Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

METODE OBSERVASI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Observasi

Disusun Oleh:

NURLELA PITRI NASUTION

231414040

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL-WASHLIYAH

MEDAN

2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A.Latar Belakang...................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A.Pengertian Observasi..........................................................................................................2
B.Materi Observasi................................................................................................................2
C.Bentuk-bentuk Observasi...................................................................................................3
D.Menyusun Panduan Observasi...........................................................................................6
E.Alat-alat Bantu Observasi...................................................................................................7
F.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi.....................................11
G.Analisis Hasil Observasi Individual dan Kelompok........................................................11
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
A.Kesimpulan......................................................................................................................13
B.Saran.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

i
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Metode observasi merupakan metode yang di gunakan dalam ilmu fisikologi,observasi

terbagi banyak di mensi , termasuk observasi overt dan covert yang di bahas dalam materi ini

dan keuntugan sertaketerbatasan observasi yang juga bias sebagai evaluasi yang cocok

terhadap aspek-aspek perilaku,yang tentunya di bahas dan dikupas dalam makalah ini. Yang

bertujuan membantu mahasiswa agar dapat mengetahui dan menjelaskan tentang

observasi,terlebih observasi secara overt dan covert.

B.Rumusan Masalah

1. Sebutkan pengertian observasi?

2. Apasajakah bentuk-bentuk observasi ?

3. Menyusun panduan observasi

4. Alat-alat bantu observasi

5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi

6. Analisis hasil observasi individual dalam kelompok

C. Tujuan

1. Mampu mengetahui dan menjelaskan tentang pengertian observasi

2. Mampu mengetahui dan menjelaskan bentuk-bentuk observasi

3. Mampu mengetahui penyusunan panduan observasi

4. Mampu menjabarkan alat-alat bantu observasi

5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observai

6. Mampu mengetahui analisis hasil observasi individual dan kelompok

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan


langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Banyaknya periode observasi yang
perlu dilakukan dan panjangnya waktu pada setiap periode observasi tergantung kepada jenis
data yang dikumpulkan. Apabila observasi itu akan dilakukan pada sejumlah orang, dan hasil
observasi itu akan digunakan untuk mengadakan perbandingan antar orang-orang tersebut,
maka hendaknya observasi terhadap masing-masing orang dilakukan dalam situasi yang
relatif sama.

Sebelum observasi itu dilaksnanakan, pengobservasi (observer) hendaknya telah


menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apayang akan diobservasi dari tingkah laku
seseorang. Aspek-aspek tersebut hendaknya telah dirumuskan secara operasional, sehingga
tingkah laku yang akan dicatat nanti dalam observasi hanyalah apa-apa yang telah
dirumuskan tersebut.

B.Materi Observasi

Objek yang dapat diamati yaitu :

a.Perilaku Verbal:

Intonasi jelas, jeda, kelancaran, volume suara, artikulasi, vibrasi suara, gaya bicara,

dialog/dialek/logat, salah ucap, kebiasaan, mengucap, kota kata, isi pembicaraan atau materi,

gagap.

b.Perilaku non-verbal

Gerak motorik tubuh, ekspansi wajah, bahasa tubuh, aktivitas, dan isyarat.

c.Peristiwa / kejadian

Saat dimana kejadian itu berlangsung. Wisuda, ultah, khitanan, pasca bencana, upacara

pernikahan.

2
d.Setting. Fisik, waktu, tempat.

Kapan terjadinya. Waktu: pagi, siang, sore, malam, saat dihalte. Tempatnya, dikelas, mall

atau di lapangan.

e.Interaksi Individu

Berhubungan dan berkomunikasi secara langsung dengan subyek yang ingin diamati.

Menurut Azwar (2001), materi observasi tidak dapat bisa di lepaskan dari scope dan tujuan

dari pada penelitian yang hendak dilakukan, perlu sekali observer memusatkan perhatiannya

pada apa yang sudah dikerangkakan (observation guide) dan tidak terlalu insindental pada

observasinya, dibawah ini adalah contoh kerangka faktor-faktor yang dapat diobservasi

(observation guide) secara partisipant beserta ciri-ciri tertentu dari faktor-faktor itu:

Para pelakunya

 Berapa atau bagaimana jumlahnya, besar-kecil

 Tingkat keaktifan pelaku, aktif-menonton

 Peranan, pemimpin-anggota dll

 Sifat hubungan, erat-longgar

Konsekuensi interaksi

a. Keinsyafan: kosekuensi disadari-tidak disadari, dilaksanakan tidak dilaksanakan,

b. Tujuan: sama-beda, jangka panjang-jangka pendek, dapat dicapa dalam situasi_ tidak

dapat dicapai.

C.Bentuk-bentuk Observasi

3
Tugas seorang pengamat bukanlah sekedar menjadi penonton dari apa yang menjadi

sasaran perhatiannya, melainkan menjadi pengumpul sebanyak mungkin keterangan atas

dasar apa yang terlihat mengenai sasaran tadi. Jadi seorang pengamat harus mencatat segala

sesuatu yang dianggap penting agar dapat membuat laporan mengenai hasil pengamatannya.

Ingatan manusia sangat terbatas waktunya sehingga pengamat perlu selekas mungkin

membuat catatan yang terperinci mengenai apa yang dilihatnya.

Menurut Hadari (2007) dari uruaian tentang alat pengumpul data dalam observasi dapat

disimpulkan bahwa pencatatan pada dasarnya dilakukan dalam salah satu dari dua bentuk

sebagai berikut :

a. Pencatatan berbentuk kronologis yaitu pencatatan yang dilakukan menurut urutan kejadian

b. Pencatatan berbentuk sistematis yaitu pencatatan yang dilakukan dengan memasukkan

tiap-tiap gejala yang diamati kedalam kategori tertentu, tanpa memperhatikan urutan

kejadiannya.

1.Kronologis

Bentuk pencatatan yang menekankan pada urutan kejadian/waktu kejadian.

Beberapa pertimbangan untuk menempatkan waktu amatan dan waktu jeda

a.Kemampuan observer mengingat dan meralat data hasil amatan.

b.Dinamika, fleksifitas, kompleksitas perilaku atau kejadian yang muncul.

c.Waktu jeda < jarak amatan

Contoh : Perilaku prososial siswa XII(3) SMA

Waktu Deskripsi
07.00 – 07.50 Pada saat awal pelajaran ada seorang anak terlihat
lupa membawa buku dan pensil, teman

4
sebangkunya meminjami kepada anak itu.
08.00 – 08.500 Guru akan menulis materi berikutnya tetapi papan
tulis penuh dengan tulisan kemudian seorang anak
perempuan menolong menghapuskan.
09.00 – 09.50 Ketika jam istirahat. Seorang anak sedang duduk
termenung seorang diri, ternyata uangnya hilang
kemudian temannya membelikan minum untuknya.
11.00 – 11.00 Buku pelajaran yang ada diatas meja seorang anak
laki-laki terjatuh, lalu ketika ada anak perempuan
yang melintas diambilkannya buku tersebut.

Waktu observasi
 07.00 – 11.00
 4 X amatan
 waktu pengamatan : 50 menit
 Jeda waktu : 10 menit
Kelebihan dari bentuk pencatatan kronologis adalah :

1. Konteks waktu bisa dipertahankan

2. Bisa mendapatkan data yang lengkap (deskripsi lengkap)

Kelemahannya

1. Data deskripsi (kualitatif) ditransfer ke data kuantitatif

2. reliabilitas dan validitas kurang karena datanya sukar diterjemahkan secara kuantitatif.

2.Sistematis

Kita memasukkan kejadian kedalam kategori atau klasifikasi perilaku yang sejenis. Atau ciri

utama kita memasukkan data amatan kedalam klasifikasi atau kategorisasi prilaku yang

dibuat sebelum observasi.

5
Contoh : Perilaku prososial siswa XII(3) SMA

No Kategori / Klasifikasi prilaku Ayu Abi Abu Asa


1. Menolong teman dalam memahami
Ö Ö Ö -
pelajaran.
2. Menolong teman dengan memberikan
Ö - Ö Ö
bantuan sarana/fasilitas belajar.
3. Menolong guru sehingga tugas belajar
Ö - - -
menjadi lancar.
4. Menolong teman yang sedang kesulitan. Ö - Ö Ö

Kelebihan dari bentuk yang sistematis adalah :


 Sudah menjadi data yang kuantitatif
 lebih praktis, karena tinggal memberi data (misal : Ö)

Kelemahan dari bentuk tersebut :


 Tidak bisa melihat urutan kejadian secara utuh.
 Data yang diperoleh tidak selengkap data kronologis

D.Menyusun Panduan Observasi

Adapun untuk langkah - langkah pedoman observasi adalah sebagai berikut:


1.Merumuskan tujuan observasi.
2.Membuat lay-out atau kisi-kisi observasi.
3.Menyusun pedoman observasi.
4. Menyusun aspek-aspek yang akan diobservasi, baik yang berkenaan proses belajar peserta
didik dan kepribadiaanya maupun penampilan guru dalam pembelajaran.
5. Melakukan uji coba pedoman observasi untuk melihat kelemahan-kelemahan pedoman
observasi.
6. Merevisi pedoman obsevasi berdasarkan hasil uji coba.
7. Melaksanakan observasi pada saat kegiatan berlangsung.
8.Mengolah dan menafsirkan hasil observasi.
Contoh:

6
Mata pelajaran :PKN
Kelas/Semester :IV/Genap
Indikator :Mengindahkan kepentingan orang lain
No Perilaku yang diamati Hasil pengamatan
1 2 3 4 5
1 Mengganggu teman di kelas
2 Kataatan peserta didik terhadap peraturan sekolah
3 Menunaikan tugas kelompok
Keterangan:
1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = selalu

E.Alat-alat Bantu Observasi

Instrumen (alat) observasi tentu saja memiliki beberapa jenis atau beberapa macam yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan observasi atau kebutuhan penelitian. Di bawah ini
merupakan beberapa macam instrumen observasi yang nantinya dapat Anda pilih untuk
digunakan sebagai salah satu proses mencari data.

1. Kuesioner
Jenis instrumen observasi yang pertama adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrumen
yang berisi mengenai daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan tersebut digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian dari responden. Artinya, kuesioner ini berisi serangkaian
pertanyaan yang dibuat secara terstruktur dan juga tidak terstruktur.

Jika kuesionernya salah, maka hasil penelitian yang dilakukan juga akan salah. Sehingga
kuesioner ini harus dirancang dengan sangat hati-hati, valid, reliabel, dan juga berdasarkan
fakta. Hal tersebut dilakukan agar data yang didapatkan dapat divalidasi dengan tepat.

Ada pun di bawah ini merupakan kriteria kuesioner yang baik, yaitu harus melengkapi unsur-
unsur seperti:

a. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut tidak boleh ambigu, artinya harus
memiliki satu interpretasi saja,

b. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut harus mudah dipahami oleh
responden,

7
c. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner itu harus mampu memiliki jawaban yang
tepat,

d. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut tidak boleh mengandung kata-kata
yang tidak jelas artinya,

e. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner seharusnya tidak memerlukan perhitungan


yang ketat,

f. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tidak mengharuskan responden untuk


memutuskan klasifikasi tertentu,

g. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tidak boleh memicu jawaban yang bias atau
tidak jelas,

h. kuesioner tidak boleh terlalu panjang,

i. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tidak boleh terlalu bertele-tele, dan

j. kuesioner tersebut harus mencakup objek yang tepat.

Dengan penjelasan tersebut maka jika dibandingkan dengan jenis instrumen observasi yang
lain, kuesioner ini memiliki keunggulan. Keunggulannya misalnya pada data pribadi
responden yang dapat disembunyikan, sehingga responden bisa menjadi anonim atau tidak
dikenal. Data yang dikumpulkan juga dapat berjumlah besar meski dilakukan dalam waktu
yang singkat.

Meski demikian, kuesioner ini juga memiliki kelemahan atau kekurangan, yaitu pada
beberapa pertanyaan yang terkadang membingungkan responden, sehingga tidak bisa
diklasifikasikan. Hal ini karena peneliti juga tidak memiliki tempat untuk menjelaskan
pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut sehingga bisa menyulitkan responden.

2. Observasi

Jenis instrumen yang selanjutnya adalah observasi. Observasi ini menggunakan metode
pengamatan perilaku atau situasi individu. Ada dua jenis observasi yang digunakan yaitu

8
observasi partisipan dan juga observasi non-partisipan. Ada pun berikut merupakan
perbedaan observasi partisipan dan observasi non-partisipan.

a. Observasi Partisipan

Observasi partisipan artinya peneliti merupakan anggota kelompok yang akan diamati. Hasil
penelitian tersebut akan didapati hasil yang akurat dan tepat waktu, akan tetapi bisa jadi
peneliti memiliki masalah bias.

b. Observasi Non-partisipan

Jenis observasi ini di mana peneliti bukan merupakan anggota yang di amati, sehingga hasil
yang didapatkan akan lebih layak karena terbebas dari bias, tetapi memiliki kekurangan yaitu
masalah ketidaktepatan hasil dan juga hasil yang tertunda.

Jenis instrumen pada observasi ini memiliki kelebihan yaitu lebih fleksibel dan murah untuk
dijalankan. Metode ini menuntut adanya kerjasama yang kurang aktif dari yang diamati dan
hasilnya dapat diandalkan untuk kegiatan penelitian. Meski demikian, ahli Akinade dan
Owolabi menegaskan bahwa metode observasi ini merupakan alat yang paling populer dalam
penelitian, terutama pada ilmu perilaku dan sosial.

Dalam menjalankan metode ini, diperlukan keterampilan khusus untuk membuat dan juga
menilai pengamatan perilaku di dalam penelitian. Karena ketika melakukan pengamatan
perilaku, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengembangkan kategori perilaku
melalui skema pengkodean dan melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik yang mampu
memberi petunjuk atas masalah yang dihadapi.

3. Wawancara

Instrumen observasi melalui wawancara ini biasanya dipakai di penelitian kualitatif. Cara
yang dilakukan adalah peneliti mengumpulkan informasi dari responden melalui interaksi
verbal. Namun sebelumnya peneliti akan menyiapkan daftar pertanyaan yang terstruktur dan
berkaitan dengan penelitian.

9
Setelah itu, peneliti akan bertemu dengan narasumber dan mengajukan pertanyaan. Instrumen
ini menggunakan peralatan dan perlengkapan yang dapat difungsikan untuk wawancara,
misalnya recorder, kertas, pulpen, laptop, dan alat bantu lainnya.

Cara wawancara ini dapat dilakukan baik secara pribadi atau bertatap muka langsung atau
juga bisa menggunakan telepon maupun sistem pesan pribadi, baik melalui pesan singkat,
email, dan lain sebagainya.

Metode wawancara ini memiliki keuntungan yaitu menghasilkan tingkat respons yang tinggi
dan juga dapat mewakili seluruh populasi penelitian. Tidak hanya itu, kontak atau hubungan
pribadi antara peneliti dan responden juga memberi kesempatan peneliti menjelaskan
pertanyaan sehingga tidak membingungkan dan dapat dengan detail disampaikan.

Meski demikian, metode ini memiliki kekurangan yaitu jumlah narasumber yang dijangkau
tidak bisa banyak karena adanya keterbatasan waktu, tempat, dan juga tenaga peneliti.

4. Eksperimen atau Percobaan

Metode yang selanjutnya yaitu pengumpulan data melalui eksperimen atau percobaan.
Metode ini dapat dilaksanakan dalam penelitian sains murni dan terapan dengan melakukan
beberapa percobaan di dalam pengaturan laboratorium untuk menguji beberapa reaksi yang
mungkin bisa terjadi pada objek penelitian.

Selain itu, kelebihan di dalam metode ini adalah menghasilkan data secara langsung dan
datanya dapat bertahan dan bebas dari kesalahan yang dijalankan selama proses penelitian,
jika dalam kondisi yang normal. Sementara itu, kelemahan metode ini adalah membutuhkan
biaya yang cukup mahal karena biaya bahan kimianya dan juga berisiko menyebabkan
kerusakan permanen jika peneliti ceroboh.

5. Diskusi Terpumpun (Focus Group Discussion)

Diskusi terpumpun atau diskusi kelompok atau focus group discussion (FGD) ini merupakan
penelitian dalam bentuk diskusi yang mana instrumen ini memungkinkan peneliti

10
mendapatkan data dari sekelompok besar orang pada saat yang sama. Metode ini merupakan
diskusi terarah, yang tentu berbeda dengan wawancara.

Peneliti dapat memeroleh data dari sejumlah orang yang bergabung di dalam kelompok
dengan menggunakan metode diskusi terarah. Dalam FGD ini, peneliti harus mampu
mengidentifikasi informan kunci yang dapat dihubungi dengan tujuan dapat memeroleh
informasi yang layak mengenai variabel yang dikaji di dalam penelitian.

Pendekatan ini dapat digunakan untuk menghasilkan data penelitian kualitatif dalam
menjelaskan suatu fenomena atau kejadian yang sedang diselidiki. Meski berkelompok,
namun FGD ini tidak boleh lebih dari 10 orang dan harus di dalam lokasi yang kondusif.

Sebelumnya, peneliti harus merancang panduan FGD sebelum memulai diskusi yang mana
panduannya berisi garis besar untuk menangkap variabel yang menarik. Keuntungan
menggunakan metode ini adalah menambah kredibilitas dan orisinalitas pada kegiatan
penelitian.

Sementara itu, tantangan dalam metode ini adalah terlalu banyak biaya yang dikeluarkan dan
membutuhkan waktu untuk menerapkannya dan juga memerlukan beberapa responden yang
bisa jadi tidak bebas dalam berkontribusi.

F.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi adalah :

1. Mengidentifikasi Teks Hasil Observasi

2. Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yng berupa buku pengetahuan yang dibaca
dan didengar

3. Menelaah struktur dan bahasa teks hasil observasi

4. Merangkum dan menyajikan laporan hasil observasi

G.Analisis Hasil Observasi Individual dan Kelompok

Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

11
1. Pernyataan Umum atau Klasifikasi

Pernyataan umum berisi tentang informasi atau pengertian mengenai sesuatu yang dibahas
atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Bagian ini juga dapat diartikan sebagai pembuka
karangan secara umum. Pernyataan umum akan menjelaskan klasifikasi tentang objek yang
hendak dilaporkan, seperti: benda, tumbuhan, lingkungan, dan lain sebagainya.

Pada bagian ini, objek akan diklasifikasikan berdasarkan atas persamaan dan atau
perbedaannya. Kemudian kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan
rincian yang lebih mendetail lagi.

2. Aspek Yang Dilaporkan

Bagian ini berisi penjelasan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan
berdasarkan hasil pengamatan. Klasifikasi atau penggolongan objek akan dijelaskan secara
runtut dari kelas yang besar hingga menjadi yang kecil (subkelas). Misalnya penggolongan
diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau
kepribadiannya.

Ciri-ciri Teks Laporan Hasil Observasi

1. Bersifat objektif dan universal

2. Objek tunggal

3. Ditulis secara lengkap dan sempurna

4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang dilakukan

5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya

6. Tidak mengandung prasangka/dugaan/pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat

7. Objek saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang
terdapat di dalamnya

12
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan

secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Materi observasi ada 5 objek, yaitu :

Perilaku Verbal, Perilaku non-verbal, Peristiwa / kejadian, Setting(Fisik, waktu, tempat),dan

Interaksi Individu.Kategorikan observasi dalam kombinasi ada3 dimesi, yaitu: Dimensi

kesadaran subyek (Covert Vs Overt), Dimensi derajat interaksi dengan subyek (Partisipan Vs

Non Partisipant), dan Dimensi situasi observasi (alam/natural Vs buatan/contrived). Aspek

tingka laku yang cocok dievaluasi dengan metode observasi adalah tempramen, karakter,

penyesuaian, sikap dan minat. Intelegensi, bakat dan asil belajar dapat pula dievaluasi dengan

metode observasi, tetapi pelaksanaannya sangat sulit dan kurang efektif.

B.Saran

Semoga materi ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami dan mengetahui ilmu

perilaku dengan observasi, terutama observasi overt dan covert.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Hidayati,farida & karyono.2002.psikologi klinis.Semarang : P.S Psikologi fakultas

kedokteran undip.

 Markam suprati sumarto ,2003.pengantar fisilogi klinis.Jakarta : penerbit universitas

Indonesia.

14

Anda mungkin juga menyukai