Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN SOSIOLOGI

“PENELITIAN MASALAH SOSIAL PADA BIDANG EKONOMI”

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Emir Ahmad Syahputra
2. M. Arya Syauqi
3. M. Rifki Barlian
4. Tari Mona Sunia

Kelas : XI Melati 2

Guru Pembimbing :

Rara Silvana Damayanti, S.Pd

SMA NEGERI 4 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-
Nya, kami dengan penuh kehormatan mempersembahkan laporan berjudul "Penelitian
Masalah Sosial pada Bidang Ekonomi" ini. Melalui perjalanan penyusunan ini, kami
bersyukur atas kelancaran dan kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyelesaikan
tugas ini tanpa hambatan berarti.
Penyusunan laporan ini kami lakukan dengan tekad yang kuat demi memenuhi persyaratan
mata pelajaran Sosiologi. Kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada Ibu Rara Silvana Damayanti, yang dengan penuh dedikasi telah menjadi pembimbing
kami dalam proses ini. Terima kasih atas arahan, bimbingan, dan dorongan yang telah
diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Tak lupa pula kepada
seluruh anggota kelompok yang telah memberikan kontribusi berharga dalam kesuksesan
penyusunan laporan ini.
Dalam penulisan ini, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan
bagi pembaca dalam memperluas pemahaman mereka tentang Masalah Sosial pada Bidang
Ekonomi. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kami sangat menghargai setiap kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca. Dengan
kerendahan hati, kami akan menerima masukan tersebut demi penyempurnaan laporan ini di
masa mendatang.
DASAR TEORI

Masalah kenaikan harga merupakan fenomena yang menyoroti ketegangan yang


kompleks antara berbagai kepentingan ekonomi, sosial, dan politik. Dalam kajian
ekonomi, kenaikan harga tidak hanya dilihat sebagai gejala inflasi atau
ketidakseimbangan permintaan dan penawaran, tetapi juga sebagai cerminan dari
dinamika kekuasaan dan distribusi dalam masyarakat.

Pada tingkat mikro, kenaikan harga dapat mempengaruhi individu dan rumah tangga
secara beragam. Bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah atau tetap,
kenaikan harga dapat menggerus daya beli mereka, bahkan menyebabkan kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, perumahan, dan perawatan
kesehatan. Ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan materi, tetapi juga memicu
stres finansial yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan hubungan sosial.

Di tingkat makro, kenaikan harga mencerminkan kompleksitas dari kebijakan


ekonomi dan dinamika pasar. Kebijakan moneter, seperti penyesuaian suku bunga
oleh bank sentral, dan kebijakan fiskal, seperti pengaturan pajak dan belanja publik,
dapat secara langsung mempengaruhi tingkat inflasi dan harga barang dan jasa. Di sisi
lain, fluktuasi harga komoditas global atau perubahan dalam dinamika pasokan dan
permintaan juga dapat menjadi faktor eksternal yang memengaruhi harga domestik.

Namun, lebih dari sekadar analisis ekonomi, kenaikan harga juga memiliki implikasi
sosial yang mendalam. Tingginya harga barang dan jasa dapat menjadi faktor yang
memperkuat kesenjangan sosial, dengan kelompok-kelompok rentan seperti anak-
anak, lansia, dan penyandang disabilitas seringkali menjadi yang paling terdampak.
Kemiskinan yang semakin memburuk dapat mengakibatkan ketidakstabilan sosial,
meningkatkan tingkat kejahatan, dan bahkan memicu ketegangan politik.

Oleh karena itu, penelitian tentang masalah kenaikan harga tidak boleh terbatas pada
analisis ekonomi semata, tetapi juga harus memperhatikan dimensi sosial dan
politiknya. Upaya untuk merancang kebijakan yang efektif dalam mengatasi kenaikan
harga harus mempertimbangkan kebutuhan dan kepentingan beragam kelompok
masyarakat, serta memastikan bahwa solusi yang diusulkan tidak hanya mengurangi
tekanan ekonomi tetapi juga mempromosikan inklusi sosial dan keadilan. Ini dapat
melibatkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat sipil
untuk merumuskan strategi yang holistik dan berkelanjutan dalam menghadapi
tantangan yang kompleks ini.
Penelitian Masalah Sosial pada Bidang Ekonomi

I. Tujuan

A. Untuk menyelidiki faktor-faktor penyebab kenaikan harga, baik yang


bersifat internal maupun eksternal, termasuk kebijakan moneter dan fiskal,
fluktuasi harga komoditas global, serta dinamika permintaan dan penawaran di
pasar domestik. Dengan pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini,
penelitian dapat memberikan wawasan yang diperlukan untuk merumuskan
strategi mitigasi yang efektif.

B. Untuk memahami dampak sosial yang dihasilkan oleh kenaikan harga,


termasuk peningkatan kemiskinan, ketidaksetaraan ekonomi, dan kesulitan
akses terhadap barang dan layanan penting. Dengan memahami konsekuensi
sosial ini, penelitian dapat membantu mengidentifikasi kelompok rentan yang
paling terpengaruh dan merancang intervensi yang sesuai.

C. Memahami tentang penyebab dan dampak kenaikan harga, tujuan penelitian


adalah untuk merancang strategi mitigasi yang efektif. Ini bisa mencakup
pengembangan program subsidi bagi kelompok rentan, regulasi harga untuk
mencegah penyalahgunaan kekuatan pasar, atau kebijakan redistribusi
pendapatan untuk mengurangi kesenjangan sosial. Penelitian ini bertujuan
untuk memberikan panduan praktis bagi pembuat kebijakan dalam
menghadapi tantangan ekonomi yang timbul akibat kenaikan harga.

D. Mendukung Kebijakan Inklusif: Akhirnya, tujuan penelitian adalah untuk


mendukung pembentukan kebijakan yang inklusif dan berpihak pada
kepentingan sosial masyarakat yang rentan. Dengan memberikan pemahaman
yang komprehensif tentang dinamika kenaikan harga dan dampaknya,
penelitian ini berperan dalam memastikan bahwa kebijakan yang diambil tidak
hanya efektif dalam menangani masalah ekonomi, tetapi juga memperhatikan
keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

II. Langkah Langkah

A. Observasi dan Pengumpulan Informasi:

 Lakukan observasi lapangan secara berkala untuk memahami kondisi sosial


masyarakat.
 Baca berita terkini dan identifikasi gejala sosial yang muncul.
 Lakukan penggalian informasi dengan berinteraksi dengan masyarakat sekitar,
tokoh masyarakat, dan kelompok pemuda untuk mendapatkan wawasan yang
lebih dalam.

B. Rumuskan Topik Masalah atau Isu Sosial:

 Berdasarkan hasil observasi dan analisis, rumuskan satu topik masalah atau isu
sosial yang relevan.
 Gunakan analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman terkait topik masalah atau isu sosial yang dipilih.

C. Tentukan Jenis Aksi dan Susun Jadwal Kegiatan:

 Setelah melakukan analisis SWOT, tentukan jenis aksi yang dapat dilakukan
untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah sosial yang diidentifikasi.
 Susun jadwal kegiatan yang terinci, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga evaluasi, untuk memastikan kegiatan berjalan secara efisien dan
efektif.

III. Lembar Observasi

Hari/Tanggal : Senin, 19 Maret 2024

Lokasi Lampiran Foto

Pasar sentosa

Analisis SWOT Dalam Perencanaan Harmoni Sosial

Kekuatan (Strength)

Apa saja a. Kemampuan analisis data untuk memahami tren harga pangan:
keterampilan Dalam menghadapi masalah kenaikan harga pangan, memiliki
dan dukungan kemampuan untuk menganalisis data tentang tren harga adalah
yang kalian kunci untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan
miliki? harga tersebut. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pasar
dan faktor-faktor ekonomi yang terlibat, dapat diambil langkah-
langkah yang lebih efektif dalam mengatasi masalah ini.
b. Keterampilan komunikasi untuk menyampaikan informasi
kepada masyarakat: Dukungan yang penting adalah kemampuan
untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif kepada
masyarakat. Ini melibatkan komunikasi yang baik antara
pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat secara
umum untuk memastikan bahwa informasi tentang masalah harga
pangan dapat dipahami dan tindakan yang sesuai dapat diambil.
c. Dukungan dari organisasi non-pemerintah dalam menyediakan
solusi ekonomi: Organisasi non-pemerintah dapat memberikan
dukungan dalam bentuk sumber daya, pendanaan, atau
keterampilan khusus untuk mengembangkan solusi ekonomi yang
berkelanjutan dalam mengatasi masalah kenaikan harga pangan.
Ini termasuk program pelatihan untuk petani, pengembangan
infrastruktur pertanian, atau pembangunan sistem distribusi yang
lebih efisien.
d. Kemampuan kreativitas dan inovasi sangat penting dalam
menghadapi tantangan yang kompleks dan beragam di dunia saat
ini. Kreativitas memungkinkan untuk memikirkan solusi-solusi
baru yang mungkin tidak terpikir sebelumnya, sedangkan inovasi
memungkinkan untuk menerapkan ide-ide tersebut dalam praktek
yang nyata.
e. Keterampilan manajemen waktu dan organisasi adalah kunci
untuk menjaga produktivitas dan efisiensi. Dengan mengelola
waktu dengan baik dan memiliki organisasi yang baik, seseorang
dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu dan
menghindari kelelahan atau kelebihan kerja.
f. Dukungan dari komunitas dan rekan kerja juga sangat penting.
Kolaborasi dan pertukaran ide dengan orang lain dapat
memberikan perspektif baru, memperluas wawasan, dan
memperkaya pemikiran. Dukungan ini juga dapat mendorong
seseorang untuk tetap termotivasi dan fokus dalam mencapai
tujuan mereka.

Kelemahan (Weakness)

Apa saja yang a. Edukasi tentang praktik pertanian yang berkelanjutan: Salah satu
perlu ditingkat cara untuk mengatasi masalah kenaikan harga pangan adalah
Kan untuk dengan meningkatkan produksi lokal melalui praktik pertanian
Mayarakat? yang berkelanjutan. Edukasi tentang teknik pertanian yang ramah
lingkungan dan efisien dapat membantu petani meningkatkan hasil
panen mereka dan mengurangi ketergantungan pada impor.
b. Penyediaan akses pasar yang adil untuk petani kecil: Untuk
memastikan bahwa petani kecil dapat mendapatkan harga yang
layak untuk produk mereka, penting untuk menyediakan akses
pasar yang adil dan transparan. Hal ini dapat dilakukan melalui
pengembangan pasar lokal, koperasi petani, atau sistem
perdagangan yang mengurangi peran perantara yang memonopoli
pasar.
c. Pengembangan program bantuan sosial yang bertujuan langsung
pada pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang rentan:
Untuk masyarakat yang rentan terhadap kenaikan harga pangan,
penting untuk memiliki program bantuan sosial yang efektif dan
tepat sasaran. Ini termasuk program bantuan pangan, subsidi harga,
atau program pemberian makanan bagi kelompok yang
membutuhkan. Dengan cara ini, kebutuhan dasar pangan
masyarakat yang rentan dapat dipenuhi secara lebih merata dan
berkelanjutan.
d. Akses yang lebih luas terhadap teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) sangat penting dalam era digital ini. Dengan
akses yang lebih luas, masyarakat dapat memanfaatkan peluang
yang tersedia dalam hal pendidikan jarak jauh, kesehatan online,
pemasaran produk lokal secara daring, dan lain sebagainya,
sehingga meningkatkan kualitas hidup dan ekonomi mereka.
e. Pemberdayaan ekonomi lokal adalah kunci untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemandirian ekonomi masyarakat. Melalui
pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM),
masyarakat dapat memiliki kontrol lebih besar atas sumber daya
dan produksi lokal, serta dapat meningkatkan pendapatan dan
kesempatan kerja di tingkat lokal.
f. Edukasi tentang hak-hak dasar dan kewajiban warga negara,
serta pentingnya partisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat
dan negara, sangatlah penting. Dengan pemahaman yang lebih
baik tentang hak dan kewajiban mereka, masyarakat dapat lebih
efektif dalam memperjuangkan kepentingan mereka sendiri dan
berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan secara
keseluruhan.
Peluang (Opportunities)

Apa elemen a. Keterampilan dan Pengetahuan Lokal: Masyarakat sering


Atau potensi memiliki pengetahuan dan keterampilan lokal yang dapat
Masyarakat dimanfaatkan dalam mengatasi masalah mereka sendiri, termasuk
yang dapat dalam konteks pertanian atau produksi pangan lokal.
dimanfaatkan? b. Jaringan Sosial: Jaringan sosial di dalam masyarakat dapat
menjadi sumber dukungan, kolaborasi, dan pertukaran informasi
yang penting dalam mengatasi masalah bersama seperti kenaikan
harga pangan.
c. Potensi Kewirausahaan: Individu atau kelompok dalam
masyarakat mungkin memiliki potensi kewirausahaan untuk
mengembangkan solusi ekonomi kreatif, seperti koperasi petani
atau usaha mikro dalam rantai nilai pertanian.
d. Kebanggaan Identitas Lokal: Rasa identitas dan kebanggaan
terhadap budaya atau warisan lokal dapat menjadi motivasi untuk
menjaga keberlangsungan produksi pangan lokal.
e. Kapasitas Kolaboratif: Masyarakat memiliki potensi untuk
bekerja sama dan saling mendukung dalam menghadapi masalah
sosial, termasuk kenaikan harga bahan pangan. Melalui kerja sama
antarindividu, kelompok, dan lembaga, mereka dapat
menghasilkan solusi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
f. Pengetahuan Lokal: Masyarakat sering memiliki pengetahuan
unik tentang lingkungan, pertanian lokal, dan cara-cara tradisional
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pangan
dan mengurangi ketergantungan pada pasar global.
g. Kreativitas dalam Pengembangan Solusi: Kreativitas adalah aset
yang penting dalam mengatasi masalah ekonomi seperti kenaikan
harga pangan. Masyarakat dapat menggunakan kreativitas mereka
untuk mengembangkan solusi inovatif, seperti sistem pertanian
perkotaan atau program pangan lokal, yang sesuai dengan
kebutuhan dan konteks mereka.

Ancaman (Threats)

Apa saja a. Keterbatasan Akses Sumber Daya: Masyarakat sering


hambatan yang menghadapi keterbatasan akses terhadap sumber daya, termasuk
dihadapi lahan pertanian yang subur, air bersih, atau modal untuk
Masyarakat? mengembangkan usaha pertanian.
b. Ketidaksetaraan Akses dan Distribusi: Ketidaksetaraan dalam
akses dan distribusi sumber daya, termasuk pasar yang tidak adil
dan infrastruktur yang kurang berkembang, dapat menjadi
hambatan dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan
yang terjangkau.
c. Perubahan Iklim dan Bencana Alam: Perubahan iklim dan
bencana alam dapat mengancam produksi pangan lokal dan
menyebabkan ketidakstabilan ekonomi bagi masyarakat agraris
yang bergantung pada hasil pertanian.
d. Ketidakstabilan Ekonomi dan Kebijakan: Ketidakstabilan
ekonomi, termasuk fluktuasi harga dan kebijakan pemerintah yang
tidak konsisten, dapat menghambat upaya masyarakat dalam
mengatasi masalah harga pangan dan mencapai keamanan pangan
yang berkelanjutan.
e. Ketidakstabilan Pasokan dan Permintaan: Fluktuasi dalam
pasokan dan permintaan pangan, baik akibat faktor alamiah
maupun faktor eksternal seperti perubahan kebijakan perdagangan,
dapat menyebabkan ketidakpastian harga dan ketersediaan pangan
bagi masyarakat. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan ekonomi
dan ketidakstabilan sosial di tingkat lokal.
f. Keterbatasan Akses Terhadap Teknologi: Masyarakat yang
memiliki keterbatasan akses terhadap teknologi, seperti akses
internet atau perangkat digital, mungkin kesulitan untuk
memanfaatkan informasi dan peluang yang tersedia dalam
mengelola ekonomi mereka. Hal ini dapat menghambat
kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan pasar
dan memperoleh harga pangan yang kompetitif.
g. Kurangnya Kesadaran tentang Hak Ekonomi: Kurangnya
kesadaran tentang hak-hak ekonomi, termasuk hak atas pangan
yang cukup, aman, dan bergizi, dapat mengakibatkan
ketidakmampuan masyarakat untuk menuntut akses yang setara
terhadap pangan dan keadilan ekonomi. Kurangnya kesadaran ini
juga dapat menghambat partisipasi masyarakat dalam proses
pembuatan keputusan yang memengaruhi kebijakan pangan dan
ekonomi secara keseluruhan.

Waktu
Kegiatan
Minggu Ke-1 Minggu Ke-2

1. Observasi lapangan Jumat, 15 Maret 2024


2. Perencanaan kegiatan Jumat, 15 Maret 2024
lapangan

3. Pelaksanaan Kegiatan Senin,18 Maret 2024

4. Evaluasi dan Laporan Selasa, 19 Maret 2024


Kegiatan

Kesimpulan

Dalam menghadapi tantangan kenaikan harga pangan, perlu dipahami bahwa masyarakat
memiliki beragam potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Pertama-tama, pengetahuan lokal yang dimiliki oleh masyarakat tentang lingkungan, praktik
pertanian tradisional, dan cara-cara beradaptasi dengan perubahan iklim merupakan aset
berharga dalam mencari solusi yang berkelanjutan. Selain itu, jaringan sosial yang kuat di
dalam masyarakat juga dapat menjadi sumber dukungan, kolaborasi, dan pertukaran
informasi yang penting dalam menghadapi krisis ekonomi seperti kenaikan harga pangan.
Melalui kolaborasi antarindividu, kelompok, dan lembaga di dalam masyarakat, ide-ide baru
dapat dihasilkan, sumber daya dapat didistribusikan secara lebih merata, dan solusi-solusi
inovatif dapat diimplementasikan.
Selain potensi tersebut, potensi kewirausahaan juga sering kali terdapat di dalam masyarakat.
Individu atau kelompok dalam masyarakat mungkin memiliki kecakapan dan motivasi untuk
mengembangkan solusi ekonomi kreatif, seperti koperasi petani, usaha mikro di dalam rantai
nilai pertanian, atau proyek-proyek pangan lokal. Dukungan untuk memperkuat potensi
kewirausahaan di dalam masyarakat dapat memberikan dorongan yang signifikan untuk
mengatasi tantangan kenaikan harga pangan.
Dengan demikian, kesimpulannya adalah bahwa untuk mengatasi masalah kenaikan harga
pangan, perlu ada pendekatan yang holistik dan berkelanjutan yang memanfaatkan potensi
masyarakat sambil mengatasi hambatan-hambatan yang ada. Melalui kerjasama yang erat
antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara luas,
dapat diupayakan solusi-solusi yang inklusif dan berkelanjutan untuk mencapai keamanan
pangan yang lebih baik bagi semua pihak. Dengan demikian, dapat diharapkan bahwa
masyarakat dapat menghadapi tantangan kenaikan harga pangan dengan lebih baik dan
mewujudkan visi pangan yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai