Anda di halaman 1dari 33

Modul Pembelajaran

1. Komponen Informasi Umum


A. Identitas Modul
1.) Nama : Anita R
2.) Satuan Pendidikan : SMKN 1 Brang Ene
3.) Tahun Pelajaran : 2022/2023
4.) Jenjang : SMK
5.) Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
6.) Mata Pelajaran : Projek Kreatif dan Kewirausahaan
7.) Kelas : XI
8.) Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (2 x pertemuan)
B. Kompetensi Awal : Peserta didik telah memahami prinsip dan konsep dasr
kewirausahaan.
C. Profil Peserta Didik : Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
gotong royong, bernalar kritis, mandiri.
D. Sarana dan Prasarana : Modul digital, LCD. Smarthphone, jaringan wifi
E. Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/ tipikal
Peserta didik dengan kesulitan belajar
Peserta didik dengan pencapaian tinggi
F. Model Pembelajaran : PJBL (Project Based Learning)
2. Komponen Inti
A. Tujuan Pembelajaran
 Melalui model digital peserta didik dapat merancang desain kemasan produk
barang/jasa dengan cermat.
 Melalui tayangan video peserta didik dapat melakukan pengamanan produk
barang/jasa dengan tepat.
 Melalui kerja kelompok, peserta didik mampu membuat labeling kemasan
produk barang/jasa dengan tepat.
Mengidentifikasi CP sesuai fase
Fase F
Tabel 1 (Capaian Pembelajaran)
Elemen Capaian Pembelajaran
Kegiatan Produksi Pada akhir fase F, peserta didik mampu
membuat desain kemasan, melaksanakan
pengemasan produk, membuat labeling.

B. Pemahaman Bermakna
Pengemasan memiliki arti suatu sistem yang telah terkoordinasi dalam hal
menyiapkan barang untuk disalurkan, pergudangan, logistic, pengguna akhir dan
penjualan. Artinya pengemasan adalah salah satu kegiatan untuk memberi wadah atau
pembungkus suatu produk.

C. Pertanyaan Pemantik :
Penting apa tidak desain, kemasan, dan logo untuk sebuah produk.
Tabel 2 : (Kegiatan Pembelajaran)
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 01
Kegiatan awal (10 menit)  Guru memberikan salam
 Guru mengkondisikan kesiapan belajar.
 Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta salah
satu siswa di kelas untuk memimpin doa. (Beriman
bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia)
 Selanjutnya mengecek dan melakukan presensi kehadiran
seluruh siswa.
 Guru memberikan motivasi dan semangat belajar kepada
peserta didik melalui ice breaking.\
 Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan
pertanyaan yang ada kaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan (pernahkah kalian membuat gambar desain ?)
 Guru menyampaikan Tujuan pembelajaran, cara
menyelesaikan materi dan bentuk penilaian tugas.
 Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran yaitu bertanya
jawab, berkelompok, diskusi mengenai LKPD dan
menyelesaikan tugas job sheet.
 Guru melakukan Kesepakatan belajar dengan seluruh siswa
yang meliputi:
a.) Kesepakatan mengerjakan tugas tepat waktu
b.) Kesepakatan aktif dalam kelompok
c.) Kesepakatan tidak mengganggu teman
Kegiatan inti (25 menit)
1. Pertanyaan Mengamati dan Menanya :
esensial :  Guru menyajikan materi pembelajaran berupa materi
pengertian desain/kemasan fungsi dan tujuan kemasan serta
tahapan-tahapan kegiatan desain kemasan produk serta
pembuatan desain kemasan produk dalam bentuk modul
digital.
 Guru menjelaskan ke peserta didik untuk mempelajari
materi yang ada dalam bentuk modul digital.
 Peserta didik mengamati video yang ada dalam modul
digital.
 Peserta didik membaca modul digital yang telah doberikan
melalui smarthphone masing-masing.
 Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik tentang
permasalahan yang akan dibahas, berdasarkan pengamatan
2. Mendesain rencana  Peserta didik dikondisikan untuk belajar secara
proyek berkelompok, kemudian guru memberikan penjelasan hal
apa yang harus dikomunikasikan melalui diskusi bersama
 Guru memastikan Setiap peserta dalam kelompok
mengetahui prosedur pembuatan desain kemasan dan
labeling yang akan dihasilkan
 Guru membagikan LKPD kepada peserta didik untuk
berkolaborasi
 Masing-masing kelompok berkolaborasi mengerjakan
tugas yang diberkan dengan mengisi kertas kerja tersebut
 Peserta didik membagi tugas dalam kelompok untuk
persiapan alat dan bahan, media, dan sumber yang
diberikan
 Peserta didik menggali data dan informasi yang diperlukan
3. Menyusun jadwal  Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang
jadwal pembuatan proyek: perencanaan desain dan
kemasan produk barang/jasa" (tahap awal sampai tahap
pengumpulan)
 Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
"Perencanaan Desain kemasan dan labelling dengan
memperhatikan batas waktu yang ditentukan Bersama.
4. Memonitor peserta  Masing-masing kelompok mendiskusikan untuk memilih
didik dan kemajuan bahan dasar potensial yang ada di daerah masing- masing
proyek untuk dibuat perencanaan desain dan kemasan produk
makanan ringan atau minuman serta tahapan- tahapan
dalam proses desainnya.
 Guru mengamati keaktifan peserta didik selama
melaksanakan proyek, memonitor, memantau realisasi
perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.
Penutup (10 menit)  Guru memandu masing-masing kelompok untuk
menyimpulkan materi tentang menjelaskan konsep,
menganalisis, dan menentukan perencanaan konsep desain
kemasan dengan tepat.
 Guru dan peserta didik mengevaluasi hasil kegiatan pada
pertemuan hari ini.
 Peserta didik diminta menyampaikan kendala, hal yang
belum dipahami dan kesulitan yang dialami selama
melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
 Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada peserta
didik.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
 Guru dan peserta didik berdoa
 Guru mengucapkan salam
 Merapikan ruangan seperti semula (piket)

Pertemuan ke 02
Kegiatan awal (10 menit)  Guru memberikan salam
 Guru mengkondisikan kesiapan belajar.
 Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta
salah satu siswa di kelas untuk memimpin doa.
(Beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia)
 Selanjutnya mengecek dan melakukan presensi
kehadiran seluruh siswa.
 Guru memberikan motivasi dan semangat belajar
kepada peserta didik melalui ice breaking.
 Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran, cara
penyelesaian materi dan bentuk penilaian tugas.
 Guru menyampaikan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran yaitu
bertanya jawab, berkelompok, diskusi dan
menyelesaikan tugas job sheet.
 Guru melakukan Kesepakatan belajar dengan seluruh
siswa yang meliputi:
a.) Kesepakatan Mengerjakan tugas tepat waktu
b.) Kesepakatan Aktif dalam kelompok
c.) Kesepakatan Tidak mengganggu teman
Kegiatan inti (25 menit)
d.) Menguji hasil Mengasosiasi :
 Guru berdiskusi dengan peserta didik tentang proses
kerja pembuatan desain kemasan dan labelling yang
telah disusun, memantau keterlibatan peserta didik
mengukur ketercapaian standar yang ingin dicapai
 Peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah
disusun dan membuat laporan produk atau karya untuk
dipaparkan dalam presentasi kelas.
e.) Mengevaluasi  Guru membimbing proses pemaparan proyek dan
menanggapi hasil presentasi dari masing-masing
kelompok
 Setiap kelompok peserta didik mempresentasikan
laporan dan peserta didik yang lain memberikan
tanggapan dan bersama guru menyimpulkan hasil
proyek
 Guru mengevaluasi dari masing-masing kelompok
hasil presentasi akhir
Penutup (10 menit)  Guru memandu masing-masing kelompok untuk
menyimpulkan materi tentang menjelaskan konsep,
menganalisis, dan menentukan perencanaan konsep
desain produk dengan tepat.
 Guru dan peserta didik mengevaluasi hasil kegiatan
pada pertemuan hari ini.
 Peserta didik diminta menyampaikan kendala, hal
yang belum dipahami dan kesulitan yang dialami
selama melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
 Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada
peserta didik.
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
 Guru dan peserta didik berdoa
 Guru mengucapkan salam
 Merapikan ruangan seperti semula (piket)

E. ASESMENT
Tabel 3 (Asesment)
No. Jenis Asesmen Bentuk Asesmen
1. Diagnostik Pernyataan pematik

Penting apa tidak desain,


kemasan, dan logo untuk
sebuah produk?
2. Formatif Tes evaluasi ulangan harian
3. Sumatif Penilaian keterampilan

F. KEGIATAN REMEDIAL DAN PENGAYAAN

1. Kegiatan Remedial
Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target guru melakukan
pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dan memberikan tugas
individu tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan.
2. Kegiatan pengayaan
Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru
memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya
serapnya terhadap materi yang dipelajari.
LAMPIRAN BAHAN AJAR
MATERI : DESAIN KEMASAN, PENGEMASAN, DAN LABELING
Tujuan Pembelajaran :
1. Melalui modul digital peserta didik dapat merancang desain kemasan produk barang/jasa
dengan cermat
2. Melalui tayangan video peserta didik dapat melakukan pengemasan produk barang/jasa
dengan tepat
DESAIN KEMASAN

A. PENGERTIAN KONSEP DESAIN

Kata konsep berasal dari bahasa latin conceptum, yang artinya sesuatu yang dipahami. Secara
garis besar definisi konsep adalah suatu hal umum yang menjelaskan atau Menyusun suatu
peristiwa, objek, situasi, ide, atau akal pikiran dengan tujuan untuk memudahkan komunikasi
antar manusia dan memungkinkan manusia untuk berfikir lebih baik. Pengertian lainnya
mengenai konsep ialah abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu
kata atau simbol. Desain berasal dari Bahasa inggris (design) yang berarti rancangan, rencana
atau reka rupa. Dari kata design muncul kata desain yang berarti mencipta, memikir atau
merancang. Desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda
seperti kemasan suatu produk. Desain dihasilkan melalui pemikiran, pertimbangan,
perhitungan,cita rasa, seni serta kegemaran orang banyak yang dituangkan diatas kertas
berwujud. Desain ini mudah dibaca atau dipahami maksud dan pengertiannya oleh orang lain
sehingga mudah diwujudkan ke bentuk benda yang sebenarnya.

B. DESAIN KEMASAN

Desain kemasan tidak bisa lepas dari estetika, estetika lahir dari pewarnaan, informasi dan fakta
produk, hal tersebut dibuat untuk memenangkan hati konsumen ketika akan memilih suatu
produk. Hermawan kertajaya berpendapat bahwa dulu kemasan melindungi produk yang akan
dijual, tetapi seiring dengan berkembangnya zaman dan perubahan gaya hidup, kemasan menjual
produk yang dilindungi dengan kata lain kemasan sudah menjadi silent seller. Kemasan sendiri
saat ini sudah berkembang dengan alternative beberapa pilihan material diantaranya plastic,
aluminium foil hingga kertas daur ulang, setiap dari bahan tersebut mempunyai fungsi dan peran
masing- masing tergantung dari jenis produk yang dilindunginya.

C. FAKTOR-FAKTOR PENTING DAN PERSYARATAN DESAIN KEMASAN

1. Mampu menarik calon pembeli


Kemasan diharapkan mempunyai penampilan yang menarik dari semua aspek visualnya,
yang mencakup bentuk, gambar-gambar khusus, warna, ilustrasi, huruf, merk dagang,
logo dan tanda-tanda lainnya. Penampilan kemasan menggambarkan sikap laku
perusahaan dalam mengarahkan produknya. Kurangnya perhatian akan kualitas produk
dan desain kemasan yang tidak menarik akan menyebabkan keraguan pembeli terhadap
produk tersebut. Penampilan suatu kemasan dapat bervariasi dengan perbedaan warna,
bentuk, ukuran, ilustrasi grafis, bahan dan cetakannya.
2. Menampilkan produk yang siap dijual
Ketika konsumen sudah tertarik untuk membeli, pertimbangan konsumen berikutnya
untuk menentukan membeli atau tidak adalah isi kemasan (produk di dalamnya). Oleh
karena itu kemasan harus dapat menunjukkan kepada pembeli isi atau produk yang
dikemasnya. Kelebihan-kelebihan dari produk harus dapat ditonjolkan pada kemasan,
seakan-akan produk tersebut memang disajikan untuk. calon pembeli secara memuaskan.
3. Informatif dan komunikatif
Gagalnya fungsi kemasan dapat menyebabkan produk yang dijual tidak akan pernah
beranjak dari tempatnya. Kemasan harus dapat dengan cepat menyampaikan pesan dan
dengan jelas semua informasi yang bersangkutan harus disampaikan kepada pembeli
bahwa produk tersebut akan memuaskan kebutuhan dan lebih baik dari merek produk lain
yang sejenis. Hal yang penting disampaikan di dalam kemasan. adalah identitas produk,
yang akan mempermudah seseorang menjadi tertarik akan suatu merek dibanding merek
lain yang tidak jelas identifikasinya. Hal-hal yang dapat menunjukkan identitas produk
seperti warna, rasa, bentuk dan ukuran harus dapat diketahui oleh konsumen melalui
kemasan. Jenis atau identitas produk harus juga diberikan porsi menonjol pada panel
utama kemasan. Identifikasi jenis produk dapat dicapai dengan menggunakan merek
dagang dan logo.

4. Menciptakan rasa butuh terhadap produk


Banyak produk dengan jenis yang sama tetapi merek berbeda terdapat di pasaran, yang
menyebabkan terjadinya persaingan antar produsen. Raphael (1963) mengemukakan hasil
studi mengenai "The 7th Du Pont Consumer Buying Habits", yaitu bahwa 62,6% pembeli
yang diwawancarai di toko swalayan tidak memiliki daftar belanja. Karena itu kondisi
sesaat, seperti telah diuraikan diatas, desain kemasan dapat merebut hati pembeli untuk
memilih produk yang ditampilkan. Kemasan yang dapat menimbulkan minat yang kuat
terhadap produk akan terpilih pada waktu yang cukup lama. Salah satu cara untuk
menimbulkan minat terhadap suatu produk adalah dengan mengingatkan calon pembeli
terhadap iklan yang pernah dibuat. Kemasan harus mampu menerangkan dengan jelas
iklan tersebut. Ikon-ikon mengenai manfaat kesehatan serta kemewahan yang ditonjolkan
pada kemasan akan dapat menunjang pemenuhan kebutuhan psikologis dan memudahkan
pembelian produk tersebut. Dengan meningkatkan ingatan membeli akan iklan,
penekanan pada kesenangan dan penunjangan fasilitas untuk pemenuhan kebutuhan
psikologis, kemasan dapat membantu menimbulkan rasa butuh terhadap produk tersebut.

Di dalam dunia wirausaha produk kreatif, sebelum dijual dalam jumlah banyak kepada
konsumen atau pembeli, maka dibuat desain atau prototypenya dahulu, supaya para pembeli
yang akan memakainya dapat memilih desain yang diinginkan. Pada materi ini akan mempelajari
fungsi, tujuan dan klasifikasi desain dan kemasan. Kemudian akan mempelajari juga jenis-jenis
kemasan, syarat kemasan, merancang kemasan, dan standar desain kemasan. Selanjutnya, untuk
lebih memahami mengenai desain produk barang dan jasa perhatikan video dibawah ini !
D. PENGERTIAN KEMASAN PRODUK
Kemasan adalah salah satu bidang dalam desain komunikasi visual yang mempunyai banyak
tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan konsumen, antara lain
tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan pemasaran yang harus diwujudkan ke dalam bahasa
visual (Azhari Amri, 2016: 165)

.
Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik
atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk
dapat merebut minat konsumen terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan
kesan yang baik pada kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda
dengan produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

E. Fungsi Kemasan Produk


Perusahaan sangat memperhatikan pembungkus suatu barang sebab mereka. menganggap bahwa
fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas dari pada itu.
Pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu:
1. Fungsi Protektif Berkenaan dengan proteksi produk, perbedaan iklim, prasarana
transportasi, dan saluran distribusi yang semua berimbas pada pengemasan. Dengan
pengemasan protektif, para konsumen tidak perlu harus menanggung risiko pembelian
produk rusak atau cacat.
2. Fungsi Promosional Peran kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk.
Namun kemasan juga digunakan sebagai sarana promosional. Menyangkut promosi,
perusahaan mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran, dan
penampilan.
Selain berfungsi sebagai media pemasaran, kemasan juga memiliki beberapa fungsi lain, yaitu
sebagai berikut: Pelindung produk.
1.) Salah satu fungsi dasar kemasan adalah untuk mengurangi terjadinya kehancuran, busuk,
atau kehilangan melalui pencurian atau kesalahan penempatan.
2.) Memperkuat citra produk. Kemasan memberikan cara yang menarik untuk menarik
perhatian kepada sebuah produk.
3.) Kombinasi dari keduanya, marketing dan Logistik dimana kemasan menjual produk
dengan menarik perhatian dan mengkomunikasikannya.

F. Tujuan Kemasan Produk


tujuan dari kemasan dan pelabelan kemasan antara lain:
1.) Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
2.) Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya.
3.) Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama
dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
4.) Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang,
atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
5.) Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak secara fisik
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan pencurian.
Paket juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti-pencurian,
6.) Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
7.) Marketing. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong calon
pembeli untuk membeli produk.
G. Macam-macam kemasan/produk Jenis-jenis kemasan antara lain:
 Berdasarkan bahan yang digunakan :
a. Kemasan fleksibel (flexible packaging) Kemasan fleksibel adalah kemasan yang tidak
keras dan tidak kaku, melainkan mudah dilipat dan dibentuk sesuai dengan keinginan.
Bahan yang digunakan antara lain aluminium foil, film plastik, kertas, dan lain-lain.

b. Kemasan rigid (rigid packaging) Kemasan rigid atau kemasan kaku adalah kemasan yang
bersifat kuat dan kukuh. Contoh kemasan rigid adalah botol kaca, kaleng, dan peti kayu.

c. Kemasan semi fleksibel (semi flexible packaging) Kemasan semi fleksibel adalah
kemasan yang memiliki karakteristik antara kemasan fleksibel dan kemasan rigid.
Contohnya adalah kertas karton dan kardus.

 Berdasarkan struktur isi


a. Kemasan Primer Kemasan Primer yaitu bahan kemas langsung mewadahi bahan pangan.
Contohnya: kaleng susu, botol minuman, dan lain sebagainya.
b. Kemasan Sekunder Kemasan sekunder yaitu kemasan yang fungsi utamanya melindungi
kelompok kemasan lainnya. Contoh: kotak koran untuk wadah kaleng susu, kotak kayu
untuk wadah buah-buahan yang dibungkus dan sebagainya.
c. Kemasan Tersier dan Kuarter Kemasan tersier dan kuarter yaitu kemasan yang
diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya
digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

 Berdasarkan Frekuensi pemakaiannya :


a. Kemasan sekali pakai (Disposable) Kemasan sekali pakai yaitu kemasan yang langsung
dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, bungkus
daun, karton dus, makanan kaleng.
b. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip) Kemasan jenis ini umumnya
tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk
kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
c. Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable) Kemasan ini biasanya digunakan untuk
kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng
susu dan berbagai jenis botol.

 Berdasarkan tingkat kesiapan pakai :


a. Kemasan siap pakai Kemasan siap pakai yaitu bahan kemas yang siap untuk diisi dengan
bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol,
wadah kaleng, dan sebagainya.
b. Kemasan siap rakit Kemasan siap pakai yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap
perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder
fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.

H. Jenis-Jenis Kemasan Produk


Jenis-jenis kemasan yang tersedia saat ini adalah:
1) Kemasan Kertas
2) Kemasan Gelas
3) Kemasan Logam (Kaleng)
4) Kemasan Plastik
5) Komposit (Kertas/Plastik)
6) Edible Packaging (kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat dimakan)
7) Biodegradable Packaging (kemasan yang mampu didaur ulang secara alami oleh mikroba
dalam tanah).

I. Syarat Kemasan Produk


Dalam memilih bentuk dan bahan kemasan yang akan digunakan, maka diperlukan beberapa
pertimbangan agar dapat berfungsi dengan baik. Pertimbangan tersebut antara lain:
1. Tidak beracun
2. Bahan kemasan tidak mengganggu Kesehatan manusia baik secara langsung maupun
tidak langsung, seperti kandungan Pb (timbal) yang bersifat racun bagi manusia.
3. Harus cocok dengan bahan yang dikemas
4. Kemasan yang dipilih harus cocok dengan produk yang dikemas, jika salah memilih
bahan kemasan makan akan merugikan.
5. Sanitasi dan syarat-syarat kesehatan terjamin
6. Disamping bahan kemasan karena adanya mikroba, bahan kemasan juga tidak boleh
digunakan bila dianggap tidak dapat menjamin sanitasi atau syarat-syarat Kesehatan
7. Dapat mencegah pemalsuan
8. Kemasan juga berfungsi pengaman dengan cara membuat kemasan yang khusus sehingga
sulit untuk dipalsukan dan bila terjadi pemalsuan akan mudah dikenali
9. Kemudahan membuka dan menutup
10. Pada umumnya konsumen akan memilih produk dengan kemasan yang mudah dibuka
dan ditutup.
11. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi produk
12. Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi perlu dipertimbangkan, sehingga isi
kemasan dapat diambil dengan mudah dan aman.
13. Kemudahan pembuangan kemasan bekas
14. Pada umumnya kemasan bekas adalah sampah dan merupakan suatu masalah yang
memerlukan biaya yang cukup besar untuk penanganannya,
15. Ukuran, bentuk dan berat
16. Ukuran kemasan berhubungan sangat erat dengan penanganan selanjutnya, baik dalam
penyimpanan, transportasi, maupun sebagai alat untuk menarik perhatian konsumen.
17. Penampilan dan pencetakan
18. Kemasan harus memiliki penampilan yang menarik, baik dari segi bahan,
19. Estetika maupun dekorasi. Hal ini terkait selera masyarakat.
20. Syarat khusus
21. Selain syarat-syarat yang telah disampaikan di atas, masih ada syarat-syarat khusus yang
perlu diperhatikan. Misalnya iklim daerah pemasaran yaitu tropis atau subtropis,
kelembaban nya, dan lain sebagainya.
J. Merancang Kemasan Produk
Merancang atau mendesain sebuah kemasan produk tergantung pada tingkat kreativitas dari
desainernya. Beberapa hal tersebut antara lain:
a. Label harus mudah dimengerti Label kemasan produk harus memuat kata-kata, kalimat,
nama, logo dan gambar yang mudah dimengerti oleh konsumen.
b. Terdapat informasi yang relevan Sebuah label harus memuat informasi yang relevan dan
diperlukan. Hindari penulisan label dengan huruf yang susah dibaca dan berukuran kecil.
Selain itu ada beberapa hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara lain:
1. Nama Produk
Nama produk adalah nama dari produk kreatif yang akan dikemas dan dipasarkan.
2. Stempel atau merk dagang (trade mark)
Suatu usaha agar memiliki ciri khas haruslah memiliki stempel atau merek dagang
(trade mark) yang unik.
3. Komposisi bahan baku yang digunakan
Komposisi dari bahan bahan baku yang digunakan amat penting dijelaskan dalam
label produk.
4. Netto atau Volume bersih
Pengertian dari netto atau volume bersih adalah bobot atau volume sesungguhnya dari
produk kreatif.
5. Nama produsen
Pengertian dari nama produsen adalah nama perusahaan yang terlibat dalam
pembuatan atau pengolahan produk kreatif tersebut.
6. Nama distributor
Pengertian nama distributor adalah nama pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam
proses distribusi suatu produk kreatif.
7. Nomor registrasi atau izin dari Dinas Kesehatan
Sebuah nomor yang merupakan bukti otentik bahwa produk kreatif tersebut telah
melalui proses pengujian dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi atau digunakan.
8. Logo halal
Sebuah logo yang dicantumkan dalam kemasan produk kreatif yang menyatakan halal
untuk dikonsumsi.
9. Kode produksi
Sebuah kode yang menyatakan kode produksi (batch production) dari produk kreatif.
Kode produksi ini mencantumkan tanggal produksi berupa angka atau kode huruf
yang menjelaskan tanggal pembuatan produk kreatif.
10. Waktu kadaluarsa
Pengertian waktu kadaluarsa adalah keterangan yang menyatakan bahwa produk
masih layak untuk dikonsumsi. keterangan kadaluarsa dapat ditulis dengan
mencantumkan tulisan:
 Best before date Artinya adalah produk masih dalam kondisi baik dan masih dapat
dikonsumsi beberapa saat setelah melewati tanggal yang dicantumkan.
 Use by date Artinya adalah produk tidak dapat dikonsumsi jika melewati tanggal yang
dicantumkan

K. Standar Desain Kemasan Produk


Menurut wikipedia, Standar Nasional Indonesia atau disingkat SNI adalah satu- satunya standar
yang berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan
oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Sedangkan Badan Standardisasi Nasional (BSN)
adalah sebuah badan yang membantu Presiden dalam menyelenggarakan pengembangan dan
pembinaan di bidang standardisasi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Standar Nasional Indonesia (SNI) berlaku di seluruh wilayah negara kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). SNI bersifat sukarela untuk dipakai dan ditetapkan. oleh pelaku usaha sesuai
dengan PP Nomor 102 tahun 2000.

L. Model Kemasan Produk Kreatif


Model kemasan produk kreatif haruslah mendukung pemasaran sehingga calon konsumen mudah
mengingat dengan produk dijual. Menurut Kotler (2003), terdapat enam faktor yang berpengaruh
dalam menentukan kemasan produk antara lain:
1.) Warna (color)
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau ukuran. Fungsi
warna selain untuk identifikasi, juga untuk mencitrakan produk dan meningkatkan daya
beli.
2.) Bahan (material)
Terdapat beberapa macam bahan yang dapat digunakan sebagai kemasan produk.
Misalnya kertas, plastik, aluminium foil, botol dan lain sebagainya.
3.) Bentuk (form)
Bentuk yang sederhana, memiliki daya tarik dan keunikan akan mengundang minat
konsumen untuk membeli produk.
4.) Ukuran (size)
Ukuran kemasan sangat tergantung pada jenis produk, volume, luasan, tebal dan tipis
kemasan.
5.) Logo (brand)
Merk dagang sangat penting untuk meningkatkan simbol daya saing produk.
6.) Topografi (text)
Topografi adalah muatan teks pada kemasan yang menyampaikan pesan untuk
menjelaskan produk yang akan dijual.
MATERI: LABELING

Tujuan Pembelajaran:

 Melalui kerja kelompok peserta didik mampu membuat labelling kemasan produk
barang/jasa dengan tepat.

LABEL PRODUK

A. PENGERTIAN

Label Produk adalah salah satu bagian dari sebuah produk yang berisikan. informasi yang
perlu dicantumkan dan diketahui bersama-sama dan umumnya ditempatkan di badan
produk dan di packaging produk. Label terdiri dari keterangan yang direpresentasikan
dengan kata-kata maupun berupa gambar dimana perannya adalah sebagai sumber
informasi mengenai produk tersebut lengkap dengan penjualnya. Label pada produk
umumnya memang berupa nama atau singkatnya merek produk.

B. TUJUAN

 Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan.
 Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal- hal yang
perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal- hal yang kasat
mata atau tak diketahui secara fisik.
 Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang
optimum
 Sarana periklanan bagi produsen.
 Memberi rasa aman bagi konsumen.

C. FUNGSI
 Label mengidentifikasi produk atau merek.
 Label menentukan kelas produk.
 Label menggambarkan beberapa hal mengenai produk (siapa pembuatnya, dimana
dibuat, kapan dibuat, apa isinya, bagaimana menggunakannya, dan bagaimana
menggunakan secara aman).
 Label mempromosikan produk lewat aneka gambar yang menarik. Brand Label
merupakan penggunaan label yang semata-mata digunakan sebagai

D. JENIS
 Brand Label merupakan penggunaan label yang semata-semata digunakan sebagai
brand.
 Grade Label adalah label yang menunjukkan tingkat kualitas tertentu dari suatu
barang. Label ini dinyatakan dengan suatu tulisan atau kata-kata.
 Label Deskriptif (Descriptive Label) yaitu informasi objektif tentang penggunaan,
konstruksi, pemeliharaan penampilan dan ciri-ciri lain dari produk.
 Label Produk (Product Label) ialah bagian dari pengemasan sebuah produk yang
mengandung informasi mengenai produk atau penjualan produk.
 Label Merek (Brand Label) yakni nama merek yang diletakkan pada pengemasan
produk.
 Label Tingkat (Grade Label) mengidentifikasi mutu produk, label ini bisa terdiri
dari huruf, angka atau metode lain untuk menunjukkan tingkat kualitas dari
produk itu sendiri.
 Label Deskriptif (Descriptive Label) menggambarkan isi, pemakaian dan ciri-ciri
produk. Pemberian label (labeling) merupakan elemen produk yang sangat
penting yang patut memperoleh perhatian saksama dengan tujuan untuk menarik
para konsumen.

RANGKUMAN MATERI

 Desain Produk adalah sebagai alat manajemen untuk menterjemahkan hasil


kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelum menjadi
rancangan yang nyata yang akan diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.
 Desain produk mempunyai maksud dan tujuan untuk membantu perusahaan
dalam menciptakan dan mengembangkan produk baru atau untuk menjamin hasil
produksi yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
 Kemasan merupakan desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material,
warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar
produk dapat dipasarkan. Kemasan memiliki tujuan sebagai pelindung produk,
kemasan memiliki klasifikasi yang bermacam-macam.
 hal yang wajib tercantum dalam sebuah label produk, antara lain: Nama Produk,
Stempel atau merk dagang (Trade mark), Komposisi bahan baku yang digunakan,
Netto atau Volume bersih, Nama produsen, Logo halal, Kode produksi, waktu
kadaluarsa, dan lain sebagainya
 Label Produk adalah salah satu bagian dari sebuah produk yang berisikan
informasi yang perlu dicantumkan dan diketahui bersama-sama dan umumnya
ditempatkan di badan produk dan di packaging produk.

LAMPIRAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

I. Identitas Mata Pelajaran


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Brang Ene
Mata pelajaran : 2022/2023
Materi : Desain Kemasan, kemasan, dan labelling.
Kelas : XI
Tahun Pelajaran : Project Kreatif dan Kewirausahaan
II. Identitas kelompok peserta didik
Kelompok ke :
Kelas/Jurusan :
Nama kelompok :
1.
2.
3
4.
5.
6.
III. Capaian pembelajaran
Pada akhir fase F, peserta didik mampu; membuat desain kemasan, melaksanakan
pengemasan produk, membuat labelling.

IV. Petunjuk Pengerjaan/skenario kegiatan


Setelah memahami materi diatas silahkan kalian membuat kelompok yang
beranggotakan 5-6 orang setiap kelompok, tugas kalian yaitu
1. Setiap kelompok membuat desain kemasan dan label dengan produk bebas
boleh makanan, minuman, ataupun barang.
2. Buatlah laporan kegiatan setiap kelompok
3. Masing-masing kelompok berdiskusi produk apa yang akan kalian pilih untuk
dikerjakan
4. Silahkan kalian membagi tugas untuk mempersiapkan alat dan bahan, media
dan sumber yang diberikan
5. Presentasikanlah produk kemasan tersebut di dalam kelas untuk didiskusikan
bersama-sama
6. Kumpulkan hasil yang telah di presentasikan
7. Penilaian dilakukan secara per kelompok

SELAMAT MENGERJAKAN
EVALUASI
Mata Pelajaran : Project Kreatif & Kewirausahaan

Hari/Tanggal :
Kelas :
Nama :
Nomor Absen :

Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c,d atau e didepan jawaban paling benar!

1. Istilah produk masih dalam kondisi baik adalah....


a. Use by date
b. Best before date
c. Expired
d. Disposable
e. Eye catching

2. Salah satu faktor yang penting diperhatikan dalam proses desain produk adalah
membuat desain produk yang bermanfaat, istilah yang dimaksud adalah.....
a. Estetic
b. Unobtrusive
c. Makes a product useful
d. Long lasting
e. Environmentally friendly

3. Kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk disebut.....


a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Kuartener
e. Disposable

4. kemasan yang tahan suhu tinggi umumnya terbuat dari....


a. kaca
b. plastik
c. karet
d. logam dan gelas
e. tanah liat

5. Kemasan yang ramah lingkungan adalah....


a. As little design as possible
b. Environmentally friendly
c. Long lasting
d. Makes a product understandable
e. Aesthetic
6. Kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk disebut....
a. Primer
b. Sekunder
c. Tersier
d. Kuartener
e. Disposable

7. Untuk membuat produk yang menarik diperlukan kreatifitas dalam bentuk.....


a. harga yang kompetitif
b. tempat usaha yang strategis
c. kualitas produk d. kemasan yang menarik
e. penampilan produk

8. Untuk mendapatkan keunggulan bersaing, maka yang harus diperhatikan oleh


perusahaan adalah.....
a. Memahami kelemahan-kelemahan para pesaing
b. Memahami keunggulan produk pesaing c. Memahami lingkungan perusahaan
d. Memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar
e. Memahami kelebihan pesaing

9. Agar kita dapat membuat desain produk dengan benar, maka kita perlu mengenal
komponen produk terlebih dahulu. Berikut adalah 3 komponen utama produk, yaitu..
a. Merek, harga dan manfaat
b. Merek, harga dan kemasan
c. Merek, ide dan harga
d. Merek, ide dan kemasan
e. Merek, harga, desain

10. Fase pengembangan produk baru ketika secara fisik produk didesain agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus memenuhi spesifikasi teknis disebut fase....
a. Pengembangan konsep
b. Perencanaan produk
c. Desain produk
d. Pengembangan ide
e. Pengembangan produk
KUNCI JAWABAN

Soal pilihan ganda


1. B
2. C
3. B
4. D
5. B
6. A
7. D
8. D
9. B
10.C

Skor = Jumlah Benar x 100


Skor maksimal = 100

Skor perolehan
Nilai x 100
Skor maksimal

Kriteria pengkategorian predikat :


A = 80-100 = BAIK SEKALI
B = 70-79 = BAIK
C = 60-69 = CUKUP
D = 60 = KURANG
LAMPIRAN

Perangkat Asesmen Asesmen Formatif Asesmen formatif dilakukan saat diskusi. Guru
berkeliling untuk penilaian formatif melalui pengamatan dalam penyelesaian proyek.
Contoh rubrik yang dapat dibuat: Pertanyaan Kelompok Buatlah sketsa rancangan produk
dan kemasan yang sudah kalian tentukan, boleh menggunakan kertas ataupun
menggunakan aplikasi pada komputer! Pedoman Penskoran
Tabel 4
Jenis Penilaian Respon yang diharapkan/Rubrik Skor
4 3 2 1
Keaktifan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
individu sangat aktif aktif cukup aktif kurang aktif
berpartisipasi berpartisipasi di berpartisipasi berpartisipas
dalam kelompok dalam kelompok dalam i di dalam
kelompok kelompok
Kerjasama Dapat Dapat Dapat Bekerjasama
dalam bekerjasama bekerjasama bekerjasama dengan
kelompok dengan sangat dengan baik dengan cukup kurang baik
baik dengan dengan anggota baik dengan dengan
anggota kelompok lain anggota anggota
kelompok lain kelompok lain kelompok
lain
Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi Hasil diskusi
kelompok kelompok kelompok kelompok
menunjukkan menunjukkan menunjukkan menunjukka
pemahaman yang sebagian besar beberapa n sedikit
utuh atas masalah pemahaman atas pemahaman pemahaman
yang disajikan masalah yang atas masalah atas masalah
disajikan yang disajikan yang
disajikan
Cara Disampaikan Disampaikan Disampaikan Disampaika
mengkomunika- dengan sangat dengan jelas tapi dengan cukup n dengan
sikan/proses jelas dan tanpa ditemui beberapa jelas dan kurang jelas
berpikir ada kesalahan kesalahan (1-2) banyak (1-2) dan sangat
dalam dalam kesalahan banyak (>5)
menjelaskan menjelaskan dalam kesalahan
produk produk menjelaskan dalam
produk menjelaskan
produk

Keterangan skor:
4 = jika 4 indikator muncul
3 = jika 3 indikator muncul
2 = jika 2 indikator muncul
1 = jika 1 indikator muncul

KRITERIA NILAI

A= 80-100= BAIK SEKALI


B = 70-79 = BAIK
C = 60-69 = CUKUP
D= <60 = KURANG
Tabel 5
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
PENGAYAAN Bagi Siswa yang sudah mencapai nilai
ketuntasan. diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai diberikan
materi masih dalam cakupan materi
pembelajaran dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai diberikan
materi melebihi cakupan materi
pembelajaran dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
REMEDIAL a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi
peserta didik yang capaian
pembelajarannya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial
dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan
diakhiri dengan tes/non tes.

Anda mungkin juga menyukai