A. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis perencanaan produksi massal
4.10 Membuat perencanaan produksi massal
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.1 Menyusul perencanaan produksi massal
3.10.2 Menganalisis perencanaan produksi massal
4.10.1 Menentukan perencanaan produksi massal
4.10.2 Membuat perencanaan sistematis produksi massal
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat mendeskripsikan sekaligus
menyusun perencanaan usaha dan produksi produk dengan penuh tanggung jawab, bekerja
keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat membuat produk missal.
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Deskripsi Alokasi
Kegiatan waktu
Tatap muka (Luar Jaringan) Dalam Jaringan
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas Mengucapkan salam, membagikan
dipersiapkan agar lebih kondusif untuk link presensi dan menyampaikan
proses belajar mengajar; kerapian dan tujuan dan manfaat pembelajaran
30
kebersihan ruang kelas (sebagian dari materi di menu Forum Google
menit
Iman), berdoa, presensi, menyiapkan Classroom dengan jabaran (10% x
media dan alat serta buku kompetensi dasar, materi tentang alokasi
2. Guru memberikan pertanyaan kepada perencanaan usaha produk waktu)
Pendahuluan
peserta didik mengenai materi minggu barang/jasa
yang lalu tentang perencanaan usaha dan
produksi.
3. Peserta didik bersama dengan
kelompoknya untuk memulai
mempelajari tentang produksi masal dan
siap siap membuat produk bersama.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Deskripsi Alokasi
Kegiatan waktu
Tatap muka (Luar Jaringan) Dalam Jaringan
1. Peserta didik berkumpul dikelompok 1. Peserta didik mengetahui tujuan
masing-masing untuk mendiskusikan pembelajaran dan manfaat apa
lembar kerja kelompok yang diberikan yang dipelajari
2. Peserta didik diminta
oleh guru dengan membaca buku
menghubungkan pembelajaran
referensi yang ada termasuk buku yang terdahulu dengan pembelajaran
ada di perpustakaan, maupun melalui yang akan
internet. dipelajari yakni tentang 300
2. Peserta didik mempresentasikan hasil menganalisis perencanaan usaha menit
diskusi dan kelompok lain saling produk barang/jasa (80% x
menanggapi. 3. Peserta didik diminta mengamati alokasi
gambar/video di menu Forum waktu)
3. Guru melakukan Penilaian Harian selama
Google Classroom maupun
45 menit (HOTS) membaca perencanaan usaha
4. Guru memberikanlembaran Job Sheet produk barang/jasaatau siswa bisa
untuk dikerjakan selama proses mencari referensi lain dari internet
Pembelajaran 4. Peserta didik dibimbing oleh Guru
Inti 5. Guru memberikan Panduan dalam untuk membentuk kelompok
mengerjakan lembaran tugas perencanaan 5. Guru membagikan tautan google
drive yang berisi Lembar Kerja
penyusunan produk missal.
Peserta Didik (LKPD)
6. Peserta didik membuat produk yang 6. Secara berkelompok peserta didik
sudah direncanakan bersama mendiskusikan LKPD yang berisi
kelompoknya, yang dipandu oleh guru. tentang proses kerja pembuatan
7. Peserta didik melakukan pemasaran hasil contoh produk barang/jasa
produk yang sudah dibuat. 7. Peserta didik mengadakan
pengamatan perencanaan usaha
produk barang/jasa yang ada di
masyarakat/lingkungan mereka.
8. Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan
memverifikasi/menguji kebenaran
hasil
pengamatan serta menuangkannya
dalam bentuk kesimpulan
1. Peserta didik diminta untuk Peserta didik membuat langkah-
mengumpulkan kertas kerjadan job sheet langkah kongkrit atau nyata 30
2. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti penerapan atau pengamalan dari menit
(10% x
yang tercantum dalam buku panduan job materi yang dipelajari tentang proses
alokasi
sheet perencanaan usaha produk barang waktu)
3. Pesertadidik membenahi alat alat yang dan jasa
dipakai dalam pembuatan produk.
Penutup
4. Guru bersama peserta didik menutup
pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang penyusunan
perencanaan usaha dan produksi. Dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran
hari ini bermanfaat untuk kita semua, dan
diakhiri dengan salam
A. Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Teliti dalam menyelesaikan masalah
1) Sangat teliti dalam menyelesaikan masalah dalam menyelesaikan masalah
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.10
BAB 1
PRODUKSI MASSAL
1. Pengertian Produksi Massal
Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu suatu benda atau menciptakan benda
baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Sedangkan massal berarti
mengikut sertakan atau melibatkan banyak orang. Sehingga produksi massal adalah
kegiatan memproduksi barang tertentu yang sudah ditentukan standar spesifikasinya dalam
jumlah besar melalui serangkaian operasi yang sama dengan produk sebelumnya.
2. Ciri-ciri Produksi Massal
a. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar
b. Biaya perunit rendah
c. Bertujuan menguasai pasar
d. Dijual di pasar bebas
e. Hampir tidak ada variasi produk
f. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
3. Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal
Kelebihan:
a. Hemat biaya
b. Efisiensi waktu
c. Tingkat keakuratan tinggi
d. Tingkat produksi cepat
Sedangkan kekurangannya adalah:
a. Kegiatan produksi sangat kaku
b. Kurang beragamnya variasi produk
c. Biaya mesin mahal
d. Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran
A. Perencanaan Produksi Massal
1. Pengertian Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dapat diartikan sebagai proses untuk memproduksi barang pada suatu
periode sesuai yang telah dijadwalkan melalui pengelolaan sumber daya seperti tenaga
kerja, bahan baku, dan peralatan. Perencanaan produksi berguna untuk mengarahkan
seluruh aktivitas rutin tenaga kerja.
2. Ruang Lingkup Perencanaan Produksi
a. Mempersiapkan rencana produksi
b. Membuat jadwal penyelesain produk
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
5) Desain akhir
c. Menetapkan Skala Produksi, meliputi:
1) Penetapan waktu
2) Penetapan kualitas
3) Menghitung Biaya
4) Penetapan tenaga kerja
5) Penetapan peralatan
6) Penetapan bahan baku
B. Indikator Keberhasilan tahapan Produksi Masal
Indikator ini merupakan bagian kegiatan meanajemen produksi yang bertujuan untuk
menciptakan kegunaan bentuk (form utility)
1. Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:
a. Produktifitas
b. Kapasitas
c. Kecepatan Pengiriman
d. Kualitas Produk
e. Kecepatan Proses
f. Fleksibilitas
2. Ukuran Kinerja Sistem Produksi, meliputi:
a. Ongkos produksi
b. Kualitas produk
c. Tingkat pelayanan
3. Ukuran Kinerja Produktivitas Mesin
Kinerja produktivitas mesin umumnya diukur menggunakan OEE (Overall Equipment
Effectiveness), sistem ini menggunakan 3 indikator yaitu: availabelity, performance dan
quality.
Tahap pengukuran menggunakan OEE yaitu:
a. Memulai dari pengukuran manual
b. Fokus pada kerugian
c. Menetapkan target tambahan
d. Memantau segala kebdala
e. Hati-hati dalam membuat perbandingan
C. Proses Produksi Massal
1. Pengertian Proses Produksi
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Proses produksi adalah suatu cara atau metode untuk menambah kegunaan suatu barang
dan jasa menggunakan faktor produksi yang ada agar lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.
2. Jenis-Jenis Proses Produksi
a. Berdasar wujud proses produksi:
1) Kimiawi
2) Perubahan Bentuk
3) Assembling
4) Transportasi
5) Penciptaan jasa administrasi
b. Berdasar arus proses produksi:
1) Terus menerus
2) Terputus-putus
3) Proses produksi campuran
c. Berdasar Penyelesaian Proses Produksi:
1) Tipe A (dapat diperiksa dengan mudah)
2) Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)
3) Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)
4) Tipe D (proses menggunakan mesin otomatis)
5) Tipe E (perusahaan dagang dan jasa)
d. Proses Produksi Berdasar Bahan Mentah
1) Analytic
2) Synthetic
3. Tujuan Proses Produksi:
a. Meningkatkan efisiensi
b. Meningkatkan Produktifitas
c. Meningkatkan Kualitas
4. Tahapan Proses Produksi:
Tahapan proses produksi akan berbeda beda untuk setiap pabrik, dicontohkan pada produk
sepeda motor, tahapan proses produksinya meliputi:
a. Penyediaan komponen
b. Injeksi plastik
c. Pengelasan
d. Pengecatan Logam
e. Dipping proses
f. Pengecatan plastik
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.11 Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi massal
4.11 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi massal
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.11.1 Menelaah indikator keberhasilan tahapan produksi massal
3.11.2 Menentukan indicator keberhasilan tahapan produksi massal
4.11.1 Menyusun indicator keberhasilan tahapan produksi missal
4.11.2 Membuat indikator keberhasilan tahapan produksi missal
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat malakukan perakitan sampai
pada pengujian produk barang dan jasa dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras,
toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran PBL Peserta didik dapat merakit produk.
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Tatap Muka ( Luar Jaringan) Dalam Jaringan waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas Mengucapkan salam,
dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses membagikan link presensi dan
belajar mengajar; kerapian dan kebersihan menyampaikan tujuan dan
ruang kelas (sebagian dari Iman), berdoa, manfaat pembelajaran materi di 30
presensi, menyiapkan media dan alat serta menu Forum Google Classroom menit
buku dengan jabaran kompetensi (10% x
2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta dasar, materi tentang indikator alokasi
Pendahuluan
didik mengenai materi minggu yang lalu keberhasilan produksi massal waktu)
tentang Perencanaan produk dan produksi
masal produk barang dan jasa,
3. Peserta didik bersama dengan kelompoknya
untuk memulai mempelajari tentang
Perencanaan produk dan produksi masal
produk barang dan jasa.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Teliti dalam menyelesaikan masalah
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
e. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelas
XII
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.11 bab 2
INDIKATOR KEBERHASILAN PRODUKSI MASSAL
A. Indikator Keberhasilan tahapan Produksi Masal
Indikator ini merupakan bagian kegiatan meanajemen produksi yang bertujuan untuk
menciptakan kegunaan bentuk (form utility)
1. Keberhasilan Manajemen Produksi, meliputi:
a. Produktifitas
b. Kapasitas
c. Kecepatan Pengiriman
d. Kualitas Produk
e. Kecepatan Proses
f. Fleksibilitas
2. Ukuran Kinerja Sistem Produksi, meliputi:
a. Ongkos produksi
b. Kualitas produk
c. Tingkat pelayanan
3. Ukuran Kinerja Produktivitas Mesin
Kinerja produktivitas mesin umumnya diukur menggunakan OEE (Overall Equipment
Effectiveness), sistem ini menggunakan 3 indikator yaitu: availabelity, performance dan
quality.
Tahap pengukuran menggunakan OEE yaitu:
a. Memulai dari pengukuran manual
b. Fokus pada kerugian
c. Menetapkan target tambahan
d. Memantau segala kebdala
e. Hati-hati dalam membuat perbandingan
B. Proses Produksi Massal
1. Pengertian Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu cara atau metode untuk menambah kegunaan suatu barang
dan jasa menggunakan faktor produksi yang ada agar lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan.
2. Jenis-Jenis Proses Produksi
a. Berdasar wujud proses produksi:
1) Kimiawi
Proses produksi yang menitik beratkan pada adanya proses analisis atau sintesis
serta senyawa kimia.Contoh Produksi pada peruhaan obat-obatan,tambang minyak
2) Perubahan Bentuk
Proses produksi yang pelaksanaan produksinya menitik beratkan pada perubahan
masukan (input) menjadi keluaran(output) sehingga di dapatkan penambahan
manfaat atau faedah dari barang tersebut
3) Assembling
Proses produksi yang dalam pelaksanaanya lebih menguntungkan pada proses
penggabungan dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang
bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
4) Transportasi
Proses Produksi yang menciptakan jasa (pelayanan) pemindahan tempat,baik berupa
barang atau manusia.
5) Penciptaan jasa administrasi
Suatu proses yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan
lain atau lembaga yang membutuhkan.
b. Berdasar arus proses produksi:
1) Terus menerus
Proses produksi barang atas dasar aliran produk dari satu operasi berikutnya tanpa
penempukan disuatu titik dalam proses
2) Terputus-putus
Pada jenis produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus
menerus dalam proses produksi
3) Proses produksi campuran
Tipe proses produksi ini merupakan penggabungan dari produksi terus-menerus dan
terputus-putus
c. Berdasar Penyelesaian Proses Produksi:
1) Tipe A (dapat diperiksa dengan mudah)
Pada tipe proses produksi A,setiap tahap proses produksi dilakukan dalam
perusahaan dapat diperiksa secara mudah.
2) Tipe B (dapat diperiksa dalam beberapa tahap)
Penyelesaian proses produksi daam perusahaan bersangkutan akan terdapat
beberapa ketergantungan dari masing-masinh tahap produksi
3) Tipe C (terdapat penggabungan komponen produk)
Perusahaan yang penyelesaian produksi dalam perusahaan bersangkutan akan
terdapat beberapa ketergantungan dari masing-masing tahap produksi
4) Tipe D (proses menggunakan mesin otomatis)
Proses produksi dilaksanakan dengan menggunakan mesin dan peralatan produksi
otomotis mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam perusahaan tersebut
dilengkapu dengan beberapa peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian
proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan.
5) Tipe E (perusahaan dagang dan jasa)
Merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan semacam ini menjadi agak
berbeda dengan beberapa perusahaan yang melaksanakan processing dalam proses
produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan
d. Proses Produksi Berdasar Bahan Mentah
1) Analytic
Merupakan suatu bentuk proses produksi yang menciptakan beberapa baranng dari
suatu jenis bahan mentah atau input
2) Synthetic
Yaitu proses menggabungan beberapa input atau bahan mentah menjadi satu barang
lain.
3. Tujuan Proses Produksi:
a. Meningkatkan efisiensi
b. Meningkatkan Produktifitas
c. Meningkatkan Kualitas
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.12 Menerapkan proses produksi massal.
4.12 Melakukan produksi massal
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.12.1 Mengklasifikasikan proses produksi massal
3.12.2 Mengurutkan proses produksi massal
3.12.3 Menerapkan proses produksi masal
4.12.1 Merancang produksi missal
4.12.2 Melakukan produksi massal
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat mendeskripsikan sekaligus
menyusun perencanaan usaha dan produksi produk dengan penuh tanggung jawab, bekerja
keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat mempraktekkan paparan
terhadap produk yang telah dibuatnya.
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Deskripsi Alokasi
Kegiatan waktu
Tatap muka (luar jaringan) Dalam Jaringan
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas Mengucapkan salam, membagikan link
dipersiapkan agar lebih kondusif untuk presensi dan menyampaikan tujuan
proses belajar mengajar; kerapian dan dan manfaat pembelajaran materi di
kebersihan ruang kelas (sebagian dari menu Forum Google Classroom 30 menit
Iman), berdoa, presensi, menyiapkan media dengan jabaran kompetensi dasar, (10% x
dan alat serta buku materi tentang indikator penerapan alokasi
2. Guru memberikan pertanyaan kepada produksi missal. waktu)
Pendahulu
an
peserta didik mengenai paparan diskriptif,
naratif, argumentative atau persuasive
tentang penerapan proses produksi massal
3. Peserta didik bersama dengan
kelompoknya untuk memulai mempelajari
paparan diskriptif, naratif, argumentative
atau persuasive tentang penerapan proses
produksi massal
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Deskripsi Alokasi
Kegiatan waktu
Tatap muka (luar jaringan) Dalam Jaringan
1. Peserta didik mengamati mempelajari 1. Peserta didik mengetahui tujuan
paparan diskriptif,naratif, argumentative pembelajaran dan manfaat apa yang
atau persuasive tentang produk barang/jasa. dipelajari
2. Setelah peserta didik mengamati dan 2. Peserta didik diminta
melakukan Tanya jawab menngenai menghubungkan pembelajaran
paparan diskriptif, naratif, argumentative terdahulu dengan pembelajaran yang
atau persuasive tentang produksi massal akan
3. Peserta didik berkumpul dikelompok dipelajari yakni tentang menganalisis 300
masing-masing untuk mendiskusikan perencanaan produk dan produksi menit
lembar kerja kelompok yang diberikan oleh masal produk barang dan jasa (80% x
guru dengan membaca buku referensi yang 3. Peserta didik diminta mengamati alokasi
ada termasuk buku yang ada di gambar/video di menu Forum waktu)
perpustakaan, maupun melalui internet. Google Classroom maupun
4. Peserta didik mempresentasikan hasil membaca perencanaan usaha produk
diskusi dan kelompok lain saling barang/jasa atau siswa bisa mencari
menanggapi. referensi lain dari internet
5. Guru melakukan Penilaian Harian selama 4. Peserta didik dibimbing oleh Guru
45 menit (HOTS) untuk membentuk kelompok
Inti
6. .Guru memberikan lembaran Job Sheet 5. Guru membagikan tautan google
untuk dikerjakan selama proses paparan drive yang berisi Lembar Kerja
diskriptif, naratif, argumentative atau Peserta Didik (LKPD)
persuasive tentang produksi massal 6. Secara berkelompok peserta didik
7. Guru memberikan Panduan dalam mendiskusikan LKPD yang berisi
mengerjakan lembaran tugas paparan tentang proses kerja pembuatan
diskriptif, naratif, argumentative atau contoh produksi massal produk
persuasive tentang produksi massal produk barang/jasa
barang/jasa 7. Peserta didik mengadakan
8. Peserta didik Mempraktekkan dalam pengamatan perencanaan usaha
membuat paparan tentang produk yang produk barang/jasa yang ada di
sudah dibuat. masyarakat/lingkungan mereka.
8. Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan
memverifikasi/mengujikebenaranhas
il
pengamatan serta menuangkannya
dalam bentuk kesimpulan
1. Peserta didik diminta untuk mengumpulkan Peserta didik membuat langkah-
kertas kerjadan job sheet langkah kongkrit atau nyata penerapan 30 menit
2. Pesrta didik mengumpulkan paparan yang atau pengamalan dari (10% x
telah dibuat dan di presentasikan materi yang dipelajari tentang proses alokasi
3. Peserta didik diberi tugas mandiri seperti perencanaan produksi massal produk waktu)
yang tercantum dalam buku panduan job barang dan jasa.
sheet
Penutup 4. Guru bersama peserta didik menutup
pembelajaran hari ini dengan memberikan
kesimpulan tentang paparan diskriptif,
naratif, argumentative atau persuasive
tentang produk barang/jasa. Dan mengajak
berdoa semoga pembelajaran hari ini
bermanfaat untuk kita semua, dan diakhiri
dengan salam
D. Penilaian Hasil Pembelajaran
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Soal tertulis : 1. Merancang 1. Berinteraksi dengan teman secara
1. Jelaskan pengertian produksi massal! produksi massal ramah
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Teliti dalam menyelesaikan masalah
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
e. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelas
XII
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.12
Dalam modul Pengelolaan Proses Produksi/Jasa dijelaskan bahwa produksi adalah setiap
kegiatan yang ditujukan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang/jasa yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan. proses produksi massal adalah cara bagaimana suatu
perusahaan melakukan kegiatan produksinya sesuai standar operasional prosedur untuk menciptakan
atau membuat produk secara massal
Cara menerapkan proses produksi massal terdiri dari beberapa tahapan. Proses produksi
biasanya dilakukan secara terus-menerus dengan hasil produksi yang berskala besar dan menggunakan
bantuan dari teknologi.
Tujuan utama dari validasi dan pengujian teknik adalah untuk mengidentifikasi setiap
dan semua risiko dari persyaratan yang diuraikan dalam PRD dan menemukan cara untuk
menghilangkan atau menguranginya secara signifikan
c. DVT (Design Validation and Testing) atau Validasi dan Pengujian Desain
Pada tahap validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and Testing),
tujuannya adalah untuk terus bekerja menuju tampilan dan nuansa akhir produk. Dalam tahap ini
manajer produksi akan memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi persyaratan bentuk
akhir, kesesuaian, dan estetika yang diuraikan dalam PRD. Bahan dan komponen yang dipilih
merupakan bahan yang dipakai pada versi produksi akhir.
d. PVT (Production Validation and Testing) atau Validasi dan Pengujian Produksi
Tahap selanjutnya merupakan tahap validasi dan pengujian produksi atau PVT (Production
Validation and Testing) atau pre-produksi, yaitu memastikan bahwa produk DVT milik sebenarnya
dapat diproduksi dengan volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.Dalam tahap ini,
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
terdapat beberapa kemungkinan terburuk, yaitu perlu melalui perbaikan besar-besaran atau
perubahan desain agar produk kamu siap untuk produksi massal.
e. Proses Produksi
Tahap terakhir dalam produksi massal adalah proses produksi. Pada tahap ini, sebagian
besar tanggung jawab ada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan
mengujinya untuk memenuhi permintaan produksi.Namun, manajer produksi tetap memiliki
tanggung jawab untuk memastikan kualitas dan hasil produksi tetap tinggi sementara biaya mulai
menurun.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.13 Menerapkan metode perakitan produk barang/jasa
4.13 Melakukan perakitan produk barang/jasa
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.13.1 Mengemukakan metode perakitan produk barang/ jasa
3.13.2 Menerapkan metode perakitan produk barang/ jasa
4.13.1 Menyusun alat danbahan
4.13.2 Melakukan kegiatan perakitan produk barang/jasa sesuai prosedur
4.13.3 Mendiskusikan metode perakitan produk barang / jasa
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat melakukan kegiatan
perakitan produk barang/jasa sesuai prosedur barang dan jasa dengan penuh tanggung jawab,
bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat mendiskusikan metode
perakitan produk barang / jasa.
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Tatap muka (Luar Jaringan) Dalam jaringan waktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas Mengucapkan salam,
dipersiapkan agar lebih kondusif untuk membagikan link presensi dan
proses belajar mengajar; kerapian dan menyampaikan tujuan dan
kebersihan ruang kelas (sebagian dari Iman), manfaat pembelajaran materi di 30 menit
berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat menu Forum Google Classroom (10% x
serta buku dengan jabaran kompetensi dasar, alokasi
Pendahuluan
2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta materi tentang metode perakitan waktu)
didik mengenai materi minggu yang lalu produk barang dan jasa
tentang paparan diskriptif, naratif,
argumentative atau persuasive tentang
perakitan produk barang/ jasa,
3. Peserta didik bersama dengan kelompoknya
untuk memulai mempelajari tentang
mendiskripsikan perakitan produk barang
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
c. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif Kelas XII
d. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Pemesinan Kelas XII
e. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelas
XII
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.13
2. Prosedur Perakitan
Prosedur perakitan ke dalam beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Penyelesaian
1. Sistem perakitan
Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini
tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk
yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu
:
Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional
atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang
spesifik atau khusus.
Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi,
elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat
bantu yang lebih khusus.
Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan
perakitan yaitu;
Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja
Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah
massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik,
perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.
A. Kompetensi Dasar
3.14 Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa
4.14 Melakukan pengujian fungsi produk barang/jasa
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.14.1 Menjabarkan Prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ jasa
3.14.2 Menerapkan prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ jasa
3.14.3 Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ jasa
4.14.1 Melakukan pengujian fungsi produk barang/jasa berdasarkan contoh
4.14.2 Mendemonstrasikan pengujian fungsi produk barang/ jasa berdasarkan tugas
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat menilai perkembangan usaha
dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat melakukan penilaaian
perkembangan usaha
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya
jawab dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokas
Tatap muka (luar jaringan) Dalam jaringan iwaktu
1. Guru memberikan salam, kemudian kelas Mengucapkan salam, membagikan 30
dipersiapkan agar lebih kondusif untuk link presensi dan menyampaikan menit
proses belajar mengajar; kerapian dan tujuan dan manfaat pembelajaran x
kebersihan ruang kelas (sebagian dari Iman), materi di menu Forum Google 4 kali
berdoa, presensi, menyiapkan media dan alat Classroom dengan jabaran pertem
serta buku kompetensi dasar, materi tentang uan =
Pendahuluan 2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta Prosedur pengujian kesesuaian 120’
didik mengenai materi minggu yang lalu fungsi produk barang/jasa
tentang paparan diskriptif, naratif,
argumentative atau persuasive tentang
perakitan produkbarang/jasa,
3. Peserta didik bersama dengan kelompoknya
untuk memulai mempelajari tentang
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
4. Sumber Belajar :
a. Buku teks pelajaran Kewirausahawan
b. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Kelas XII
c. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
Otomotif Kelas XII
d. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Pemesinan Kelas XII
e. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelas
XII
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.14 bab 3
A. PENGUJIAN PRODUK
1. Hakikat Pengujian Produk
Pengujian produk merupakan kegiatan penting untuk menjamin kualitas produk di
pasaran,sebelum sebuah produk dipasarkan perlu dilakukan pengujian produk terlebih
dahulu.Pengujian produk dilakukan degan pengukuran terhadap sifat dan kinerja produk
tersebut sesuai standar tertentu.
Proses pengukuran sifat atau kinerja suatu produk inilah yang disebut dengan pengujian
produk.Jadi pengujian produk adalah segala proses yang dilakukan oleh seorang
peneliti,baik melalui pengukuran kinerja, keamanan, kualitas dan kesesuaian produk
terhadap standar yang telah ditetapkan.
Bagi produsen,hasil pengujian produk berguna dalam pengarsipan dan untuk
mendapatkan hak paten atas produknya.Selain itu,pengujian produk dapat digunakan
sebagai persyaratan dalam peluncuran produk baru.Data hasil pengujian produk dapat
digunakan sebagi rujukan ang tepat agar mendapatkan lisensi untuk proses produksi dan
penjualan.
Pada dasarnya standarisasi harus memuat dua hal yaitu standar teknik dan standar
manajemen.Standar teknik adalah serangkaian persyaratan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan meliputi bahan,produk dan layanan. Jika bahan,produk atau jasa gagal
memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku maka produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut dinilai tidak memenuhi spesifiksi standar.Sedangkan standarisasi
manajemen adalah struktur tugas,prosedur kerja,system manajemen dan standar kerja
dalam bidang kelembagaan,usaha serta keuangan.
Standarisasi nasional merupakan salah satu instrument regulasi teknis yang dapat
melindungi kepentingan konsumen nasional dan produsen produk dalam negeri.Melalui
regulasi teknis yang berbasiskan standarisasi dapat mencegah beredarnya barang - barang
yang tidak bermutu dan berbahaya di pasar domestik serta mencegah masuknya barang
impor yang bermutu rendah.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan.
4.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk standar
operasional
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.15.1 Menganalisis hasil produk dengan rancangan produk
3.15.2 Membandingkan hasil produksi dengan rancangan
3.15.3 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan
4.15.1 Menentukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk standar
operasional
4.15.2 Melakukan pemeriksaan produk sesuai kriteria kelayakan produkstandar operasional
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat menentukan pemeriksaan
produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk standar operasional dengan penuh tanggung
jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat melakukan pemeriksaan
produk sesuai kriteria kelayakan produkstandar operasional
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya
jawab dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
e. Buku teks Produk Kreatif dan Kewirausaan Program Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelas
XII
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.15 bab 4
A. EVALUASI dan PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
1. Pengertian Evaluasi Produk
Sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi tentu harus
melakukan evaluasi terhadap produknya sebelum diluncurkan ke pasaran.Untuk
menghasilkan barang yang bermutu,perusahaan harus menentukan standar kualitas secara
jelas.Pentingnya melakukan evaluasi produk agar perusahaan bisa memantau setiap
kerusakan produk kemudian dicari penyebabnya dan segera dilakukan perbaikan.
Evaluasi produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang
akan dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan
akhir,diperbaiki,dimodifikasi,ditingkatkan atau dihentikan.
Adapun factor yang biasa dipakai dalam mengevaluasi kepuasan produksi manufaktur
menurut Garvin dalam Lovelock (1994),antara lain meliputi aspek sebagai berikut :
a. Reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.Dalam hal ini konsumen
melihat kinerja ( performance ) karakteristik operasi pokok dari produk inti yang
dibeli.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar berkaitan
dengan pilihan pengembangan.
c. Kehandalan ( reliability ),yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau
gagal digunakan.Berkaitan dengan kemungkinan suatu produk melaksanakan
fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi ( conformance to specification ),yaitu sejauh mana
karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.
e. Daya tahan ( durability ) berakaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
digunakan.Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa pakai suatu
produk.
f. Kemampuan pelayanan (serviceability),merupakan karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan kompetensi,kenyamanan,mudah direspirasi serta penanggulangan keluahan
yang memuaskan.
g. Estetika ( estebility ) merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga
berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan
pribadi.
h. Kualitas yang dirasakan ( perceived quality ) bersifat subjektif,berkaitan dengan
perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk tersebut seperti meningkatkan harga
diri,biasanya merupakan karakteristik yang berhubungan dengan reputasi.
2. Penentuan Kualitas Produk dan Pengendalian Mutu Produk
Adapun standar dari kualitas suatu produk ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-
hal sebagai berikut:
a. Kualitas produk pesaing
Minimal perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas yang sama dengan
pesaing bahkan sedapat mungkin lebih baik dari produk pesaing.
b. Manfaat akhir dari produk
Apakah produk tersebut sebagai produk akhir atau produk perantara untuk
diproduksi lebih lanjut
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa.
4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.16.1 Membedakan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasive tentang
produk/jasa
3.16.2 Mengemukakan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasive tentang
produk/jasa
4.16.1 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
4.16.2 Mempresentasikan paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang
produk/jasa
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat membedakan paparan
deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasive tentang produk/jasa dengan penuh
tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat mempresentasikan paparan
deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.16
1. Pengertian Deskriptif
Paparan deskriptif berisi penjelasan singkat mengenai produk/jasa yang ditawarkan. Ciri-ciri
paparan deskriptif:
a. Menggambarkan atau melukiskan suatu objek seperti benda, tempat dan suasana tertentu.
b. Melibatkan panca indra.
c. Menjelaskan ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian
secara terperinci.
d. Banyak ditemukan kata-kata atau frase bermakna keadaan atau kata sifat.
Contoh:
Spanduk adalah kain rentangan yang berisi slogan, propaganda, bisa juga berisi berita yang
ingin disampaikan kepada khalayak umum. Spanduk digunakan sebagai media informasi yang
dibuat dengan menggunakan cat atau bisa juga dengan sablon dan cat mesin. Biasanya spanduk
dipasang membentang di tepi jalan agar mudah dibaca dan dilihat oleh masyarakat yang lewat
di jalan tersebut.
Seiring dengan perkembangan zaman yang serba modern juga berpengaruh pada spanduk.
Dimana saat ini keberadaan spanduk justru semakin populer dan ditawarkan dengan harga yang
terjangkau. Tak hanya itu, kini proses pembuatan spanduk juga lebih cepat bahkan ada yang
hanya dalam hitungan jam saja. Hal ini tentu akan sangat menguntungkan perusahaan atau
bisnis yang ingin mempromosikan produk atau jasanya pada masyarakat.
Sebagai media promosi, spanduk tentunya tak hanya berisi tulisan saja melainkan juga bisa
berisi gambar. Perpaduan warna, tulisan dan gambar pastinya akan menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat untuk membacanya sehingga informasi yang terdapat pada spanduk
bisa tersampaikan dengan baik.
2. Naratif
Paragraf naratif adalah jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah, peristiwa, atau
pengalaman pribadi berdasarkan urutan-urutan kejadian atau peristiwa. Paragraf naratif
merupakan paragraf yang berisi tentang pemaparan suatu kejadian yang dirangkai dalam
kesatuan waktu.
Unsur yang harus termuat dalam paparan naratif, diantaranya:
a. Kesatuan (kohesi); kalimat dalam paragraf bersama-sama mendukung suatu hal atau tema
tertentu.
b. Kepaduan (koherensi); kalimat yang membangun paragraf saling terkait antara kalimat yang
satu dan kalimat lainnya yang membentuk paragraf tersebut.
c. Kelengkapan; paparan dibangun oleh beberapa kalimat yang terdiri atas kalimat utama dan
kalimat uraian atau penjelas.
d. Kevariasian; kalimat yang membangun paparan tersebut bervariasi, baik dari segi struktur
kalimat, bentuk kata, maupun pilihan kata (diksi) yang digunakan.
Contoh:
Percetakan spanduk adalah usaha yang munkin sebagaian orang sulit dikarenakan memiliki
peralatan yang banyak dalam merintis usaha ini kita harus siap dari segi keuagan dan
manajemen agar menjadi pengusaha percetakan yang.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
3. Argumentatif
Paragraf argumentasi adalah sebuah paragraf yang gagasan utamanya dikembangkan dengan
memaparkan pendapat, ulasan, pokok bahasan dan ide pribadi penulisnya. Tujuan dari paragraf
argumentasi yakni untuk meyakinkan serta mempengaruhi pembaca agar mempunyai pendapat
yang sama dengan pendapat penulis.
Penyusunan
a. Menentukan lebih dahulu produk dan topik argumentasi yang akan disusun.
b. Menentukan tujuan penulisan argumentasi.
c. Mencari bahan yang cukup dan dapat dikembangkan dari topik yang telah dipilih.
Contoh:
Spanduk adalah salah satu media yang banyak digunakan baik formal dan non formal, spanduk
digunakan untuk mempromosikan berbagai hal baik berupa produk dagangan maupun produk
jasa
Saat ini spanduk sangat dibutuhkan karena tak lama lagi kita akan melaksanakan pesta
demokrasi oleh karena itu spanduk sangat dibutuhkan sebagai media promosi
4. Persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan untuk mempengaruhi, mengimbau,
membujuk, atau merayu pembaca sehingga terpengaruh untuk mengikuti keinginan penulis.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan emotif yang berusaha membangkitkan dan
merangsang emosi, ciri-cirinya:
a. Ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
b. Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus menimbulkan kepercayaan para pembaca.
d. Dapat menciptkakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis
dengan pembaca.
e. Sedapat mungkin menghindari konflik.
f. Memerlukan fakta dan data.
Penyusunan:
a. Menentukan produk.
b. Merumuskan tujuan.
c. Mengumpulkan data.
d. Menyusun kerangka karangan.
e. Mengembangkan kerangka karangan.
Syarat penyusunan paparan persuasive:
a. Pilihan kata; memilih kata yang tepat dan menarik.
b. Kemampuan mengolah emosi pembaca; gunakan kalimat ajakan, berisikan pesan yang bisa
mempengaruhi, memiliki maksud atau tujuan dari penulis yang ingin disampaikan.
c. Bukti/fakta; menambahkan bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang kita tulis dalam
paparan persuasif.
Contoh:
Desain percetakan spanduk sangat cocok umtuk mempromosikan berbagai hal yang ingin
dipromosikan dengan melakukan promosi dengan spanduk diharapkan dapat menambah
peminat dari produk yang dipromosikan dan menambah omzet baik dari penjualan maupun
penggemar.
5. Jasa
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud fisik (intangible) dan tidak
menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produk jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun
tidak.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.17 Menentukan media promosi.
4.17 Membuat media promosi berdasarkan segmentasi pasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.17.1 Mengklasifikasikan jenis – jenis media promosi
3.17.2 Memilih jenis jenis media promosi yang sesuai
3.17.3 Menentukan strategi promosi berdasarkan segmentasi pasar
3.17.4 Menentukan media promosi yang efektif dan efisien
4.17.1 Merancang desain media promosi
4.17.2 Membuat media promosi yang efektif dan efisien
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat memilih jenis jenis media
promosi yang sesuai dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat menentukan strategi
promosi berdasarkan segmentasi pasar
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
menuangkannya dalam
bentuk kesimpulan
1. Peserta didik diminta untuk Peserta didik membuat 30 menit
mengumpulkan kertas kerjadan job langkah-langkah kongkrit x
10 kali
sheet atau nyata penerapan atau
pertemua
2. Peserta didik diberi tugas mandiri pengamalan dari n = 300’
seperti yang tercantum dalam buku materi yang dipelajari tentang
panduan job sheet proses Prosedur kesesuaian
Penutup 3. Guru bersama peserta didik menutup hasil produk dengan
pembelajaran hari ini dengan rancangan
memberikan kesimpulan tentang
membuat laporan keuangan Dan
mengajak berdoa semoga pembelajaran
hari ini bermanfaat untuk kita semua,
dan diakhiri dengan salam
Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.17 bab 4
MEDIA PROMOSI
Media promosi merupakan sarana yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan
mengenai suatu produk yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Saat ini, ada banyak media promosi
yang bisa Anda gunakan untuk mempromosikan produk.
A. Macam-Macam Media Promosi Paling Umum:
Jika Anda memiliki usaha yang mengharuskan melakukan promosi, Anda dapat menggunakan
salah satu dari beberapa macam media promosi di bawah ini.
1. Media internet : Media promosi terkinin yang bisa Anda gunakan adalah dengan
menggunakan media internet. Untuk melakukan promosi menggunakan media ini, Anda bisa
menggunakan media sosial seperti website, WA, BBM, Facebook maupun Instagram. Untuk
melakukannya cukup mudah, Anda hanya perlu memposting foto produk yang akan anda
pasarkan di website ataupun media sosial lainnya. cara melakukan promosi dengan
menggunakan media internet cukup mudah dan Anda tidak perlu membutuhkan biaya yang
mahal.
2. Brosur: Media promosi yang pertama adalah brosur. Brosur dicetak dalam jumlah banyak dan
dengan kualitas yang bagus. Selain itu, brosur juga bisa diterbitkan secara tidak berkala pada
kesempatan tertentu jika dibutuhkan.
Sebagai contoh apabila mengadakan suatu event tertentu, maka media promosi yang paling
praktis untuk menarik masyarakat adalah menggunakan brosur. Brosur yang terdiri dari
lembaran satu muka ataupun bolak balik dan memiliki lipatan, biasa disebut dengan leaflet.
3. Poster: Poster merupakan salah satu sarana yang digunakan untk melakukan promosi yang
paling umum digunakan dan banyak dijumpai di tempat-tempat umum yang strategis. Dengan
ukuran yang relative besar, poster sangat berpotensi menarik perhatian pembaca yang
mengarah pada pesan merek. Agar lebih banyak dilihat, poster harus didesain semenarik
mungkin.
4. Banner: Banner biasanya dicetak dalam ukuran yang besar dan dipasang pada tempat-tempat
yang mudah dilihat orang. Bentuk dan teknik pemasangan banner juga bervariasi. Agar mudah
dipindahkan, biasanya banner dipasang pada rangka yang berbentuk X. Banner ini dikenal
dengan istilah X-banner.
5. Televisi: Televisi adalah sarana untuk melakukan promosi yang paling banyak menarik banyak
pelanggan. Media promosi yang satu ini bisa menampung banyak iklan. Namun, karena
pembuatan iklan di televisi membutuhkan banyak waktu maka biaya untuk melakukan promosi
di televisi juga sangat mahal. Selain itu, durasi iklannya juga maksimal hanya 1 menit, hal itu
dikarenakan karena pengiklanannya harus bergantian dengan iklan-iklan yang lain.
Selain media promosi yang sudah disebutkan di atas, masih banyak lagi sebenarnya media yang
dapat digunakan untuk memasarkan produk. Kreativitas dan ketepatan segmen pasar menjadi
kuncinya. Berikut ini berbagai promotion item yang juga lazim digunakan sebagai merchandise:
a. Calendar
b. Mug
c. Topi
d. gantungan kunci
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Dari macam-macam media promosi di atas, manakah media yang sering Anda gunakan? Sebelum
melakukan promosi, akan lebih baik jika Anda memperhitungkan budget yang dimiliki agar tidak
terjadi pembengkakan dana dan tidak merugikan Anda sendiriBagi Anda para UMKM yang ingin
menambah keilmuan tentang dunia bisnis dan kewirausahaan maupun ekonomi kreatif, dapat
mengikuti webinar yang diadakan oleh Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ), suatu event tahunan yang .
diselenggarakan atas kerjasama dan sinergi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bank Indonesia Jawa
Barat, Dekranasda Jawa Barat, Otoritas Jasa Keuangan, dan Perbankan dengan mengunjungi halaman
berikut ini.
B. Tujuan Promosi
Orang melakukan promosi untuk mencapai suatu tujuan tertentu, adapun tujuan promosi
berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber adalah :
1. Untuk menyebarkanluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen yang potensial
2. Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas konsumen tersebut
3. Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan
4. Untuk membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan dengan produk kompetitor
5. Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan
6. Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk
1. Jenis-Jenis Promosi
Ada banyak sekali jenis dan cara orang melakukan promosi, beda produk atau jasa beda pula cara
dan media promosinya. Berikut ini adalah jenis-jenis promosi yang biasa kita lihat seperti dikutip dari
Wikipedia :
a. Promosi secara fisik
Promosi dapat diadakan di lingkungan fisik yang biasanya dilakukan pada acara-acara tertentu
atau event-event khusus yang diadakan di suatu tempat seperti pameran, bazar, festival, konser, dan
semacamnya. Biasanya para penjual membuka semacam “stand” atau “booth” untuk menampilkan dan
menawarkan produk atau jasanya.
Kelebihan jenis promosi secara fisik dan langsung adalah dapat menjangkau langsung para calon
konsumen, mereka dapat secara langsung melihat produk atau jasa yang ditawarkan, dan dapat
langsung bertanya segala sesuatu hal mengenai produk atau jasa tersebut, dan dari pihak penjual hal ini
dimanfaatkan untuk membujuk dan merayu calon konsumen agar membeli produk atau jasa yang
mereka tawarkan pada saat itu juga. Ya, interaksi di lapangan sangat memungkinkan orang langsung
melakukan pembelian.
Kekurangan cara promosi secara fisik adalah sangat terbatasnya jumlah calon konsumen karena hanya
diadakan di lingkungan atau area tertentu seperti perkantoran, kampus, sekolah, dan semacamnya.
Kekurangan cara promosi melalui media tradisional adalah membutuhkan biaya yang sangat
besar, karena melibatkan media-media besar seperti televisi, penyedia papan billboard, dan lain
sebagainya.
c. Promosi melalui media digital
Jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan social media atau jejaring
social. Ini adalah cara modern untuk berpromosi karena memungkinkan orang melihat produk atau jasa
yang dipromosikan melalui teknologi terkini seperti ponsel atau laptop. Banyak para pengusaha yang
sudah beralih menggunakan media digital sebagai strategi promosi mereka karena memang media
digital saat ini merupakan cara paling efektif untuk menjangkau konsumen mereka setiap hari. Lebih
dari 2,7 miliar orang menggunakan internet di seluruh dunia, yaitu sekitar 40% dari populasi dunia.
67% dari semua pengguna internet secara global menggunakan media sosial.
Kelebihan promosi menggunakan media digital adalah dapat menjangkau orang secara sangat
luas dengan waktu dan biaya yang efisien.
Kekurangannya berpromosi dengan media digital adalah banyak sekali kompetitor atau pesaing
yang ikut bermain didalamnya. Tugas yang cukup berat bagi para pemasar agar lebih kreatif lagi dalam
berpromosi di media digital ini agar lebih menarik calon konsumen dibandingkan kompetitor.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.18 Menyeleksi strategi pemasaran
4.18 Melakukan pemasaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.18.1 Menentukan cara Menyeleksi strategi pemasaran
3.18.2 Mendeteksi letak kekurangan perencanaan strategi pemasaran
4.18.1 Menyusun data perencanaan pemasaran
4.18.2 Mengevaluasi hasil strategi pemasaran
B. TujuanPembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat menentukan cara menyeleksi
strategi pemasaran dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat mendeteksi letak kekurangan
perencanaan strategi pemasaran
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.18
Pengertian Segmentasi Pasar, Syarat, Manfaat, Prosedur Dan Jenisnya Dalam Bisnis
Segmentasi pasar merupakan dinamika yang terkait dengan bisnis/usaha. Maka dari itu, unsur-
unsur seputar segmentasi pemasaran produk harus dipahami oleh pengusaha. Akan tetapi, tidak semua
pebisnis mengetahui hal-hal terkait hal ini. Atas dasar itu, di artikel berikut akan dijelaskan pengertian,
syarat, manfaat, prosedur, dan jenis menentukan segmentasi konsumen dalam bisnis.
Jika ingin membuat segmentasi pasar tentukan dulu poin-poin penting yang menjadi target
strategis. Pastikan target tersebut masuk akal sehingga bisa dicapai melalui sistem segmentasi.
Target dari segmentasi pemasaean perusahaan disebut juga pasar tertarget. Dari sini akan muncul
pemetaan pasar mana yang diprioritaskan dan yang tidak.
4. Pasar Lebih Heterogen dan Target Luas
Silakan buat segmentasi pasar tetapi pastikan pasar tertarget tetap luas. Karena jika terlalu
sempit, jumlah konsumen lebih sedikit. Artinya keuntungan penjualan perusahaan juga sangat kecil.
Manfaat Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah strategi pemasaran yang bagus. Karena di dalamnya ada beberapa manfaat
yang menguntungkan perusahaan. Ini dia manfaat-manfaat yang dimaksud:
1. Gagasan Pemasaran Lebih Jelas
Manfaat yang pertama adalah gagasan pemasaran menjadi lebih jelas. Karena sebelum men-
suplai barang perusahaan sudah mengantongi data konsumen yang akan membeli produk.
Data-data ini tidak hanya terkait dengan karakteristik dan kebutuhan konsumen saja. Tetapi juga animo
atau kemampuan daya beli masyarakat. Oleh karena itu perusahaan bisa menentukan gagasan
pemasaran yang lebih tepat sesuai data-data konsumen.
2. Lebih Mudah Mengatur Produk
Dengan adanya segmentasi pasar bisa dipastikan pengaturan produk menjadi lebih mudah.
Karena sasaran konsumen dari produk tersebut sudah ada. Sehingga pihak perusahaan tinggal
memasarkan saja.
Ini pula yang menjadi alasan mengapa pemasaran pasca segmentasi pasar lebih efektif dan efisien.
Karena peluang produk laris dibeli konsumen lebih besar dibandingkan yang tidak menerapkannya.
Nantinya hasil analisis ini akan menjadi langkah awal pengelompokan sesuai dengan sikap, motivasi
dan penyebab-penyebabnya yang sama.
3. Profiling Stage
Profiling Stage adalah prosedur segmentasi pasar yang mana perusahaan mulai
mengidentifikasi beberapa kelompok konsumen. Patokannya adalah data survei di awal ditambah data-
data hasil analisis konsumen.
Dari proses identifikasi ini akan muncul nama-nama kelompok konsumen yang akan dijadikan target
penjualan. Nah, jika semuanya sudah lengkap baru produk dipasarkan kepada mereka sesuai dengan
informasi yang sudah didapatkan.
A. Kompetensi Dasar
3.19 Menilai perkembangan usaha
4.19 Membuat bagan perkembangan usaha
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.19.1 Menentukan cara Menilai perkembangan usaha
3.19.2 Mendeteksi letak kekurangan perkembangan usaha
4.19.1 Menyusun data pembuatan bagan perkembangan usaha
4.19.2 Mengevaluasi data bagan perkembangan usaha
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat menyusun data pembuatan
bagan perkembangan usaha dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan
bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat mengevaluasi data bagan
perkembangan usaha
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
Aspek Yang Dinilai
Nama Sistematika Jumlah
No Nilai
Siswa Komunikasi Penyampaia Wawasan Keberanian Antusias Penampilan Skor
n Pesan
1
2
3
Pedoman penskoran:
Baik Sekali, skor = 4
Baik, skor = 3
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Cukup, skor =2
Kurang, skor =1
Pedoman Penilaian
Nilai = Skor perolehan x 100
Skor maksimal
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.19
PERKEMBANGAN USAHA
Pengertian perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri agar dapat
berkembang menjadi lebih baik lagi dan agar mencapai pada satu titik atau puncak menuju kesuksesan.
Perkembangan usaha di lakukan oleh usaha yang sudah mulai terproses dan terlihat ada kemungkinan
untuk lebih maju lagi.
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Koperasi merupakan langkah
yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian
terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan
dan tingkat kemiskinan. Dengan demikian upaya untuk memberdayakan UMKM harus terencana,
sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro, meso dan mikro yang meliputi (1) penciptaan
iklim usaha dalam rangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta menjamin kepastian
usaha disertai adanya efisiensi ekonomi; (2) pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM
untuk meningkatkan akses kepada sumber daya produktif sehingga dapat memanfaatkan kesempatan
yang terbuka dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia; (3) pengembangan
kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah (UKM); dan (4) pemberdayaan
usaha skala mikro untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan usaha
ekonomi di sektor informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga
miskin. Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati
dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikro dan kecil.
Para pelaku bisnis adalah agen membutuhkan kemampuan untuk memobilisasi modal, memanfaatkan
sumber daya alam, menciptakan pasar dan mempertahankan bisnis mereka. Dia mampu
mengkombinasikan kekuatan, kemampuan, kapasitas untuk mengelola sumber daya untuk
memanfaatkan kesempatan² menjadi kegiatan yang menguntungkan. Meskipun dikatakan bahwa
pengusaha tidak diciptakan, juga disepakati bahwa pengusaha tidak dilahirkan sebagai seorang
pengusaha. Fakta-fakta ini mengarahkan kita pada kenyataan bahwa para pengusaha yang mempunyai
potensi dapat mempelajari bisnis, berorientasi, meningkatkan motivasi dan dirangsang untuk memulai
bisnis. Demikian pula, orang-orang dengan potensi tertentu (akan menjadi pengusaha / wanita) harus
diidentifikasi dan dikembangkan melalui pelatihan. Apalagi saat ini Indonesia sedang berupaya untuk
mengatasi kondisi krisis pada saat ini, maka usaha² skala kecil sangat membutuhkan kemampuan
bertahan atau bahkan dikembangkan.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA KECIL
Untuk itu harus ada strategi yang tepat, yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut ini :
Pertama, peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, di samping juga
teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting. Hal ini telah banyak dibahas dalam
berbagai forum, seminar, kepustaka an dan sebagainya.
Kedua, peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas,
mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan produksi, dan prasarana
serta sarana pemasaran. Khususnya, bagi usaha kecil di perdesaan, prasarana ekonomi yang
dasar dan akan sangat membantu adalah prasarana perhubungan.
Ketiga, kewirausahaan, seperti yang telah dikemukakan di atas. Dalam hal ini
pelatihanpelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha
teramat penting. Namun, bersamaan dengan atau dalam pelatihan itu penting pula ditanamkan
semangat wirausaha. Bahkan hal ini harus diperluas dan dimulai sejak dini, dalam sistem
pendidikan kita, dalam rangka membangun bangsa Indonesia yang mandiri, yakni bangsa niaga
yang maju dan bangsa industri yang tangguh. Upaya ini akan memperkuat proses transformasi
ekonomi yang sedang berlangsung karena didorong oleh transformasi budaya, yakni
modernisasi sistem nilai dalam masyarakat.
Keempat, kelembagaan. Kelembagaan ekonomi dalam arti luas adalah pasar. Maka
memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian agar
bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan.
Kelima, kemitraan usaha. Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting dan strategis
bagi pengembangan usaha ekonomi rakyat. Kemitraan telah terbukti berhasil diterapkan di
negara-negara lain, sepeti keempat macan Asia, yaitu Taiwan, Hongkong, Singapore, dan
Korea Selatan, dan menguntungkan pada perkembangan ekonomi dan industrialisasi mereka
yang teramat cepat itu.
Kemitraan, seperti sudah sering saya kemukakan dalam berbagai kesempatan, bukanlah
penguasaan yang satu atas yang lain, khususnya yang besar atas yang kecil. Kemitraan harus
menjamin kemandirian pihak-pihak yang bermitra, karena kemitraan bukan merger atau
akuisisi. Untuk dapat berjalan secara berkesinambungan (sustainable), kemitraan harus
merupakan konsep ekonomi, dan karenanya menguntungkan semua pihak yang bermitra, dan
bukan konsep sosial atau kedermawanan. Kemitraan jelas menguntungkan yang kecil, karena
dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi, kewirausahaan, dan manajemen
yang dikuasai oleh usaha besar. Akan tetapi, kemitraan juga menguntungkan bagi yang besar
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
karena dapat memberikan fleksibilitas dan kelincahan, di samping menjawab masalah yang
sering diha dapi oleh usaha -usaha besar yang disebut diseconomies of scale. Kemitraan dengan
demikian dapat meningkatkan daya saing baik bagi usaha besar maupun usaha kecil. Dengan
kemitraan bisa dikendalikan gejala monopoli, tetapi tetap diperoleh efisiensi dan sinergi
sumber daya yang dimiliki oleh pihak-pihak yang bermitra.
B. Start-up Stage
Dalam t ahap ini, bisnis sedang dalam masa -masa yang krit is. Segala maca m
stres, kecemasan, dan ket idakpast ian berku mpul menjadi sat u dalam t ahap ini.Pada
t ahap ini anda biasanya masih dalam masa “meraba -raba” dan masih berusaha
memvalidasi ide/konsep anda. Tak jarang realisasi biaya akan jauh lebih besar
daripada anggaran. Secara garis besar, tantangan dalam t ahap ini mencakup:
Membuktikan bahwa ide/konsep kita benar-benar bisa membawa kita kepada profit
Fund Raising atau mencari pendanaan
Merekrut staf dan mengisi kekosongan peran dalam organisasi
Mengelola ekspektasi penjualan dan pengaturan cadangan kas
Membangun pasar, brand, dan basis pelanggan
C. Growth Stage
Dalam t ahap ini, biasanya ide/konsep sudah bisa t ervalidasi. Fokus kit a jika
bisnis sudah mencapai t ahap ini adalah memast ikan bahwa penjualan dan jumlah
pelanggan kit a terus bertumbuh.
Pada tahap ini, biasanya k it a sudah t idak bisa lagi hanya ber fokus pada
pengembangan bisnis kit a sendir i. Tahap ini menunt ut kit a untuk lebih
memperhat ikan kompet itor baik yang sudah lama berkecimpung di bidang usaha
t ersebut, maupun kompet itor baru.
D. Expansion Stage
Tahap ini sebenarnya mir ip dengan growth stage namun ada beberapa
karakterist ik yang hanya t erdapat dalam t ahap ini, yakni angka pertumbuhan
penjualan yang t idak biasa dan meningkat nya var iasi saluran dist ribusi produk.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Kedua hal t ersebut membuat bisnis yang t elah mencap ai t ahap ini
memer lukan usaha lebih unt uk mendapat kan pangsa pasar yang lebih besar dan juga
ide gila lain unt uk mendiversifikasi bisnis dalam rangka mendapat kan profit
t ambahan. Beberapa tant angan dalam t ahap ini diant aranya adalah:
Jika bisnis anda sudah dalam t ahap ini, ada beberapa hal yang bisa anda
pikirkan. Yang pertama adalah berdiam diri dan menikmat i hasil kerja keras anda.
Karena walaupun pertumbuhan bisnisnya kecil, namun biasanya perusahaan yang
sudah mencapai t ahap ini memiliki profit yang besar.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
A. Kompetensi Dasar
3.20 Menerapkan standard laporan keuangan
4.20 Membuat laporan keuangan
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.20.1 Menentukan cara menyusun standard laporan keuangan
3.20.2 Mendeteksi letak kekurangan standard laporan keuangan
4.20.1 Menyusun data perencanaan laporan keuangan
4.20.2 Menyusun evaluasi hasil laporan keuangan
B. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat membuat laporan keuangan
dengan penuh tanggung jawab, bekerja keras, toleransi dan bekerja sama.
2. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning, peserta didik dapat membuat laporan keuangan
Pendekatan/Model dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan/Model : Saintifik / Discovery learning
2. Metode : Tugas Terstruktur, Project Job Sheet, Ceramah, Diskusi, tanya jawab
dan penugasan, Latihan
C. KEGIATAN PEMBELAJARAN
masyarakat/lingkungan
mereka.
8. Peserta didik
mendiskusikan hasil
pengamatannya dan
memverifikasi/menguji
kebenaran hasil
pengamatan serta
menuangkannya dalam
bentuk kesimpulan
1. Peserta didik diminta untuk Peserta didik membuat 30 menit
mengumpulkan kertas kerja dan job langkah-langkah kongkrit x
10 kali
sheet atau nyata penerapan pertemua
2. Peserta didik diberi tugas mandiri
atau pengamalan dari n = 300’
seperti yang tercantum dalam buku
materi yang dipelajari
panduan job sheet
3. Guru bersama peserta didik menutup tentang strategi pemasaran
Penutup
pembelajaran hari ini dengan segmentasi pasar
memberikan kesimpulan tentang
membuat laporan keuangan Dan
mengajak berdoa semoga
pembelajaran hari ini bermanfaat
untuk kita semua, dan diakhiri dengan
salam
Penilaian Sikap
Instrumen dan Rubrik Penilaian
Nama Tanggung
Disiplin Jujur Santun Teliti Proaktif
Peserta Jawab Nilai
No
Didik/ Akhir
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kelompok
1.
2.
3.
n
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Rubrik Penilaian
Peserta didik memperoleh skor:
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap:
Disiplin
1) Tertib mengikuti instruksi
2) Mengerjakan tugas tepat waktu
3) Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta
4) Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif
Jujur
1) Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya
2) Tidak menutupi kesalahan yang terjadi
3) Tidak menyontek atau melihat data/pekerjaan orang lain
4) Mencantumkan sumber belajar dari yang dikutip/dipelajari
Tanggung Jawab
1) Pelaksanaan tugas piket secara teratur
2) Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
3) Mengajukan usul pemecahan masalah
4) Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan
Santun
1) Berinteraksi dengan teman secara ramah
2) Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan
3) Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
4) Berperilaku sopan
Teliti dalam menyelesaikan masalah
1) Sangat teliti dalam menyelesaikan masalah dalam menyelesaikan masalah
2) Teliti dalam menyelesaikan masalah
3) Kurang teliti dalam menyelesaikan masalah
4) Tidak teliti dalam menyelesaikan masalah
Proaktif
1) Sangat proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas
2) Proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas
3) Kurang proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas
4) Tidak proaktif dalam berdiskusi, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari keempat aspek
sikap di atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1
Lembar Pengamatan Unjuk Kerja: Kegiatan Presentasi
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Mengetahui :
Kepala SMK PSM 2 Takeran
MATERI
Lampiran KD 3.20
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode
akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan
keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi :
a. Neraca
b. Laporan laba rugi komprehensif
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kasatau laporan
arus dana
e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan
Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli
1. Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim:Menurut mereka laporan keuangan merupakan laporan
yang diharapkan mampu memberikan informasi perusahaan dan digabungkan dengan informasi lain,
misalnya industri, konidisi ekonomi
2. Ikatan Akuntan Indonesia: Laporan keuangan adalah susunan yang menyajikan posisi keuangan
dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan
informasi tentang posisi keuangan (financial positition), kinerja keuangan (financial performance) dan
arus kas (cash flow).
3. Menurut Munawir laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi
serta perubahan ekuitas. Neraca menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas dari suatu
perusahaan pada peroide tertentu. Sedangkan laba rugi menunjukan hasil-hasil dan beban perusahaan
yang telah dicapai.
4. Harahap (2009:105): Menurut dia, laporan keuangan menggambarkan keadaan keuangan dan hasil
usaha perusahaan pada jangka waktu tertentu.
5. Gitman (2012:44)Laporan tahunan yang dimiliki perusahaan dan harus diberikan kepada pemegang
saham, merangkum dan mendokumentasikan kegiatan keuangan selama satu tahun terakhir.
Dalam pelaporannya, laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen pokok masing-masing. Untuk
laporan keuangan komersil yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
1. neraca,
2. laporan laba-rugi,
3. laporan perubahan ekuitas,
4. laporan arus kas, dan
5. catatan atas laporan keuangan.
Sedangkan untuk laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan dan catatan atas
laporan keuangan. Untuk komponen-komponen yang terdapat dalam set laporan keuangan pokok
akuntansi sektor publik atau pemerintahan adalah laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,
dan Catatan atas laporan keuangan.
Pengertian laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan yang di dalamnya menjelaskan tentang
kinerja keuangan suatu entitas bisnis dalam satu periode akuntansi.
Di dalam laporan ini terdapat informasi ringkas mengenai jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
operasional suatu perusahaan serta laba yang didapatkan selama perusahaan tersebut beroperasi.
Laporan laba rugi (income statement) suatu entitas bisnis sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi
dan perkembangan perusahan, apakah memperoleh laba selama menjalankan usaha atau justru merugi.
Penyusunan laporan laba rugi tentunya memiliki tujuan karena akan dibutuhkan oleh berbagai divisi di
suatu perusahaan. Adapun beberapa fungsi dan tujuan dibuatnya laporan laba rugi adalah
sebagai berikut;
Untuk memberikan informasi mengenai jumlah total pajak yang harus dibayarkan oleh suatu
entitas bisnis.
Untuk memberikan informasi mengenai kondisi suatu perusahaan, apakah memperoleh
laba atau merugi pada setiap periode akuntansi.
Menjadi bahan referensi untuk evaluasi pihak manajemen perusahaan untuk menentukan
berbagai langkah yang harus diambil di periode berikutnya.
Menjadi sumber informasi mengenai tingkat keberhasilan perusahaan dalam menentukan
besaran biaya perusahaan.
Membantu proses analisis usaha sehingga dapat mengukur perkembangan suatu entitas bisnis.
Menjadi acuan perusahaan dalam upaya pengembangan bisnis bila ingin meningkatkan
perolehan laba.
Membantu proses analisis strategi perusahaan untuk mengetahui tingkat keberhasilan strategi
bisnis yang telah diterapkan sebelumnya dalam mencapai goal perusahaan.
Menjadi cerminan profil suatu entitas bisnis bagi calon investor maupun kreditur yang
akan melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan tersebut.
Dalam penyusunan income statement terdapat 4 (empat) elemen penting. Adapaun elemen-elemen
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pendapatan (revenue), yaitu pemasukan atau penambahan aktiva lainnya dari suatu entitas
bisnis.
2. Kewajiban (expense), yaitu pengeluaran atau penggunaan aktiva dari suatu perusahaan.
3. Keuntungan (profit), yaitu penambahan ekuitas karena terjadinya transaksi periferal perusahaan
, atau investasi dari pemilik usaha.
4. Kerugian (loss), yaitu penurunan ekuitas karena terjadinya transaksi periferal perusahaan.
Secara umum terdapat dua bentuk laporan laba rugi dalam penyusunan laporan keuangansuatu entitas
bisnis, yaitu single step dan multiple step.
Single Step
Single step income statement adalah laporan laba atau rugi suatu perusahaan dimana
semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi berada pada posisi awal laporan laba
rugi. Selanjutnya seluruh kewajiban dan kerugian yang termasuk kategori
operasi berada di bawahnya.
Berikut adalah beberapa dalam penyajian laporan single step income statement:
Total pendapatan dari hasil penjualan wajib dijumlahkan dan dibuat kelompok sendiri.
Total akun beban dijumlahkan dan dibuat kelompok tersendiri.
Total pendapatan wajib dikurangi dengan total beban.
Selisih dari pendapatan dan beban adalah keuntungan atau rugi perusahaan.
Alasan suatu perusahaan menggunakan bentuk laporan single step ini biasanya karena formatnya
lebih sederhana dan mudah dibaca. Selain itu, penggunaan laporan dalam bentuk single
step ini karena perusahaan belum menyadari adanya laba.
Multiple Step
Multiple step income statement adalah bentuk laporan laba atau rugi suatu dimana di dalamnya
terdapat beberapa langkah dalam menentukan keuntungan bersih perusahaan.
Berikut adalah peraturan dalam penyajian laporan multiple step income statement :
Pada akun pendapatan harus dibedakan antara pendapatan bisnis dan pendapata di luar bisnis.
Pada akun beban harus dibedakan antara beban bisnis dan beban di luar bisnis.
SMK PSM 2 TAKERAN MAGETAN
Jalan Raya Takeran, Magetan 63383
Telp. (0351) 438165 Fax. (0351) 481675
Akun pendapatan dan beban bisnis berada pada bagian awal laporan, sedangkan pendapatan da
n beban di luar usaha berada pada bagian selanjutnya.
Inti dari laporan multiple step income statement ini adalah pengelompokkan akun
beban dan pendapatan secara terpisah.