Laporan Tablet Kelompok 2
Laporan Tablet Kelompok 2
SEDIAAN TABLET
PRAKTIKUM TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SOLIDA
OLEH :
KELOMPOK
II
NURUN MA’RIFAH YUNUS (70100122063)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
A. STUDI PREFORMULASI
1. ZAT AKTIF
2011).
b. Studi Sifat Fisikokimia Zat Aktif
Struktur Kimia
(Kemenkes, 2020)
(Kemenkes, 2020).
Alasan Pemilihan Bentuk Bentuk sediaan yang dibuat yaitu tablet. Karena
Sediaan irbesartan memiliki sifat tahan terhadap
pemanasan dan memiliki daya alir yang kurang
baik, oleh karena itu metode pembuatan tablet
yang cocok adalah granubasi basah. Metode
tersebut bisa meningkatkan sifat alir sehingga
dapat dihasilkan granul yang baik dan
mempermudah Pada saat pencetakan tablet
(Rohmani, 2019).
Bentuk sediaan tablet dengan metode granulasi
basah karena metode ini merupakan metode yang
cocok untuk bahan irbesartan yang memiliki
density yang rendah dan dapat meningkatkan
karakteristik dan sifat-sifat granulasi yang baik
(Ambari, 2019).
Metode granulasi basah sering digunakan apabila
zat aktif yang digunakan dalam formulasi bersifat
tahan lembab dan panas, serta memiliki sifat air
dan kompresibilitas yang relatif buruk. Irbesartan
bersifat tahan lembab dan panas jadi digunakan
metode granulasi basah (Zaman, 2020).
Metode granulasi basah adalah metode pembuatan
tablet untuk memeperbaiki sifat air dan
menghasilkan tablet yang tidak rapuh. Metode
granulasi dipilih karena sifat zat ierbesartan yaitu
memiliki bentuk serbuk hablur putih sampai
hampir putih yang mana memiliki daya alir yang
kurang baik sehingga dengan penggunaan metode
granulasi basah akan memperbaiki daya alir
irbesartan (Puspita, 2022).
Granulasi basah digunakan untuk zat aktif yang
tahan lembab dan panas. Berdasarkan stabilitas
irbesartan Sesuai dengan metode granulasi basah
yaitu tahan lembab dan panas (Gopalan, 2018).
2020).
2. BAHAN TAMBAHAN
Bahan Pelicin
1. Talk (Rowe, Keunggulan : Talk dapat 1,0-10,0% 2%
2009). mencegah timbulnya noda gelap (Rowe,
(Najihuddin, 2021).
Kekurangan : Tidak cocok
2009).
Kesimpulan :
Talk : Talk dapat mencegah timbulnya noda gelap pada tablet karena talk dapat
penampilan fisik yang baik, harganya murah dan mudah didapat, tidak diabsorpsi
Bahan Pengisi
1. Laktosa Keunggulan : tidak bereaksi 5-80% q.s
spray-dried dengan hampir semua bahan (Rowe,
Laktosa :Dapat memadatkan massa granul untuk metode granulasi basah dan
(Rowe, 2009). Tidak bereaksi dengan hampir semua bahan obat (Lachman, 1994).
Bahan Pengikat
1. PVP (Rowe, Keunggulan : polivinil pirolidon 0,5-5% 5%
2009). suatu polimer sintetik dapat (Rowe,
digunakan sebagai perekat baik 2009).
sebgaia larutan air atau alkohol.
(Lachman, 1994).
PVP memiliki sifat alir yang
baik, sudut diam yang minimum,
menghasilkan fines lebih sedikit
dan daya kompaktibilitasnya
yang jauh lebih baik (Putra,
2019).
Kelemahan : rentan terhadap
pertumbuhan jamur dan
akibatnya memerlukan
penambahan bahan pengawet
yang sesuai (Rowe, 2009).
Kesimpulan :
PVP : Perekat yang baik dalam larutan atau alkohol, mempunyai kemampuan
kompres yang baik (putra, 2019), dan tidak mengeras selama penyimpanan
(Lachman, 1994).
Bahan Pelincir
Bahan Penghancur
1. Amylum Digunakan terutama dalam 3-25% 10%
Manihot formulasi dosis padat oral yang (Rowe,
digunakan sebagai binder, 2009).
pengencer, dan penghancur
(Rowe,2009).
Kelebihan : senyawa pati laktosa
telah diperkenalkan yang
memungkinkan penggunaan pati
granulasi melalui kompresi
langsung, meningkatkan proses
pembuatan tablet dan waktu
hancurnya tablet.
Kekurangan : cenderung
meningkatkan kerapuhan tablet
dan memebatasi penggunaan
konsentrasi tinggi (Rowe, 2009).
mahal ( Syarif,2016).
Struktur Kimia
Kelarutan Praktis tidak larut dalam asam encer dan basa atau
(Rowe, 2009).
Kegunaan dalam formulasi Sebagai zat tambahan (penghancur) (Rowe, 2009).
b. Bahan Tambahan ( Laktosa)
Struktur Molekul
Struktur kimia
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dengan dan datam etanol
(Kemenkes, 2020).
Struktur kimia
(Rowe, 2009).
Kelarutan Larut dalam asam etanol dan air, Praktis tidak larut
2009).
Inkompatibilitas Larut dengan berbagai macam bahan kimia serta
Struktur kimia
2009).
(Rowe, 2009).
1. Rancangan formulasi
Magnesium Stearate 1%
Amylum Manihot 10%
Talk 2%
Laktosa q.s
2. Master formula
2023 S.Si,M.Si
kegunaan
01- IRBN Irbesartan Zat aktif 150 mg 15,000,000 mg
=1.250.000 mg
1
c. Magnesium Stearate : 1% =
100 x 250 = 2,5 mg
= 2,5 × 100.000
= 250.000 mg
2
d. Talk 2% = 100x 250 = 5 mg
= 5 × 100.000
= 500.000 mg
10
e. Amylum manihot 10%. = 100 x 250 = 25 mg
= 25 × 100.000
= 2.500.000 mg.
= 250-195 mg
= 55 mg
4. Cara Kerja
Agar campuran mengalir bebas dan merata dari hopper ke dalam cetakan
merata mengisinya dengan cepat dan merata mengubah campuran serbut
menjadi granulasi basah lembab mengalir ke dalam Cetakan disebut granulasi
basah. Dibuat larutan pengikat dari pvp.
4) Pengayakan adonan mengadi pallet dan granul.
Setelah dikeringkan grarul diletakkan melalui ayakan dengan lubis kecil dari
pada yang biasa dipake Pergayakan granulasi. Seberapa Jauh ukuran granul
dihasilkan, tergantung pada ukuran punch
yang akan dipakai tablet yang akan di produksi
7) Lubrikan
Masukkan granul kedalam ruang cetakan dan dikempa oleh kedua gerakan
purch atas dan bawah (Fatmawaty, 2019).
5. EVALUASI SEDIAAN
a. Evaluasi Granul
1) Kecepatan alir
Pengujian waktu alir granul dilakukan dengan menggunakan alat flow tester.
2) Sudut Diam
a) Ditimbang granul
3) Kompresibilitas
Pengujian kompresibilitas granul dilakukan dengan alat gelas ukur dan folting
volumeter.
a) Ditimbang granul
b) Granul dimasukkan ke dalam gelas ukur dan catat Volume awal granul
Pbulk
4) Uji kelembaban
1) Keseragaman ukuran
Timbang 20 tablet Ialu hitung rata-rata tablet. Timbang kembali tiap tablet
satu per satu. Persyaratan : Tidak boleh ada a tablet yang menyimpang lebeh
besar dari yang ditetapkan kolom A dan tidak boleh ada tablet yang
menyimpang. lebih besar dari yarg ditetapkan kolom B (Tungadi, 2018:43).
3) Kekerasan tablet
Letakkan tablet pada alat uji kekerasan. Putar sekrup hingga tablet pecah.
Lihat skak yang ditunjukkan oleh alat. Ulangi untuk 5 tablet
Persyaratan : kekerasan yang disyaratkan antara 4-8 kg (Tungadi, 2018: 44).
Panaskan media uji waktu hancur (aquadest) hingga mencapai suhu tubuh
(39- 39°C). Masukkan tablet kedalam keranjang alat uji waktu hancur. Naik
turunkan alat dengan kecepatan 30 kali per menit dalam media. Hitung waktu
yang dibutuhkan hingga semua tablet dalam keranjang hancur. Persyaratan :
waktu yang dibutuhkan oleh tablet tidak bersalut adalah 15 menit (Fatmawaty,
2019).
6. Brosur
7. Etiket
8. Wadah
C. HASIL PENGAMATAN
a. Alat
Alat yang di gunakan pada praktikum ini yaitu beker glass, batang pengaduk, flow
tester, gelas ukur, kertas grafik, lumpang alu, mechanical tapping device, mesin
pres tablet, oven, penangas, pengayak mesh 8 dan 18, penggaris, piknometer,
sendok tandu, sieve shake, spidol, stopwatch, talang, dan timbangan digital.
b. Bahan
Bahan yang di gunakan pada praktikum ini yaitu aluminium foil, asam stearat,
aquadest, irbesartan, kertas perkamen, laktosa, parafin cair, pati jagung, povidon
(PVP), starch 1500, dan talk.
2. Evaluasi granul
setelah tidak
pengeringan memenuhi)
memenuhi
b. Densitas
Hasil Kesimpulan
tidak
memenuhi)
d: 49,12 g
Bobot jenis nyata Bobot
granul=23 g 0,23 g/mL
Vol granul
seb di
mampatkan
=100 Ml
Porositas Bj
nyata=0,23 39 % 37-40 % Memenuhi
g
Bj sejati
=0,374 g
tidak
memenuhi )
memenuhi
d. Uji sudut diam
(cm) memenuhi)
5 6,08 g 12,16%
10 33,92 g 67,84%
18 7,10 g 14,2%
35 2,27 g 4,54%
a. Kadar air
berat setelah dikeringkan
% LOD 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
𝑏𝑎𝑠𝑎
16,14;13,56
= 16,14 x 100%
2,58
= 16,14 x 100%
= 5%
b. Densitas
1) Bobot jenis
sejati Diketahui:
=0,374 g/Ml
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 ( 𝑔)
2) Bobot jenis nyata = 𝑣𝑜𝑙 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑑𝑖 𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 ( 𝑚𝐿)
23
=100 = 0,23 g/mL
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 ( 𝑔)
3) Bobot jenis mampat = 𝑣𝑜𝑙 𝑔𝑟𝑎𝑛𝑢𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎h 𝑑𝑖𝑚𝑎𝑚𝑝𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 (𝑚𝐿)
23
=95 = 0,24 g/mL
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎
4) Porositan = (1 − 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑡𝑖 )x100%
0,23
=(1 − 0,374)x100%
=(1-0,61)x 100%
No mesh 5 : 6,08 𝑔
50 x 100 % =12,16%
𝑔
33,92 𝑔
No mesh 10 : 50 x100% = 67,84%
𝑔
No.mesh 18 : 7,10 𝑔
50 x 100% = 14,2%
𝑔
No.mesh 35 : 2,27 𝑔
50 x 100% = 4,54 %
𝑔
No mesh 325 : 0,66 𝑔
50 x 100 % = 1,32%
𝑔
4. Evaluasi Tablet
a. Keseragaman Ukuran
(memenuhi/tidak
memenuhi)
1 17 kg
2 5,4 kg
3 5 kg
4 12,2 kg 4-8 kg Memenuhi
5 2 kg
6 1 kg
7 14 kg
8 6,1 kg
9 6,2 kg
10 10 kg
Rata-rata = 7,8 kg
d. Keregasan Tablet
memenuhi)
=14,7 %
e. Uji Waktu Hancur
1 13 Tablet tidak
2 14 bersalut tidak
6 15 menit.
7 15
8 11
9 12
10 13
11 13
12 14
f. Uji Disolusi
(memenuhi/tidak
memenuhi)
1 147 mg Memenuhi
2 151 mg Memenuhi
6 153 mg Memenuhi
7 148 mg Memenuhi
10 151 mg Memenuhi
11 149 mg Memenuhi
12 150 mg Memenuhi
13 147 mg Memenuhi
14 148 mg Memenuhi
16 153 mg Memenuhi
17 149 mg Memenuhi
19 151 mg Memenuhi
20 149 mg Memenuhi
D. KESIMPULAN
1. Pembuatan Tablet
Dihaluskan zat aktif, zat pengisi, sebagian zat disintegran ke dalam mesin
penghancur
mesin twinshell blender dan dicampur dengan disintegran, glidan dan lubrikan
ditimbang
Dimasukkan granul sebanyak 100 gram dalam gelas ukur volume 100 ML
Ditimbang granul sebanyak 100 gram, diletakkan pada ayakan paling atas
Ditimbang granul pada tiap mesh, dicatat hasil lalu dibuat kurva
distribusinya
3. Evaluasi Tablet
a. Keseragaman ukuran
dengan syarat
c. Kekerasan tablet
d. Keregasan
Dimasukkan air pada alat disintegrator tester hingga batas berwarna merah
Setelah suhu 37°C dimasukkan gelas piala dalam akuarium alat, pastikan
tidak mengapung
keranjang
pengujian
Diperhatikan lama warta hancur dari tablet dan disesuaikan dengan syarat
f. Uji disolusi
Di atur kecepatan 50 rpm selama 30 menit dengan suhu 37°C / suhu tubuh
Di amati