Anda di halaman 1dari 12

Nama : Fara Muthia Azzahra

NIM : 2110533008

Tugas 1 Manajemen Strategik A2

1. Resume Chapter 1

Jawab : Manajemen strategik dapat diartikan sebagai seni dan ilmu dari perumusan,

pengaplikasian, dan evaluasi dari berbagai keputusan yang memungkinkan perusahaan untuk

dapat mencapai tujuannya. Tujuan Manajemen Strategi adalah memanfaatkan dan membuat

kesempatan/oportunitas baru dan berbeda untuk masa depan.

Ada 3 hal utama dalam manajemen stratejik, yaitu :

1) Perumusan Strategi yang terdiri dari pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi

kesempatan dan hambatan eksternal, menentukan kekuatan dan kelemhan

internal, menetaokan tujuan jangka Panjang, menghsailkan alternatif, dan

menentukan strategi khusus. Dari strategi tersbut akan menghasilkan perumusan

strategi.

2) Implementasi Strategi menggerakkan pegawai dan manajer untuk

menempatkan rumusan strategi ke dalam suatu tindakan yang mendukung

strategi yang telah dirumuskan. Sering dianggap sebagai tahapan paling sulit dalam

manajemen strategi. Syarat utama keberhasilan implementasi strategi adalah

kemampuan interpersonal.

3) Evaluasi Strategi, fungsi pokok agar manajer dapat mengetahui informasi

tentang keberhasilan strategi yang telah dilaksanakan kegiatan pokok mereview

factor eksternal dan internal dari strategi yang dilaksanakan, mengukur kinerja,

dan mengambil tindakan korektif.

Manajemen memiliki 9 istilah kunci diantaranya adalah :


a. Keunggulan Kompetitif Manajemen Strategis adalah tentang mendapatkan dan

mempertahankan keunggulan ompetitif. Keunggulan kompetitif dapat diartikan

sebagai segala sesuatu yang dapat dilakukan lebih baik oleh suatu perusahaan

dibandingkan dengan perusahan saingan. Ketika suatu perusahaan dapat melakukan

atau menyediakan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh perusahaan lain, atau

memiliki sesuatu yang diinginkan oleh perusahaan saingan, dapat dikatakan bahwa

perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif.

b. Strategi Adalah orang yang bertanggungjawab terhadap kesuksesan dan kegagalan

suatu organisasi. Jay Conger, Profesor bidang perilaku organisasi di London Business

School mengatakan bahwa semua strategist haruslah menjadi Chief Learning Officers.

Kita sedang berada dalam periode perubahan, jika pemimpin-pemimpin kita tidak

adaptif terhadap perubahan maka demikian pula dengan perusahaan.

c. Pernyataan Visi dan Misi Visi adalah sebuah pernyataan yang akan menjawab

pertanyaan <What we want to become?= atau <Akan jadi seperti apakah kita

nantinya?=. Mengembangkan sebuah visi merupakan langkah pertama dalam

perencanaan stratejik. Misi adalah pernyataan tujuan yang membedakan bisnis suatu

perusahaan dengan perusahaan sejenis. Sebuah pernyataan misi mengidentifikasi

lingkup operasi perusahaan terkait dengan produk dan pasar. Pernyataan misi

menjawab pertanyaan dasar yang dihadapi oleh setiap strategist yaitu <What is our

business?= Sebuah pernyataan misi yang jelas menggambarkan nilai-nilai dan

prioritas-prioritas suatu organisasi.

d. Peluang dan Ancaman Eksternal Peluang eksternal dan ancaman eksternal mengacu

pada kecenderungan dan kejadian yang berkaitan dengan ekonomi, sosial,

kebudayaan, demografi, lingkungan,politik, kepemerintahan, dan teknologi yang


dapat secara signifikan menguntungkan maupun merugikan perusahaan di masa yang

akan datang.

e. Kekuatan dan Kelemahan Internal Kekuatan dan kelemahan internal adalah aktifitas

yang dapat dikendalikan suatu organisasi yang dilakukan secara baik atau buruk.

Mengidentifikasi dan mengevaluasi suatu kekuatan dan kelemahan organisasi dalam

fungsional suatu bisnis merupakan kegiatan manajemen stratejik yang sangat penting.

Organisasi berusaha untuk mengejar strategi yang memanfaatkan kekuatan internal

dan menghilangkan kelemahan internal.

f. Tujuan Jangka Panjang Dapat diartikan sebagai hasil spesifik yang ingin didapatkan

oleh suatu organisasi dalam mengejar misi dasar perusahaan tersebut. Jangka panjang

berarti lebih dari satu tahun. Tujuan sangat penting bagi suatu organisasi karena tujuan

menentukan arah, solusi dalam mengevaluasi, menciptakan sinergi, menetukan

prioritas, koordinasi yang fokus, dan menyediakan dasar untuk perencaan, penataan,

memotivasi, dan pengendalian yang efektif.

g. Strategi-strategi Sarana dalam mencapai tujuan jangka Panjang. Satrategi ini potensial

yang membutuhlan keputusan di tingkat top management dan sumber daya perushaan

yang sangat banyak.

h. Tujuan Tahunan Sasaran jangka pendek yang harus dicapai oleh suatu organisasi

untuk mencapai tujuan jangka Panjang.

i. Kebijakan Kebijakan adalah sarana dalam mencapai tujuan tahunan. Kebijakan

mencakup pedoman, aturan, dan prosedur untuk mendukung upaya untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan. Kebijakan adalah panduan untuk pengambilan

keputusan dan mengatasi situasi yang berulang.

Keuntungan manjemen stratejik


Manajemen stratejik menjadikan organisasi lebih proaktif dari pada reaktif dalam

membentuk masa depannya, manajemen stratejik menjadikan organisasi untuk memulai dan

mempengaruhi aktivitas (dari pada hanya merespon) dan pada akhirnya dapat

menggunakannya untuk mengontrol secara penuh jalan hidupnya.

Keuntungan Finansial

Perusahaan yang menggunakan konsep manajemen stratejik menunjukkan

peningkatan signifikan dalam penjualan, keuntungan, dan produktivitas daripada perusahaan

yang tidak menggunakan aktivitas perencanaan sistematik

Keuntungan Nonfinansial

Selain membantu perusahaan menghindari kematian financial, manajemen stratejik

menawarkan keuntungan nyata lainnya, seperti penguatan kesadaran akan ancaman

luar,pemahaman yang meningkat terhadap strategi pesaing, peningkatan produksi pekerja,

pengurangan perlawanan untuk berubah, dan pemahaman yang jelas akan hubungan performa

dengan upah.

Sebagian perusahan tidak melakukan perencaan strategis bukan karena tidak memiliki

perencanaa. Terdapat beberapa alasan yang mendasari mengapa perusahaan tidak melakukan

perencanaan stratgeis. Berikut beberapa alasannya:

a. Menyia-nyiakan waktu - Beberapa perusahaan melihat perencanaan membuang-

buang waktu karena tidak ada produk pasar yang dihasilkan, padahal waktu yang

diluangkan untuk perencanaan adalah investasi.

b. Terlalu mahal - Beberapa organisasi melihat perencanaan terlalu mahal karena

mengerahkan sumber daya.

c. Kemalasan - Orang mungkin enggan mengerahkan usaha untuk merumuskan

rencana.
d. Puas dengan keberhasilan - Terutama jika perusahaan berhasil , individu mungkin

merasa tidak perlu membuat rencana karena mereka merasa akan baik-baik saja

dengan keadaan saat ini. Tetapi keberhasilan saat ini tidak menjamin keberhasilan

besok.

e. Takut gagal - Dengan tidak mengambil tindakan , hanya ada sedikit risiko kegagalan

kecuali masalah tersebut sangat mendesak dan penting. Jika ada sesuatu yang layak

diperjuangkan, selalu ada risiko kegagalan.

Pedoman menjalankan manajemen strategis dengan efektif

Kegagalan mengikuti panduan khusus dalam menjalankan manajemen strategis dapat

memunculkan kritik terhadap proses tersebut dan memunculkan masalah bagi organisasi. Isu-

isu seperti "Apakah strategis manajemen dalam perusahaan kami merupakan proses manusia

atau proses kertas ?" harus dijawab.

Manajemen strategis tidak boleh menjadi sebuah mekanisme birokrasi untuk

memperjuangkan dan melanggengkan kepentingan pribadi. Manajemen strategis harus

menjadi sebuah proses yang membuat manajer dan karyawan di dalam organisasi lebih

familiar dengan isu- isu strategis dan solusi alternatif yang masuk akal untuk menyelesaikan

beragam persoalan tersebut. Manajemen strategis tidak boleh menjadi ritualistic, tak

terjangkau, terpaku, terlalu formal, dapat diprediksi, dan kaku.

2. Siapakah manajer strategik itu?

Jawab : Manajer strategik adalah manajer yang bekerja pada bidang manajemen strategik.

3. Apakah nama khas manajer strategik?

Jawab : Nama khas manajer strategik adalah direksi, direktur utama, presiden direktur, chief

executive officer (CEO), presiden, raja, ratu, kaisar, sultan, emir, ketua umum, rektor, dan

lain-lain.
4. Berikan 20 contoh manajer strategik?

Jawab :

a. Dedy Ihsan, SE, Akt, MBA, Direktur Utama PT Bank Nagari

b. Ir. Benny Wendry, MM, Direktur Utama PT Semen Padang

c. Amaryllis Esti Wijono, Direktur Utama PT Unilever

d. Ir. Muswendry Evytes, Dipl, SE, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Padang

e. Marah Suryanto, Direktur Utama PT Padang Intermedia Pers, Jawa Pos Media

Group

f. Ir. Nicke Widyawati, MH, Direktur Utama PT Pertamina (Persero)

g. Djoko Pranoto, Presiden Direktur PT United Tractors Tbk

h. Dwi Soetjipto, Presiden Direktur PT Semen Gresik Tbk

i. Dian Siswarini, Presiden Direktur PT XL Axiata Tbk

j. Achmad Baiquni, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk

k. Maurits D. R. Lalisang, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk

l. Sukrisno, Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk

m. Johnny Swandi Sjam, Direktur Utama PT Indosat Tbk

n. Alex Janangkih Sinaga, Presiden Direktur PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

o. Wachid Usman, Direktur Utama PT Timah Tbk

p. Budi G. Sadikin, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

q. Djohan Emir Setijoso, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk

r. Emma Sri Martini, Presiden Direktur PT Telkomsel

s. Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk

t. Bernade Ruth Irawati Setiady, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk

5. Apakah pekerjaan manajer strategik?


Jawab : Secara sederhana, pekerjaan manajer strategik adalah manajemen strategik.

Pekerjaan manajer strategik adalah manajemen strategik, yang terdiri dari 4 pekerjaan

(Stephen P Robbins dan Mary Coulter, 2004: 196) yaitu:

1) Merencana strategi (strategic planning)

2) Mengorganisasi strategi (strategic organizing)

3) Memimpin strategi (strategic leading)

4) Mengawas strategi (strategic controlling)

6. Apakah pengertian manajemen strategik?

Jawab : Secara sederhana, manajemen strategik adalah pekerjaan manajer strategik.

Manajemen strategis adalah sekelompok keputusan dan tindakan manajerial yang

menentukan kinerja (performance) jangka panjang organisasi (Stephen P Robbins dan Mary

Coulter, 2004: 196).

7. Gambarkan dan jelaskan ‘proses manajemen strategik’ dengan menggunakan “The

Strategic-Management Model” oleh Fred R. David dan Forest R. David (2017: 42)?

Jawab : Proses manajemen strategik’ menggunakan “The Strategic-Management Model”

terdiri dari tiga tahap, yaitu:

1) Perumusan Strategi (Strategy Formulation), sinonimnya, merencanakan strategi

(strategic planning).

2) Implementasi Strategi (Strategy Implementation), sinonimnya, mengorganisasi

strategi (strategic organizing) dan memimpin strategi (strategic leading).

3) Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation), sinonimnya, mengawas strategi (strategic

controlling).

8. Apakah pengertian keunggulan kompetitif (competitive advantages)?


Jawab : Ialah strategi perusahaan yang berusaha menentukan strategi kompetitif (competitive

strategies) organisasi dalam tiap bisnisnya atau tiap perusahaannya.

9. Gambarkan dan jelaskan bagaimana cara mendapatkan (gain) dan mempertahankan

(sustain) keunggulan kompetitif (competitive advantages)?

Jawab : Menurut Michael Porter (1980) strategi kompetitif (competitive strategies) terdiri

dari empat strategi (strategy), yaitu:

a). Strategi Kepemimpinan Biaya (Low Cost Carrier Strategy)

b). Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy)

c). Strategi Fokus (Focus Strategy)

d). Strategi Kecepatan (Speed Strategy)

10. `Mengapa manajer strategik perlu mempelajari teori manajemen strategik?

Jawab :

 Dengan mempelajari teori manajemen strategik maka manajer strategik akan

dapat menghindari kesalahan dalam memanajemen strategi organisasi.

 Dengan dapat menghindari kesalahan manajemen strategik di atas, maka manajer

strategik akan dapat mencapai visi organisasi.

 Dengan mempelajari teori manajemen strategik maka manajer strategik akan

dapat meningkatkan kompetensi dalam memanajemen strategi untuk mencapai

visi organisasi.

11. Buatlah artikel dengan panjang tulisan sekitar 750-1350 kata dengan judul, “Teori

manajemen strategik membantu manajer strategik memanajemen strategi organisasi”.

Jawab :
Teori manajemen strategik membantu manajer strategik memanajemen strategi

organisasi

Manajemen strategik adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh manajer untuk

mengelola strategi organisasi. Teori manajemen strategik membantu manajer strategik dalam

mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi strategi organisasi. Dalam artikel

ini, kita akan membahas bagaimana teori manajemen strategik membantu manajer strategik

dalam memanajemen strategi organisasi.

1. Pengembangan Strategi

Pertama-tama, teori manajemen strategik membantu manajer strategik dalam

mengembangkan strategi organisasi. Dalam pengembangan strategi, manajer strategik harus

memahami lingkungan eksternal dan internal organisasi. Lingkungan eksternal meliputi

faktor-faktor seperti persaingan industri, perubahan teknologi, dan perubahan regulasi

pemerintah. Lingkungan internal meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

organisasi.

Dalam pengembangan strategi, manajer strategik dapat menggunakan berbagai alat dan

kerangka kerja yang disediakan oleh teori manajemen strategik. Misalnya, analisis SWOT

(Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) dapat digunakan untuk menganalisis

lingkungan internal dan eksternal organisasi. Analisis lima kekuatan Porter dapat digunakan

untuk menganalisis persaingan industri. Dengan memahami lingkungan eksternal dan internal

organisasi, manajer strategik dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk organisasi

mereka.

2. Implementasi Strategi

Setelah strategi dikembangkan, manajer strategik harus mengimplementasikan strategi

tersebut. Teori manajemen strategik juga membantu manajer strategik dalam


mengimplementasikan strategi organisasi. Implementasi strategi melibatkan alokasi sumber

daya, desain organisasi, dan pengembangan sistem pengendalian.

Dalam mengimplementasikan strategi, manajer strategik dapat menggunakan berbagai

alat dan kerangka kerja yang disediakan oleh teori manajemen strategik. Misalnya, matriks

BCG (Boston Consulting Group) dapat digunakan untuk mengalokasikan sumber daya antara

unit bisnis yang berbeda. Desain organisasi dapat dibantu oleh kerangka kerja Galbraith's Star

Model, yang menggambarkan hubungan antara strategi, struktur organisasi, sistem dan

proses, budaya organisasi, dan sumber daya manusia.

3. Evaluasi Strategi

Setelah strategi diimplementasikan, manajer strategik harus mengevaluasi strategi

tersebut. Teori manajemen strategik juga membantu manajer strategik dalam mengevaluasi

strategi organisasi. Evaluasi strategi melibatkan pengukuran kinerja organisasi, identifikasi

masalah, dan perumusan tindakan perbaikan.

Dalam mengevaluasi strategi, manajer strategik dapat menggunakan berbagai alat dan

kerangka kerja yang disediakan oleh teori manajemen strategik. Misalnya, manajer strategik

dapat menggunakan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja organisasi secara

menyeluruh. Analisis gap dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara kinerja

aktual dan kinerja yang diharapkan. Dengan memahami kinerja organisasi dan

mengidentifikasi masalah, manajer strategik dapat merumuskan tindakan perbaikan yang

diperlukan.

Mengapa Teori Manajemen Strategik Penting?

Sekarang kita telah melihat bagaimana teori manajemen strategik digunakan dalam

praktiknya, mari kita bahas mengapa pemahaman yang kuat tentang teori ini sangat penting

dalam konteks bisnis yang kompetitif saat ini.


1. Menghadapi Tantangan Bisnis yang Kompleks

Bisnis saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang kompleks, seperti perubahan

teknologi, perubahan pasar yang cepat, dan ketidakpastian ekonomi. Teori manajemen

strategik memberikan kerangka kerja yang diperlukan untuk merespons tantangan-tantangan

ini dengan cara yang terstruktur dan efektif. Tanpa pemahaman tentang teori ini, organisasi

dapat merasa kewalahan oleh kompleksitas bisnis saat ini.

2. Meningkatkan Daya Saing

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, daya saing adalah kunci keberhasilan. Teori

manajemen strategik membantu organisasi mengidentifikasi cara-cara untuk menciptakan

keunggulan kompetitif, baik melalui pengembangan produk yang inovatif, efisiensi

operasional, atau strategi pemasaran yang cerdas. Tanpa panduan teori ini, organisasi

mungkin tidak dapat bersaing dengan efektif di pasar.

3. Menghindari Kesalahan Strategis

Kesalahan dalam pengambilan keputusan strategis dapat memiliki dampak yang

merugikan pada organisasi. Teori manajemen strategik membantu manajer strategik dalam

menghindari kesalahan ini dengan menyediakan kerangka kerja yang teruji dan terbukti untuk

analisis dan pengambilan keputusan. Dengan mengikuti langkah-langkah yang diberikan oleh

teori ini, organisasi dapat mengurangi risiko kesalahan strategis.

4. Meningkatkan Peluang Pertumbuhan

Pemahaman tentang teori manajemen strategik juga dapat membantu organisasi

mengidentifikasi peluang pertumbuhan baru. Dengan menganalisis lingkungan eksternal

dengan cermat, organisasi dapat mengidentifikasi tren pasar yang sedang berkembang dan
merancang strategi untuk memanfaatkannya. Ini dapat membantu organisasi berkembang dan

berkembang dalam pasar yang terus berubah.

Studi Kasus: Apple Inc.

Sebagai contoh, kita dapat melihat bagaimana teori manajemen strategik membantu

manajer strategik dalam memanajemen strategi organisasi. Apple Inc. adalah salah satu

perusahaan teknologi terkemuka di dunia. Dalam pengembangan strategi, Apple Inc. telah

berhasil mengembangkan strategi diferensiasi dengan fokus pada inovasi produk dan desain

yang menarik. Dalam mengimplementasikan strategi, Apple Inc. telah mengalokasikan

sumber daya yang signifikan untuk penelitian dan pengembangan, serta membangun rantai

pasokan yang efisien. Dalam mengevaluasi strategi, Apple Inc. terus memantau kinerja

keuangan dan kepuasan pelanggan, serta mengidentifikasi masalah dan peluang yang muncul.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas bagaimana teori manajemen strategik

membantu manajer strategik dalam memanajemen strategi organisasi. Teori manajemen

strategik membantu manajer strategik dalam mengembangkan, mengimplementasikan, dan

mengevaluasi strategi organisasi. Dalam pengembangan strategi, manajer strategik harus

memahami lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam mengimplementasikan

strategi, manajer strategik harus mengalokasikan sumber daya, desain organisasi, dan

mengembangkan sistem pengendalian. Dalam mengevaluasi strategi, manajer strategik harus

mengukur kinerja organisasi, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan tindakan perbaikan

yang diperlukan. Dengan menggunakan teori manajemen strategik, manajer strategik dapat

membantu organisasi mencapai keunggulan kompetitif dan keberhasilan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai