Anda di halaman 1dari 2

BAB 35

KINERJA INDIVIDU DAN ORGANISASI

A. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KINERJA

Tingkat kinerja:

1. Kinerja organisasi: pencapaian hasil (outcome) pada tingkat/unit analisis organisasi. Kinerja pada
tingkat organisasi ini terkait tujuan organisasi, rancangan organisasi, dan manajemen organisasi.

2. Kinerja proses: kinerja pada proses tahapan dalam menghasilkan produk/pelayanan yang
dipengaruhi tujuan proses,rancangan proses, dan manajemen proses.

3. Kinerja individu/pekerjaan: pencapaian/efektivitas pada tingkat pegawai/pekerjaan ini dipengaruhi


tujuan pekerjaan,rancangan pekerjaan, dan manajemen pekerjaan, serta karakteristik individu,
(Rummler dan Brache, 1995).

Garis besar kategori arti kinerja:

1. Kinerja merupakan catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas fungsi pekerjaan
tertentu/aktivitas selama periode waktu tertentu. Kinerja sebagai hasil, bukan karakter sifat
dan perilaku, (Bernardin 2001, 143).
2. Kinerja sebagai hasil juga terkait dengan produktivitas dan efektivitas, (Richard 2003).
Produktivitas merupakan hubungan antara jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dengan
jumlah pegawai, modal, dan sumber daya yang digunakan dalam produksi, (Miner, 1988).

Kinerja merujuk pengertian sebagai perilaku merupakan seperangkat perilaku yang relevan
dengan tujuan organisasi atau unit organisasi tempat orang bekerja. Kinerja merupakan sinonim
dengan perilaku. Kinerja adalah sesuatu yang secara aktual orang kerjakan dan dapat diobservasi.
Kinerja mencakup tindakan-tindakan dan perilaku yang relevan dengan tujuan organisasi. Kinerja
bukan konsekuensi atau hasil tindakan, melainkan tindakan itu sendiri, (Campbel 1993 dalam Ricard
2003).

B. PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA

Pendekatan ukuran dan standar kinerja dalam melakukan pengukuran Kinerja.

1. Pendekatan personality trai, mengukur: kepemimpinan, inisiatif dan sikap kemampuan


presentasi
2. Pendekatan perilaku, mengukur: umpan balik, respons terhadap komplain pelanggan.
3. Pendekatan hasil, mengukur: kemampuan produksi, kemampuan menyelesaikan produk
sesuai jadwal, dan peningkatan produksi/penjualan, (David Devries, dkk., 1981).

Aspek pengukuran kinerja:

1. Produktivitas: kemampuan dalam menghasilkan produk barang dan jasa


2. Kualitas: memproduksi barang dan jasa yang dihasilkan memenuhi sandar kualitas.
3. Ketetapan waktu: waktu yang diperlukan dalam menghasilkan produk barang dan jasa.
4. Putaran waktu: waktu yang dibutuhkan dalam setiap proses perubahan barang dan jasa,
kemudian sampai kepada pengguna/konsumen.
5. Penggunaan sumber daya: sumber daya yang diperlukan dalam menghasilkan produk barang
dan jasa.
6. Biaya: biaya yang diperlukan, (Jerry Harbour, 1997).

Jenis ukuran kinerja:

1. Ukuran uang: pendapatan, pengeluaran, dan pengembalian.


2. Ukuran upayaldampak: pencapaian sasaran, penyelesaian proyek, tingkat pelayanan,
kemampuan mempengaruhi perilaku rekan kerja, dan pelangan.
3. Ukuran reaksi: penilaian rekan kerja, pelanggan/pemegang pekerjaan lainnya.
4. Ukuran waktu: pelaksanaan kinerja dibandingkan jadwal, batas ahi, kecepatan respons, atau
jumlah pekerjaan sasaran, (Armstrong 2003).

Ukuran kinerja dalam dimensi kualitas:

1. Keandalan mencakup: konsistensi kinerja dan keandalan dalam pelayanan: akurat, benar, dan
tepat.
2. Daya tanggap: keinginan dan kesiapan pegawai dalam menyediakan pelayanan dengan tepat
waktu.

Anda mungkin juga menyukai