Oleh :
YUSSI RAHAYU
NIM. 221030230398
Pembimbing :
Ns. Ratumas Ratih, S.Kep.,M.Kep
V. Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang menderita bronkopneumonia
13. Pengobatan:
Terapi yang didapat
Terapi Oral
Lacto B : 1x1
Zink : 1x20mg
Cetirizine : 1x1,5 mg
Terapi Injek
Meropenem : 3x200mg
Paracetamol : 3x50mg
Ondansentron : 3x1 ampul
RL : 20cc/jam
Terapi Lain
Inhalasi Ventolin ½ resful + NaCl 0,9% 3cc : 3 x /hari
ANALISA DATA
No Tgl/jam Data Penunjang Masalah Etiologi
1. 13 – 02 – DS: Hipovolemia Output
2023 - cairan
Jam DO : berlebih
15.00 - BAB 7x/hari cair
berwarna kuning.
- pasien tampak pucat
- mukosa mulut kering
- ubun - ubun tampak
cekung
- N : 164x/menit
- Nadi teraba kuat
- TD : 100/56mmHg
- Laboratorium
elektrolit : Natrium
118 mmol/L, clorida
77 mmol/L
2. 13 - 02 – DS : Hipertermia Proses
2023 penyakit
Jam DO :
15.00 - Pasien tampak demam
- Akral teraba hangat
- S : 38’c
- N : 164x/menit
- Leukosit : 30830
sel/ul
3. 13 – 02 – DS : - Bersihan jalan Hipersekres
2023 DO : nafas tidak i jalan nafas
Jam - Pasien tampak sesak efekif
15.00 - Terdapat sekret
berwarna kehijauan
sebanyak 3 cc
- Terdapat suara
tambahan (ronchi
pada kedua paru –
paru bawah)
- Tampak cuping
hidung
- Terdapat retaksi
dindng dada
- Pasien terpasang alat
bantu nafas ventilator
- Rr : 66 x/menit
- Saturasi : 95%
4. 13 – 02 – DS : - Gangguan Perubahan
2023 DO : Pertukaran Gas membran
Jam - Pasien tampak sesak alveolus –
15.00 - Terdapat suara kapiler
tambahan (ronchi
pada kedua paru –
paru bawah)
- Tampak cuping
hidung
- Terdapat retaksi
dindng dada
- Pasien terpasang alat
bantu nafas ventilator
- Rr : 66 x/menit
- Saturasi : 95%
- AGD : pcO2 67,8
mmHg (Asidosis
respiratorik)
Prioritas Masalah
1. Hipovolemia berhubungan dengan output cairan berlebih d.d adanya diare
(D.0023)
2. Gangguan Pertukaran Gas b.d perubahan membrane alveolus – kapiler d.d PCO2
diatas nilai normal (D0003)
3. Bersian jalan nafas tidak efektif b.d hipersekresi jalan nafas d.d mucus berlebih
(D.0001)
4. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit d.d suhu tubuh diatas niai
normal (D.0130)
RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
2 13 – 02 2
- 2023
1. Memoitor posisi alat S:
15.00 terapi oksigen : O:
terpasang ventilator
2. Memonitor efektifitas - Pasien masih
16.00 terapi oksigen : Saturasi tampak sesak
O2 96% - Frekuensi nafas
16.30 3. Membesihkan sekret 61 x/menit
pada mulit, hidung : - Tampak suara
Keluaran sekret 3cc, nafas tambahan
warna kehijauan ronchi
4. Mempertahankan - Tampak sekret
16.50 kepatenan jalan nafas : berwarna
Tidak terdapat sumbatan kehijauan
pada jakan nafas seanyak 3cc
18.00 5. Menyiapkan dan atur - PCO2
peralatan pemberian 67,8mmHg
oksigen : pasien masih A : Gangguan pertukaran
terpasang alat bantu gas belum teratasi
nafas ventilator P : Intervensi 1, 2, 3, 4,
18.30 6. Melakukan kolaborasi 5, 6 dilanjutkan
pemberian oksigen saat
23 – 02 aktivitas/tidur
3 – 2023 3
15.00
1. Memonitor pola
15.15 nafas : dispneu
2. Memonitor bunyi S:
nafas tambahan : O:
terdapat ronchi pada - Pasien masih
kedua tampak sesak
16.00 parubagianbawah - Pola nafas
3. Memonitor dispneu
sputum : secret - Frekuensi nafas
berwarna kehijauan 61 x/menit
16.05 - Tampak suara
dengan frekuesi 3
cc nafas tambahan
4. Memberikan ronchi
posisi semi-fowler - Tampak cuping
: pasien tampak hidung
18.00 - Ampak retaksi
lebih tenang
dinding dada
5. Kolaborasi
- Tampak sekret
pemberian in
berwarna
inhalasi Ventolin ½ kehijauan
resful + Nacl 0,9% seanyak 3cc
3cc : frekuensi A : bersihan jalan nafas
nafas menurun 61 belum teratasi
23 – 02 x/mnt P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
4 – 2023 4 dilanjutkan
15.00
15.20 1. Memonitor suhu tubuh : S :
suhu 37,8
2. menyediakan O:
lingkungan yang - Kulit teraba
15.30 nyaman : mengatur hangat
suhu ruangan
- Pasien tampak
3. memberikan kompres
17.30 masih demam
hangat : suhu tubuh
menurun - Ttv
4. melakukan kolaborasi S : 37,8
pemberian paracetamol N : 150X/mnt
3 x 50mg (iv) Rr : 61x/mnt
A : hipertermi beum
teratasi
P : Intervensi 1,2,3,4
dilanjutkan
No Tgl/Jam NO Implementasi Evaluasi
DX
1 14 – 02 – 1
2023
15.00 1. Melakukan S:
pemeriksaan tanda O:
dan gejala - Pasien masih
hipovolemia : tampak lemah
turgor kulit elastis, - Mukosa tampak
Elektrolit Na kering
20.30 131mmol/L - Turgor kulit elastis
2. Memonitor intake - TTV :
dan output cairan : - nadi : 134 x/mnit
intake cairan oral - S : 36,8
90 cc / 24 jam, - Balance cairan – 10
17.30 urine 500cc, BAB - Elektrolit Na
50cc, IWL 30 CC 131mmol/L
3. memberikan asupan A : Hipovolemia teratasi
15.00 cairan oral : diit sebagian
susu 3x30cc / Hari P : Intervensi 1,2,3,4
4. melakukan dilanjutkan
kolaborasi
pemberian cairan iv
: RL 20cc/jam
2 14 – 02 – 2
2023
15.00
1. Memoitor posisi alat
17.00 terapi oksigen : S:
pasien terpasang O:
NRM 8Lpm - Pasien masih
17.00 2. Memonitor tampak sesak
efektifitas terapi - Dispneu menurun
oksigen : Saturasi - Tidak tampak
O2 96% cuping hidung
3. Membesihkan sekret - Retaksi dinding
17.30 pada mulit, hidung : dada menurun
Keluaran sekret 3cc, - Frekuensi nafas 48
warna kehijauan x/menit
4. Mempertahankan - Tampak suara nafas
18.00 kepatenan jalan tambahan ronchi
nafas : Tidak - Tampak sekret
terdapat sumbatan berwarna kehijauan
pada jakan nafas seanyak 2cc
18.30 - PCO2 : 60mmHg
5. Menyiapkan dan A : Gangguan pertukaran
atur peralatan gas belum teratasi
pemberian oksigen : P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5, 6
NRM 8 Lpm dilanjutkan
6. Melakukan
kolaborasi
pemberian oksigen
saat aktivitas/tidur :
Dispneu menurun
3 14 – 02 –
2023 3
15.00 1. Memonitor S:
pola nafas : O:
tidak teratur, - Pasien masih
dispneu tampak sedikit sesak
15.05 2. Memonitor bunyi - Alat bantu nafas
nafas tambahan : ventilator digantikan
terdapat ronchi dengan masker
pada kedua paru NRM 8lpm
bagianbawah - Tampak suara nafas
3. Memonitor tambahan ronchi
17.00 sputum : secret - Tampak sekret
berwarna berwarna kehijauan
kehijauan seanyak 2cc
dengan frekuesi - Tidak tampak
17.20 2 cc cuping hidung
4. Memberikan - Tidak tampak
posisi semi- retaksi dinding dada
fowler : - Frekuensi nafas 48
pasien tampak x/menit
18.00 lebih tenang - Saturasi O2 : 96%
5. Kolaborasi A : Berrsihan jalan nafas
pemberian in teratasi sebagian
inhalasi P : Intervensi 1, 2, 3, 4, 5
Ventolin ½ dilanjutkan
resful + Nacl
0,9% 3cc :
frekuensi nafas
menurun 48
x/mnt
1. Memonitor suhu
4 S:
tubuh : suhu 36,8
14 – 02 – 4 2. menyediakan O:
2023 lingkungan yang
15.00 nyaman : mengatur - Pasien tampak tidak
15.10 suhu ruangan demam
3. memberikan - Ttv
kompres hangat : S : 36,8
suhu tubuh N : 135X/mnt
menurun Rr : 48x/mnt
16.00 4. melakukan
kolaborasi A : Hiertermi teratasi
pemberian
P : Intervensi 1,2,3
paracetamol 3 x
17.00 50mg (iv) dilanjutkan
No NO Implementasi Evaluasi
DX
1 15 – 02 1
– 2023
1. Melakukan S:
21.20 pemeriksaan tanda O:
dan gejala - Pasien masih
hipovolemia : tampak lemah
turgor kulit elastis, - Mukosa tampak
elektrolit Na kering
16 – 02 140mmol/L - Turgor kulit elastis
– 2023 2. Memonitor intake - TTV :
dan output cairan : - nadi : 134 x/mnit
06.00
intake cairan oral - S : 36,5
90 cc / 24 jam, - Balance cairan –
urine 550cc, IWL 10
06.30 30 CC - elektrolit Na
3. Memonitor 140mmol/L
elektrolit A : Hipovolemia teratasi
07.00 4. memberikan asupan sebagian
cairan oral : diit P : Intervensi dihentikan
susu 3x30cc / Hari pasien pindah ruangan
07.05 5. melakukan
kolaborasi
pemberian cairan iv
: RL 20cc/jam
15 – 02
2 – 2023 2
21.10
15 – 02
3 – 2023 3
21.15 1. Memonitor
pola nafas : S:
21.20 dispneu O:
2. Memonitor bunyi - Pasien masih
nafas tambahan : tampak sedikit
tidak terdapat sesak
ronchi pada kedua - Terpasang oksigen
16 – 02 paru bagianbawah dengan nasal kanul
– 2023 3. Memonitor 3Lpm
sputum : secret - Tidak tampak
05.10 suara nafas
berwarna
kehijauan tambahan ronchi
dengan frekuesi - Tampak sekret
2 cc lendir putih
05.30 4. Memberikan seanyak 2cc
posisi semi- - Frekuensi nafas
fowler : 36x/menit
pasien tampak -
lebih tenang A : Bersihan jalan nafas
07.00 teratasi sebagian
5. Kolaborasi
pemberian in P : Intervensi dihentikan
inhalasi pasien pindah ruangan
Ventolin ½
resful + Nacl
0,9% 3cc :
frekuensi nafas
menurun 36
x/mnt
15 – 02
4 – 2023
4
21.15 1. Memonitor suhu
21.20 tubuh : suhu 36,2
2. menyediakan S:
lingkungan yang
nyaman : suhu O:
ruangan sejuk - Pasien tampak
tidak demam
- Ttv
S : 36,2
N : 121X/mnt
Rr : 36x/mnt
A : Masalah keperawatan
teratasi
P : Intervensi dihentikan
pasien pindah ruangan