habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan, serta menyediakan layanan
ekosistem seperti penyimpanan karbon, pengaturan siklus air, dan perlindungan tanah
dari erosi. Namun, Hutan dataran rendah Kalimantan menghadapi ancaman serius dari
deforestasi, pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan kelapa sawit, serta
aktivitas ilegal seperti pembalakan liar. Ancaman-ancaman ini telah menyebabkan
kerusakan habitat dan penurunan keanekaragaman hayati, serta mengancam kelestarian
hutan dataran rendah ini.
2. Hutan Rawa
Hutan rawa di Kalimantan terutama terletak di daerah dataran rendah yang
rentan terhadap genangan air dan kelebihan air. Wilayah-wilayah ini sering kali
terbentuk di sepanjang aliran sungai besar, daerah pesisir, dan di sekitar danau-danau.
Hutan rawa ditandai oleh tanah yang selalu lembab atau tergenang air sebagian besar
waktu, baik akibat hujan yang berlimpah maupun akibat air sungai yang meluap. Tanah
rawa biasanya sangat kaya akan bahan organik yang terbentuk dari material tanaman
yang terurai di tempat yang lembap, sehingga membuatnya subur untuk pertumbuhan
vegetasi.
Hutan rawa di Kalimantan umumnya didominasi oleh tumbuhan-tumbuhan yang
mampu bertahan dalam kondisi air yang tinggi atau tergenang. Vegetasi yang umum
ditemukan di hutan rawa meliputi pohon-pohon berdaun lebar seperti ramin, meranti,
jelutong, dan nipah, serta tumbuhan perdu seperti pakis air dan pandan. Meskipun
kondisinya yang keras dan sulit, hutan rawa di Kalimantan merupakan habitat bagi
berbagai spesies hewan yang beradaptasi dengan lingkungan ini. Beberapa contoh
hewan yang bisa ditemukan di hutan rawa termasuk burung air, buaya, ular air, kera
ekor panjang, dan berbagai spesies ikan air tawar.
Hutan rawa di Kalimantan menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia
seperti penebangan kayu, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta
konversi lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Ancaman-ancaman ini dapat
KERAGAMAN HAYATI-BIODIVERSITY
4. Hutan Pantai
Hutan pantai di Kalimantan terletak di wilayah pesisir pulau ini, membentang
sepanjang garis pantai di sepanjang Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Laut Karimata.
Mereka biasanya terletak di daerah yang terpengaruh oleh pasang surut air laut dan
berada di dekat muara sungai. Hutan pantai di Kalimantan memiliki karakteristik yang
khas, dimana tumbuhan yang tumbuh di daerah ini memiliki adaptasi khusus terhadap
lingkungan yang dipengaruhi oleh air laut. Hutan ini seringkali terdiri dari tumbuhan
yang toleran terhadap garam, seperti bakau (Rhizophora spp.), nipah (Nypa fruticans),
serta pohon cemara laut dan ketapang laut. Hutan pantai memiliki peran penting dalam
menjaga keseimbangan ekologis di wilayah pesisir. Mereka berperan sebagai benteng
alami yang melindungi pantai dari abrasi dan badai, menyediakan habitat bagi berbagai
spesies unik, serta menyimpan karbon dan nutrien yang penting bagi ekosistem laut.
Meskipun hutan pantai cenderung memiliki keanekaragaman hayati yang lebih rendah
daripada hutan hujan tropis, mereka tetap menjadi habitat penting bagi berbagai
spesies flora dan fauna khas, termasuk berbagai jenis burung, ikan, krustasea, dan reptil.
Hutan pantai di Kalimantan menghadapi berbagai ancaman, termasuk perambahan
untuk pembangunan infrastruktur pesisir, pembalakan liar, pertambangan, pencemaran
air laut, serta perubahan iklim yang dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut dan
erosi pantai.
DAFTAR PUSTAKA
Cannon, C. H., Morley, R. J., & Bush, A. B. (2009). "The current refugial rainforests of
Sundaland are unrepresentative of their biogeographic past and highly
KERAGAMAN HAYATI-BIODIVERSITY