PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Pengetahuan dan penguasaan mengenai bahan makanan adalah modal utama
bagi para juru masak yang professional. Dengan penguasaan mengenai bahan
makakan, seorang juru masak dipastikan dapat mengolah berbagai macam masakan
sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Seperti yang tertuan dalam Kurikulum
2013 yaitu C2. Dasar Program Keahlian Pengetahuan Bahan Makanan bidang
keahlian Jasa Boga, maka dalam materi modul ini akan diberikan panduan baik praktik
maupun teori mengenai salah satu topik yang menjadi bagian dari Dasar Program
Keahlian Pengetahuan Bahan Makanan
B. RUANG LINGKUP
Modul ini khusus membahas mengenai “Pengetahuan Bahan Makanan”
mulai dari kualitas, sifat bahan, daya simpan dan kegunaan bahan tersebut.
C. PRASYARAT
Pengetahuan dan keterampilan yang perlu dikuasai siswa sebelum
mempelajari kompetensi ini adalah :
1. Sanitasi, Hygiene, Dan Keselamatan Kerja
2. Boga Dasar
3. Ilmu Gizi
Untuk Siswa
Pelajari modul yang diberikan.
Diskusikan materi modul dengan kelompok kerja / Belajar
Diskusikan hasil kerja kelompok dengan guru pembimbing
Presentasikan hasil kerja kelompok
Praktikkan dan presentasikan hasil secara individual.
Anda belum dapat mengajukan Uji Kompetensi sebelum anda menguasai
seluruh pengetahuan tentang bahan makanan nabati.
Bila anda siap untuk melakukan Uji Kompetensi, ajukan kepada Fasilitator.
Untuk Fasilitator.
Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
Membimbing siswa melalui tugas – tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
Membantu siswa dalam memahami materi teori dan praktik.
Menjawab pertanyaan siswa mengenai materi pemelajaran.
Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajar.
Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok
Melaksanakan penilaian
Menjelaskan kepada siswa bagian yang perlu dibenahi dan merundingkan
rencana pemelajaran selanjutnya.
Mencatat pencapaian kemajuan siswa.
E. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari unit ini siswa mampu menjelaskan mengidentifikasi,
menyiapkan, membuat dan menata hidangan bahan makanan sesuai dengan
kriteria yang diharapkan.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1. Mengevaluasimutu daging dan hasil olahnya serta
dalam ranah konkret dan ranah perubahannya setelah pengolahan
abstrak terkait dengan 4.2. Mengevaluasi mutu unggas dan hasil olahnya serta
pengembangan dari yang perubahannya setelah pengolahan
dipelajarinya di sekolah secara 4.3. Mengevaluasi mutu ikan dan hasil olahnya serta
mandiri, dan mampu perubahannya setelah pengolahan
melaksanakan tugas spesifik di 4.4. Mengevaluasi mutu susu dan hasil olahnya serta
bawah pengawasan langsung perubahannya setelah pengolahan
4.5. Mengevaluasi mutu telur dan hasil olahnya serta
perubahannya setelah pengolahan
4.6. Mengevaluasi perubahan sifat-sifat lemak dan
minyak akibat pengolahan
4.7. Menalar perubahan sifat-sifat bahan makanan dari
serealia akibat pengolahan
4.8. Membedakan karakteristik jenis kacang-kacangan
dan hasil olahnya
4.9. Mengevaluasi perubahan sifat sayuran dan buah-
buahan akibat perlakukan saat penyiapan bahan
dan proses pengolahan
4.10. Mengevaluasi bumbu dan rempah berdasarkan
hasil identifikasi bentuk rasa, bau, warna
4.11. Mengevaluasi sifat-sifat bahan makanan tambahan
4.12. Mengevaluasi perubahan sifat kopi, teh, coklat
akibat proses pengolahan
4.13. Mengevaluasi perubahan sifat-sifat gula saat
pengolahan
A. CEK KEMAMPUAN
1 Apakah anda telah memahami pengetahuan tentang bahan makanan nabati
yang meliputi:
- Pengertian bahan makanan
- Klasifikasi bahan makanan
- Kualitas bahan makanan
- Sifat bahan makanan
- Kegunaan bahan makanan
- Teknik penyimpanan bahan makanan
2 Apakah anda telah mampu memahami pengetahuan tentang bahan makanan
sesuai dengan kriteria yang diharapkan?
3 Apabila siswa telah menguasai, maka dapat mengajukan uji kompetensi tentang
pengetahuan bahan makanan kepada penilai / fasilitator.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis bahan makanan dari daging dan hasil olahnya
b. Mengevaluasi mutu daging dan hasil olahnya serta perubahannya setelah pengolahan
b. Macam-macam daging
Macam-macam daging yang biasa dikonsumsi yaitu :
1) Daging sapi adalah sumber protein, vitamin dan zat besi yang baik.
Daging sapi sangat banyak mengandung vitamin B6 yang menguatkan
sistem kekebalan dan vitamin B12 yang membantu melancarkan
peredaran darah. Untuk menghind€ari konsumsi lemak jenuh yang
berlebihan, dianjurkan untuk tidak mengonsumsi daging sapi lebih dari
2 kali seminggu.
Bau prengus : Jangan dicuci terbih dahulu arena pencucian akan membuat
aroma prengus semakin terasa. Lumuri dengan air jeruk limau atau air jeruk
nipis. Biarkan sebentar. Masak dengan berbagai rempah
Alot : Usahakan mengolahnya dalam masakan yang proses masaknya
membutuhkan waktu yang lama dan dapat diempukan dengan direndam
baking powder, bubuk papain, atau dibungkus parutan nanas atau daun
papaya
Daging domba terdiri dari serabut halus, warna merah muda, banyak lemak di otot dan
lemak berwarna putih.
2) Daging babi
Daging babi adalah daging yang diproduksi dari babi untuk disembelih. Dalam al-
Quran sebagai daging, babi hukumnya najis jika disentuh dan haram untuk dimakan
oleh umat Islam. Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam agama Yahudi dan
aliran Adventis di kalangan Kristen. Namun babi banyak dikonsumsi orang Eropa
dan orang Tionghoa. Beberapa suku bangsa di Indonesia selain suku Tionghoa-
Indonesia juga suka mengkonsumsi babi yaitu suku Bali, Batak dan Manado.
Daging babi mengandung cacing pita dan memiliki banyak bakteri yang merusak
pencernaan.
Daging babi bisa didapatkan dari daging babi jantan (boar) dan dagingbabi betina
(sow) atau anak babi (piglet). Selain diambil dagingnya, babi juga diawetkan sebagai
bacon dan ham. Beberapa produk pork yang terkenal adalah York Ham (Inggris),
Parma (Italia), Bayeune (Prancis), dan Westphalia (Amerika)
c. Keempukan daging
Keempukan daging dipengaruhi oleh:
1) Usia hewan : Semakin tua hewan, semakin keras daging yang dihasilkan.
Daging babi Warnanya merah jambu, serat halus, lemak lunak dan
berwarna putih jernih.
f. Penyimpanan daging
Jika membeli daging untuk persediaan jangka waktu tertentu
daging memerlukan tempat penyimpanan tertentu, karena daging
merupakan bahan makanan yang sangat mudah rusak. Jika dibiarkan
Latihan
SOAL ESSAY
1. Jelaskan pengertian daging ?
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis bahan makanan dari unggas dan hasil olahnya
b. Mengevaluasi mutu unggas dan hasil olahnya serta perubahannya setelah pengolahan
b. Klasifikasi Unggas
1) Ayam
- Poussen, ayam yang berumur 4–6 minggu, digunakan untuk roasting dan
grilling.
- Pouted rein, jenis broiler yang dagingnya masih empuk dan biasanya dibakar
dalam oven, digunakan untuk roasting, grilling, saute, casserole dish,
supreme, dan pie.
- Pouparde, ayam yang sudah besar, digunakan untuk roasting, broiling, dan
galantine.
- Chapon, ayam pedaging dan mengandung banyak lemak, digunakan untuk
roasting.
Kriteria ayam yang baik adalah:
- Mempunyai badan yang besar dan montok.
- Tulang dada masih mempunyai tulang rawan.
- Dagingnya segar.
- Kulit segar, putih rata, dan ada yang kemerah-merahan.
- Ayam yang tua mempunyai sisik di kaki dan mempunyai taji.
- Ayam tidak mengantuk dan berpenyakit.
- Memiliki mata yang segar dan cerah.
2) Angsa (Goose)
- Gooseling (angsa muda)
Umur : 3–5 bulan
Berat : 2–3 kg
Kegunaan : dipanggang (roasting), direbus
- Goose (angsa dewasa)
Umur : 6–9 bulan
Berat : 3–7 kg
Kegunaan : Pot roasting, boiling
3) Kalkun (Turkey)
Di Indonesia kalkun hanya sebgai binatang peliharaan, sedangkan di
negara barat dijual dalam bentuk dibekukan yang siap untuk dioven.
- Young Turkey (Kalkun Muda)
Umur : 3–4 bulan
Berat : 2–3 kg
Teknik olah : dipanggang (roasting), digoreng (frying)
- Yearilng Turkey (Kalkun dewasa)
c. Kualitas unggas
Kualitas unggas yang baik ditentukan oleh:
- Bagian daging lebih banyak daripada bagian lainnya.
- Tekstur daging lembut.
- Bagian dada tampak berisi.
- Bagian paha tidak keras.
- Aroma segar.
- Karkas utuh.
Latihan
Soal Essay
1. Apakah yang dimaksut dengan unggas?
2. Jelaskan klasifikasi ungggas!
3. Jelaskan kualitas unggas yang baik!
4. Berikan 5 contoh nama karkas ayam !
5. Bagaimanakan cara menyimpan unggas?
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis bahan makanan dari ikan dan hasil olahnya
b. Mengevaluasi mutu ikan dan hasil olahnya serta perubahannya setelah pengolahan
a. Molusca
Molusca adalah binatang yang hidup di perairan laut arus lemah yang
pada tubuhnya menempel sepasang kulit keras atau cangkang. Selain itu juga
terdapat molusca yang hanya mempunyai satu kulit, contohnya siput, keong,
tiram, kerang. Ada juga molusca yang tidak mempunyai kulit contohnya
cumicumi dan gurita. Molusca tidak mempunyai tulang belakang, paling banyak
hidup dalam air laut, dan juga beberapa hidup di air tawar atau perairan darat.
Molusca yang banyak dipakai di restaurant antara lain oyster atau tirarn, mussel
atau remis, clam atau kijing, dan scallop.
b. Crustacea
Crustacea adalah binatang dengan kulit yang bersegmen atau berbuku-
buku. Pada kakinya terdapat sendi-sendi yang beruas-ruas. Crustacea terdiri dari
bermacam-macarn jenis. Crustacea mempunyai lima pasang kaki yang
berengsel, pada ujungnya mempunyai sapit. Tubuh tertutup oleh kalsium yang
merupakan hasil sekresi sehingga kulitnya keras. Dalam usaha boga jenis
crustacea yang sangat digemari antara lain lobster (udang laut), rock lobster
(udang batu), shrimp (udang), crab (kepiting, ketam, yuyu). Termasuk udang juga
udang galah dan udang windu. Kerang membutuhkan waktu memasak yang
sangat pendek dan sebaiknya tidak dimasak terlalu lama. Kerang sebaiknya
berada pada suhu kamar sebelum dimasak.
d. Struktur Ikan
Ikan sangat sedikit mengandung jaringan pengikat. Hal ini merupakan
perbedaan yang paling jelas antara ikan dengan daging. Perbedaan ini apabila
dikaitkan dengan pengolahan ikan, maka berarti ikan akan cepat masak,
menggunakan metode memasak panas basah ditujukan untuk mempertahankan
moistness bukan untuk melunakkan daging ikan. Jaringan pengikat lebih banyak
terdapat pada ekor dan bagian daging ikan yang berwarna merah. Jaringan
pengikat yang terdapat dalam daging ikan mudah terhidrolisa. Dalam keadaan
mentah struktur daging ikan sangat lunak dan halus.
f. Penyimpanan Ikan
1) Teknik Penyimpanan Basah dan Dingin
- Bila bagian kepala masih melekat pada badan, buat torehan melintang
untuk memisahkan kepala dengan fillet.
- Delice; Potongan fillet utuh panjang kemudian disimpul menjadi bulatan atau
dilipat 2, bagian dalam ada di luar.
- Paupiette; Dean difillet tipis, diisi lalu digulung, disebut juga rolled fillet.
-
- Troncon; Potongan ikan dipotong dari ikan yang bertubuh bulat (round fish).
Potongan ikan berbentuk troncon ini bulat utuh bersama durinya.
Latihan :
Soal Essay
1. Jelaskan klasifikasi fish!
2. Jelaskan klasifikasi shellfish!
3. Jelaskan teknik penyimpanan ikan!
4. Jelaskan yang dimaksud dengan filleting dan skinning!
5. Berikan 5 contoh nama potongan ikan.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis bahan makanan dari susu dan hasil olahnya
b. Mengevaluasi mutu susu dan hasil olahnya serta perubahannya setelah pengolahan
2) Pasteurisasi Susu
Susu sangat sedikit (bila tidak boleh dikatakan tidak ada) yang dijual benar-
benar segar, yaitu langsung dari ambing sapi perah. Hal ini karena adanya
kemungkinan pencemaran atau kontaminasi oleh berbagai bakteri patogen,
seperti bakteri penyebab typus, diphteri, radang tenggorokan dan tbc. Karena
alasan tersebut maka susu yang akan dijual sebelumnya dipanaskan
secukupnya sehingga seluruh bakteri patogen yang mungkin terdapat di
dalamnya dapat dimusnahkan. Proses pemenasan tersebut disebut
pasteurisasi.
4) Lemak Susu
Sebelum susu sapi dibuat menjadi mentega perlu lebih dahulu lemaknya
dipisahkan dari komponen utama susu yang lain. Tergantung jenis ternaknya,
kadar lemak susunya sangat bervariasi yaitu dari 2.5 sampai 5 persen
berdasarkan berat basah. Di samping lemak, susu sapi segar merupakan
sumber protein sekitar 3 persen, dan karbohidrat (laktosa) seitar 5 – 6 persen.
Susu juga merupakan sumber phospor dan kalsium tetapi rendah besinya, di
samping vitamin A (dalam lemak), serta vitamin-vitamin lainnya. Susu
merupakan emulsi lemak dalam air, lemaknya berbentuk droplet, atau globula
atau butirbutir dengan diameter antara 3 – 6 mikron, bahkan ada yang sampai
berukuran 10 mikron, tergantung jenis ternaknya. Suatu contoh jenis sapi
Jersey dan Guernsey menghasilkan globula lebih besar dari sapi Holstein.
Butir-butir lemak dilapisi oleh emulsifiere, sehingga dapat larut dalam air.
Lemak dalam bentuk butir-butir tersebut, karena bersifat lebih ringan,
cenderung naik ke permukaan, kejadian tersebut disebut “creaming”. Sedang
“cream” yang sering disajikan bersama minuman kopi panas, adalah susu yang
tinggi kadar butiran-butiran lemak yang mengapung ke atas. Semakin tinggi
lemaknya semakin kental susu atau cream tersebut. Sedang pada susu
domba/kambing, butiran-butiran lemak begitu kecil sehingga tidak mudah
menuju ke permukaan, karena itu susu domba tidak pernah mengalami
“creaming”. Buttermilk, merupakan cairan yang tertinggal bila cream atau susu
dikocok (churned) dan telah diambil lemaknya, rasanya dapat manis dan asam.
Buttermilk sangat mirip dengan susu skim tetapi masih mengandung
phospolipida dan protein yang berasal dari membran globula lemak.
5) Mentega
Kata mentega selalu berkaitan dengan susu sapi, jadi mentega itu
adalah produk minyak hewani, bukan produk nabati. Inilah bedanya mentega
dengan margarine. Margarine adalah produk tiruan mentega yang dibuat dari
minyak nabati, jadi dapat berasal dari minyak kelapa, kelapa sawit, minyak
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis bahan makanan dari susu dan hasil olahnya
b. Mengevaluasi mutu susu dan hasil olahnya serta perubahannya setelah pengolahan
a. Pengertian telur
Telur merupakan bahan makanan bergizi tinggi karena kandungan
proteinnya yang sempurna, vitamin A, thiamin, riboflavin, dan juga mengandung
vitamin D. Vitamin D dari telur merupakan penyumbang terpenting bagi tubuh,
karena bahan makanan lainnya umumnya mempunyai kandungan vitamin D yang
rendah. Jika dibandingkan dengan daging, pemakaian telur dalam menu Indonesia
Gambar. Telur ayam negeri, telur bebek, dan telur ayam kampung
Jenis-jenis Telur :
1) Telur Burung Puyuh, ciri-cirinya :
Ukurannya kecil.
Warna kulitnya bercak-bercak hitam kecoklatan.
Kulit kerabangnya tipis, dilapisi lapisan kulit atau membran yang alot,
sehingga mudah robek.
2) Telur Itik / Bebek, ciri-cirinya :
Kulitnya berwarna hijau kebiruan, meskipun ada yang berwarna putih.
Kulitnya lebih tebal dibandingkan dengan telur ayam.
Pemakainnya terbatas, karena berbau amis.
3) Telur Penyu, ciri-cirinya :
Bentuknya bulat seperti bola pingpong.
Warnanya kelabu.
Kulitnya lunak, tetapi tidak mudah pecah.
Banyak terdapat di pinggiran pantai.
4) Telur Ayam Negri, ciri-cirinya :
Bentuknya lonjong.
Warna kulitnya kuning kecoklatan.
Banyak dihidangkan sebagai lauk-pauk atau hiasan untuk hidangan.
5) Telur Ayam Kampung, ciri-cirinya :
Bentuknya lonjong, ukurannya lebih kecil dari telur ayam negri.
Warnanya putih agak kecoklatan.
Warna kuning telurnya lebih pekat daripada telur ayam negri.
Kuning telurnya biasa digunakan untuk campuran jamu.
e. Kualitas telur
1) Penentuan berdasarkan berat dan ukurannya
- Golongan telur besar sekali, berat telur di atas 60 gram (ekstra large).
- Golongan telur besar, apabila berat telur rata-rata 54 gram atau 50–60 gram.
- Golongan telur medium, berat rata-rata telur 47 gram atau 40–50 gram.
- Golongan telur kecil, berat telur kurang dari 40 gram.
Latihan :
Soal Essay
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan telur ?
2. Jelaskan cara pemilihan telur ?
3. Sebutkan jenis – jenis telur ?
4. Dalam memasak telur metode apa saja yang dipergunakan?
5. Bagaimakah cara menyimpan telur yang baik ?
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis Lemak dan minyak
b. Mengevaluasi mutu lemak dan minyak serta perubahannya setelah pengolahan
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis Serealia
b. Mengevaluasi mutu serealia serta perubahannya setelah pengolahan
Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting
dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman
budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari
marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Hasil dari
pengolahan padi dinamakan beras. Padi termasuk dalam suku padi-padian
atau poaceae.
JENIS PADI
Berbagai macam beras dan ketan di Indonesia.
Warna beras yang berbeda-beda diatur secara genetik, akibat perbedaan
gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati
pada endospermia.
Ketan (atau beras ketan), berwarna putih, tidak transparan, seluruh atau
hampir seluruh patinya merupakan amilopektin.
Jagung (Zea mays L.) Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga
ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil
minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung
jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung
tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan
baku pembuatan furfural.
Tentang Jagung Semi / Jagung Mini (Baby Corn)
Jagung semi atau jagung mini atau Baby corn adalah jagung biasa
yang dipanen saat tongkol jagung masih muda atau belum dewasa
belum terbentuk biji , dan biasanya dipanen antara dua atau tiga hari
setelah munculnya rambut .
Biji jagung tipe mutiara berbentuk bulat, licin, mengkilap dan keras
karena bagian pati yang keras terdapat di bagian atas dari biji. Pada
3) Gandum
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis kacang – kacangan
b. Mengevaluasi mutu kacang - kacangan serta perubahannya setelah
pengolahan
2) Kacang Kedelai
Kacang yang paling tinggi protein adalah kacang kedelai. Dengan melihat
komposisi lemak dan protein menyusun 60% dari berat kedelai kering,
protein 40% dan lemak 20%
4) Kacang Hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan
(Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari
sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di
Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum, setelah kedelai dan kacang tanah
6) Almond
Almond mengandung protein tinggi, kalsium, dan seng. Uji medis
menunjukkan bahwa almond dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Segenggam almond (atau 1,5 ons) merupakan sumber vitamin E dan
magnesium, selain menawarkan protein, serat, kalium, kalsium, fosfor, dan
zat besi. Dalam 14 gr lemak yang ditemukan dalam 1 ons almond, sekitar
64%-nya merupakan lemak tak jenuh tunggal. Lemak baik ini memainkan
peran dalam membantu menurunkan kolesterol, sama efektifnya dengan
obat-obatan, demikian menurut American Heart Association.
7) Pecan
Pecan adalah sumber protein dan lemak tak jenuh, dikenal karena
kandungan vitamin E dan kemampuannya karena efek antikanker-nya. Diet
kaya kacang pecan dapat menurunkan risiko batu empedu pada wanita.
Antioksidannya dapat mengurangi kolesterol tinggi dengan mengurangi
tingkat kolesterol jahat (LDL). Riset klinis yang diterbitkan oleh Journal of
Nutrition mendapati bahwa memakan segenggam pecan setiap hari
membantu menurunkan tingkat kolesterol, mirip dengan yang disediakan
oleh obat-obatan penurun kolesterol.
11)Kacang mede
Kacang mede pada dasarnya tinggi protein dan serat, serta rendah
karbohidrat. Kandungan lemak tak jenuh tunggalnya membantu melindungi
jantung. Kacang mede juga menjadi sumber kalium, vitamin B, dan folat.
Sejumlah magnesium, fosfor, selenium, dan tembaga, juga terkandung
dalam kacang yang sering dinikmati sebagai snack, cokelat, maupun
hidangan seperti sapo ini.
12)Hazelnut
13)Macadamia
Dilihat dari tingginya kandungan jumlah kalori, kacang makadamia kerap
dianggap kurang baik bagi kesehatan. Namun, dengan takaran yang tepat,
kacang ini dapat membersihkan saluran pembuluh nadi jantung. Studi
terakhir menyebutkan, mengonsumsi sekitar 40 gr kacang makadamia
(setara 305 kalori), kolesterol total dan kolesterol “jahat” LDL dalam tubuh
menurun hingga 9% dalam waktu 5 minggu. Kandungan serat sehat dalam
40 gr kacang makadamia adalah 3,5 gr. Tip penyajian: haluskan
macadamia, lalu nikmati sebagai taburan di salad, sayuran, dan yogurt.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis Bahan makanan dari sayur dan buah buahan
b. Mengevaluasi mutu Bahan makanan dari sayur dan buah buahan serta
perubahannya setelah pengolahan
2.2. Buah :
a. Kulit licin, mengkilat dan bercahaya
b. Segar, tidak memar dan tidak busuk atau terpotong
c. Bersih dan bebas dari hama
d. Tanda masak ada yang berbau harum atau duri tidak tajam dan motif melebar,
berukuran besar dan ada perubahan warna
e. Daging buah tidak mengeras dan berisi air
f. Buah yang mempunyai kulit keras, padat berisi, tidak berjamur dan berbau tengik
d. Bawang pre (leek) mempunyai cara khusus, bagian daun dipotong pendek, akar
dibuang, kemudian bagian yang berwarna hijau dan hijau muda dibelah dua membujur
ke arah bagian yang berwarna hijau, agar bagian lapisan yang lebih dalam dapat
dibuka dan dibersihkan atau dicuci dengan air.
Gambar
e. Potong batang bunga kol, lepaskan daun bunga kol, potong kembali batang bunga kol
dan potong-potong menjadi bahagian lebih kecil, kemudian rendam dalam air yang
sudah diberi sedikit garam (5 menit), bilas dan siap digunakan.
Gambar
g. Lakukan pemotongan sayuran sesaat akan diolah agar tidak berubah warna.
h. Sayuran yang sudah dipotong-potong jangan direndam dalam air, agar vitamin tidak
hilang. Kecuali pada kentang, karena kentang yang sudah dikupas bila tidak direndam
dalam air akan berubah warna menjadi coklat.
3.2. Buah :
a. Untuk buah yang berkulit tipis (apel), cuci bersih sebelum dimakan (tidak perlu
dikupas, karena vitaminnya berada persis di bawah kulit).
b. Kupas buah sesaat akan dimakan, agar tidak terkontaminasi oleh kuman.
c. Apel yang sudah dikupas sebaiknya direndam dalam air garam terlebih dahulu
sebelum dipotong-potong untuk salad, agar warna tidak berubah.
d. Nanas yang sudah dikupas dan dibuang matanya, sebaiknya direndam dalam air garam
untuk mengurangi rasa gatal, terutama bila dimakan dalam keadaan segar (tidak
diolah terlebih dahulu).
e. Pepaya setelah dikupas, dicuci kemudian dipotong-potong/dimould dan direndam
dalam air kapur sirih (15 menit) bila akan dibuat stup, agar tidak hancur pada saat
direbus dengan air gula.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis bumbu dan rempah
b. Mengevaluasi mutu bumbu dan rempah serta perubahannya setelah
pengolahan
2) Fungsi bumbu :
a) Memberi rasa dan aroma pada makanan
b) Meningkatkan rasa serta aroma pada makanan yang sedang dimasak
Percampuran yang baik antara rasa asli dari bahan dan rasa asli dari
bumbu akan menghasilkan rasa makanan yang enak dan lezat.
c) Membantu pencernaan makanan
Bumbu yang ditambahkan pada makanan dapat merangsang usus untuk
mencerna makanan lebih baik.
d) Beberapa bumbu dapat berfungsi sebagai pengawet.
Misalnya : gula, asam, kunyit dll.
e) Bisa digunakan sebagai garnish.
f) Bisa digunakan sebagai ramuan jamu.
4) BUMBU OLAHAN : adalah bumbu yang dihasilkan dari hasil olah bahan
makanan nabati maupun hewani. Misalnya :
Petis
Kecap
Terasi
Terasi merupakan hasil fermentasi dari udang atau rebon. Aromanya sangat
tajam, bertekstur padat dan kasar. Terasi menambahkan rasa gurih pada
sambal dan hidangan Indonesia lainnya, terasi juga memberikan aroma
Taoco
Ebi
Ebi berasal dari udang segar yang dikupas, dibuang kulitnya, direbus lalu
dikeringkan. Ebi berukuran besar dan kecil, mempunyai warna kuning,
orange agak kemerahan. Contoh hidangan yang menggunakan ebi adalah :
aneka tumisan, empek-empek Palembang, sambal ebi, sambal goreng
kering ebi dan sebagai taburan pada kue talam. Ebi dimanfaatkan untuk
pengganti udang sekaligus memberi aroma udang yang khas dan tajam.
Penggunaan ebi dengan direndam dahulu dengan air panas atau disangrai.
2. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menganalisis Bahan makanan tambahan
b. Mengevaluasi mutu bahan makanan tambahan serta perubahannya setelah
pengolahan
Sudiara, Bagus Putu. 1996. Tata Boga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
MKKS SMK Kelompok Pariwisata. 2004. Buku 3 Modul: Mengolah dan
Menyiapkan Makanan (ITHHBKTA 01 AIS) . Surabaya: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. (Materi Terlampir)
Team Penyusun. 1996. Buku Pengolahan Makanan Jilid I. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
http/:www.wikipedia.com.