Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki studi
sejarah ini. Kami berharap semoga studi sejarah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
Rumusan Masalah
1. Mengapa Raymond Westerling melakukan tragedi tersebut ?
Tujuan Masalah
1. Mengetahui atas dasar apa Raymond Westerling melakukan tragedi tersebut
Seperti yang telah diketahui, selain agresi militer, Belanda juga melakukan usaha-usaha
untuk kembali menguasai Indonesia. Cara yang dilakukan adalah dengan memecah belah
Indonesia dengan mendirikan negara-negara boneka berbentuk federal. Salah satunya pada
saat itu Belanda hendak membentuk Negara Indonesia Timur dengan Ibukota Makassar.
Namun tentunya ada perlawanan dari para pejuang Indonesia yang tidak menginginkan hal
itu terjadi. Kemudian pada tanggal 5 Desember 1946, Belanda mengirimkan pasukan ke
Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Ia memimpin 120 orang
Pasukan Khusus dari Depot Speciale Troepen-DST (Depot Pasukan Khusus).
3. Dampak
Sebagai akibatnya, dalam kurun waktu itu sekitar 40.000 rakyat sipil yang tidak berdosa dibunuh
oleh pasukan Westerling. Gue nggak bisa bayangin sih gimana mencekamnya keadaan di Makassar
saat itu.
4. Perlawanan Rakyat
Meskipun menghadapi ancaman dan bahaya dari pasukan Westerling, rakyat Makassar tidak
menyerah dan tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka dibantu oleh
para pemuda yang tergabung dalam PPNI, seperti A. Rivai, Paresi, dan Robert Wolter Monginsidi.
Mereka melakukan serangan-serangan gerilya terhadap pos-pos Belanda dan merebut tempat-tempat
strategis yang dikuasai oleh NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Mereka juga
membentuk Laskar Pemberontak Rakyat Indonesia Sulawesi (LAPRIS) dengan tujuan utama
menggerakkan perlawanan rakyat terhadap Belanda.
Salah satu tokoh perempuan yang berperan penting dalam perlawanan rakyat Makassar adalah Emmy
Salen. Ia melakukan aksi heroik dengan meledakkan granat di posisi pasukan Belanda di Kassi-Kassi.
Ia tewas bersama dengan delapan tentara Belanda dalam ledakan tersebut.
5. Akhir Peristiwa
Peristiwa Westerling berakhir pada tanggal 25 Desember 1946, ketika Westerling dipanggil kembali
ke Jakarta oleh pemerintah Belanda. Ia dituduh telah melanggar perintah dan melakukan kekejaman
yang tidak dapat dibenarkan. Namun, ia tidak pernah diadili atau dihukum atas perbuatannya.
Perlawanan rakyat Makassar juga berakhir pada tahun 1949, setelah Belanda mengakui kedaulatan
Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB). RIS kemudian
dibubarkan pada tahun 1950 dan digantikan oleh Republik Indonesia yang berdaulat penuh.
PENUTUP
*Kesimpulan*
Peristiwa Westerling di Makassar merupakan salah satu peristiwa paling tragis dan
menyedihkan dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini menunjukkan betapa kejamnya penjajah
Belanda yang tidak menghargai hak asasi manusia dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Namun, peristiwa ini juga menunjukkan betapa gigihnya rakyat Makassar yang tidak mau
menyerah dan tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Mereka
mengorbankan nyawa dan harta benda demi cita-cita bersama. Mereka juga menginspirasi
rakyat Indonesia lainnya untuk terus berjuang melawan penjajahan