Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

MODUL DAYA

KECAMBAH

Disusun Oleh :
Aprilia Dwi Agustina
140410220014
2B

Aslab :
Cantika Yolla

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI BIOLOGI
2024
TABEL HASIL PENGAMATAN

Nama Anggota Daya Kecambah Benih Padi (%)


Aprilia Dwi Agustina 86%
Alif Rayhan D M 98%
Bella Salsabila 84%
Fariha Maulida 84%
Hafilda Salsabila 94%
Haidar Fauzi Razan 93%
Hannaadhita Wardhasafina 89%
Hanny Putri Satiyanto 79%
Lidya Nathania 86%
Qonita Jahidah Z 91%
Raditya Hidayat 74%
Raturania Shahla Q 83%
Syahla Rohmawati 78%
Rata-Rata Daya Kecambah 86 %
Padi :

Setelah dilakukan pengamatan, selanjutnya benih padi akan dihitung kedalam rumus
daya kecambah. Selama 2 hari/48 jam benih padi saya telah berkecambah sebanyak 86 dari
100 benih yang diujikan, rumus daya kecambah :
86
Daya Kecambah = x 100%
100

= 80%

Kemudian dihitung rata-rata daya kecambah padi pada kelompok 2B dengan


menjumlahkan semua daya kecambah benih padi tiap anggota kelompok lalu dibagi jumlah
orang anggota kelompok 2B.

Rata rata daya kecambah :

86 + 98 + 84 + 84 + 94 + 93 + 89 + 79+ 86 + 91 + 74 + 83 + 78
13
1119
= = 86%
13
PEMBAHASAN

Pada hari kamis tanggal 14 maret 2024 telah dilakukan Praktikum Fisiologi
Tumbuhan dengan modul Daya Kecambah di gedung D2 Biologi FMIPA Universitas
Padjadjaran. Adapun tujuan dilaksanakannya praktikum daya kecambah adalah untuk
menentukan daya kecambah benih padi sehingga daya hidup (viabilitas) benih dapat
diketahui.

Selama praktikum alat dan bahan yang digunakan terdiri dari: wadah transparan, pinset,
gunting, gelas beaker, aquades, benih padi dan kertas saring. Setelah mengetahui alat dan
bahan yang akan digunakan selanjutnya seluruh praktikan mengerjakan sesuai prosedur yang
ada pada modul, adapun cara kerja yang praktikan lakukan yaitu: memilih 100 benih padi yang
homogen serta sehat, kemudian merendam benih padi yang telah dipilih kedalam air selama
satu jam. Setiap 15 menit air pada rendaman benih padi harus diganti dengan air yang baru
dikarenakan untuk menghilangkan zat inhibitor pada kulit biji. Selanjutnya menggunting
kertas saring sesuai alas wadah transparan, setelah itu membasahinya dengan akuades
secukupnya hingga seluruh kertas basah dengan akuades. Lalu menyusun 100 benih yang telah
direndam oleh air kedalam wadah, kemudian menyimpannya ditempat yang gelap dengan suhu
kamar agar mempercepat proses perkecambahan selama 48 jam.
Setelah disimpan selama 48 jam, kemudian amati biji yang berkecambah dan hitung
persentase perkecambahannya dengan rumus sebagai berikut.

Menurut Fatikhasari dkk (2022), viabilitas benih merupakan kemampuan benih untuk
hidup yang ditunjukkan oleh fenomena pertumbuhan benih atau gejala metabolisnya. Benih
dikatakan berkecambah apabila benih tersebut dapat menghasilkan kecambah dengan bagian-
bagian yang normal atau mendekati normal. Viabilitas benih dapat diketahui dengan melakukan
pengujian benih. Berbagai macam metode pengujian benih dibuat untuk mendeteksi parameter
viabilitas benih. Salah satu contoh pengujian tersebut adalah pengujian daya berkecambah
(DB). Daya berkecambah atau daya tumbuh benih adalah tolok ukur bagi kemampuan benih
untuk tumbuh normal dan berproduksi normal pada kondisi lingkungan yang optimum.
Viabilitas benih dapat dilihat melalui persentase daya berkecambah dan kecepatan tumbuh yang
ditunjukkan oleh gejala metabolisme benih atau gejala pertumbuhan.
Dalam proses pengerjaan praktikum daya kecambah, benih yang digunakan harus
benih yang sehat dan murni. Hal ini dikarenakan benih yang sehat dan murni dapat
mempengaruhi proses daya kecambah pada benih, yaitu menjamin kualitas yang akan
dihasilkan dan mempertahankan potensi hasil suatu varietas yang diinginkan serta terhindar
dari kotoran benih. Selain itu benih yang digunakan harus memiliki tingkat produksi yang
tinggi, memiliki adaptasi yang luas serta matang secara fisiologis (Suryandari dan Ratnasari,
2019).

Sebelum benih padi digunakan, seperti pada prosedur cara kerja harus direndam
dahulu di dalam air selama 1 jam. Hal ini dikarenakan untuk mempercepat perkecambahan,
mematahkan masa dormansi benih, merangsang perakaran agar benih dapat tumbuh dengan
seragam serta sehat di awal masa pertumbuhannya agar terhindar dari serangan hama serta
berbagai penyakit (Nigam, et al., 2018). Selain itu merendam benih dalam air semalaman
sebelum disemai dapat meningkatkan laju perkecambahan dan kemunculan bahkan dalam
kondisi tanah yang memiliki kadar air sangat rendah. Teknik perendaman benih menggunakan
air merupakan cara yang mudah untuk diaplikasikan (Nawaz et al., 2013).

Media atau substrat yang digunakan didalam gelas plastik pada saat praktikum adalah
menggunakan subsrat buatan dengan bahan yang digunakan adalah kertas saring. Kertas
saring dipilih karena kertas saring memberikan pengaruh yang bagus jika digunakan untuk
perkecambahan. ISTA (2014) merekomendasikan media kertas berupa kertas saring dan
kertas blotter untuk pengecambahan benih mempertahankan air selama pengujian daya hidup
(Suwarno, 2008 dalam Wibowo, 2020).

Penyerapan air pada kertas merupakan peran yang sangat penting dalam
penggunaannya, hal ini terjadi karena kapilaritas pada kertas. Kapilaritas sendiri adalah
kemampuan suatu cairan untuk masuk kedalam pori pori halus, pada kertas memiliki sizer
yang berfungsi untuk meningkatkan ketahanan kertas terhadap suatu cairan (Ardiani dkk.,
2020). Saat kertas saring diberikan akuades dimana hal tersebut berfungsi untuk menyimpan
ketersediaan air di dalam medium pertumbuhan. Air sangat berpengaruh terhadap
perkecambahan benih padi karena air akan mengabsorbsi serta digunakan untuk memacu
aktivitas enzim yang diperlukan dalam metabolisme perkecambahan di dalam jaringan benih
(Junaidi & Ahmad, 2021).

Dalam perkecambahan benih terdapat faktor lingkungan yang mempengaruhi laju


pertumbuhan benih, salah satunya adalah cahaya. Kondisi cahaya yang sangat mempengaruhi
dalam laju pertumbuhan benih adalah cahaya gelap, hal ini dikarenakan didalam benih
dipengaruhi oleh hormon auksin. Hormon auksin adalah hormon yang berfungsi untuk
membantu proses pemanjangan, pembelahan serta diferensiasi sel pada benih, hormon auksin
hanya akan bekerja optimal pada saat kondisi gelap dibandingkan pada saat kondisi terang
terkena sinar matahari. Hal inilah yang mengakibatkan benih pada saat diinkubasi dengan
kondisi gelap akan cenderung lebih cepat jika dibandingkan pada saat kondisi terang
(Wimudi & Fuadiyah, 2021).

Berdasarkan hasil inkubasi selama 48 jam, percobaan yang telah dilakukan dengan
kondisi gelap pada benih padi yang tumbuh berkecambah pada tiap anggota berbeda beda.
Hasil tertinggi yaitu 98 % dan yang terendah yaitu 74%ini dikarenakan kualitas daya
kecambah yang dimiliki padi sangat berpengaruh terhadap
tingkat kadar air yang bagus dan benih padi yang berkualitas, sehingga pada setiap anggota
kelompok daya kecambah memiliki benih biji padi berbeda dan menyebabkan nilai tiap
anggota kelompok lainnya juga berbeda. Setelah dibandingkan dengan teman sekelompok
persentase daya kecambah yang tertinggi adalah 83,33% sedangkan untuk persentase daya
kecambah yang terkecil adalah 66,66%. Dalam hal ini dapat diidentifikasi bahwa
menggunakan metode alternatif dengan substrat kertas buram merupakan metode uji yang
baik karena menghasilkan kondisi yang optimum bagi perkecambahan benih padi
(Rahmawati dan Syamsudin, 2013 dalam Wibowo, 2020).
KESIMPULAN

Dari praktikum fisiologi tumbuhan dengan modul yang dipelajari adalah daya
kecambah, praktikan dapat menentukan daya kecambah benih padi sehingga daya hidup
(viabilitas) benih dapat diketahui. Pada kelompok 1A rata rata daya kecambah padi yang
diperoleh adalah 75,47%.
LAMPIRAN

Benih Padi Hari Pertama – Hari Kamis 9 Maret 2023

Benih Padi Setelah 24 jam – Hari Jumat 9 Maret 2023


Benih Padi Setelah 48 jam – Sabtu 11 Maret 2023
DAFTAR PUSTAKA

Ardiani, S., Rahmayanti, H. D., & Akmalia, N. (2020). The Study of Paper Capillarity with a
Simple Technique. Jurnal Ilmiah Jurusan Penerbitan Politeknik Negeri Media
Kreatif, 8(1): 34-47.

Junaidi, & Ahmad, F. (2021). Pengaruh Suhu Perendaman Terhadap Pertumbuhan Vigorbiji
Kopi Lampung (Coffeacanephora). Jurnal Inovasi Penelitian, 2(7): 1911-1916.

Nawaz, J., Hussain, M., Jabbar, A., Nadeem, G. A., Sajid, M., Subtain, M. U., & Shabbir, I.
(2013). Seed Priming a Technique. International Journal of Agriculture and Corp
Sciences, 6(20): 1373-1381.

Nigam, N. S., Jordan , D. L., & Janila, P. (2018). Achieving Sustainable Cultivation of Grain
Legumes Volume 2: Improving Cultivation of Particular Legumes. Cambrige, UK:
Burleigh Dodds Science Publishing.

Rahmawati dan Syamsudin. 2013. Pengujian Mutu Benih dengan Beberapa Metode. Seminar
Nasional Serelia. Balai Penelitian Tanaman Serelia. Sulawesi Barat.

Suryandari, L., & Ratnasari, E. (2019). Studi Analisis Pengujian Standar Pada Komoditi Padi
(Oryza sativa L) Di UPT. PSBTPH Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Jawa.
Seminar Nasional Biologi "Inovasi Penelitian dan Pendidikan Biologi", 269-275.

Suwarno, F. C., & Hapsari, I. (2008). Studi Alternatif Substrat Kertas untuk Pengujian
Viabilitas Benih dengan Metode Uji UKDdp. Bul. Agron, 36(1): 84-91.

Wibowo, N. I. (2020). Efektifitas Daya Berkecambah Benih Padi Pandanwangi dengan


Menggunakan Metode Kertas. Agroscience, 10(1): 38-47.

Wimudi, M., & Fuadiyah, S. (2021). Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Prosiding Seminar Nasional Biologi, 01:
587-592.

Anda mungkin juga menyukai