Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

SISTEM DAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI (PRAKTIKUM)


Topik: PHASE MODULATION Kelas: TE-A2
Hari: Jum’at Tanggal: 10 Maret 2023 Jam: 7 - 8

Oleh:

Renaldy Farhan Ramadhan


NIM. 162112433001

Dosen Pengampu:

Muhammad Syahril Mubarok, S.ST., M.Sc., Ph.D. (Cand)


NIP. 199302192022103101

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI MAJU DAN MULTIDISPLIN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
1.1.1 Mengetahui dan memahami dasar dan proses modulasi phasa (PM).
1.1.2 Dapat mengantarmukakan atau mensimulasikian modulasi frekuensi
(PM) pada software MATLAB.
1.1.3 Mampu memahami keuntungan dari modulasi analog.

1.2 DASAR TEORI


1.2.1 Modulasi
Modulasi suatu proses penumpangan sinyal informasi kepada
sinyal carrier atau sinyal pembawa yang dimana sebuah parameter
sinyal pembawa atau sinyal carrier dapat dirubah terhadap yang lain
(yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal informasi) [3]. Sebelum
melakukan modulasi diperlukan sebuah perangkat yang bernama
modulator, modulator adalah proses “menumpangkan” data ke sebuah
frekuensi gelombang sinyal carrier ke sinyal informasi untuk dapat
dikirimkan ke penerima melalui media seperti kabel atau udara yang
berupa gelombang sinus. Selain itu ada proses demodulator yang
mempunyai fungsi kebalikan dari modulator (demodulasi), proses
tersebut mendapatkan kembali data atau proses membaca data dari
sinyal yang diterima dari pengirim [1]. Dalam demodulasi, sinyal pesan
dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi tinggi. Kedua fungsi
modulator dan demodulator tersebut terdapat langsung pada sebuah
perangkat yang disebut dengan modem (modulator demodulator) [3].

1.2.2 Frekuensi Modulasi (FM)


Frekuensi Modulasi (FM) merupakan proses modulasi yang
dimana sebuah sinyal informasi dapat digunakan untuk mengubah
frekuensi pembawa. Modulasi frekuensi juga memiliki beberapa
kelebihan tertentu yaitu perbandingan S/N (sinyal terhadap noise) yang
dapat ditingkatkan tanpa harus menambah daya untuk dipancarkan.
Bentuk inteferensi tertentu pada penerimaan lebih mudah untuk ditekan
dan proses modulasi dapat dilakukan pada tingkat daya yang lebih
rendah pada pemancar, sehingga dengan demikian tidak diperlukan
daya modulasi yang terlalu besar. Rentang sebuah frekuensi FM adalah
88 MHz – 108 MHz sehingga dikategorikan sebagai Very High
Fequency (VHF). Sedangkan, panjang gelombangnya adalah dibawah
1000 KHz sehingga jangkauannya tidak jauh. Modulasi frekuensi
memiliki bandwidth yang lebih lebar daripada modulasi amplitudo
(AM) [2].

1.2.3 Modulasi Phasa (PM)


Dalam teknik modulasi fase, sinyal modulasi mengubah sudut
fase sementara dari pembawa, dan simpangan sudut fase sementara dari
nilai tanpa modulasi tergantung pada simpangan sinyal modulasi pada
saat itu, tetapi tidak bergantung pada frekuensi sinyal tersebut. Pada
gelombang modulasi frekuensi dan fase, komponen modulasi
menggambarkan simpangan sudut fase yang diterapkan pada pembawa
tanpa modulasi dan naik sesuai dengan amplitudo sinyal modulasi.
Dalam teknik modulasi fase, indeks modulasi merujuk pada perubahan
maksimum dalam sudut fase yang dihasilkan oleh sinyal modulasi.
Sedangkan simpangan frekuensi maksimum dalam gelombang
termodulasi fase berbanding lurus dengan amplitudo dan frekuensi
sinyal modulasi yang digunakan (Smale, 1995:19) [4].
BAB II
METODE

2.1 PROSEDUR PERCOBAAN


Berikut ini ada beberapa langkah-langkah atau prosedur percobaan yang
dilakukan saat melakukan praktikum percobaan “Phase Modulation” :
1. Jalankan Software Matlab
2. Buat M-File baru
3. Membangkitkan sinyal informasi 15 Hz pada figure 1

Gambar 2.1. Script code sinyal informasi 15 Hz

4. Membangkitkan sinyal carrier 300 Hz pada figure 2

Gambar 2.2. Script code sinyal carrier 300 Hz


5. Sesudah membangkitkan sinyal informasi dan sinyal carrier, lalu memodulasi
keduanya yaitu, sinyal informasi dengan sinyal carrier yang akan
menghasilkan Modulasi Phasa pada figure 3.

Gambar 2.3. Script code Phasa modulasi sinyal


BAB III
HASIL PERCOBAAN

3.1 DATA HASIL PERCOBAAN


Berikut ini dapat kami lampirkan beberapa data berupa tangkapan layar hasil
percobaan sebagiannya berupa data grafik dan data tabel pada hasil percobaan
praktikum “Phase Modulation” :
❖ Hasil percobaan sinyal informasi 15 Hz pada pemrograman Matlab

Gambar 3.1. Original Signal

❖ Hasil percobaan sinyal carrier 300 Hz pada pemrograman Matlab

Gambar 3.2. Carrier Signal


❖ Hasil percobaan memodulasi sinyal informasi 15 Hz dengan sinyal carrier 300
Hz pada pemrograman Matlab, dengan menghasilkan sebuah sinyal modulasi
phasa.

Gambar 3.3. Frequency Modulation Signal


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS GRAFIK

Gambar 4.1. Frequency Modulation Signal

Berdasarkan hasil analisis dari grafik sinyal informasi 15 Hz kurang lebih sama
dengan analisis sebelumnya dengan pengujian frekuensi 15 Hz per-detik,
menghasilkan bentuk gelombang sinusoidal yang mempunyai amplitude 1 dengan
batasnya adalah -1 hingga 1 tepat pada sumbu y. Berdasarkan persamaan sinyal
informasi tersebut sesuai dengan 𝑋𝑀(𝑡) = 𝐴𝑀 sin 𝜔𝑀𝑡 maka dapat diketahui
periodenya dari rumus T = 2𝜋/𝜔 hasilnya 0.066 s dengan 𝜔 didefinisikan sebagai
frekuensi angular sebesar 30𝜋.

Lalu yang kedua, berdasarkan hasil analisis dari grafik sinyal carrier dengan
frekuensi 300 Hz juga sama pada analisis laporan sebelumnya, dengan frekuensi 300
Hz menghasilkan bentukan gelombang sinusoidal yang padat dengan amplitude 1 dan
batas -1 hingga 1 pada sumbu y. Lalu, berdasarkan persamaan sinyal informasi dengan
𝑋𝐶(𝑡) = 𝐴𝐶 sin(𝜔𝐶𝑡 + 𝜃) sehingga periodenya didapatkan dengan rumus T = 2𝜋/𝜔
hasilnya 0.0033 s dengan 𝜔 didefinsikan sebagai frekuensi angular sebesar 600𝜋.
Analisis terakhir yaitu berdasarkan hasil analisis grafik sinyal modulasi
frekuensi (FM) antar sinyal informasi 15 Hz dengan sinyal carrier 300 Hz juga kurang
lebih sama namun ada beberapa perubahan dari gelombang sinyal yang didapatkan.
Gelombang sinyal dari hasil modulasi fasa menghasilkan regangan di setiap 0.2 t(s).
Yang didapatkan dengan cara mengubah sebuah nilai frekuensi sinyal carrier-nya
sesuai dengan sinyal informasi yang telah ditambahkan pada sinyal carrier, untuk
sementara itu pada amplitude sinyal carrier-nya akan tetap bernilai 1. Sehingga hasil
akhir yang akan didapatkan dari sinyal modulasi phasa (PM) menghasilkan 2 output
gelombang yaitu yang padat dan yang renggang, namun amplitudonya tetap
dikarenakan hanya nilai frekuensi saja yang berubah. Sinyal akan rapat ketika nilainya
maksimum (positif) dan akan mengalami rengganng jika nilainya negatif. Ssehingga
dapat disimpulkan bahwa persamaan dari Modulasi Frekuensi adalah eFM = VC sin
(𝜔C t + mf sin 𝜔m t).

4.2 PENJELASAN CODING


4.2.1 Penjelasan Coding Sinyal Informasi 15 Hz
Bagian sinyal informasi 15 Hz menunjukkan bahwa codingan
yang dituju untuk melakukan percobaan membangkitkan sebuah sinyal
dengan frekuensi 15 Hz pada software MATLAB. Dengan besaran
struktur yang terpapar pada gambar diatas bahwa, frekuensi sampel
menunjukkan sampel frekuensi sebesar 10.000 Hz, lalu “n”
menunjukkan sebuah variabel gelombang dengan range 0 hingga N-1,
lalu pada baris berikutnya menunjukkan “t” biasa disebut dengan waktu
(time) yang merupakan satuan gelombang yang diambil pada hasil bagi
antara banyaknya gelombang juga frekuensi. Dengan begitu, pada baris
berikutnya menunjukkan ke sebuah perhitungan matematis dengan
rumus sebagai berikut :

𝑥 = 𝑠𝑖𝑛(2. 𝜋. 𝐹. 𝑡(𝑠))

Dengan begitu pada codingan yang dihasilkan mengeluarkan output


seperti “figure (1)” dengan “plot (t, x)” yang bermasing-masing sebagai
label, lalu memberikan hasil judul “title(‘Original Signal’) dengan
batas gelombang yaitu “axis ([0 0.5 -1.5 1.5])”.

4.2.2 Penjelasan Coding Sinyal Carrier 300 Hz


bagian codingan dengan frekuensi sinyal carrier 300 Hz ini,
merupakan bagian melanjutkan beberapa baris seperti bagian pertama
(frekuensi sinyal 15 Hz). Dengan menambahkan codingan perhitungan
matematis (rumus) sebagai outputnya di baris pertama, yaitu sebagai
berikut :

𝑎 = 𝑠𝑖𝑛(2. 𝜋. 𝐹𝑐. 𝑡(𝑠))

Dengan begitu dihasilkan sebuah output pada baris selanjutnya


yaitu, “figure (2)” dengan plot yang berbeda dari sebelumnya dengan
hasil “plot (t, a)” yang bermasing-masing sebagai label, lalu
memberikan hasil judul “title(‘Carrier Signal’) dengan batas
gelombang yang sama yaitu “axis ([0 0.5 -1.5 1.5])”, lalu Fc=300
menunjukkan frekuensi carrier 300 Hz.

4.2.3 Penjelasan Coding sinyal PM Hasil Modulasi


Dengan memodulasikan antara frekuensi sinyal informasi 15
Hz dengan frekuensi sinyal carrier 300 Hz. Dilakukan sebuah rumus
modulasi fasa yaitu sebagai berikut.

phasedev = pi/2

Phasedev berfungsi untuk menghitung perbedaan fase antara


dua sinyal, lalu dengan ini didapatkan hasil output pada baris kedua
yaitu, “y3=ammond (x, Fc, Fs, phasedev);” maksud codingan tersebut
agar melakukan sebuah modulasi frequency, dengan begitu dihasilkan
sebuah plot “(t, y3)” yang bermasing-masing sebagai label dari xlabel
(‘t(s)’) dan ylabel (‘y3’), lalu memberikan hasil akhir berupa judul
“title(‘Phase Modulation Signal’) dengan batas gelombang yang sama
yaitu “axis ([0 0.5 -1.5 1.5])”.

4.3 TUGAS MODUL


4.3.1 Jelaskan satu peran modulasi phasa dalam dunia engineering (Teknik
Elektro)
➢ Modulasi fase adalah suatu teknik pengolahan sinyal yang memiliki
banyak peran penting dalam dunia engineering, khususnya teknik
elektro. Beberapa peran penting modulasi fase dalam teknik elektro
antara lain:
1. Pengiriman Sinyal: Modulasi fase digunakan dalam teknik
elektro untuk mengirimkan informasi melalui gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi tertentu. Teknik ini
memungkinkan informasi untuk dikirimkan melalui media
transmisi seperti kabel atau udara, yang memungkinkan
komunikasi jarak jauh antara perangkat.

4.3.2 Jelaskan pengaruh deviasi dalam modulasi phase!


➢ Modulasi phasa melibatkan perubahan maksimum dalam fase sinyal
pembawa selama proses modulasi, yang dikenal sebagai deviasi. Besar
deviasi yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat mempengaruhi
kualitas sinyal modulasi phase dan keberhasilan proses demodulasi
sinyal oleh penerima. Bila deviasi terlalu kecil, sinyal modulasi yang
dihasilkan mungkin menjadi terlalu lemah dan tidak dapat diandalkan,
yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam proses transmisi
data. Sebaliknya, bila deviasi terlalu besar, sinyal modulasi yang
dihasilkan mungkin terlalu kuat dan mengalami distorsi, yang dapat
menyebabkan terjadinya kebisingan atau gangguan pada sinyal yang
diterima oleh penerima.
4.3.3 Simulasikan dan jelaskan phase modulasi dengan menggunakan
simulink link tutor (https://www.youtube.com/watch?v=ytVNGRa51-
0&t=446s)!
➢ Hasil simulasi simulink dari MATLAB

➢ Persamaan sinyal PM (Phase Modulation) serupa dengan sinyal FM


(Frequency Modulation) yaitu, maksimum perubahannya dapat
disimpulkan pada persamaan berikut.
e Pm = Ec Sin(𝝎ct + Mp Sin 𝝎mt)
Dari perbandingan gambar di atas terdapat dua sinyal yang pertama
sinyal informasinya dan yang kedua sinyal hasil dari modulasi fasa.
Dapat disimpulkan bahwa gelombang sinusoidal yang berbentuk bukit
menunjukkan regangan kepada sinyal sinusoidal hasil modulasi fasa,
sedangkan gelombang yang berbentuk ke bawah atau lembah
menunjukkan rapatan dari sebuah gelombang hasil modulasi dan setiap
gelombangnya ditujukan pada rapatannya hingga regangannya setiap
waktu 5 detik sesuai pada gambar di bawah ini.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan praktikum modulasi phasa (PM) kali ini, dapat
kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
❖ Dalam proses modulasi fase, deviasi menjadi faktor kunci yang mempengaruhi
kualitas sinyal modulasi.
❖ Jika deviasi terlalu kecil, sinyal modulasi yang dihasilkan menjadi terlalu
lemah dan tidak dapat diandalkan. Sebaliknya, jika deviasi terlalu besar, sinyal
modulasi yang dihasilkan dapat mengalami distorsi dan mengakibatkan
kebisingan atau gangguan pada sinyal yang diterima oleh penerima.
❖ Phasedev berfungsi untuk menghitung perbedaan fase antara dua sinyal,
dengan ini dari hasil percobaan praktikum mahasiswa dapat menemukan hasil
sinyal yang diharapkan yaitu, sinyal dengan hasil modulasi phasa.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

[1] I. K. N. A. Jaya, “Sistem Komunikasi Digital AM Dan FM,” Academia.edu, 05-


Dec-2020. [Online]. Available:
https://www.academia.edu/44612340/Sistem_Komunikasi_Digital_AM_dan_F
M. [Accessed: 17-Feb-2023].

[2] Putri Alit WS., “Sistem verifikasi Modul Modulasi FM (Frekuensi Modulasi)
Menggunakan ...” [Online]. Available:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/download/1605/948/. [Accessed:
01-Mar-2023].

[3] “Perancangan Modul Pembelajaran Praktek am modulator Dan am demodulator


...” [Online]. Available: http://eprints.polsri.ac.id/8122/. [Accessed: 17-Feb-
2023].

[4] S. Lestari, “Perancangan Simulator MODULASI AM (amplitude


modulation)berbasis gui,” POLSRI REPOSITORY, 01-Jul-2017. [Online].
Available: http://eprints.polsri.ac.id/4696/. [Accessed: 15-Mar-2023].

Anda mungkin juga menyukai