Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“KUALITAS PRIBADI SEORANG PENDIDIK”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbimngan dan Konseling
Dosen Pengampu: Dr. Drs. Heru Mugiarso, M.Pd

Disusun Oleh:
Cofishta Dian Santosa 2601422034
Indah Mulyani 2601422022
Novia Indriana Putry 2601422027
Muhammad Syaroful Ilmi 2303010078
Muhammad Wahyu Prayogo 7101422367
Dimas Okta Widyatama 2306010222
Azka Auliya 2401422012
Natasya Aulia 2303070101

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas kehadirat-Nya
kami dapat menyusun makalah dengan isi materi “Kualitas Pribadi Seorang Pendidik”
dengan baik dan tepat waktu. Dalam makalah ini kami memaparkan materi yang disusun
sesuai dengan Langkah-langkah membuat makalah yang baik agar dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen pengampu Mata Kuliah Bimbingan dan
Konseling dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat
dijadikan bekal untuk penyempurnaan makalah ini.

Semarang, 3 Maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................7
2.1 Ciri-ciri Pendidik yang Berkualitas...............................................................................................7
2.2 Indikator Kualitas Pendidik...........................................................................................................7
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Guru........................................................................8
2.4 Karakteristik Pendidik yang Memiliki Kompetensi Kepribadian..................................................8
2.5 Kepribadian Pendidik Dapat Mencerminkan Pendidik yang Ideal................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................................10
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidik merupakan salah satu unsur pokok dalam pendidikan. Menurut


Rohmadi 2011:19, Guru diibaratkan seorang tokoh yang membentuk karakter
siswanya sebagai generasi masa depan yang berkarakter dan bertenggung jawab.
Pendidik memiliki tugas yang krusial dalam pendidikan, yakni bertanggung jawab
dalam penyampaian materi dan memberikan bimbingan karakter. Oleh karena hal
tersebut, seorang pendidik harus memiliki 4 kompetensi guru. Hal tersebut telah di
atur dalam Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen yang mengamanatkan bahwa Guru harus memiliki kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan seorang guru dalam


memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan
peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi
yang mereka miliki. Yang kedua, kompetensi kepribadian adalah kemampuan
personal pendidik yang mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan
memiliki wibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang
baik bagi peserta didik. Selanjutnya, Kompetensi sosial yaitu kemampuan yang
dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga
kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di sekitar
sekolah. Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi
profesional merupakan penguasaan mengenai materi pembelajaran yang luas dan
mendalam. Hal ini meliputi materi kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu
materi pembelajaran dan menguasai metodologi keilmuannya.

Tantangan yang dihadapi guru semakin kemari semakin kompleks. Masalah


yang termasuk krusial pada saat ini adalah penerapan Projek penguatan Profil pelajar
Pancasila (P5). Projek ini memiliki tujuan melahirkan siswa yang memiliki karakter
yang baik sesuai dengan nilai luhur dalam sila Pancasila.

Dengan hal tersebut, tentu saja agar projek P5 dapat terlaksana dengan baik,
maka dibutuhkan seorang guru atau pendidik yang memahami karakter dalam nilai
luhur Pancasila. Oleh karenanya, seorang pendidik harus memiliki kompetensi
kepribadian yang baik. Dengan guru yang berkaratter baik, maka diharapkan peserta
didik yang diajar akan memiliki contoh nyata dalam membangun karakter tersebut.
.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri pendidik yang berkualitas?
2. Bagaimana indikator kualitas pendidik?
3. Apa saja factor yang mempengaruhi kualitas pendidik?
4. Bagaimana karakteristik pendidik yang memiliki kompetensi kepribadian?
5. Bagaimana kepribadian pendidik dapat mencerminkan pendidik yang ideal?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana ciri pendidik yang berkualitas.
2. Mengetahui apa saja indikator kualitas pendidik.
3. Menyebutkan factor yang mempengaruhi kualitas pendidik.
4. Mengetahui bagaimana karakteristik pendidik yang memiliki kompetensi
kepribadian.
5. Mengetahui bagaimana kepribadian pendidik dapat mencerminkan pendidik
tersebut disebut ideal.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Pendidik yang Berkualitas


Sejalan dengan hal yang akan dibahas, yakni ciri pendidik yang berkualitas,
seorang ahli Bernama Raka Joni berpendapat bahwa ada tiga kompetensi yang dapat
dijadikan kriteria pendidik yang berkualitas, yakni:
1. Kompetensi Personal, yakni seorang pendidik harus memiliki kepribadian
yang mantap dan bagus agar dapat dijadikan teladan oleh peserta didik.
2. Kompetensi Profesional, yakni seorang pendidik harus memiliki pengetahuan
yang luas dan mendalam pada bidang studi yang dia ajarkan serta mampu
menyiapkan metode dalam penyampaian materinya.
3. Kompetensi Kemasyarakatan, yakni seorang pendidik haerus memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan siswa dan orangtua siswanya, serta
berkomunikasi dengan Masyarakat lingkungan sekolah.
Di bawah ini juga pendapat dari ahli yang bernama P. Wiggens dalam bukunya
‘Students Teacher in Action’ mengenai potret diri sebagai seorang pendidik. Seorang
pendidik harus bisa membaca dirinya sendiri. Bila pendidik berkaca pada dirinya
sendiri maka ada tiga pribadi. Yaitu:
1. Pendidik dengan konsep dirinya sendiri (self concept)
2. Pendidik dengan idenya (self idea)
3. Pendidik dengan realita yang dihadapi pendidik (self reality)

2.2 Indikator Kualitas Pendidik


Indikator kualitas seorang pendidik dapat dinilai dari kepribadian pendidik
tersebut. Kepribadian merupakan landasan utama yang harus dimiliki guru untuk
dapat melaksanakan kegiatan mendidik dengan efektif dan kondusif. Kepribadian
yang baik memiliki pengaruh yang besar dalam keberhasilan kegiatan belajar
mengajar. Kepribadian yang sehat akan mendorong tumbuhnya kreativitas dan
menunjang tercapainya prestasi. Adapun indikator kepribadian yang sehat yakni:

1. Tidak emosional
Emosi yang stabil sangat penting dimiliki oleh pendidik. Kondisi emosi
pendidik yang berbeda dalam mengajarkan materi yang sama akan
membuahkan hasil yang berbeda pula. Pendidik yang mengajarkan materi
dengan ceria akan berbeda dengan pendidik yang mengajarkan materi dengan
marah -marah. Siswa dapat menangkap materi dengan mudah jika dalam
lingkungan emosi yang sehat.

2. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan perasaan yang kuat untuk melaksanakan
kewajiban dengan sebaik-baiknya. Seorang pendidik yang baik akan memiliki
sikap tanggung jawab. Dengan memiliki sikap tersebut, maka pendidik akan
berusaha dengan sebaik mungkin untuk melakukan kewajibannya, yakni
mengajar dan membimbing siswanya untuk menjadi lebih baik.

3. Tegas
Seorang pendidik yang baik harus tegas, namun tidak membuat peserta didik
takut. Banyak yang salah mengartikan antara tegas dan menakut-nakuti. Tegas
merupakan sikap yang dapat memunculkan semangat dan kedisiplinan bagi
siswa.

4. Dekat dengan peserta didik


Seorang pendidik yang baik, harus memiliki jalinan dekekatan dengan peserta
didiknya. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat leluasa bertanya
kepada pendidik mengenai materi yang belum jelas, atau sharing untuk
mengembangkan potensi peserta didik.

Setiap pendidik pasti memiliki kepribadiannya masing-masing. namun 4


indikator di atas merupakan beberapa kepribadian yang paling tidak dimiliki
oleh seorang pendidik yang baik. Pada dasarnya kepribadian itu abstrak dan
tidak bisa dilihat. Namun kepribadian bisa dirasakan. Dengan kepribadian
yang baik, maka pendidik dapat dikatakan sebagai pendiidk yang berkualitas.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Guru


1. Imbalan jasa
2. Rasa aman saat Mengajar
3. Hubungan antar Pribadi Pendidik
4. Lingkungan Kerja
5. Kesempatan untuk pengembangan dan peningkatan diri pendidik

Kesejahteraan guru sangat mempengaruhi kualitasnya dalam melakukan aktivitas


pendidikan. Hal tersebut selaras dengan data dari BNN tahun 1999. Hal yang dapat
menunjang kesejahteraan guru yang paling krusial adalah gaji. Selain gaji, unsur lain yang
menunjang meliputi kelancaran kenaikan pangkat, rasa aman dalam menjalakan tugasnya saat
mendidik, kepastian kariesnya dalam menjadi pendidik, hubungannya dengan pendidik atau
siswa, dan kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan diri pendidik.

2.4 Karakteristik Pendidik yang Memiliki Kompetensi Kepribadian


Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh
pendidik agar kewajibannya sebagai pendidik dapat terlaksana semaksimal mungkin.
Kompetensi kepribadian meliputi dengan kinerja, ketrampilan teknis, dan penguasaan
materi. Indikator kompetensi kepribadian meliputi:
1. Menguasai materi yang akan diajarkan, meliputi struktur, konsep dan cara
pengajarannya.
2. Menguasai standar kompetensi Pelajaran, kompetensi dasar Pelajaran, dan
tujuan Pelajaran dari mata Pelajaran yang diampu.
3. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan materi dan menyampaikan
materi dengan kreatif agar mudah dipahami oleh siswa.
4. Mampu melakukan refleksi diri untuk mengembangkan profesionalitasnya
sebagai pendidik.
5. Sanggup dan mampu menggunakan teknologi dan media komunikasi
informasi dalam menunjang proses pembelajaran agar bisa mengikuti update
perkembangan zaman.

2.5 Kepribadian Pendidik Dapat Mencerminkan Pendidik yang Ideal


Guru yang ideal adalah guru yang didambakan peserta didik. Guru yang dapat
menjadi teladan dalam bertingkah laku maupun dalam bidang kognitifnya. Beberapa
kepribadian pendidik yang dapat mencerminkan pendidik yang ideal adalah:

1. Pendidik yang memahami dan bertanggung jawab akan profesinya


Pendidik yang benar-benar paham akan profesinya sebagai guru pasti akan
timbul rasa tanggung jawab yang kuat dari dalam dirinya untuk melaksanakan
kewajibannya sebagai pendidik dengan sebaik-baiknya. Pendidik akan
beusaha menjadi teladan yang baik bagi peserta didiknya. Pendidik akan
menerminkan sidat yang ceria, lemah lembut dan menerapkan salam, sapa,
senyum, sopan, dan sabar (5s).
2. Pendidik yang gemar membaca dan menulis
Pendidik merupakan sumber ilmu utama bagi siswa. Bisa diibaratkan pendidik
merupakan “google-nya” siswa. Oleh karena itu seorang pendidik harus
memiliki pengetahuan yang luas agar saat siswa bertanya pendidik bisa
menjawabnya dengan akurat. Oleh karenanya, pendidik harus gemar membaca
dan menulis agar dapat memiliki pengetahuan yang luas.
3. Pendidik yang sensitive dengan wajtu.
Pendidik yang ideal adalah pendidik yang bisa memanfaatkan waktu yang dia
miliki sebaik-baiknya. Tidak ada waktu luang bagi pendidik. Waktu yang ada
harus dimanfaatkan sebaik-baiknya, untuk mengajar, mendalami bahan ajar,
menciptakan media pembelajaran, maupun mengembangkan potensi diri
pendidik.
4. Pendidik yang kreatif dan inovatif
Pendidik kreatif dan inovatif berarti pendidik yang selalu mengevaluasi apa
yang kurang dari dirinya dan cara pembelajarannya, lalu dapat menyisipkan
hal baru untuk dapat menyempurnakan apa yang dirasa masih kurang
sebelumnya.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Guru merupakan salah satu unsur penting dalam dunia pendidikan. Di dalam proses
pendidikan, guru bertanggung jawab penuh terhadap perkembangan yang dialami oleh para
siswanya. Maka dari itu, kemampuan yang mumpuni diperlukan untuk menjadi guru yang
profesional. Profesionalisme guru akan sangat menentukan kualitas pendidikan yang
diberikan kepada siswa.

Untuk mencapai profesionalitas, guru seharusnya memiliki kompetensi yang


mumpuni. Sementara itu, standar kompetensi yang tertuang dalam peraturan Menteri
Pendidikan Nasional mengenai standar kualifikasi akademik serta kompetensi guru
menyebutkan bahwa guru profesional harus memiliki empat kompetensi guru professional,
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan
kompetensi sosial.

3.2 Saran
Sebagai penutup makalah ini penulis ingin menegaskan kembali bahwa mutu
pendidikan di Indonesia khususnya untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini, hanya dapat
diperbaiki dengan cara peningkatan kualitas guru sebagai pengajar. Peningkatan kualitas guru
tersebut dapat diselesaikan dengan tiga solusi. Untuk meningkatkan pemahaman guru akan
tugas dan panggilannya dalam dunia pendidikan maka sekolah harus terus menerus
mengingatkan konsep panggilan tersebut dalam kegiatan keprofesionalitasan (Professional
Development), menjadikan sekolah sebagai komunitas yang saling membangun, serta
menerapkan sistem mentoring guru di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai