Anda di halaman 1dari 77

DAFTAR ISI

Analisis Capaian Pembelajaran


 Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMA/MA)
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip
vektor kedalam kinematika dan dinamika gerak partikel, usaha dan energi,
fluida dinamis, getaran harmonis, gelombang bunyi dan gelombang cahaya
dalam menyelesaikan masalah, serta menerapkan prinsip dan konsep
energi kalor dan termodinamika dengan berbagai perubahannya dalam
mesin kalor. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip
kelistrikan (baik statis maupun dinamis) dan kemagnetan dalam berbagai
penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi, menerapkan konsep
dan prinsip gejala gelombang elektromagnetik dalam menyelesaikan
masalah. Peserta didik mampu menganalisis keterkaitan antara berbagai
besaran fisis pada teori relativitas khusus, gejala kuantum dan
menunjukkan penerapan konsep fisika inti dan radioaktivitas dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Peserta didik mampu memberi
penguatan pada aspek fisika sesuai dengan minat untuk ke perguruan
tinggi yang berhubungan dengan bidang fisika. Melalui kerja ilmiah juga
dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila khususnya mandiri,
inovatif, bernalar kritis, kreatif dan bergotong royong.

Capaian Pembelajaran Setiap Fase Berdasarkan Elemen


 Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Fisika

Elemen Fase F
Pemahaman Mengidentifikasi dan mendefinisikan konsep dasar fluida
Fisika statis, menjelaskan hukum Archimedes serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, menganalisis
dan menyelesaikan masalah yang melibatkan konsep fluida
statis, dengan persamaan matematis yang relevan, serta
membuat lapotan tertulis atau presentasi tentang
penerapan konsep fluida statis dalam konteks nyata
seperti jembatan ponton.
Keterampila 1. Mengamati
n Proses Peserta didik mampu mengoptimalkan potensi
menggunakan ragam alat bantu untuk melakukan

1
pengamatan.
2. Mempertanyakan dan meprediksi
Peserta didik mampu mempertanyakan dan
memprediksi berdasarkan hasil observasi, mampu
merumuskan permasalahan yang ada dan mampu
mengajukan pertanyaan kunci untuk menyelesaikan
masalah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
 Peserta didik mengidentifikasi latar belakang
masalah, merumuskan tujuan, dan menggunakan
referensi dalam perencanaan penelitian.
 Peserta didik membedakan variabel, termasuk
yang dikendalikan dan variabel bebas,
menggunakan instrumen yang sesuai dengan
tujuan penelitian.
 Peserta didik menentukan langkah langkah kerja
dan cara pengumpulan data.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi
 Peserta didik menyiapkan peralatan/ instrumen
yang sesuai untuk penelitian ilmiah, menggunakan
alat ukur secara teliti dan benar, mengenal
keterbatasan dan kelebihan alat ukur yang
dipakai.
 Peserta didik menerapkan teknis/ proses
pengumpulan data, mengolah data sesuai
jenisnya/sesuai keperluan, menganalisis data dan
menyimpulkan hasil penelitian serta memberikan
rekomendasi tindak lanjut/saran dari hasil
penelitian.
5. Mencipta
Peserta didik mampu menggunakan hasil analisis data
dan informasi untuk menciptakan ide solusi ataupun
rancang bangun untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.

2
6. Mengevaluasi refleksi
 Peserta didik berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, mengembangkan
keingintahuan, dan memiliki kepedulian terhadap
lingkungan.
 Peserta didik mengajukan argumentasi ilmiah dan
kritis berani mengusulkan perbaikan atas suatu
kondisi dan bertanggungjawab terhadap
usulannya.
 Peserta didik bersikap jujur terhadap temuan
data/fakta.
7. Mengkomunikasikan hasil
 Peserta didik menyusun laporan tertulis hasil
penelitian serta mengomunikasikan hasil
penelitian, prosedur perolehan data, cara
mengolah dan cara menganalisis data serta
mengomunikasikan kesimpulan yang sesuai untuk
menjawab masalah penelitian/penyelidikan secara
lisan atau tulisan.
 Peserta didik menyajikan hasil pengolahan data
dalam bentuk tabel, grafik, diagram alur/
flowchart dan/atau peta konsep, menyajikan data
dengan simbol dan standar internasional dengan
benar, dan menggunakan media yang sesuai dalam
penyajian hasil pengolahan data.
 Peserta didik mendeskripsikan kecenderungan
hubungan, pola, dan keterkaitan variabel dan
menggunakan bahasa, simbol dan peristilahan yang
sesuai untuk bidang fisika.

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN


1. Mengidentifikasi jenis-jenis tekanan dalam fluida.
2. Menganalisis tekanan hidrostatis, gaya Archimedes, hukum Pascal.
3. Mengalisis hubungan antara massa jenis fluida dan volume fluida pada
gaya apung.

3
4. Menerapkan prinsip fluida dalam kehidupan.

4
A. INFORMASI UMUM
1. Identitas Modul
Nama Penyusun : Alfianoor
Sekolah : SMA Negeri 1 Mandastana
Tahun : 2024
Jenjang Sekolah : SMA
Fase/Kelas : E/X
Materi Pokok : Fluida Statis
Alokasi Waktu : 6 JP (2JP x 3 Pertemuan)

2. Kompetensi Awal
Kompetensi awal yang harus dimiliki oleh peserta didik sebagai
pengetahuan awal untuk belajar topik ini, diantaranya:
 Peserta didik telah mempelajari pengukuran.
 Peserta didik telah mempelajari konsep luas penampang dan volume.
 Peserta didik telah mempelajari massa jenis dan gaya berat.

3. Profil Pelajar Pancasila


Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kaitan erat dengan
pembelajaran materi pengukuran adalah sebagai berikut
 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
 Bergotong-royong.
 Bernalar kritis.
 Kreatif.

4. Sarana dan Prasarana


 Laptop/Smartphone
 LCD Proyektor
 Buku Siswa IPA kelas XI, Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI,
Internet, dan sumber bacaan lainnya yang relevan
 Lembar Kerja Peserta Didik
 Papan Tulis dan Spidol

5. Target Peserta Didik


Modul ajar ini dirancang untuk peserta didik regular/tipikal.

5
6. Model/Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Project-based learning (PjBL).
Metode Pembelajaran : Diskusi, Penugasan, Proyek

B. KOMPONEN INTI
1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Elemen CP Indikator Capaian Tujuan


Pembelajaran Pembelajaran (IPTP)
Mengidentifikasi Pemahaman Pertemuan ke-1
dan mendefinisikan Fisika 1. Peserta didik mampu
konsep dasar fluida menjelaskan konsep tekanan.
statis, menjelaskan 2. Peserta didik mampu memahami
hukum Archimedes konsep massa jenis.
serta penerapannya 3. Peserta didik mampu memahami
dalam kehidupan konsep tekanan hidrostatis dan
sehari-hari, hukum pascal.
menganalisis dan 4. Peserta didik mampu memahami
menyelesaikan gaya apung dan prinsip benda
masalah yang terapung, melayang, dan
melibatkan konsep tenggelam.
fluida statis, 5. Peserta didik mampu
dengan persamaan menjelaskan hukum Archimedes.
matematis yang 6. Memahami bagaimana hukum
relevan, serta Archimedes diterapkan dalam
membuat lapotan desain jembatan ponton.
tertulis atau
presentasi tentang Keterampila Pertemuan ke-2
penerapan konsep n Proses 7. Peserta didik mampu
fluida statis dalam menggunakan persamaan
konteks nyata matematis yang relevan untuk
seperti jembatan menyelesaikan masalah yang
ponton. melibatkan konsep fluida statis.
8. Peserta didik mampu merangkai
atau membuat desain dari
penerapan konsep fluida statis
dalam konteks nyata.

6
Pertemuan ke-3
9. Peserta didik mampu menysusun
laporan tertulis atau presentasi
yang jelas da terstruktur
tentang penerapan konsep fluida
statis dalam konteks nyata.
10. Peserta didik mampu
menjelaskan konsep fluida
statis secara lisan dengan
menggunakan bahasa yang tepat
dan mudah dipahami.

2. Pemahaman Bermakna
a. Peserta didik dapat menjelaskan konsep dasar fluida.
b. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menjelaskan penerapan
konsep fluida dalam kehidupan nyata.
c. Peserta didik mampu mengaitkan konsep fluida dengan prinsip-
prinsip fisika yang lain.
d. Peserta didik mampu menerapkan konsep fluida dalam pemecahan
masalah.
e. Peserta didik mampu mengkomunikasikan pemahaman tentang konsep
fluida secara jelas dan terstuktur.

3. Pertanyaan Pemantik
Dalam fisika, kita mengenal yang namanya konsep fluida, apa sih yang
dimaksud dengan fluida itu? Bagaimana konsep fluida dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari? Mengapa kapal dapat mengapung di atas
air? Konsep apakah yang bekerja padanya?

4. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan ke-1
Materi:
Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi
Waktu
Pembukaan
 Membuka pembelajaran  Menjawab salam, 10 Menit
dengan salam. Memanjatkan bersyukur dan berdoa

7
syukur kepada Tuhan YME Bersama.
dan berdoa Bersama.  Mengkonfirmasi
 Memeriksa kehadiran dan kehadiran dan kesiapan
kesiapan belajar peserta belajar.
didik.  Memperhatikan
 Memaparkan indikator pemaparan dari pendidik
pencapaian tujuan tentang indikator
pembelajaran. pencapaian tujuan
pembelajaran.
Pendahuluan Awal
Pertanyaan Pemantik: 10 Menit
 Dalam fisika, kita mengenal yang namanya konsep fluida,
apa sih yang dimaksud dengan fluida itu?
 Bagaimana konsep fluida dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari?
 Mengapa kapal dapat mengapung di atas air? Konsep
apakah yang bekerja padanya?

Kegiatan Inti
 Membagi peserta menjadi 6  Duduk sesuai dengan 5 Menit
kelompok dengan 5 peserta pembagian kelompok
tiap kelompoknya. yang sudah dibagikan.
Fase 1 (Penentuan Proyek) (Pemecahan Masalah:
Memvisualisasikan dan Mendiskripsikan Masalah)
 Membagikan LKPD kepada  Peserta didik menerima 30 Menit
peserta didik. dan menuliskan identitas
 Mengarahkan untuk setiap kelompok pada LKPD.
kelompok dapat  Mulai mengerjakan LKPD
mengerajakan LKPD sesuai bersama-sama kelompok.
prosedur.  Berdiskusi dan
 Membembing peserta didik menyampaikan hasil
untuk dapat berdiskusi dan diskusi kepada kelompok
menyampaikan hasil diskusi lainnya.
tentang permasalahan
lingkungan yang pernah
terjadi di daerah, dengan
solusi yang sudah diberikan
(jembatan ponton).
Fase 2 (Menyusun Pesencanaan Langkah-Langkah Penyelesaian
Proyek) (Pemecahan Masalah: Merencanakan Solusi)

8
 Membimbing peserta didik  Membuat solusi yang 20 Menit
untuk dapat membuat solusi akan dikembangkan dan
yang telah ditawarkan menyelesaikan LKPD
(jembatan ponton) sebagai yang diberikan
solusi dari masalah yang berdasarakan prosedur.
pernah terjadi di daerah  Mengumpulkan LKPD 1
sesuai dengan yang ada di kepada pendidik
LKPD.
 Meminta peserta didik
untuk mengumpulkan LKPD 1.
Fase 3 (Penyusunan Jadwal Pelaksanaan Proyek) (Pemecahan
Masalah: Merencanakan Solusi)
 Membuat kesepakatan  Membuat kesepakatan 20 Menit
dengan peserta didik terkait dengan pendidik terkait
jadwal pembuatan, jadwal pembuatan,
presentasi dan pengumpulan presentasi dan
proyek. pengumpulan proyek.
Penutup
 Pendidik bersama peserta  Menyimpulkan 10 Menit
didik menyimpulkan pembelajaran dengan
pembelajaran. dibantu pendidik.
 Memberikan informasi yang  Menyimak informasi
terkait kepada peserta yang disampaikan
didik. pendidik.
 Memberikan lembar refleksi  Melakukan refleksi
kepada peserta didik. pembelajaran.
 Menutup pembelajaran  Mengucapkan syukur dan
dengan mengucapkan syukur salam.
dan salam.
Pertemuan ke-2
Materi: Pembuatan Proyek
Pembukaan
 Membuka pembelajaran  Menjawab salam, 15 Menit
dengan salam. Memanjatkan bersyukur dan berdoa
syukur kepada Tuhan YME bersama.
dan berdoa bersama.  Mengkonfirmasi
 Memeriksa kehadiran dan kehadiran dan kesiapan
kesiapan belajar peserta belajar.
didik.  Memperhatikan
 Memaparkan indikator pemaparan dari pendidik

9
pencapaian tujuan tentang indikator
pembelajaran yang pencapaian tujuan
digunakan. pembelajaran.
 Mengulas pembuatan desain  Memberikan tanggapan
dan jadwal pada pertemuan dari hasil proses
sebelumnya yang sudah pembuatan desain yang
dilakukan. telah dibuat.
Kegiatan Inti
Fase 4 (Penyelesaian Laporan Proyek dengan Monitoring Guru)
(Pemecahan Masalah: Melaksanakan Rencana)
 Membagi peserta didik  Duduk sesuai dengan 60 Menit
menjadi 6 kelompok sesuai kelompok yang sudah
dengan kelompok pada dibagi pada pertemuan
pertemuan sebelumnya. sebelumnya.
 Meminta peserta didik  Memulai proses pembuat
untuk memulai pembuatan proyek secara
proses proyek secara berkelompok.
berkelompok.  Membuat proyek sesuai
 Memantau keaktifan dengan prosedur dan
peserta didik selama rancangan yang telah
melaksanakan proyek, ditentukan, mencatat
memantau realisasi setiap tahapan,
perkembangan dan mendiskusikan masalah
membimbing jika mengalami yang muncul selama
kesulitan. mengerjakan proyek
dengan pendidik.
Penutup
 Pendidik memberikan  Menyimak informasi 15 Menit
informasi yang terkait yang disampaikan
kepada peserta didik, serta pendidik.
memberikan pengarahan  Melakukan refleksi
bagi yang belum pembelajaran.
menyelesaikan proyeknya  Mengucapkan syukur dan
agar sudah dapat selesai salam.
pada pertemuan berikut.
 Memberikan lembar refleksi
kepada peserta didik.
 Mengingatkan peserta didik
untuk membuat laporan hasil
proyek untuk di

10
presentasikan pada
pertemuan berikutnya.
 Menutup pembelajaran
dengan mengucapkan syukur
dan salam.
Pertemuan ke 3
Materi: Hasil Proyek dan Evaluasi
Pembukaan
 Membuka pembelajaran  Menjawab salam, 15 Menit
dengan salam. Memanjatkan bersyukur dan berdoa
syukur kepada Tuhan YME bersama.
 Mengkonfirmasi
dan berdoa bersama.
kehadiran dan kesiapan
 Memeriksa kehadiran dan
belajar.
kesiapan belajar peserta  Memperhatikan
didik. pemaparan dari pendidik
 Memaparkan indikator tentang indikator
pencapaian tujuan pencapaian tujuan
pembelajaran yang pembelajaran.
 Memberikan tanggapan
digunakan.
dari hasil proses
 Mengulas pembuatan desain pembuatan desain yang
dan jadwal pada pertemuan telah dibuat.
sebelumnya yang sudah
dilakukan.

Kegiatan Inti
Fase 5 (Presentasi dan Evaluasi) (Pemecahan Masalah: Memeriksa
dan Mengevaluasi)
 Membagi peserta didik  Duduk sesuai kelompok 60 Menit
menjadi 6 kelompok sesuai yang telah dipilihkan
dengan kelompok pada pertemuan
sebelumnya. sebelumnya.
 Membimbing proses  Setiap kelompok
presentasi produk serta mempresentasikan
menanggapi hasil produk. laporan dan produk yang
telah dibuat peserta
didik, kelompok lain
dapat memberikan
tanggapan.
Penutup

11
 Pendidik bersama peserta  Menyimpulkan 15 Menit
didik menyimpulkan pembelajaran dengan
pembelajaran. dibantu pendidik.
 Memberikan informasi yang  Menyimak informasi
terkait kepada peserta yang disampaikan
didik. pendidik.
 Memberikan lembar refleksi  Melakukan refleksi
kepada peserta didik. pembelajaran.
 Menutup pembelajaran  Mengucapkan syukur dan
dengan mengucapkan syukur salam.
dan salam.

5. Refleksi Pendidik dan Peserta Didik


a. Refleksi Pendidik

No Refleksi Penjelasan
.
1. Persentase keterlasanaan Persentase keterlaksanaan: %
rancangan kegiatan Keterangan:
pembelajaran (%)
2. Kendala yang terjadi selama
kegiatan pembelajaran
3. Kritik dan saran untuk
perbaikan kegiatan
pembelajaran selanjutnya
4. Peserta didik yang mengalami 1) Nama:
kesulitan Uraian Kesulitan:
2) Nama:
Uraian Kesulitan:
3) Dst.
5. Catatan positif peserta didik 1) Nama:
Uraian Positif:
2) Nama:
Uraian Positif:
3) Dst.
6. Catatan lainnya

12
b. Refleksi Peserta Didik

Refleksi Peserta Didik


Nama:
Kelas:

1. Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari materi hari ini?


Buatlah lingkaran pada gambar dibawah ini, untuk mengekspresikan
perasaanmu!

2. Bagian mana yang menurutmu menarik pada pembelajaran ini?


………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
3. Bagian mana yang menurutmu sulit untuk dipelajari pada
pembelajaran ini?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
4. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan
hasil belajar mu?
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………
5. Arsirlah bintang di bawah ini sesuai dengan perjuangan atau nilai

13
usaha yang telah kamu lakukan untuk memahami topik
pembelajaran pada hari ini!

(Terima Kasih)

6. Asesmen
1) Asesmen Formatif
 Elemen Pemahanam Fisika

Materi IPTP Aktivitas


(Indikator Pencapaian Tujuan
Pembelajaran)
1) Peserta didik mampu menjelaskan konsep Terlampir
Tekanan tekanan. pada LKPD
hidrostatis, 2) Peserta didik mampu memahami konsep I
Hukum Pascal, massa jenis.
Prinsip 3) Peserta didik mampu memahami konsep
Archimedes tekanan hidrostatis dan hukum pascal.
dan Gaya 4) Peserta didik mampu memahami gaya
Apung apung dan prinsip benda terapung.
5) Peserta didik mampu menjelaskan hukum
Archimedes.

 Elemen Keterampilan Proses

Rubrik Penilaian Perencanaan Proyek


No. Aspek Penilaian Skor Kriteria
1. Menjawab Peserta didik mampu:
permasalahan dari 3 1) Memahami permasalahan.
proyek yang akan 2) Memahami solusi yang diajukan.
dibuat
1 Hanya 1 kriteria terpenuhi.
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

Rubrik Penilaian Keterlasanaan Rancangan Proyek


No. Aspek Penilaian Skor Kriteria
1 Menggunakan Peserta didik menggunakan internet

14
internet untuk 2 untuk mencari data yang mendukung.
mencari data
Peserta didik menggunakan internet
1 untuk mencari hal yang diluar konteks
pembelajaran.

0 Tidak mengakses internet.

2 Berpartisipasi aktif Peserta didik mampu:


dalam kelompok 4 1) Memberikan ide/gagasan
2) Ikut merancang pembuatan proyek
3) Menerima saran dan masukan
dengan baik
4) Mampu bekerja sama dengan baik.

3 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi.


2 Hanya 2 kriterian terpenuhi.
1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

Rubrik Penilaian Presentasi


No. Aspek Penilaian Skor Kriteria
1. Komunikasi Peseta didik memiliki:
3 1) Intonasi berbicara jelas
2) Kecepatan berbicara stabil baik
3) Menarik perhatian audiens.

2 Hanya 2 kriterian terpenuhi.


1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

2. Keaktifan Tim Peserta didik memiliki:


4 1) Kepercayaan diri.
2) Mengemukaan ide.
3) Beargumen dengan baik.
4) Manajemen waktu yang baik.

3 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi.


2 Hanya 2 kriterian terpenuhi.
1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.

15
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Proyek


No. Aspek Penilaian Skor Kriteria
1. Kesiapan Peserta didik perlu:
perlengkapan 3 1) Memastikan perlengkapan sudah
siap.
2) Tidak meminjam perlengkapan ke
kelompok lain.

1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.


0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

2. Inovasi Proyek Peserta didik memiliki:


1) Kreatifitas.
3 2) Menggunakan bahan yang
mudah dan murah untuk
didapat.
3) Keindahan desain.

2 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi.


1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

Total skor
Nilai Akhir = x 100%
Skor maksimal

 Asesmen Sikap

No. Profil Skor Indikator


1. Bernalar Kritis Peserta didik dapat:
1) Mengajukan pertanyaan.
2) Mengidentifikasi dengan panca
4 indera.
3) Mengolah informasi.
4) Merefleksikan pemikirannya
sendiri.

3 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi.


2 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi.
1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.

16
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

2. Bergotong royong Peserta didik dapat:


1) Bekerja sama.
4 2) Berkomunikasi positif.
3) Tanggap terhadap keadaan.
4) Berbagi hal-hal positif.

3 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi.


2 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi.
1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

3. Kreatif Peserta didik dapat:


1) Memperkaya gagasan yang ada.
4 2) Luwes dalam berpikir.
3) Memunculkan kebaruan.

3 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi.


2 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi.
1 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi.
0 Tidak ada kriteria yang terpenuhi.

Total skor
Nilai Akhir = x 100%
Skor maksimal

17
2) Asesmen Sumatif

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR


(KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH)

No. IPTP Soal Tipe Soal Kunci Jawaban Skor Skor


Maks
1. Peserta didik mampu mampu 1. Hitunglah tekanan yang Diketahui:
menjelaskan konsep tekanan menyebabkan telinga Aldi sakit h = 12 m 𝜌 = 1000 kg/m3 g = 10 m/s2 10
tekanan hidrostatis dan hukum (Tekanan hidrostatis) ketika Ditanyakan: Ph...?
pascal. menyelam pada kedalaman 12 meter C3
di laut. Jika massa jenis air 1000 Penyelesaian:
kg/m3 dan percepatan gravitasi bumi Tekanan Hidrostatis
adalah 10 m/s2! Ph = 𝜌 𝑔 ℎ 10
= 1000 kg/m3 . 10 m/s2 . 12 m 25
= 120.000 Pa
Jadi, tekanan hidrostatis yang dialami Aldi
adalah sebesar 120.000 Pa. 5

2. Sebuah mesin pengangkat mobil Diketahui:


hidrolik memiliki dua pengisap 𝐴1 = 100 cm2 = 0,01 m2
dengan luas penampang 𝐴2 = 2.000 cm2 = 0,2 m2 10
masingmasing A1 = 100 cm2 dan A2 = 𝐹1 = 750 N
2.000 cm2 jika gaya yang diberikan C3 Ditanyakan: 𝐹2...?
𝐹1 pada penghisap A1 adalah sebesar
750 N Berapakah besar gaya Penyelesaian:
maksimal 𝐹2 yang dihasilkan pada Persamaan Hukum Pascal
penampang A2?

18
F1 F2
=
A1 A2

750 N F2 10 25
2 = 2
0 , 01m 0 ,2 m

F2 = 15.000 N
5
Jadi, gaya yang dihasilkan pengungkit
tersebut adalah sebesar 15.000 N

Peserta didik mampu 3. Sebuah kayu galam mengapung di Diketahui:


memahami gaya apung dan sungai. Jika volume kayu yang 𝑉 = 9 m3 𝜌 = 1000 kg/m3
prinsip benda terapung. tercelup 9 m3 massa jenis air 1000 C3 𝑔 = 10 m/s2 10
Peserta didik mampu kg/m3. Berapakah gaya tekan ke Ditanyakan: 𝐹𝐴…?
menjelaskan hukum atasnya (gaya apung)?
Archimedes sebagai Penyelesaian:
pernyataan bahwa benda yang Persamaan Hukum Archimedes 𝐹𝐴 = 𝜌𝑣 . 𝑉 .
terendam di dalam fluida akan g 25
mengalami gaya apung yang 𝐹𝐴 = 1000 kg/m3 . 9 m3 . 10 m/s2 𝐹𝐴 = 90.000 10
besarnya sama dengan berat N
fluida yang dipindahkan oleh
benda tersebut. Jadi, gaya apung yang dialami oleh kayu
galam adalah sebesar 90000 N. 5

19
4. Sebuah tambak ikan menggunakan
tong minyak kosong dengan panjang Diketahui:
0,5 m, lebar 0,2 m dan tinggi 0,2 m 𝑝 = 0,5 m 𝑙 = 0,2 m 25
dimasukkan ke dalam danau. Jika C4 𝑡 = 0,2 m 𝜌 = 1000 kg/m3 5
massa jenis air sungai 1000 kg/m 3. g = 10 m/s2
Berapakah gaya tekan ke atas yang Ditanyakan: 𝐹𝐴…?
dialami oleh tong minyak tersebut
(gaya apung)?
Penyelesaian:
Volume Peti 9
𝑉=𝑝.𝑙.𝑡
= 0,5 m . 0,2 m . 0,2 m
= 0,02 m3

Gaya apung
𝐹𝐴 = 𝜌𝑣 . 𝑉 . g 9
𝐹𝐴 = 1000 kg/m3.0,02 m3.10 m/s2
𝐹𝐴 = 200 N

Jadi, gaya apung yang dialami oleh tong 2


minyak tersebut adalah sebesar 200 N.
Skor Total 100
Total skor
Nilai Akhir = x 100
Skor maksimal

20
C. LAMPIRAN
1. Lembar Kerja Peserta Didik

Lembar Kerja Peserta Didik I


Mengidentifikasi dan Mendefinisikan Konsep Fluida
Statis Dan Penentuan Proyek Jembatan Ponton
Nama Kelompok :
Nama Anggota : 1.
: 2.
: 3.
: 4.
: 5.
Kelas :
Tujuan Pembelajaran:
1) Peserta didik mampu menjelaskan konsep tekanan sebagai gaya per
satuan luas.
2) Peserta didik mampu memahami konsep kepadatan sebagai massa per
satuan volume.
3) Peserta didik mampu memahami konsep tekanan hidrostatis dan
hukum pascal.
4) Peserta didik mampu memahami gaya apung dan prinsip benda
terapung.
5) Peserta didik mampu menjelaskan hukum Archimedes sebagai
pernyataan bahwa benda yang terendam di dalam fluida akan
mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut.
6) Memahami bagaimana hukum Archimedes diterapkan dalam desain
jembatan ponton.
Prosedur Pengerjaan:
 Duduklah bersama teman kelompok dan lakukan kegiatan berdasarkan
prosedur!
 Menyiapkan dan menjawab pertanyaan soal pada kotak jawaban yang
telah disediakan.

Tekanan adalah gaya per satuan luas. Tekanan dapat dihitung dengan rumus
F
Tekanan yaitu P = , dengan satuan Pascal (Pa). Sedangkan tekanan
A
atmosfer adalah tekanan udara yang ada di bumi kita. Di bumi pada
permukaan laut tekanan atmosfer adalah sekitar 101.3 kPa. Contoh situasi di
mana tekanan dapat diterapkan adalah saat menggunakan pompa angin untuk
mengisi ban sepeda.

21
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan? Bagaimana cara
menghitungnya? Dan apa yang dimaksud dengan tekanan atmosfer?
Serta berikan contoh situasi di mana tekanan dapat diterapkan!
2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepadatan! Bagaimana cara
menghitung kepadatan suatu benda? Bagaimana hubungan antara
massa dan volume dalam kepadatan? Dan berikan contoh benda
dengan kepadatan yang tinggi dan rendah!

Kepadatan adalah massa per satuan volume, atau biasa dikenal dengan istilah
massa jenis. Kepadatan suatu benda dapat dihitung dengan rumus yaitu Massa
per Volume dengan satuan kg/m3. Adapun hubungan antara massa dan volume
dalam kepadatan adalah semakin besar massa suatu benda, maka kepadatannya
juga semakin besar. Contohnya seperti emas yang memiliki kepadatan tinggi dan
balon udara yang memiliki kepadatan rendah.

3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis! Bagaimana


hukum Pascal dapat digunakan untuk menjelaskan tekanan
hidrostatis? Apa yang akan terjadi pada tekanan jika luas permukaan
diperbesar atau diperkecil? Berikan contoh penerapan hukum Pascal
dalam kehidupan sehari-hari!

Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh berat fluida di dalam
suatu cairan. Contoh: Tekanan yang dirasakan saat berada di dalam kolam
renang. Sedangkan hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan
pada suatu cairan akan merambat ke seluruh bagian cairan dengan tidak
berubah. Contoh: Tekanan yang diberikan pada piston akan merambat ke seluruh
bagian cairan dalam tabung. Jika luas permukaan diperbesar atau diperkecil,
tekanan akan tetap sama karena hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan dalam
fluida tidak tergantung pada luas permukaan. Adapun contoh penerapan hukum
Pascal dalam kehidupan sehari-hari adalah pada sistem hidrolik yang digunakan
dalam kendaraan atau alat berat.

22
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya apung! Bagaimana cara
menghitung gaya apung? Kemudian bagaimana yang dimaksud dengan
prinsip benda terapung? Berikan contoh benda yang mengalami gaya
apung dan benda yang tidak mengalami gaya apung!

Hukum Archimedes menyatakan bahwa benda yang terendam di dalam fluida


akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut. Hukum Archimedes terkait dengan gaya
apung karena hukum ini menjelaskan besarnya gaya apung yang dialami oleh
benda yang terendam di dalam fluida. Contoh penerapan hukum Archimedes
dalam kehidupan sehari-hari adalah saat kita menyeburkan diri ke dalam air,
tubuh kita akan mengalami gaya apung sehingga terasa lebih ringan.

5) Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum Archimedes! Bagaimana


hukum Archimedes terkait dengan gaya apung? Apa yang terjadi pada
gaya apung jika benda terendam di dalam fluida? Berikan contoh
penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari!

Gaya apung adalah gaya yang muncul saat benda terendam di dalam fluida.
Gaya apung dapat dihitung dengan rumus gaya apung = berat fluida yang
dipindahkan atau secara materamatis dapat ditulis F a = 𝜌 . g . V. Gaya apung
akan sebanding dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Prinsip
benda terapung menyatakan bahwa benda akan mengapung jika beratnya
sama dengan berat fluida yang dipindahkan. Jika berat benda lebih besar dari
berat fluida yang dipindahkan, benda akan tenggelam. Contoh benda yang
mengalami gaya apung adalah kapal laut, sedangkan contoh benda yang tidak
mengalami gaya apung adalah batu.

23
Banjir di Mandastana Tahun 2021

Sumber: Tribunbatola.com

WARGA MANDASTANA KABUPATEN BATOLA


DIIMBAU UNTUK SIAGA HADAPI BANJIR LEBIH
BESAR
Penulis: Muhammad Tabri

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN- Tingginya curah


hujan dibarengi air pasang berdampak pada naiknya debit air di
beberapa kawasan di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan
Selatan. Hal ini menjadi perhatian bersama, terutama kawasan yang
awan banjir. Seperti daerah Kecamatan Jejangkit dan
Kecamatan Mandastana. Diungkapkan Husaini, Camat Mandastana,
beberapa rumah warganya mulai digenangi air setinggi mata kaki.
Namun masih level aman.
"Sementara ini laporan mengenai rumah warga yang tergenang
air ada di Desa Pantai Hambawang," beber Husaini kepada
Banjarmasinpost.co.id, Rabu (13/01/2021). Ia pun mengimbau kepada
warga untuk tetap waspada dan siaga, terutama saat malam karena
debit air masih berpotensi meninggi.
Ditambahkan Husaini, situasi ini memang sudah langganan hampir
setiap tahun, Namun dirinya berharap tidak separah tahun-tahun
sebelumnya. Sehari sebelumnya disampaikan Sumarno, Kepala Badan
Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batola bahwa
situasi masih siaga darurat. "Untuk kawasan yang rawan di
Kecamatan Jejangkit, seperti Desa Bahandang, Sampurna
dan Jejangkit Muara dan sebagian di Kecamatan Mandastana,"
sebutnya. Terkait naiknya debit air, dia menghimbau masyarakat

24
untuk selalu siaga, baik itu bahaya banjir maupun kemungkinan
terjadinya puting beliung.

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono

25
Setelah membaca dengan seksama berita terkait banjir pada tahun
2021 lalu, di Mandastana. Kemudian diskusikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan berikut dengan kelompokmu!

“Banjir memang bukan fenomena yang langka di lingkungan


kalian tinggal saat ini, hanya saja banjir yang terjadi pada tahun 2021
lalu merupakan banjir yang cukup tinggi sehingga membuat jalur
transportasi darat tidak bisa dilalui kecuali hanya dengan alat
transportasi air. Oleh karena itu, jika kalian kembali mengalami
kejadian yang semisal maka kalian akan diberikan pilihan untuk dapat
membuat jalur transportasi darat agar dapat tetap dilalui oleh
masyarakat dengan adanya sebuah jembatan yang dapat mengapung di
atas air, seperti jembatan ponton.
Oleh karena itu, cobalah untuk membuat jembatan ponton itu
dengan seksama. Buatlah jembatan ponton dengan menganalisis
kebutuhan dan analisis matematis serta konsep fisika fluida yang
bekerja pada jembatan tersebut. Dengan permisalan kedalaman air
mencapai 10 meter dari permukaan. Buatlah desain jembatan ponton
dengan ukuran panjang 10 meter.” (Pemecahan Masalah:
Memvisualisasikan dan Mendeskripsikan Masalah)
Lengkapi pertanyaan-pertanyaan berikut! (Pemecahan Masalah:
Merencanakan Solusi)
 Alat dan Bahan

 Langkah Kerja Pembuatan

26
 Cara Kerja Produk

 Jadwal Perencanaan Kegiatan

No. Waktu Kegiatan

 Analisis Konsep Fisika dan Matematis

(Analisis ini dibuat pada pertemuan berikutnya, sekaligus dengan desain gambar
proyek yang akan dibuat!!!)

27
Lembar Kerja Proyek
Waktu :
Nama : 1.
: 2.
: 3.
: 4.
: 5.
Tujuan Pembelajaran:
1. Membuat lapotan tertulis atau presentasi tentang penerapan konsep
fluida statis dalam konteks nyata seperti jembatan ponton.

 Analisis Konsep Fisika dan Matematis

 Kesimpulan

 Desain

28
2. Materi Ajar Peserta Didik

Gambar 1. Air di dalam Gelas


Sumber: Pixabay

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa air bisa tetap di dalam


gelas yang kita pegang? Atau mengapa kapal besar tidak tenggelam di lautan
yang luas? Jawabannya terletak pada sifat fluida statis. Fluida statis adalah
zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir dan menyesuaikan bentuknya,
tetapi dalam keadaan seimbang atau tidak bergerak. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan fluida statis, seperti air dalam
wadah ataupun udara yang ada di sekitar kita. Memahami prinsip-prinsip
dasar fluida statis tentu akan membantu kita memahami fenomena-
fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar.
Dalam materi ini, kita akan mempelajari beberapa konsep penting
dalam fluida statis, seperti tekanan hidrostatis, hukum Pascal, dan
prinsip Archimedes. Kita akan belajar bagaimana tekanan bekerja dalam
fluida dan bagaimana hal itu mempengaruhi objek di dalamnya. Selain itu,
kita juga akan menjelajahi aplikasi praktis dari fluida statis dalam berbagai
bidang, seperti teknik sipil, kedokteran, dan industri.
Materi ini disusun dengan bahasa yang sederhana dan dilengkapi
dengan ilustrasi yang jelas untuk membantu Anda memahami konsep-konsep
yang kompleks. Setiap konsep akan dijelaskan secara sederhana dan disertai
dengan contoh-contoh yang relevan. Anda juga akan diberikan latihan-
latihan untuk menguji pemahaman Anda.

29
MATERI 1: TEKANAN HIDROSTATIS
Dalam fisika, tekanan (P)
didefinisikan sebagai gaya (F) yang
F
bekerja pada suatu bidang tiap
satuan luas bidang tersebut (A).
Bidang atau permukaan yang
dikenai gaya disebut bidang tekan, Gambar 2.
sedangkan gaya yang diberikan Ilustrasi sebuah bidang yang
pada bidang tekan disebut gaya dikenai gaya oleh kubus
tekan. Satuan internasional (SI)
tekanan adalah pascal (Pa).
Satuan pascal ini diberikan sesuai dengan nama ilmuwan
Prancis, Blaise Pascal. Apabila suatu gaya bekerja tegak lurus
terhadap suatu bidang tekannya, maka secara metematis tekanan
dinyatakan dalam persamaan berikut:

F
P= (1)
A

Keterangan:
P = Tekanan (Pa)
F = Gaya (N)
A = Luas Bidang/ Permukaan (m3)

Gambar 3. Rumus Tekanan

Untuk tekanan ini, yang


berlaku pada zat cair disebut
tekanan hidrostatis. Tekanan
hidrostatis adalah tekanan yang
timbul dalam fluida statis karena
berat fluida di atasnya. Konsep ini
sangat penting dalam pemahaman
kita tentang perilaku fluida dan
Gambar 4. Konsep tekanan
memiliki berbagai aplikasi dalam
hidrostatis bisa dirasakan ketika
kehidupan sehari-hari (lihat kita sedang berada di dalam air

30
gambar. 4). Dalam bagian ini, kita
akan menjelajahi konsep tekanan
hidrostatis secara mendalam.
Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas yang
diberikan oleh fluida statis pada permukaan yang berada dalam kontak
dengannya. Tekanan hidrostatis dapat dihitung menggunakan persamaan:

31
P = ρgh (2)

Dengan P adalah tekanan hidrostatis (Pa), ρ adalah kerapatan


fluida (kg/m3), g adalah percepatan gravitasi (m/s2), dan h adalah
ketinggian fluida (m) di atas titik yang diukur . Semakin dalam fluida,
semakin besar tekanan hidrostatisnya.
Konsep tekanan
Informasi hidrostatis memiliki banyak
Tambahan!!! aplikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu
Massa jenis (densitas)
contohnya adalah dalam
adalah konsep penting dalam
desain dan konstruksi
pembahasan tentang fluida.
bangunan yang berhubungan
Didefinisikan sebagai perbandingan
dengan air, seperti tangki
antara massa sebuah benda dengan
air, kolam renang, atau
volume benda tersebut, digunakan
bendungan. Pemahaman
untuk mengukur kepadatan suatu
tentang tekanan hidrostatis
fluida. Disimbolkan dengan ρ (rho)
sangat penting dalam
dan dinyatakan dalam satuan
memastikan kekuatan dan
kg/m3.
kestabilan struktur
Massa jenis setiap benda itu tersebut. Selain itu,
bersifat spesifik atau berbeda- tekanan hidrostatis juga
beda dan tetap. Misalnya massa digunakan dalam sistem pipa
jenis satu sendok air sama dengan dan tabung yang digunakan
massa jenis satu gelas air dan dalam industri dan rumah
massa jenis air berbeda dengan tangga.
massa jenis zat yang lain.

32
MATERI 2: HUKUM PASCAL
Hukum Pascal adalah salah satu prinsip dasar dalam fisika
fluida yang ditemukan oleh ilmuwan Prancis bernama Blaise Pascal
pada abad ke-17. Prinsip ini menjelaskan bagaimana tekanan fluida
bekerja dan berlaku untuk berbagai situasi.

Hukum Pascal menyatakan bahwa


tekanan yang diberikan pada sebuah
fluida dalam wadah tertutup akan
merambat dengan cara yang sama ke
seluruh bagian fluida tersebut. Artinya,
perubahan tekanan pada satu titik dalam
P1=P2
fluida akan menyebabkan perubahan
tekanan yang sama pada semua titik
Gambar 5. Fluida pada wadah
tertutup akan menghasilkan dalam fluida (lihat gambar 5.). Secara
tekanan yang sama besar matematis hukum pascal dapat ditulis:
meskipun luas penampang dan
gaya yang diberikan berbeda

33
F1 F2
A1
= A2 (3)

Beberapa contoh penerapan Hukum Pascal diantaranya yaitu


penggunaan lift hidrolik. Lift hidrolik menggunakan prinsip hukum
Pascal untuk mengangkat beban yang berat. Ketika tekanan diberikan
pada fluida di satu sisi wadah, tekanan tersebut akan merambat dan
menghasilkan gaya yang cukup besar untuk mengangkat beban. Rem
hidrolik juga merupakan contoh penerapan Hukum Pascal. Ketika Anda
menekan pedal rem, tekanan diberikan pada cairan rem di satu sisi
sistem rem. Tekanan ini kemudian merambat ke seluruh sistem rem
dan menghasilkan gaya yang cukup besar untuk menghentikan
kendaraan.

MATERI 3: PRINSIP ARCHIMEDES


Prinsip Archimedes adalah konsep penting dalam studi fluida
statis yang menjelaskan gaya apung yang dialami oleh suatu objek
yang terendam dalam fluida. Prinsip ini menyatakan bahwa gaya
apung yang dialami oleh suatu objek yang terendam dalam fluida
sebanding dengan berat fluida yang dipindahkan oleh objek
tersebut. Dengan kata lain, objek yang terendam dalam fluida akan
mengalami gaya apung yang sebanding dengan volume fluida yang
dipindahkan oleh objek tersebut.

Berdasarkan prinsip Archimedes,


kita dapat menentukan apakah suatu
objek akan mengapung atau tenggelam
atau bahkan melayang dalam fluida. Jika
berat objek lebih kecil dari berat
fluida yang dipindahkan, objek akan
“mengapung”. Jika berat objek lebih
besar dari berat fluida yang Gambar 6. Gambaran dari
peneran prinsip Archimedes

34
dipindahkan, objek akan “tenggelam”.
Jika berat objek sebanding dengan
berat fluida yang dipindahkan, objek
akan “melayang”. (lihat gambar 5.)

Secara matematis prinsip Archimedes dapat dijelaskan


menggunakan persamaan berikut:

F a= ρ . g . V (4)

Dengan keterangan F a adalah gaya apung (N) yang dialami oleh


objek, ρ adalah kerapatan fluida (kg/m3), g adalah percepatan
gravitasi (m/s2), dan V adalah volume objek (m3) yang terendam dalam
fluida.

Prinsip Archimedes memiliki


banyak aplikasi praktis dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu
contohnya adalah dalam perancangan
kapal bahkan saat ini sudah ada yang
namanya jembatan ponton. Prinsip
Archimedes digunakan untuk Gambar 7. Jembatan
memastikan bahwa benda memiliki gaya penyeberangan yang bisa

apung yang cukup untuk mengapung di mengapung di atas air

atas air. Selain itu, prinsip ini juga


digunakan dalam desain dan
pengembangan alat penyelamat seperti
pelampung dan jaket pelampung.

Rangkuman

1. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang dihasilkan oleh berat


fluida yang berada di atas suatu titik dalam fluida. Tekanan ini
bergantung pada kedalaman fluida dan massa jenis fluida. Rumus
tekanan hidrostatis adalah P = ρgh.
2. Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada
sebuah fluida yang tertutup akan merambat ke segala arah
dengan tidak berkurang secara merata. Secara matematis hukum
F1 F2 35
Pascal dapat ditulis = .
A1 A2
3. Prinsip Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang
36
GLOSARIUM

 Fluida Statis: Fluida yang berada dalam keadaan diam atau fase tidak
bergerak, fluida yang dalam kondisi bergerak tetapi dengan tidak ada
perbedaan kecepatan antara partikel-partikelnya.
 Tekanan Hidrostatis: Tekanan yang dihasilkan oleh fluida yang berada
dalam keadaan diam.
 Hukum Archimedes: Hukum yang menjelaskan tentang gaya apung yang
bekerja pada sebuah objek yang dicelupkan ke dalam fluida.
 Hukum Pascal: Hukum yang menjelaskan bahwa perubahan tekanan pada
suatu bagian dari fluida yang tidak bergerak akan diteruskan ke seluruh
bagian fluida tersebut.
 Prinsip Archimedes: Gaya apung yang bekerja pada suatu objek yang
dicelupkan ke dalam fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh objek tersebut.

37
DAFTAR PUSTAKA

Radjawane, M. M. (2022). Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:


Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Giancoli, D. C. (2014). Fisika Prinsip dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

38
B. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran
2.1 Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah dengan melakukan kajian
sederhana, mengumpulkan data dengan menggunakan alat ukur atau aplikasi teknik
yang tersedia, menganalisis data, menyimpulkan hasil kajiannya, dan
mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan.
2.2 Mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk energi dasar serta mengantisipasi
isu-isu implementasi transmisi dan konversi energi yang penting bagi masyarakat
industri modern, dampaknya terhadap kehidupan masyarakat melalui diskusi,
demonstrasi dan simulasi serta laporan
2.3 Merancang solusi alternatif berupa produk kreatif sederhana untuk mengurangi
penggunaan energi fosil di bidang sumber energi alternatif terbarukan seperti energi
surya atau energi mikrohidro atau energi angin sesuai dengan kondisi lingkungan,
merakit produk, mengevaluasi produk. Dan mengkomunikasikannya dengan baik
dan meyakinkan.

C. Alur Tujuan Pembelajaran

Alur Tujuan Pembelajaran


Alokasi
Alur Tujuan Pembelajaran Waktu
1.1 Menerapkan konsep pengukuran dan metode ilmiah dengan melakukan 4 JP
kajian sederhana, mengumpulkan data dengan menggunakan alat ukur
atau aplikasi teknik yang tersedia, menganalisis data, menyimpulkan hasil
kajiannya, dan mengkomunikasikan secara lisan dan tulisan.
1.2 Mengidentifikasi dan menganalisis bentuk-bentuk energi dasar serta 4 JP
mengantisipasi isu-isu implementasi transmisi dan konversi energi yang
penting bagi masyarakat industri modern, dampaknya terhadap kehidupan
masyarakat melalui diskusi, demonstrasi dan simulasi serta laporan.

39
2.3 Merancang solusi alternatif berupa produk kreatif sederhana untuk 4 JP
mengurangi penggunaan energi fosil di bidang sumber energi alternatif
terbarukan seperti energi surya atau energi mikrohidro atau energi angin
sesuai dengan kondisi lingkungan, merakit produk, mengevaluasi produk.
dan mengkomunikasikannya dengan baik dan meyakinkan.

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1
Model Pembelajara: Direct Intruction
Pendahuluan (± 15 menit)
A. Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, mengecek
kehadiran peserta didik dan mengajak membaca doa bersama-
sama.
B. Apersepsi: Guru menyampaikan apersepsi untuk mengetahui
pengetahuan awal siswa: “Apa yang kalian ketahui tentang
Energi? Apa yang kalian ketahui tentang Usaha?”
C. Guru memberikan motivasi terhadap peserta didik: “Bagaimana
cara kita memanfaat energi dalam kehidupan dengan baik dan
benar?”
D. Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan sistem penilaian yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran.
E. Guru menyampaikan alur pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peserta didik. Seperti: Menyimak materi yang akan di jelaskan
oleh guru di depan kelas, mengerjakan soal contoh yang akan
disajikan oleh guru di depan kelas, dan mengerjakan soal-soal
latihan yang akan di bagikan.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
A. Melalui metode ceramah dan tanya jawab, guru menjelaskan
materi bentuk-bentuk energi.
B. Memberikan contoh soal dan latihan soal.
C. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan latihan soal.
D. Meminta salah satu siswa untuk mengerjakan latihan soal di papan

40
tulis.
E. Melalui tanya jawab siswa diajak untuk berdiskusi membahas soal
latihan yang telah dikerjakan oleh siswa di papan tulis. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan secara bersama-sama mengenai materi
bentuk energi.
Penutup (± 15 menit)
A. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif
dalam diskusi kelompok dan proses pembelajaran.
B. Membuat rangkuman materi yang telah di pelajari.
C. Memberikan tugas individu untuk dikerjakan di rumah. Hal ini
dimaksudkan untuk memantapkan pemahaman siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi
yang telah di jelaskan.
Pertemuan 2
Model Pembelajara: Inquiri Terbimbing
Pendahuluan (± 15 menit)
Tahap 1: Observasi untuk menemukan masalah
 Membuka pembelajaran dengan mengucap salam, doa dan
mengecek kesiapan siswa.
 Guru menyampaikan pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki
siswa dari pembelajaran yang lalu yaitu formulasi dari energi
potensial pegas!
 Guru memberikan motivasi dengan bertanya: “Bagaimanakah
besar energi yang dimiliki suatu benda elastis yang memiliki
konstanta berbeda dengan berat beban yang sama besar?”
 Guru membagi kelompok sebanyak 7 kelompok, dengan terdiri
dari 5 orang dalam setiap kelompok.
 Guru membagikan LKPD tentang percobaan menentukan besar
energi potensial pegas.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Fase 2. Membuat Hipotesis
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengemukakan

41
hipotesisnya. Guru membimbing siswa dalam menentukan
hipotesis yang relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan
hipotesis yang menjadi prioritas penyelidikan.
Fase 3. Merancang Percobaan
 Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan
langkah-langkah percobaan untuk menguji hipotesis mereka.
Dalam menguji hipotesis mereka, siswa berdiskusi dengan teman
sekelompoknya. Siswa juga diminta untuk menyebutkan variabel-
variabel yang terdapat dalam percobaan mereka. Variabel-variabel
tersebut dibagi ke dalam variabel yang “sudah diketahui” dan
“variabel yang belum diketahui” kemudian siswa mengembangkan
prediksi terhadap variabel-variabel tersebut.
Fase 4. Melakukan Percobaan
 Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang
telah disusun di LKPD yang telah dibagikan untuk memperoleh
informasi berkenaan dengan pertanyaan penelitian.
Fase 5. Analisis Data dan Laporan
 Guru memberi kesempatan pada tiap siswa/kelompok untuk
menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul dan
membimbing siswa dalam membuat laporan percobaan.(jika waktu
masih cukup untuk semua kelompok)
Penutup (± 15 menit)
 Guru membimbing siswa untuk evaluasi dan refleksi proses
pembelajaran. Mengklarifikasi jika ada siswa yang tidak tepat
dalam melakukan percobaan.
 Menyampaikan nilai karakter dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa dan salam.
Pertemuan 3
Model Pembelajara: Problem Based Learning
Pendahuluan (± 15 menit)
A. Guru membuka pembelajaran dengan mengucap salam, mengecek
kehadiran peserta didik dan mengajak membaca doa bersama-
sama.

42
B. Apersepsi: Guru menyampaikan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan terkait materi yang telah diajarkan sebelumnya dalam
bentuk tayangan gambar melalui slide : “Sebelumnya kalian
pernah mempelajari materi mengenai energi bukan? Apa yang
dimaksud dengan energi?” (TPK).
C. Motivasi: Guru memotivasi peserta didik dengan menayangkan
video melalui proyektor dan memberikan pertanyaan : “Alat
transfortasi apa yang kalian gunakan untuk pergi ke sekolah?
Sumber energi apa yang digunakan transfortasi kalian?”

https://youtu.be/VtgN12iifpE
D. Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan sistem penilaian yang
akan dilakukan selama proses pembelajaran.
E. Guru menyampaikan alur pembelajaran yang akan dilakukan oleh
peserta didik.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Fase 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah
Perhatian terhadap proses pembelajaran
A. Guru menayangkan video melalui proyektor tentang sumber energi
di Indonesia. (TCK)

43
https://youtu.be/bPLYcB2dH1g
B. Guru meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan yang
berkaitan dengan video sumber energi yang telah ditayangkan oleh
guru.
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Menyebutkan aplikasi dari konsep Fisika dalam kehidupan sehari-
hari.
C. Guru membagi peserta didik menjadi 7 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 5 orang.
D. Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok yang telah
dibentuk di awal pembelajaran.
E. Guru meminta peserta didik untuk menentukan sumber belajar
yang akan digunakan seperti Buku Siswa Fisika Kelas X, Internet
dan sumber lainnya.
F. Guru meminta peserta didik merencanakan solusi permasalahan
yang terdapat pada LKPD mengenai sumber energi.
G. Guru meminta peserta didik menyebutkan aplikasi dari konsep
fisika yang berkaitan dengan sumber energi.
Fase 3: Membimbing penyelidikan individu ataupun kelompok
Menyelesaikan masalah terkait materi Fisika secara mandiri
H. Guru meminta peserta didik untuk merencanakan serta merancang
solusi pemecahan masalah sesuai dengan permasalahan LKPD
yang diberikan.

44
Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Mengerjakan tugas, proyek, latihan soal, dan soal ulangan Fisika
dengan tuntas
I. Guru membimbing peserta didik dalam diskusi kelompok untuk
merancang pemecahan masalah.
J. Guru meminta peserta didik untuk menambahkan informasi,
rencana serta rancangan pemecahan masalah dari sumber lain.
Fase 5: Menganalisis dan mengevaluasi rancangan pemecahan
masalah
K. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil dari
kerja kelompok yang mereka kerjakan di depan kelas.
L. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan komentar serta
saran mengenai presentasi dari kelompok lain.
Penutup (± 15 menit)
A. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif
dalam diskusi kelompok dan proses pembelajaran.
B. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
apabila ada materi yang belum dipahami.
C. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
D. Guru memberikan penguatan dan refleksi berkenaan dengan
pembelajaran yang telah dilakukan.
E. Guru menyampaikan informasi terkait materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya yaitu mengenai “pembuatan project
berupa poster yang berkaitan dengan materi energi terbarukan
dalam upaya mengurangi dampak permasalahan energi dalam
kehidupan sehari-hari”.
F. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam.

Pertemuan 4
Model Pembelajara: Project Based Learning
Pendahuluan (± 15 menit)

45
Fase 1. Orientasi Masalah
 Membuka pembelajaran dengan mengucap salam, doa dan
mengecek kesiapan siswa.
 Apersepsi: menanyakan kembali materi sebelumnya tentang
hukum kekekalan energi dan konversi energi.
 Motivasi:
“Pembangkit listrik terbanyak di Indonesia adalah PLTD
dengan bahan bakarnya berupa minyak bumi. Jika suatu saat
minyak bumi yang selama ini dipakai habis. Bagaimana solusi
yang kalian berikan untuk membuat pembangkit listrik?”
 Menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Menyampaikan kegiatan pembelajaran hari ini, yaitu membuat
rencana proyek.
Kegiatan Inti (± 60 menit)
Fase 2. Mendesain Perencanaan Produk
 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok dan
menentukan topik setiap kelompok yaitu 1) Energi air, 2) Energi
angin, 3) Energi matahari, 4) Energi Gelombang Laut, 5) Energi
panas bumi, 6) Energi nuklir.
 Guru menjelaskan prosedur pengerjaan LKPD kemudian meminta
perwakilan setiap kelompok mengambil LKPD.
 Guru memberikan dan menjelaskan LKPD pembuatan proyek
untuk materi anergi alternatif
 Diskusi tentang garis besar materi sumber energi dan permasalahan
konsumsi energi.
 Guru membimbing siswa dengan mengkaji berbagai referensi
untuk memahami materi dan rencana proyek yang akan dibuat
mengacu LKPD.
Fase 3. Menyusun Jadwal Pembuatan
 Siswa menyusun jadwal penyelesaian proyek dalam waktu 1
minggu (pembuatan proyek dilakukan di rumah).
Penutup (± 15 menit)

46
 Melalui diskusi, guru membimbing siswa untuk evaluasi dan
refleksi proses pembelajaran.
 Menyampaikan nilai karakter dan mengakhiri pembelajaran
dengan doa dan salam.

47
LAMPIRAN 1.
MATERI AJAR

48
MATERI AJAR
ENERGI ALTERNATIF
A. Pengertian Energi
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan usaha. Misalnya Ahmad
ingin memindahkan meja, maka Ahmad mengeluarkan energi untuk melakukan
usaha memindahkan meja. Energi yang dikeluarkan Ahmad tidak hilang, tetapi
berubah menjadi energi lain, yakni dari energi potensial menjadi energi kinetik.

B. Bentuk-bentuk Energi

a) Energi Kimia

Contoh sumber energi kimia diantaranya berasal dari makanan dan bahan
bakar, seperti minyak, gas, batu bara, dan kayu. Energi kimia yang berasal dari
makanan dilepaskan oleh reaksi kimia dalam tubuh kita, hal ini membuat kita dapat
melakukan berbagai jenis aktivitas. Demikian juga bahan bakar minyak dan gas
menyebabkan transfer energi ketika dibakar mesin sehingga mesin mampu bergerak
dan melakukan usaha. Contoh lain energi kimia yaitu baterai, energi kimia dari
baterai dapat diubah menjadi energi listrik.

b) Energi Potensial Gravitasi

Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda karena posisinya terhadap


pemukaan bumi. Benda pada ketinggian tertentu di atas permukaan bumi memiliki
energi yang disimpan dalam bentuk energi potensial gravitasi. Energi ini siap
diubah atau ditransfer menjadi energi lain. Besar energi potensial ditentukan oleh
posisi ketinggian benda terhadap permukaan bumi, massa benda dan percepatan
gravitasi bumi.
Persamaan Energi Potensial:

Ep = m.g.h

Keterangan:
Ep = energi potensial.(J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (10 m/s2)
h = tinggi benda (m)

Selain energi potensial gravitasi, ada pula energi potensial elastis. Usaha
harus dilakukan untuk menekan atau meregangkan pegas atau bahan elastis dan
energi ditransfer menjadi energi potensial; hal. disimpan dalam bentuk energi
regangan (atau energi potensial elastis). Jika ketapel dilepaskan, energi
regangannya energi akan ditransfer ke proyektil.

c) Energi Kinetik

49
Setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik dan semakin cepat
bergerak, semakin besar energi kinetiknya. Contoh gerakan palu yang
menancapkan paku ke sebatang kayu, terjadi perpindahan energi kinetik dari palu
yang bergerak menjadi bentuk-bentuk energi lain.
Persamaan Energi Kinetik:

Ek = 1/2 m.v2
keterangan :
Ek = Energi Kinetik (J)
m = massa (kg).
v = kecepatan benda (m/s)

d) Energi Listrik

Energi listrik dihasilkan oleh transfer energi pada pembangkit listrik dan
dari dalam baterai. Energi listrik merupakan bentuk energi yang paling umum
digunakan di rumah dan industri karena kemudahan transmisi dan transfer ke
bentuk lain.

e) Energi Kalor

Energi panas merupakan salah satu energi yang paling umum sebagai
bentuk akhir dari perubahan bentuk bentuk energi. Energi panas akan mengalir jika
terdapat perbedaan suhu antara dua benda.
Persamaan Energi kalor:

Q = m.c.(t2 – t1)

Keterangan :
Q = kalor yang dibutuhkan (J)
m = massa (kg).
c = kalor jenis (J/kgC)
(t2-t1) = perubahan suhu (C)

Coba analisis pernyataan berikut, bagaimana menurut mu?

 Segala sesuatu yang bergerak memiliki energi kinetik.


 Cahaya, dan semua gelombang elektromagnetik, bergerak, semuanya adalah
bentuk energi kinetik.
 Kalor adalah pergerakan atom penyusun sesuatu, jadi mengandung jenis energi
kinetik.
 Suara adalah pergerakan atom atau molekul – juga merupakan jenis energi
kinetik.
 Sesuatu di atas tanah berpotensi jatuh – yaitu bergerak – sehingga memiliki
energi potensial gravitasi.

50
 Segala sesuatu yang dibakar atau dimakan sebagai makanan mengandung energi
potensial kimia.
 Listrik dapat digunakan untuk menghasilkan cahaya, panas dan suara, dan untuk
membuat benda bergerak – Ini merupakan bentuk energi potensial.
 Pegas, dikompresi atau diperpanjang, akan bergerak ketika dilepaskan – pegas
elastis memiliki energi potensial.

C. Usaha dan Energi

Sebuah mobil yang bergerak dikatakan melakukan usaha akibat gaya


penggerak mesin yang menyebabkan perpindahan. Segala sesuatu yang dapat
melakukan usaha dikatakan memiliki energi. Dengan kata lain energi
merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Sumber energi pada mobil
yang bergerak berasal dari bahan bakarnya. Usaha dalam hal ini berbeda dengan
istilah usaha yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Besar usaha adalah
perkalian skalar antara gaya dan perpindahan.
Satuan energi sama dengan usaha yaitu Joule. Namun dalam kehidupan sehari-hari,
satuan energi sering dinyatakan dalam kalori untuk sumber energi dari makanan dan
kWh untuk sumber energi energi listrik.
1 kalori setara dengan 4,2 Joule.
kWh yaitu singkatan kilo Watt hour dengan watt merupakan satuan untuk Daya.

D. Daya

Daya yaitu laju setiap satu joule usaha setiap satuan waktu. Jika sebuah
mesin mobil melakukan usaha 500 J selama 10 s, daya yang dihsailkannya
adalah 50 W. Sebuah mobil kecil menghasilkan daya maksimum sebesar 25
MW.

1 kilo Watt = 103 Watt


1 Mega Watt = 106 Watt
1 Giga Watt = 109 Watt

1 kWh = 1 kilo Watt hour = 103 x 1 jam


= 1000 Watt x 60 menit
= 1000 Watt x 60 x 60 second
= 3600 000 Watt.second
= 3600 000 Joule
= 3,6 x 105 Joule

E. Hukum Kekekalan Energi dan Trasfomasi Energi

51
Energi bersifat kekal, artinya energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan namun energi dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke
bentuk lainnya (tranformasi) biasanya bisa disebut dengan energi mekanik.
Contoh pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA), terjadi perubahan energi
potensial dari air pada ketinggian tertentu menjadi energi kinetik saat air
bergerak ke bawah dan memutarkan turbin, putaran turbin menggerakan
kumparan/magnet sehingga menghasilkan energi listrik.

Persamaan Energi Mekanik:

Em = Ek + Ep
Keterangan :
Em = energi mekanik (J).
Ek = energi kinetik (J).
Ep = energi potensial (J).

Sumber gambar : http://komunitas.feb.unila.ac.id/candrabi/langkah-membuat-


pembangkit-listrik-tenaga-air/

Selain pembangkit listrik tenaga air yang berskala besar, di Indonesia di


beberapa desa sudah banyak dikembangkan pembangkit listrik dengan
menggunakan sumber air mengalir berskala kecil atau disebut tenaga

52
mikrohidro. Contoh pemanfaatan air irigasi menjadi pembangkit listrik di desa
Blimbing Kec.Boca dengan menghasilkan energi sebesar 30.000 kilo watt.

Sumber : https://www.krjogja.com/berita-lokal/jateng/semarang/irigasi-dimanfaatkan-
untuk-pembangkit-listrik/

F. Efesiesnsi

Pada penggunaan air irigasi untuk sumber energi listrik, terdapat


perubahan energi potensial dan energi kinetik air yang digunakan untuk
menggerakan generator kemudian dihasilkan energi listrik. Besar energi listrik
yang dihasilkan sebagai energi keluaran selalu lebih kecil dari energi kinetik air
sebagai energi masukan. Efisiensi konversi energi (η ) merupakan perbandingan
energi keluaran dan energi masukan.

G. Sumber-sumber Energi

Sumber energi utama dapat dibedakan menjdi dua jenis yaitu :


- Energi terbarukan adalah energi yang diperoleh dari sumber daya alam bumi yang tak
terbatas dan tidak pernah habis. Contohnya energi matahari, angin, air dan panas bumi
- Energi tidak terbarukan ialah energi yang diperoleh dari sumber daya alam yang
melalui proses pembentukan selama ratusan tahun. Dan apabila energi ini habis, maka
memerlukan waktu yang lama untuk dapat menggantikan energi tersebut. Contoh
minyak bumi, batu bara dan gas.
Dewasa ini dengan berkembangnya kebutuhan manusia dan
meningkatnya jumlah populasi, kebutuhan akan sumber energi semakin
meningkat sedangkan sumber energi yang banyak digunakan yaitu sumber
energi dari bahan tidak terbarukan (bahan bakar fosil) seperti minyak bumi dan
gas. Jika tidak ada upaya untuk mengubah sumber energi utama yang digunakan
dalam kehidupan masyarakat modern sekarang, para ahli memperkirakan akan
terjadi krisis energi bagi kehidupan manusia masa depan. Selain itu, penggunaan
bahan bakar fosil juga tidak ramah lingkungan karena efek polusi
karbondioksida yang dikeluarkannya. Oleh karena itu diperlukan upaya
pengembangan teknologi yang dapat memanfaatkan sumber sumber energi
terbarukan, mengingat Indonesia memiliki berbagai potensi pengembangan
tersebut.

1. Energi Surya
Energi surya atau energi matahari merupakan sumber energi utama di
muka bumi. Segala kehidupan yang berlangsung sebagian besar sumber
energinya berasal dari matahari. Mulai dari proses produksi makanan oleh
tumbuhan melalui fotosintesis dengan menggunakan ultraviolet dari sinar
matahari, sampai penggunaan sinar matahari sebagai sumber energi listrik.
Teknologi yang dapat mengubah energi surya menjadi energy listrik yaitu Sel
surya atau juga sering disebut fotovoltaik. Sel surya dapat dianalogikan sebagai

53
komponen dengan dua terminal atau sambungan. Sel surya berfungsi seperti
dioda, saat diberi cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan searah. Pada
umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan searah sebesar 0,5
sampai 1 volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2.
Tegangan ini sangat kecil sehingga sejumlah sel surya disusun secara seri
membentuk panel surya. Satu panel surya komersial menghasilkan tegangan
searah bervariasi bergantung pada dimensinya. Pada umumnya tegangan yang
dihasilkan antara 3 - 12 V dalam kondisi penyinaran standar.

Sumber gambar : https://ekonomi.bisnis.com/read/20200313/44/1212897/ini-lokasi-


ladang-panel-surya-terbesar-di-indonesia

Salah satu Pembangkit listrik tenaga surya yang dikembangkan di


Indonesia yaitu PLTS Likupang yang berlokasi di Desa Wineru, Kecamatan
Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Terdapat
64.620 hamparan panel surya membentang di atas ladang seluas 29 hektare dan
menghasilkan energi mencapai 15 Megawatt per harinya.

2. Energi Angin
Energi terbarukan yang berasal dari energi angin di Indonesia mulai
dikembangkan. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB) atau angin yang
menggunakan kincir angin raksasa dikembangkan di Desa Mattirotasi,
Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). PLTB
ini memiliki 30 Wind Turbin Generator (WTG) atau kincir angin dan
menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW). PLTB Sidrap merupakan

54
pembangkit tenaga angin pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan
lahan kurang lebih 100 hektar.

Sumber gambar : https://ekonomi.kompas.com

3. Energi Air
Energi air yang dimaksud dalam hal ini merupakan energi yang
diperoleh dari air yang mengalir. Air pada ketinggian tertentu seperti air terjun
menyimpan energi potensial dan energi kinetik. Energi ini dapat dimanfaatkan
untuk diubah menjadi energi listrik maupun. Di Indonesia Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA) sudah banyak dikembangkan di berbagai daerah diantaranya
Waduk Cirata Jawa Barat, Waduk Saguling Jawa Barat, PLTA Sulewana, Poso,
Sulawesi Tengah, PLTA Sigura-Sigura Samosir, Sumatera Utara, dan masih
banyak lagi.

Sumber Gambar : https://artikel.rumah123.com/8-plta-di-indonesia-terbesar-saat-ini-


untuk-kebutuhan-listrik-rumah-tangga-71793

PLTA merupakan salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air


untuk diubah menjadi energi listrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara
merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi
energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi
energi listrik (dengan bantuan generator).

4. Energi Geotermal
Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari sumber panas
bumi. Jika diibaratkan air dingin dimasukan ke dalam poros atau lubang batuan
di bawah permukaan bumi, maka akan keluar uap air pada poros atau lubang

55
lainnya. Uap air ini yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakan turbin
dan menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga geothermal (panas
bumi) di Indonesia salah satunya yaitu PLTP Kamojang Jawa Barat. PLTP
Kamojang mulai beroperasi pada tahun 1982 dengan 1 unit pembangkit dan
terus berkembang sampai hari ini mengoperasikan 7 pembangkit dengan daya
listrik yang dihasilkan sebesar 375 MW.

Sumber gambar : https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/30180/pltp-kamojang-unit-1-


cikal-bakal-pembangkit-geothermal-di-tanah-air.

56
LAMPIRAN 2.
LKPD

57
PENILAIAN

No Jenis Penilaian Jenis Instrumen


1. Asessmen Formatif  Pertanyaan tertulis
 Pertanyaan lisan
 Observasi kegiatan praktik
2. Asessmen Sumatif Pengetahuan tes tertulis

58
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Sumber Energi
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Kelompok :
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ……………………
Kompetensi Dasar :

3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.


4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan, berikut hasil
presentasi percobaan dan pemanafaatannya.
Tujuan :

1. Dapat mendefinisikan energi potensial pegas dengan benar.


2. Dapat menganalisis energi potensial pegas dengan benar.
3. Melalui eksperimen, membuktikan energi potensial pegas dengan benar jika
konstanta pegas diubah ubah, beserta presentasi hasil eksperimen dengan sikap
religius, gotong royong dan integrasi.
Petunjuk mengerjakan LKPD :

 Duduklah bersama teman kelompok yang dibagikan oleh guru.


 Lakukan kegiatan berdasarkan prosedur yang telah ada pada LKPD
 Menyiapkan dan menjawab pertanyaan soal pada kotak jawaban yang
telah disediakan.
Alat & Bahan :

 Alat & Bahan


- Statif : 1 set
- Pegas : 2 buah
- Beban 100 gram : 1 buah
- Mistar : 1 buah

Merumuskan Masalah:

59
Bagaimana konsep Energi Potensial Pegas? Cermati fenomena di bawah ini!

“Pada sebuah alat transportasi, umumnya pasti memiliki shock yang digunakan untuk
meminimalisir getaran akibat melewati permukaan yang tidak rata. Namun, dalam
kehidupan sehari-hari, pernahkah kalian menemukan berbagai macam bentuk dan
ukuran yang dimiliki pegas pada shock motor atau mobil yang digunakan? Mengapa
demikian? Dalam peristiwa tersebut, ada energi potensial yang dimiliki oleh pegas
pada shock. Lalu bagaimana dengan ukuran atau tetapan pegas yang dimiliki shock
terhadap ukuran motor atau mobil yang digunakan?”

Berdasarkan permasalahan diatas, buatlah rumusan masalah yang tepat sesuai tujuan
pembelajaran dalam membuktikan energi potensial pegas!

Merumuskan Hipotesis:

Mengumpulkan Data:

1. Susunlah alat yang telah disiapkan seperti pada gambar (a)


2. Ukurlah panjang pegas mula-mula x0
3. Gantunglah 1 beban pada pegas seperti pada gambar (b) lalu ulangi langkah
tersebut dengan pegas yang berbeda.
4. Ukurlah panjang akhir pegas x pada setiap pegas yang digunakan.
5. Masukkan semua hasil pengukuran dalam tabel yang telah di sediakan

Hasil pengamatan :

60
1. Catatlah hasil pengamatan pada tabel di bawah ini dan selesaikan isian lainnya

No Massa Jenis Pegas F (N) X0 Xt Δx k


beban
(kg)
1 Kecil

2 Besar

Kesimpulan :

61
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/ Genap
Materi Pokok : Sumber Energi
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit
Kelompok :
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ……………………
A. Judul
Sumber Energi Terbarukan
B. Tujuan
Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik mampu :
1. Mendefinisikan sumber energi terbarukan dengan benar.
2. Mengemukakan jenis-jenis sumber energi terbarukan dengan benar.
3. Melakukan presentasi tentang sumber energi terbarukan.
C. Langkah Kegiatan
1. Amatilah sumber energi di lingkungan sekitarmu! Lalu, bacalah teks berikut!

Sumber :
https://4.bp.blogspot.com/-O_qqCr9LfSU/VStbQ4fPWnI/AAAAAAAAAC4/
uJcMjevdgHE/s16

Banyak negara mengandalkan batubara, minyak dan gas alam untuk


memasok sebagian besar kebutuhan energi mereka, tetapi ketergantungan
pada bahan bakar fosil menyajikan masalah besar. Bahan bakar fosil adalah
sumber daya yang terbatas. Akhirnya, dunia akan kehabisan bahan bakar
fosil, atau akan menjadi terlalu mahal. Celakanya bahan bakar fosil juga
menyebabkan polusi udara, air dan tanah, dan menghasilkan gas rumah kaca
yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

2. Diskusikan dengan teman kelompokmu tentang isi dari teks di atas!


Sumber energi jenis apa yang dapat menggantikan bahan bakar fosil ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................

62
3. Berdasarkan informasi yang telah kamu peroleh, carilah materi tentang energi
terbarukan dari berbagai sumber (baik buku atau artikel dari internet) untuk
menambah wawasanmu.
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
.............................................................................................................................
........
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
................
4. Analisislah permasalahan di bawah ini bersama teman kelompokmu!
a. Identifikasilah jenis-jenis sumber energi terbarukan berdasarkan
pengamatanmu dengan melengkapi tabel berikut.

No Jenis-jenis Sumber Energi Penjelasan


Terbarukan (Prinsip Kerja, kegunaan serta dampak
bagi lingkungan sekitar)
1.

2.

3.

4.

b. Sebutkanlah ciri-ciri energi terbarukan !


.......................................................................................................................
........
.......................................................................................................................
........
.......................................................................................................................
........

63
.......................................................................................................................
........ ..............................................................................................................
.................
.......................................................................................................................
........ Buatlah kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan, serta
analisislah solusi yang bisa diterapkan jika kondisi didaerah kita
mengalami kehabisan energi!
.......................................................................................................................
........ ..............................................................................................................
................. .....................................................................................................
.......................... ............................................................................................
.......................................................................................................................
........................................... ...........................................................................
....................................................

5. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas dengan percaya diri!

64
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X / Genap
Materi Pokok : Sumber Energi
Alokasi Waktu : 1 Pekan
Kelompok :
1. ...............................
2. ...............................
3. ...............................
4. ...............................
5. ……………………
D. Judul
Sumber Energi Terbarukan
E. Tujuan
Melalui kegiatan diskusi kelompok, peserta didik mampu :
1. Mendefinisikan sumber energi terbarukan dengan benar.
2. Mengemukakan jenis-jenis sumber energi terbarukan dengan benar.
3. Mengetahui apa saja bentuk-bentuk energi dan perbedaannya.
4. Mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Memprediksi masalah energi yang penting bagi masyarakat modern dari
dampaknya dalam kehidupan.
A. Media dan Sumber Belajar
Buku ajar, artikel, website, jurnal, dan sumber referensi lainnya.

B. Topik

Berdasarkan kegitan yang telah kalian lakukan pada pertemuan


sebelumnya, buatlah upaya dalam penanggulangan atau tindakan yang
dapat kalian lakukan dalam rangka ikut mengurangi masalah sumber
energi dalam kehidupan bermasyarakat! Misalnya membuat himbauan
yang mengedukasi masyarakat dalam rangka penghematan energi,
memaparkan permasalahan-permasalahan energi di masyarakat secara
umum, baik berupa poster, video kreatif dan sebagainya! Yang akan
disebarkan di media sosial!

65
LAMPIRAN 3.
LEMBAR PENILAIAN

66
PENILAIAN SIKAP

 Rubrik Penilaian Sikap

Aspek BB MB BSH SB
Sikap
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mempunyai mempunyai mempunyai mengembangka
satu ide yang beberapa ide banyak ide n banyak ide
dapat yang dapat dalam dalam
memberikan memberikan pembuatan pembuatan
sumbangan sumbangan proyek dan bisa proyek bisa
pemikiran pemikiran mengembangka mengembangka
dalam dalam n satu ide dan n satu ide dan
pembuatan pembuatan melakukan melakukan
proyek proyek usaha untuk usaha untuk
mewujudkan mewujudkan
menjadi nyata menjadi nyata
dengan sangat
baik
Bergoton Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
g royong tidak mampu mampu mampu mampu
berkolaboras berkolaboras berkolaborasi berkolaborasi
i dalam i dengan dua dengan dengan semua
kelompok, anggota sebagian anggota dalam
tidak peduli dalam anggota kelompok,
dan berbagi kelompok, kelompok, peduli dan
dalam cukup peduli peduli dan berbagi dalam
melaksanaka dan berbagi berbagi dalam melaksanakan
n pembuatan dalam melaksanakan pembuatan
proyek melaksanaka pembuatan proyek dengan
n pembuatan proyek dengan sangat baik
proyek baik

Keterangan:
BB : Belum Berkembang
MB : Mulai Berkembang
BSH : Berkembang Sesuai Harapan
SB : Sangat Berkembang

67
 Lembar Penilaian Sikap
Mata Pelajaran : IPA (Fisika)
Kelas : X/Genap
Materi : Energi Terbarukan

Kreatif Gotong Royong


Nama Peserta
No.
Didik
BB MB BSH SB BB MB BSH SB
1.
2.
3.
4.
...
dst

68
ASESMEN FORMATIF

Soal Asesmen Formatif

1. Benda bermassa 10 kg bergerak diatas permukaan yang datar dan licin tanpa
gaya gesek, jika benda di dorong dengan gaya 100 N yang membentuk sudut 60°
terhadap arah horisontal. Besar usaha jika perpindahan benda sejauh 5 m
adalah...
2. Sebuah pegas yang panjangnya 5 cm ditarik dengan gaya 200 N sehingga
panjang pegas menjadi 6 cm. Energi potensial pegas adalah…
3. Benda yang bermassa 700 gram dilempar ke atas hingga mencapai ketinggian 9
m. Perubahan energi potensial benda ketika berada pada ketinggian 5 m sampai
9m adalah (g = 10 m/s²)...
4. Balok bermassa 10 kg berada di atas lantai licin. Balok ditarik dengan gaya F
=25 N membentuk sudut 37° terhadap arah horizontal. Setelah berpindah ke
kanan 2 m besar usaha oleh gaya F sebesar ....(Sin 370=0,6 Dan cos 370=0,8)
5. Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar di bawah ini.

Perbandingan energi potensial dan energi kinetik benda ketika sampai di B


adalah...

6. Sebuah balok bermassa 1,5 kg didorong ke atas oleh gaya konstan F = 15 N


pada bidang miring seperti gambar. Anggap percepatan gravitasi (g) 10 ms -2 dan
gesekan antara balok dan bidang miring nol. Usaha total yang dilakukan pada
balok adalah…
7. Suatu mesin melakukan usaha sebesar 3600 J setiap selang waktu 1 jam. Mesin
tersebut memiliki daya sebesar....
8. Adit sedang memanaskan ½ kg air dari suhu 28°C menjadi 78°C, berapa sih
kalor yang dibutuhkan oleh Rosé jikalau kita ketahui kalor jenis air sebesar 400
J/Kg°C…
9. Batu dengan massa 500 gr dilemparkan lurus ke atas dengan kecepatan 20 m/s.
besar Energi kinetik benda saat mencapai ketinggian ¼ dari tinggi maksimum
adalah
10. Sebuah bola bermassa 2 kg bergerak jatuh bebas dari ketinggian 20 meter di atas
permukaan tanah. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s². maka kecepatan bola
saat ketinggiannya 5 m di atas permukaan tanah adalah

69
Kisi-kisi Soal Kemampuan Pemecahan Masalah

Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dengan energi dan hukum
kekekalan energi untuk menelesaikan permasalahan gerak dalam kejadian
sehari-hari.
4.2 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan
konsep gaya dan kekekalan energi.

No Materi Indikator KD Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah No


Pembelajaran soa
Mengidentifikasi Merancang Menyelesaikan Mengevaluasi
masalah penyelesaian masalah masalah
masalah

1. Usaha oleh 3.2.1 Menjelaskan usaha √ 1,4


berbagai Gaya yang ditimbulkan oleh
gaya tunggal dan usaha
yang ditimbulkan oleh
beberapa gaya

Usaha oleh 3.2.2 Menganalisis 6


Energi hubungan antara usaha
Potensial dengan energi potensial √
gravitasi

Pengertian 3.2.3 Mendifinisikan √ √ √ 9,10


dan Rumus energi kinetik secara
Energi matematis
Kinetik

Hukum 3.2.4 Merumuskan hukum √ 5


Kekekalan kekekalan energi
Energi mekanik pada medan
gaya konservatif

Energi 3.2.5 Menentukan besar √ 2,3


Potensial energi potensial pegas

Daya dan 3.2.6 Menentukan besar √ 7


Usaha Daya pada usaha yang
bekerja

70
Energi Kalor 3.2.7 Menentukan besar √ 8
energi kalor pada
keadaan tertentu

71
SOAL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

No Soal Kunci Jawaban Skor

1. Indikator Soal: Jawab: 0 jika tidak ada


jawaban
3.9.1 Menjelaskan usaha yang Soal 1. Soal 2.
ditimbulkan oleh gaya tunggal dan
usaha yang ditimbulkan oleh Langkah 1 Langkah 1
beberapa gaya
Diketahui: Diketahui:
F = 100 N F = 25 N
Indikator KPM: Menyelesaikan s = 5 m 1 Jika jawaban
masalah s=2m benar, tanpa
sudut = 60o sudut = 37o penjelasan

Soal: Ditanya: W? Ditanya: W? 2 jika jawaban


benar, ada
1. Benda bermassa 10 kg bergerak Langkah 2 Langkah 2 penjelasan tapi
diatas permukaan yang datar dan salah
licin tanpa gaya gesek, jika benda di Penyeleaian: Penyeleaian:
dorong dengan gaya 100 N yang
W = F s cos ϴ W = F s cos ϴ
membentuk sudut 60° terhadap arah
horisontal. Besar usaha jika 5 jika jawaban
= 100 . 5 . 0,5 = 25 . 2 . 0,8
perpindahan benda sejauh 5 m benar dan
adalah... = 250 J penjelasan benar
= 40 J
4. Balok bermassa 10 kg berada di atas
lantai licin. Balok ditarik dengan
gaya F =25 N membentuk sudut
37° terhadap arah horizontal.
Setelah berpindah ke kanan 2 m
besar usaha oleh gaya F sebesar ....
(Sin 370=0,6 Dan cos 370=0,8)

Indikator Soal Jawab: 0 jika tidak ada


jawaban
3.9.2 Menganalisis hubungan antara Soal 6.
usaha dengan energi potensial
gravitasi Langkah 1
1 Jika jawaban
Diketahui: benar, tanpa
penjelasan
Indikator KPM: Menyelesaikan F = 15 N
masalah
s=2m
2 jika jawaban
benar, ada

72
Soal: sudut = 30o atau 60o penjelasan tapi
salah
6. Sebuah balok bermassa 1,5 kg Ditanya: W?
didorong ke atas oleh gaya konstan F
Langkah 2
= 15 N pada bidang miring seperti 5 jika jawaban
gambar. Anggap percepatan gravitasi Penyelesaian: benar dan
(g) 10 ms-2 dan gesekan antara balok penjelasan benar
W = F s sin ϴ atau W = F s cos ϴ
dan bidang miring nol. Usaha total
yang dilakukan pada balok adalah… = 15 . 2 . 0,5
= 15 J

Indikator Soal Jawab: 0 jika tidak ada


jawaban
3.9.3 Mendifinisikan energi kinetik Soal 9.
secara matematis
Langkah 1
1 Jika jawaban
Diketahui: benar, tanpa
Indikator KPM: Mengevaluasi penjelasan
masalah m = 500 g = 0,5 kg
v0 = 20 m/s
2 jika jawaban
Soal: Ditanya: Ek, pada saat h ¼ dari
benar, ada
ketinggian maksimum?
penjelasan tapi
9. Batu dengan massa 500 gr
Langkah 2 salah
dilemparkan lurus ke atas dengan
kecepatan 20 m/s. besar Energi Penyelesaian:
kinetik benda saat mencapai
v2 = 2 g h 5 jika jawaban
ketinggian ¼ dari tinggi maksimum benar dan
adalah 400 = 2 . 10 . h penjelasan benar
10. Sebuah bola bermassa 2 kg bergerak
jatuh bebas dari ketinggian 20 meter h = 400/20
di atas permukaan tanah. Jika = 20 m
percepatan gravitasi bumi 10 m/s².
maka kecepatan bola saat EM1 = EM2
ketinggiannya 5 m di atas Ep1 + Ek 1 = Ep 2 + Ek2
permukaan tanah adalah
0 + ½ mv2 = mgh + Ek2
½ 0,5 . 202 = 0,5 . 10 . ¼ 20 + Ek2
Ek2 = 100 – 25 = 75 J
Soal 10.

73
Langkah 1
Diketahui:
m = 2 kg
h = 20 m
v0 = 0 m/s
Ditanya: Vt, pada ketinggian 5 m di atas
permukaan tanah?
Langkah 2
Penyeleaian:
vt2 = 2 g h
= 2 . 10 . 15
= 300
vt = √300 = 10√3 m/s

Indikator Soal Jawaban: 0 jika tidak ada


jawaban
3.9.4 Merumuskan hukum Soal 5.
kekekalan energi mekanik pada
medan gaya konservatif Langkah 1
1 Jika jawaban
Diketahui: benar, tanpa
penjelasan
Indikator KPM: Menyelesaikan ha = h
masalah
hb = ¼ h
2 jika jawaban
Ditanya: Perbandingan energi potensial
benar, ada
Soal: dan energi kinetik benda ketika sampai di
penjelasan tapi
B?
salah
5. Sebuah benda jatuh bebas dari posisi
A seperti pada gambar di bawah ini. Langkah 2
Penyelesaian:
5 jika jawaban
EM1 = EM2 benar dan
penjelasan benar
Ep1 + 0 = Ep 2 + Ek2
Ep1 = ¼ Ep 1 + Ek2

Perbandingan energi potensial dan Ep1 – ¼ Ep1 = Ek2


energi kinetik benda ketika sampai

74
di B adalah... ¾ Ep1 = Ek2

Indikator Soal Jawab: 0 jika tidak ada


jawaban
3.9.5 Menentukan besar energi Soal 2. Soal 3.
potensial pegas
Langkah 1 Langkah 1
1 Jika jawaban
Diketahui: Diketahui: benar, tanpa
Indikator KPM: Menyelesaikan penjelasan
masalah x0 = 5 cm m = 700 g

xt = 6 cm h =9m

Soal: F = 200 N Ditanya: ∆Ep pada2 jika jawaban


ketinggian 5-9 meter? benar, ada
Ditanya: Ep penjelasan tapi
2. Sebuah pegas yang panjangnya 5
Pegas? Langkah 2 salah
cm ditarik dengan gaya 200 N
sehingga panjang pegas menjadi 6 Langkah 2 Penyelesaian:
cm. Energi potensial pegas adalah…
Penyelesaian: Ep = mg ∆h 5 jika jawaban
3. Benda yang bermassa 700 gram benar dan
dilempar ke atas hingga mencapai Ep = ½ F ∆s = 0,7 . 10 . (9 – 5)penjelasan benar
ketinggian 9 m. Perubahan energi
= ½ 200 . 0,01 = 28 J
potensial benda ketika berada pada
ketinggian 5 m sampai 9m adalah =1J
(g = 10 m/s²)...

Indikator Soal Jawab: 0 jika tidak ada


jawaban
3.9.6 Menentukan besar Daya pada Soal 7.
usaha yang bekerja
Langkah 1
1 Jika jawaban
Diketahui: benar, tanpa
Indikator KPM: Menyelesaikan penjelasan
masalah W = 3.600 J
t = 1 jam = 3.600 s
2 jika jawaban
Soal: Ditanya: P?
benar, ada
Langkah 2 penjelasan tapi
7. Suatu mesin melakukan usaha
salah
sebesar 3600 J setiap selang waktu 1 Penyeleaian:
jam. Mesin tersebut memiliki daya
sebesar... W
P= 5 jika jawaban
t
benar dan
3.600 penjelasan benar
=
3.600

75
= 1 J/s

Indikator Soal Jawab: 0 jika tidak ada


jawaban
3.9.7 Menentukan besar energi kalor Soal 8.
pada keadaan tertentu
Langkah 1
1 Jika jawaban
Diketahui : benar, tanpa
Indikator KPM: Menyelesaikan penjelasan
masalah m = 0,5 Kg
c = 400 J/Kg°C
𝚫T = 78°C – 28°C = 50°C
2 jika jawaban
Soal: benar, ada
Ditanyakan :
penjelasan tapi
8. Adit sedang memanaskan ½ kg air
salah
dari suhu 28°C menjadi 78°C, berapa Menghitung banyak kalor yang digunakan
sih kalor yang dibutuhkan oleh Rosé (Q)?
jikalau kita ketahui kalor jenis air Langkah 2
5 jika jawaban
sebesar 400 J/Kg°C… benar dan
Penyelesaian: penjelasan benar
Q = m . c . 𝚫T

Q = 0,5 Kg . 400 J/Kg°C . 50°C

Q = 10.000 J

76

Anda mungkin juga menyukai