Anda di halaman 1dari 7

UNSUR-UNSUR DALAM KEPEMIMPINAN

1. Integritas dan etika : muncul dari penyesuaian diri dengan prinsip prinsip
alam, klarifikasi nilai nilai dan pengembangan pribadi dan profesional secara
berkesinambungan.

2. Tujuan dan sasaran : muncul dari langkah menyusun pernyataan misi


pribadi Anda, menyesuaikannnya dengan pekerjaan Anda dan menetapkan
sasaran dalam kerangka kerja misi tersebut.

3. Energik dan antusiasme : bermuasal dari apa yang Anda cintai dan yakini.

4. Keberanian dan kekerasan hati : muncul dari pemahaman bahwa


kemajuan berarti melakukan kesalahan.

5. Upaya keras dan kepekaan prioritas : bermuasal dari pemahaman bahwa


Anda tak akan mungkin mampu hanya lantaran kerja keras dalam tugas yang
Anda cintai, tapi jika kerja keras tersebut pada tugas yang Anda benci itu
mungkin saja terjadi. Setelah prioritas nomor satu terselesaikan, jangan
melangkah ke prioritas nomor dua. Bergeraklah ke nomor satu yang baru.
Mengapa ? Adalah sifat yang manusiawi, jika Anda menyelesaikan nomor dua
sebagai nomor dua, dan nomor tiga sebagai nomor tiga, ada kemerosotan
kualitas yang makin besar seiring dengan bergantinya hari.

6. Nonkonformisme dan kepercayaan diri : dimunculkan dari pengenalan


terhadap diri Anda sendiri, pemahaman atas diri Anda sendiri, percaya dan
jujur terhadap diri sendiri. Dengan percaya terhadap perasaan Anda sendiri
dan bertindak menurut perasaan itu sendiri, Anda bisa percaya pada diri Anda
sendiri. Dengan percaya diri dan menikmati keyakinan diri ini, Anda tak lagi
digelisahkan oleh pendapat orang lain tentang Anda, karena Anda sendirilah
yang memiliki diri Anda.

7. Persepsi dan kesabaran : muncul dari pemahaman atas apa yang Anda
yakini tapi tak diyakini orang lain dan bahwa lewat kesabaran, kesadaran
timbal balik, serta pemahamanlah hal itu bisa terjadi.

8. Apresiasi dan empati : bermuasal dari pemahaman bahwa saya hanya


bisa berkembang lewat orang lain. Apresiasi terhadap pandangan orang lain
dan memberikan empati adalah substansi dan kedalaman dari hubungan yang
langgeng.

9. Keyakinan dan komitmen : muncul dari pemahaman bahwa keyakinan


akan sesuatu adalah unsur yang lebih kuat ketimbang metode lain dan bahwa
komitmen adalah tolok ukur keterlibatan Anda pada apa yang Anda yakini itu.
Tindakan tindakan Anda mestilah sebanding dengan kuatnya keyakinan Anda.

10. Cinta dan perhatian : diambil dari pemahaman bahwa cinta terhadap
orang lain dan perhatian pada kebutuhan kebutuhan mereka adalah energi
paling potensial pada keberadaan kita. Satu satunya hal yang tak pernah hilang
dari kita adalah apa yang telah kita berikan kepada orang lain.
SYARAT-SYARAT KEPEMIMPINAN
Ada beberapa syarat-syarat kepemimpinan yang harus ada dalam seorang
pemimpin. Syarat-syarat tersebut merupakan hal yang pokok yang harus dimiliki
seorang pemimpin agar dalam memimpin ia mempunyai kekuasaan dan wibawa
sebagai seorang pemimpin.

1. Kemampuan pengawasan dalam kedudukan atau pelaksanaan fungsi-fungsi


manajemen, terutama pengarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain (para
bawahan).
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup pencarian tanggungjawab
dan keinginan untuk sukses.
3. Kecerdasan, mencakup kebijaksanaan, pemikiran, kreatif dan daya pikir.
4. Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan dan
memecahkan masalah-masalah dengan cakap dan tepat.
5. Kepercayaan diri atau pandanngan terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk
menghadapi masalah-masalah.
6. Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung mengembangkan
serangkaian aktivitas dan menemukan cara-cara baru atau inovasi .

Dari uraian di atas syarat menjadi seorang pemimpin adalah mampu melaksanakan
fungsi manajemen, mampu memberikan penghargaan kepada para bawahan, cerdas,
tegas dalam membuat suatu keputusan, percaya diri serta mempunyai pemikiran yang
inovatif.
SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN
1. Energi jasmani dan mental dalam artian pemimpin memiliki tenaga jasmani dan
rohani yang luar biasa: yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan atau
tenaga yang istimewa yang tampaknya tidak pernah akan habis.
2. Kesadaran akan tujuan dan arah yaitu ia memiliki keyakinan yang teguh akan
kebenaran dan kegunaan dari semua perilaku yang dikerjakan; dia tahu kemana
arah yang akan ditujunya, serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun
kelompok yang dipimpinnya.
3. Antusiasme dalam melakukan pekerjaan dan tujuan yang akan dicapai itu harus
sehat, berarti, bernilai, memberikan harapan-harapan yang menyenangkan,
memberikan sukses, dan menimbulkan semangat serta spirit de corps.
4. Keramahan dan kecintaan ialah pemimpin harus mempunyai rasa kasih sayang,
cinta, simpati yang tulus, disertai kesediaan berkorban bagi pribadi-pribadi yang
disayangi.
5. Integritas ialah pemimpin harus mempunyai sifat terbuka, kejujuran, ketulusan
hati serta sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya.
6. Penguasaan teknis, pemimpin harus mempunyai kemahiran teknis tertentu, agar
ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.
7. Ketegasan dalam pengambilan keputusan, adalah pemimpin harus harus dapat
mengambil keputusan secara tepat, tegas dan tepat, sebagai hasil dari kearifan
dan pengalamannya
8. Kecerdasan adalah kemampuan pemimpin untuk melihat dan memahami
dengan, mengerti sebab dan akibat kejadian, menemukan hal-hal yang krusial
dan cepat menemukan cara penyelesaiannya dalam waktu singkat. Kecerdasan
dan originalitas yang disertai dengan imajinasi tinggi dan rasa humor, dapat
dengan cepat mengurangi ketegangan dan kepedihan-kepedihan tertentu yang
disebabkan oleh masalah-masalah sosial yanmg gawat dan konflik-konflik
ditengah masyarakat.
9. Keterampilan mengajar ialah pemimpin harus mampu menuntun, mendidik,
mengarahkan, mendorong dan menggerakan anak buahnya untuk berbuat
sesuatu yang baik.
10. Kepercayaan (faith) adalah pemimpin harus memiliki keprcayaan terhadap anak
buahnya

Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa untuk menjadi seorang pemimpin


diperlukan sifat-sifat kepemimpinan di mana seorang pemimpin harus mempunyai
energi dan jasmani yang sehat serta mampu melihat organisasi secara keseluruhan
sehingga apa yang dibutuhkan oleh organisasi dapat terlihat oleh pemimpin dengan
demikian tujuan organisasi dapat tercapai.

Berdasarkan uraian beberapa syarat kepemimpinan di atas maka dapat


disimpulkan bahwa faktor keberhasilan sorang pemimpin dalam memimpin
organisasinya tidak hanya dia mampu mengerahkan bawahannya tetapi pemimpin
tersebut harus lebih mempunyai sikap bijaksana, mahir dalam manajemen, mempunyai
jiwa sosial yang tinggi serta mempunyai kecakapan, dengan demikian pemimpin akan
berhasil membawa kemajuan untuk organisasinya. Tanpa itu semua pemimpin tidak
akan dapat membuat kemajuan untuk organisasinya.
KELEBIHAN KEPEMIMPINAN :

1. Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak
ada bantahan dari bawahan
2. Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi
kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur
3. Mudah dilakukan pengawasan
4. Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku
5. Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan
merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
6. Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan pendapat
dan saran
7. Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan
kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
8. Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
9. Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan
10. Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas
11. Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat
12. Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang
berkharisma sehingga bisa dipercaya
13. Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya
semaksimal mungkin
KEWEWENANGAN KEPEMIMPINAN

Wewenang merupakan kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok


orang yang memiliki dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat. Wewenang
memiliki arti sebagai suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib sosial untuk
menetapkan kebijaksanaan, menentukan keputusan, dan meyelesaikan pertentangan.
Hak tersebut dapat diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh seseorang atau sekelompok
orang; dengan demikian wewenang memiliki tekanan pada hak bukan pada
kekuasaannya. Kekuasaan tanpa wewenang dapat dianggap kekuatan yang dianggap
tidak sah oleh masyarakat. Kekuasaan harus mendapatkan pengakuan dan pengesahan
dari masyarakat agar kekuasaan tersebut memiliki wewenang.

Bentuk-bentuk wewenang secara umum terbagi atas empat bentuk, yaitu:

1. Wewenang kharismatis, tradisional, dan legal


Wewenang kharismatis tidak diatur oleh kaidah-kaidah melainkan pada
kemampuan khusus bersifat gaib pada diri seseorang. Wewenang tradisional
merujuk pada kaidah seseorang merupakan bagian dari kelompok yang sudah
lama memiliki kekuasaan dalam masyarakat. Wewenang rasional disandarkan
pada kaidah atau sistem hukum yang berlaku dan wewenangnya memiliki jangka
waktu yang terbatas.
2. Wewenang resmi dan tidak resmi
Wewenang resmi bersifat sistematis, diperhitungkan, dan rasional. Wewenang
tidak resmi dapat merupakan hasil dari sifat kondisional dalam masyarakat,
sehingga tidak bersifat sistematis meski melalui perhitungan-perhitungan yang
rasional.
3. Wewenang pribadi dan teritorial.
Wewenang pribadi bergantung pada solidaritas antara anggota kelompok dan
berpusat pada seseorang tanpa mengenal batas (contoh petani dengan buruhtani).
Wewenang teritorial menekankan pada sentralisasi wewenang yang didasarkan
pada wilayah tempat tinggal (contoh RT atau RW).
4. Wewenang terbatas dan menyeluruh
Dikatakan wewenang terbatas apabila tidak mencakup semua sektor kehidupan
atau terbatas pada bidang tertentu. Wewenang menyeluruh adalah wewenang yang
tidak terbatas ada suatu bidang saja, melainkan pada keseluruhan bidang kehidupan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai