Elemen Fase F
Pemahaman Mengidentifikasi dan mendefinisikan konsep dasar fluida
Fisika statis, menjelaskan hukum Archimedes serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, menganalisis
dan menyelesaikan masalah yang melibatkan konsep fluida
statis, dengan persamaan matematis yang relevan, serta
membuat lapotan tertulis atau presentasi tentang
penerapan konsep fluida statis dalam konteks nyata
seperti jembatan ponton.
Keterampila 1. Mengamati
n Proses Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi
menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan
1
pengamatan.
2. Mempertanyakan dan meprediksi
Peserta didik mampu mempertanyakan dan
memprediksi berdasarkan hasil observasi, mampu
merumuskan permasalahan yang ada dan mampu
mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan
masalah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik mengidentifikasi latar belakang
masalah, merumuskan tujuan, dan menggunakan
referensi dalam perencanaan penelitian.
Peserta didik membedakan variabel, termasuk
yang dikendalikan dan variabel bebas,
menggunakan instrumen yang sesuai dengan
tujuan penelitian.
Peserta didik menentukan langkah langkah kerja
dan cara pengumpulan data.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
Peserta didik menyiapkan peralatan/ instrumen
yang sesuai untuk penelitian ilmiah, menggunakan
alat ukur secara teliti dan benar, mengenal
keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang
dipakai.
Peserta didik menerapkan teknis/ proses
pengumpulan data, mengolah data sesuai
jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis data dan
menyimpulkan hasil penelitian serta memberikan
rekomendasi tindak lanjut/saran dari hasil
penelitian.
5. Mencipta
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data
dan informasi untuk menciptakan ide solusi ataupun
rancang bangun untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
2
6. Mengevaluasi refleksi
Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, mengembangkan
keingintahuan, dan memiliki kepedulian terhadap
lingkungan.
Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan
kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu
kondisi dan bertanggungjawab terhadap
usulannya.
Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan
data/fakta.
7. Mengkomunikasikan hasil
Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil
penelitian serta mengomunikasikan hasil
penelitian, prosedur perolehan data, cara
mengolah dan cara menganalisis data serta
mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai untuk
menjawab masalah penelitian/penyelidikan secara
lisan atau tulisan.
Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data
dalam bentuk tabel, grafik, diagram alur/
flowchart dan/atau peta konsep, menyajikan data
dengan simbol dan standar internasional dengan
benar, dan menggunakan media yang sesuai dalam
penyajian hasil pengolahan data.
Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan
hubungan, pola, dan keterkaitan variabel dan
menggunakan bahasa, simbol dan peristilahan yang
sesuai untuk bidang fisika.
3
4. Menerapkan prinsip fluida dalam kehidupan.
4
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Alfianoor
Sekolah : SMA Negeri 1 Mandastana
Tahun : 2024
Jenjang Sekolah : SMA
Fase/Kelas : E/X
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 6 JP (2JP x 3 Pertemuan)
2. Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai
pengetahuan awal untuk belajar topik ini, diantaranya:
Peserta didik telah mempelajari pengukuran.
Peserta didik telah mempelajari konsep luas penampang dan volume.
Peserta didik telah mempelajari massa jenis dan gaya berat.
5
6. Model/Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project-based learning (PjBL).
Metode Pembelajaran : Diskusi, Penugasan, Proyek
B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran
6
Pertemuan ke-3
9. Peserta didik mampu menysusun
laporan tertulis atau presentasi
yang jelas da terstruktur
tentang penerapan konsep fluida
statis dalam konteks nyata.
10. Peserta didik mampu
menjelaskan konsep fluida
statis secara lisan dengan
menggunakan bahasa yang tepat
dan mudah dipahami.
2. Pemahaman Bermakna
a. Peserta didik dapat menjelaskan konsep dasar fluida.
b. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan penerapan
konsep fluida dalam kehidupan nyata.
c. Peserta didik mampu mengaitkan konsep fluida dengan prinsip-
prinsip fisika yang lain.
d. Peserta didik mampu menerapkan konsep fluida dalam pemecahan
masalah.
e. Peserta didik mampu mengkomunikasikan pemahaman tentang konsep
fluida secara jelas dan terstuktur.
3. Pertanyaan Pemantik
Dalam fisika, kita mengenal yang namanya konsep fluida, apa sih yang
dimaksud dengan fluida itu? Bagaimana konsep fluida dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari? Mengapa kapal dapat mengapung di atas
air? Konsep apakah yang bekerja padanya?
4. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Materi:
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi
Waktu
Pembukaan
Membuka pembelajaran Menjawab salam, 10 Menit
dengan salam. Memanjatkan bersyukur dan berdoa
7
syukur kepada Tuhan YME Bersama.
dan berdoa Bersama. Mengkonfirmasi
Memeriksa kehadiran dan kehadiran dan kesiapan
kesiapan belajar peserta belajar.
didik. Memperhatikan
Memaparkan indikator pemaparan dari pendidik
pencapaian tujuan tentang indikator
pembelajaran. pencapaian tujuan
pembelajaran.
Pendahuluan Awal
Pertanyaan Pemantik: 10 Menit
Dalam fisika, kita mengenal yang namanya konsep fluida,
apa sih yang dimaksud dengan fluida itu?
Bagaimana konsep fluida dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari?
Mengapa kapal dapat mengapung di atas air? Konsep
apakah yang bekerja padanya?
Kegiatan Inti
Membagi peserta menjadi 6 Duduk sesuai dengan 5 Menit
kelompok dengan 5 peserta pembagian kelompok
tiap kelompoknya. yang sudah dibagikan.
Fase 1 (Penentuan Proyek) (Pemecahan Masalah:
Memvisualisasikan dan Mendiskripsikan Masalah)
Membagikan LKPD kepada Peserta didik menerima 30 Menit
peserta didik. dan menuliskan identitas
Mengarahkan untuk setiap kelompok pada LKPD.
kelompok dapat Mulai mengerjakan LKPD
mengerajakan LKPD sesuai bersama-sama kelompok.
prosedur. Berdiskusi dan
Membembing peserta didik menyampaikan hasil
untuk dapat berdiskusi dan diskusi kepada kelompok
menyampaikan hasil diskusi lainnya.
tentang permasalahan
lingkungan yang pernah
terjadi di daerah, dengan
solusi yang sudah diberikan
(jembatan ponton).
Fase 2 (Menyusun Pesencanaan Langkah-Langkah Penyelesaian
Proyek) (Pemecahan Masalah: Merencanakan Solusi)
8
Membimbing peserta didik Membuat solusi yang 20 Menit
untuk dapat membuat solusi akan dikembangkan dan
yang telah ditawarkan menyelesaikan LKPD
(jembatan ponton) sebagai yang diberikan
solusi dari masalah yang berdasarakan prosedur.
pernah terjadi di daerah Mengumpulkan LKPD 1
sesuai dengan yang ada di kepada pendidik
LKPD.
Meminta peserta didik
untuk mengumpulkan LKPD 1.
Fase 3 (Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek) (Pemecahan
Masalah: Merencanakan Solusi)
Membuat kesepakatan Membuat kesepakatan 20 Menit
dengan peserta didik terkait dengan pendidik terkait
jadwal pembuatan, jadwal pembuatan,
presentasi dan pengumpulan presentasi dan
proyek. pengumpulan proyek.
Penutup
Pendidik bersama peserta Menyimpulkan 10 Menit
didik menyimpulkan pembelajaran dengan
pembelajaran. dibantu pendidik.
Memberikan informasi yang Menyimak informasi
terkait kepada peserta yang disampaikan
didik. pendidik.
Memberikan lembar refleksi Melakukan refleksi
kepada peserta didik. pembelajaran.
Menutup pembelajaran Mengucapkan syukur dan
dengan mengucapkan syukur salam.
dan salam.
Pertemuan ke-2
Materi: Pembuatan Proyek
Pembukaan
Membuka pembelajaran Menjawab salam, 15 Menit
dengan salam. Memanjatkan bersyukur dan berdoa
syukur kepada Tuhan YME bersama.
dan berdoa bersama. Mengkonfirmasi
Memeriksa kehadiran dan kehadiran dan kesiapan
kesiapan belajar peserta belajar.
didik. Memperhatikan
Memaparkan indikator pemaparan dari pendidik
9
pencapaian tujuan tentang indikator
pembelajaran yang pencapaian tujuan
digunakan. pembelajaran.
Mengulas pembuatan desain Memberikan tanggapan
dan jadwal pada pertemuan dari hasil proses
sebelumnya yang sudah pembuatan desain yang
dilakukan. telah dibuat.
Kegiatan Inti
Fase 4 (Penyelesaian Laporan Proyek dengan Monitoring Guru)
(Pemecahan Masalah: Melaksanakan Rencana)
Membagi peserta didik Duduk sesuai dengan 60 Menit
menjadi 6 kelompok sesuai kelompok yang sudah
dengan kelompok pada dibagi pada pertemuan
pertemuan sebelumnya. sebelumnya.
Meminta peserta didik Memulai proses pembuat
untuk memulai pembuatan proyek secara
proses proyek secara berkelompok.
berkelompok. Membuat proyek sesuai
Memantau keaktifan dengan prosedur dan
peserta didik selama rancangan yang telah
melaksanakan proyek, ditentukan, mencatat
memantau realisasi setiap tahapan,
perkembangan dan mendiskusikan masalah
membimbing jika mengalami yang muncul selama
kesulitan. mengerjakan proyek
dengan pendidik.
Penutup
Pendidik memberikan Menyimak informasi 15 Menit
informasi yang terkait yang disampaikan
kepada peserta didik, serta pendidik.
memberikan pengarahan Melakukan refleksi
bagi yang belum pembelajaran.
menyelesaikan proyeknya Mengucapkan syukur dan
agar sudah dapat selesai salam.
pada pertemuan berikut.
Memberikan lembar refleksi
kepada peserta didik.
Mengingatkan peserta didik
untuk membuat laporan hasil
proyek untuk di
10
presentasikan pada
pertemuan berikutnya.
Menutup pembelajaran
dengan mengucapkan syukur
dan salam.
Pertemuan ke 3
Materi: Hasil Proyek dan Evaluasi
Pembukaan
Membuka pembelajaran Menjawab salam, 15 Menit
dengan salam. Memanjatkan bersyukur dan berdoa
syukur kepada Tuhan YME bersama.
Mengkonfirmasi
dan berdoa bersama.
kehadiran dan kesiapan
Memeriksa kehadiran dan
belajar.
kesiapan belajar peserta Memperhatikan
didik. pemaparan dari pendidik
Memaparkan indikator tentang indikator
pencapaian tujuan pencapaian tujuan
pembelajaran yang pembelajaran.
Memberikan tanggapan
digunakan.
dari hasil proses
Mengulas pembuatan desain pembuatan desain yang
dan jadwal pada pertemuan telah dibuat.
sebelumnya yang sudah
dilakukan.
Kegiatan Inti
Fase 5 (Presentasi dan Evaluasi) (Pemecahan Masalah: Memeriksa
dan Mengevaluasi)
Membagi peserta didik Duduk sesuai kelompok 60 Menit
menjadi 6 kelompok sesuai yang telah dipilihkan
dengan kelompok pada pertemuan
sebelumnya. sebelumnya.
Membimbing proses Setiap kelompok
presentasi produk serta mempresentasikan
menanggapi hasil produk. laporan dan produk yang
telah dibuat peserta
didik, kelompok lain
dapat memberikan
tanggapan.
Penutup
11
Pendidik bersama peserta Menyimpulkan 15 Menit
didik menyimpulkan pembelajaran dengan
pembelajaran. dibantu pendidik.
Memberikan informasi yang Menyimak informasi
terkait kepada peserta yang disampaikan
didik. pendidik.
Memberikan lembar refleksi Melakukan refleksi
kepada peserta didik. pembelajaran.
Menutup pembelajaran Mengucapkan syukur dan
dengan mengucapkan syukur salam.
dan salam.
No Refleksi Penjelasan
.
1. Persentase keterlasanaan Persentase keterlaksanaan: %
rancangan kegiatan Keterangan:
pembelajaran (%)
2. Kendala yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran
3. Kritik dan saran untuk
perbaikan kegiatan
pembelajaran selanjutnya
4. Peserta didik yang mengalami 1) Nama:
kesulitan Uraian Kesulitan:
2) Nama:
Uraian Kesulitan:
3) Dst.
5. Catatan positif peserta didik 1) Nama:
Uraian Positif:
2) Nama:
Uraian Positif:
3) Dst.
6. Catatan lainnya
12
b. Refleksi Peserta Didik
13
usaha yang telah kamu lakukan untuk memahami topik
pembelajaran pada hari ini!
(Terima Kasih)
6. Asesmen
1) Asesmen Formatif
Elemen Pemahanam Fisika
14
internet untuk 2 untuk mencari data yang mendukung.
mencari data
Peserta didik menggunakan internet
1 untuk mencari hal yang diluar konteks
pembelajaran.
15
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.
Total skor
Nilai Akhir = x 100%
Skor maksimal
Asesmen Sikap
16
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.
Total skor
Nilai Akhir = x 100%
Skor maksimal
17
2) Asesmen Sumatif
18
F1 F2
=
A1 A2
750 N F2 10 25
2 = 2
0 , 01m 0 ,2 m
F2 = 15.000 N
5
Jadi, gaya yang dihasilkan pengungkit
tersebut adalah sebesar 15.000 N
19
4. Sebuah tambak ikan menggunakan
tong minyak kosong dengan panjang Diketahui:
0,5 m, lebar 0,2 m dan tinggi 0,2 m 𝑝 = 0,5 m 𝑙 = 0,2 m 25
dimasukkan ke dalam danau. Jika C4 𝑡 = 0,2 m 𝜌 = 1000 kg/m3 5
massa jenis air sungai 1000 kg/m 3. g = 10 m/s2
Berapakah gaya tekan ke atas yang Ditanyakan: 𝐹𝐴…?
dialami oleh tong minyak tersebut
(gaya apung)?
Penyelesaian:
Volume Peti 9
𝑉=𝑝.𝑙.𝑡
= 0,5 m . 0,2 m . 0,2 m
= 0,02 m3
Gaya apung
𝐹𝐴 = 𝜌𝑣 . 𝑉 . g 9
𝐹𝐴 = 1000 kg/m3.0,02 m3.10 m/s2
𝐹𝐴 = 200 N
20
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik
Tekanan adalah gaya per satuan luas. Tekanan dapat dihitung dengan rumus
F
Tekanan yaitu P = , dengan satuan Pascal (Pa). Sedangkan tekanan
A
atmosfer adalah tekanan udara yang ada di bumi kita. Di bumi pada
permukaan laut tekanan atmosfer adalah sekitar 101.3 kPa. Contoh situasi di
mana tekanan dapat diterapkan adalah saat menggunakan pompa angin untuk
mengisi ban sepeda.
21
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan? Bagaimana cara
menghitungnya? Dan apa yang dimaksud dengan tekanan atmosfer?
Serta berikan contoh situasi di mana tekanan dapat diterapkan!
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepadatan! Bagaimana cara
menghitung kepadatan suatu benda? Bagaimana hubungan antara
massa dan volume dalam kepadatan? Dan berikan contoh benda
dengan kepadatan yang tinggi dan rendah!
Kepadatan adalah massa per satuan volume, atau biasa dikenal dengan istilah
massa jenis. Kepadatan suatu benda dapat dihitung dengan rumus yaitu Massa
per Volume dengan satuan kg/m3. Adapun hubungan antara massa dan volume
dalam kepadatan adalah semakin besar massa suatu benda, maka kepadatannya
juga semakin besar. Contohnya seperti emas yang memiliki kepadatan tinggi dan
balon udara yang memiliki kepadatan rendah.
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh berat fluida di dalam
suatu cairan. Contoh: Tekanan yang dirasakan saat berada di dalam kolam
renang. Sedangkan hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
pada suatu cairan akan merambat ke seluruh bagian cairan dengan tidak
berubah. Contoh: Tekanan yang diberikan pada piston akan merambat ke seluruh
bagian cairan dalam tabung. Jika luas permukaan diperbesar atau diperkecil,
tekanan akan tetap sama karena hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan dalam
fluida tidak tergantung pada luas permukaan. Adapun contoh penerapan hukum
Pascal dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem hidrolik yang digunakan
dalam kendaraan atau alat berat.
22
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya apung! Bagaimana cara
menghitung gaya apung? Kemudian bagaimana yang dimaksud dengan
prinsip benda terapung? Berikan contoh benda yang mengalami gaya
apung dan benda yang tidak mengalami gaya apung!
Gaya apung adalah gaya yang muncul saat benda terendam di dalam fluida.
Gaya apung dapat dihitung dengan rumus gaya apung = berat fluida yang
dipindahkan atau secara materamatis dapat ditulis F a = 𝜌 . g . V. Gaya apung
akan sebanding dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Prinsip
benda terapung menyatakan bahwa benda akan mengapung jika beratnya
sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Jika berat benda lebih besar dari
berat fluida yang dipindahkan, benda akan tenggelam. Contoh benda yang
mengalami gaya apung adalah kapal laut, sedangkan contoh benda yang tidak
mengalami gaya apung adalah batu.
23
Banjir di Mandastana Tahun 2021
Sumber: Tribunbatola.com
24
untuk selalu siaga, baik itu bahaya banjir maupun kemungkinan
terjadinya puting beliung.
25
Setelah membaca dengan seksama berita terkait banjir pada tahun
2021 lalu, di Mandastana. Kemudian diskusikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelompokmu!
26
Cara Kerja Produk
(Analisis ini dibuat pada pertemuan berikutnya, sekaligus dengan desain gambar
proyek yang akan dibuat!!!)
27
Lembar Kerja Proyek
Waktu :
Nama : 1.
: 2.
: 3.
: 4.
: 5.
Tujuan Pembelajaran:
1. Membuat lapotan tertulis atau presentasi tentang penerapan konsep
fluida statis dalam konteks nyata seperti jembatan ponton.
Kesimpulan
Desain
28
2. Materi Ajar Peserta Didik
29
MATERI 1: TEKANAN HIDROSTATIS
Dalam fisika, tekanan (P)
didefinisikan sebagai gaya (F) yang
F
bekerja pada suatu bidang tiap
satuan luas bidang tersebut (A).
Bidang atau permukaan yang
dikenai gaya disebut bidang tekan, Gambar 2.
sedangkan gaya yang diberikan Ilustrasi sebuah bidang yang
pada bidang tekan disebut gaya dikenai gaya oleh kubus
tekan. Satuan internasional (SI)
tekanan adalah pascal (Pa).
Satuan pascal ini diberikan sesuai dengan nama ilmuwan
Prancis, Blaise Pascal. Apabila suatu gaya bekerja tegak lurus
terhadap suatu bidang tekannya, maka secara metematis tekanan
dinyatakan dalam persamaan berikut:
F
P= (1)
A
Keterangan:
P = Tekanan (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas Bidang/ Permukaan (m3)
30
gambar. 4). Dalam bagian ini, kita
akan menjelajahi konsep tekanan
hidrostatis secara mendalam.
Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas yang
diberikan oleh fluida statis pada permukaan yang berada dalam kontak
dengannya. Tekanan hidrostatis dapat dihitung menggunakan persamaan:
31
P = ρgh (2)
32
MATERI 2: HUKUM PASCAL
Hukum Pascal adalah salah satu prinsip dasar dalam fisika
fluida yang ditemukan oleh ilmuwan Prancis bernama Blaise Pascal
pada abad ke-17. Prinsip ini menjelaskan bagaimana tekanan fluida
bekerja dan berlaku untuk berbagai situasi.
33
F1 F2
A1
= A2 (3)
34
dipindahkan, objek akan “tenggelam”.
Jika berat objek sebanding dengan
berat fluida yang dipindahkan, objek
akan “melayang”. (lihat gambar 5.)
F a= ρ . g . V (4)
Rangkuman
Fluida Statis: Fluida yang berada dalam keadaan diam atau fase tidak
bergerak, fluida yang dalam kondisi bergerak tetapi dengan tidak ada
perbedaan kecepatan antara partikel-partikelnya.
Tekanan Hidrostatis: Tekanan yang dihasilkan oleh fluida yang berada
dalam keadaan diam.
Hukum Archimedes: Hukum yang menjelaskan tentang gaya apung yang
bekerja pada sebuah objek yang dicelupkan ke dalam fluida.
Hukum Pascal: Hukum yang menjelaskan bahwa perubahan tekanan pada
suatu bagian dari fluida yang tidak bergerak akan diteruskan ke seluruh
bagian fluida tersebut.
Prinsip Archimedes: Gaya apung yang bekerja pada suatu objek yang
dicelupkan ke dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh objek tersebut.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
B. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran
2.1 Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah dengan melakukan kajian
sederhana, mengumpulkan data dengan menggunakan alat ukur atau aplikasi teknik
yang tersedia, menganalisis data, menyimpulkan hasil kajiannya, dan
mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan.
2.2 Mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk energi dasar serta mengantisipasi
isu-isu implementasi transmisi dan konversi energi yang penting bagi masyarakat
industri modern, dampaknya terhadap kehidupan masyarakat melalui diskusi,
demonstrasi dan simulasi serta laporan
2.3 Merancang solusi alternatif berupa produk kreatif sederhana untuk mengurangi
penggunaan energi fosil di bidang sumber energi alternatif terbarukan seperti energi
surya atau energi mikrohidro atau energi angin sesuai dengan kondisi lingkungan,
merakit produk, mengevaluasi produk. Dan mengkomunikasikannya dengan baik
dan meyakinkan.
39
2.3 Merancang solusi alternatif berupa produk kreatif sederhana untuk 4 JP
mengurangi penggunaan energi fosil di bidang sumber energi alternatif
terbarukan seperti energi surya atau energi mikrohidro atau energi angin
sesuai dengan kondisi lingkungan, merakit produk, mengevaluasi produk.
dan mengkomunikasikannya dengan baik dan meyakinkan.
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Model Pembelajara: Direct Intruction
Pendahuluan (± 15 menit)
A. Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, mengecek
kehadiran peserta didik dan mengajak membaca doa bersama-
sama.
B. Apersepsi: Guru menyampaikan apersepsi untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa: “Apa yang kalian ketahui tentang
Energi? Apa yang kalian ketahui tentang Usaha?”
C. Guru memberikan motivasi terhadap peserta didik: “Bagaimana
cara kita memanfaat energi dalam kehidupan dengan baik dan
benar?”
D. Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan sistem penilaian yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran.
E. Guru menyampaikan alur pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peserta didik. Seperti: Menyimak materi yang akan di jelaskan
oleh guru di depan kelas, mengerjakan soal contoh yang akan
disajikan oleh guru di depan kelas, dan mengerjakan soal-soal
latihan yang akan di bagikan.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
A. Melalui metode ceramah dan tanya jawab, guru menjelaskan
materi bentuk-bentuk energi.
B. Memberikan contoh soal dan latihan soal.
C. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan latihan soal.
D. Meminta salah satu siswa untuk mengerjakan latihan soal di papan
40
tulis.
E. Melalui tanya jawab siswa diajak untuk berdiskusi membahas soal
latihan yang telah dikerjakan oleh siswa di papan tulis. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan secara bersama-sama mengenai materi
bentuk energi.
Penutup (± 15 menit)
A. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif
dalam diskusi kelompok dan proses pembelajaran.
B. Membuat rangkuman materi yang telah di pelajari.
C. Memberikan tugas individu untuk dikerjakan di rumah. Hal ini
dimaksudkan untuk memantapkan pemahaman siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi
yang telah di jelaskan.
Pertemuan 2
Model Pembelajara: Inquiri Terbimbing
Pendahuluan (± 15 menit)
Tahap 1: Observasi untuk menemukan masalah
Membuka pembelajaran dengan mengucap salam, doa dan
mengecek kesiapan siswa.
Guru menyampaikan pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki
siswa dari pembelajaran yang lalu yaitu formulasi dari energi
potensial pegas!
Guru memberikan motivasi dengan bertanya: “Bagaimanakah
besar energi yang dimiliki suatu benda elastis yang memiliki
konstanta berbeda dengan berat beban yang sama besar?”
Guru membagi kelompok sebanyak 7 kelompok, dengan terdiri
dari 5 orang dalam setiap kelompok.
Guru membagikan LKPD tentang percobaan menentukan besar
energi potensial pegas.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Fase 2. Membuat Hipotesis
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan
41
hipotesisnya. Guru membimbing siswa dalam menentukan
hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan
hipotesis yang menjadi prioritas penyelidikan.
Fase 3. Merancang Percobaan
Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan
langkah-langkah percobaan untuk menguji hipotesis mereka.
Dalam menguji hipotesis mereka, siswa berdiskusi dengan teman
sekelompoknya. Siswa juga diminta untuk menyebutkan variabel-
variabel yang terdapat dalam percobaan mereka. Variabel-variabel
tersebut dibagi ke dalam variabel yang “sudah diketahui” dan
“variabel yang belum diketahui” kemudian siswa mengembangkan
prediksi terhadap variabel-variabel tersebut.
Fase 4. Melakukan Percobaan
Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang
telah disusun di LKPD yang telah dibagikan untuk memperoleh
informasi berkenaan dengan pertanyaan penelitian.
Fase 5. Analisis Data dan Laporan
Guru memberi kesempatan pada tiap siswa/kelompok untuk
menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul dan
membimbing siswa dalam membuat laporan percobaan.(jika waktu
masih cukup untuk semua kelompok)
Penutup (± 15 menit)
Guru membimbing siswa untuk evaluasi dan refleksi proses
pembelajaran. Mengklarifikasi jika ada siswa yang tidak tepat
dalam melakukan percobaan.
Menyampaikan nilai karakter dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa dan salam.
Pertemuan 3
Model Pembelajara: Problem Based Learning
Pendahuluan (± 15 menit)
A. Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, mengecek
kehadiran peserta didik dan mengajak membaca doa bersama-
sama.
42
B. Apersepsi: Guru menyampaikan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan terkait materi yang telah diajarkan sebelumnya dalam
bentuk tayangan gambar melalui slide : “Sebelumnya kalian
pernah mempelajari materi mengenai energi bukan? Apa yang
dimaksud dengan energi?” (TPK).
C. Motivasi: Guru memotivasi peserta didik dengan menayangkan
video melalui proyektor dan memberikan pertanyaan : “Alat
transfortasi apa yang kalian gunakan untuk pergi ke sekolah?
Sumber energi apa yang digunakan transfortasi kalian?”
https://youtu.be/VtgN12iifpE
D. Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan sistem penilaian yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran.
E. Guru menyampaikan alur pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peserta didik.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Fase 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah
Perhatian terhadap proses pembelajaran
A. Guru menayangkan video melalui proyektor tentang sumber energi
di Indonesia. (TCK)
43
https://youtu.be/bPLYcB2dH1g
B. Guru meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan yang
berkaitan dengan video sumber energi yang telah ditayangkan oleh
guru.
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Menyebutkan aplikasi dari konsep Fisika dalam kehidupan sehari-
hari.
C. Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 5 orang.
D. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok yang telah
dibentuk di awal pembelajaran.
E. Guru meminta peserta didik untuk menentukan sumber belajar
yang akan digunakan seperti Buku Siswa Fisika Kelas X, Internet
dan sumber lainnya.
F. Guru meminta peserta didik merencanakan solusi permasalahan
yang terdapat pada LKPD mengenai sumber energi.
G. Guru meminta peserta didik menyebutkan aplikasi dari konsep
fisika yang berkaitan dengan sumber energi.
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu ataupun kelompok
Menyelesaikan masalah terkait materi Fisika secara mandiri
H. Guru meminta peserta didik untuk merencanakan serta merancang
solusi pemecahan masalah sesuai dengan permasalahan LKPD
yang diberikan.
44
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengerjakan tugas, proyek, latihan soal, dan soal ulangan Fisika
dengan tuntas
I. Guru membimbing peserta didik dalam diskusi kelompok untuk
merancang pemecahan masalah.
J. Guru meminta peserta didik untuk menambahkan informasi,
rencana serta rancangan pemecahan masalah dari sumber lain.
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi rancangan pemecahan
masalah
K. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil dari
kerja kelompok yang mereka kerjakan di depan kelas.
L. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan komentar serta
saran mengenai presentasi dari kelompok lain.
Penutup (± 15 menit)
A. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif
dalam diskusi kelompok dan proses pembelajaran.
B. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
apabila ada materi yang belum dipahami.
C. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
D. Guru memberikan penguatan dan refleksi berkenaan dengan
pembelajaran yang telah dilakukan.
E. Guru menyampaikan informasi terkait materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya yaitu mengenai “pembuatan project
berupa poster yang berkaitan dengan materi energi terbarukan
dalam upaya mengurangi dampak permasalahan energi dalam
kehidupan sehari-hari”.
F. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.
Pertemuan 4
Model Pembelajara: Project Based Learning
Pendahuluan (± 15 menit)
45
Fase 1. Orientasi Masalah
Membuka pembelajaran dengan mengucap salam, doa dan
mengecek kesiapan siswa.
Apersepsi: menanyakan kembali materi sebelumnya tentang
hukum kekekalan energi dan konversi energi.
Motivasi:
“Pembangkit listrik terbanyak di Indonesia adalah PLTD
dengan bahan bakarnya berupa minyak bumi. Jika suatu saat
minyak bumi yang selama ini dipakai habis. Bagaimana solusi
yang kalian berikan untuk membuat pembangkit listrik?”
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menyampaikan kegiatan pembelajaran hari ini, yaitu membuat
rencana proyek.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Fase 2. Mendesain Perencanaan Produk
Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan
menentukan topik setiap kelompok yaitu 1) Energi air, 2) Energi
angin, 3) Energi matahari, 4) Energi Gelombang Laut, 5) Energi
panas bumi, 6) Energi nuklir.
Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKPD kemudian meminta
perwakilan setiap kelompok mengambil LKPD.
Guru memberikan dan menjelaskan LKPD pembuatan proyek
untuk materi anergi alternatif
Diskusi tentang garis besar materi sumber energi dan permasalahan
konsumsi energi.
Guru membimbing siswa dengan mengkaji berbagai referensi
untuk memahami materi dan rencana proyek yang akan dibuat
mengacu LKPD.
Fase 3. Menyusun Jadwal Pembuatan
Siswa menyusun jadwal penyelesaian proyek dalam waktu 1
minggu (pembuatan proyek dilakukan di rumah).
Penutup (± 15 menit)
46
Melalui diskusi, guru membimbing siswa untuk evaluasi dan
refleksi proses pembelajaran.
Menyampaikan nilai karakter dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa dan salam.
47
LAMPIRAN 1.
MATERI AJAR
48
MATERI AJAR
ENERGI ALTERNATIF
A. Pengertian Energi
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan usaha. Misalnya Ahmad
ingin memindahkan meja, maka Ahmad mengeluarkan energi untuk melakukan
usaha memindahkan meja. Energi yang dikeluarkan Ahmad tidak hilang, tetapi
berubah menjadi energi lain, yakni dari energi potensial menjadi energi kinetik.
B. Bentuk-bentuk Energi
a) Energi Kimia
Contoh sumber energi kimia diantaranya berasal dari makanan dan bahan
bakar, seperti minyak, gas, batu bara, dan kayu. Energi kimia yang berasal dari
makanan dilepaskan oleh reaksi kimia dalam tubuh kita, hal ini membuat kita dapat
melakukan berbagai jenis aktivitas. Demikian juga bahan bakar minyak dan gas
menyebabkan transfer energi ketika dibakar mesin sehingga mesin mampu bergerak
dan melakukan usaha. Contoh lain energi kimia yaitu baterai, energi kimia dari
baterai dapat diubah menjadi energi listrik.
Ep = m.g.h
Keterangan:
Ep = energi potensial.(J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (10 m/s2)
h = tinggi benda (m)
Selain energi potensial gravitasi, ada pula energi potensial elastis. Usaha
harus dilakukan untuk menekan atau meregangkan pegas atau bahan elastis dan
energi ditransfer menjadi energi potensial; hal. disimpan dalam bentuk energi
regangan (atau energi potensial elastis). Jika ketapel dilepaskan, energi
regangannya energi akan ditransfer ke proyektil.
c) Energi Kinetik
49
Setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik dan semakin cepat
bergerak, semakin besar energi kinetiknya. Contoh gerakan palu yang
menancapkan paku ke sebatang kayu, terjadi perpindahan energi kinetik dari palu
yang bergerak menjadi bentuk-bentuk energi lain.
Persamaan Energi Kinetik:
Ek = 1/2 m.v2
keterangan :
Ek = Energi Kinetik (J)
m = massa (kg).
v = kecepatan benda (m/s)
d) Energi Listrik
Energi listrik dihasilkan oleh transfer energi pada pembangkit listrik dan
dari dalam baterai. Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling umum
digunakan di rumah dan industri karena kemudahan transmisi dan transfer ke
bentuk lain.
e) Energi Kalor
Energi panas merupakan salah satu energi yang paling umum sebagai
bentuk akhir dari perubahan bentuk bentuk energi. Energi panas akan mengalir jika
terdapat perbedaan suhu antara dua benda.
Persamaan Energi kalor:
Q = m.c.(t2 – t1)
Keterangan :
Q = kalor yang dibutuhkan (J)
m = massa (kg).
c = kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) = perubahan suhu (C)
50
Segala sesuatu yang dibakar atau dimakan sebagai makanan mengandung energi
potensial kimia.
Listrik dapat digunakan untuk menghasilkan cahaya, panas dan suara, dan untuk
membuat benda bergerak – Ini merupakan bentuk energi potensial.
Pegas, dikompresi atau diperpanjang, akan bergerak ketika dilepaskan – pegas
elastis memiliki energi potensial.
D. Daya
Daya yaitu laju setiap satu joule usaha setiap satuan waktu. Jika sebuah
mesin mobil melakukan usaha 500 J selama 10 s, daya yang dihsailkannya
adalah 50 W. Sebuah mobil kecil menghasilkan daya maksimum sebesar 25
MW.
51
Energi bersifat kekal, artinya energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan namun energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke
bentuk lainnya (tranformasi) biasanya bisa disebut dengan energi mekanik.
Contoh pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA), terjadi perubahan energi
potensial dari air pada ketinggian tertentu menjadi energi kinetik saat air
bergerak ke bawah dan memutarkan turbin, putaran turbin menggerakan
kumparan/magnet sehingga menghasilkan energi listrik.
Em = Ek + Ep
Keterangan :
Em = energi mekanik (J).
Ek = energi kinetik (J).
Ep = energi potensial (J).
52
mikrohidro. Contoh pemanfaatan air irigasi menjadi pembangkit listrik di desa
Blimbing Kec.Boca dengan menghasilkan energi sebesar 30.000 kilo watt.
Sumber : https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/irigasi-dimanfaatkan-
untuk-pembangkit-listrik/
F. Efesiesnsi
G. Sumber-sumber Energi
1. Energi Surya
Energi surya atau energi matahari merupakan sumber energi utama di
muka bumi. Segala kehidupan yang berlangsung sebagian besar sumber
energinya berasal dari matahari. Mulai dari proses produksi makanan oleh
tumbuhan melalui fotosintesis dengan menggunakan ultraviolet dari sinar
matahari, sampai penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi listrik.
Teknologi yang dapat mengubah energi surya menjadi energy listrik yaitu Sel
surya atau juga sering disebut fotovoltaik. Sel surya dapat dianalogikan sebagai
53
komponen dengan dua terminal atau sambungan. Sel surya berfungsi seperti
dioda, saat diberi cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan searah. Pada
umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan searah sebesar 0,5
sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2.
Tegangan ini sangat kecil sehingga sejumlah sel surya disusun secara seri
membentuk panel surya. Satu panel surya komersial menghasilkan tegangan
searah bervariasi bergantung pada dimensinya. Pada umumnya tegangan yang
dihasilkan antara 3 - 12 V dalam kondisi penyinaran standar.
2. Energi Angin
Energi terbarukan yang berasal dari energi angin di Indonesia mulai
dikembangkan. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB) atau angin yang
menggunakan kincir angin raksasa dikembangkan di Desa Mattirotasi,
Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). PLTB
ini memiliki 30 Wind Turbin Generator (WTG) atau kincir angin dan
menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW). PLTB Sidrap merupakan
54
pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan
lahan kurang lebih 100 hektar.
3. Energi Air
Energi air yang dimaksud dalam hal ini merupakan energi yang
diperoleh dari air yang mengalir. Air pada ketinggian tertentu seperti air terjun
menyimpan energi potensial dan energi kinetik. Energi ini dapat dimanfaatkan
untuk diubah menjadi energi listrik maupun. Di Indonesia Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) sudah banyak dikembangkan di berbagai daerah diantaranya
Waduk Cirata Jawa Barat, Waduk Saguling Jawa Barat, PLTA Sulewana, Poso,
Sulawesi Tengah, PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatera Utara, dan masih
banyak lagi.
4. Energi Geotermal
Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari sumber panas
bumi. Jika diibaratkan air dingin dimasukan ke dalam poros atau lubang batuan
di bawah permukaan bumi, maka akan keluar uap air pada poros atau lubang
55
lainnya. Uap air ini yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakan turbin
dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga geothermal (panas
bumi) di Indonesia salah satunya yaitu PLTP Kamojang Jawa Barat. PLTP
Kamojang mulai beroperasi pada tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit dan
terus berkembang sampai hari ini mengoperasikan 7 pembangkit dengan daya
listrik yang dihasilkan sebesar 375 MW.
56
LAMPIRAN 2.
LKPD
57
PENILAIAN
58
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1
Merumuskan Masalah:
59
Bagaimana konsep Energi Potensial Pegas? Cermati fenomena di bawah ini!
“Pada sebuah alat transportasi, umumnya pasti memiliki shock yang digunakan untuk
meminimalisir getaran akibat melewati permukaan yang tidak rata. Namun, dalam
kehidupan sehari-hari, pernahkah kalian menemukan berbagai macam bentuk dan
ukuran yang dimiliki pegas pada shock motor atau mobil yang digunakan? Mengapa
demikian? Dalam peristiwa tersebut, ada energi potensial yang dimiliki oleh pegas
pada shock. Lalu bagaimana dengan ukuran atau tetapan pegas yang dimiliki shock
terhadap ukuran motor atau mobil yang digunakan?”
Berdasarkan permasalahan diatas, buatlah rumusan masalah yang tepat sesuai tujuan
pembelajaran dalam membuktikan energi potensial pegas!
Merumuskan Hipotesis:
Mengumpulkan Data:
Hasil pengamatan :
60
1. Catatlah hasil pengamatan pada tabel di bawah ini dan selesaikan isian lainnya
2 Besar
Kesimpulan :
61
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2
Sumber :
https://4.bp.blogspot.com/-O_qqCr9LfSU/VStbQ4fPWnI/AAAAAAAAAC4/
uJcMjevdgHE/s16
62
3. Berdasarkan informasi yang telah kamu peroleh, carilah materi tentang energi
terbarukan dari berbagai sumber (baik buku atau artikel dari internet) untuk
menambah wawasanmu.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
.............................................................................................................................
........
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
4. Analisislah permasalahan di bawah ini bersama teman kelompokmu!
a. Identifikasilah jenis-jenis sumber energi terbarukan berdasarkan
pengamatanmu dengan melengkapi tabel berikut.
2.
3.
4.
63
.......................................................................................................................
........ ..............................................................................................................
.................
.......................................................................................................................
........ Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan, serta
analisislah solusi yang bisa diterapkan jika kondisi didaerah kita
mengalami kehabisan energi!
.......................................................................................................................
........ ..............................................................................................................
................. .....................................................................................................
.......................... ............................................................................................
.......................................................................................................................
........................................... ...........................................................................
....................................................
64
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3
B. Topik
65
LAMPIRAN 3.
LEMBAR PENILAIAN
66
PENILAIAN SIKAP
Aspek BB MB BSH SB
Sikap
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mempunyai mempunyai mempunyai mengembangka
satu ide yang beberapa ide banyak ide n banyak ide
dapat yang dapat dalam dalam
memberikan memberikan pembuatan pembuatan
sumbangan sumbangan proyek dan bisa proyek bisa
pemikiran pemikiran mengembangka mengembangka
dalam dalam n satu ide dan n satu ide dan
pembuatan pembuatan melakukan melakukan
proyek proyek usaha untuk usaha untuk
mewujudkan mewujudkan
menjadi nyata menjadi nyata
dengan sangat
baik
Bergoton Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
g royong tidak mampu mampu mampu mampu
berkolaboras berkolaboras berkolaborasi berkolaborasi
i dalam i dengan dua dengan dengan semua
kelompok, anggota sebagian anggota dalam
tidak peduli dalam anggota kelompok,
dan berbagi kelompok, kelompok, peduli dan
dalam cukup peduli peduli dan berbagi dalam
melaksanaka dan berbagi berbagi dalam melaksanakan
n pembuatan dalam melaksanakan pembuatan
proyek melaksanaka pembuatan proyek dengan
n pembuatan proyek dengan sangat baik
proyek baik
Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SB : Sangat Berkembang
67
Lembar Penilaian Sikap
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas : X/Genap
Materi : Energi Terbarukan
68
ASESMEN FORMATIF
1. Benda bermassa 10 kg bergerak diatas permukaan yang datar dan licin tanpa
gaya gesek, jika benda di dorong dengan gaya 100 N yang membentuk sudut 60°
terhadap arah horisontal. Besar usaha jika perpindahan benda sejauh 5 m
adalah...
2. Sebuah pegas yang panjangnya 5 cm ditarik dengan gaya 200 N sehingga
panjang pegas menjadi 6 cm. Energi potensial pegas adalah…
3. Benda yang bermassa 700 gram dilempar ke atas hingga mencapai ketinggian 9
m. Perubahan energi potensial benda ketika berada pada ketinggian 5 m sampai
9m adalah (g = 10 m/s²)...
4. Balok bermassa 10 kg berada di atas lantai licin. Balok ditarik dengan gaya F
=25 N membentuk sudut 37° terhadap arah horizontal. Setelah berpindah ke
kanan 2 m besar usaha oleh gaya F sebesar ....(Sin 370=0,6 Dan cos 370=0,8)
5. Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar di bawah ini.
69
Kisi-kisi Soal Kemampuan Pemecahan Masalah
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dengan energi dan hukum
kekekalan energi untuk menelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian
sehari-hari.
4.2 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan
konsep gaya dan kekekalan energi.
70
Energi Kalor 3.2.7 Menentukan besar √ 8
energi kalor pada
keadaan tertentu
71
SOAL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
72
Soal: sudut = 30o atau 60o penjelasan tapi
salah
6. Sebuah balok bermassa 1,5 kg Ditanya: W?
didorong ke atas oleh gaya konstan F
Langkah 2
= 15 N pada bidang miring seperti 5 jika jawaban
gambar. Anggap percepatan gravitasi Penyelesaian: benar dan
(g) 10 ms-2 dan gesekan antara balok penjelasan benar
W = F s sin ϴ atau W = F s cos ϴ
dan bidang miring nol. Usaha total
yang dilakukan pada balok adalah… = 15 . 2 . 0,5
= 15 J
73
Langkah 1
Diketahui:
m = 2 kg
h = 20 m
v0 = 0 m/s
Ditanya: Vt, pada ketinggian 5 m di atas
permukaan tanah?
Langkah 2
Penyeleaian:
vt2 = 2 g h
= 2 . 10 . 15
= 300
vt = √300 = 10√3 m/s
74
di B adalah... ¾ Ep1 = Ek2
xt = 6 cm h =9m
75
= 1 J/s
Q = 10.000 J
76