Makalah k6 Manajemen Aset & Lbs
Makalah k6 Manajemen Aset & Lbs
Disusun oleh :
Nur Rabania (2231811047)
Khusnul Khotimah (2231811029)
Raura Andini (2231811027)
Puji dan syukur alamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Aset & Litbas dengan judul “ mata uang dan rasio
likuiditas”
Dalam penyelesaian pembuatan tugas ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan pihak lain
yang telah membantu dalam proses penyelesaian tugas ini. Semoga Allah SWT memberikan
balasan yang berlipat ganda. Aamiin.
Tugas yang dikerjakan oleh penulis ini bukanlah karya yang sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penulis dapat
menyempurnakan tugas ini di kemudian hari. Semoga tugas ini dapat memberikan banyak
manfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembacanya. Terima Kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
PENUUTUP .................................................................................................................................. 20
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakan
Latar belakang mengenai "mata uang dan rasio likuiditas" adalah bahwa mata uang dan
likuiditas adalah dua konsep yang saling terkait dalam kegiatan keuangan dan ekonomi.
Mata uang merupakan alat tukar yang digunakan dalam suatu negara atau wilayah untuk
mempermudah transaksi ekonomi. Sementara itu, likuiditas mengacu pada kemampuan
suatu aset, seperti mata uang, untuk dengan cepat dikonversi menjadi uang tunai tanpa
menimbulkan kerugian signifikan.
Rasio likuiditas adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat likuiditas
suatu entitas, seperti perusahaan atau bank. Rasio likuiditas membantu dalam menilai sejauh
mana suatu entitas mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan
aset yang paling likuid, seperti kas atau setara kas.
Dalam konteks mata uang, likuiditas mata uang mengacu pada ketersediaan dan
kemudahan dalam mengkonversi mata uang menjadi bentuk lainnya, seperti mata uang asing
atau aset lainnya. Mata uang yang likuid adalah mata uang yang mudah diperdagangkan dan
memiliki tingkat konversi yang stabil terhadap mata uang lainnya. Likuiditas mata uang
penting dalam perdagangan internasional, investasi lintas negara, dan stabilitas keuangan
global.
Beberapa faktor yang mempengaruhi likuiditas mata uang antara lain: Kebijakan
moneter, Stabilitas ekonomi, Ketersediaan mata uang dan Perdagangan internasional.Rasio
likuiditas, seperti rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio), digunakan oleh
perusahaan untuk menilai kemampuannya dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban dengan
menggunakan aset yang paling likuid. Semakin tinggi rasio likuiditas, semakin baik
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Dalam konteks mata uang, rasio likuiditas mungkin merujuk pada ukuran yang
menggambarkan ketersediaan mata uang dalam sistem keuangan suatu negara atau wilayah.
iv
Misalnya, rasio likuiditas dapat mengukur jumlah dan proporsi mata uang tunai yang beredar
dalam ekonomi terhadap berbagai bentuk aset keuangan lainnya.Pemahaman tentang mata
uang dan rasio likuiditas penting dalam analisis ekonomi, keuangan, dan investasi. Hal ini
membantu dalam menilai stabilitas keuangan, risiko investasi, dan efisiensi sistem keuangan
dalam memfasilitasi transaksi ekonomi.
1. Apa yang dimaksud dengan mata uang secara detail dan secara undang-undang?
2. Jelaskan secara detail mengenai rasio likuiditas!
3. Bagaimana hubungan antara mata uang dan rasio likuiditas?
1. Agar pembaca mengetahui makna mata uang, baik secara detail dan secara undang-
undang.
2. Agar pembaca mengetahui secara detail mengenai rasio likuiditas.
3. Agar pembaca mengetahui hubungan antara mata uang dan rasio likuiditas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mata Uang
2
kegiatan ekonomi atau transaksi dalam perdaganan dilakukan dengan cara tukar-
menukar atau biasa disebut dengan barter. Dalam proses pertukaran demikian,
barang-barang dan jasa-jasa lainnya, yang saling dibutuhkan oleh pihak-pihak yang
bersangkutan.2
Nilai mata uang adalah catatan harga pasar dari mata uang asing (foregin
currency) dalam harga mata uang domestic (domestic currency) atau harga mata
uang domestic domestic dalam mata uang asing. Harga satu mata uang dalam bentuk
mata uang lain disebut kurs. Nilai tukar ini mempengaruhi perekonomian dan
kehidupan kita sehari-hari, karena ketika rupiah menadi lebih bernilai terhadap mata
uang asing, maka barang-barang impor akan menjadi lebih murah bagi penduduk
Indonesia dan baranag-barang ekspor Indonesia akan menjadi lebih murah bagi
penduduk Indonesia dan barang-barang ekspor Indonesia akan menjadi lebih mahal
bagi penduduk asing.3 Kurs mata uang merupakan salah satu variable ekonomi
makro yan sangat penting, sebab gejolak kurs akan dapat mempengaruhi stabilitas
perekonomian baik setor moneter maupun sector ril. Menurut Utami nilai tukar
(kurs) adalah nilai dari suatu mata uan terdapat nilai mata uang lainnya. Tinkat krs
adalah rasio perdagangan dua mata uang yaitu harga suatu mata uang dibandingkan
dengan mata uang lain. Nilai kurs dapat berubah akibat berbagai faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran atas mata uang tersebut. Penurunan nilai
suatu mata uang disebut depresiasi dan peningkatan nilai suatu mata ang disebut
apresiasi. Apresiasi atau depresiasi akan terjadi apabila suatu negara menganut
kebijakan nilai tukar mngambang bebas sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh
mekanisme pasar. Indoensia termasuk negara yang menggunakan nilai tukar
mengambang sejak 14 agustus 1997, sehingga mata uang Indonesia yaitu rupiah
terus berfluktiasi terhadap mata uang negara lain. Nilai tukar paling menjadi
perhatian yaitu nilai tkar terhadap dolar Amerika Serikat karena dolar Amerika
Serikat adalah mata uang yang dipergunakan dalam perdagangan Internasional.
Selama 5 than terakhir nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat cenderung
2
Indra Darmawan, pengantar uang dan perbankan, Jakarta, Rineka Cipta, 1999, hal. 1
3
Miskhin, mata uang, 2008, hal. 1
3
mlemah. Tren nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun juga dibarengi dengan terjadinya
beberapa peristiwa yang terkait dengan nilai tukar rupiah seperti rencana tapering off
The Fed tahun 2013.4
4
Kartasas mita dkk, mata uang, 2000, hal. 1
4
uang sendiri. Pada akhir perang, sekutu NICA mulai mengambil alih kendali atas
Indonesia dan mencetak gulden NICA di tahun 1943. Uang ini disebarkan di Papua,
Maluku dan Kalimantan. Lalu, ketika uang NICA pertama kali muncul di pulau jawa,
Soekarno mengeluarkan dekrit (keputusan) segera di tangga 2 oktober 1945
yangmenyatakan bahwa uang kertas NICA itu illegal. Karena tidak memiliki kuasa
penuh, akhirnya Belanda memutuskan tidak mengeluarkan uang NICA di kota-kota
di Pulau Jawa dan Sumatra. Karena kesulitasn mengendarakan uang. Akhirnya
lambat laun uang NICA tidak lagi berlaku dan tidak digunakan.
5
keduudkan Belanda. Kedua hal ini menyebabkan pemerintah Indonesia kesulitan
untuk menyatukan Indonesia sebagai satu kesatuan moneter. Bahkan, mulai tahun
1947 pemerintah terpaksa memberikan otoritas kepada daerah-daerah tertentu untuk
mengeluarkan uangnya sendiri yang disebut Oeang Republik Indonesia Daerah
(ORIDA)
5
Citra Lestari, sejarah rupiah menjadi mata uang, Jakarta, 2022
6
Mata uang sendiri memiliki fungsi yang sama dengan uang sebagai alat tukar.
Perbedaannya ialah nilainya. Setiap mata uang memiliki nilai tukar yang berbeda-
beda. Misalnya 1 US Dolar senilai dengan 14.000 mata uang rupiah. Hal tersebut
terjadi karena beberapa faktor. Nilai tukar mata uang ini disebut kurs, dimana antara
mata uang satu dengan lainnya memiliki kurs yang berbeda dan nilainya fluktuatif
setiap hari.
7
Kebijakan pemerintah akan menjadi faktor penentu dalam nilai tukar mata uang
sebuah negara.6
B. Rasio Likuiditas
6
Putri Novani Khairizka, mata uang, 2022
7
Fahmi, 1. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta
8
Astuti, D. (2004). Manajemen keuangan Perusahaan Edisi Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia
8
besarnya rasio dapat ditentukan sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan
keuangan masing-masing.
3) Menurut Weston dalam bukunya Kasmir menyebutkan bahwa rasio likuiditas
(liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan
ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang
yang sudah jatuh tempo. Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk
menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar
perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas
perusahaan). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegunaan rasio ini adalah
untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membiayai dan memenuhi
kewajiban (utang) pada saat ditagih.
4) Menurut Prastowo, mengatakan bahwa rasio likuiditas adalah rasio yang
mengambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya kepada kreditor jangka pendek. Rasio likuiditas atau disebut juga
rasio modal kerja bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.9
9
Hery, rasio likuiditas, 2016, hal. 7-8
9
perusahaan, dan pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan seperti kreditor
dan distributor atau supplier.
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas:
1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban atau utang yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih. Artinya, kemampuan untuk membayar
kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah
ditetapkan (tanggal dan bulan tertentu).
2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar secara keseluruhan. Artinya jumlah kewajiban yang
berumur di bawah satu tahun atau sama dengan satu tahun, dibandingkan dengan
total aktiva lancar.
3) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan sediaan atau piutang. Dalam hal ini
aktiva lancar dikurangi sediaan dan utang yang dianggap likuiditasnya lebih
rendah.
4) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumlah sediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan.
5) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
6) Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan
kas dan utang.
7) Untuk melihat kondisi dan posisi likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu
dengan membandingkannya untuk beberapa periode.
8) Untuk melihat kelemahan yang dimiliki perusahaan, dari masing-masing
komponen yang ada di aktiva lancar danutanglancar.
9) Menjadi alat pemicu bagi pihak manajemen untuk memperbaiki kinerjanya,
dengan melihat rasio likuiditas yang ada pada saat ini.
Bagi pihak luar perusahaan, seperti pihak penyandang dana (kreditor), investor,
distributor, dan masyarakat luas, rasio likuiditas bermanfaat untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada pihak ketiga.Hal ini
tergambar dari rasio yang dimilikinya. Kemampuan membayar tersebut akan
10
memberikan jaminan bagi pihak kreditor untuk memberikan pinjaman selanjutnya.
Kemudian, bagi pihak distributor adanya kemampuan membayar mempermudah
dalam memberikan keputusan untuk menyetujui penjualan barang dagangan secara
angsuran. Artinya, ada jaminan bahwa pinjaman yang diberikan akan mampu dibayar
secara tepat waktu. Namun, rasio likuiditas bukanlah satu satunya cara atau syarat
untuk menyetujui pinjaman atau penjualan barang secara kredit.
Secara umum tujuan utama rasio keuangan digunakan adalah untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Namun,disamping itu,dari
rasio likuiditas dapat diketahui hal-hal lain yang lebih spesifik yang juga masih
berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya. Semua ini
tergantung dari jenis rasio likuiditas yang digunakan. Dalam praktiknya, untuk
mengukur rasio keuangan secara lengkap, dapat menggunakan jenis-jenis rasio
likuiditas yang ada.
11
dimuka, pendapatanya masih harus diterima, pinjaman yang diberikan, dan aktiva
lancer lainnya.
Utang lancer (current liabilities) merupakan kewajiban perusahaan jangka
pendek (maksimal satu tahun). Artinya, utang ini segera harus dilunasi dalam
waktu paling lama satu tahun. Komponen utang lancer terdiri dari utang dagang,
utang bank satu tahun, utang wesel, utang gaji, utang pajak, utang dividen, biaya
diterima di muka, utang jangka panjang yang sudah hampir jatuh tempo, serta
utang jangka pendek lainnya.
12
saham akan mengalami penurunan juga. Analisis yang digunakan pada penelitian
ini menggunakan variabel, antara lain price earning ratio (PER) yang merupakan
indikasi penilaian pasar modal terhadap keuntungan potensial perusahaan dimasa
yang akan datang, netprofit margin (NPM) merupakan penentu nilai kunci yang
mempengaruhi penilaian atas perusahaan yang dimaksudkan untuk mengetahui
efisiensi, dan return on equity (ROE) yang menggambarkan sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang
saham. Dengan kata lain bahwa price erning ratio (PER), net profit margin
(NPM), dan return on equity (ROE) adalah variabel – variabel yang dapat
mempengaruhi harga saham dari suatu perusahaan di masa mendatang. Jika
ketiga variabel tersebut meningkat maka bisa di pastikan bahwa harga saham
juga ikut meningkat. Berdasarkan pada latar belakang tersebut maka penulis
tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Price Earning Ratio (PER),
Net Profit Margin (NPM), Dan Return Of Equity (ROE) Terhadap Harga Saham
Perusahaan.
Dalam praktiknya sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standar
200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik atau
memuaskan bagi suatu perusahaan. Artinya dengan hasil rasio seperti itu,
perusahaan sudah merasa berada di titik aman dalam jangka pendek. Namun,
sekali lagi untuk mengukur kinerja manajemen, ukuran yang terpenting adalah
rata-rata industri untuk perusahaan yang sejenis.
Rumus untuk mencari rasio lancar atau current rasio dapat yang digunakan
sebagai berikut.
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠)
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 (𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
Contoh:
13
Total Aktiva lancer (current assets) 1.640 1.340
Jika rata-rata industri untuk current ratio adalah dua kali, keadaan
perusahaan untuk tahun 2005 berada dalam kondisi baik mengingat rasionya di
atas rata-rata industri. Namun, untuk tahun 2006 kondisinya kurang baik jika
dibandingkan dengan perusahaan lain karena rasionya masih di bawah rata-rata
industri.
14
diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar
kewajibannya dibandingkan dengan aktiva lancar lainnya.
Untuk mencari quickratio, diukur dari total aktiva lancar,kemudian
dikurangi dengan nilai sediaan. Terkadang perusahaan juga memasukkan biaya
yang dibayar di muka jika memang ada dan dibandingkan dengan seluruh
utanglancar.
Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio) dapat digunakan sebagai berikut.
Atau
Contoh:
komponen Laporan Keuangan 2005 2006
15
Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali, maka keadaan
perusahaan lebih baik dari perusahaan lain. Kondisi ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak harus menjual sediaan bila hendak melunasi utang lancar,tetapi
dapat menjual surat berharga atau penagihan piutang.
Demikian pula sebaliknya, jika rasio perusahaan di bawah rata-rata
industri, keadaan perusahaan lebih buruk dari perusahaan lain. Hal ini
menyebabkan perusahaan harus menjual sediaannya untuk melunasi pembayaran
utang lancar, Padahal menjual sediaan untuk harga yang normal relative
sulit,kecuali perusahaan menjual dibawah harga pasar,yang tentunya bagi
perusahaan jelas menambah kerugian.
Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio dapat digunakan sebagai berikut.
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑜𝑟 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Atau
𝑘𝑎𝑠 + 𝐵𝑎𝑛𝑘
𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
16
Contoh:
Komponen Laporan Keuangan 2005 2006
17
Rumus yang digunakan untuk mencarirasio perputaran kas adalah sebagai
berikut.
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑎𝑠 =
𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2005 2006
18
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦
𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑡𝑜 𝑁𝑊𝐶 =
𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 − 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
Contoh:
Komponen laporan keuangan 2005 2006
10
Andi Aisyah, rasio likuiditas, Makassar, 2021, hal. 6-14
19
BAB III
PENUUTUP
A. Kesimpulan
1. Mata Uang: Mata uang adalah alat tukar yang secara luas diterima dalam suatu
negara atau wilayah. Mata uang memiliki nilai antarpedagangnya dan juga
berguna sebagai alat ukur nilai aset, utang, dan laba/rugi.
2. Rasio Likuiditas: Rasio likuiditas mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang mudah
dijual atau diubah menjadi uang tunai. Rasio likuiditas sangat penting untuk
mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
keuangan yang segera jatuh tempo.
3. Jenis-jenis Rasio Likuiditas:
• Rasio Lancar: Mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar.
• Rasio Cepat: Juga dikenal sebagai acid-test ratio, rasio ini mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
tanpa harus menjual persediaan.
• Rasio Kas: Mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek secara langsung dengan menggunakan kas dan
setara kas.
• Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Lancar: Mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan
menggunakan aset lancar terhadap utang jangka pendek.
• Rasio Aktiva Lancar terhadap Utang Jangka Pendek: Rasio ini juga
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan aset lancar, namun mencakup juga
utang jangka pendek
20
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.polsri.ac.id/468/3/BAB%20II
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16448/05.2%20bab%202
http://digilib.unila.ac.id/16920/3/0711021040-PENDAHULUAN
https://www.pajakku.com/read/625cd0dfa9ea8709cb189ccb/Mata-Uang:-Jenis-Fungsi-dan-
Faktor-Penentunya
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/PNgw3l4N-bagaimana-sejarah-
rupiah-menjadi-mata-uang-indonesia-simak-penjelasan-berikut
21