Anda di halaman 1dari 4

SUARA YANG MEMBUAT KITA LAYAK DIPERCAYA: MENJADI PANUTAN BERKENAAN

DENGAN KARAKTER DAN KOMPETENSI

Kualitas tertinggi dari kepemimpinan adalah integritas yang tak tergoyahkan. Tanpa hal itu tidak ada
keberhasilan sejati yang bisa diraih, di mana pun, baik di dalam kelompok, di lapangan sepak bola, di
korps militer, atau di kantor.
~DWIGHT DAVID EISENHOWER
KEPERCAYAAN
Kepercayaan, selain merupakan kunci bagi semua hubungan, juga merupakan perekat bagi organisasi.
Kepercayaan adalah buah dari sifat layak dipercaya, baik pada orang maupun pada organisasi.
Kepercayaan datang dari tiga sumber:
1. Pribadi
2. Lembaga
3. Seseorang yang secara sadar memilih untuk memberikan kepercayaan kepada orang lain
SIFAT LAYAK DIPERCAYA PADA TATARAN PRIBADI
Kelayakan untuk dipercaya datang dari karakter dan kompetensi. Bila Anda mengembangkan karakter
maupun kompetensi yang kuat, buahnya adalah kebijaksanaan dan kemampuan untuk menilai.

Karakter Kompetensi
Kebijaksanaan Teknis
Integritas
Penilaian Konsep
Kematangan
Saling ketergantungan
Mentalitas berkelimpahan
Karakter
Integritas berarti bahwa Anda berfokus pada dan hidup dengan prinsip maupun hukum alam yang
mengatur konsekuensi dari perilaku kita. Kejujuran adalah prinsip untuk mengatakan kebenaran.
lntegritas adalah memenuhi janji yang dibuat kepada diri sendiri dan/atau orang lain.
Kematangan berkembang saat seseorang membayar harga yang dituntut oleh integritas dan mencapai
kemenangan pribadi terhadap dirinya sendiri, yang memungkinkan dia untuk bersikap berani sekaligus
baik hati.
Mentalitas berkelimpahan berarti bahwa Anda tidak memandang kehidupan sebagai persaingan yang
hanya memberi ruang untuk satu pemenang. Anda memandang kehidupan sebagai kumpulan besar dari
berbagai peluang, sumber daya, dan kekayaan yang terus membesar.
Kompetensi
Kompetensi teknis adalah keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah tugas
tertentu.
Kompetensi konseptual adalah kemampuan untuk melihat gambaran besar, dan menghubungkan semua
bagian menjadi satu; kemampuan untuk berpikir secara strategis, dan sistematis, tidak hanya secara taktis.
Kesalingtergantungan (interdependency) adalah kesadaran mengenai realitas bahwa semua yang hidup
adalah saling berhubungan, khususnya dalam organisasi dan tim yang saling melengkapi, yang berusaha
untuk mendapatkan dan mempertahankan kesetiaan pelanggan, rekan kerja, pemasok, dan pemilik.
MENJADI PANUTAN ADALAH MENJALANKAN 7 KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT
EFEKTIF DALAM KEHIDUPAN
1. Jadilah Proaktif
Menjadi proaktif adalah sesuatu yang lebih dari sekadar mengambil inisiatif.

2. Mulai dengan Tujuan Akhir


Individu, keluarga, tim, dan organsisasi membentuk masa depan dengan menciptakan visi.
Mereka tidak sekedar hidup dari hari ke hari tanpa tujuan yang jelas dalam pikiran mereka.

3. Dahulukan yang Utama


Mendahulukan yang utama berarti mengatur aktivitas dan melaksanakannya berdasarkan
prioritas-prioritas yang paling penting.

4. Berpikir Menang-Menang (Win-Win)


Berpikir menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang berusaha mencari manfaat
bersama dan saling menghormati di dalam segala jenis interaksi.

5. Berusaha Memahami Dulu, Baru Kemudian Dipahami


Jika kita mendengar dengan maksud untuk memahami orang lain, dan bukan sekadar untuk
mencari celah untuk menjawab, kita bisa memulai komunikasi dan pembentukan hubungan yang
sejati. Peluang-peluang untuk berbicara secara terbuka dan untuk dipahami kemudian akan datang
secara lebih alamiah dan mudah.
6. Bersinergi
Sinergi bersangkut paut dengan upaya untuk memecahkan masalah, meraih peluang dan
menyelesaikan perbedaan. Sinergi juga merupakan kunci keberhasilan dari tim atau hubungan
efektif mana pun.

7. Mengasah Gergaji
Mengasah gergaji berkenaan dengan upaya kita untu k memperbarui diri secara terus-menerus
pada empat bidang dasar kehidupan: fisik, sosial/emosional, mental, dan spiritual.

PARADIGMA 7 KEBIASAAN
Saat kita memikirkan secara lebih mendalam bahwa Kebiasaan 1, 2, dan 3 diwakili oleh empat
kata "membuat dan memenuhi janji," kita menjadi paham mengenai paradigma yang menyertai masing-
masing kebiasaan.
Kebiasaan 4, 5, dan 6—Berpikir Menang-Menang, Berusaha Memahami Dulu Lalu Berusaha Dipahami,
dan Bersinergi—adalah paradigma-paradigma pemikiran berkelimpahan saat berhubungan dengan pihak
lain—melimpahnya rasa hormat, rasa saling memahami (menyeimbangkan antara pertimbangan dan
keberanian), dan menghargai perbedaan. Ini adalah inti dari tim yang saling melengkapi
Kebiasaan 7 adalah paradigma perbaikan terus-menerus dari sebuah pribadi utuh. Ini adalah kebiasaan
untuk pendidikan, pembelajaran, dan pembuatan komitmen ulang.
ALAT BANTU UNTUK MENJADI PANUTAN: SISTEM PERENCANAAN PRIBADI
Karena menjadi panutan selalu harus dilakukan terlebih dahulu dan hal itu akan tercermin terutama pada
ketiga peran yang lain, tugas Anda yang pertama adalah menyatukan seluruh tindakan Anda— untuk
menciptakan FOKUS dalam hidup Anda.
Alat bantu untuk melakukan fokus dari peran kepemimpinan yang pertama adalah sebuah sistem
perencanaan pribadi. mulailah dengan menuliskan apa yang paling penting bagi Anda, dan kemudian
membangun kriteria untuk menentukan prioritas dalam sistem perencanaan Anda itu, sehingga Anda bisa
secara efektif menyeimbangkan kebutuhan akan adanya struktur dan disiplin dengan kebutuhan untuk
hidup secara spontan.
Ada proses sederhana untuk mengevaluasi apakah hal-hal yang Anda fokuskan sudah secara jelas selaras
dengan apa yang paling berharga bagi Anda.
mere
ncan
akan
secar
a
haria
n
merencanakan secara
mingguan

menetepkan tujuan

Mengidentifikasi Misi Dan Nilai-nilai

Pada bagian dasarnya, kita pertama-tama harus menemukan misi dan nilai-nilai pengatur diri kita.
Dengan kata lain, standar, dan kondisi ideal yang kita harapkan. Seperti yang telah kita bahas
sebelumnya, nilai-nilai tersebut harus kita ikatkan pada prinsip agar kehidupan kita memiliki inti yang tak
berubah dan sumber rasa aman, petunjuk, kebijaksanaan dan kekuatan dari dalam diri. Kunci untuk
melakukan hal ini mungkin adalah menulis sebuah pernyataan misi pribadi yang menggambarkan apa
yang paling berharga bagi diri Anda, termasuk visi dan nilainilai Anda.

Selanjutnya adalah mengidentifikasi peran-peran Anda yang terpenting, dan menetapkan sasaran
mingguan yang selaras dengan nilainilai tersebut serta berkaitan dengan peran-peran yang telah Anda
identifikasi.

Tingkat ketiga dari piramida adalah perencanaan mingguan. Dalam waktu perencanaan ini, Anda
memiliki kesempatan untuk meninjau kembali peran-peran Anda, memilih hal-hal penting dan
menjadwalkan hal itu pada saat Anda mulai menetapkan jadwal Anda untuk minggu selanjutnya.

Hal ini membawa Anda ke dalam perencanaan harian, di mana Anda membuat daftar tugas yang
realistis, menetapkan prioritas tugas-tugas, dan meninjau janji-janji temu yang telah dijadwalkan untuk
hari itu.

Anda mungkin juga menyukai