Oleh : Badri
Pendahuluan
Penggunaan utama dari sistem perhitungan biaya produk adalah untuk menugaskan biaya
produksi atau jasa untuk tujuan pelaporan keuangan internal dan eksternal. Ketika menetapkan
detail sistem perhitungan biaya produk, biaya untuk menghasilkan informasi harus kurang dari
manfaat informasi tersebut bagi manajemen.
Untuk menghitungnya, suatu perhitungan itu harus dibuat mengenai sistem akumulasi biaya dan
metode penilaian yang akan digunakan.
Perhitungan biaya berkenaan dengan identifikasi biaya, pengukuran biaya dan penugasan biaya
produk. Biaya diakumulasi oleh pesanan, berdasarkan unit tunggal atau kelompok unit yang
didefinisikan sebagai produksi untuk spesifikasi pelanggan yang berbeda. Pesanan dapat terdiri
dari unit tunggal atau unit bertingkat yang sama atau bertingkat berbeda.
Berdasarkan tahap siklus produksinya, ada tiga tahap : telah terkontrak tapi belum dimulai,
dalam proses dan selesai.
Sumber dokumen yang menyediakan semua informasi finansial secara benar mengenai pesanan
tertentu. Untuk semua pesanan yang belum selesai menciptakan buku besar pembantu persediaan
barang dalam proses persediaan. Kertas pesanan ini sudah termasuk di dalamnya nomor pesanan,
desjripsi pesanan, identifikasi pelanggan, informasi penjadwalan beraneka ragam, perintah
pengiriman dan harga kontrak secara rinci.
Overhead
Biaya overhead dapat menjadi hal penting dalam organisasi manufaktur jasa. Perhitungan biaya
normal digunakan dan overhead diterapkan pada pesanan dengan satu atau lebih tingkat
perhitungan OH tahunan.
Penyelesaian Produksi
Ketika pesanan selesai, total biayanya ditambahkan atau didebit pada persediaaan barang jadi
dan dipindahkan dari/dikredit dari persediaan barang dalam proses.
Banyak perusahaan yang menciptakan intranet untuk mengatur informasi khususnya yang terkait
dengan produksi pesanan.
Sistem biaya standar menentukan biaya produk dengan menggunakan norma perhitungan awal
dalam akun pesediaan untuk harga dan/atau kuantitas komponen biaya.
Manajer berkepentingan dalam mengontrol biaya pada tiap departemen maupun tiap pesanan.
Transaksi harus dicatat dengan cara yang konsisten, komplit dan akurat untuk memiliki
informasi pada biaya aktual yang tersedia untuk perbandingan tiap priode.
a. Penyusutan.
b. Produksi cacat.
c. Kerugian tidak normal.