Anda di halaman 1dari 5

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Topik 4

Tugas Ruang Kolaborasi

Dosen Pengampu:

Dr. Aisiah, M.Pd

Oleh Kelompok 6:

1. Erni Erawati (23322111)


2. Muhammad Ihsan (23322123)
3. Rati Isrowiyah (23322129)

Kelas:

Gelombang 1 Tahun 2024 Bidang Studi


Sejarah Rombel 2

PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA


JABATANUNIVERSITAS NEGERI
PADANG

2024
TOPIK 4 – Penilaian dan Evaluasi Pemahaman Dalam UbD

Kemampuan Pengetahuan Diri

Link Video :
https://drive.google.com/file/d/1jABXE6rKeVLsbZsdHeqZyyzeAENpQGCu/view?usp
=sharing

Kemampuan Pengetahuan Diri

Flavell (Pintrich, 2002) mengusulkan bahwa pengetahuan diri adalah komponen


penting dalam pengetahuan metakognitif. Pengetahuan diri ini mencakup pengetahuan
mengenai kekuatan dan kelemahan seseorang. Misalnya, seorang mahasiswa yang tahu
bahwa dia lebih bisa mengerjakan tes berupa pilihan ganda dibanding tes berupa essay
memiliki beberapa pengetahuan metakognitif tentang dirinya. Tidak sedikit siswa tidak
mengetahui kalau sebenarnya dirinya tidak tahu sesuatu. Oleh karena itu pengetahuan diri
berkaitan erat dengan kesadaran diri. Kesadaran diri yang luas dan mendalam dari
pengetahuan dasar orang itu sendiri merupakan aspek penting dari pengetahuan diri.
Akhirnya, individu perlu menyadari berbagai jenis strategi mereka cenderung
mengandalkan dalam situasi yang berbeda. Sebuah kesadaran bahwa satu overrelies pada
strategi tertentu ketika mungkin ada strategi yang lebih adaptif untuk tugas lainnya dapat
menyebabkan kemungkinan perubahan penggunaan strategi
Sadar Diri
Aspek sadar diri merupakan salah satu kemampuan seseorang dalam memahami
perasaan, pikiran, serta evaluasi diri. Sehingga hal itu akan membantu seseorang dalam
memahami kekuatan, kelemahan, dorongan, hingga nilai yang ada dalam dirinya sendiri
dan juga orang lain. Self awarenes merupakan sebuah kondisi atau keadaan dimana
seseorang bisa memahami sirinya sendiri dengan sebaik-baiknya, yaitu kesadaran
terhadap pikiran, evaluasi diri, dan perasaan (Listyowati, 2008). Sadar diri merupakan
kapasitas yang bisa membuat sesorang mampu mengenal dirinya sendiri atau
membedakan dirinya dengan orang lain yang ada di dunia. Self awarenes adalah
kemampuan manusia dalam mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan, nilai,
dorongan, dan dampaknya bagi orang lain, (Goleman, 1996).
SADAR DIRI
Poin 1 Peserta didik tidak mampu memahami perasaan dan perilaku
diri sendiri atas mengungkapkan pikiran, perasaan, keyakinan
dan pendapat dengan baik
Poin 2 Peserta didik mampu memahami perasaan dan perilaku diri
sendiri tetapi tidak mampu mengungkapkan pikiran, perasaan,
keyakinan dan pendapat dengan baik.
Poin 3 Peserta didik mampu memahami perasaan dan perilaku diri
sendiri serta mengungkapkan pikiran, perasaan, keyakinan
dan pendapat dengan baik.

Metakognitif
Menurut Flavel (Jonassen, 2000) metakognitif yaitu kesadaran seseorang tentang
bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan
untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai
informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri.
Kegiatan-kegiatan Metakognitif meminta siswa untuk merefleksikan apa yang mereka
ketahui, apa yang mereka pedulikan dan apa yang mereka bisa lakukan tidak hanya
menolong siswa membangun kesadaran dirinya, melainkan juga memberi informasi yang
bernilai bagi guru (Hammond, Austin, Cheung dan Martin, 2003). Flavell tahun 1979
dalam artikel klasiknya mengenai metakognisi, mengungkapkan bahwa metakognisi
mencakup tiga macam pengetahuan, yaitu pengetahuan tentang strategi, pengetahuan
tentang tugas kognitif, dan pengetahuan diri.

Pintrich (2002) menyajikan kembali kerangka kerja umum mengenai metakognisi


ke dalam tiga kategori dengan memasukkan pengetahuan siswa tentang strategi umum
untuk belajar dan berpikir (pengetahuan tentang strategi) dan pengetahuan mereka untuk
tugas-tugas kognitif serta kapan dan mengapa menggunakan strategi yang berbeda
(pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan
kondisional yang tepat). Akhirnya, kita memasukan pengetahuan tentang diri (variabel
individu) yang berkaitan dengan komponen kognitif dan motivasi kinerja (Pengetahuan
Diri).

Metakognitif
Poin 1 Peserta didik tidak dapat menentukan apa yang diketahui dan
ditanya dari permasalahan; serta tidak dapat mengetahui
dampak dari pengetahuan sebelumnya pada konteks materi
baru
Poin 2 Peserta didik tidak dapat menentukan apa yang diketahui dan
ditanya dari permasalahan, Menyusun rencana penyelesaian
masalah dan Langkah-langkah penyelesaian masalah tidak
rinci dan runtut; serta dapat menunjukan bahwa pengetahuan
sebelumnya memengaruhi pengalaman belajar pada konteks
materi baru dengan tidak sistematis
Poin 3 Peserta didik dapat menentukan apa yang diketahui dan
ditanya dari permasalahan, Menyusun rencana penyelesaian
masalah dan Langkah-langkah penyelesaian masalah dengan
rinci dan runtut, dan menarik simpulan dari permasalahan
dengan benar dan sistematis, serta dapat menunjukkan bahwa
pengetahuan sebelumnya mempengaruhi pengalaman belajar
pada konteks materi baru dengan runtut dan sistematis.

Penyesuaian diri sendiri


Mempertanyakan keyakinan sendiri terkait penugasan satu pengetahuan,
mengakui ketidaktahuan, dan menjadi intelektual yang jujur

Penyesuian diri sendiri


Poin 1 Peserta didik tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang
telah diberikan.
Poin 2 Peserta didik menentukan prosedur yang dapat dilakukan
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut namun belum
tepat dan terstruktur.
Poin 3 Peserta didik menentukan prosedur yang digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan tepat dan
terstruktur.

Reflektif
Proses perenungan dan analisis terhadap diri sendiri tentang segala kebiasaan ,
pikiran, perasaan, dan Keputusan yang telah dilakukan selama menjalani kehidupan
sehari-hari

Reflektif
Poin 1 Peserta didik tidak mampu merenung dan menganalisis
terhadap diri sendiri tentang segala kebiasaan, pikiran,
perasaan, dan Keputusan yang telah dilakukan selama
menjalani kehidupan sehari-hari.
Poin 2 Peserta didik mampu merenung dan menganalisis terhadap
diri sendiri tentang segala kebiasaan, pikiran, perasaan dan
Keputusan namun belum dilakukan dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
Poin 3 Peserta didik mampu merenung dan menganalisis terhadap
diri sendiri tentang segala kebiasaan, pikiran, perasaan dan
Keputusan yang telah dilakukan selama menjalani kehidupan
sehari-hari.

Bijak
Menerima masukan dan kriti tanpa defenisive, serta selalu menggunakan akal
budinya (pengalaman dan pengetahuannya).

Bijak
Poin 1 Peserta didik tidak mampu menerima masukan dan kritikan
serta melakukan defenisive
Poin 2 Peserta didik mampu mampu menerima masukan dan kritikan
tetapi tetap melakukan defenisive
Poin 3 Peserta didik mampu menerima masukan dan kritikan tanpa
defenisive

Sumber: Endang Indarini “Pengetahuan Metakognitif Untuk Pendidik dan Peserta


Didik”. Jurnal Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana.

Anda mungkin juga menyukai