Anda di halaman 1dari 5

KESEIMBANGAN ASAM-BASA

pH
pH adalah cerminan rasio asam terhadap basa dalam cairan ekstrasel.
pH mencerminkan konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion
hidrogen, semakin tinggi keasaman suatu larutan dan semakin rendah pH-nya. Sebaliknya,
semakin tinggi pH, semakin rendah konsentrasi ion hidrogen dan semakin basa larutannya.
Asam
Asam adalah zat yang mampu membebaskan sebuah ion hidrogen
Basa
Basa adalah setiap zat yang dapat menerima sebuah ion hidrogen, sehingga zat tersebut dapat
mengeluarkan ion hidrogen dari larutan.
Penyangga
Penyangga adalah suatu zat yang mampu menyerap ion hidrogen dari suatu larutan, atau
membebaskan ion hidrogen ke dalam larutan, sehingga dapat mencegah fluktuasi pH yang
besar.
Sistem Penyangga Bikarbonat-Asam Karbonat
Sistem ini bekerja dalam darah untuk menyangga pH plasma. Apabila ion-ion hidrogen bebas
ditambahkan ke dalam darah yang mengandung bikarbonat, maka ion-ion bikarbonat akan
mengikat ion hidrogen dan berubah menjadi asam karbonat (H2CO3).
Sistem Penyangga Fosfat
Sistem penyangga ini digunakan oleh ginjal untuk menyangga urine sewaktu ginjal
mengeksresi ion hidrogen.
Sistem Penyangga Hemoglobin
Hemoglobin mengikat ion-ion hidrogen bebas sewaktu beredar melewati sel-sel yang
bermetabolisme secara aktif. Dengan mengikat ion hidrogen bebas, maka peningkatan
konsentrasi ion hidrogen bebas dalam darah dapat diperkecil dan pH darah vena hanya turun
sedikit apabila dibandingkan dengan darah arteri.
Kontrol Respirasi Terhadap Keseimbangan Asam-Basa
Walaupun bukan suatu asam, karbondioksida menjadi asam sewaktu berikatan dengan air
untuk membentuk asam karbonat.
Sistem ini dapat berjalan karena kepekaan pusat pernapasan di otak terhadap ion hidrogen
bebas, yang berubah-rubah sesuai kadar karbondioksida.
Produksi Karbondioksida dan Pengangkutannya dalam Darah
Eliminasi Karbondioksida oleh Paru
Aksi Massa Karbon Dioksida dan Hidrogen
Penyangga Urine
Penanganan Bikarbonat oleh Ginjal
Kontrol Ginjal Terhadap Keseimbangan Asam-Basa
ASIDEMIA
Asidemia adalah penurunan pH arteri di bawah 7,35. Penyebab asidemia dapat berupa
pernapasan, ginjal, atau metabolik.
ASIDOSIS
Asidosis adalah peningkatan sistemik konsentrasi ion hidrogen. Konsentrasi ion hidrogen
dapat meningkat karena kegagalan paru mengeluarkan karbondioksida, atau apabila terjadi
produksi asam-asam yang mudah dan tidak mudah menguap secara berlebihan.
ALKALEMIA
Alkalemia adalah peningkatan pH darah di atas 7,45. Penyebab alkalemia dapat berupa
pernapasan, ginjal, atau metabolik.
ALKALOSIS
Alkalosis adalah penurunan sistemik konsentrasi ion hidrogen. Konsentrasi ion hidrogen
dapat turun akibat pengeluaran karbondioksida yang berlebihan selama hiperventilasi
KOMPENSASI
Paru dan ginjal bekerja bersama untuk mempertahankan pH plasma dalam rentang 7,35
sampai 7,45.
ASIDOSIS RESPIRATORIK
Asidosis respiratorik adalah penurunan pH arteri yang terjadi akibat gangguan respirasi
primer
Penyebab Asidosis Respiratorik
Penyebab asidosis respiratorik mencakup semua gangguan paru obstruktif serta hipoventilasi
apapun sebabnya, termasuk over dosis obat atau obstruksi jalan napas.
Kompensasi untuk Asidosis Respiratorik
Apabila asidosis disebabkan oleh masalah pernapasan, maka timbul kompensasi ginjal.
Kompensasi ginjal menyebabkan peningkatan sekresi dan eksresi asam serta peningkatan
reabsorpsi basa.
Gambaran Klinis
 Gejala-gejala neurologis misalnya nyeri kepala, perubahan perilaku, dan tremor.
 Dapat terjadi depresi pernapasan akibat peningkatan karbon dioksida.
Perangkat Diagnostik
 Tekanan parsial CO2 > 45 mmHg (karena peningkatan CO2 adalah penyebab masalah)
 Kadar bikarbonat meningkat plasma meningkat (> 28 miliekuivalen per liter)
 Konsentrasi ion hidrogen yang tinggi (<7,35)
Komplikasi
Paralisis dan koma akibat vasodilatasi serebrum sebagai respons terhadap peningkatan
konsentrasi CO2 jika kadarnya menjadi toksis.
Penatalaksanaan
Perbaikan ventilasi penting dilakukan. Mungkin diperlukan ventilasi mekanis.
ALKALOSIS RESPIRATORIK
Alkalosis respiratorik adalah peningkatan pH arteri yang terjadi akibat gangguan pernapasan.
Alkalosis respiratorik terjadi apabila kadar CO2 turun di bawah 38 mmHg
Penyebab
Alkalosis respiratorik terjadi akibat hiperventilasi. Penyebab hiperventilasi antara lain adalah
demam dan rasa cemas.
Kompensasi untuk alkalosis respiratorik
Alkalosis yang disebabkan oleh gangguan pernapapasan akan merangsang kompensasi ginjal
Gambaran Klinis
 Pernapasan yang cepat yang menjadi penyebab alkalosis
 Gangguan susunan saraf pusat termasuk pusing, kontraksi otot, dan perubahan
kesadaran.
Perangkat Diagnostik
Tekanan parsial CO2 di bawah 35 mmHg
Kadar bikarbonat akan menurun (< 22 miliekuivalen per liter)
Komplikasi
Kejang dan koma bila keadaan menetap atau menjadi makin parah.
Penatalaksanaan
 Menentukan dan mengatasi penyebab hiperventilasi adalah terapi yang paling berhasil.
 Meningkatkan tekanan CO2 dengan bernapas melalui suatu kantong dan menghirup
kembali udara yang dikeluarkan dapat mengatasi alkalosis pada situasi akut.
ASIDOSIS METABOLIK
Asidosis metabolik adalah penurunan pH arteri akibat masalah nonrespirasi.
Penyebab
Asidosis metabolik dapat timbul apabila terjadi peningkatan produksi asam-asam yang tidak
mudah menguap, penurunan kliren ginjal atas asam-asam yang tidak mudah menguap, atau
kekuarnya bikarbonat.
Asam yang Tidak Mudah Menguap
Penurunan Klirens ion Hidrogen oleh Ginjal
Hilangnya bikarbonat
Kompensasi
Kompensasi respirasi untuk asidosis metabolik berupa ekspirasi lebih banyak CO2 oleh paru
melalui peningkatan kecepatan dan kedalaman pernapasan.
Gambaran Klinis
 Lemah dan keletihan akibat gangguan fungsi otot.
 Anoreksia, mual, dan muntah.
 Kulit yang hangat memerah karena penurunan sensitifitas pH sebagai respons vaskular
terhadap rangsangan simpatis.
Perangkat Diagnostik
 Bikarbonat < 22 miliekuivalen per liter
 Tekanan parsial CO2 < 35 mmHg
 pH < 7,35
Komplikasi
Osteodistrofi
Apabila pH < 7,0, maka dapat terjadi disritmia jantung. Hal ini dapat terjadi karena akibat
perubahan dalam hantaran jantung yang timbul sebagai respons langsung terhadap penurunan
pH, dan karena efek peningkatan konsentrasi ion hidrogen pada kalium plasma dan intrasel.
Penatalaksanaan
Pemberian natrium bikarbonat
ALKALOSIS METABOLIK
Alkalosis metabolik adalah peningkatan pH arteri akibat gangguan nonrespirasi
Penyebab
Hilangnya asam
Peningkatan Kadar Bikarbonat
Penurunan Volume Cairan
Perubahan Kadar Elektrolit Ekstrasel
Kompensasi
Penurunan kecepatan dan kedalaman pernapasan
Gambaran Klinis
Konfusi, refleks yang hiperaktif, spasme, dan tetani (kontraksi otot yang menetap
Perangkat Diagnostik
HCO3 > 28 miliekuivalen per liter
PaCO2 > 45 mmHg
pH > 7,45
Komplikasi
Disrtitmia dan koma akibat depolarisasi neuron dan sel otot jantung
Penatalaksanaan
Apabila penyebabnya adalah defisiensi klorida atau kalium, maka ion-ion tersebut
harus diganti
Apabila penyebabnya adalah penurunan volume cairan ekstrasel, maka diperlukan
sulih dengan larutan salin.

Anda mungkin juga menyukai