Laporan Studi Kasus
Laporan Studi Kasus
Oleh :
Rona Azzah Zalva P
K5418069
Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang telah
memberikan karunia dan lindungan-Nya disertai keteguhan dan kesabaran hati,begitu besar rasa
syukur yang dirasakan, karena berkat Ridho-Nyalah sehingga akhirnya laporan studi kasus ini
dapat diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan
dan Konseling.
Dalam penyusunan laporan ini tentu tak terlepas dari pengarahan dan bimbingan dari
dosen pengampu. Maka dari itu penulis ucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada Bapak Dr.
Naharus Surur, M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling.
Dengan rasa rendah hati, Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi penyajian, penulisan, dan penggunaan tata bahasa. Oleh karena itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikkan dimasa yang akan
datang. Walaupun demikian penyusun mengharapkan laporan studi kasus ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Rona Azzah ZP
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul..................................................................................................................1
Kata Pengantar…..............................................................................................................2
Daftar Isi…........................................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN…............................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Tujuan…................................................................................................................4
C. Manfaat..................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup......................................................................................................5
A. Identifikasi Masalah............................................................................................6
1. Studi kasus.......................................................................................................6
2. Analisis............................................................................................................6
3. Sintesis.............................................................................................................7
4. Diagnosis.........................................................................................................7
5. Prognosis.........................................................................................................7
6. Treatment.........................................................................................................8
7. Evaluasi/Follow up..........................................................................................8
B. Kendala, Hambatan dan Solusi.........................................................................8
A. Kesimpulan….......................................................................................................10
B. Saran….................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA…..................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam lembaga pendidikan formal tentu mengacu pada adanya tujuan dari pendidikan
nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didikanya secara optimal dan mengubah perilaku
peserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif. Permasalahan yang terjadi dikalangan
siswa memang tidak didambakan. Oleh karena itu dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah
ini perlu antisipasi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa karena jika
tidak diantisipasi maka dalam dunia pendidikan itu hanya bisa dikategorikan oleh masyarakat
sebagai lembaga pendidikan yang tidak mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan
juga tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diharapkan
kepada para personil sekolah atau yang berwenang dalam sekolah agar dapat mengatasi atau
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang terjadi di sekolah dengan harapan agar para
siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan baik.
Konselor atau sekolah mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan dan membantu
siswa agar dapat mengembangkan potensinya secara utuh. Adapun salah satu cara yang dapat di
ambil untuk dapat membantu klien yang mengalami masalah adalah dengan menggunakan studi
kasus.
Studi kasus adalah suatu cara memperoleh data selengkap-lengkapnya tentang individu.
Data tersebut diolah dan dianalisis, kemudian hasilnya akan dapat digunakan untuk menduga
permasalahan dari individu, sehingga dapat di berikan layanan bimbingan dan/konseling setepat
mungkin. Melalui studi kasus ini seorang konselor akan dapat memahami siswanya secara
mendalam. Konselor akan mampu memperoleh informasi tentang sebab-sebab timbulnya
masalah serta untuk menentukan langkah-langkah penanganan terhadap masalah yang dialami
siswa tersebut.
Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dari suatu pendidikan
yang dijalankan di suatu sekolah. Namun tidak hanya dari Program Studi Pendidikan Bimbingan
dan Konseling saja, namun Program Studi Pendidikan lainnya juga harus belajar mengenai ini.
Karen semua elemen yang terlibat dalam suatu proses dalam lembaga pendidikan memiliki peran
dan fungsi yang penting dan saling berhubungan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari studi kasus ini dilaksanakan adalah:
1. Sebagai dasar atau acuan dalam pemecahan masalah
2. Dapat memiliki data yang lebih untuk dilakukan pengelolaan tahap selanjutnya
3. Membantu individu dalam mencapai tingkat belajar yang optimal
4. Menyelaraskan setiap elemen yang terkait
C. Manfaat
1. Untuk Penulis
- Dapat menambah wawasan serta pengalaman
- Lebih terorientasi dalam pengambilan kasus
- Melatih penulis dalam memahami, membantu hingga menyelesaikan berbagai
macam permasalahan yang terkait bidang belajar peserta didik
2. Untuk Pembaca
- Dapat dijadikan referensi dalam pengelolaan studi kasus
- Memberikan gambaran tentang permasalahan peserta didik
- Dapat memiliki motivasi untuk ikut dalam perbaikan dan penyelesaian maslah
peserta didik walaupun tidak sebagai konselor
D. Ruang Lingkup
Dalam pelaksanaan kegiatan studi kasus ini penulis berusaha dapat memaparkan
data yang berkaitan dengan konseli yang akan di kaji. Untuk melaksanakan suatu
program layanan bimbingan dan konseling, maka setiap guru pembimbing atau konselor
harus memperhatikan dan menjalankan asas-asas yang ada dalam bimbingan konseling,
itu merupakan kode etik yan gharus diketahui dan berpegang teguh pada asas itu dan asas
yang dimaksud yaitu asas kerahasiaan. Maka dari itu dalam penyajian data dapat
dilakukan penyamaran nama untuk menjamin kerahasiaan konseli.
Data yang dapat di berikan terkait dengan latar belakang konseli hingga aktivitas
konseli yang menyebabkan adanya suatu permasalahan yang muncul dalam dirinya
hingga memberikan dampak pada bidang belajarnya. Oleh dari itu Semua data murni di
ambil untuk kepentingan kegiatan studi kasus guna membantu, mentreatmen hingga
menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Informasi dan data-data mengenai konseli
dalam proses pemberian bantuan juga dirahasiakan dan apabila dalam penyajiaan dari
studi kasus ini terdapat kesamaan dengan identitas atau masalah dengan orang lain hal itu
hanya secara kebetulan saja.
BAB II
PELAKSANAA
A. Studi N
Kasus
1. Identifikasi Masalah :
Identitas individu
Nama : NY
TTL : Karanganyar, 13 Juni 2007
Umur : 13 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Anak ke- 2
Status dalam Keluarga : Anak Kandung
Alamat : Jalan Melati No
8
Hobi : Travelling, youtube an KPOP
Motivasi : Koki
Kesehatan : Sehat
Pekerjaan Orang-tua : Pengusaha sukses
Gejala yang muncul
NY merupakan anak dari keluarga yang kaya raya, ayah nya merupakan
pengusaha dan sering keluar kota. NY merupakan murid kelas 5 SD disalah satu
Sekolah Islam Elite di Solo. Dalam keluarganya NY merupakan anak yang cukup
mandiri namun tetap di manja oleh keluarganya. NY sudah di bekali IPAD
sebagai pegangannya di rumah. Dari cerita guru les sebelumnya NY merupakan
anak yang sangat sulit dalm belajar karena ada anggapan bahwa dengan tidak
belajar saja bisa sukses seperti orangtua nya. Maka dari itu setiap ad proses
pembelajaran yang NY ikuti baik di sekolah maupun di rumah dia termasuk
dalam siswa yang santai dan kadang tidak menghiraukan apa yang dikatakan oleh
gurunya. Nah itu adalah salah satu penyebab nilai pelajaran NY lebih rendah dari
teman yang lain.
2. Analisis
Berdasarkan informasi yang di dapat dari guru les sebelumnya, NY juga kalau belajar
saat les kamar akan selalu tertutup rapat, karena nayfa saat les sering malas-malas an agar
tidak terlihat oleh mamanya. NY adalah anak yang hanya suka beberapa mata pelajaran
saja, dikatanya dia suka karena guru yang mengampu menyenangkan. Dia menyukai
bahasa inggris dan sangat tidak suka matematika. Dari cerita NY sendiri, apabila suatu
hari selepas dia pergi keluar kota bersama keluarga besoknya dia sering ga masuk
sekolah dengan alasan capek padahal dia bilang ya males aja mba lagi ga pengen sekolah.
NY merupakan anak yang sangat menyukai KPOP, setiap belajar pasti NY akan diselingi
main IPAD untuk menyaksikan idolanya tersebut. NY juga merupakan anak yang mudah
capek jadi sering mengeluh apalagi jika di rumah dan di suruh untuk belajar, hal itu sudah
membuat mood nya tidak baik.
3. Sintesis
Berdasarkan identifikasi masalah dan analisis, disini saya menemukan gambaran bahwa
nayfa memiliki masalah dalam semangat belajarnya karena tidak ada hal yang menunjang
semangatnya dalam belajar. Dari faktor dirinya sendiri, nafya tidak memliki semangat
dalam belajar, suka mengantuk dan merasa bahw dia tidak akan bisa dalam materi
tersebut. Dari faktor orang tuanya juga kurangnya pengawasan dari oranhtua dalam
memantau perkembangan nayfa dalam belajar. Saya simpulkan bahwa nayfa termasuk
anak yang kurang motivasi belajar, rasa malas belajar dan adanya rasa benci terhadap
suatu mata pelajaran tertentu
4. Diagnosis
- Faktor yang berasal dari dalam diri
Tidak ada hal yang dapat memotivasi dia dalam belajar
Kurang tertarik dan belum menemukan esensi dari belajar
Malas belajar dan sering bermain
- Faktor yang berasal dari luar diri
Kurangnya perhatian terkait pemantauan perkembangan anak dalam belajar
Mendapatkan banyak fasilitas namun tidak sesuai kebutuhan
Cara pengajaran guru yang tidak disuka, menyebabkan munculnya rasa benci
terhadap suatu mata pelajaran tertentu
5. Prognosis
- NY tidak segera diatasi, maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah:
- Apabila masalah yang dihadapi NY dapat segera diatasi, maka kemungkinan yang
akan terjadi adalah:
Adanya rasa semangat belajar, dan mengejar ketertinggalan dalam hal pemahaman
materi
Dapat memanfaatkan waktu dengan kegiataan positif dirumah, dengan rajin belajar
dan mengerjakan tugas
NY dapat diikut sertakan dlam perlombaan contohnya dalam bahasa inggris yang mana itu
pelajaran yang dia sukai. Orang tua NY juga sememstinya memberikan perhatian bukan
hanya materi saja akan tetapi perhatian dalam perkembangan dalam dirinya termasuk belajar.
Nah dari situ dpat kita pantau perkembangan NY ketika dirumah lewat orangtua. Dapat kita
beritahu beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk meningkatkan semngat nya
dalam beljar yaitu dengan orang tua itu sendiri yang mengajari anak dengan pembawaan
yang menyenngkan dan disesuaikan dengan kondisi NY. Contoh NY suka musik dan kita
berikan materi lewat audio atau video yang menarik. Kemudian dapat juga adanya pemberian
tugas rumah yang melibatkan keaktifan anak seperti pembuatan kerajinan tangan dll, hal
tersebut akan menarik minat anak secara perlahan.
Selama melakukan studi kasus ini terdapat sedikit kendada dalam tahap analisis dan evaluasi.
Solusinya untuk kedepannya adalah bisa mempersiapkan data yang lebih lengkap lagi untuk
menunjang dalam pengelolaan data tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi kasus dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang terkait
dengan permasalahan yang ada serta sebab-sebab timbulnya masalah dan selanjutnya untuk
dapat menetapkan langkah-langkah penanganan masalah tersebut. Dalam laporan studi kasus di
atas dapat di simpulkan bahwa ketersediaan seorang pembimbing untuk membantu dan
mengarahkan peserta didik atau konseli memang sangat di butuhkan. Karena setiap peserta didik
akan memiliki masalah dengan karakteristiknya sendiri-sendiri. Yangg pastinya hal tersebut
menuntuk seorang konselor untuk ahli dalam segala bidang.
Dalam bidang belajar sendiri suatu kasus memiliki beberapa penyebab latar belakang
yang cukup kompleks untuk di kaji. Dinutuhkan kemampuan analisis yang baik dalam
pengelolaan data yang di dapat.
B. Saran
1. Untuk guru pembimbing atau wali kelas bisa lebih memperhatikan kondisi peserta
didik secara berkala, untuk meminimalisir tingkat maslah yang dib alami
2. Untuk norang tua dapat memberikan bentuk kasih sayang dan perhatiannya dengan
selalu mengontrol dan selalu memberikan motivasi untuk masa depan si anak
DAFTAR PUSTAKA
https://arasmunandar.wordpress.com/contoh-laporan-studi-kasus/
https://www.academia.edu/8490459/Laporan_Studi_Kasus_BK