Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)menjadi landasan hukum utama yang mengatur sistem pendidikan nasional di indonesia. Pendidikan Agama Islam diatur di UU Sisdiknas sebagai bagian integrasi dari sistem pendidikan nasional. Permendikbud no. 58 tahun 2014 tentang kurikulum 2013. Peraturan ini mengatur kerangka dasar kurikulum di indonesia, termasuk kurikulum PAI. Kurikulum 2013 memberikan panduan umum untuk pembelajaran PAI di tingkat dasar dan menengah. 2. Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar Standar kompentsi mata pelajaran adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan, dan sikapyang harus dikuasai setelah siswa selesai mempelajari mata kuliah tertentu pada jenjang pendidikan. Menurut Abdul Majid Standar Kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan dasar pengembangan program pembelajaran yang struktur, pada setiap mata pelajaran, standar kompetensi sudah ditentukan oleh para pengembang kurikulum, yang dapat kita lihat dari standar isi. Jika sekolah memandang perlu mengembangkan kurikulum muatan local, maka perlu dirumuskan standar kompetensinya sesuai dengan nama mata pelajaran dalam muatan local tersebut. Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap minimal yang harus dicapai dan di maksimalkan yang harus dicapai oleh siswa untuk menunjukan bahwa siswa telah menguasai standar kompetensi yang telah ditetapkan, oleh karena itu maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari standar kompentensi 3. Karakteristik Kurikulum PAI Segala sesuatu tentu memiliki karakteristik atau sifat sifat yang membedakan antara sesuatu dengan yang lain. Begitu juga, dengan pengembangan kurikulum PAI memiliki karakteristik yang bisa kita gunakan langkah dalam mengembangkan kurikulum PAI 1) Bersifat Strategis, karena merupakan instrumen yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 2) Bersifat komprehensif, yang mencakup keseluruhan aspek aspek kehidupan dan penghidup masyarakat. 3) Bersifat integratif, yang mengintegrasikan rencana yang luas, mencakup pengembangan dimensi kualitas dan kuantitas 4) Bersifat realistis, berdasarkan kebutuhan nyata peserta didik dan kebutuhan masyarakat 5) Bersifat humanistik, menitik beratkan pada pengembangan sumber daya manusia, baik kuantitatif & kualitatif 6) Bersifat futuralistik, mengacu jauh kedepan dalam merencanakan masyarakat yang maju 7) Bersifat deversifikasi, melayani keragaman peserta didik 8) Bersifat desentralistik, karena dikembangkan oleh daerah sesuai, dengan kondisi dan potensi daerah
Oemar Hamalik, manajemen pengembangan kurikulum, (Bandung: PT
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional