumentasi.

7.1.3 Infrastructure 7.1.3 Infrastruktur

The organization shall provide the resources for Organisasi harus menyediakan sumber daya untuk
the determination, establishment and maintenance penentuan, penetapan dan pemeliharaan infrastruktur
of the infrastructure necessary to achieve yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian dengan
conformity with the requirements of the FSMS. persyaratan SMKP.

NOTE Infrastructure can include: CATATAN Infrastruktur dapat mencakup:

— land, vessels, buildings and associated utilities; — lahan, saluran, bangunan dan utilitas terkait;

— equipment, including hardware and software; — peralatan kerja, termasuk perangkat keras dan
perangkat lunak;

— transportation; — alat transportasi;

— information and communication technology. — teknologi informasi dan komunikasi.

7.1.4 Work environment 7.1.4 Lingkungan kerja

The organization shall determine, provide and Organisasi harus menentukan, menyediakan, dan
maintain the resources for the establishment, memelihara sumber daya untuk penetapan,
management and maintenance of the work pengelolaan, dan pemeliharaan lingkungan kerja yang
environment necessary to achieve conformity with diperlukan untuk mencapai kesesuaian dengan
the requirements of the FSMS. persyaratan SMKP.

NOTE A suitable environment can be a CATATAN Lingkungan yang cocok dapat merupakan
combination of human and physical factors such suatu kombinasi dari faktor manusia dan fisik seperti:
as:

a) social (e.g. non-discriminatory, calm, non- a) sosial (mis. tidak diskriminatif, tenang, tidak
confrontational); konfrontatif);

b) psychological (e.g. stress-reducing, burnout b) psikologis (mis. mengurangi stres, pencegahan


prevention, emotionally protective); kelelahan, perlindungan emosional);

c) physical (e.g. temperature, heat, humidity, light, c) c) fisik (mis. suhu, panas, kelembaban, cahaya,
air flow, hygiene, noise). aliran udara, kebersihan, kebisingan).

These factors can differ substantially depending on Faktor-faktor ini dapat berbeda secara substansial
the products and services provided. tergantung pada produk dan layanan yang diberikan.

7.1.5 Externally developed elements of the food 7.1.5 Unsur-unsur yang dikembangkan secara
safety management system eksternal dari sistem manajemen keamanan
pangan

28 / 65
original source: www.iso.org
When an organization establishes, maintains, Bila organisasi menetapkan, memelihara,
updates and continually improves its FSMS by memperbarui dan terus meningkatkan SMKP dengan
using externally developed elements of a FSMS, menggunakan unsur-unsur SMKP yang
including PRPs, the hazard analysis and the dikembangkan secara eksternal, termasuk PRP,
hazard control plan (see 8.5.4), the organization analisa bahaya dan rencana pengendalian bahaya
shall ensure that the provided elements are: (HACCP Plan/ OPRP Plan), (maka) organisasi harus
memastikan bahwa unsur-unsur yang disediakan :

a) developed in conformance with requirements of a) dikembangkan sesuai dengan persyaratan ISO


this document; 22000:2018

b) applicable to the sites, processes and products b) berlaku untuk area, proses dan produk-nya
of the organization; organisasi tersebut;

c) specifically adapted to the processes and c) secara khusus disesuaikan dengan proses dan
products of the organization by the food safety produk-nya organisasi tersebut oleh Tim
team; Keamanan Pangannya;

d) implemented, maintained and updated as d) diimplementasikan, dipelihara dan diperbarui


required by this document; sebagaimana dipersyaratkan oleh dokumen ini;

e) retained as documented information. e) disimpan sebagai informasi terdokumentasikan.

7.1.6 Control of externally provided processes, 7.1.6 Pengendalian proses, produk/ layanan yang
products or services disediakan oleh pihak eksternal

The organization shall: Organisasi harus:

a) establish and apply criteria for the evaluation, a) menetapkan dan menerapkan kriteria untuk
selection, monitoring of performance and re- evaluasi, seleksi, pemantauan kinerja dan
evaluation of external providers of processes, evaluasi ulang dari penyedia eksternal proses,
products and/or services; produk dan/ atau layanan;

b) ensure adequate communication of b) memastikan komunikasi persyaratan yang


requirements to the external provider(s); memadai dengan penyedia eksternal;

c) ensure that externally provided processes, c) memastikan bahwa proses, produk, atau layanan
products or services do not adversely affect the yang disediakan secara eksternal tidak
organization's ability to consistently meet the mempengaruhi kemampuan organisasi untuk
requirements of the FSMS; secara konsisten memenuhi persyaratan SMKP-
nya;

d) retain documented information of these d) menyimpan informasi terdokumentasi dari


activities and any necessary actions as a result kegiatan ini dan segala keperluan tindakan
of the evaluations and re-evaluations. sebagai hasil dari evaluasi dan evaluasi ulang.

7.2 Competence 7.2 Kompetensi

The organization shall: Organisasi harus:

a) determine the necessary competence of a) menentukan kompetensi yang diperlukan oleh


person(s), including external providers, doing setiap personel, termasuk penyedia eksternal,
work under its control that affects its food yang melakukan pekerjaan dalam kendali-nya
safety performance and effectiveness of the yang mempengaruhi kinerja dan efektivitas
FSMS; SMKP;

29 / 65
original source: www.iso.org
b) ensure that these persons, including the food b) memastikan bahwa setiap personel, termasuk tim
safety team and those responsible for the keamanan pangan dan tanggung jawabnya pada
operation of the hazard control plan, are pelaksanaan rencana pengendalian bahaya
competent on the basis of appropriate (HACCP Plan/ OPRP Plan) merupakan personal
education, training and/or experience; yang kompeten dalam pendidikan, pelatihan
dan/atau pengalaman yang sesuai?

c) ensure that the food safety team has a c) memastikan bahwa tim keamanan pangan
combination of multi-disciplinary knowledge memiliki kombinasi pengetahuan dan pengalaman
and experience in developing and multi-disiplin dalam mengembangkan dan
implementing the FSMS (including, but not mengimplementasikan SMKP (termasuk, namun
limited to, the organization’s products, tidak terbatas pada, produk, proses, peralatan,
processes, equipment and food safety hazards dan bahaya keamanan pangan organisasi dalam
within the scope of the FSMS); lingkup SMKP?

d) where applicable, take actions to acquire the d) apabila diperlukan, mengambil tindakan untuk
necessary competence, and evaluate the memperoleh kompetensi yang diperlukan, dan
effectiveness of the actions taken; mengevaluasi keefektifan tindakan yang diambil

e) retain appropriate documented information as e) menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai


evidence of competence. sebagai bukti kompetensi.

NOTE Applicable actions can include, for example, CATATAN Tindakan yang dapat diterapkan dapat
the provision of training to, the mentoring of, or the mencakup, misalnya, penyediaan pelatihan,
re- assignment of currently employed persons; or pendampingan, atau penugasan kembali orang-orang
the hiring or contracting of competent persons. yang saat ini dipekerjakan; atau mempekerjakan atau
mengontrak orang yang kompeten.

7.3 Awareness 7.3 Kesadaran

The organization shall ensure that all relevant Organisasi harus memastikan bahwa semua orang
persons doing work under the organization’s yang relevan yang melakukan pekerjaan di bawah
control shall be aware of: kendali organisasi harus mengetahui:

a) the food safety policy; a) kebijakan keamanan pangan;

b) the objectives of the FSMS relevant to their b) sasaran SMKP yang relevan dengan tugas
task(s); mereka;

c) their individual contribution to the effectiveness c) kontribusi individu mereka terhadap efektivitas
of the FSMS, including the benefits of improved SMKP, termasuk manfaat dari peningkatan kinerja
food safety performance; keamanan pangan;

d) the implications of not conforming with the d) implikasinya dari tidak memenuhi persyaratan
FSMS requirements. SMKP.

7.4 Communication 7.4 Komunikasi

7.4.1 General 7.4.1 Umum

The organization shall determine the internal and Organisasi harus menentukan komunikasi internal
external communications relevant to the FSMS, dan eksternal yang relevan dengan SMKP, termasuk:
including:

a) on what it will communicate; a) tentang apa yang akan dikomunikasikan;

30 / 65
original source: www.iso.org
b) when to communicate; b) kapan harus berkomunikasi;

c) with whom to communicate; c) dengan siapa berkomunikasi;

d) how to communicate; d) bagaimana berkomunikasi;

e) who communicates. e) siapa yang berkomunikasi.

The organization shall ensure that the requirement Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan
for effective communication is understood by all untuk komunikasi yang efektif dipahami oleh semua
persons whose activities have an impact on food orang yang kegiatannya berdampak pada keamanan
safety. pangan.

7.4.2 External communication 7.4.2 Komunikasi eksternal

The organization shall ensure that sufficient Organisasi harus memastikan bahwa informasi yang
information is communicated externally and is memadai dikomunikasikan secara eksternal dan
available for interested parties of the food chain. tersedia untuk pihak yang berkepentingan dari rantai
pangan.

The organization shall establish, implement and Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
maintain effective communications with: memelihara komunikasi yang efektif dengan:

a) external providers and contractors; a) penyedia dan kontraktor eksternal;

b) customers and/or consumers, in relation to: b) pelanggan dan/ atau konsumen, sehubungan
dengan:

1) product information related to food 1) informasi produk terkait dengan keamanan


safety, to enable the handling, display, pangan, untuk memungkinkan penanganan,
storage, preparation, distribution and use pemajangan, penyimpanan, persiapan,
of the product within the food chain or by distribusi, dan penggunaan produk dalam
the consumer; rantai pasokan pangan atau oleh
konsumen;

2) identified foods safety hazards that need 2) bahaya keamanan pangan teridentifikasi
to be controlled by other organizations in yang perlu dikendalikan oleh pihak lain/
the food chain and/or by consumers; organisasi lainnya dalam rantai pasokan
pangan dan/ atau oleh konsumen;

3) contractual arrangements, enquiries and 3) persetujuan kontrak, permintaan dan


orders, including their amendments; pesanan, termasuk amandemennya;

4) customer and/or consumer feedback, 4) umpan balik pelanggan dan/ atau


including complaints; konsumen, termasuk keluhan pelanggan;

c) statutory and regulatory authorities; c) kewenangan peraturan dan perundangan;

d) other organizations that have an impact on, or d) organisasi lain yang berdampak pada, atau akan
will be affected by, the effectiveness or dipengaruhi oleh, keefektifan atau pembaruan
updating of the FSMS. SMKP.

Designated persons shall have defined Orang-orang yang ditunjuk harus memiliki tanggung
responsibility and authority for the external jawab dan wewenang yang ditentukan untuk
communication of any information concerning food komunikasi eksternal untuk setiap informasi mengenai

31 / 65
original source: www.iso.org
safety. Where relevant, information obtained keamanan pangan. Bilamana relevan, informasi yang
through external communication shall be included diperoleh melalui komunikasi eksternal harus
as input for management review (see 9.3) and for dimasukkan sebagai masukan untuk tinjauan
updating the FSMS (see 4.4 and 10.3). manajemen dan untuk pembaruan SMKP (lihat 4.4 dan
10.3).

Evidence of external communication shall be Bukti komunikasi eksternal harus disimpan sebagai
retained as documented information. informasi terdokumentasi.

7.4.3 Internal communication 7.4.3 Komunikasi internal

The organization shall establish, implement and Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan
maintain an effective system for communicating memelihara sistem yang efektif untuk
issues having an impact on food safety. mengomunikasikan isu-isu yang berdampak pada
keamanan pangan.

To maintain the effectiveness of the FSMS, the Untuk menjaga efektivitas SMKP, organisasi harus
organization shall ensure that the food safety team memastikan bahwa tim keamanan pangan
is informed in a timely manner of changes in the diinformasikan secara tepat waktu setiap adanya
following: perubahan terkait :

a) products or new products; a. produk atau produk baru;

b) raw materials, ingredients and services; b) bahan baku, ingredien dan layanan;

c) production systems and equipment; c) sistem produksi dan peralatan;

d) production premises, location of equipment and d) fasilitas produksi, lokasi peralatan dan lingkungan
surrounding environment; sekitarnya;

e) cleaning and sanitation programmes; e) program pembersihan dan sanitasi;

f) packaging, storage and distribution systems; f) sistem pengemasan, penyimpanan dan distribusi;

g) competencies and/or allocation of g) kompetensi dan/ atau alokasi tanggung jawab dan
responsibilities and authorizations; kewenangan;

h) applicable statutory and regulatory h) persyaratan peraturan dan perundangan yang


requirements; berlaku;

i) knowledge regarding food safety hazards and i) pengetahuan tentang bahaya keamanan pangan
control measures; dan tindakan pengendalian pengendalian;

j) customer, sector and other requirements that j) pelanggan, sektor dan persyaratan lain yang
the organization observes; menjadi perhatian organisasi;

k) relevant enquiries and communications from k) pertanyaan dan komunikasi yang relevan dari
external interested parties; pihak berkepentingan eksternal;

l) complaints and alerts indicating food safety l) keluhan dan peringatan yang menunjukkan
hazards associated with the end product; bahaya keamanan pangan yang terkait dengan
produk akhir;

m) other conditions that have an impact on food m) kondisi lain yang berdampak pada keamanan
safety. pangan.

32 / 65
original source: www.iso.org
The food safety team shall ensure that this Tim keamanan pangan harus memastikan bahwa
information is included when updating the FSMS informasi ini dimasukkan saat memperbarui SMKP
(see 4.4 and 10.3). (lihat 4.4 dan 10.3).

Top management shall ensure that relevant Manajemen puncak harus memastikan bahwa
information is included as input to the management informasi yang relevan dimasukkan sebagai masukan
review (see 9.3). untuk tinjauan manajemen (lihat 9.3).

7.5 Documented information 7.5 Informasi yang terdokumentasi

7.5.1 General 7.5.1 Umum

The organization’s FSMS shall include: SMKP organisasi harus mencakup:

a) documented information required by this a. informasi terdokumentasi yang diperlukan oleh


document; dokumen ini;

b) documented information determined by the b) informasi terdokumentasi yang ditentukan oleh


organization as being necessary for the organisasi sebagai hal yang diperlukan untuk
effectiveness of the FSMS; keefektifan SMKP;

c) documented information and food safety c) informasi dan persyaratan keamanan pangan
requirements required by statutory, regulatory yang terdokumentasi yang disyaratkan oleh
authorities and customers. peraturan dan perundangan dan pelanggan.

NOTE The extent of documented information for a CATATAN Sejauh mana informasi terdokumentasi
FSMS can differ from one organization to another untuk SMKP dapat berbeda dari satu organisasi ke
due to: yang lain karena:

— the size of organization and its type of activities, — ukuran organisasi dan jenis kegiatan, proses,
processes, products and services; produk dan layanannya;

— the complexity of processes and their — kompleksitas proses dan interaksinya;


interactions;

— the competence of persons. — kompetensi personil.

7.5.2 Creating and updating 7.5.2 Membuat dan memperbarui

When creating and updating documented Ketika membuat dan memperbaharui informasi
information, the organization shall ensure terdokumentasi, organisasi harus memastikan
appropriate: kesesuaian:

a) identification and description (e.g. a title, date, a. identifikasi dan deskripsi (misalnya judul, tanggal,
author, or reference number); pembuat, atau nomor referensi);

b) format (e.g. language, software version, b) format (misalnya bahasa, versi perangkat lunak,
graphics) and media (e.g. paper, electronic); grafis) dan media (misalnya kertas, elektronik);

c) review and approval for suitability and c) Peninjauan dan persetujuan untuk kesesuaian
adequacy. dan kecukupannya

7.5.3 Control of documented information 7.5.3 Pengendalian informasi terdokumentasi

33 / 65
original source: www.iso.org
7.5.3.1 Documented information required by the 7.5.3.1 Informasi terdokumentasi yang diperlukan oleh
FSMS and by this document shall be controlled to SMKP dan oleh dokumen ini harus dikendalikan untuk
ensure: memastikan:

a) it is available and suitable for use, where and a. tersedia dan sesuai untuk digunakan, di mana dan
when it is needed; kapan dibutuhkan;

b) it is adequately protected (e.g. from loss of b) dilindungi secara memadai (misalnya dari
confidentiality, improper use, or loss of kehilangan kerahasiaan, penggunaan yang tidak
integrity). sesuai, atau kehilangan keutuhannya)

7.5.3.2 For the control of documented information, 7.5.3.2 Untuk pengendalian informasi terdokumentasi,
the organization shall address the following organisasi harus menangani kegiatan berikut,
activities, as applicable: sebagaimana berlaku:

a) distribution, access, retrieval and use; a. distribusi, akses, pengambilan dan penggunaan;

b) storage and preservation, including b) penyimpanan dan pemeliharaan, termasuk


preservation of legibility; pemeliharaan keterbacaan;

c) control of changes (e.g. version control); c) pengendalian perubahan (misalnya pengendalian


versi/ revisi);

d) retention and disposition. d) masa simpan dan penyusutan.

Documented information of external origin Informasi terdokumentasi dari pihak eksternal yang
determined by the organization to be necessary for ditentukan oleh organisasi yang diperlukan untuk
the planning and operation of the FSMS shall be perencanaan dan operasional SMKP harus
identified, as appropriate, and controlled. diidentifikasi, sebagaimana mestinya, dan
Documented information retained as evidence of dikendalikan. Informasi terdokumentasi yang disimpan
conformity shall be protected from unintended sebagai bukti kesesuaian harus dilindungi dari
alterations. perubahan yang tidak disengaja.

NOTE Access can imply a decision regarding the CATATAN Akses dapat menyiratkan keputusan
permission to view the documented information mengenai izin untuk hanya melihat informasi
only, or the permission and authority to view and terdokumentasi, atau izin dan wewenang untuk
change the documented information. melihat dan mengubah informasi terdokumentasi.

8 Operation 8 Operasi

8.1 Operational planning and control 8.1 Perencanaan dan pengendalian operasional

The organization shall plan, implement, control, Organisasi harus merencanakan,


maintain and update the processes needed to mengimplementasikan, mengendalikan, memelihara
meet requirements for the realization of safe dan memperbarui proses yang diperlukan guna
products, and to implement the actions determined memenuhi persyaratan untuk realisasi produk yang
in 6.1, by: aman, dan untuk mengimplementasikan tindakan
yang ditentukan dalam 6.1, dengan:

a) establishing criteria for the processes; a) menetapkan kriteria untuk proses;

b) implementing control of the processes in b) menerapkan pengendalian proses sesuai dengan


accordance with the criteria; kriterianya;

34 / 65
original source: www.iso.org
c) keeping documented information to the extent c) menyimpan informasi terdokumentasi sejauh yang
necessary to have the confidence to diperlukan untuk membuktikan bahwa proses
demonstrate that the processes have been telah dilakukan sesuai rencana.
carried out as planned.

The organization shall control planned changes Organisasi harus mengendalikan perubahan yang
and review the consequences of unintended direncanakan dan meninjau akibat dari perubahan
changes, taking action to mitigate any adverse yang tidak disengaja, mengambil tindakan untuk
effects, as necessary. mengurangi efek buruk, sebagaimana diperlukan.

The organization shall ensure that outsourced Organisasi harus memastikan bahwa proses yang
processes are controlled (see 7.1.6). dialih-dayakan dikendalikan (lihat 7.1.6).

8.2 Prerequisite programmes (PRPs) 8.2 Program Prasyarat (PRP)

8.2.1 The organization shall establish, implement, 8.2.1 Organisasi harus menetapkan, menerapkan,
maintain and update PRP(s) to facilitate the memelihara dan memperbarui PRP untuk
prevention and/or reduction of contaminants memfasilitasi pencegahan dan/ atau pengurangan
(including food safety hazards) in the products, kontaminan (termasuk bahaya keamanan pangan)
product processing and work environment. dalam produk, pemrosesan produk, dan lingkungan
kerja.

8.2.2 The PRP(s) shall be: 8.2.2 PRP adalah:

a) appropriate to the organization and its context a) sesuai untuk organisasi dan konteksnya terkait
with regard to food safety; keamanan pangan;

b) appropriate to the size and type of the b) sesuai dengan ukuran dan jenis operasional dan
operation and the nature of the products being sifat produk yang diproduksi dan/ atau ditangani;
manufactured and/or handled;

c) implemented across the entire production c) diterapkan di seluruh sistem produksi, baik
system, either as programmes applicable in sebagai program yang berlaku secara umum atau
general or as programmes applicable to a sebagai program yang berlaku untuk produk atau
particular product or process; proses tertentu;

d) approved by the food safety team. d) disetujui oleh tim keamanan pangan.

8.2.3 When selecting and/or establishing PRP(s), 8.2.3 Ketika memilih dan/ atau membangun PRP,
the organization shall ensure that applicable organisasi harus memastikan bahwa peraturan dan
statutory, regulatory and mutually agreed customer perundangan serta persyaratan pelanggan yang
requirements are identified. disepakati bersama diidentifikasi.

The organization should consider: Organisasi harus mempertimbangkan:

a) the applicable part of the ISO/TS 22002 series; a) bagian yang berlaku dari seri ISO/ TS 22002;

b) applicable standards, codes of practice and b) standar yang berlaku, kode praktik dan pedoman.
guidelines.

8.2.4 When establishing PRP(s) the organization 8.2.4 Ketika membangun PRP organisasi harus
shall consider: mempertimbangkan:

a) construction, lay-out of buildings and a) konstruksi, lay-out bangunan dan utilitas terkait;
associated utilities;

35 / 65
original source: www.iso.org
b) lay-out of premises, including zoning, b) tata ruang, termasuk zonasi, ruang kerja, dan
workspace and employee facilities; fasilitas karyawan;

c) supplies of air, water, energy and other utilities; c) persediaan udara, air, energi, dan utilitas lain;

d) pest control, waste and sewage disposal and d) pengendalian hama, pembuangan limbah dan
supporting services; pembuangan serta layanan pendukung;

e) the suitability of equipment and its accessibility e) kesesuaian peralatan dan aksesibilitasnya untuk
for cleaning and maintenance; pembersihan dan pemeliharaan;

f) supplier approval and assurance processes f) persetujuan dan proses penjaminan pemasok
(e.g. raw materials, ingredients, chemicals and (misalnya bahan baku, ingredien, bahan kimia dan
packaging); kemasan);

g) reception of incoming materials, storage, g) penerimaan bahan yang masuk, penyimpanan,


dispatch, transportation and handling of pengiriman, transportasi dan penanganan produk;
products;

h) measures for the prevention of cross h) langkah-langkah (tindakan) untuk pencegahan


contamination; kontaminasi silang;

i) cleaning and disinfecting; i) pembersihan dan disinfektan;

j) personal hygiene; j) kebersihan pribadi;

k) product information/consumer awareness; k) informasi produk/ kesadaran konsumen;

l) others, as appropriate. l) hal-hal lainnya, jika perlu.

Documented information shall specify the Informasi yang terdokumentasi harus menentukan
selection, establishment, applicable monitoring and pemilihan, penetapan, pemantauan yang berlaku, dan
verification of the PRP(s). verifikasi PRP.

8.3 Traceability system 8.3 Sistem ketertelusuran

The traceability system shall be able to uniquely Sistem ketertelusuran harus mampu mengidentifikasi
identify incoming material from the suppliers and secara unik bahan yang masuk dari pemasok dan
the first stage of the distribution route of the end tahap pertama dari rute distribusi produk akhir. Saat
product. When establishing and implementing the membuat dan menerapkan sistem ketertelusuran, hal-
traceability system, the following shall be hal berikut ini harus dianggap sebagai (syarat)
considered as a minimum: minimum:

a) relation of lots of received materials, a) hubungan banyak bahan yang diterima, bahan-
ingredients and intermediate products to the bahan dan produk setengah jadi dengan produk
end products; akhir;

b) reworking of materials/products; b) pengerjaan ulang bahan / produk;

c) distribution of the end product. c) distribusi produk akhir.

The organization shall ensure that applicable Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan
statutory, regulatory and customer requirements peraturan dan perundangan serta persyaratan
are identified. pelanggan yang berlaku diidentifikasi.

36 / 65
original source: www.iso.org
Documented information as evidence of the Informasi terdokumentasi sebagai bukti dari sistem
traceability system shall be retained for a defined ketertelusuran harus disimpan untuk periode tertentu,
period to include, as a minimum, the shelf life of minimal, selama umur simpan produk. Organisasi
the product. The organization shall verify and test harus memverifikasi dan menguji efektivitas sistem
the effectiveness of the traceability system. ketertelusuran.

NOTE Where appropriate, the verification of the CATATAN Apabila diperlukan, verifikasi sistem
system is expected to include the reconciliation of diharapkan mencakup rekonsiliasi jumlah produk akhir
quantities of end products with the quantity of dengan jumlah ingredien sebagai bukti efektivitas.
ingredients as evidence of effectiveness.

8.4 Emergency preparedness and response 8.4 Kesiapsiagaan dan tanggap darurat

8.4.1 General 8.4.1 Umum

Top management shall ensure procedures are in Manajemen puncak harus memastikan prosedur
place to respond to potential emergency situations tersedia untuk menanggapi potensi situasi darurat
or incidents that can have an impact on food safety atau insiden yang dapat berdampak pada keamanan
which are relevant to the role of the organization in pangan yang relevan dengan peran organisasi dalam
the food chain. rantai pangan.

Documented information shall be established and Informasi terdokumentasi harus ditetapkan dan
maintained to manage these situations and dipelihara untuk mengelola situasi dan insiden ini.
incidents.

8.4.2 Handling of emergencies and incidents 8.4.2 Penanganan keadaan darurat dan insiden

The organization shall: Organisasi harus:

a) respond to actual emergency situations and a) menanggapi situasi darurat aktual dan insiden
incidents by: dengan:

1) ensuring applicable statutory and 1) memastikan persyaratan peraturan dan


regulatory requirements are identified; perundangan yang berlaku teridentifikasi;

2) communicating internally; 2) berkomunikasi secara internal;

3) communicating externally (e.g. 3) berkomunikasi secara eksternal (misalnya


suppliers, customers, appropriate pemasok, pelanggan, pihak yang
authorities, media); berwenang, media);

b) take action to reduce the consequences of the b) mengambil tindakan untuk mengurangi akibat dari
emergency situation, appropriate to the situasi darurat, sesuai dengan besarnya darurat
magnitude of the emergency or incident and atau insiden dan potensi dampak keamanan
the potential food safety impact; pangan;

c) periodically test procedures where practical; c) menguji prosedur secara berkala bilamana
sesuai;

d) review and, where necessary, update the d) meninjau dan, jika perlu, memperbarui informasi
documented information after the occurrence of terdokumentasi setelah terjadinya insiden, situasi
any incident, emergency situation or tests. darurat atau setelah pengujian/ simulasi.

NOTE Examples of emergency situations that can CATATAN Contoh situasi darurat yang dapat
affect food safety and/or production are natural mempengaruhi keamanan pangan dan/ atau produksi
disasters, environmental accidents, bioterrorism, pangan adalah bencana alam, kecelakaan

37 / 65
original source: www.iso.org
workplace accidents, public health emergencies lingkungan, bioterorisme, kecelakaan di tempat kerja,
and other accidents, e.g. interruption of essential keadaan darurat kesehatan masyarakat, dan
services such as water, electricity or refrigeration kecelakaan lainnya, misalnya gangguan layanan
supply. penting seperti air, listrik, atau pasokan pendingin.

8.5 Hazard control 8.5 Pengendalian bahaya

8.5.1 Preliminary steps to enable hazard 8.5.1 Langkah pendahuluan untuk analisa bahaya
analysis

8.5.1.1 General 8.5.1.1 Umum

To carry out the hazard analysis, preliminary Untuk melakukan analisa bahaya, informasi
documented information shall be collected, pendahuluan yang terdokumentasi harus
maintained and updated by the food safety team. dikumpulkan, dipelihara, dan diperbarui oleh tim
This shall include, but not be limited to: keamanan pangan. Hal ini termasuk, tetapi tidak
terbatas pada:

a) applicable statutory, regulatory and customer a) persyaratan peraturan dan perundangan, serta
requirements; persyaratan pelanggan yang berlaku;

b) the organization’s products, processes and b) produk, proses, dan peralatan organisasi;
equipment;

c) food safety hazards relevant to the FSMS. c) bahaya keamanan pangan yang relevan dengan
SMKP.

8.5.1.2 Characteristics of raw materials, 8.5.1.2 Karakteristik bahan baku, ingredien dan
ingredients and product contact materials bahan kontak produk

The organization shall ensure that all applicable Organisasi harus memastikan bahwa semua
statutory and regulatory food safety requirements persyaratan peraturan dan perundangan keamanan
are identified for all raw materials, ingredients and pangan yang berlaku telah diidentifikasi untuk semua
product contact materials. bahan baku, ingredien dan bahan kontak produk.

The organization shall maintain documented Organisasi harus memelihara informasi


information concerning all raw materials, terdokumentasi mengenai semua bahan baku,
ingredients and product contact materials to the ingredient/ bahan penyusun dan bahan kontak produk
extent needed to conduct the hazard analysis (see sejauh yang diperlukan untuk melakukan analisa
8.5.2), including the following, as appropriate: bahaya (sesuai 8.5.2), termasuk yang berikut ini,
bilamana sesuai:

a) biological, chemical and physical a) karakteristik biologis, kimia dan fisik;


characteristics;

b) composition of formulated ingredients, b) komposisi bahan-bahan yang diformulasikan,


including additives and processing aids; termasuk aditif dan alat bantu pengolahan;

c) source (e.g. animal, mineral or vegetable); c) sumber (mis. hewani, mineral atau sayuran/
tanaman);

d) place of origin (provenance); d) tempat asal (asal);

e) method of production; e) metode produksi;

f) method of packaging and delivery; f) metode pengemasan dan pengiriman;

38 / 65
original source: www.iso.org
g) storage conditions and shelf life; g) kondisi penyimpanan dan umur simpan;

h) preparation and/or handling before use or h) persiapan dan/ atau penanganan sebelum
processing; digunakan atau diproses;

i) acceptance criteria related to food safety or i) kriteria keberterimaan terkait dengan keamanan
specifications of purchased materials and pangan atau spesifikasi bahan baku dan ingredien
ingredients appropriate to their intended use. yang dibeli sesuai dengan tujuan penggunaannya?

8.5.1.3 Characteristics of end products 8.5.1.3 Karakteristik produk akhir

The organization shall ensure that all applicable Organisasi harus memastikan bahwa semua
statutory and regulatory food safety requirements persyaratan peraturan dan perundangan keamanan
are identified for all the end products intended to pangan yang berlaku telah diidentifikasi untuk semua
be produced. produk akhir yang ditujukan untuk diproduksi.

The organization shall maintain documented Organisasi harus memelihara informasi


information concerning the characteristics of end terdokumentasi mengenai karakteristik produk akhir
products to the extent needed to conduct the sejauh yang diperlukan untuk melakukan analisa
hazard analysis (see 8.5.2), including information bahaya (lihat 8.5.2), termasuk informasi mengenai hal-
on the following, as appropriate: hal berikut, yang sesuai:

a) product name or similar identification; a) nama produk atau identifikasi serupa;

b) composition; b) komposisi;

c) biological, chemical and physical c) karakteristik biologis, kimia dan fisik yang relevan
characteristics relevant for food safety; untuk keamanan pangan;

d) intended shelf life and storage conditions; d) masa simpan dan kondisi penyimpanan yang
diinginkan;

e) packaging; e) pengemasan;

f) labelling relating to food safety and/or f) pelabelan yang berkaitan dengan keamanan
instructions for handling, preparation and pangan dan/ atau instruksi untuk penanganan,
intended use; persiapan dan tujuan penggunaan;

g) method(s) of distribution and delivery. g) metode distribusi dan pengiriman.

8.5.1.4 Intended use 8.5.1.4 Tujuan penggunaan

The intended use, including reasonably expected Tujuan penggunaan, termasuk penanganan yang
handling of the end product and any unintended diharapkan dari produk akhir dan setiap penggunaan
use but reasonably expected mishandling and yang tidak diinginkan tetapi bisa terjadi kesalahan
misuse of the end product, shall be considered and penanganan dan penyalahgunaan produk akhir, harus
shall be maintained as documented information to dipertimbangkan dan dipelihara sebagai informasi
the extent needed to conduct the hazard analysis terdokumentasi sejauh yang diperlukan untuk
(see 8.5.2). melakukan analisa bahaya (lihat 8.5. 2).

Where appropriate, groups of consumers/users Apabila diperlukan, kelompok konsumen/ pengguna


shall be identified for each product. harus diidentifikasi untuk setiap produk.

39 / 65
original source: www.iso.org
Groups of consumers/users known to be especially Kelompok konsumen/ pengguna yang diketahui
vulnerable to specific food safety hazards shall be sangat rentan terhadap bahaya keamanan pangan
identified. tertentu harus diidentifikasi.

8.5.1.5 Flow diagrams and description of 8.5.1.5 Diagram alir dan deskripsi proses
processes

8.5.1.5.1 Preparation of the flow diagrams 8.5.1.5.1 Persiapan diagram alir

The food safety team shall establish, maintain and Tim Keamanan Pangan harus menetapkan,
update flow diagrams as documented information memelihara, dan memperbarui diagram alir sebagai
for the products or product categories and the informasi terdokumentasi untuk produk atau kategori
processes covered by the FSMS. produk serta proses yang termasuk dalam lingkup
penerapan SMKP organisasi.

Flow diagrams provide a graphic representation of Diagram alir memberikan suatu gambaran grafis dari
the process. Flow diagrams shall be used when proses tersebut. Diagram alir (gambaran proses) harus
conducting the hazard analysis as a basis for digunakan ketika melakukan analisa bahaya sebagai
evaluating the possible occurrence, increase, dasar untuk mengevaluasi kemungkinan terjadinya,
decrease or introduction of food safety hazards. meningkat, berkurang atau terkenanya bahaya
keamanan pangan?

Flow diagrams shall be clear, accurate and Diagram alir harus jelas, akurat dan cukup rinci/ detail
sufficiently detailed to the extent needed to conduct sejauh yang diperlukan untuk melakukan analisa
the hazard analysis. Flow diagrams shall, as bahaya. Diagram alir, bilamana sesuai, harus meliputi
appropriate, include the following: hal-hal berikut:

a) the sequence and interaction of the steps in the a) urutan dan interaksi tahapan dalam pengerjaan;
operation;

b) any outsourced processes; b) segala proses yang dialih-dayakan;

c) where raw materials, ingredients, processing c) di mana bahan baku, ingredien, bahan pembantu
aids, packaging materials, utilities and proses, bahan kemasan, utilitas dan produk
intermediate products enter the flow; setengah jadi memasuki alur proses;

d) where reworking and recycling take place; d) tempat pengerjaan ulang dan daur ulang
berlangsung;

e) where end products, intermediate products, by- e) di mana produk akhir, produk setengah jadi,
products and waste are released or removed. produk sampingan dan limbah dikeluarkan atau
dihilangkan.

8.5.1.5.2 On-site confirmation of flow diagrams 8.5.1.5.2 Konfirmasi di-tempat terhadap diagram
alir

The food safety team shall confirm on-site the Tim Keamanan Pangan harus mengkonfirmasi
accuracy of the flow diagrams, update the flow keakuratan diagram alir, memperbarui diagram alir
diagrams where appropriate and retain as sebagaimana mestinya dan menyimpannya sebagai
documented information. informasi terdokumentasi?

8.5.1.5.3 Description of processes and process 8.5.1.5.3 Deskripsi proses dan lingkungan proses
environment

The food safety team shall describe, to the extent Tim keamanan pangan harus menjelaskan, sejauh
needed to conduct the hazard analysis: yang diperlukan untuk melakukan analisa bahaya:

40 / 65
original source: www.iso.org
a) the layout of premises, including food and non- a) tata letak tempat, termasuk area penanganan
food handling areas; pangan dan non-pangan;

b) processing equipment and contact materials, b) peralatan pengolahan dan material kontak produk,
processing aids and flow of materials; bahan pembantu proses dan aliran material;

c) existing PRPs, process parameters, control PRP yang ada, parameter proses, tindakan
measures (if any) and/or the strictness with pengendalian (jika ada) dan/ atau ketatnya
which they are applied, or procedures that can penerapannya, atau prosedur yang dapat
influence food safety; mempengaruhi keamanan pangan?

d) external requirements (e.g. from statutory and persyaratan eksternal (misalnya dari kewenangan
regulatory authorities or customers) that can peraturan dan perundang atau pelanggan) yang dapat
impact the choice and the strictness of the mempengaruhi pilihan dan ketatnya tindakan
control measures. pengendalian?

The variations resulting from expected seasonal Variasi yang dihasilkan dari perubahan musiman yang
changes or shift patterns shall be included as terduga atau pola pergantian (shift) harus dimasukkan
appropriate. sebagaimana mestinya.

The descriptions shall be updated as appropriate Deskripsi (proses) harus diperbarui sebagaimana
and maintained as documented information. mestinya dan dipertahankan sebagai informasi
terdokumentasi.

8.5.2 Hazard analysis 8.5.2 Analisa bahaya

8.5.2.1 General The food safety team shall conduct 8.5.2.1 Tim Keamanan Pangan harus melakukan
a hazard analysis, based on the preliminary analisa bahaya, berdasarkan informasi pendahuluan,
information, to determine the hazards that need to untuk menentukan bahaya yang perlu dikendalikan.
be controlled. The degree of control shall ensure Tingkat pengendalian harus memastikan keamanan
food safety and, where appropriate, a combination pangan dan jika perlu, kombinasi tindakan
of control measures shall be used. pengendalian harus digunakan.

8.5.2.2 Hazard identification and determination 8.5.2.2 Identifikasi bahaya dan penentuan tingkat
of acceptable levels keberterimaan

8.5.2.2.1 The organization shall identify and 8.5.2.2.1 Organisasi harus mengidentifikasi dan
document all food safety hazards that are mendokumentasikan semua bahaya keamanan
reasonably expected to occur in relation to the type pangan yang secara wajar diperkirakan terjadi
of product, type of process and process sehubungan dengan jenis produk, jenis proses dan
environment. lingkungan prosesnya.

The identification shall be based on: Identifikasi didasarkan pada:

a) the preliminary information and data collected a) informasi pendahuluan dan data yang
in accordance with 8.5.1; dikumpulkan sesuai dengan 8.5.1;

b) experience; b) pengalaman;

c) internal and external information including, to c) informasi internal dan eksternal termasuk, sejauh
the extent possible, epidemiological, scientific mungkin, data epidemiologis, ilmiah dan historis
and other historical data; lainnya;

41 / 65
original source: www.iso.org
d) information from the food chain on food safety d) informasi dari rantai pangan tentang bahaya
hazards related to the safety of the end keamanan pangan terkait dengan keamanan
products, intermediate products and the food at produk akhir, produk setengah jadi dan produk
the time of consumption; pangan pada saat dikonsumsi;

e) statutory, regulatory and customer e) persyaratan peraturan dan perundangan serta


requirements. persyaratan pelanggan.

NOTE 1 Experience can include information from CATATAN 1 Pengalaman dapat mencakup informasi
staff and external experts who are familiar with the dari staf dan pakar eksternal yang terbiasa dengan
product and/or processes in other facilities. produk dan/ atau proses di fasilitas lain.

NOTE 2 Statutory and regulatory requirements can CATATAN 2 Persyaratan peraturan dan perundangan
include food safety objectives (FSOs). The Codex dapat mencakup Food Safety Objectives
Alimentarius Commission defines FSOs as “The (FSOs). Codex Alimentarius Commission
maximum frequency and/or concentration of a mendefinisikan FSO sebagai “Frekuensi maksimum
hazard in a food at the time of consumption that dan/ atau konsentrasi bahaya dalam pangan pada
provides or contributes to the appropriate level of saat konsumsi yang memberikan atau berkontribusi
protection (ALOP)”. pada tingkat perlindungan yang sesuai (ALOP)”.

Hazards should be considered in sufficient detail to Bahaya harus dipertimbangkan secara cukup rinci
enable hazard assessment and the selection of untuk memungkinkan penilaian bahaya dan pemilihan
appropriate control measures. tindakan pengendalian yang tepat.

8.5.2.2.2 The organization shall identify step(s) 8.5.2.2.2 Organisasi harus mengidentifikasi tahapan
(e.g. receiving raw materials, processing, (mis. Menerima bahan baku, pemrosesan, distribusi
distribution and delivery) at which each food safety dan pengiriman) di mana setiap bahaya keamanan
hazard can be present, be introduced, increase or pangan dapat muncul, terkena, meningkat atau tetap
persist. berada.

When identifying hazards, the organization shall Saat mengidentifikasi bahaya, organisasi harus
consider: mempertimbangkan:

a) the stages preceding and following in the food a) tahapan sebelum dan sesudahnya dalam rantai
chain; pangan;

b) all steps in the flow diagram; b) semua langkah dalam diagram alir;

c) the process equipment, utilities/services, c) peralatan proses, utilitas/ layanan, lingkungan


process environment and persons. proses dan para personil.

8.5.2.2.3 The organization shall determine the 8.5.2.2.3 Organisasi harus menentukan tingkat
acceptable level in the end product of each food keberterimaan dalam produk akhir dari setiap bahaya
safety hazard identified, whenever possible. keamanan pangan yang diidentifikasi, bila
memungkinkan.

When determining acceptable levels, the Ketika menentukan tingkat keberterimaan, organisasi
organization shall: harus:

a) ensure that applicable statutory, regulatory and a) memastikan bahwa persyaratan peraturan dan
customer requirements are identified; perundangan serta persyaratan pelanggan yang
berlaku diidentifikasi;

b) consider the intended use of end products; b) mempertimbangkan tujuan penggunaan produk
akhir;

42 / 65
original source: www.iso.org
c) consider any other relevant information. c) mempertimbangkan informasi terkait lainnya.

The organization shall maintain documented Organisasi harus memelihara informasi


information concerning the determination of terdokumentasi mengenai penentuan tingkat
acceptable levels and the justification for the keberterimaan dan pembenaran untuk tingkat
acceptable levels. keberterimaan tersebut.

8.5.2.3 Hazard assessment 8.5.2.3 Penilaian bahaya

The organization shall conduct, for each identified Organisasi harus melakukan, untuk setiap bahaya
food safety hazard, a hazard assessment to keamanan pangan yang diidentifikasi, penilaian
determine whether its prevention or reduction to an bahaya untuk menentukan apakah pencegahan atau
acceptable level is essential. pengurangannya ke tingkat yang dapat diterima itu
penting.

The organization shall evaluate each food safety Organisasi harus mengevaluasi setiap bahaya
hazard with regard to: keamanan pangan berkenaan dengan:

a) the likelihood of its occurrence in the end a) kemungkinan terjadinya di produk akhir sebelum
product prior to application of control penerapan tindakan pengendalian;
measures;

b) the severity of its adverse health effects in b) keparahan dari efek buruk kesehatannya
relation to the intended use (see 8.5.1.4). sehubungan dengan tujuan penggunaannya (lihat
8.5.1.4).

The organization shall identify any significant food Organisasi harus mengidentifikasi bahaya keamanan
safety hazards. pangan yang signifikan.

The methodology used shall be described, and the Metodologi yang digunakan harus diuraikan, dan hasil
result of the hazard assessment shall be penilaian bahaya tersebut harus disimpan sebagai
maintained as documented information. informasi terdokumentasi.

8.5.2.4 Selection and categorization of control 8.5.2.4 Pemilihan dan kategorisasi tindakan
measure(s) pengendalian

8.5.2.4.1 Based on the hazard assessment, the 8.5.2.4.1 Berdasarkan penilaian bahaya, organisasi
organization shall select an appropriate control harus memilih tindakan pengendalian yang tepat atau
measure or combination of control measures that kombinasi tindakan pengendalian yang akan mampu
will be capable of preventing or reducing the mencegah atau mengurangi bahaya keamanan
identified significant food safety hazards to defined pangan yang diidentifikasi secara signifikan ke tingkat
acceptable levels. keberterimaan yang ditetapkan.

The organization shall categorize the selected Organisasi harus mengategorikan tindakan
identified control measure(s) to be managed as pengendalian teridentifikasi yang dipilih untuk dikelola
OPRP(s) (see 3.30) or at CCPs (see 3.11). sebagai OPRP (lihat 3.30) atau di CCP (lihat 3.11).

The categorization shall be carried out using a Kategorisasi harus dilakukan dengan menggunakan
systematic approach. For each of the control pendekatan sistematis. Untuk setiap tindakan
measures selected, there shall be an assessment pengendalian yang dipilih, harus ada penilaian
of the following: sebagai berikut:

a) the likelihood of failure of its functioning; a) kemungkinan kegagalan fungsinya;

43 / 65
original source: www.iso.org
b) the severity of the consequence in the case of b) keparahan dari akibatnya dalam hal
failure of its functioning; this assessment shall kegagalan fungsinya; penilaian ini harus
include: mencakup:

1) the effect on identified significant food 1) efek pada bahaya keamanan pangan
safety hazards; signifikan yang teridentifikasi;

2) the location in relation to other control 2) lokasi sehubungan dengan tindakan


measure(s); pengendalian lainnya;

3) whether it is specifically established and 3) apakah hal tersebut ditetapkan dan


applied to reduce the hazards to an diterapkan secara khusus untuk
acceptable level; mengurangi bahaya ke tingkat yang dapat
diterima (tingkat keberterimaan);

4) whether it is a single measure or is part 4) apakah hal tersebut merupakan tindakan


of combination of control measure(s). pengendalian tunggal atau merupakan
kombinasi tindakan pengendalian.

8.5.2.4.2 In addition, for each control measure, the 8.5.2.4.2 Selain itu, untuk setiap tindakan
systematic approach shall include an assessment pengendalian, pendekatan sistematis harus
of the feasibility of: mencakup penilaian kelayakan:

a) establishing measurable critical limits and/or a) menetapkan batas kritis yang terukur dan/ atau
measurable/observable action criteria; kriteria tindakan yang terukur/ yang dapat diamati;

b) monitoring to detect any failure to remain within b) pemantauan untuk mendeteksi setiap kegagalan
critical limit and/or measurable/observable untuk tetap dalam batas kritis dan/ atau kriteria
action criteria; tindakan yang terukur/ yang dapat diamati;

c) applying timely corrections in case of failure. c) menerapkan koreksi langsung secara tepat waktu
bilamana terjadi kegagalan.

The decision-making process and results of the Proses pengambilan keputusan dan hasil pemilihan
selection and categorization of the control dan kategorisasi tindakan pengendalian harus
measures shall be maintained as documented disimpan sebagai informasi terdokumentasi.
information.

External requirements (e.g. statutory, regulatory Persyaratan eksternal (misalnya Persyaratan


and customer requirements) that can impact the peraturan dan perundangan serta persyaratan
choice and the strictness of the control measures pelanggan) yang dapat mempengaruhi pilihan dan
shall also be maintained as documented ketatnya tindakan pengendalian juga harus
information. dipertahankan sebagai informasi terdokumentasi.

8.5.3 Validation of control measure(s) and 8.5.3 Validasi tindakan pengendalian dan kombinasi
combinations of control measures tindakan pengendalian

The food safety team shall validate that the Tim keamanan pangan harus memvalidasi bahwa
selected control measures are capable of tindakan pengendalian yang dipilih mampu mencapai
achieving the intended control of the significant pengendalian yang dimaksudkan dari bahaya
food safety hazard(s). This validation shall be done keamanan pangan yang signifikan. Validasi ini harus
prior to implementation of control measure(s) and dilakukan sebelum penerapan tindakan pengendalian
combinations of control measures to be included in dan kombinasi tindakan pengendalian untuk
the hazard control plan (see 8.5.4) and after any dimasukkan dalam rencana pengendalian bahaya
change therein (see 7.4.2, 7.4.3, 10.2 and 10.3). (lihat 8.5.4) dan setelah perubahan apapun di
dalamnya (lihat 7.4.2, 7.4.3, 10.2 dan 10.3).

44 / 65
original source: www.iso.org
When the result of validation shows that the control Ketika hasil validasi menunjukkan bahwa tindakan
measures(s) is (are) not capable of achieving the pengendalian tidak mampu mencapai pengendalian
intended control, the food safety team shall modify yang dimaksud, tim keamanan pangan harus
and re-assess the control measure(s) and/or memodifikasi dan menilai kembali tindakan
combination(s) of control measure(s). pengendalian dan/ atau kombinasi tindakan
pengendalian.

The food safety team shall maintain the validation Tim keamanan pangan harus memelihara/
methodology and evidence of capability of the menyimpan metodologi validasi dan bukti kemampuan
control measure(s) to achieve the intended control tindakan pengendalian untuk mencapai pengendalian
as documented information. yang dimaksud sebagai informasi terdokumentasi.

NOTE Modification can include changes in control CATATAN Modifikasi dapat mencakup perubahan
measure(s) (i.e. process parameters, rigour and/or dalam tindakan pengendalian (yaitu parameter
their combination) and/or change(s) in the proses, kekakuan dan/ atau kombinasi mereka) dan/
manufacturing technologies for raw materials, end atau perubahan dalam teknologi manufaktur untuk
product characteristics, methods of distribution and bahan baku, karakteristik produk akhir, metode
intended use of the end products. distribusi dan tujuan penggunaan produk akhir.

8.5.4 Hazard control plan (HACCP/OPRP plan) 8.5.4 Rencana pengendalian bahaya (rencana
HACCP/ OPRP)

8.5.4.1 General 8.5.4.1 Umum

The organization shall establish, implement and Organisasi harus membuat, menerapkan, dan
maintain a hazard control plan. The hazard control memelihara rencana pengendalian bahaya. Rencana
plan shall be maintained as documented pengendalian bahaya harus dipelihara sebagai
information and shall include the following informasi terdokumentasi dan harus mencakup
information for each control measure at each CCP informasi berikut untuk setiap tindakan pengendalian
or OPRP: di setiap CCP atau OPRP:

a) food safety hazard(s) to be controlled at the a) bahaya keamanan pangan yang akan
CCP or by the OPRP; dikendalikan di CCP atau melalui OPRP;

b) critical limit(s) at CCP or action criteria for b) batas kritis pada CCP atau kriteria tindakan untuk
OPRP; OPRP;

c) monitoring procedure(s); c) prosedur pemantauan;

d) correction(s) to be made if critical limits or d) koreksi langsung yang harus dilakukan jika batas
action criteria are not met; kritis atau kriteria tindakan tidak terpenuhi;

e) responsibilities and authorities; e) tanggung jawab dan wewenang;

f) records of monitoring. f) catatan pemantauan.

8.5.4.2 Determination of critical limits and 8.5.4.2 Penentuan batas kritis dan kriteria tindakan
action criteria

Critical limits at CCPs and action criteria for Batas kritis pada CCP dan kriteria tindakan untuk
OPRPs shall be specified. The rationale for their OPRP harus ditentukan. Alasan penentuannya harus
determination shall be maintained as documented dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.
information.

45 / 65
original source: www.iso.org
Critical limits at CCPs shall be measurable. Batas kritis pada CCP harus dapat
Conformance with critical limits shall ensure that diukur. Kesesuaian dengan batas kritis harus
the acceptable level is not exceeded. memastikan bahwa tingkat keberterimaan tidak
terlampaui.

Action criteria for OPRPs shall be measurable or Kriteria tindakan untuk OPRP harus dapat diukur atau
observable. Conformance with action criteria shall dapat diamati. Kesesuaian dengan kriteria tindakan
contribute to the assurance that the acceptable harus berkontribusi pada jaminan bahwa tingkat
level is not exceeded. keberterimaan tidak terlampaui.

8.5.4.3 Monitoring systems at CCPs and for 8.5.4.3 Sistem pemantauan pada CCP dan untuk
OPRPs OPRP

At each CCP, a monitoring system shall be Di setiap CCP, sistem pemantauan harus ditetapkan
established for each control measure or untuk setiap tindakan pengendalian atau kombinasi
combination of control measure(s) to detect any tindakan pengendalian untuk mendeteksi setiap
failure to remain within the critical limits. The kegagalan tetap berada dalam batas kritis. Sistem
system shall include all scheduled measurements harus mencakup semua pengukuran terjadwal relatif
relative to the critical limit(s). terhadap batas kritis.

For each OPRP, a monitoring system shall be Untuk setiap OPRP, sistem pemantauan harus
established for the control measure or combination ditetapkan untuk tindakan pengendalian atau
of control measure(s) to detect failure to meet the kombinasi tindakan pengendalian untuk mendeteksi
action criterion. kegagalan memenuhi kriteria tindakan.

The monitoring system, at each CCP and for each Sistem pemantauan, di setiap CCP dan untuk setiap
OPRP, shall consist of documented information, OPRP, harus terdiri dari informasi terdokumentasi,
including: mencakup:

a) measurements or observations that provide a) pengukuran atau pengamatan yang memberikan


results within an adequate time frame; hasil dalam kerangka waktu yang memadai;

b) monitoring methods or devices used; b) metode pemantauan atau perangkat yang


digunakan;

c) applicable calibration methods or, for OPRPs, c) metode kalibrasi yang berlaku atau, untuk OPRP,
equivalent methods for verification of reliable metode yang setara untuk verifikasi pengukuran
measurements or observations (see 8.7); atau pengamatan yang handal (lihat 8.7);

d) monitoring frequency; d) frekuensi pemantauan;

e) monitoring results; e) hasil pemantauan;

f) responsibility and authority related to f) tanggung jawab dan wewenang terkait


monitoring; pemantauan;

g) responsibility and authority related to g) tanggung jawab dan wewenang terkait dengan
evaluation of monitoring results. evaluasi hasil pemantauan.

At each CCP, the monitoring method and Di setiap CCP, metode dan frekuensi pemantauan
frequency shall be capable of timely detection of harus mampu mendeteksi secara tepat setiap
any failure to remain within critical limits, to allow kegagalan tetap berada dalam batas kritis, untuk
timely isolation and evaluation of the product (see memungkinkan isolasi/ pemisahan dan evaluasi
8.9.4). produk secara tepat waktu (lihat 8.9.4).

46 / 65
original source: www.iso.org
For each OPRP, the monitoring method and Untuk setiap OPRP, metode dan frekuensi
frequency shall be proportionate to the likelihood of pemantauan harus proporsional dengan tingkat
failure and the severity of consequences. kemungkinan (terjadinya) kegagalan dan tingkat
keparahan dari akibatnya.

When monitoring an OPRP is based on subjective Ketika memantau OPRP didasarkan pada data
data from observations (e.g. visual inspection), the subjektif dari pengamatan (misalnya inspeksi visual),
method shall be supported by instructions or metode tersebut harus didukung oleh instruksi atau
specifications. spesifikasi.

8.5.4.4 Actions when critical limits or action 8.5.4.4 Tindakan ketika batas kritis atau kriteria
criteria are not met tindakan tidak dipenuhi

The organization shall specify corrections (see Organisasi harus menetapkan koreksi langsung (lihat
8.9.2) and corrective actions (see 8.9.3) to be 8.9.2) dan tindakan korektif (lihat 8.9.3) yang harus
taken when critical limits or action criterion are not diambil ketika batas kritis atau kriteria tindakan tidak
met and shall ensure that: terpenuhi dan harus memastikan bahwa:

a) the potentially unsafe products are not released a) produk yang berpotensi tidak aman tidak dirilis
(see 8.9.4); (lihat 8.9.4);

b) the cause of nonconformity is identified; b) penyebab ketidaksesuaian diidentifikasi;

c) the parameter(s) controlled at the CCP or by c) parameter yang dikendalikan di CCP atau melalui
the OPRP is (are) returned within the critical OPRP dikembalikan dalam batas kritis atau
limits or action criteria; kriteria tindakan;

d) recurrence is prevented. d) pengulangan dicegah.

The organization shall make corrections in Organisasi harus melakukan koreksi langsung sesuai
accordance with 8.9.2 and corrective actions in dengan 8.9.2 dan tindakan korektif sesuai dengan
accordance with 8.9.3. 8.9.3.

8.5.4.5 Implementation of the hazard control 8.5.4.5 Implementasi rencana pengendalian


plan bahaya

The organization shall implement and maintain the Organisasi harus menerapkan dan memelihara
hazard control plan, and retain evidence of the rencana pengendalian bahaya, dan menyimpan bukti
implementation as documented information. pelaksanaan sebagai informasi yang terdokumentasi.

8.6 Updating the information specifying the 8.6 Memperbarui informasi yang menentukan PRP
PRPs and the hazard control plan dan rencana pengendalian bahaya

Following the establishment of the hazard control Setelah penetapan rencana pengendalian bahaya,
plan, the organization shall update the following organisasi harus memperbarui informasi berikut, jika
information, if necessary: diperlukan:

a) characteristics of raw materials, ingredients a) karakteristik bahan baku, ingredien dan bahan-
and product-contact materials; kontak-produk;

b) characteristics of end products; b) karakteristik produk akhir;

c) intended use; c) tujuan penggunaan;

d) flow diagrams and descriptions of processes d) diagram alir dan deskripsi proses serta lingkungan
and process environment. proses.

47 / 65
original source: www.iso.org
The organization shall ensure that the hazard Organisasi harus memastikan bahwa rencana
control plan and/or the PRP(s) are up to date. pengendalian bahaya dan/ atau PRP terbarukan.

8.7 Control of monitoring and measuring 8.7 Pengendalian pemantauan dan pengukuran

The organization shall provide evidence that the Organisasi harus memberikan bukti bahwa metode
specified monitoring and measuring methods and dan peralatan pemantauan dan pengukuran tertentu
equipment in use are adequate for the monitoring yang digunakan memadai untuk kegiatan pemantauan
and measuring activities related to the PRP(s) and dan pengukuran yang terkait dengan PRP dan
the hazard control plan. The monitoring and rencana pengendalian bahaya. Peralatan
measuring equipment used shall be: pemantauan dan pengukuran yang digunakan
haruslah:

a) calibrated or verified at specified intervals prior a) dikalibrasi atau diverifikasi pada interval yang
to use; ditentukan sebelum digunakan;

b) adjusted or re-adjusted as necessary; b) disesuaikan atau disesuaikan ulang seperlunya;

c) identified to enable the calibration status to be c) diidentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasi
determined; ditentukan;

d) safeguarded from adjustments that would d) terlindungi dari penyesuaian yang akan
invalidate the measurement results; membatalkan hasil pengukuran;

e) protected from damage and deterioration. e) dilindungi dari kerusakan dan kerusakan.

The results of calibration and verification shall be Hasil kalibrasi dan verifikasi harus disimpan sebagai
retained as documented information. The informasi terdokumentasi. Kalibrasi semua peralatan
calibration of all the equipment shall be traceable harus dapat ditelusuri ke standar pengukuran
to international or national measurement internasional atau nasional; jika tidak ada standar,
standards; where no standards exist, the basis dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau verifikasi
used for calibration or verification shall be retained harus dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.
as documented information.

The organization shall assess the validity of the Organisasi harus menilai validitas hasil pengukuran
previous measurement results when the equipment sebelumnya ketika peralatan atau lingkungan proses
or process environment is found not to conform to ditemukan tidak sesuai dengan
requirements. The organization shall take persyaratan. Organisasi harus mengambil tindakan
appropriate action in relation to the equipment or yang tepat terkait dengan peralatan atau lingkungan
process environment and any product affected by proses dan produk apapun yang terkena dampak
the nonconformance. ketidaksesuaian.

The assessment and resulting action shall be Penilaian dan tindakan yang dihasilkan harus
maintained as documented information. dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.

Software used in monitoring and measuring within Perangkat lunak yang digunakan dalam pemantauan
the FSMS shall be validated by the organization, dan pengukuran dalam SMKP harus divalidasi oleh
software supplier or third party prior to use. organisasi, pemasok perangkat lunak atau pihak
Documented information on validation activities ketiga sebelum digunakan. Informasi terdokumentasi
shall be maintained by the organization and the tentang kegiatan validasi harus dipelihara oleh
software shall be updated in a timely manner. organisasi dan perangkat lunak harus diperbarui tepat
waktu.

Whenever there are changes, including software Setiap kali ada perubahan, termasuk konfigurasi/
configuration/modifications to commercial off-the- modifikasi perangkat lunak untuk perangkat lunak

48 / 65
original source: www.iso.org
shelf software, they shall be authorized, komersial siap pakai (COTS), haruslah disahkan,
documented and validated before implementation. didokumentasikan dan divalidasi sebelum
implementasi.

NOTE Commercial off-the-shelf software in general CATATAN Perangkat lunak komersial siap pakai
use within its designed application range can be (COTS) yang umum digunakan dalam rentang
considered to be sufficiently validated. aplikasi yang dirancang dapat dianggap cukup
divalidasi.

8.8 Verification related to PRPs and the hazard 8.8 Verifikasi terkait untuk PRP dan rencana
control plan pengendalian bahaya

8.8.1 Verification 8.8.1 Verifikasi

The organization shall establish, implement and Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan
maintain verification activities. The verification memelihara kegiatan verifikasi. Perencanaan
planning shall define purpose, methods, verifikasi harus menetapkan tujuan, metode,
frequencies and responsibilities for the verification frekuensi, dan tanggung jawab untuk kegiatan
activities. verifikasi.

The verification activities shall confirm that: Kegiatan verifikasi harus mengkonfirmasikan bahwa:

a) the PRP(s) are implemented and effective; a) PRP diterapkan dan efektif;

b) the hazard control plan is implemented and b) rencana pengendalian bahaya diimplementasikan
effective; dan efektif;

c) hazard levels are within identified acceptable c) tingkat bahaya berada dalam tingkat
levels; keberterimaan yang diidentifikasi;

d) input to the hazard analysis is updated; d) masukan untuk analisa bahaya diperbarui;

e) other actions determined by the organization e) tindakan lain yang ditentukan oleh organisasi
are implemented and effective. dilaksanakan dan efektif.

The organization shall ensure that verification Organisasi harus memastikan bahwa kegiatan
activities are not carried out by the person verifikasi tidak dilakukan oleh orang yang
responsible for monitoring the same activities. bertanggung jawab untuk memantau kegiatan yang
sama.

Verification results shall be retained as Hasil verifikasi harus disimpan sebagai informasi
documented information and shall be terdokumentasi dan harus dikomunikasikan.
communicated.

Where verification is based on testing of end Jika verifikasi didasarkan pada pengujian sampel
product samples or direct process samples and produk akhir atau sampel proses saat produksi
where such test samples show nonconformity with berlangsung dan jika sampel uji tersebut menunjukkan
the acceptable level of the food safety hazard (see ketidaksesuaian dengan tingkat keberterimaan dari
8.5.2.2), the organization shall handle the affected bahaya keamanan pangan (lihat 8.5.2.2), maka
lot(s) of product as potentially unsafe (see 8.9.4.3) organisasi harus menangani lot produk yang terkena
and apply corrective actions in accordance with dampak sebagai berpotensi tidak aman (lihat 8.9.4.3)
8.9.3. dan menerapkan tindakan korektif sesuai dengan
8.9.3?

8.8.2 Analysis of results of verification 8.8.2 Analisa hasil kegiatan verifikasi


activities

49 / 65
original source: www.iso.org
The food safety team shall conduct an analysis of Tim keamanan pangan harus melakukan analisa
the results of verification that shall be used as an terhadap hasil verifikasi yang akan digunakan sebagai
input to the performance evaluation of the FSMS masukan untuk evaluasi kinerja SMKP (lihat 9.1.2).
(see 9.1.2).

8.9 Control of product and process 8.9 Pengendalian ketidaksesuaian produk dan
nonconformities proses

8.9.1 General 8.9.1 Umum

The organization shall ensure that data derived Organisasi harus memastikan bahwa data yang
from the monitoring of OPRPs and at CCPs are berasal dari pemantauan OPRP dan CCP dievaluasi
evaluated by designated persons who are oleh orang-orang yang ditunjuk yang kompeten dan
competent and have the authority to initiate memiliki wewenang untuk mengawali/ memulai
corrections and corrective actions. koreksi langsung dan tindakan korektif.

8.9.2 Corrections 8.9.2 Koreksi langsung

8.9.2.1 The organization shall ensure that when 8.9.2.1 Organisasi harus memastikan bahwa ketika
critical limits at CCP(s) and/or action criteria for batas kritis pada CCP dan/ atau kriteria tindakan
OPRPs are not met, the products affected are untuk OPRP tidak terpenuhi, produk yang terkena
identified and controlled with regard to their use dampaknya diidentifikasi dan dikendalikan
and release. sehubungan dengan penggunaan dan pelepasannya.

The organization shall establish, maintain and Organisasi harus membuat, memelihara, dan
update documented information that includes: memperbarui informasi terdokumentasi yang
mencakup:

a) a method of identification, assessment and a) metode identifikasi, penilaian dan koreksi


correction for affected products to ensure their langsung untuk produk yang terkena dampaknya
proper handling; untuk memastikan penanganan yang tepat;

b) arrangements for review of the corrections b) pengaturan untuk meninjau koreksi yang
carried out. dilakukan.

8.9.2.2 When critical limits at CCPs are not met, 8.9.2.2 Ketika batas kritis pada CCP tidak terpenuhi,
affected products shall be identified and handled produk yang terkena dampaknya harus diidentifikasi
as potentially unsafe products (see 8.9.4). dan ditangani sebagai produk yang berpotensi tidak
aman (lihat 8.9.4).

8.9.2.3 Where action criteria for an OPRP are not 8.9.2.3 Jika kriteria tindakan untuk OPRP tidak
met, the following shall be carried out: terpenuhi, berikut ini harus dilakukan:

a) determination of the consequences of that a) penentuan konsekuensi dari kegagalan tersebut


failure with respect to food safety; sehubungan dengan keamanan pangan;

b) determination of the cause(s) of failure; b) penentuan penyebab kegagalan;

c) identification of the affected products and c) identifikasi produk dan penanganan yang
handling in accordance with 8.9.4. terpengaruh sesuai dengan 8.9.4.

The organization shall retain results of the Organisasi harus menyimpan hasil evaluasi sebagai
evaluation as documented information. informasi terdokumentasi.

50 / 65
original source: www.iso.org
8.9.2.4 Documented information shall be retained 8.9.2.4 Informasi terdokumentasi harus disimpan
to describe corrections made on nonconforming untuk menjelaskan koreksi langsung yang dilakukan
products and processes, including: pada produk dan proses yang tidak sesuai, termasuk:

a) the nature of the nonconformity; a) sifat ketidaksesuaian;

b) the cause(s) of the failure; b) penyebab kegagalannya;

c) the consequences as a result of the c) dampak/ konsekuensinya sebagai akibat dari


nonconformity. ketidaksesuaian.

8.9.3 Corrective actions 8.9.3 Tindakan korektif

The need for corrective actions shall be evaluated Kebutuhan tindakan korektif harus dievaluasi ketika
when critical limits at CCP(s) and/or action criteria batas kritis pada CCP dan/ atau kriteria tindakan untuk
for OPRPs are not met. OPRP tidak terpenuhi.

The organization shall establish and maintain Organisasi harus menetapkan dan memelihara
documented information that specifies appropriate informasi terdokumentasi yang menetapkan tindakan
actions to identify and eliminate the cause of yang tepat untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
detected nonconformities, to prevent recurrence, penyebab ketidaksesuaian yang terdeteksi, untuk
and to return the process to control after a mencegah terulangnya, dan mengembalikan proses ke
nonconformity is identified. kondisi terkendali setelah ketidaksesuaian
diidentifikasi.

These actions shall include: Tindakan-tindakan ini meliputi:

a) reviewing nonconformities identified by a) meninjau/ mengkaji ketidaksesuaian yang


customer and/or consumer complaints and/or diidentifikasi oleh pelanggan dan/ atau keluhan
regulatory inspection reports; konsumen dan/ atau laporan inspeksi dari
pemerintah;

b) reviewing trends in monitoring results that can b) meninjau tren hasil pemantauan yang dapat
indicate loss of control; mengindikasikan hilangnya pengendalian;

c) determining the cause(s) of nonconformities; c) menentukan penyebab ketidaksesuaian;

d) determining and implementing actions to d) menentukan dan mengimplementasikan tindakan


ensure that nonconformities do not recur; untuk memastikan bahwa ketidaksesuaian tidak
terulang;

e) documenting the results of corrective actions e) mendokumentasikan hasil tindakan korektif yang
taken; diambil;

f) verifying corrective actions taken to ensure that f) memverifikasi tindakan korektif yang diambil untuk
they are effective. memastikan bahwa tindakan tersebut efektif.

The organization shall retain documented Organisasi harus menyimpan informasi


information on all corrective actions. terdokumentasi tentang semua tindakan korektif.

8.9.4 Handling of potentially unsafe products 8.9.4 Penanganan produk yang berpotensi tidak
aman

8.9.4.1 General 8.9.4.1 Umum

51 / 65
original source: www.iso.org
The organization shall take action(s) to prevent Organisasi harus mengambil tindakan untuk
potentially unsafe products from entering the food mencegah produk yang berpotensi tidak aman
chain, unless it can demonstrate that: memasuki rantai pangan, kecuali jika dapat
menunjukkan bahwa:

a) the food safety hazard(s) of concern is (are) a) bahaya keamanan pangan tersebut dikurangi ke
reduced to the defined acceptable levels; tingkat keberterimaan yang ditetapkan;

b) the food safety hazard(s) of concern will be b) bahaya keamanan pangan tersebut akan
reduced to identified acceptable levels prior to dikurangi ke tingkat keberterimaan yang
entering the food chain; or teridentifikasi sebelum memasuki rantai
pangan; atau

c) the product still meets the defined acceptable c) produk masih memenuhi tingkat keberterimaan
level(s) of the food safety hazard(s) of concern dari bahaya keamanan pangan tersebut meskipun
despite the nonconformity. ada ketidaksesuaian.

The organization shall retain products that have Organisasi harus menyimpan produk yang telah
been identified as potentially unsafe under its diidentifikasi sebagai berpotensi tidak aman di bawah
control until the products have been evaluated and kendalinya sampai produk telah dievaluasi dan
the disposition has been determined. disposisi/ pengalihannya telah ditentukan.

If products that have left the control of the Jika produk yang telah di luar kendali organisasi
organization are subsequently determined to be kemudian dianggap tidak aman, maka organisasi harus
unsafe, the organization shall notify relevant memberi tahu pihak yang berkepentingan yang relevan
interested parties and initiate a withdrawal/recall dan melakukan penarikan produk (withdrawal/ recall)
(see 8.9.5). sesuai 8.9.5.

The controls and related responses from relevant Pengendalian dan tanggapan terkait hal tersebut dari
interested parties and authorization for dealing with pihak yang berkepentingan dan pihak berwenang
potentially unsafe products shall be retained as untuk berurusan dengan produk yang berpotensi tidak
documented information. aman harus disimpan sebagai informasi
terdokumentasi.

8.9.4.2 Evaluation for release 8.9.4.2 Evaluasi untuk rilis (produk)

Each lot of products affected by the nonconformity Setiap lot produk yang terkena ketidaksesuaian harus
shall be evaluated. dievaluasi.

Products affected by failure to remain within critical Produk yang terkena dampak kegagalan tersebut
limits at CCPs shall not be released, but shall be (dalam batas kritis pada CCP) tidak akan dirilis, tetapi
handled in accordance with 8.9.4.3. harus ditangani sesuai dengan 8.9.4.3

Products affected by failure to meet action criterion Produk yang terkena dampak kegagalan memenuhi
for OPRPs shall only be released as safe when kriteria tindakan untuk OPRP hanya akan dirilis
any of the following conditions apply: sebagai (produk) aman ketika salah satu dari kondisi
berikut ini berlaku:

a) evidence other than the monitoring system a) bukti selain sistem pemantauan menunjukkan
demonstrates that the control measures have bahwa tindakan pengendalian telah efektif;
been effective;

b) evidence shows that the combined effect of the b) bukti menunjukkan bahwa efek kombinasi
control measures for that particular product tindakan pengendalian untuk produk tertentu
conforms to the performance intended (i.e. sesuai dengan kinerja yang dimaksudkan (yaitu
identified acceptable levels);

52 / 65
original source: www.iso.org
pada tingkat keberterimaan yang telah
diidentifikasi);

c) the results of sampling, analysis and/or other c) hasil pengambilan sampel, analisis dan/ atau
verification activities demonstrate that the kegiatan verifikasi lainnya menunjukkan bahwa
affected products conform to the identified produk yang terkena dampak tersebut sesuai
acceptable levels for the food safety hazard(s) dengan tingkat keberterimaan yang telah
concerned. diidentifikasi untuk bahaya keamanan pangan
tersebut.

Results of evaluation for release of products shall Hasil evaluasi untuk pelepasan produk harus
be retained as documented information. disimpan sebagai informasi terdokumentasi.

8.9.4.3 Disposition of nonconforming products 8.9.4.3 Disposisi produk yang tidak sesuai

Products that are not acceptable for release shall Produk yang tidak dapat diterima untuk dirilis/
be: dilepaskan harus:

a) reprocessed or further processed within or a) diproses ulang atau diproses lebih lanjut di dalam
outside the organization to ensure that the food atau di luar organisasi untuk memastikan
safety hazard is reduced to acceptable levels; bahwa bahaya keamanan pangan berkurang ke
or tingkat keberterimaan; atau

b) redirected for other use as long as food safety b) dialihkan untuk penggunaan lain selama
in the food chain is not affected; or keamanan pangan dalam rantai pangan tidak
terpengaruh; atau

c) destroyed and/or disposed as waste. c) dimusnahkan dan/ atau dibuang sebagai


limbah.

Documented information on the disposition of Informasi terdokumentasi tentang pengaturan produk


nonconforming products, including the identification yang tidak sesuai, termasuk identifikasi orang yang
of the person(s) with approving authority shall be berwenang untuk menyetujuinya harus disimpan.
retained.

8.9.5 Withdrawal/ recall 8.9.5 Penarikan Produk

The organization shall be able to ensure the timely Organisasi harus dapat memastikan penarikan produk
withdrawal/recall of lots of end products that have (withdrawal/ recall) dari lot produk akhir yang telah
been identified as potentially unsafe, by appointing teridentifikasi berpotensi tidak aman, dengan menunjuk
competent person(s) having the authority to initiate orang yang kompeten yang memiliki wewenang untuk
and carry out the withdrawal/recall. mengawali dan melakukan penarikan produk.

The organization shall establish and maintain Organisasi harus menetapkan dan memelihara
documented information for: informasi terdokumentasi untuk:

a) notifying relevant interested parties (e.g. a) memberi tahu pihak-pihak terkait yang relevan
statutory and regulatory authorities, customers (mis. pihak pemerintah yang berwenang,
and/or consumers); pelanggan dan/ atau konsumen);

b) handling withdrawn/recalled products as well b) menangani produk yang ditarik/ di-recall serta
as products still in stock; produk yang masih dalam stok;

c) performing the sequence of actions to be c) melakukan urutan tindakan yang harus diambil.
taken.

53 / 65
original source: www.iso.org
Withdrawn/recalled products and end products still Produk yang ditarik/ di-recall dan produk akhir yang
in stock shall be secured or held under the control masih dalam stok harus diamankan atau disimpan di
of the organization until they are managed in bawah kendali organisasi sampai dikelola sesuai
accordance with 8.9.4.3. dengan 8.9.4.3.

The cause, extent and result of a withdrawal/recall Penyebab, luasnya (cakupan) dan hasil penarikan/
shall be retained as documented information and recall harus disimpan sebagai informasi
reported to the top management as input for the terdokumentasi dan dilaporkan kepada manajemen
management review (see 9.3). puncak sebagai masukan untuk tinjauan manajemen
(lihat 9.3).

The organization shall verify the implementation Organisasi harus memverifikasi implementasi dan
and effectiveness of withdrawals/recalls through keefektifan penarikan/ recall melalui penggunaan
the use of appropriate techniques (e.g. mock teknik yang sesuai (misalnya mock withdrawal/ mock-
withdrawal/recall or practice withdrawal/recall) and recall atau praktik penarikan/ recall) dan menyimpan
retain documented information. informasi terdokumentasi.

9 Performance evaluation 9 Evaluasi kinerja

9.1 Monitoring, measurement, analysis and 9.1 Pemantauan, pengukuran, analisa dan
evaluation evaluasi

9.1.1 General 9.1.1 Umum

The organization shall determine: Organisasi harus menentukan:

a) what needs to be monitored and measured; a) apa yang perlu dipantau dan diukur;

b) the methods for monitoring, measurement, b) metode untuk pemantauan, pengukuran, analisa
analysis and evaluation, as applicable, to dan evaluasi, sebagaimana berlaku, untuk
ensure valid results; memastikan hasil yang valid;

c) when the monitoring and measuring shall be c) ketika pemantauan dan pengukuran harus
performed; dilakukan;

d) when the results from monitoring and d) ketika hasil dari pemantauan dan pengukuran
measurement shall be analysed and evaluated; harus dianalisa dan dievaluasi;

e) who shall analyse and evaluate the results from e) siapa yang akan menganalisa dan mengevaluasi
monitoring and measurement. hasil dari pemantauan dan pengukuran.

The organization shall retain appropriate Organisasi harus menyimpan informasi


documented information as evidence of the results. terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti hasil.

The organization shall evaluate the performance Organisasi harus mengevaluasi kinerja dan efektivitas
and the effectiveness of the FSMS. SMKP.

9.1.2 Analysis and evaluation 9.1.2 Analisa dan evaluasi

The organization shall analyse and evaluate Organisasi harus menganalisa dan mengevaluasi
appropriate data and information arising from data dan informasi yang sesuai yang timbul dari
monitoring and measurement, including the results pemantauan dan pengukuran, termasuk hasil
of verification activities related to PRPs and the kegiatan verifikasi terkait PRP dan rencana
hazard control plan (see 8.8 and 8.5.4), the internal pengendalian bahaya (lihat 8.8 dan 8.5.4), audit
audits (see 9.2) and external audits. internal (lihat 9.2) dan audit eksternal.

54 / 65
original source: www.iso.org
The analysis shall be carried out: Analisa harus dilakukan:

a) to confirm that the overall performance of the a) untuk mengonfirmasi bahwa keseluruhan kinerja
system meets the planned arrangements and sistem memenuhi pengaturan yang direncanakan
the FSMS requirements established by the dan persyaratan SMKP yang ditetapkan oleh
organization; organisasi;

b) to identify the need for updating or improving b) untuk mengidentifikasi kebutuhan untuk
the FSMS; memperbarui atau meningkatkan SMKP;

c) to identify trends which indicate a higher c) untuk mengidentifikasi tren yang mengindikasikan
incidence of potentially unsafe products or insiden yang lebih tinggi dari produk yang
process failures; berpotensi tidak aman atau kegagalan proses;

d) to establish information for planning of the d) untuk menetapkan informasi untuk perencanaan
internal audit programme related to the status program audit internal terkait dengan status dan
and importance of areas to be audited; pentingnya area yang akan diaudit;

e) to provide evidence that corrections and e) untuk memberikan bukti bahwa koreksi langsung
corrective actions are effective. dan tindakan korektif efektif.

The results of the analysis and the resulting Hasil analisa dan kegiatan yang dihasilkan harus
activities shall be retained as documented disimpan sebagai informasi terdokumentasi. Hasilnya
information. The results shall be reported to top harus dilaporkan kepada manajemen puncak dan
management and used as input to the digunakan sebagai masukan untuk tinjauan
management review (see 9.3) and the updating of manajemen (lihat 9.3) dan pembaruan SMKP (lihat
the FSMS (see 10.3). 10.3).

NOTE Methods to analyse data can include CATATAN Metode untuk menganalisa data dapat
statistical techniques. mencakup teknik statistik.

9.2 Internal audit 9.2 Audit internal

9.2.1 The organization shall conduct internal audits 9.2.1 Organisasi harus melakukan audit internal pada
at planned intervals to provide information on interval yang direncanakan untuk memberikan
whether the FSMS: informasi apakah SMKP:

a) conforms to: a) sesuai dengan:

1) the organization’s own requirements for 1) persyaratan organisasi sendiri untuk FSMS-
its FSMS; nya;

2) the requirements of this document; 2) persyaratan dokumen ini;

b) is effectively implemented and maintained. b) diimplementasikan dan dipelihara secara efektif.

9.2.2 The organization shall: 9.2.2 Organisasi harus:

a) plan, establish, implement and maintain (an) a) merencanakan, menetapkan, menerapkan, dan
audit programme(s), including the frequency, memelihara program audit, termasuk frekuensi,
methods, responsibilities, planning metode, tanggung jawab, persyaratan
requirements and reporting, which shall take perencanaan dan pelaporan, yang harus
into consideration the importance of the mempertimbangkan pentingnya proses yang
processes concerned, changes in the FSMS, bersangkutan, perubahan dalam SMKP, dan hasil
and the results of monitoring, measurement dari pemantauan, pengukuran, serta audit
and previous audits; sebelumnya;

55 / 65
original source: www.iso.org
b) define the audit criteria and scope for each b) menetapkan kriteria dan ruang lingkup audit untuk
audit; setiap audit;

c) select competent auditors and conduct audits c) memilih auditor yang kompeten dan melakukan
to ensure objectivity and the impartiality of the audit untuk memastikan objektivitas dan
audit process; ketidakberpihakan proses audit;

d) ensure that the results of the audits are d) memastikan bahwa hasil audit dilaporkan kepada
reported to the food safety team and relevant tim keamanan pangan dan manajemen terkait;
management;

e) retain documented information as evidence of e) menyimpan informasi terdokumentasi sebagai


the implementation of the audit programme and bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit;
the audit results;

f) make the necessary correction and take the f) membuat koreksi langsung yang diperlukan dan
necessary corrective action within the agreed mengambil tindakan korektif yang diperlukan
time frame; dalam kerangka waktu yang disepakati;

g) determine if the FSMS meets the intent of the g) menentukan apakah SMKP memenuhi maksud
food safety policy (see 5.2) and objectives of kebijakan keamanan pangan (lihat 5.2) dan
the FSMS (see 6.2). sasaran SMKP (lihat 6.2).

Follow-up activities by the organization shall Kegiatan tindak lanjut oleh organisasi harus
include the verification of the actions taken and the mencakup verifikasi tindakan yang diambil dan
reporting of the verification results. pelaporan hasil verifikasi.

NOTE ISO 19011 provides guidelines for auditing CATATAN ISO 19011 memberikan pedoman untuk
management systems. mengaudit sistem manajemen.

9.3 Management review 9.3 Tinjauan manajemen

9.3.1 General 9.3.1 Umum

Top management shall review the organization’s Manajemen puncak harus meninjau SMKP organisasi,
FSMS, at planned intervals, to ensure its pada interval yang direncanakan, untuk memastikan
continuing suitability, adequacy and effectiveness. kesesuaian, kecukupan, dan efektivitasnya yang
berkelanjutan.

9.3.2 Management review input 9.3.2 Masukan tinjauan manajemen

The management review shall consider: Tinjauan manajemen harus mempertimbangkan:

a) the status of actions from previous a) status tindakan dari tinjauan manajemen
management reviews; sebelumnya;

b) changes in external and internal issues that are b) perubahan dalam isu-isu eksternal dan internal
relevant to the FSMS, including changes in the yang relevan dengan SMKP, termasuk perubahan
organization and its context (see 4.1); dalam organisasi dan konteksnya (lihat 4.1);

c) information on the performance and the c) informasi tentang kinerja dan efektivitas SMKP,
effectiveness of the FSMS, including trends in: termasuk tren dalam:

1) result(s) of system updating activities 1) hasil dari kegiatan pembaruan sistem (lihat
(see 4.4 and 10.3); 4.4 dan 10.3);

56 / 65
original source: www.iso.org
2) monitoring and measurement results; 2) hasil pemantauan dan pengukuran;

3) analysis of the results of verification 3) analisa hasil kegiatan verifikasi terkait PRP
activities related to PRPs and the dan rencana pengendalian bahaya (lihat
hazard control plan (see 8.8.2); 8.8.2);

4) nonconformities and corrective actions; 4) ketidaksesuaian dan tindakan korektif;

5) audit results (internal and external); 5) hasil audit (internal dan eksternal);

6) inspections (e.g. regulatory, customer); 6) inspeksi (misalnya dari pemerintah, dari


pelanggan);
7) the performance of external providers; 7) kinerja penyedia eksternal;

8) the review of risks and opportunities and 8) tinjauan risiko dan peluang
of the effectiveness of actions taken to serta keefektifan tindakan yang diambil
address them (see 6.1); untuk mengatasinya (lihat 6.1);

9) the extent to which objectives of the 9) sejauh mana sasaran SMKP telah
FSMS have been met; dipenuhi;

d) the adequacy of resources; d) kecukupan sumber daya;

e) any emergency situation, incident (see 8.4.2) or e) setiap situasi darurat, insiden (lihat 8.4.2) atau
withdrawal/recall (see 8.9.5) that occurred; penarikan/ recall (lihat 8.9.5) yang terjadi;

f) relevant information obtained through external f) informasi yang relevan diperoleh melalui
(see 7.4.2) and internal (see 7.4.3) komunikasi eksternal (lihat 7.4.2) dan internal
communication, including requests and (lihat 7.4.3), termasuk permintaan dan keluhan
complaints from interested parties; dari pihak yang berkepentingan;

g) opportunities for continual improvement. g) peluang untuk perbaikan berkelanjutan.

The data shall be presented in a manner that Data harus disajikan dengan cara yang
enables top management to relate the information memungkinkan manajemen puncak untuk
to stated objectives of the FSMS. menghubungkan informasi dengan sasaran SMKP
yang dinyatakan.

9.3.3 Management review output 9.3.3 Output tinjauan manajemen

The outputs of the management review shall Output dari tinjauan manajemen harus mencakup:
include:

a) decisions and actions related to continual a) keputusan dan tindakan yang terkait dengan
improvement opportunities; peluang peningkatan berkelanjutan;

b) any need for updates and changes to the b) setiap kebutuhan untuk pembaruan dan
FSMS, including resource needs and revision perubahan pada SMKP, termasuk kebutuhan
of the food safety policy and objectives of the sumber daya dan revisi kebijakan keamanan
FSMS. pangan dan sasaran SMKP.

The organization shall retain documented Organisasi harus menyimpan informasi


information as evidence of the results of terdokumentasi sebagai bukti dari hasil tinjauan
management reviews. manajemen.

57 / 65
original source: www.iso.org
10 Improvement 10 Perbaikan

10.1 Nonconformity and corrective action 10.1 Ketidaksesuaian dan tindakan korektif

10.1.1 When a nonconformity occurs, the 10.1.1 Ketika ketidaksesuaian terjadi, organisasi
organization shall: harus:

a) react to the nonconformity and, as applicable: a) bereaksi terhadap ketidaksesuaian dan,


sebagaimana berlaku:

1) take action to control and correct it; 1) mengambil tindakan untuk


mengendalikan dan memperbaikinya;

2) deal with the consequences; 2) menghadapi konsekuensinya;

b) evaluate the need for action to eliminate the b) mengevaluasi perlunya tindakan untuk
cause(s) of the nonconformity, in order that it menghilangkan penyebab ketidaksesuaian, agar
does not recur or occur elsewhere, by: tidak berulang atau terjadi di tempat lain, dengan:

1) reviewing the nonconformity; 1) meninjau ketidaksesuaian;

2) determining the causes of the 2) menentukan penyebab ketidaksesuaian;


nonconformity;

3) determining if similar nonconformities 3) menentukan apakah ada


exist, or could potentially occur; ketidaksesuaian serupa, atau
berpotensi terjadi;

c) implement any action needed; c) melaksanakan tindakan yang diperlukan;

d) review the effectiveness of any corrective d) meninjau efektivitas tindakan perbaikan yang
action taken; dilakukan;

e) make changes to the FSMS, if necessary. e) membuat perubahan pada SMKP, jika perlu.

Corrective actions shall be appropriate to the Tindakan korektif harus sesuai dengan efek
effects of the nonconformities encountered. ketidaksesuaian yang ditemui.

10.1.2 The organization shall retain documented 10.1.2 Organisasi harus menyimpan informasi
information as evidence of: terdokumentasi sebagai bukti dari:

a) the nature of the nonconformities and any a) sifat ketidaksesuaian dan tindakan selanjutnya
subsequent actions taken; yang diambil;

b) the results of any corrective action. b) hasil dari setiap tindakan perbaikan.

10.2 Continual improvement 10.2 Peningkatan berkelanjutan

The organization shall continually improve the Organisasi harus terus meningkatkan kesesuaian,
suitability, adequacy and effectiveness of the kecukupan, dan efektivitas SMKP.
FSMS.

Top management shall ensure that the Manajemen puncak harus memastikan bahwa
organization continually improves the effectiveness organisasi terus meningkatkan efektivitas SMKP
of the FSMS through the use of communication melalui penggunaan komunikasi (lihat 7.4), tinjauan

58 / 65
original source: www.iso.org
(see 7.4), management review (see 9.3), internal manajemen (lihat 9.3), audit internal (lihat 9.2),
audit (see 9.2), analysis of results of verification analisa hasil kegiatan verifikasi (lihat 8.8.2), validasi
activities (see 8.8.2), validation of control tindakan pengendalian dan kombinasi tindakan
measure(s) and combination(s) of control pengendalian (lihat 8.5.3), tindakan korektif (lihat
measure(s) (see 8.5.3), corrective actions (see 8.9.3) dan pemutakhiran SMKP (lihat 10.3).
8.9.3) and FSMS updating (see 10.3).

10.3 Update of the food safety management 10.3 Pembaruan sistem manajemen keamanan
system pangan

Top management shall ensure that the FSMS is Manajemen puncak harus memastikan bahwa SMKP
continually updated. To achieve this, the food terus diperbarui. Untuk mencapai hal ini, tim
safety team shall evaluate the FSMS at planned keamanan pangan harus mengevaluasi SMKP pada
intervals. The team shall consider whether it is interval yang direncanakan. Tim harus
necessary to review the hazard analysis (see mempertimbangkan apakah perlu untuk meninjau
8.5.2), the established hazard control plan (see analisa bahaya (lihat 8.5.2), rencana pengendalian
8.5.4) and the established PRPs (see 8.2). The bahaya yang telah ditetapkan (lihat 8.5.4) dan PRP
updating activities shall be based on: yang telah ditetapkan (lihat 8.2). Kegiatan pembaruan
harus didasarkan pada:

a) input from communication, external as well as a) masukan dari komunikasi, eksternal maupun
internal (see 7.4); internal (lihat 7.4);

b) input from other information concerning the b) masukan dari informasi lain mengenai
suitability, adequacy and effectiveness of the kesesuaian, kecukupan dan efektivitas SMKP;
FSMS;

c) output from the analysis of results of c) keluaran dari analisa hasil kegiatan verifikasi (lihat
verification activities (see 9.1.2); 9.1.2);

d) output from management review (see 9.3). d) keluaran dari tinjauan manajemen (lihat 9.3).

System updating activities shall be retained as Kegiatan pembaruan sistem harus disimpan sebagai
documented information and reported as input to informasi terdokumentasi dan dilaporkan sebagai
the management review (see 9.3). masukan untuk tinjauan manajemen (lihat 9.3).

59 / 65
original source: www.iso.org
Annex A Lampiran A
(Informative) (Bersifat informatif)
Cross references between the CODEX HACCP Acuan silang antara HACCP CODEX dan dokumen ini
and this document

Table A.1 — Cross references between the Tabel A.1 — Acuan silang antara prinsip-prinsip
CODEX HACCP principles and application steps HACCP Codex dan langkah-langkah penerapannya
and clauses of this document dan klausul-klausul dari dokumen ini

CODEX HACCP CODEX HACCP application stepsa This document


Principles (Langkah-langkap penerapan HACCP (Dokumen ini)
(Prinsip HACCP Codex) CODEX)
Assemble HACCP Team Step 1 5.3 Food safety team
(Bentuk Tim HACCP) (Tim keamanan pangan)

Describe product Step 2 8.5.1.2 Characteristics of raw materials,


(Deskripsi produk) ingredients and product-contact
materials
(Karakteristik bahan baku, ingredien dan
bahan-kontak-produk)

8.5.1.3 Characteristics of end products


(Karakteristik produk akhir)

Identify intended use Step 3 8.5.1.4 Intended use


(Identifikasi tujuan penggunaan) (Tujuan penggunaan)

Construct flow diagram Step 4 8.5.1.5 Flow diagrams and descriptions


(Buat diagram alir) of processes
(Diagram alir dan deskripsi proses)
On-site confirmation of Step 5
flow diagram
(Konfirmasi diagram alir di
tempat)

Principle 1 List all potential hazards Step 6 8.5.2 Hazard analysis


Conduct a hazard (Daftarkan semua potensi (Analisa bahaya)
analysis bahaya)
(Lakukan Analisa bahaya)
Conduct a hazard analysis 8.5.3 Validation of control measure(s)
(lakukan Analisa bahaya) and combinations of control
Consider control measures measure(s)
(pertimbangkan tindakan (Validasi tindakan pengendalian dan
pengendalian) kombinasi tindakan pengendalian)

Principle 2 Determine CCPs Step 7 8.5.4 Hazard control plan


Determine the (Tentukan CCP) (Rencana pengendalian bahaya)
critical control points
(CCPs)
(Tentukan Titik Kendali
Kritis/ CCP)

Principle 3 Establish critical limits for Step 8 8.5.4 Hazard control plan
Establish critical each CCP (Rencana pengendalian bahaya)
limit(s)

60 / 65
original source: www.iso.org
(Tetapkan batas kritis) (Tetapkan batas kritis untuk
setiap CCP)
Principle 4 Establish a monitoring Step 9 8.5.4.3 Monitoring systems at CCPs and
Establish a system to system for each CCP for OPRPs
monitor control of (Tetapkan sistem pemantauan (Sistem pemantauan di CCP dan untuk
CCP untuk setiap CCP) OPRP)
(Tetapkan sistem untuk
memantau pengendalian
CCP)

Principle 5 Establish corrective Step 8.5.4 Hazard control plan


Establish the actions 10 (Rencana pengendalian bahaya)
corrective action to (Tetapkan tindakan korektif)
be taken when 8.9.2 Corrections
monitoring indicates (Koreksi langsung)
that a particular CCP 8.9.3 Corrective actions
is not under control (Tindakan korektif)
(Tetapkan tindakan
korektif yang diambil
ketika pemantauan
menunjukkan CCP
tertentu tidak dalam
batas kendali)

Principle 6 Establish verification Step 8.7 Control of monitoring and


Establish procedures procedures 11 measuring
for verification to (Tetapkan prosedur verifikasi) (Pengendalian pemantauan dan
confirm that the pengukuran)
HACCP system is
8.8 Verification related to PRPs and
working effectively
(Tetapkan prosedur untuk the hazard control plan
verifikasi guna (Verifikasi terkait PRP dan rencana
mengkonfirmasikan pengendalian bahaya)
bahwa sistem HACCP
bekerja efektif) 9.2 Internal audit
(Audit internal)
Principle 7 Establish documentation Step 7.5 Documented information
Establish and record keeping 12 (Informasi terdokumentasi)
documentation (Tetapkan dokumentasi dan
concerning all penyimpanan catatan)
procedures and
records appropriate
to these principles
and their application
(Tetapkan dokumentasi
terkait semua prosedur
dan catatan yang sesuai
dengan prinsip-prinsip ini
dan penerapannya)
a
CODEX publications are available via Reference [12].

61 / 65
original source: www.iso.org
Annex B Lampiran B

(Informative) (Bersifat informatif)

Cross references between this document and ISO Acuan silang antara dokumen ini dan ISO 22000:2005
22000:2005

62 / 65
original source: www.iso.org
63 / 65
original source: www.iso.org
64 / 65
original source: www.iso.org
65 / 65
original source: www.iso.org

Anda mungkin juga menyukai