Anda di halaman 1dari 6

MINUTE OF MEETING

DAY/DATE LOCATION
Rabu, 21/02/2024 R. Serbaguna, Ged.A
10.00 – 11.40 KPwBI Riau

PROJECT PEKERJAAN JASA ASESMEN GEDUNG KPwBI RIAU

AGENDA EXIT MEETING


ATTENDEES
Bank Indonesia LEMTEK UI – Asesor
1. Panji Achmad, Kepala Perwakilan KPwBI Riau 1. Yanuar Chandra Perbawa (Arsitek)
2. Sudiro Pambudi, Deputi Kepala Perwakilan 2. Ryan Farid Pratama (Arsitek)
3. Achmad Darimy, Deputi Kepala Perwakilan 3. Aulia Bahrum (Arsitek)
4. Dyah Etika Widayana, Asisten Direktur 4. Ali Mahmud (Struktur)
5. Annisa Arifandita Mifshella, TMI1 5. Taswadi (Struktur)
6. Yunita Carlin, TMI1 6. Engkus Sukmayadi (Struktur)
7. Hendra, PUR2 7. Fauzan Hanif Jufri (MEP)
8. Frans Atiaqsa, TMI1 8. Grelyntan Natalia (MEP)
9. Ricky Satria, PT TDP3 9. Fandy S. Arison (MEP)
10. Riki Carion, PT SIM4
11. Turando Sastrawi, PT SIM4
12. Rinaldi Amri, PT TDP3
13. Widi Januar Pratama, DPLF5
14. Erfan Balya, DPLF5
15. Elita Pusparini, DPLF5

NO. URAIAN
I Pendahuluan
Exit Meeting ini dilakukan untuk menutup kegiatan asesmen/pemeriksaan yang telah dilaksanakan selama 2
hari dengan harapan pemeriksaan yang dilakukan memberikan penilaian yang adil dan apa adanya.

II Pembahasan Materi & Diskusi


1. Penyampaian Awal Tim DPLF BI
a. Arsitektur
i. Berdasarkan peta persil yang diperoleh posisi KPwBI berada di sebelah drainase kota sehingga
adanya risiko terdampak banjir dan diperkuat dengan beberapa kejadian banjir yang terjadi di
lokasi
ii. KPwBI memiliki luas bangunan yang kurang memenuhi standar BI dimana luas gedung minimal
yang dibutuhkan seluas 15.000-20.000 m2
iii. Berdasarkan RTRW lokasi gedung sudah sesuai berada di zona perkantoran dan Kawasan
strategis
iv. Terdapat beberapa hal dari sisi interior dalam gedung yang kurang memenuhi standar seperti
tidak ramah dengan panyandang disabilitas maupun ibu & anak.
b. Struktur
i. Struktur melakukan dua bagian, yakni survei visual dan pengujian sampel struktur
ii. Berdasarkan pemeriksaan visual tidak terjadi kerusakan atau keretakkan pada kolom atau beton
iii. Tidak ditemukan adanya kerusakana akibat dampak dari gempa
iv. Telah dilakukan pengujian setiap lantai gedung A, B, C dan D dan diperoleh hasil secara rata-rata
terbilang baik
NO. URAIAN
v. Mengambil total 24 sampel coring di balok gedung yang kemudian akan diuji untuk
mendapatkan aktual mutu beton
c. MEP
i. Berdasarkan hasil pemeriksaan
ii. Pemeriksaan dilaksanakan selama 2 hari dengan 3 aspek besar yang dilakukan pengujian, yaitu:
• Proteksi Kebakaran
1) Terdapat beberapa peralatan safety yang dibutuhkan perbaikan seperti sprinkler yang
tidak berfungsi karena ada kebocoran pipa
2) Kondisi jalur evakuasi kurang layak, dibutuhkan penerangan yang memadai
3) Dibutuhkan sistem tahan api pada shaft
4) Ketinggian jembatan menghalangi akses DAMKAR yang masuk ketika terjadi kebakaran
• Kelistrikan
1) Tidak ditemukan adanya kebocoran arus dan tegangan
2) Ditemukan area grounding yang sebelumnya tertutup
3) R. AHU yang berada di setiap lantai memiliki luas yang kecil serta tidak ada pengatur
suhu
• Pengkondisian Ruangan
1) Temperatur dan RH dengan hasil yang baik
2) Penerangan memiliki hasil yang baik

2. Penyampaian Tim LEMTEK UI


a. Arsitektur
i. Tangkapan eksternal terhadap massa bangunan gedung BI sepanjang property line
• Pedestrian utama (Jl. Sudirman) cukup memadai
• Terdapat bangunan shelter berdekatan dengan gedung BI yang tidak sesuai dengan standar
BI
• Main Gate cukup memadai sebagai akses keluar masuk kendaraan
• Posisi check point/bomb check yang terlalu dekat dengan portal sehingga tidak sesuai
dengan regulasi keselamatan
• Jalur drive way memiliki lebar yang cukup memadai
• Radius putar kendaraan di area island kurang memadai untuk putaran kendaraan DAMKAR
• Hardstanding dan shelter drop-off gedung A kurang memadai untuk DAMKAR (<4,00 m)
• Ruang terbuka berpotensi digunakan sebagai konsep zero run-off.
ii. Kondisi Fisik Eksisting Gedung
• Gedung A
1) Proporsi bangunan (Kepala – badan – kaki) termasuk ketinggian antar lantai kurang
memenuhi standar
2) Desain jendela pada lantai 2-3 tidak memenuhi standar dikarenakan kusen ambang
bawah atau window stall yang terlalu rendah sehingga berimplikasi pada keselamatan.
Ditambah lagi, hal tersebut diperkuat dengan digunakannya jendela hidup bukaan ke
atas.
• Gedung A dan B
1) Bangunan memiliki jalur evakuasi yang kurang memadai seperti di beberapa jalur
mengalami penyempitan oleh penambahan ruang (Berbeda dengan perencanaan)
serta tangga darurat yang hanya 1 yakni di gedung A.
• R. Khasanah / Perkasan
1) Mengacu pada protokol kebijakan BI bahwa R. Khasanah menjadi ruang paling
terlindungi baik dari potensi bahaya internal maupun eksternal, namun jika dilihat dari
sisi lain terkait keselematan hal ini menimbulkan risiko yang besar sehingga perlu
menjadi catatan.
b. Struktur
i. Lingkup Pekerjaan
• Pekerjaan berjalan 40%, akan terus dilanjutkan hingga Jumat sore (23/02/2024)
NO. URAIAN
• Melakukan asesmen Tier 1 dan Tier 2 sesuai ASCE 41-17
• Survei visual
• Pengujian non-destruktif: UPV dan Covermeter
• Pengujian Destruktif: Core drilling dan Crushing test
ii. Pengamatan Visual
• Bangunan A
1) Terjadi differential settlement
2) Kualitas beton dikerjakan dengan baik dibuktikan dengan hasil pemindaian
3) Atap bagian atas perlu dilakukan perbaikan karena sudah mengalami pelapukan
4) Terdapat retak di beberapa titik pada bagian overstek atap
5) Finishing pada bagian atap sudah mengalami pelapukan karena sering tergenang air
• Bangunan D
1) Terjadi dilatasi atap dan plat lantai mengalami pelapukan karena kondisi yang lembab
(sering terkena air)
• Bangunan A,B,C
1) Jembatan antar gedung tidak terdapat dilatasi, hal tersebut berpotensi menyebabkan
kerusakan yang parah ketika terjadi gempa. Disarankan nilai dilatasi berkisar 10-15
cm.
c. MEP
i. Elektrikal
• Kualitas daya gedung terbilang BAIK untuk seluruh parameter
• Nilai tahanan seluruh grounding yang dapat diukur masih sesuai dengan standar.
• Grounding proteksi petir gedung A tidak dapat diukur sebab tidak terdapat bak kontrol
(informasi dari tim MEP BI KPw Riau).
• Grounding peralatan IT digabung dengan grounding kelistrikan & proteksi petir.
ii. Mekanikal
• Untuk sarana tangga darurat hanya tersedia pada Gedung A sebanyak 2 tangga
• Tangga darurat belum dilengkapi dengan sistem presurisasi dan ventilasi mekanik tidak
berfungsi
• Pada sistem kebakaran pasif: tidak ada fire stop antar lantai pada shaft saluran pipa
• Sistem sprinkler tidak difungsikan dikarenakan ada kebocoran pada pipa
• Belum tersedianya sistem penerangan darurat

3. Tanggapan KPwBI
a. Panji Achmad, Kepala Perwakilan:
i. Bagaimana pengaruh banjir yang sudah terjadi bertahun-tahun terhadap kualitas struktur ruang
khasanah?
Respon:
Dari segi struktur tidak masalah, hal ini diperkuat dengan tidak adanya beton yang mengalami
korosi (tidak terlihat dari luar, seandainya ada di dalam kemungkinan minimal)
ii. KPwBI Riau berencana membuat turap untuk membentengi dari banjir selagi menunggu
Keputusan dari BI Pusat
iii. KPwBI Riau segera menindaklanjuti terkait hidran dan barang-barang yang berada di tangga
darurat
iv. KPwBI Riau segera menambahkan lampu di tangga darurat
v. KPwBI Riau siap menindaklanjuti terkait hardstanding apabila memang dibutuhkan
b. Sudiro Pambudi, Deputi Perwakilan:
i. Temuan yang paling dirasakan dan belum ditemukan solusinya ialah suhu ruang yang terlalu
dingin, hal tersebut diperkuat dengan uji coba yang dilakukan dengan mematikan AC namun
justru membuat lantai menjadi licin karena terjadi pengembunan
ii. KPwBI Riau meyakini bahwa masalah window stool yang terlalu pendek memiliki dampak yang
besar terhadap keselamatan penghuni Gedung
NO. URAIAN
iii. KPwBI Riau siap untuk segera memperbaiki sprinkler yang ternyata sudah tidak aktif
c. Tim Manajemen Intern:
i. Berapa jumlah maksimal untuk r.serbaguna terkait dengan mitigasi risiko?
Respon:
Secara keseluruhan sebetulnya aman, namun untuk sementara waktu sebagai quick response
kaca dapat ditutup sementara dengan maksimal bukaan sebanyak 10%
d. Unit Implementasi PUR:
i. Tingkat debu cukup tinggi sehingga berpotensi menyebabkan sakit terhadap pegawai terutama
di area pengolahan uang dan khasanah
Respon:
Untuk sementara bisa ditambahkan air purifier

4. Usulan KPwBI
a. Achmad Darimy, Deputi Perwakilan:
i. Perlu ditambahkan dampak dari setiap temuan dan diberikan priortas perbaikan dari hasil
asesmen
ii. Pintu khasanah mungkin perlu diperbaiki untuk menahan air masuk, dikarenakan pengalaman
yang sudah terjadi meski pintu sudah terutup rapat air masih bisa masuk.

5. Informasi
a. Rencana Induk Perkantoran Bank Indonesia (RIKOPERBI) sedang disusun
b. Rencana Pembangunan akan diinfokan di semester II setelah RIKOPERBI diputuskan oleh PBI
c. Asesmen Rumah dinas akan diases di kemudian hari
d. Rekaman meeting dapat dilihat pada folder yang tersedia6

III Kesimpulan
1. Proses asesmen Gedung KPwBI Provinsi Riau berjalan dengan baik dan lancar
2. Evaluasi awal menunjukkan bahwa rekomendasi belum dapat disampaikan dan diputuskan mengingat
asesmen struktur belum selesai, sementara itu asesmen bagian arsitektur dan MEP sudah selesai
IV Action Plan
1. Tim akan memperkaya laporan yang berisi tentang dampak dan skala prioritas dari setiap temuan
Catatan Kaki
1
Tim Manajemen Intern
4
PT Swakarya Insan Mandiri, Non Organik
2
Pengelolaan Uang Rupiah
5
Divisi Pengadaan Logistik dan Fasilitas
3
PT Trans Dana Pofitri
6
MOM KPwBI Riau 21.02.24.m4a

Mengetahui, Notulis,

Yanuar Chandra Perbawa Ryan Farid Pratama


Koordinator Tim Arsitektur Anggota Tim Arsitektur
Menyetujui,

Widi Januar Pratama


PIC Tim Arsitektur
NO. LAMPIRAN

I Dokumentasi Rapat

Anda mungkin juga menyukai