MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Wahyu Setiawan 202579
Annes Monica Setiani 212594
Candra Kurniawan 212600
Daniel Saputra 212603
Dessy 212607
Jhon H.A. 212615
Lisa Mareta Hawini 212618
Paska Hawini 212631
Shindy Feluanita 212639
KATA PENGANTAR
Segala ucapan syukur dan terima kasih kelompok ucapkan kepada Tuhan
menyelesaikan tugas mata kuliah Teologi Agama-Agama ini sesuai dengan waktu
dan kesempatan yang telah ditentukan. Kelompok juga mengucapkan terima kasih
kepada Pdt. Enta Malasinta Lantigimo, D.Th, selaku dosen pengampu mata kuliah
memberikan manfaat serta memperkaya ilmu bagi semua orang yang membaca
makalah ini. Kelompok dengan rendah hati menyadari bahwa penulisan ini pastinya
terdapat banyak kekurangan, karena itu kelompok memohon saran dan masukan
atas perhatian dan kerjasamanya kelompok ucapkan terima kasih, Tuhan Yesus
memberkati.
Kelompok 4
i
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR ISI
ii
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya dan terdiri atas beragam budaya dan
agama. Secara etimologis kata keberagaman berasal dari kata ragam yang artinya
tingkah laku, macam, atau jenis, warna, corak.1 Salah satu keberagaman Indonesia
adalah terdiri dari enam agama resmi yakni Konghucu, Budha, Hindu, Kristen,
Katolik dan Islam. Agama-agama ini hadir di tengah masyarakat Indonesia dan
saling bertemu melalui penganut-penganutnya. Supaya tidak ada aksi yang bersifat
intoleransi, maka setiap agama berupaya untuk berdialog antara agama satu dengan
yang lainnya yang tujuannya adalah untuk saling memahami dan menghormati
keyakinan agama lain.2 Salah satu pelajaran yang berkaitan dengan hal itu adalah
Teologi Agama-Agama.
untuk melakukan refleksi tentang kesadaran baru sebagai upaya untuk memberikan
diarahkan pada upaya menjaga identitas agama sendiri tanpa meremehkan dan
bahkan bisa menghargai agama lain.3 Dengan adanya studi-studi yang semacam ini,
maka sikap toleransi antar umat beragama di Indonesia akan terpupuk dan aksi
1
Armen, Buku Ajar Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar (Yogyakarta : Deepublish, 2015), 37,
diakses pada tanggal 23 Maret 2024, Buku Ajar Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar - Google Books.
2
Layla Nur Zakiya, “Dialog Antra Agama: Sebuah Upaya Kerukunan Umat Beragama”,
dalam Hidayatuna.com pada tanggal 27 Januari 2023, diakses pada tanggal 23 Maret 2024, Dialog
Antar Agama: Sebuah Upaya Kerukunan Umat Beragama - HIDAYATUNA.
3
Martina Novalina dan Herman Pakiding, Pengantar Teologi Agama-Agama (Jakarta :
Martina Publisher, 2019), 7, diakses pada tanggal 23 Maret 2024, Pengantar Teologi Agama-Agama
(Konteks Indonesia) - Google Books.
1
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
pemahaman, salah satunya adalah model pemenuhan. Model inilah yang akan
menjadi fokus utama dalam makalah ini secara khusus bagaimana model ini melihat
2
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Model Pemenuhan
teologi agama-agama, model pemenuhan merupakan model yang dimana model ini
Ortodoks Yunani, dan Roma Katolik. Karena disajikan oleh teolog agama-agama
Katolik, teolog yang dikaitkan adalah Karl Rahner dari Jerman. Dasar teologi
Rahner adalah bahwa Tuhan itu kasih, seperti yang tertulis pada 1 Yohanes 3:8.
jalan keselamatan.4
yang tidak mengenal Yesus bisa merasakan kasih Allah yang menyelamatkan,
tetapi tidak begitu jelas. Yesus adalah juruselamat yang mutlak, yang jelas dan
pasti. Dengan kehadiran Yesus, Tuhan benar-benar bersama umat-Nya dan ini tidak
dapat ditarik kembali. Yesus adalah jaminan mutlak, Peran Injil adalah
yang dapat memberikan bobot kepada dua keyakinan dasar Kristiani yang telah di
dengar Bersama bahwa kasih Allah itu universal, diberikan kepada semua bangsa,
namun kasih itu juga Partikular yang dimana diberikan secara nyata di dalam Yesus
4
Paul F. Knitter, Pengantar Teologi Agama-Agama (Yogyakarta : Kanisius, 2008), 73-74.
5
Ibid.
3
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
menjadi jalan keselamatan, Allah juga bisa berbicara dalam bahasa yang berbeda
untuk tiap agama, tidak hanya itu tiap agama akan mengerti Bahasa Allah dan
apapun agama lain dalam memahami dan menerima anugerah kasih Allah namun
dirinya tidak akan pernah tahu kemana arah keselamatan yang sebenarnya. 6 Agama
lain merupakan jalan persiapan untuk menerima Injil, oleh sebab itu keselamatan
agama-agama lain pun hanya akan dipenuhi di dalam Yesus Kristus, Yesus Kristus
yang menjadi alasan final bagi keselamatan manusia.7 Dari hal ini dapat dijelaskan
bahwa semua agama itu baik dan benar, kasih Allah juga akan dicurahkan melalui
semua agama namun tetap keselamatan akhir yang nantinya akan diterima hanya
ada dan dipenuhi dalam agama Kristen yakni melalui Yesus Kristus.
awalnya orang Kristen percaya bahwa kasih Allah dirasakan oleh semua orang
(universal), hal ini tercermin dari ajaran Yesus tentang kasih terhadap sesama.
Yesus dan gereja adalah bagian penting dari keselamatan lebih menonjol
dibandingkan percaya akan kasih Allah yang universal. Perubahan ini dipengaruhi
oleh teolog yang kemudian menjadi santo, yaitu Augustinus. Secara bertahap ia
dalam gereja. Hal ini bertahan hingga sekitar abad ke-16 yang di dalamnya terdapat
6
Enta Malasinta, Materi Pembelajaran Pertemuan ke-3 (Banjarmasin : STT GKE,2024).
7
Ibid.
4
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
sikap fundamental terhadap umat beragama lain melalui frasa yang terkenal, yaitu
adalah sama dengan kehidupan dan kepercayaan Kristiani, yaitu Tuhan itu kasih.
Namun, teologi agama-agama yang dinyatakan oleh Rahner membatasi gereja atau
agama-agama lain. Sebesar apapun usaha yang dilakukan untuk memahami tentang
anugerah Allah, akhirnya mereka yang berjalan dalam agama-agama lain tidak
hal yang telah dikatakan gereja Kristiani mengenai agama-agama lain dan
pernyataan resmi dan menyatakan berbagai hal yang positif tentang agama-agama
lain, bahkan belum pernah dilakukan dialog dengan agama-agama lain.10 Deklarasi
tentang umat beragama yang ada di luar gereja ini dilatarbelakangi oleh pengakuan
kembali Konsili tentang apa yang sudah diajarkan sejak Konsili Trente bahwa kasih
dan kehadiran Tuhan yang menyelamatkan tidak dapat dikunci di dalam tembok-
tembok gereja. Deklarasi ini mengakui dan menghargai "rasa religius mendalam"
yang menjiwai semua agama lain dan menyetujui bahwa ajaran serta perbuatan
mereka adalah "benar dan suci". Setelah mengakui adanya kebenaran dan rahmat
serta kebaikan di dalam agama- agama lain, maka agar Konsili Vatikan II tetap setia
8
Paul F. Knitter, Pengantar Teologi Agama-Agama..., 74-76.
9
Ibid., 79-87
10
Ibid., 87-88.
5
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Yesus, dan yang terus dilakukan di dalam gereja. Karena hanya di dalam Yesus
"manusia menemukan kepenuhan hidup dan Allah mendamaikan dunia dengan diri-
Nya oleh Kristus..." (2 Kor 5:18-19). Oleh karena itu, Konsili Vatikan II merupakan
satu tonggak sejarah tentang sikap Kristiani terhadap agama-agama lain sebagai
suatu tonggak sejarah yang "setia". Sementara menunjuk ke arah yang belum
pernah terpikirkan oleh umat Kristiani sebelumnya, Vatikan II juga berusaha agar
arah itu tidak menyimpang dari inti Injil dan Yesus Kristus dalam memberitakan
model ini memberikan satu ukuran teologis yang sama terhadap dua kepercayaan
orang Kristen yakni kasih Allah itu bersifat universal yang dianugerahkan kepada
semua bangsa dan yang kedua adalah kasih secara partikular dan khusus yang
sikap umat Kristen terhadap agama lain. Secara sudut pandang, agama-agama lain
juga mempunyai nilai dan Tuhan ada disana dan umat Kristen perlu berdialog
dengan mereka dan bukan hanya memberitakan Injil saja kepada mereka.12
11
Ibid., 88-91.
12
Ibid., 73.
6
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
yang diberikan kepada setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat. Pengampunan dan penerimaan Allah kepada orang
percaya telah diberikan melalui karya penebusan Yesus Kristus di atas kayu salib.
Hal ini merupakan anugerah terbesar yang diberikan kepada setiap orang yang
mempercayai-Nya. Anugerah merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan
bertobat, orang-orang yang fasik dipertemukan kembali dengan Allah, dan orang-
Anugerah terbagi menjadi dua jenis, yaitu anugerah umum (common grace)
dan anugerah khusus (special grace). Anugerah umum (common grace) meliputi
agar dapat menahan diri dari dosa secara maksimal. Menurut Kuyper, Allah
Anugerah umum seperti alarm kehidupan bagi orang Kristen, karena meskipun
anugerah umum ini menegaskan bahwa meskipun dunia telah jatuh ke dalam dosa,
13
Christopher Alexander, Duma F. Pakpahan, dan Yohanes R. Suprandono, “Panggilan Allah
Kepada Abraham: Konsep Anugerah dan Implikasinya dalam Kehidupan Orang Percaya,”
Pengarah: Jurnal Teologi Kristen 4, No. 2 (2022): 13, diakses pada tanggal 23 Maret 2024,
https://www.researchgate.net/publication/370714340_Panggilan_Allah_kepada_Abraham_Konsep
_Anugerah_dan_Implikasinya_dalam_Kehidupan_Orang_Percaya.
14
Kasieli Zebuaa, dan Melianus Hura, “Sebuah Refleksi Misi Berdasarkan Pemikiran
Abraham Kuyper,” Skenoo: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol.2, No.1 (2022): 7-
8, diakses pada tanggal 23 Maret 2024,
https://journal.sttia.ac.id/skenoo/article/download/20/15/316.
7
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
sarana yang diberikan Allah untuk menopang seluruh manusia. Anugerah umum
dibagi dua yaitu lahiriah dan sengaja diadakan Allah atas tabiat dosa perbuatan
sebagai orang percaya atau tidak, contohnya matahari, oksigen, dan hujan bagi
setiap manusia. Anugerah umum yang sengaja Allah adakan ialah sebagai bentuk
tanggung jawab Allah dalam memelihara dunia ciptaan-Nya. Manusia yang telah
rusak total selalu berkeinginan untuk melakukan dosa secara pikiran, hati, dan
dengan baik dan benar serta dipertanggungjawabkan kepada Allah sehingga dunia
tetap terjaga.15
merupakan karunia Allah yang sangat penting. Manusia hanya bisa diselamatkan
melanggar hukum Allah, sebenarnya tidak layak untuk diselamatkan atau untuk
bersatu dengan Allah. Namun, hanya melalui kasih karunia Allah yang begitu besar,
manusia dapat menjadi layak menerima keselamatan. Bahkan lebih dari sekadar
memperoleh kepastian keselamatan yang kekal sesuai dengan janji-Nya yang tidak
pernah gagal. Kasih karunia yang Allah berikan adalah abadi, seperti yang
diungkapkan oleh Paulus bahwa kasih karunia itu akan diperlihatkan kepada
15
Ibid.
8
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
menjadi bagian dari manusia dan keselamatannya di jamin kekal. Keselamatan yang
kekal hanya bisa diperoleh melalui tanggapan manusia terhadap kasih karunia yang
Dapat disimpulkan bahwa keragaman agama yang ada saat ini tidak terjadi
secara kebetulan. Perbedaan utama antara anugerah umum dan anugerah khusus
adalah bahwa anugerah umum berlaku untuk semua orang, sementara anugerah
Anugerah umum adalah cara Allah menjaga manusia, tetapi tidak secara langsung
pada pengertian akan anugerah khusus yang diberikan Allah kepada orang percaya,
dapat dicapai melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Itu adalah anugerah
khusus atau jalan keselamatan yang hanya tersedia melalui Yesus Kristus.
Kristen tentu tidak bisa dilepaskan dari Alkitab yang merupakan sumber iman dari
orang Kristen dan teologi Kristen. Hal ini bertujuan untuk melihat keistimewaan
16
Selvie Lasewa, “Analisis Teologis Terhadap Berbagai Pandangan Soteriologi Ditinjau Dari
Kebenaran Alkitab,” EULOGIA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, Vol.3, No. 2 (2023):
118, diakses pada tanggal 23 Maret 2024,
https://ojs.sttblessing.ac.id/index.php/eulogia/article/download/57/37.
9
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Setelah kegagalan Adam dan Hawa untuk tidak melakukan larangan Allah
Konsekuensi dari dosa adalah maut seperti yang tertulis dalam Roma 6:23 “Sebab
upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dan Yesus
Kristus, Tuhan kita.” oleh karena itu Allah yang kudus tidak mungkin bisa bersama
dengan manusia yang berdosa. Manusia akan bersama dengan Allah apabila
dosanya ditebus (mendapat anugerah), karena itulah Yesus datang ke dalam dunia
untuk menebus dosa manusia agar manusia dapat dipersatukan dengan Allah dalam
hidup kekal.18
dari istilah atau ungkapan yang biasa digunakan oleh para nabi. Istilah kemarahan
Tuhan merujuk kepada kehidupan yang mengerikan atau hukuman Tuhan bagi
seseorang yang tidak setia kepada-Nya. Hubungan manusia dengan Allah telah
terputus akibat dari dosa, dalam keadaan yang berdosa maka tidak mungkin
manusia diselamatkan.19 Murka Allah akan dosa tidak akan berhenti sebelum ada
Sang Pendamai yang menjadi korban pengampunan dosa karena dosa diibaratkan
17
Didiek Hardiyanto Soegiantoro, Pengantar Ilmu Resep dalam Perspektif Teologi Kristen
(DKI Jakarta : Scifintech Andrew Wijaya, 2023), 36, diakses pada tanggal 22 Maret 2024,
https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Ilmu_Resep_dalam_Perspektif_Te/g8SqEAAA
QBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=manusia+berdosa+sejak+kapan+menurut+Teologi+Kristen&pg=PA36
&printsec=frontcover.
18
Karyo utomo, Teologi Pembenaran : Pandangan Paulus dalam Kitab Roma (Jawa Timur :
Uwais Inspirasi Indonesia, 20231), 47, diakses pada tanggal 22 Maret 2024,
https://www.google.co.id/books/edition/TEOLOGI_PEMBENARAN_Pandangan_Paulus_Dala/Jh
HYEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=upah+dosa+adalah+maut+menurut+Teologi+Kristen&pg=P
A47&printsec=frontcover.
19
Amedee Brunot, Paulus (Yogyakarta : Kanisius, 1973), 96.
10
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
sebagai hutang yang harus dibayar.20 Hutang tidak akan lunas apabila tidak dibayar
meskipun selanjutnya manusia tidak akan berhutang di warung atau tempat yang
sama, karena itu supaya hutang yang terdahulu lunas maka harus dibayar.
Perbuatan baik tidak bisa membayar hutang dosa sebab hal ini bertentangan
orang yang melakukan dosa. Dalam konsep keadilan Allah, dosa tidak bisa ditebus
dengan perbuatan baik.21 Untuk membayar dosa manusia, maka diperlukan darah
yang kudus, jikalau pada Perjanjian Lama imam Yahudi melakukan secara
berulang-ulang korban penebusan dosa, namun kualitas darah korban itu sangat
rendah.22 Artinya korban itu tidak bersifat kekal, untuk membayar dosa dengan sifat
Yesus merupakan anak Allah yang telah menjelma menjadi manusia melalui
Roh Kudus dan rahim Maria. Dia merupakan bentuk penggenapan janji mesianik
yang telah dinubuatkan semenjak zaman para nabi untuk membebaskan umat-Nya
dari belenggu dosa (Yesaya 53:4-12). Yesus adalah Anak Domba Allah yang
20
Jonar T.H. Situmorang, Peristiwa Penumpahan Tujuh Cawan Murka Allah : Mari Belajar
kitab Wahyu (Yogyakarta : ANDI, 2023), 25, diakses pada tanggal 22 Maret 2024,
https://www.google.co.id/books/edition/Peristiwa_Penumpahan_Tujuh_Cawan_Murka_A/Y47kE
AAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=dosa+ibarat+hutang&pg=PA25&printsec=frontcover.
21
Muriwali Yanto Matalu, Apologetika Kristen (Malang : Gerakan Kebangunan Kristen
Reformed, 2018), 109-110, diakses pada tanggal 22 Maret 2024,
https://www.google.co.id/books/edition/Apologetika_Kristen/ZFVhEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&
dq=dosa+tidak+bisa+dibayar+dengan+perbuatan+baik&pg=PA109&printsec=frontcover.
22
M. Hashem, Misteri Darah Dan Penebusan Dosa di Mata Agama Purba, Yahudi, Kristen
dan Islam (Cipete : PT Hikmah, 20051), 117, diakses pada tanggal 29 November 2023,
https://www.google.co.id/books/edition/Misteri_Darah_Penebusan_Dosa/rSsH7c6xJTcC?hl=id&g
bpv=1&dq=Yesus+membayar+hutang+dosa&pg=PA119&printsec=frontcover.
23
A. Hari Kustono, Yesus Siapakah Engkau? (Yogyakarta : Kanisius, 2013), 43, diakses pada
tanggal 22 Maret 2024,
https://www.google.co.id/books/edition/Yesus_Siapakah_Engkau/uOjiEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=
1&dq=Yesus+sebagai+korban+yang+sempurna&pg=PA44&printsec=frontcover.
11
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
ketika Yesus mati di kayu salib, Dia mati bersama dengan manusia (Gal. 2:19b-
20a), karena Dia mati dalam daging maka manusia yang merupakan daging
(mengandung dosa) juga mati.24 Artinya bukan manusia mati secara fisik, namun
hakikat kedagingan manusia yang adalah dosa itulah yang mati karena darah Yesus
dengan darah-Nya di kayu salib, hal ini bukan hasil dari usaha manusia tetapi
semata-mata karena anugerah Allah.25 Sebagai manusia Yesus mati di kayu salib,
menyebutkan bahwa berbalik dari dosa adalah “penyesalan” dan bertobat kepada
Yesus adalah “iman”.27 Setiap manusia yang menerima Yesus sebagai juruselamat,
Orang yang tidak menerima anugerah Kristus tidak akan selamat29 sebab hanya
juruselamat maka manusia harus memulai hidup yang baru dengan mentaati
24
Witness Lee, Kehidupan Orang Kristen (Jakarta : Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia,
2019), 41.
25
Harianto GP, Teologi Misi : dari Missio Dei menuju Missio Ecclesia (Yogyakarta : ANDI,
2017), 274.
26
Harold Lolowang, Yesus Nazaret VS Yesus Makam Talpiot (Yogyakarta : ANDI, 2021),
265, diakses pada tanggal 22 Maret 2024, kebangkitan Yesus sebagai - Penelusuran Google.
27
Antoni Stephens dan Daniel Yudianto, Mengejar Perkenanan Tuhan (Yogyakarta : ANDI,
2016), 120.
28
Lucy Cortes De Nieves, Saat Teduh (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 20091), 19.
29
Allen Pangaribuan, Rancangan Allah Menciptakan Manusia (Yogyakarta : ANDI, 2022),
104.
30
Elisa B. Surbakti, Benarkah Yesus Juruselamat Universal ? (Jakarta : BPK Gunung Mulia,
2006), 101.
12
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Firman-Nya31 serta berbuat baik kepada sesama sebagai ucapan syukur karena
kebaikan Allah. 32
Kemungkinan yang dapat terjadi dalam model pemenuhan ini pendialog hadir
untuk menyempurnakan, menambah dan dengan hal ini juga dapat memberi
kepenuhan kepada agama-agama lain. Pada dialog ini, pihak lain dari pendialog
tersebut juga akan tetap pada agamanya, dan tidak ada konversi bagi agama-agama
lain. Setelah terjadinya dialog maka lawan dialog dianggap akan menjadi lebih baik
yang lain untuk saling belajar dan bukan untuk menghakimi namun untuk
introspeksi diri. Dalam hal ini juga memberikan masukan kepada yang lain agar
Tuhan yang secara universal yang diberikan kepada setiap manusia meskipun
dengan agama yang berbeda-beda. Namun secara agama Kristen kasih dirasakan
sebenarnya hanya ada di agama yang diyakini. Dalam berdialog dengan model
31
Yusuf Eko Basuki, Kristen Pemenang : Meraih Kemenangan Iman dengan Strategi Tuhan
(Yogyakarta : Garudhawaca, 2014), 92, diakses pada tanggl 23 Maret 2024, Kristen Pemenang -
Google Books.
32
Alon Mandimpu Nainggolan, Memahami Kepastian Keselamatan Dari Masa Ke Masa :
Sebuah Kajian Historis dan Teologis (Palu : Feniks Muda Sejahtera, 2023), 4.
33
Komaruddin Hidayat, Satu Tuhan Banyak Agama, (Jakarta: PT Gramedia, 2021), 436,
diakses pada tanggal 23 Maret 2024,
https://books.google.co.id/books?id=wXBMEAAAQBAJ&pg=PT457&dq=kemungkinan+berdial
og+dalam+model+pemenuhan&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_mobile_search&
sa=X&ved=2ahUKEwjB3brjoomFAxVsRmwGHWv1B7EQ6wF6BAgNEAU#v=onepage&q=ke
mungkinan%20berdialog%20dalam%20model%20pemenuhan&f=false
34
Enta Malasinta, Materi Pembelajaran Pertemuan ke-3, (Banjarmasin: STT GKE, 2024).
13
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
pemenuhan ini juga menganggap bahwa di agama lain juga Allah hadir dan
kebenaran ada disana. Dialog yang dilakukan juga akan berdampak baik karena dari
dialog ini akan mulai memahami adanya keberagaman dari agama-agama lain.
2.7.1.1. Model Pemenuhan tidak menolak keberadaan agama lain serta tidak
memiliki nilai dan percaya bahwa Tuhan juga ada di agama-agama lain.36
2.7.1.3. Model pemenuhan tidak menolak untuk berdialog dengan agama lain,
adalah hal yang penting. Berdialog dengan agama lain adalah suatu metode
pengetahuan.37
2.7.1.4. Terbuka untuk mencari berbagai macam kebenaran tentang Tuhan dan
35
Zilal Afwa Ajidin, “PRAKTIK DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA”, Jurnal Sosial
Keagamaan, Vol. 1, No. 1, (Juni 2020): 70, diakses pada tanggal 24 Maret 2024,
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kemungkinan+berdialog+dalam+mo
del+pemenuhan&btnG=#d=gs_qabs&t=1711162596283&u=%23p%3D6RpOa5EY-ikJ.
36
Kesia Martini Pesik, “Semboyan “Torang Semua Basudara” Dalam Interaksi Penganut
Kristen Dengan Penganut Agama Lain Di Manado” Jurnal Kajian Teologi, Vol. 8, No. 2 (Desember
2022): 366, diakses Pada Tanggal 23 Maret 2024, https://core.ac.uk/download/573328888.pdf.
37
Paul F. Knitter, Pengantar Teologi Agama-Agama..., 98.
14
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
2.7.2. Kekurangan
2.7.2.1. Model Pemenuhan bisa berpotensi memicu rasa prasangka yang negatif
dari agama lain saat berdialog karena menempatkan Yesus sebagai dasar
utama dari keselamatan dan di agama lain tidak ada keselamatan dan hanya
ada kebenaran.
memenuhi syarat, tanpa memandang latar belakang atau prestasi mereka. Selain itu,
yang diberikan berdasarkan prestasi akademiknya yang luar biasa oleh pihak
untuk belajar dengan profesor terkemuka, dan pengakuan atas dedikasinya dalam
yang diberikan kepada semua orang tanpa pandang bulu, seperti karunia umum
yang diberikan Tuhan kepada seluruh umat manusia. Ini berarti bahwa Tuhan
memberikan rahmat, kasih, dan berkat-Nya kepada semua orang, tanpa memandang
status sosial, latar belakang, atau prestasi mereka. Anugerah umum ini hadir dalam
15
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
udara segar, matahari, makanan, dan kemampuan untuk merasakan cinta dan
kebahagiaan.
pengertian yang lebih dalam tentang kebenaran iman, dan tumbuh dalam hubungan
pribadi dengan Tuhan. Orang-orang yang menerima anugerah khusus ini mungkin
gereja, mengajar agama, atau hidup dalam ketaatan yang lebih tinggi terhadap
kehendak Tuhan.
rahmat umum dari Tuhan, hanya beberapa orang yang merespons panggilan
jenis anugerah yang berbeda namun saling melengkapi dalam pemenuhan spiritual
manusia.
16
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
BAB III
PENUTUP
Banyak. Model pemenuhan memandang semua agama benar akan tetapi hanya
berdasarkan pada apa yang ditekankan model pemenuhan. Terdapat beberapa dari
nas Alkitab yang menjelaskan dari sebuah konsep keselamatan melalui anugerah
khusus bagi orang-orang Kristen. Dalam Efesus 2:8-9, berbicara tentang kasih
karunia dari Allah, dimana untuk mengingatkan bagi semua orang bahwa
keselamatan kita adalah hasil dari anugerah Allah melalui iman, kata kunci
Kemudian dalam Roma 6:23, dikatakan dalam ayat ini merupakan sebuah
peringatan bahwa upah dari dosa adalah maut dan sebagaimana mestinya orang
yang berdosa tidak akan memperoleh sebuah keselamatan dari Allah, akan tetapi
karena kasih karunia Allah yang hidup kekal dalam Yesus Kristus, dimana dari
kematian Yesus dikayu salib adalah sebuah jalan untuk menebus dosa manusia dan
bagi setiap orang yang percaya serta berharap kasih pengampunan maka akan
sebuah pengingat bagi setiap orang bahwa sumber dari keselamatan hanya
diperoleh melalui Allah saja, berdasarkan juga pada konsep model pemenuhan yang
17
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
menegaskan bahwa keselamatan ada daripada Yesus dan tidak ada sumber lain dari
keselamatan dan dari pandangan model pemenuhan ini bahwa semua agama-agama
itu benar serta sama-sama mendapatkan anugerah umum dari Allah, akan tetapi
sumber dari keselamatan dan anugerah khusus (special grace) hanya didapati
melewati Yesus.
3.2. Kesimpulan
Kelompok menyimpulkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan
keberagaman budaya dan agama, termasuk memiliki enam agama resmi. Salah satu
Agama, di mana terdapat berbagai model pemahaman, salah satunya adalah model
Model pemenuhan ini muncul dalam usaha Agama Kristen untuk membangun
pemahaman yang seimbang dengan agama-agama lain. Anugerah dalam model ini
terbagi menjadi anugerah umum (common grace) dan anugerah khusus (special
serta moralitas agar dapat menahan diri dari dosa. Sikap orang Kristen terhadap
agama lain telah mengalami perubahan, dipengaruhi oleh teolog Augustinus, yang
lain, tetap memandang nilai agama-agama lain, dan terbuka untuk berdialog dengan
agama lain. Namun, model ini juga memiliki kekurangan, seperti berpotensi
memicu prasangka yang tidak baik dari agama lain saat berdialog dan menghalangi
dialog yang lebih baik antar umat beragama dengan mengakui hanya agama Kristen
yang benar.
18
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
DAFTAR PUSTAKA
Buku Cetak dan Buku Online
Armen. Buku Ajar Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Yogyakarta : Deepublish, 2015.
Diakses pada tanggal 23 Maret 2024. Buku Ajar Ilmu Sosial Dan Budaya
Dasar - Google Books.
GP, Harianto. Teologi Misi : dari Missio Dei menuju Missio Ecclesia. Yogyakarta:
ANDI, 2017.
Hashem, M. Misteri Darah Dan Penebusan Dosa di Mata Agama Purba, Yahudi,
Kristen dan Islam. Cipete: PT Hikmah, 20051. Diakses pada tanggal 22 Maret
2024.https://www.google.co.id/books/edition/Misteri_Darah_Penebusan_D
osa/rSsH7c6xJTcC?hl=id&gbpv=1&dq=Yesus+membayar+hutang+dosa&p
g=PA119&printsec=frontcover.
19
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
https://www.google.co.id/books/edition/Apologetika_Kristen/ZFVhEAAAQ
BAJ?hl=id&gbpv=1&dq=dosa+tidak+bisa+dibayar+dengan+perbuatan+bai
k&pg=PA109&printsec=frontcover.
Nieves, Lucy Cortes De. Saat Teduh. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 20091.
Situmorang, Jonar T.H. Peristiwa Penumpahan Tujuh Cawan Murka Allah : Mari
Belajar kitab Wahyu. Yogyakarta: ANDI, 2023. Diakses pada tanggal 22
Maret 2024.
https://www.google.co.id/books/edition/Peristiwa_Penumpahan_Tujuh_Ca
wan_Murka_A/Y47kEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=dosa+ibarat+hutang
&pg=PA25&printsec=frontcover.
Utomo, Karyo. Teologi Pembenaran : Pandangan Paulus dalam Kitab Roma (Jawa
Timur: Uwais Inspirasi Indonesia, 20231. Diakses pada tanggal 22 Maret
2024.
https://www.google.co.id/books/edition/TEOLOGI_PEMBENARAN_Pand
angan_Paulus_Dala/JhHYEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=upah+dosa+ad
alah+maut+menurut+Teologi+Kristen&pg=PA47&printsec=frontcover.
20
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis
Zakiya, Layla Nur. “Dialog Antra Agama: Sebuah Upaya Kerukunan Umat
Beragama”. Dalam Hidayatuna.com pada tanggal 27 Januari 2023. Diakses
pada tanggal 23 Maret 2024. Dialog Antar Agama: Sebuah Upaya Kerukunan
Umat Beragama - HIDAYATUNA.
Bahan Kuliah
21