METODE OBSERVASI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metode Observasi
Disusun Oleh:
231414040
MEDAN
2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A.Latar Belakang...................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A.Pengertian Observasi..........................................................................................................2
B.Materi Observasi................................................................................................................2
C.Bentuk-bentuk Observasi...................................................................................................3
D.Menyusun Panduan Observasi...........................................................................................6
E.Alat-alat Bantu Observasi...................................................................................................7
F.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan observasi.....................................11
G.Analisis Hasil Observasi Individual dan Kelompok........................................................11
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
A.Kesimpulan......................................................................................................................13
B.Saran.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
i
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
terbagi banyak di mensi , termasuk observasi overt dan covert yang di bahas dalam materi ini
dan keuntugan sertaketerbatasan observasi yang juga bias sebagai evaluasi yang cocok
terhadap aspek-aspek perilaku,yang tentunya di bahas dan dikupas dalam makalah ini. Yang
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Observasi
B.Materi Observasi
a.Perilaku Verbal:
Intonasi jelas, jeda, kelancaran, volume suara, artikulasi, vibrasi suara, gaya bicara,
dialog/dialek/logat, salah ucap, kebiasaan, mengucap, kota kata, isi pembicaraan atau materi,
gagap.
b.Perilaku non-verbal
Gerak motorik tubuh, ekspansi wajah, bahasa tubuh, aktivitas, dan isyarat.
c.Peristiwa / kejadian
Saat dimana kejadian itu berlangsung. Wisuda, ultah, khitanan, pasca bencana, upacara
pernikahan.
2
d.Setting. Fisik, waktu, tempat.
Kapan terjadinya. Waktu: pagi, siang, sore, malam, saat dihalte. Tempatnya, dikelas, mall
atau di lapangan.
e.Interaksi Individu
Berhubungan dan berkomunikasi secara langsung dengan subyek yang ingin diamati.
Menurut Azwar (2001), materi observasi tidak dapat bisa di lepaskan dari scope dan tujuan
dari pada penelitian yang hendak dilakukan, perlu sekali observer memusatkan perhatiannya
pada apa yang sudah dikerangkakan (observation guide) dan tidak terlalu insindental pada
observasinya, dibawah ini adalah contoh kerangka faktor-faktor yang dapat diobservasi
(observation guide) secara partisipant beserta ciri-ciri tertentu dari faktor-faktor itu:
Para pelakunya
Konsekuensi interaksi
b. Tujuan: sama-beda, jangka panjang-jangka pendek, dapat dicapa dalam situasi_ tidak
dapat dicapai.
C.Bentuk-bentuk Observasi
3
Tugas seorang pengamat bukanlah sekedar menjadi penonton dari apa yang menjadi
dasar apa yang terlihat mengenai sasaran tadi. Jadi seorang pengamat harus mencatat segala
sesuatu yang dianggap penting agar dapat membuat laporan mengenai hasil pengamatannya.
Ingatan manusia sangat terbatas waktunya sehingga pengamat perlu selekas mungkin
Menurut Hadari (2007) dari uruaian tentang alat pengumpul data dalam observasi dapat
disimpulkan bahwa pencatatan pada dasarnya dilakukan dalam salah satu dari dua bentuk
sebagai berikut :
a. Pencatatan berbentuk kronologis yaitu pencatatan yang dilakukan menurut urutan kejadian
tiap-tiap gejala yang diamati kedalam kategori tertentu, tanpa memperhatikan urutan
kejadiannya.
1.Kronologis
Waktu Deskripsi
07.00 – 07.50 Pada saat awal pelajaran ada seorang anak terlihat
lupa membawa buku dan pensil, teman
4
sebangkunya meminjami kepada anak itu.
08.00 – 08.500 Guru akan menulis materi berikutnya tetapi papan
tulis penuh dengan tulisan kemudian seorang anak
perempuan menolong menghapuskan.
09.00 – 09.50 Ketika jam istirahat. Seorang anak sedang duduk
termenung seorang diri, ternyata uangnya hilang
kemudian temannya membelikan minum untuknya.
11.00 – 11.00 Buku pelajaran yang ada diatas meja seorang anak
laki-laki terjatuh, lalu ketika ada anak perempuan
yang melintas diambilkannya buku tersebut.
Waktu observasi
07.00 – 11.00
4 X amatan
waktu pengamatan : 50 menit
Jeda waktu : 10 menit
Kelebihan dari bentuk pencatatan kronologis adalah :
Kelemahannya
2. reliabilitas dan validitas kurang karena datanya sukar diterjemahkan secara kuantitatif.
2.Sistematis
Kita memasukkan kejadian kedalam kategori atau klasifikasi perilaku yang sejenis. Atau ciri
utama kita memasukkan data amatan kedalam klasifikasi atau kategorisasi prilaku yang
5
Contoh : Perilaku prososial siswa XII(3) SMA
6
Mata pelajaran :PKN
Kelas/Semester :IV/Genap
Indikator :Mengindahkan kepentingan orang lain
No Perilaku yang diamati Hasil pengamatan
1 2 3 4 5
1 Mengganggu teman di kelas
2 Kataatan peserta didik terhadap peraturan sekolah
3 Menunaikan tugas kelompok
Keterangan:
1 = tidak pernah
2 = jarang
3 = kadang-kadang
4 = sering
5 = selalu
Instrumen (alat) observasi tentu saja memiliki beberapa jenis atau beberapa macam yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan observasi atau kebutuhan penelitian. Di bawah ini
merupakan beberapa macam instrumen observasi yang nantinya dapat Anda pilih untuk
digunakan sebagai salah satu proses mencari data.
1. Kuesioner
Jenis instrumen observasi yang pertama adalah kuesioner. Kuesioner merupakan instrumen
yang berisi mengenai daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan tersebut digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian dari responden. Artinya, kuesioner ini berisi serangkaian
pertanyaan yang dibuat secara terstruktur dan juga tidak terstruktur.
Jika kuesionernya salah, maka hasil penelitian yang dilakukan juga akan salah. Sehingga
kuesioner ini harus dirancang dengan sangat hati-hati, valid, reliabel, dan juga berdasarkan
fakta. Hal tersebut dilakukan agar data yang didapatkan dapat divalidasi dengan tepat.
Ada pun di bawah ini merupakan kriteria kuesioner yang baik, yaitu harus melengkapi unsur-
unsur seperti:
a. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut tidak boleh ambigu, artinya harus
memiliki satu interpretasi saja,
b. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut harus mudah dipahami oleh
responden,
7
c. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner itu harus mampu memiliki jawaban yang
tepat,
d. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut tidak boleh mengandung kata-kata
yang tidak jelas artinya,
g. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tidak boleh memicu jawaban yang bias atau
tidak jelas,
i. pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tidak boleh terlalu bertele-tele, dan
Dengan penjelasan tersebut maka jika dibandingkan dengan jenis instrumen observasi yang
lain, kuesioner ini memiliki keunggulan. Keunggulannya misalnya pada data pribadi
responden yang dapat disembunyikan, sehingga responden bisa menjadi anonim atau tidak
dikenal. Data yang dikumpulkan juga dapat berjumlah besar meski dilakukan dalam waktu
yang singkat.
Meski demikian, kuesioner ini juga memiliki kelemahan atau kekurangan, yaitu pada
beberapa pertanyaan yang terkadang membingungkan responden, sehingga tidak bisa
diklasifikasikan. Hal ini karena peneliti juga tidak memiliki tempat untuk menjelaskan
pertanyaan yang terdapat di dalam kuesioner tersebut sehingga bisa menyulitkan responden.
2. Observasi
Jenis instrumen yang selanjutnya adalah observasi. Observasi ini menggunakan metode
pengamatan perilaku atau situasi individu. Ada dua jenis observasi yang digunakan yaitu
8
observasi partisipan dan juga observasi non-partisipan. Ada pun berikut merupakan
perbedaan observasi partisipan dan observasi non-partisipan.
a. Observasi Partisipan
Observasi partisipan artinya peneliti merupakan anggota kelompok yang akan diamati. Hasil
penelitian tersebut akan didapati hasil yang akurat dan tepat waktu, akan tetapi bisa jadi
peneliti memiliki masalah bias.
b. Observasi Non-partisipan
Jenis observasi ini di mana peneliti bukan merupakan anggota yang di amati, sehingga hasil
yang didapatkan akan lebih layak karena terbebas dari bias, tetapi memiliki kekurangan yaitu
masalah ketidaktepatan hasil dan juga hasil yang tertunda.
Jenis instrumen pada observasi ini memiliki kelebihan yaitu lebih fleksibel dan murah untuk
dijalankan. Metode ini menuntut adanya kerjasama yang kurang aktif dari yang diamati dan
hasilnya dapat diandalkan untuk kegiatan penelitian. Meski demikian, ahli Akinade dan
Owolabi menegaskan bahwa metode observasi ini merupakan alat yang paling populer dalam
penelitian, terutama pada ilmu perilaku dan sosial.
Dalam menjalankan metode ini, diperlukan keterampilan khusus untuk membuat dan juga
menilai pengamatan perilaku di dalam penelitian. Karena ketika melakukan pengamatan
perilaku, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah mengembangkan kategori perilaku
melalui skema pengkodean dan melibatkan pengidentifikasian atribut spesifik yang mampu
memberi petunjuk atas masalah yang dihadapi.
3. Wawancara
Instrumen observasi melalui wawancara ini biasanya dipakai di penelitian kualitatif. Cara
yang dilakukan adalah peneliti mengumpulkan informasi dari responden melalui interaksi
verbal. Namun sebelumnya peneliti akan menyiapkan daftar pertanyaan yang terstruktur dan
berkaitan dengan penelitian.
9
Setelah itu, peneliti akan bertemu dengan narasumber dan mengajukan pertanyaan. Instrumen
ini menggunakan peralatan dan perlengkapan yang dapat difungsikan untuk wawancara,
misalnya recorder, kertas, pulpen, laptop, dan alat bantu lainnya.
Cara wawancara ini dapat dilakukan baik secara pribadi atau bertatap muka langsung atau
juga bisa menggunakan telepon maupun sistem pesan pribadi, baik melalui pesan singkat,
email, dan lain sebagainya.
Metode wawancara ini memiliki keuntungan yaitu menghasilkan tingkat respons yang tinggi
dan juga dapat mewakili seluruh populasi penelitian. Tidak hanya itu, kontak atau hubungan
pribadi antara peneliti dan responden juga memberi kesempatan peneliti menjelaskan
pertanyaan sehingga tidak membingungkan dan dapat dengan detail disampaikan.
Meski demikian, metode ini memiliki kekurangan yaitu jumlah narasumber yang dijangkau
tidak bisa banyak karena adanya keterbatasan waktu, tempat, dan juga tenaga peneliti.
Metode yang selanjutnya yaitu pengumpulan data melalui eksperimen atau percobaan.
Metode ini dapat dilaksanakan dalam penelitian sains murni dan terapan dengan melakukan
beberapa percobaan di dalam pengaturan laboratorium untuk menguji beberapa reaksi yang
mungkin bisa terjadi pada objek penelitian.
Selain itu, kelebihan di dalam metode ini adalah menghasilkan data secara langsung dan
datanya dapat bertahan dan bebas dari kesalahan yang dijalankan selama proses penelitian,
jika dalam kondisi yang normal. Sementara itu, kelemahan metode ini adalah membutuhkan
biaya yang cukup mahal karena biaya bahan kimianya dan juga berisiko menyebabkan
kerusakan permanen jika peneliti ceroboh.
Diskusi terpumpun atau diskusi kelompok atau focus group discussion (FGD) ini merupakan
penelitian dalam bentuk diskusi yang mana instrumen ini memungkinkan peneliti
10
mendapatkan data dari sekelompok besar orang pada saat yang sama. Metode ini merupakan
diskusi terarah, yang tentu berbeda dengan wawancara.
Peneliti dapat memeroleh data dari sejumlah orang yang bergabung di dalam kelompok
dengan menggunakan metode diskusi terarah. Dalam FGD ini, peneliti harus mampu
mengidentifikasi informan kunci yang dapat dihubungi dengan tujuan dapat memeroleh
informasi yang layak mengenai variabel yang dikaji di dalam penelitian.
Pendekatan ini dapat digunakan untuk menghasilkan data penelitian kualitatif dalam
menjelaskan suatu fenomena atau kejadian yang sedang diselidiki. Meski berkelompok,
namun FGD ini tidak boleh lebih dari 10 orang dan harus di dalam lokasi yang kondusif.
Sebelumnya, peneliti harus merancang panduan FGD sebelum memulai diskusi yang mana
panduannya berisi garis besar untuk menangkap variabel yang menarik. Keuntungan
menggunakan metode ini adalah menambah kredibilitas dan orisinalitas pada kegiatan
penelitian.
Sementara itu, tantangan dalam metode ini adalah terlalu banyak biaya yang dikeluarkan dan
membutuhkan waktu untuk menerapkannya dan juga memerlukan beberapa responden yang
bisa jadi tidak bebas dalam berkontribusi.
2. Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi yng berupa buku pengetahuan yang dibaca
dan didengar
11
1. Pernyataan Umum atau Klasifikasi
Pernyataan umum berisi tentang informasi atau pengertian mengenai sesuatu yang dibahas
atau hasil pengamatan yang telah dilakukan. Bagian ini juga dapat diartikan sebagai pembuka
karangan secara umum. Pernyataan umum akan menjelaskan klasifikasi tentang objek yang
hendak dilaporkan, seperti: benda, tumbuhan, lingkungan, dan lain sebagainya.
Pada bagian ini, objek akan diklasifikasikan berdasarkan atas persamaan dan atau
perbedaannya. Kemudian kriteria tersebut digunakan untuk membedakan kelas, subkelas dan
rincian yang lebih mendetail lagi.
Bagian ini berisi penjelasan secara rinci mengenai informasi yang akan disampaikan
berdasarkan hasil pengamatan. Klasifikasi atau penggolongan objek akan dijelaskan secara
runtut dari kelas yang besar hingga menjadi yang kecil (subkelas). Misalnya penggolongan
diikuti rincian dari aspek perilaku, genetik, lingkungan, fungsi, peran, fisik, atau
kepribadiannya.
2. Objek tunggal
5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya
7. Objek saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang
terdapat di dalamnya
12
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan
secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Materi observasi ada 5 objek, yaitu :
kesadaran subyek (Covert Vs Overt), Dimensi derajat interaksi dengan subyek (Partisipan Vs
tingka laku yang cocok dievaluasi dengan metode observasi adalah tempramen, karakter,
penyesuaian, sikap dan minat. Intelegensi, bakat dan asil belajar dapat pula dievaluasi dengan
B.Saran
Semoga materi ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami dan mengetahui ilmu
13
DAFTAR PUSTAKA
kedokteran undip.
Indonesia.
14