DI GEREJA KRISTEN
___________________
Tesisi
Diajukan kepada Dewan Dosen
Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Surabaya
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Penerimaan Gelar
Magister Teologi
____________________
Oleh:
Mieke Londa
NIM: 1411804008
26 November 2016
Dosen pembimbing telah menerima Tesis berjudul “Tinjauan Teologis
Perayaan Imlek Di Gereja Kristen” yang ditulis oleh Mieke Londa untuk memenuhi
sebagian dari persyaratan penerimaan gelar Magister Teologi dari Sekolah Tinggi
26 November 2016
proses penelitian serta penyusunan tesis yang ditulis oleh Mieke Londa dengan judul
“Tinjauan Teologis Perayaan Imlek Di Gereja Kristen” maka dengan ini saya
menyatakan bahwa tesis ini dapat diterima dan disahkan sebagai bagian dari
persyaratan mendapatkan gelar Magister Teologi dari Sekolah Tinggi Teologi Injili
Indonesia – Surabaya.
26 November 2016
________________________
Dosen Pemeriksa
_________________
_________________
DAFTAR ISI
MOTTO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . x
Bab
I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
vi
Roh-roh jahat mengambil keuntungan atas ibadah yang ceroboh dan
mementingkan diri sendiri ini.
Memprovokasi Tuhan untuk cemburu.
Bukan masalah apakah serius berniat atau tidak
Jika berhubungan serius, apa yang akan terjadi jika berkencan secara
yang sama juga dengan wanita lain?
Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
Kembali Kepada Masalah Makan Daging yang Dipersembahan kepada
Berhala: Bagaimana Bila Makan Daging yang Sama Tadi Di Tempat Lain?
Prinsip : jangan hanya menghindari apa yang berbahaya, tapi kejarlah apa
yang baik.
Perlu juga untuk juga bertanya, "Apa kebaikannya bagi saya?"
Hanya ingin tahu seberapa banyak yang boleh mereka lakukan dan masih
menjadi orang Kristen
Tidak mempertimbangkan bagaimana tindakan mereka merugikan orang
lain.
Hal apa yang dengan penuh kasih dapat dilakukan terhadap saudara-
saudara saya di dalam Yesus.
Pedoman praktis.
Suasana persekutuan dengan roh-roh jahat di kuil pagan harus dihindari.
Asal Anda tidak mengambil bagian dalam suasana kuil pagan, daging itu
sendiri tidak ada masalah. Tidak usah bertanya, dan itu tidak akan
menjadi masalah bagi Anda.
Sapi itu milik Tuhan ketika bediri diatas kakinya, dan sapi itu milik
Tuhan sekarang ketika berada diatas panggangan!
Kebebasan dalam batas-batas kasih.
Prinsip Penutup: Lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Tujuan hidup kita seharusnya : untuk memuliakan Tuhan.
Tidak satupun dari perilaku kita boleh mendorong yang lain untuk
berdosa.
Keprihatinan Paulus bukanlah untuk mencari keuntungan [diri] sendiri,
tapi agar semua bisa diselamatkan.
Desain Penelitian
Tempat Dan Waktu Penelitian
Metode Pengumpulan Data
Partisipan
Teknis Analisa Data
Analisis Sebelum Di Lapangan
Analisis Selama Di Lapangan Model Miles Dan Huberman
Data Reduction
Data Displai
Conclusion Drawing Atau Veri Fication
Analisa Data Di Lapangan Model Spradley
Analisis Domain
Analisis Taksonomi
Analisis Komponensial
Analisis Tema Kultural
vii
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 141
viii
V. KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 175
Kesimpulan
Saran
LAMPIRAN
ix
Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang,
supaya aku dituntun dan dibawa
ke gunung-Mu yang kudus
dan ke tempat kediaman-Mu!
Mazmur 43:3
iv
ABSTRAC
Berangkat dari apa yang diyakini pada umumnya oleh orang keturunan
Cina, bahwa perayaan Imlek adalah semata-mata suatu aktivitas budaya, yang tidak
untuk dirayakan oleh semua orang Kristen. Selain dilaksanakan dalam keluarga,
perayaan ini bahkan mulai dijadikan suatu mata acara khusus dalam ibadah-ibadah
Kristen. Bukan sekedar sebagai sarana penggembira, tetapi sudah masuk ke materi
kotbah dimana prinsip-prinsip yang berasal dari kepercayaan lain yang ‘dipandang
Alkitab, sementara yang ‘dipandang tidak baik’ disarankan untuk dibuang saja.
penanggalan Cina.
hadirnya San Jiao, yaitu Khonghucu, Tao dan Budha. Dengan demikian perayaan
kepercayaan.
Dari hasil penelusuran Sejarah Cina Kuno, ternyata catatan sejarah yang
dilakukan pengganti sistim penanggalan yang ada; menetapkan saat Tahun Baru
sesuai ajaran kepercayaan kuno Ruism tentang saat penciptaan langit, bumi, manusia,
x
dan selanjutnya. Saat Tahun Baru jadi berubah-ubah mulai saat sebelum musim semi,
Nama lain perayaan Imlek adalah Perayaan Musim Semi juga bukanlah
sejak awal penanggalan Cina. Sebutan Perayaan Musim Semi merupakan nama
dimana sejak tahun1912 secara resmi Negara Cina beralih menganut Penanggalan
Gregorian.
Lebih jauh lagi, sejak 1949 Partai Komunis Cina yang dipimpin oleh Mao
aspeknya karena dianggap agamis, feodalistik dan takhayul. Angkatan muda di Cina
saat sekarang ini, yang mulai merasakan kekosongan jiwanya akibat belenggu
komunis, segera mengambil kesempatannya untuk menjadi orang Kristen dan mulai
hari raya keagamaan Konghucu sejak Penetapan Presiden nomer 1/pnps/1965 junto
(lembaran negara tahun 1965 nomer 3, tambahan lembaran negara nomer 2727)
tahun 1967 tentang pembatasan kegiatan keagamaan, kepercayaan dan adat istiadat
Cina.
xi
Namun Bapak Presiden KH Abdurrahman Wahid lewat Peraturan Presiden
tanggal 9 April 2002 menetapkan Hari Raya Imlek sebagai Hari libur Nasional
Keagamaan Konghucu.
Anggapan bahwa Leluhur Cina menyembah satu Allah yang sama dengan
Allah Bapa dalam Alkitab, dikarenakan Leluhur Cina adalah keturunan langsung dari
Sem anak Nuh; sehingga praktek pemujaan kepada Allah yang tidak ada patungnya,
dan praktek pengorbanan ucapan syukur kepada Allah atas panenan yang dilakukan
setiap tahun oleh para Kaisar Cina Kuno di Temple of Heaven dianggap sebagai bukti
otentik pendukung gagasan diatas. Dengan demikian adalah sah bagi orang Kristen
Ternyata Kaisar Cina Kuno yang paling awal dan yang dipuja bahkan
menunjukkan usaha keras peradaban Cina untuk terus hidup dan mengalahkan
kematian. Sekalipun mereka meyakini bahwa di akhir kehidupan yang sukses, orang
akan naik ke Surga, tidak ada sama sekali pengertian yang jelas dan tegas mengenai
xii
kehidupan sesudah kematian. Peradaban Cina dengan segala cara, baik lewat
usahanya di dunia ini maupun lewat hubungannya dengan para dewa-dewi, berusaha
keras untuk dapat terus hidup dengan baik di dunia ini selamanya. Segalanya
dicurahkan hanya untuk tujuan hidup di dunia ini saja. Ini adalah dasar filosofi
kepercayaan dalam peradaban Cina, yang tentunya sama sekali tidak Injili.
yang telah menjadi semacam syarat wajib dalam perayaan Imlek, diupayakan dengan
keberuntungan dan menolak kesialan. Hal-hal semacam ini sangat di perhatikan oleh
ini ?
kuil berhala adalah berpartisipasi dalam ritual roh-roh jahat, yang langsung
seharusnya tidak menoleh kembali kepada penyembahan berhala dengan rindu, tetapi
harus lari dari padanya. Paulus menujukan desakannya untuk menjaga fokus mereka
dalam perayaan roh-roh jahat; gagal untuk melihat ancaman terhadap diri sendiri,
merasa cukup kuat melawan kecemburuan Tuhan; mau merengkuh semua keuntungan
yang sedapatnya dicapai, tidak mempraktekkan kasih untuk membangun jemaat; tidak
mengikuti teladan penyerahan diri Tuhan, yang rela menderita ‘kerugian’ yang
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Imlek diantara orang-orang Kristen keturunan Cina. Mengikuti jejak beberapa Gereja
Imlek, baik ditingkat persekutuan doa jemaat maupun didalam ibadah raya gereja.
zodiac Cina, makanan simbol kemakmuran dan kekayaan, dan lain-lainnya ke dalam
ibadah Kristen dengan satu alasan bahwa perayaan Imlek hanyalah suatu kegiatan
Lebih jauh lagi, filosofi dalam perayaan Imlek diangkat menjadi pokok
kepercayaan turun temurun ini sudah begitu menyatu dan membentuk pola pikir dan
pola hidup orang-orang Cina, sehingga orang tidak lagi berusaha mencari titik
menjadi Kung Jiao (Konfusianisme) dan berkembang menjadi San Jiao (Tiga-isme)
yang terdiri dari Konghucu, Tao dan Budha Cina; disebut juga Zhung Jiao
1
2
(kepercayaan asli orang-orang keturunan Cina) dapat ditelusuri sebagai kepercayaan
dikalangan anak-anak muda Cina, mereka menyatakan memeluk agama Kristen dan
beralih merayaan Natal serta menolak merayaan Tahun Baru Imlek atau Festival
Musim Semi. Masa cuti bersama untuk merayakan Festival Musim Semi bersama
keluarga sekarang hanya dipandang sebagai suatu kesempatan untuk berekreasi lepas
dari kesibukan sehari-hari. Fenomena ini juga telah mendasari pembuatan beberapa
tesis dan disertasi, untuk meneliti sampai seberapa jauh bergesernya nilai-nilai ajaran
satu kesatuan yang tidak terpisahkan.3 Cepat atau lambat akan diterima, sebagian atau
seluruhnya, bercampur menjadi satu dengan iman Kristen melahirkan iman Kristen
hibrida, yang tentu saja tidak Alkitabiah dan menimbulkan kebingungan secara
mendasar.
perayaan Imlek, tentunya ada manfaat tertentu yang sedang dikejar, baik secara
1
Chronological table of Chinese monarchs (Tabula chronologica monarchiae sinicae;
1686)
2
Shuangping Xu, Globalization and Chinese Spring Festival. Master's Thesis on Masaryk
University, Faculty Of Social Studies, Department of Sociology.
Sha Yang, Conceptions of the Spring Festival and Christmas of Shanghai’s Young and Middle-aged
People: A Qualitative Study of Similarities and Differences. Shanghai International Studies University.
3
Bodde Derk, Festivals in classical China: New Year and other annual observances
during the Han dynasty, 206 b.c.-a.d. 220. Princeton, N.J.: Princeton University Press and the Chinese
University of Hong Kong, 1975.
3
langsung maupun tidak langsung. Intisari dari semua segi kegiatan perayaan Imlek
mereka sama sekali tidak mempunyai harapan untuk kehidupan setelah kematian.
Konsep tentang Allah kabur dan tidak pernah jelas, segalanya harus bertumpu pada
diri sendiri. 4 Tidak mengherankan seluruh hidup hanya berfokus pada kehidupan di
dunia ini saja. Sangat bertolak-belakang dengan iman Kristen yang menjadikan Allah
fokus utama yang memerintah atas kehidupan manusia, serta menegaskan tujuan
hidup manusia di dunia ini adalah untuk melakukan kehendak Allah. Dengan
tersebut justru akan menghambat pertumbuhan Firman Tuhan dalam hidup orang
Kristen dan membuatnya tidak dapat berbuah. Dengan demikian atas permasalahan
ini peneliti merasa perlu dilakukan suatu penelitian untuk mendeskripsikan perayaan
Fokus Penelitian.
Rumusan Masalah
4
Wise Man from the East: Lit-sen Chang (Zhang Lisheng): Critique of Indigenous
Theology; Critique of Humanism (Studies in Chinese Christianity).
4
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bagi Gereja
Tesis ini agar menjadi bahan masukan bagi Gereja bahwa betapa
pentingnya evaluasi perayaan Imlek digereja agar tidak terjadi sinkretisme dalam
iman Kristen.
dan bahan pertimbangan bagi para Hamba Tuhan dalam mengambil sikap Alkitabiah
Peneliti
Tesis ini juga bermanfaat bagi para peneliti lain untuk mendalami
LANDASAN TEORI
Wahyu Umum
Ada dua bentuk utama dari pewahyuan. Yang pertama disebut wahyu
umum, yang merupakan wahyu yang diterima oleh semua orang. Menurut Charles
Ryrie, Wahyu umum adalah persis seperti namanya : umum. Ia umum dalam ruang
lingkupnya; yaitu, mencapai semua orang (Mat. 5:45;. Kisah. 14:17). Ia umum dalam
geografi; yaitu, meliputi seluruh dunia (Maz. 19:2). Ia umum dalam metodologinya;
(ayat 4-6.) dan hati nurani manusia (Rm. 2:14-15). Hal ini karena ia merupakan suatu
wahyu yang mempengaruhi semua orang di mana pun mereka berada dan kapanpun
masa hidup mereka, ia dapat membawa terang dan kebenaran untuk semuanya, atau,
Yang kedua adalah wahyu khusus, yang hanya dimiliki oleh sejumlah
tentang diri-Nya sendiri kepada orang-orang tertentu, pada waktu tertentu, dan tempat
5
6
Wahyu Umum Dalam Penciptaan Menunjukkan Bahwa Allah Ada
internal yang telah diberikan Allah dalam hati nurani. Bukti untuk hati nurani dapat
percaya bahwa mereka akan dihakimi oleh Allah karena dosa-dosa mereka.
Bukti lain dari hati nurani tampak dalam kesamaan hukum moral umat
manusia. Tidak peduli apa asal budaya seseorang, umumnya kita memiliki hukum
yang sama, "Jangan berbohong, jangan mencuri, jangan membunuh, dan lain-lain"
manusia melalui ciptaan-Nya dan juga melalui hati nurani. Kita memiliki Allah yang
Ketika melihat pada ciptaan, kita tidak hanya melihat bahwa Allah ada,
kekuatannya, tidak ada kesimpulan lain yang bisa diambil. Allah ini mulia. Kita bisa
Roma 1:19-20 Kekuasaan Allah yang abadi Allah telah menjadi jelas.
Ketika melihat semua ciptaan, tidak bisa tidak kita akan mengenali bahwa Pencipta
Roma 1:20 juga mengatakan bahwa Allah telah membuat "yang tidak
nampak" menjadi dapat dipahami, seperti "sifat ilahi-Nya”. Kata ilahi berarti "dari,
berhubungan dengan, atau kelur langsung dari Allah atau dari seorang dewa." Pada
dasarnya, ilahi berarti bahwa Sang Pencipta tidak seperti apa pun di seluruh ciptaan.
Bahkan, ini adalah salah satu cara yang Paulus menyatakan bahwa
manusia telah berdosa dalam menolak untuk mengakui immortality dari Sang
Pencipta, atau apa yang disebut transendensiNya. Transendensi berarti bahwa Allah
berhala serupa manusia dan binatang. Pada kenyataannya, salah satu godaan terbesar
sepanjang sejarah telah menyembah orang lain atau menjadikan diri sendiri sebagai
dewa. Banyak raja-raja telah jatuh ke dalam pencobaan ini, mengklaim keilahian, dan
menginginkan untuk disembah. Ini juga terjadi dengan kultus-kultus dan agama-
agama dunia. Seseorang atau orang-orang yang dipandang sebagai memiliki keilahian
Allah telah membuat jelas bahwa dia mencintai dan peduli pada orang-
orang bahkan pada mereka yang tidak mencintai-Nya. Hal ini sering disebut sebagai
kebaikan Allah. Kisah 14:17 Pemeliharaan alami bagi ciptaan menunjukkan bahwa
Allah adalah baik hati. Dia telah memberi kita banyak hal seperti hujan, makanan,
jelas bahwa Dia adalah seorang yang hidup. Dia hidup, bukan berhala yang tanpa
Adalah bodoh untuk berpikir bahwa Sang Pencipta kita adalah sesuatu
Adalah salah bagi seseorang untuk mencuri, berbohong, membunuh, merampok; dan
orang-orang yang melakukan hal-hal tersebut harus dihukum. Ini bukan hukum yang
Roma 2:14-16 Meskipun manusia telah dirusak oleh dosa, suatu hukum
alam masih ada di dalam hatinya. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Sang Pencipta
harusnya bermoral.
seseorang, tapi itu sudah cukup untuk menghukum seseorang karena tidak percaya
seluruh bumi, memberi nafas kepada setiap orang, dan segala sesuatu yang lain (ayat
25). Dia menciptakan semua bangsa dari satu orang saja (ayat 26). Dia ditentukan
9
saat-saat kapan bangsa-bangsa akan hidup, di mana mereka akan hidup, dan seluruh
tujuan hal-hal ini adalah bagi manusia untuk mencari Dia (ayat 26-27).
Langit, bumi, dan semua berkat yang telah Allah berikan kepada manusia.
Semua itu bagian dari rencana maha bijak Allah untuk menolong umat manusia
mengejar suatu hubungan dengan Allah. Kisah 14:17 Allah ingin manusia untuk
mencari Dia, dan Dia telah meninggalkan kesaksian-Nya wahyu untuk menarik orang
Jika seseorang percaya bahwa Allah ada, bahwa Allah adalah bermoral,
dan berusaha untuk hidup sesuai dengan hukum-hukum moral di hati nuraninya;
Allah akan memberinya lebih banyak wahyu lagi. Sebuah prinsip umum yang Kristus
ajarkan dalam Lukas 8:18 bahwa jika kita menanggapi wahyu yang Allah berikan,
maka Dia akan memberi kita lebih banyak; dan jika kita tidak menanggapi, Ia
mengambilnya kembali. Masing-masing dari kita selalu hidup di bawah prinsip ini.
Yesaya 6: 8-12, Yesaya akan mengeras hati mereka dengan jalan memberi
mereka wahyu, khususnya wahyu Firman Allah. Saat ia berkhotbah, itu akan
membuat mereka menjadi keras karena mereka memilih untuk tidak mematuhinya.
bangsa menolak pengetahuan tentang Allah dan mulai menyembah sang ciptaan.
Mereka menukarkan kebenaran Allah dengan suatu dusta, dan memuja dan
menyembah para ciptaan daripada Sang Pencipta - yang selamanya terpuji. Amin.
10
Sebagai penghakiman oleh Allah, dunia yang tidak percaya ini menjadi
tidak lagi bisa membedakan antara yang benar dan yang salah.1
Saat kita menanggapi wahyu umum, Allah akan memberikan lebih banyak
wahyu bagi kita untuk menanggapi dan ada potensi Allah bahkan memberikan
Alkitab yang secara ajaib diselamatkan Allah meskipun mereka hanya memiliki
wahyu yang terbatas saja tentang Dia. Namun, mereka telah setia dengan yang sedikit
Kisah Kornelius dalam Kisah 10: 1-5; kisah Philipus dan orang Ethiopia
Kesimpulan
bahwa Dia Maha Kuasa, Dia Transenden, Dia Bermoral, Dia Baik Hati, dan lain-
lainya. Dia mengungkapkan diri-Nya lewat hati nurani kita sebagai manusia secara
bawaan kita tahu ada Allah dan hukum Allah tertulis di dalam hati manusia (Rom.
2:15).
Wahyu umum membuat manusia tidak ada alasan untuk tidak percaya
pada Allah. Namun, itu adalah suatu bentuk kasih karunia yang dimaksudkan untuk
membuat manusia mencari Allah. Jika seseorang merespon wahyu yang diberikan,
1
The Series Bible Teacher's Guide: Theology Proper By Gregory Brown
2
https://bible.org/seriespage/2-general-revelation
11
Allah akan memberi lebih banyak lagi, tetapi jika tidak, Ia mengambilnya kembali.
Protestan, baik dalam terang pelayanannya yang panjang di Hong Kong dan karena
prestasinya yang monumental sebagai penerjemah dan karirnya selama tiga puluh
tahun sebagai misionaris di Hong Kong (1844-1874 ). Dua puluh dua tahun terakhir
dalam hidupnya Legge selaku perintis Western Sinology, adalah Profesor of Chinese
di Universitas Oxford.
menegaskan bahwa Konfusius dan Mencius dan lain-lainnya yang semacam mereka
ini telah ‘dibangkitkan’ oleh Allah untuk memelihara sebahagian pengetahuan tentang
diri-Nya sendiri di antara orang-orang Cina; dan bahwa dalam beberapa ucapan
mereka bukan hanya setara dengan Hukum Musa, tetapi juga sejajar dengan ajaran-
ajaran Kristus.3
untuk menanamkan rasa berdosa pada orang-orang China, yang tidak dimiliki oleh
sanggahan yang kuat; juga tuduhan bahwa Legge telah bergerak terlalu jauh ke arah
3
The Victorian Translation of China: James Legge’s Oriental Pilgrimage, by Norman J.
Girardot. Chapter Two : Professor Legge at Oxford University, 1875-1876. Page 122-123.
12
Lama dengan menyetarakan statusnya dengan tulisan-tulisan klasik Konfusius; dan
James Legge yakin akan adanya ‘kesadaran akan Allah’ dari orang-Cina di
masa sebelum dinasti Chin, Legge mencari dukungan dalam literatur Ruist kuno, lalu
menterjemahkan defini asli Tian, Di dan Shangdi sebagai ekspresi Allah menurut
versi orang Cina, dan bukannya sekedar mencontoh apa yang ia anggap monoteisme
sumber ketuhanan yang relatif universal bagi Legge, yang memungkinkan China
Konfusius sebagai seorang guru agama', jelas menunjukkan keyakinan Legge akan
monotheism Cina kuno dan akan kereligiusan Konfusius, yang menggema dalam
begitu banyak pandangan teologis yang bisa ditemukan dalam interpretasi Legge
menunjukkan bahwa teologi dapat dibangun dari Ruism dan dari dialog Sino-Kristen.
kerja Legge ini membuka kemungkinan untuk memahami makna Allah dalam
interaksi antara dua tradisi atau lebih, bukannya secara kaku dalam satu agama saja
seperti Kristen. Seperti yang telah saya tunjukkan, Allah dalam pandangan Legge
adalah relatif terhadap semua orang dan semua agama. Mengacu pada Tian, Di dan
13
Shangdi dalam literatur Ruist sebagai ekspresi Cina akan Allah, Legge menegaskan
kesamaan Ruism dengan Kristen, Yahudi dan Islam dalam mengidentifikasi Allah
atribut dan gambar Allah melalui kosakata Zhu mengenai alam yang lebih tinggi,
prinsip Surga, The Great Ultimate dan The Way. Menyatukan gagasan Zhu dengan
pokok-pokok Kristen seperti hal dosa, transendensi dan sifat moralitas jiwa,
dan bahkan Trinitas dalam cara-cara baru, menjangkau ke spektrum yang lebih luas
Pertanyaan itu telah memenuhi pikiran baik orang Kristen di Cina maupun di Barat
mendalam.
terdidik dalam Konfusianisme klasik serta dalam filsafat politik modern. Dia juga
Universitas Kiang Nan (Jiangnan), yang menjadi pusat gerakan kebangkitan agama
dan budaya Asia, setelah Perang Dunia II. Tujuannya dalam memulai universitas baru
kekristenan." Sejak pertobatannya menjadi Kristen pada tahun 1950, saat ia terdampar
di Jawa. Tulisan-tulisan Chang segera mendapat perhatian yang meluas dari para
4
Connecting Protestantism to Ruism: Religion, Dialogism and Intertextuality in James
Legge's Translation of the Lunyu. By I-Hsin Chen University of Manchester, 2014
14
sarjana agama, sejarah, filsafat, dan teologi, baik di Cina maupun di Barat; suatu
penetrasi wawasan kontras antara ajaran Alkitab dan sistem agama dan filsafat
lainnya.
Ulasan sejarah
Kristen dalam gaya Budha, dan menghasilkan kebingungan yang melemahkan. Para
misionaris Roma Katolik melakukan hal yang sama dengan Konfusianisme, dengan
hasil yang sama. Teologi Liberal menyerah kepada Humanisme Barat dan iman yang
naif dalam Science. Di bawah pengaruhnya banyak teolog modern Cina telah
tradisional Cina, meracik suatu iman hibrida yang bergeser secara signifikan dari
Kitab Suci.
tidak akurat tentang Allah, wahyu tentang satu Allah yang sejati, pengajaran Alkitab,
Konfusianisme, Buddhisme, dan Taoism. Lepas dari masa itu ia mengambil waktu
dasarnya humanistik. Dalam hal ini, baik Timur dan Barat telah bersalah dalam
kesalahan yang sama, yaitu, yang dimulai dengan pemahaman manusia dan
alasannya, dan menjadikan manusia itu pusat alam semesta. Alkitab sendiri memberi
Humanisme dalam segala bentuknya adalah jalan buntu, karena tidak bisa
memberi kita kehidupan dan keberkatan yang benar; yang datang kepada kita melalui
karya penyelamatan Yesus Kristus bagi kita, yang diterima lewat iman.
Kekosongan Konfusianism.
sebaliknya memegang teguh konsep bahwa segala sesuatu terjadi sebagai suatu hasil
dari interaksi dan interpenetrasi dari yin dan yang'. 'Secara sederhana, ini adalah
Naturalisme.
hukum natural (lawan dari supranatural atau spiritual) dan kekuatan-kekuatan yang
hukum-hukum natural (alam atau wajar) adalah aturan-aturan yang mengatur struktur
dan perilaku dari alam semesta, bahwa perubahan alam semesta pada setiap tahapnya
percaya bahwa 'Secara alami semua orang adalah sama. Melalui latihan mereka
sifat alami manusia adalah jahat. Konfusianisme memandang kehidupan sebagai hal
bagaimana 'bersaing dengan dengan dirinya' dan berfokus pada 'apa yang dapat
dilaksanakan'. Tapi, bagi Chang, ini 'tidak dapat memecahkan masalah yang luar biasa
besarnya mengenai hidup dan mati ': bagi Chang ini adalah ‘kelemahan yang luar
Kekosongan Buddhisme
fenomena di alam semesta hanyalah suatu gambar angan-angan (illusory) dan tidak
tetap (impermanent). Kehidupan manusia adalah salah satu dari banyak tipuan
(illusions) yang ada di alam semesta. Persepsi manusia tentang dirinya sendiri itu
hanyalah suatu tipuan (illusion). Dengan demikian, tujuan besar dalam kehidupan
orang Budha adalah menjadi tercerahkan, dan meloloskan diri dari godaan ketiga
apapun dari luar, pencerahan berasal dari dalam'. Terlebih lagi, 'titik akhirnya adalah
punahnya atau padamnya kehidupan di Nirvana, dan bukannya hidup kekal'. Oleh
karena itu, Chang dengan prihatin mengamati, 'Buddhisme adalah suatu filsafat yang
tidak efektif. Tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang Sang Pencipta, dan
sekedar agar umat manusia hidup dalam harmoni dengan alam dan 'Jalan' surgawi
(Tao).
dengan alam : 'manusia menyelaraskan diri dengan Bumi, Bumi menyelaraskan diri
dengan Surga. Surga menyelaraskan diri dengan Tao (jalan). Dan Tao menyelaraskan
diri dengan alam. "Tapi pemahaman mereka tentang alam adalah bahwa alam adalah
suatu massa ketidak-pastian dan kekacauan. Hal ini tidak dapat digambarkan dengan
menyesatkan', yang tidak mengakui Allah sebagai Tritunggal atau memimpin pada
kehidupan kekal. Dia menulis, 'hidup bersama-sama dengan Langit dan Bumi’
bukanlah hidup kekal, karena langit dan bumi sama-sama akan hancur binasa (2 Pet.
3:12). Hal ini bukanlah 'cara hidup' yang benar, bagi Chang.
Dia menulis: Jika kita ingin membangun 'Gereja Adat’ yang benar yang
akan berakar dan tidak akan pernah diberantas, kita harus memangkas habis struktur
budaya anti-Kristen ini dan sistem filsafatnya. Jika kita ingin mendirikan sebuah
18
gereja adat, kita harus menggunakan strategi proklamasi yang baru, dalam rangka
menciptakan lingkungan sosial dan budaya yang baru dimana keduanya akan sama-
bangsa pagan.
tidak dibatasi oleh prasangka budaya apapun. ‘Termasuk keanekaragaman budaya dan
bahasa yang menunjukkan cinta Allah yang universal dan kasih karunia-Nya yang
berdaulat. Sebab, setiap bahasa memiliki ekspresi yang indah dan khas.
dan bahasa, adalah; Apakah memuliakan Allah ? dan Apakah 'konsisten dengan
kebenaran Kristen dan tujuan surgawi dari gereja'? Tidak relevan kalau hanya
percaya, kita harus menempatkan diri dalam posisi mereka, bersimpati dengan
mereka, dan memperdulikan mereka. Kita harus membagi Injil kepada mereka dengan
suatu sine que non, suatu kebutuhan yang mutlak, sehingga kita bisa ‘memberitakan
Injil dengan cara yang dapat dipahami' orang. Hanya dengan cara demikian - seperti
halnya dalam gereja mula-mula - 'benteng' budaya akan dapat diruntuhkan (2 Kor. 10:
Oleh karena itu, ia mendesak: Kita harus belajar secara mendalam dan
memahami budaya, filsafat, agama bangsa kita, dan hal-hal lain yang serupa itu,
sehingga kita dapat menerapkan kebenaran pada situasi masa kini dan 'memberikan
19
obat yang tepat bagi penyakit' ketika memberitakan Injil kepada orang-orang bangsa
dengan jelas perbedaan antara budaya tradisional Cina, filsafat, dan agama, dan
pengajaran etika Buddhis, Chang mencari suatu kebenaran yang berdasarkan rahmat
ilahi dan anugerah, dimana tanpa itu manusia tidak dapat 'melarikan diri dari
kerusakan yang ada di dunia melalui nafsu', juga tidak dapat 'mengambil bagian
dalam kodrat ilahi' (2 Pet. 1:4). Dengan demikian, ia mendesak, semua perbedaan di
dunia antara 'wahyu umum' (untuk semua, dengan segala cara, untuk membangkitkan
suatu kepekaan akan Allah) dan 'wahyu khusus' (oleh Allah dan Yesus Kristus Sang
Firman Allah yang menyelamatkan); yang telah dilupakan oleh para pendukung
Bagi Chang, sistem teologis mereka, yang dibangun atas wahyu umum,
gagal untuk mengkomunikasikan kunci kehidupan. 'Wahyu semacam ini hanya dapat
memberi kita pengetahuan yang sangat tidak jelas', dan dengan demikian itu ‘tidak
dapat menawarkan suatu pengetahuan yang akurat tentang Allah Tritunggal, (apalagi
atau wahyu umum’; yang justru menyampaikan suatu pandangan yang keliru tentang
Allah (karena humanistik) dan suatu pandangan manusiawi yang berlebihan (karena
terlalu optimis). Karena pendukung yang liberal dari 'Teologi Adat' 'tidak memiliki
pemahaman yang akurat tentang dosa', mereka menurut Chang, 'tidak mau bertobat
20
dari dosa-dosa mereka dan secara salah mencoba untuk menyelamatkan dirinya
sendiri'.
pemahamannya tentang Alkitab serta agama dan filsafat Yunani dan Romawi, untuk
membangun landasan teologis yang kokoh bagi gereja, serta "meruntuhkan benteng"
pemikiran kafir. Chang melihat dirinya sebagai seorang pejuang dalam peperangan
yang sama melawan kebohongan yang membunuh jiwa, dan mendesak orang Kristen
China yang terdidik lainnya untuk bergabung dalam kampanye untuk menerapkan
Kesimpulan.
Pertama, meskipun Chang melihat kesamaan palsu antara tradisi budaya Cina dan
keKristenan yang Alkitabiah, ia jelas bahwa perbedaan yang mendalam ada di antara
keduanya; sejauh itu ia menolak, integrasi bahan budaya Cina yang disengaja (pelan
tapi pasti) oleh gerakan 'Teologi Adat' (dan asimilasi-asimilasi ceroboh lainnya)
Kedua, Ia menganggap budaya Cina tradisional kecil nilainya dalam mengenal Allah
yang benar. Hal ini, baginya, tidak berguna bila digunakan sebagai sarana
keselamatan dari dosa, kematian dan penghakiman ilahi. Bagi Chang, hal ini hanya
dimungkinkan melalui iman didalam Yesus Kristus dan oleh pekerjaaan Roh Kudus
Ketiga, Ia yakin orang-orang Kristen Cina harus dengan setia memberitakan Injil
Alkitabiah dalam keterlibatan mereka dengan semua aspek dari budaya Cina dan
21
masyarakat. Tujuan tegasnya adalah transformasi Cina yang komprehensif, oleh karya
Sejarah Imlek
Asal kata Imlek (dialek Hokkian) berasal dari kata ‘im’ yang artinya
‘bulan’ dan ‘lek’ yang artinya ‘penanggalan’. Dalam bahasa Mandarin ‘Yin Li’ yang
Mandarin ‘Yang Li’ yang berarti penanggalan Solar yaitu suatu penanggalan yang
penanggalan Yin Li. Nama aslinya ialah Xia Li atau Penanggalan Dinasti Xia. Karena
Dinasti Xia (2205-1766 SM) adalah yang pertama-tama dicatat telah menggunakan
penanggalan ini.
Nama sebutan lain ialah Nong Li, artinya Penanggalan Petani, karena
penanggalan ini Tahun Barunya dimulai saat menjelangnya musim semi, dan
pula disebut Jiù Lì artinya Penanggalan Kuno, atau Lǎo Lì yang artinya Penanggalan
Tradisionil.
Penanggalan Cina memiliki lebih dari 100 varian. Sama seperti huruf Cina,
varian yang berbeda digunakan di berbagai belahan lingkup budaya Cina. Di Korea,
penanggalan Cina digunakan sebelum masa Edo, sementara penanggalan Jepang yang
Dinasti Xia memerintah antara 2205 dan 1766 SM; menurut kronologi berdasarkan
22
the Bamboo Annals, diperkirakan memerintah antara tahun 1989 dan 1558 SM.
Pada jaman dahulu telah menjadi tradisi, tiap Dinasti menggunakan sistim
penanggalan yang lain. Perbedaan penanggalan ini terutama adalah mengenai saat
Dinasti Xia menetapkan Tahun Barunya pada awal musim semi; saat Jian
Yin (saat kejadian manusia). Dengan jatuhnya Dinasti Xia dan diganti oleh Dinasti
sekarang dimulai baru lagi tahun 1 dan bulannya maju 1 bulan sehingga tahun
barunya jatuh pada akhir musim dingin; saat Jian Chou (saat kejadian bumi).
Dinasti Shang lalu diganti oleh Dinasti Zhou (1122-255 SM), maka
bergantilah sistim penanggalannya juga. Sekarang tahun barunya jatuh pada saat
matahari berada di garis 23,5 derajat Lintang Selatan dan bergerak menuju utara, yaitu
tanggal 22 Desember saat titik balik matahari musim dingin (winter soltice); saat Jian
Zi (saat kejadian langit). Itu adalah kesempatan bagi keluarga untuk bersama-sama
Pada masa Dinasti Zhou, orang-orang saling memberi selamat karena telah
berhasil melewati musim dingin yang paling dingin dan sinar matahari menguat
kembali. Perayaan Dōngzhì atau Perayaan Titik Balik Matahari Musim Dingin
(harafiah=Kedatangan Musim Dingin) adalah pada saat panjang hari paling pendek
dalam setahun atau sekitar tanggal 22 Desember. Setelah titik balik matahari, panjang
hari akan semakin memanjang sehingga semakin banyak energi positif yang mengalir
5
Bagley, Robert. "Shang Archaeology." in The Cambridge History of Ancient China.
Michael Loewe and Edward Shaughnessy, ed. Cambridge: Cambridge University Press, 1999).
23
masuk. Filosofi ini disimbolkan oleh fù (復, "Kembali") dalam Ba Gua I-Ching dapat
ditelusuri dari filosofi Yin dan Yang, keseimbangan dan keharmonisan kosmos.
Saat Dinasti Zhou diganti oleh Dinasti Qin (255-206 SM) penanggalan
dibagi menjadi 24 periode dengan masing-masing 15 hari, disebut Posisi Solar dan
Mid-solar. Tanggal awal disetiap Posisi Solar dan Mid-solar ditentukan oleh posisi
matahari pada salah satu dari 12 zodiak, yang oleh orang-orang Cina yang ditandai
Kemudian Dinasti Qin diganti oleh Dinasti Han (206 SM - 220 M). Sekitar
104 SM, Kaisar Wu (140 - 86 SM) dari Dinasti Han menyetujui suatu reformasi
penanggalan yang menetapkan awal tahun pada hari ‘bulan baru’ pertama setelah
matahari memasuki tanda ke 11 zodiak matahari; atau pada ‘bulan baru’ kedua
setelah titik balik matahari musim dingin (winter solstice). Ini juga merupakan hari
pertama dari posisi solar yang dikenal sebagai "awal musim semi". Penanggalan
Dinasti Xia diresmikan kembali sebagai penanggalan negara, seturut yang disabdakan
‘Nabi’ Khongcu.
bahwa Tahun Baru Cina akan jatuh pada setiap tanggal 1 Januari dari penanggalan
Gregorian, tapi ini diabaikan karena oposisi yang berlebihan dari rakyat. Pada tahun
1967 selama Revolusi Kebudayaan perayaan Tahun Baru Cina yang resmi mulai
dilarang di Cina. Dewan Negara dari Republik Rakyat Cina mengumumkan bahwa
publik harus "Merubahan Kebiasaan", mendapat suatu "Perayaan Musim Semi yang
6
Bidang Litbang PTITD/Matrisia Jawa Tengah. 2007
7
Pengetahuan Umum tentang Tridharma. (Semarang: Penerbit Benih Bersemi)
24
melawan dan merombak keadaan" (have a "revolutionized and fighting Spring
Festival"). 8
Dan karena orang harus tetap bekerja pada perayaan Tahun Baru Cina,
mereka juga tidak diberikan libur selama hari Perayaan Musim Semi. Perayaan-
perayaan publik baru dipulihkan kembali pada masa Reformasi Ekonomi Cina.
artinya Tahun daripada Tuhan kita (In the year of Our Lord) atau tahun Masehi; maka
Penanggalan Cina disebut Anno Confucius atau AC yang artinya Tahun dari pada
penggunaannya kembali secara resmi sejak jaman Kaisar Wu (140 - 86 SM) dari
Dinasti Han (206 - 220 SM) adalah berdasarkan Sabda ‘Nabi’ Khongcu yang terdapat
Tahun Baru memegang peranan penting karena penetapan itu menjadi pedoman
mereka menyiapkan pekerjaan di dalam tahun mendatang. Pada jaman kuno itu tidak
ada catatan penanggalan yang dimiliki oleh rakyat sendiri, karena tidak ada peralatan
seperti sekarang. Mereka menanti saat-saat datangnya Tahun Baru dari petugas
kerajaan yang tiap Tahun Baru memberitakan maklumat raja. Di dalam Kitab Shu
Jing Bagian Kitab Dinasti Xia ditulis : “Tiap tahun pada saat datang permulaan
8
Huang, Wei; Xie, Ying (January 2012). "The New Year That Wasn't". NewsCina. News
Cina Magazine. Retrieved 24 February 2015
25
Genta logam yang dipukul dengan kayu / canang ) berjalan sepanjang jalan.” (untuk
Sebagai yang kita ketahui Dinasti Xia menetapkan Tahun Barunya pada
saat menjelang musim semi. Maka utusannya pun dikirim pada saat itu. Demikian
pula Dinasti Shang yang menetapkan Tahun Barunya pada akhir musim dingin dan
Dinasti Zhou menetapkan Tahun Barunya pada pertengahan musim dingin. Maka
mereka akan mengutus orangnya juga pada bulan yang sesuai dengan penetapannya
itu. Kini dapat kita simpulkan Dinasti Xia jauh lebih bijaksana karena berita
datangnya Tahun Baru tepat sebagai perintah segera menyiapkan pekerjaan untuk
tahun mendatang. Sedangkan dimasa Dinasti Shang dan Zhou rakyat masih harus
‘Nabi’ Khongcu yang hidup pada jaman Dinasti Zhou (1122 - 255 SM)
merasakan bahwa sistim penanggalan yang dipakai dinasti itu kurang sesuai untuk
kepentingan rakyat banyak yang hidup sebagai petani, yang Tahun Barunya
ditetapkan menurut hari Dongzhi (Winter Soltice). Terhadap anjuran ‘Nabi’ Khongcu
itu sudah barang tentu tidak ada raja atau rajamuda-rajamuda Dinasti Zhou yang mau
Setelah Dinasti Zhou runtuh pada tahun 255 SM dan berdiri Dinasti Qin
(255 - 206 SM) yang juga mengganti sistim penanggalannya, tetapi saat Tahun
Barunya justru dimajukan sebulan lagi, jadi bulan Shi Yue yang sekarang. Dinasti Qin
tidak lama memerintah, baru turun sampai pada kaisar yang kedua, telah
ditumbangkan oleh seorang pemberontak dari negara Chu, yang bergelar Chu Pa
Wang bersama rekannya yang bernama Liu Bang. Setelah memusnahkan Dinasti Qin,
terjadi pertengkaran antara dua pemimpin pemberontak itu. Chu Pa Wang akhrinya
26
kalah dan berdirilah Dinasti Han dengan Liu Bang sebagai rajanya dan bergelar Han
Gao Zhu.
Terdapat suatu perbedaan besar antara Dinasti Qin dan Dinasti Han. Kalau
pada jaman Dinasti Qin umat dan tokoh-tokoh agama Khonghucu menderita
dimusnahkan (213 SM). Tetapi pada jaman Dinasti Han mereka mendapatkan
ditetapkan sebagai agama negara. Sistim ujian negara untuk mengganti sistim
keturunan bagi jabatan-jabatan penting yang sesuai dengan jiwa ajaran Nabi Khongcu
Khonghucu. Dan pada tahun 104 SM sistim penanggalan yang disabdakan ‘Nabi’
sebagai penanggalan negara. Semenjak jaman Dinasti Han, meskipun dinasti yang
satu runtuh diganti dengan dinasti yang lain, tetapi sistim penanggalan yang resmi di
Cina tidak berubah lagi sampai akhir Dinasti Mancu atau Man Qing (1922 M) ketika
sistim penanggalan resmi diubah menjadi Yang Li atau penanggalan Gregorius atau
‘Nabi’ Khongcu 551 SM ditetapkan sebagai tahun ke-0. Penyebutan Imlek dengan
penyebutan Tahun Baru Kongzi Li / Khongcu Li yang artinya tahun kelahiran ‘Nabi’
Khongcu diperingati sebagai awal Tahun Baru Imlek / Kongzi Li ini. Jadi jika
sekarang Imlek sudah memasuki tahhn 2567, itu dihitung dari tahun kelahiran ‘Nabi’
Khongcu yakni tahun 551 SM + 2016 = Tahun 2567 Kongzi Li / Khongcu Li.
27
Dengan demikian perayaan Tahun Baru Imlek adalah perayaan Tahun Baru Umat
Khonghucu.
perayaan Tahun Baru Imlek, ini merupakan bukti teposeliro dari umat agama lain
untuk mensyukuri datangnya tahun baru tersebut dan mengakui kebesaran dari ‘Nabi’
Khongcu sejajar dengan Isa Almasih, Budha Gautama serta Nabi-nabi lainnya.
karena Tahun Baru Imlek yg merupakan 100% Hari Raya Agama Konghucu yang
juga pertanda Tahun Kelahiran ‘Nabi’ Khongcu bisa diperingati oleh agama-agama
besar lainnya lewat Misa Kudus Khusus Imlek di Gereja-gereja Kristen dan Katolik
dengan Penanggalan Imlek. Tahun Baru Imlek adalah tahun baru yang ditentukan
oleh Khongcu maka Tahun Baru Imlek adalah Tahun Baru Agama Khonghucu.
Namun, hari yang dimuliakan oleh umat agama Ru Jiao itu boleh juga
dirayakan oleh siapa seja yang mau ikut bergembira. Tetapi jangan pernah berkata
Menurut seorang peneliti budaya Cina dari Ingris bernama Homer Dubs
(1923), kebudayaan Cina adalah kebudayaan yang telah didisain oleh Xun Zi ( 326-
233 SM) berdasarkan agama Konghucu. Xun Zi telah mengukuhkan ajaran agama
9
Agama Khonghucu & Penanggalan Imlek Published On Tuesday, 15 January 2013,
Written By Xs. Dr. Oesman Arif, M.Pd).
28
Konghucu (agama Ru Jiao), menjadikannya warna dan bentuk dari kebudayaan Cina
hingga sekarang.10
Di Cina pada zaman dahulu orang sudah menganut agama Ru Jiao yang
diajarkan oleh para Raja Suci zaman purba, antara lain Fu Xi (3500 SM), Yao (2300
SM), Shun (2225 SM), Yu, Wen Wang dan Zhou Gong. Ajaran agama Ru Jiao itu
diajarkan secara turun menurun tetapi belum ada Kitab Sucinya. Tidak ada pembinaan
Para penjaga Miao (kelenteng) yang disebut Bio Kong tidak dibekali
pengetahuan cara melaksanakan upacara sembahyang secara lisan saja. Orang Cina
pada waktu itu mempelajari agama Ru Jiao dari dongeng-dongeng yang beredar
dalam masyarakat. Sistem pendidikan agama Ru Jiao saat itu sangat tidak efektif,
akibatnya keadaan negara semakin lama semakin kacau. Para raja muda yang
daerahnya. Demikian pula para bupati atau residen juga mengangkat dirinya menjadi
Kekacauan itu dimulai beberapa puluh tahun setelah Zhou Gong tidak
menjadi raja, dan masih berlanjut sampai zaman Khongcu (551-479 SM). Khongcu
dianggap sebagai ‘Nabi’ yang dikirim Tuhan untuk memperbaiki keadaan kacau di
Cina. Ia menyusun kembali semua ajaran agama Ru Jiao dalam Enam Jilid Kitab
yang disebut Liu Jing atau Enam Kitab Suci Ru Jiao. Kitab Yi Jing, salah satu dari
10
Agama Khonghucu & Penanggalan Imlek Published On Tuesday, 15 January 2013,
Written By Xs. Dr. Oesman Arif, M.Pd.
29
Enam Kitab Suci Ru Jiao, menjelaskan rahasia Ba Gua atau Pat Kwa, dan menjadi
pedoman orang dalam menjalankan segala usaha termasuk usaha bisnis. Ilmu Feng
Shui dan Ilmu Pengobatan Cina juga dikembangkan dari isi Kitab Yi Jing ini.
atau Tuhan YME serta kepada para arwah, pada waktu yang tepat. Ia menggunakan
pertanian.
Menurut Kalender Dinasti Xia pergantian tahun jatuh pada tanggal empat
perhitungan yang cermat, menetapkan bahwa pergantian tahun tanggal satu bulan satu
Imlek tidak tepat bila jatuh pada tanggal 4 Februari (menurut perhitungan matahari),
bisa maju atau mundur, tetapi tidak lebih dari 15 hari. Orang yang ingin mengetahui
Cina. Selama hampir lebih dari 25 abad Konfusius di anggap sebagai guru pertama di
Cina.11
Imlek dalam San Jiao atau Tridharma: Konghucu, Tao dan Budha
Seperti halnya kata-kata dalam sebuah bahasa yang bisa bertambah karena
masuknya istilah bahasa asing, adat istiadatpun juga bisa bertambah, ini karena
sebuah bangsa berinteraksi dengan bangsa lain sehingga bertambah pengetahuan atau
11
Dr.M.Ikhsan Tanggok, Mengenal Lebih Dekat “Agama Konghucu di Indonesia
(Jakarta: Pelita Kebajikan, 2005), 11.
30
mendapat pemikiran baru. Demikian juga adat istiadat Cina mengalami penambahan
bangsa Cina lama-kelamaan jadi menerima dan menjalankan tiga agama yakni agama
Atas pertanyaan ini, THHK telah membentuk satu komisi yang beranggota
4 orang yakni Khow Siauw Eng, Oei Khoen Ie, Tan Chong Long dan Lie Kimhok.12
Ketika berkembang agama Budha dan Taoisme di Cina pada permulaan tarikh Masehi
takhayul.
Komunis bahkan melarang tarian singa dan naga, juga salam-salam tradisional. Tahun
Baru Imlek atau Perayaan Musim Semi dihargai kembali pada periode Liberalisasi
Ekonomi, segera sesudah kematian Mao. Sejak tahun 1996, telah ditetapkan menjadi
12
Jawaban yang dimuat secara panjang lebar di Majalah Li Po tanggal 14 Februari 1903)
13
Hartono Tanojo Pengurus Seksi Agama Khonghucu di TITD Hok Sian Kiong
Mojokerto)
31
Imlek Masa Kini
besar pendapatan tambahan mereka untuk merayakan Perayaan Musim Semi dengan
Pergelaran Festival Musim Semi yang disiarkan televisi : sebuah variety show
Perubahan sikap terhadap Perayaan Musim Semi telah terjadi pada orang-
orang muda Cina, yang dilaporkan bahwa mereka lebih suka berselancar di Internet,
seperti pangsit-pangsit dan kue beras ketan. Bagi beberapa anggota generasi muda
liburan kini telah berubah, dari sebuah kesempatan untuk memperbaharui ikatan
1965 nomer 3, tambahan lembaran negara nomer 2727) masih berlaku mengikat
memeluk 6 (enam) agama yakni Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha dan
Khonghucu.
Posisi inilah yang dipakai oleh Gus Dur waktu itu untuk beradu
argumentasi dengan pemerintah Orde Baru, sebab keputusan ini belum dicabut dan
masih berlaku. Tetapi pada pelaksanaannya pada KTP, KSK dan Catatan Sipil
32
pernikahan agama Konghucu seakan akan langsung menghilang dan menjadi rancu
oleh sebab keluarnya Instruksi Presiden nomer 14 tahun 1967 tentang pembatasan
kegiatan agama, kepercayaan dan adat istiadat China; serta Surat Edaran Mendagri
agama, kepercayaan dan adat istiadat Cina, yang pada kenyataannya sangat
2005 yang ditandatangani oleh seorang panitera yakni Bapak Drs. H. Achmad Fadlil,
kehidupan beragama dan hak-hak sipil bagi umat agama Khonghucu. Berikut ini
Menteri, Surat Edaran Menteri) baik yang sudah ada sebelumnya (yang mendasari)
Pertama, yang menjadi dasar hukum utama adalah penetapan presiden nomer
nomer 2727) masih berlaku hingga sekarang dan berlaku mengikat, didalamnya
Januari 2000 oleh Bapak Presiden KH. Abdurraman Wahid tentang pencabutan
Soedirdja tanggal 31 Maret 2000 nomer 477/805/Sj yang mencabut Surat Edaran
Kelima, Ketetapan Menteri Agama nomer 13 tahun 2001 tentang penetapan Hari Raya
19 tahun 2002 tanggal 9 April 2002 tentang penetapan Hari Raya Imlek sebagai Hari
libur Nasional.
Ketujuh, Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Bapak H. Said Agil Husin Al
Munawar, MA. nomer 331 tahun 2002 tanggal 25 Juni 2002 yang menindak-lanjuti
Kesembilan, Surat Menteri Sekretariat Negara Republik Indonesia Bapak Yusril Izha
Republik Indonesia, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,
34
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, nomer B.398/M.Sesneg/6/2005
perayaan Hari Raya Imlek 2556 di Balai Sudirman Jakarta tanggal 13 Februari 2005;
antar warga negara dan meminta segenap aparatur negara dari pusat hingga daerah-
tanggal 24 Januari 2006 kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan
pendeta Khonghucu adalah sah. Maka pencatatan perkawinan bagi para umat
Khonghucu dapat dilakukan sesuai perundangan yang berlaku, demikian juga hak-hak
sipil lainnya.
dipertimbangkan.
tanggal 24 Januari 2006 kepada segenap Gubernur, Bupati dan Walikota perihal
dimaksud pasal 13 ayat 1 huruf I dan pasal 14 ayat 1 huruf I Undang-undang nomer
Indonesia Bapak H. Faisal Ismail, yang sekaligus juga merangkap Kepala Pusat
Keenambelas, Surat Menteri Agama nomer 1 tahun 2006 tanggal 16 Maret 2006
Departemen Agama, Kepala Bagian Litbang dan Diklat, Kepala Pusat Kerukunan
Seluruh Indonesia.
36
Ketujuhbelas, Surat Sekertariat Jendral Departemen Agama Republik Indonesia,
Umat Beragama untuk sementara (sampai terbentuknya unit kerja yang defenitif)
ditugasi oleh Menteri Agama untuk memberikan pelayanan dan bimbingan kepada
penganut Agama Khonghucu. Untuk di daerah dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian
kebijakan diatas.
Menteri Dalam Negeri Moh. Ma’ruf tanggal 21 Maret 2006 nomer 9 tahun 2006 dan
Forum Kerukunan Umat Beragama dan pendirian Tempat Ibadat. Didalamnya Agama
masing Forum Kerukunan Umat Beragama baik itu di tingkat Pusat, Propinsi dan
Lalu Surat Menteri Agama nomer : MA/12/2006 tanggal 24 Januari 2006 yang
sebaggai umat penganut Agama Khonghucu. Serta Intruksi Menteri Agama Republik
Indonesia nomer 1 tahun 2006 tanggal 16 Maret 2006 tentang sosialisasi perkawinan,
Duapuluh, Surat Departemen Dalam Negeri, ditanda-tangani oleh DR. H.A. Rasyid
beberapa pernyataan:
Januari 2006 tentang perkawinan menurut Agama Khonghucu dan Pendidikan Agama
Khonghucu; serta Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomer 470/336/Sj tertanggal
tidak berlaku; seperti : Peraturan Menteri Dalam Negeri nomer 28 tahun 2005 tentang
Ketiga, Formulir Isian Data Kependudukan, Formulir Isian Biodata Penduduk untuk
Warga Negara Indonesia (perkeluarga) atau F1-01 yang dimuat Peraturan Menteri
Khonghucu, namun sejak diedarkannya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomer
38
470/336/Sj tanggal 24 Febuari 2006, F1-01 yang baru telah diperbaharui atau
deretan Kolom Agama, yang sebelumnya hanya 5 (lima) menjadi 6 (enam) kolom.
Pendidikan Agama Khonghucu , yang terbagi menjadi 3 pasal yakni pasal 45, 46 dan
47
Pasal 45
Pasal 46
Litang, Miao, dan Kelenteng, yang dilaksanakan setiap minggu dan setiap tanggal 1
Kedua, Sekolah Minggu Khonghucu dan Diskusi Pendalaman Kitab Suci bertujuan
Zhongyon, Lunyu, Mengzi, Shujing, Liji, Shijing, Chun Qiu Jing, Xiao Jing, Sejarah
Pasal 47
lainnya dan oleh Yayasan yang bergerak dalam pendidikan atau Perkumpulan Umat
Khonghucu. 14
pro dan kontra, Lit-sen Chang menyimpulkan bahwa Konfusianisme bukanlah suatu
agama, karena Konfusius sendiri tidak mengaku sebagai seorang nabi atau guru
tidak tahu tentang hal-hal seperti itu, dan bahwa ia tidak pernah membandingkan /
14
Dirangkum Dari Berbagai Dokumen Resmi Kenegaraan (Kemenag, Kemendagri,
Mahkamah Konstitusi, Keppres, Kemen Ham & Perundang2an, Setneg), Oleh: Hartono Tanojo
Category: Hokum Published On Wednesday, 24 July 2013 09:56 Oleh : Hartono Tanojo
40
kegagalan tragis. Bukan hanya ia tidak yakin atau tercerahkan tentang 'kebenaran' dan
'hidup', tapi dia juga tidak tahu tentang 'jalan' (tao) ke Surga."
suatu keyakinan akan perlunya iman; suatu kesadaran akan "Misi Surgawi" (atau
bukanlah karena ia memiliki argumen teologis yang valid dan benar, tetapi hanya
karena praktiknya".
yang benar Kekristenan, semua agama lainnya adalah palsu. Suatu agama yang benar
harus memiliki dua faktor dasar: religio objectiva (Allah dan wahyu-Nya), dan religio
subjectiva (takut akan Tuhan). Dari dua faktor ini kita dapat menyimpulkan bahwa
akan Yang Pokok (The Ultimate / tai ji) atau Yang Tidak Pokok (Ultimateless / wu ji)
berarti bahwa "mereka tidak memiliki Penebus, dan tidak ada jalan keselamatan".
menjaga jarak dari mereka. Inilah inti pengajaran-pengajaran etika dalam ren (jen;
Pengajaran Dasarnya
yang paling ampuh dalam membentuk kehidupan dan karakter seluruh orang-orang
Cina dan telah diterima oleh orang-orang Cina sebagai mengandung cap kebenaran
Selama dua puluh lima abad, konfusius telah menjadi panduan hidup bagi
orang Cina; ajaran-ajarannya menyentuh setiap sudut aktivitas manusia dan meresap
"berpusat pada manusia, bukan pada Allah. Konfusianisme adalah semata-mata suatu
ajarannya tentang manusia, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Saya rasa ini sangat
membantu. "Sifat asli manusia adalah baik. Semua manusia dapat dididik menjadi
elemen "spiritual" yang dari sebelumnya sudah ada dalam pemikiran orang-orang
42
Cina, dan membalikkan fokus dari Sang Penguasa Agung (Shang Di) kepada Surga,
yang biasanya dipahami sebagai suatu "konsep abstrak, bukan seorang pribadi".
mengembangkan gagasan awal dari ‘kesatuan langit dan manusia’ menjadi sebuah
panteisme yang canggih di mana ‘satu adalah semua, semua adalah satu’, dan setiap
manusia memiliki the Supreme Ultimate (taijitu). "Mereka mendewakan diri mereka
sendiri dan, pada kenyataannya, menyangkal Pribadi Allah, dan menjadi naturalis atau
Penciptaan
Zhu Xi, pemikir besar Neo-Konfusianisme abad kedua belas, "memperluas pandangan
lebih jauh, bahwa alam semesta dan segala sesuatu terdiri dari dua prinsip, li dan ch'i
[qi]. Keduanya adalah pasangan yang kekal, tak terbatas, berbeda, dan membentuk
Yang Maha Kuasa ditolak dan tidak ada hubungan apapun dengan kehidupan orang-
Manusia (antropologi)
awalnya baik tapi menjadi merosot karena pengabaian dan pikiran yang "diselimuti
43
mendung", yang mana dicoba untuk "dibuat bersih" lewat membudidaya diri sendiri,
semua orang dilahirkan dalam dosa, dimana tidak pernah cukup jumlah disiplin diri
yang bisa mengatasinya. Kemanusiaan yang sejati hanya dapat dipulihkan dengan
berbalik kepada Allah dan "mengambil bagian dalam kodrat ilahi" (2 Petrus 1: 4)
pengajaran besar mengajarkan orang-orang Cina bahwa tidak ada dosa asal dan
bahwa hanya tindakan-tindakan yang dimaui dengan sadarlah yang dianggap dosa.
Manusia mampu untuk berhenti dari dosa, sama seperti manusia mampu
untuk melakukan dosa, jadi itulah sebabnya manusia didesak untuk membuangnya
keluar oleh ketulusan (ch'eng) atau pengabdian untuk berbuat baik ".
yang percaya pada "kesatuan pengetahuan dan praktek kebenaran," tetapi kemudian
menemukan bahwa ia tidak bisa mencapai kesatuan ini dengan usahanya sendiri.
diselamatkan oleh kasih karunia Allah saja, melalui korban penebusan Kristus di kayu
salib menggantikan kita, yang kita terima melalui iman, bukan melalui karya kita.
44
Penyembahan Leluhur
Chang membahas pemujaan leluhur. Chang mengakui dilema yang telah menghalangi
leluhur".
(filial piety) dan penyembahan leluhur". ‘Berbakti’ (filial piety) dimulai dengan rasa
hormat pada orang tua. Harusnya mencapai puncaknya pada takut akan Tuhan, Bapa
kita di Sorga. Oleh karena itu, iman kepada Allah tidak bertentangan dengan
‘berbakti’ (filial piety) yang benar; melainkan menjadi penggenapan puncak dari
‘berbakti’ (filial piety) yang benar, dalam artinya yang paling utuh ".
adalah atas karir jasmani manusia, di sini dan sekarang ini; seluruh sistem dalam
pengajarannya dipusatkan di ranah hal-hal yang sementara, bukan pada hal-hal yang
kekal" (2 Korintus 4:18). Oleh karena itu, Konfusianisme tidak memiliki pengajaran
baru dan bumi yang baru. Tidak ada harapan setelah kubur.
bukan milik Konfusius. Upaya orang-orang China untuk regenerasi nasional akan sia-
45
sia, kecuali mereka bertobat dan kembali kepada Allah, sumber air yang hidup dan
Anggapan bahwa Leluhur Cina menyembah satu Allah yang sama dengan Allah
Bapa dalam Alkitab.
Sejak jaman Cina purba, setelah masa panen para Kaisar biasa
mempersembahkan persembahan syukur atas panen yang diberikan oleh kaisar Langit
dan memohon berkat untuk panen berikutnya di Temple of Heaven. Disitu tidak ada
patung dewa apapun, hanya ada papan nama Kaisar langit, serta beberapa papan
Bagi para penganut Teologi Adat, hal ini menjadi bukti bahwa para leluhur
Cina sejatinya monotheism. Dipandang menyembah satu Allah yang sama dengan
Allah Bapa dalam Alkitab, dengan demikian tradisi yang dilakukan leluhur Cina dapat
dikenal sebagai Ruism (Ru Jiao) yang sudah dikenali sejak sekitar 4000 tahun
Konghucu. Bila ditarik garis merahnya akan tampak bahwa tidak adanya patung
sembahan di Temple of Heaven adalah karena memang ajaran Ruism dan Konghucu
antara umat Konghucu, umat Tao dan umat Budha. Sehingga di altarnya ditempatkan
juga patung-patung dewa-dewa lainnya dengan susunan letak yang tertentu, untuk
15
Lit-sen Chang , “Asia's Religions: Christianity's Momentous Encounter with Paganism”
Paperback – August 1, 2000, by Lit-Sen Chang (Author).
46
Satu-satunya klenteng di Asia Tenggara yang khusus untuk peribadatan
lainnya. Di altar tempat peribadatan khusus umat Konghucu ini tidak ditemukan
patung dewa (Kim Sin), melainkan hanya Sin Ci atau papan arwah. Di papan kayu
yang tersusun menyerupai tanda makam itu, tertulis 145 nama para suci, dari dewa,
nabi, dan para pengikutnya dalam tulisan China. "Simbolnya lengkap, ada Tuhan
Yang Maha Esa, Tuhan manusia, dan Tuhan alam," kata jurukunci Klenteng Boen
Menurut dia, klenteng yang berusia hampir 300 tahun itu menganut
budaya China kuno dalam penyajian altar untuk ibadah. "Dulu sebelum ada patung,
pendahulu umat Konghucu hanya memakai papan arwah yang diberi nama sebagai
titik fokus sembahyang," jelasnya. Budaya leluhur tersebut hingga saat ini tetap
dilestarikan di Klenteng Boen Bio, sebagai upaya menjaga tradisi leluhur. Meski
berusia hampir 300 tahun, klenteng yang berlokasi di pusat aktivitas ekonomi
Surabaya utara, tepatnya di sisi Jalan Kapasan itu masih berdiri kokoh.
Sejak dibangun pada 1883, hanya sekali dilakukan renovasi pada 1906,
fasilitas umum. "Bagian-bagian bangunan berarsitektur China itu sama sekali tidak
mengalami perubahan, dari pilar, atap, lantai hingga bagian gedung lainnya," kata
16
Surabaya, Kompas.Com – Selasa, 2 Februari 2016 | 14:08 Wib
47
Pengorbanan Manusia di Temple of Heaven
Tungku pembakaran pada the Circular Mount Altar; Sisa reruntuhan 2700
tahun yang lalu di kota Lou Yang; Periuk Perunggu yang ada hubungannya dengan
lebih besar dari Kota Terlarang, tetapi lebih kecil dari Istana Musim Panas. Ada tiga
struktur utama dalam Temple of Heaven, yaitu the Circular Mound Alter, the Imperial
Terletak di bagian utara the Circular Mound Altar, the Imperial Vault of
Heaven dalah tempat di mana diletakkan plakat tempat roh Kaisar Surgawi serta
ibadah kaisar kepada nenek moyangnya. Sebagai perluasan dari Hall of Prayer for
Good Panen, di bagian Timur dan Barat digunakan untuk menyimpan plakat dari
matahari, bulan, bintang-bintang dan waktu serta angin, hujan, gemuruh dan awan.
Ketika upacara kurban bagi Surga diadakan, plakat-plakat ini dibawa ke Imperial
Vault of Heaven untuk didoakan. Kaisar bertindak sebagai imam besar yang
The Circular Mound Alter terdiri dari dua daerah, daerah melingkar bagian
dalam dikelilingi oleh dinding luar persegi. Ada beberapa struktur kecil di daerah
48
persegi bagian luar. Salah satu dari struktur-struktur ini adalah oven ubin hijau yang
Di samping oven yang tampaknya tidak berdosa ini ada suatu lubang yang
disebut "Lubang Rambut dan Darah". Jadi selayang pandang pada sejarah,
memerintah sebagian besar dari wilayah Cina, hanya selama kurang dari 650 tahun
antara 1766 SM -1122 SM. Selama periode ini Cina adalah masyarakat budak di mana
budak, non budak, hewan-hewan dan apa saja yang hidup (dan mati) menggoda untuk
dikorbankan.
Shang. Sisa-sisa pengorbanan manusia dan hewan ditemukan di kota Lou Yang yang
bertanggal mundur 2.700 tahun yang lalu. Penggalian para peneliti atas sebuah
kompleks kuil istana Dinasti Shang berumur 3.300 tahun di kota kuno Huanbei.
Kompleks telah dilucuti barang-barangnya yang baik kemudian dibakar habis sampai
mengembangkan kapak yang dikeraskan yang disebut Yueh yang awalnya digunakan
sebagai senjata kemudian menjadi senjata seremonial yang digunakan untuk membuat
Dinasti Zhou - 1046 SM - 256 SM. Tidak mau dikalahkan oleh Dinasti
untuk para leluhur atau para dewa mereka sebagai bagian rutin dari budaya Cina.
waktu itu. Para sejarawan menganggap Dinasti Zhou lebih manusiawi dari Dinasti
Zhou.
Dinasti Qin - 221 SM untuk 206 SM. Tidak ada upaya untuk memecahkan
preseden buruk, Kaisar pertama memiliki makamnya dengan tubuh para pekerja dan
para tentara yang dikorbankan dan tentara. Makam lainnya, terutama Makam
Fengyang dari Dinasti Qin, juga ditemukan dengan pengorbanan manusia di mana
Ming - 1368-1644. Pengorbanan manusia dianggap kuno untuk sementara waktu oleh
Zhengtong melarang praktek pengorbanan manusia. Dinasti Qing atau Manchu - 1644
17
http://chinatravelgo.com/were-human-sacrifices-made-at-the-temple-of-heaven-in-
beijing/
50
- 1912. Pengorbanan manusia bangkit menjadi marak, kemudian dilarang kembali
manusia. Kembali pada tungku pembakaran berubin hijau dan lubang untuk darah dan
rambut. Saya tidak bisa menemukan hubungan langsung antara pengorbanan manusia
dan Temple of Heaven tapi ada satu referensi yang sangat memberatkan yang muncul
di tungku pembakaran berubin hijau untuk menyambut para dewa dari surga. Untuk
memberi ucapan selamat jalan kepada para dewa, pengorbanan manusia dibakar
dalam tungku tersebut. Di samping tungku adalah lubang khusus yang disebut Lubang
untuk Rambut dan Darah karena rambut dan darah para korban ritual dimakamkan di
situ.
suatu atraksi wisata yang berhubungan dengan pengorbanan manusia bukanlah humas
yang terbaik dan akan sangat tidak menguntungkan. Jadi jangan berharap
tujuan mengubah logam biasa menjadi emas. Alkimia merupakan suatu kekuatan atau
18
https://www.travelchinaguide.com/attraction/beijing/heaven/faqs.htm
19
Source: Merriam-Webster's Learner's Dictionary
51
proses yang mengubah atau mentransformasikan sesuatu dengan cara-cara yang
sebagai leluhur peradaban Cina. Ada banyak legenda tentang bagaimana Kaisar
Records) menulis bahwa Kaisar Kuning menerima sebuah ‘kuali yang berharga’ dan
‘bimbingan ilahi’ dan menganggap Kaisar Kuning sebagai praktisi ‘pencerahan yang
sempurna’.
negara sementara juga berlatih alkimia dan meditasi. Pada 2598 SM, Kaisar Kuning
menjatuhkan sebuah tripod besar di kaki Gunung Bridge. Begitu tripod itu dijatuhkan,
Langit dibuka, dan Naga Kuning turun dari Langit untuk menyambutnya. Pada saat
itu, Kaisar Kuning menunggangi Naga Kuning bersama-sama dengan lebih dari tujuh
puluh orang pejabat - mereka naik ke Langit di siang hari bolong, berhasil mencapai
pencerahan.
spektakuler ini. Para pejabat yang tidak terbawa bersama dengan Kaisar Kuning,
dengan rasa syukur yang mendalam, menguburkan pakaian Kaisar Kuning di Gunung
52
Bridge. Itulah yang dimakamkan di Monumen Kaisar Kuning di Huangling County,
orang China yakini bahwa di akhir kehidupan yang sukses, orang akan naik ke Surga.
Dengan demikian, mereka meyakini bahwa nenek moyang mereka juga telah kembali
ke Surga dan telah dirawat dengan baik. Itulah sebabnya mengapa orang Cina
dalam beberapa kasus mereka membangun kuil leluhur untuk beribadah bersama-
sama. "Ibadah penghormatan" kepada nenek moyang menjadi fitur utama dari budaya
Cina.
Immortal (Hsien) setelah meminum ramuan obat mujarab ilahi. Dipercaya bahwa
emas dan cinnabar dapat memasuki sistimperedaran darah dan pernafasan, sehingga
dimurnikan, kita akan menyebabkan seekor burung phoenix merah terang melayang-
alkimia Cina, sama seperti yang mereka lakukan dalam tradisi Barat, untuk
menciptakan membuat visi yang hidup dan segar tentang manusia dan alam.
20
The Yellow Emperor, Ancestor of Chinese Civilization By David Wu, Epoch Time |
Last Updated: October 1, 2015 4:25 pm
53
Di bagian ini memberikan contoh fitur teknis dari teks-teks Taiqing yang
awal, yang memberikan rincian tentang perlakuan awal atas bahan bahan-bahan,
persiapan wadah, proses pemanasan, dan cara mendapatkan obat mujarab. Meskipun
doktrinal alkimia Taiqing diilustrasikan lewat metode dari Mud of the Six-and-One,
yang mewakili tujuh tahapan proses kosmogonik, dan the Mysterious and Yellow,
suatu senyawa yang merupakan simbolik dari menyatunya Langit dan Bumi.21
Kesimpulan
menunjukkan usaha keras peradaban Cina untuk terus hidup dan mengalahkan
kematian. Sekalipun mereka meyakini bahwa di akhir kehidupan yang sukses, orang
akan naik ke Surga, tidak ada sama sekali pengertian yang jelas dan tegas mengenai
kehidupan sesudah kematian. Peradaban Cina dengan segala cara, baik lewat
usahanya di dunia ini maupun lewat hubungannya dengan para dewa-dewi, berusaha
untuk dapat terus hidup dengan baik di dunia ini selamanya. Segalanya dicurahkan
hanya untuk tujuan hidup di dunia ini saja. Ini adalah dasar filosofi kepercayaan
Catatan : Cinnabar adalah mineral berwarna merah cerah yang terdiri dari
sulfida merkuri. Ini adalah satu-satunya bijih mercury yang penting dan kadang-
kadang digunakan sebagai pigmen. Alergi terhadap pigmen tato jarang terjadi, namun
reaksi terhadap cinnabar, pigmen yang merah, adalah yang paling umum.
21
Diana Fernando, The Dictionary of Alchemy: History, People (Definitions Paperback –
March 1, 2003), 26.
54
Tinjauan Teologis Perayaan Imlek Dari 1 Korintus 8,9,10,11.
Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita
semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi
laut.Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan
dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua
minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani
yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun
demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena
membawa pada subjek yang sudah diperkenalkan dalam 1 Korintus 8, dan terus
berlanjut dalam pasal 9: apa yang harus orang Kristen di Korintus pikirkan dan
bukan apa-apa, dan itu baik-baik saja bagi orang Kristen di Korintus yang telah
mengerti untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan ini, dalam hal untuk diri mereka
sendiri. Kedua, bahwa sebagai orang Kristen, kasih lebih penting bagi kita daripada
pengetahuan. Jadi meskipun mungkin saya "tahu" makan daging persembahan berhala
adalah tidak masalah untuk diriku sendiri, jika hal itu menyebabkan saudara saya
tersandung, saya tidak akan melakukannya, karena itu bukanlah perbuatan kasih.
Kristen untuk menyerahkan "hak". Sama seperti Paulus menyerah "hak" untuk
55
menerima dukungan karena pemberitaan Injil yang dilakukannya, demikian pula
mereka untuk makan daging persembahan berhala, berdasarkan pada prinsip kasih
terhadap seorang saudara yang lebih lemah. Pada akhir bab 9, Paulus menunjukkan
bagaimana seorang Kristen harus bersedia untuk melepaskan beberapa hal - bahkan
hal-hal yang "baik" - demi memenangkan perlombaan yang Allah telah tetapkan
dihadapan kita, atau kita akan didiskualifikasi (1 Kor. 9 : 27) dalam kompetisi yang
Aku tidak ingin kamu tidak sadar bahwa semua nenek moyang kita: Paulus
telah menulis tentang perlunya untuk menyelesaikan apa yang telah ditetapkan Allah
dihadapan kita, dan betapa berbahayanya bila tidak bersedia untuk melepaskan
sesuatu yang didapat di tengah jalan menuju garis finish. Sekarang, ia akan
prinsip ini.
Pikirkan semua berkat-berkat yang telah diterima Israel ketika keluar dari
Mesir! Nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan : Awan
shekinah glory membayangi Israel sepanjang perjalanan mereka dari Mesir ke Tanah
Perjanjian. Pada siang hari, awan melindungi mereka dari matahari padang pasir yang
brutal, dan pada malam hari, menyala sebagai tiang api. Semua itu sebagai pengingat
yang terus menerus akan kemuliaan dan kehadiran Allah. (Kel. 13: 21-22)
Mereka semua telah melintasi laut, semua telah dibaptis kedalam Musa
(King James Version): Semua orang Israel melalui Laut Merah dan melihat kekuatan
Allah yang luar biasa dalam menahan dinding laut sehingga orang Israel bisa
mengembalikan air itu dan menenggelamkan tentara Mesir (Kel. 14: 21-31). Bukan
56
hanya suatu demonstrasi kasih dan kuasa Allah yang menakjubkan, tetapi juga
gambaran dari baptisan - dengan "melewati air," semua Israel diidentifikasi dengan
Musa, bahkan dengan "melewati air" juga seorang Kristen diidentifikasi dengan
Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua
minum minuman rohani yang sama. Semua orang Israel terpelihara lewat penyediaan
makanan dan minuman secara ajaib oleh Allah selama waktu mereka di padang gurun
(Kel. 16:35 dan 17:6). Ini pertunjukan yang luar biasa dari kasih dan kuasa Allah bagi
orang Israel, dan suatu bayangan dari makanan dan minuman rohani yang kita terima
Israel bahkan menerima versi kuno dari dua sakramen Kristen yang kita
terima sampai hari ini: pembaptisan dan perjamuan Tuhan. Kata sakramen digunakan
untuk sumpah setia tentara legiun Romawi kepada kaisar mereka. Orang-orang
Kristen awal menganggap perjamuan Tuhan dan pembaptisan sebagai "sumpah setia"
Sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan
batu karang itu ialah Kristus. Israel bahkan memiliki kehadiran Yesus Kristus dengan
mereka di padang gurun! Di sini, dalam mengidentifikasi batu karang yang mengikuti
mereka, Paulus mengikuti tradisi Rabbinical yang mengatakan orang Israel dipasok
dengan air dari batu karang yang sama selama melalui padang gurun, batu karang
yang mengikuti mereka. Beberapa sarjana Alkitab saat ini memperdebatkan apakah
batu karangnya yang mengikuti orang Israel, ataukah airnya yang mengikuti orang
Israel (seperti suatu aliran sungai). Intinya adalah sama: Yesus Kristus hadir bersama
dengan orang Israel di padang gurun, menyediakan kebutuhan mereka secara ajaib.
terbesar dari: Meskipun ada semua berkat-berkat ini dan hak istimewa rohani, orang
Israel di padang gurun tidak menyenangkan Allah. Bila ada rasa syukur, atas semua
berkat-berkat itu, mereka seharusnya lebih menyenangkan Allah, tapi mereka tidak
demikian.
dari generasi dewasa yang meninggalkan Mesir masuk ke Tanah Perjanjian (Yosua
senangan Allah atas orang Israel adalah jelas karena mereka tidak pernah masuk ke
Tanah Perjanjian, tetapi sebagai gantinya meninggal di padang gurun. Sekalipun ada
sandungan bagi saudara-saudara mereka), berpikir bahwa mereka "aman" oleh karena
berhati-hati, karena sama seperti orang Israel diberkati dan memiliki pengalaman-
yang telah mengambil bagian dalam tata cara Injil, seperti pembaptisan dan
(Clarke)
Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita,
supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka
perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti
beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk
makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." Janganlah kita
melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka,
sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. Dan janganlah kita
mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan
oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita : Kita bisa, dan harus,
belajar dari kegagalan orang Israel di padang gurun. Bagaimanakah kegagalan orang
Israel ?
Mereka gagal dalam hal tidak bisa berkata "tidak" pada keinginan mereka,
dan jadi kita janganlah menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka
perbuat. Orang Kristen di Korintus yang bersikeras untuk makan daging persembahan
dalam dosa, hanya karena tidak bisa berkata "tidak". Mereka berkata, "daging itu
begitu baik!" atau "itu suatu kesempatan!" tetapi mereka tidak bisa berkata "tidak",
yang keluar dari hati yang mengasihi Allah dan mengasihi saudaranya.
seperti beberapa orang dari mereka : orang Israel gagal untuk menjaga fokus mereka
59
pada Allah, dan mereka mulai memberikan diri mereka kepada penyembahan berhala
(seperti dalam Kel. 32:1-6 dan Bil. 25:1-3). Beberapa orang Kristen di Korintus bukan
hanya menjadi terlalu dekat dalam hubungan mereka dengan berhala, mereka juga
membuat suatu berhala hasil dari "pengetahuan" mereka sendiri dan "hak"mereka
sendiri.
beberapa orang dari mereka : orang Israel, dalam penyembahan berhala mereka,
menyerah kepada godaan percabulan. Bangkit untuk bermain (dikutip dari Keluaran
32:6) adalah suatu cara yang halus untuk merujuk ke peringkat amoralitas di antara
orang Israel. Kita tahu orang Kristen di Korintus mengalami masalah dengan
terhubung dengan keinginannya yang egois untuk menyenangkan diri mereka sendiri,
dinyatakan dalam sikap bersikeras pada "hak" untuk makan daging dikorbankan yang
Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular; dan janganlah bersungut-
mereka. Sekali lagi, hati mereka mengeluh menunjukkan bahwa mereka menjadi
terfokus diri sendiri dan lebih peduli dengan keinginan mereka sendiri daripada
kemuliaan Allah. Masalah yang sama menyebabkan masalah dengan orang Kristen di
Korintus yang tidak mau melepaskan ‘hak’ mereka untuk makan daging persembahan
Korintus percaya bahwa mereka "aman" dari bahaya dihancurkan (seperti orang Israel
60
dihancurkan) oleh karena pengalaman-pengalaman rohani atau pencapaian-
pencapaian mereka dimasa lalu. Tapi peringatan Paulus teguh: "Jika itu terjadi pada
orang Israel, hal itu bisa terjadi juga pada anda. Waspadalah."
saudara mereka sebagai masalah "kecil". Paul ingin agar mereka, dan kita juga,
mengetahui: hal seperti itu mencerminkan keegoisan, hati yang berfokus pada diri
sendiri, yang merupakan type hati orang yang Allah hancurkan di antara orang Israel
di padang gurun. Ini mungkin kelihatannya gejala yang relatif kecil, tapi itu
Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi
peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. Sebab itu
siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan
Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk
menjadi peringatan bagi kita: Karena kita adalah orang-orang yang hidup pada waktu,
di mana zaman akhir telah tiba, kita bisa dan harus menerima peringatan dari contoh
buruk orang Israel ini. Kami memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena kita
supaya ia jangan jatuh: Bagi orang Kristen di Korintus untuk menahan godaan untuk
menjadi egois dan terfokus diri sendiri, mereka harus memahami terlebih dahulu
bahwa mereka rentan. Orang yang berpikir dia berdiri, bahkan tidak akan waspada
semua orang bisa melihat bahaya dan menghindarinya. Tapi strategi Setan dalam
Kemudian dia senang mencelakakan anda pada batu-batu yang tidak terlihat di bawah
air.
"Orang kudus tertinggi di bawah langit dapat bertahan lebih lama dari
orang yang bergantung pada Allah dan terus bertekun dalam ketaatan iman. Orang
yang berhenti melakukannya akan jatuh ke dalam dosa, dan mendapatkan suatu
Tidak ada pencobaan yang dapat mengalahkan anda kecuali seperti yang
umum bagi manusia: Kita sering ingin memaklumi keadaan tertentu yang mencobai
kita, sebagai "luar biasa" dan suatu "situasi khusus." Tapi Tuhan mengingatkan kita
bahwa pencobaan kita tidak "luar biasa" - banyak pria dan wanitanya Allah telah
menghadapi pencobaan yang sama atau serupa, dan telah menemukan kekuatan di
Sebab Allah setia, dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
yang datang pada kita melalui keduniawian, kedagingan atau setan. Dia berjanji untuk
sendiri.
With the temptation will also make the way of escape: God has promised
to not only limit our temptation, but also to provide a way of escape in tempting
times. He will never force us to use the way of escape, but he will make the way of
escape. It's up to us to take God's way of escape. Dengan godaan juga akan membuat
jalan keluar: Allah telah berjanji untuk tidak hanya membatasi pencobaan kita, tetapi
juga untuk memberikan jalan keluar di saat menggoda. Dia tidak akan pernah
memaksa kita untuk menggunakan jalan keluar, tapi ia akan membuat jalan ke luar.
Jalan melarikan diri tidak membawa kita ke tempat di mana kita bisa
melarikan diri dari semua pencobaan (yang begitu hanya di surga saja); jalan
berhala!
Dalam bahasa aslinya, ada sebuah artikel sebelum kata penyembahan berhala, yang
membeli daging di toko daging kuil pagan dan memasaknya di rumah mereka sendiri,
mereka harus melarikan diri dari penyembahan berhala dalam hal di kuil pagan.
63
Menggunakan contoh Israel, dan tergelincirnya mereka ke dalam penyembahan
Alasan mengapa: apa yang terjadi di kuil pagan bukanlah tidak berdosa
sendiri apa yang aku katakan! Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya
kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang
kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah
satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat
bagian dalam roti yang satu itu. Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging:
bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam
persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? Bukan!
kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu
dengan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari
cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan
juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau maukah kita membangkitkan cemburu
korban persembahan mendapat bagian dari mezbah? Apa yang dimaksud Paulus
mungkin tidak tampak jelas bagi kita, tapi itu jelas sekali bagi seseorang di budaya
kuno. Sama seperti perjamuan Tuhan yang dilakukan orang Kristen berbicara tentang
persatuan dengan roh-roh jahat, yang mengambil keuntungan dari penyembahan yang
salah arah. Makan di sebuah perjamuan kuil pagan adalah untuk persekutuan di altar
berhala-berhala. Kata ‘mendapat bagian’ adalah kata yang sama (koinonia) untuk
‘persekutuan’ dalam 1 Korintus 10:16 dan ‘bersekutu’ dalam 1 Korintus 10:20. Dalam
pemikiran dunia kuno, untuk makan semeja dengan seseorang berarti menunjukkan
persahabatan dan persekutuan dengan orang itu. Karena Anda makan dari satu roti
yang sama, membuat Anda satu tubuh, karena kalian berbagi makanan yang sama di
meja yang sama. Jadi untuk makan di meja restoran kuil pagan itu bukanlah tidak
Cawan berkat (KJV) adalah cawan terakhir yang disajikan dalam upacara
Passover; ini adalah cawan yang Yesus berkati pada Perjamuan Terakhir, dan yang
ditafsirkan sebagai "perjanjian baru di dalam darah-Ku." Ketika orang Kristen mula-
mula mengambil persekutuan, mereka sadar akan hubungannya dengan Passover dan
berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? Mereka mengorbankan
kepada roh-roh jahat: Paulus telah mengakui bahwa tidak ada berhala di dunia ini (1
jahat? Tidak. Tapi dia sedang mengatakan bahwa roh-roh jahat mengambil
65
keuntungan dari penyembahan berhala untuk menipu dan memperbudak orang. Tanpa
sadar, para penyembah berhala memuliakan roh-roh jahat dalam pengorbanan mereka.
"Chairemon mengundang Anda untuk satu jamuan di meja ‘yang mulia’ Serapis di
kuil Serapis, besok tanggal lima belas dari pukul sembilan sampai selesainya." Jika itu
berarti suatu perjamuan di meja ‘yang mulia’, maka itu berarti suatu perjamuan di
Mungkin ada dua pokok pikiran orang Korintus yang ingin dijawab oleh
Paulus: Orang Kristen di Korintus berpikir, "Karena berhala itu sebenarnya tidak ada,
maka tidak ada masalah apa yang kita makan, dan tidak ada masalah di mana kita
memakannya." Jawaban Paulus menyetujui bahwa berhala itu sebenarnya tidak ada (1
Kor. 8: 4), tapi sekarang ia menjelaskan bahwa roh-roh jahat mengambil keuntungan
atas ibadah yang ceroboh dan mementingkan diri sendiri ini. Orang Kristen di
Korintus berpikir, "Selama kita berpartisipasi dalam perjamuan Tuhan, kita aman di
dalam Dia." Paulus menjawab bahwa mereka menghinakan perjamuan Tuhan ketika
Persekutuan dengan roh-roh jahat yang tanpa disadari oleh beberapa orang
kuil-kuil pagan, akan memprovokasi Tuhan untuk cemburu. Dialah yang berhak atas
semua penyembahan kita, dan berhak untuk tersinggung, jika kita memberikan
Jika seorang pria berkencan dengan seorang wanita, dan hubungan mereka
serius, apa yang akan terjadi jika pria itu berkencan secara yang sama juga dengan
wanita lain? Apa yang akan dipikir oleh wanita yang pertama tadi? Pria itu tidak bisa
Apakah kita lebih kuat dari pada Dia? Orang Kristen di Korintus
mengklaim hak untuk makan di kuil-kuil pagan karena mereka adalah orang-orang
Kristen yang kuat, tapi apakah mereka lebih kuat dari Allah?
Sebuah prinsip yang perlu dibangun: jangan hanya menghindari apa yang berbahaya,
Kristen Korintus berfokus pada "hak" dan "pengetahuan" mereka sendiri. Hanya
bertanya satu pertanyaan: "Apa bahayanya bagi saya?" Jangan hanya bertanya seperti
itu saja, mereka perlu juga untuk juga bertanya, "Apa kebaikannya bagi saya?"
Jemaat Korintus tidak mencari hal-hal bermanfaat, atau hal-hal yang akan
meneguhkan. Pada dasarnya, bukannya ingin maju dengan Yesus sebanyak yang
mereka bisa, mereka hanya ingin tahu berapa banyak yang boleh mereka lakukan dan
tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain : ketika orang Kristen di Korintus
Hanya karena sesuatu itu aman bagi saya, tidak berarti saya harus
melakukannya. ‘Hak’ saya atau apa yang saya tahu boleh untuk diriku sendiri,
bukanlah standar untuk saya menilai perilaku saya. Saya harus mempertimbangkan
apa hal yang penuh kasih untuk dilakukan terhadap saudara-saudara saya di dalam
Yesus.
Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan
isinya adalah milik Tuhan." Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak
percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan
engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena
nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku harus
ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain? Kalau aku mengucap
syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang
Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging : bagaimana
Paulus bisa mengatakan ini dalam terang apa yang dia katakan dalam 1 Korintus
68
10:20-21 (bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat,
bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh
jahat.... Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam
perjamuan roh-roh jahat)? Karena daging itu sendiri pada dasarnya tidak "terinfeksi
oleh roh-roh jahat," dan dengan demikian dapat dimakan. Peringatan Paulus dalam 1
Korintus 10:15-22 berkaitan dengan suasana persekutuan dengan roh-roh jahat di kuil
daging yang dipersembahan kepada berhala-berhala, dan ada juga yang tidak. Paulus
berkata, "Asal Anda tidak mengambil bagian dalam suasana kuil pagan, daging itu
sendiri tidak ada masalah. Tidak usah bertanya, dan itu tidak akan menjadi masalah
kesadaran akan berhala-berhala. . . dan hati nurani mereka, karena lemah, dinajiskan
(1 Kor. 8: 7). Paulus berkata, "Tidak usah bertanya!" Bagaimana jika salah satu
saudara yang hati nuraninya lemah menyanggah dengan berkata, "Tunggu sebentar!
mengutip Mazmur 24: 1, bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan. Sapi itu milik
Tuhan ketika bediri diatas kakinya, dan sapi itu milik Tuhan sekarang ketika berada
berhalalah yang menjadi masalah. Kutipan dari Mazmur 24:1 digunakan ketika
69
seorang Yahudi memberkati pada waktu makan. Paulus mengatakan itu berlaku untuk
Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, makanlah
apa saja yang dihidangkan kepadamu: Jika seorang yang tidak percaya mengundang
Anda untuk makan malam, jangan berdebat tentang daging itu dengan mereka. Tidak
usah bertanya, dan itu tidak akan menjadi masalah bagi Anda. Perhatikan bahwa
seorang Kristen diperingatkan tentang makanan oleh sang tuan rumah yang non-
Kristen, atau sang tuan rumah Kristen yang hati nuraninya sensitif. Dalam hal ini,
jelaslah bahwa orang itu berpikir adalah salah bagi orang Kristen untuk mengambil
bagian dari daging yang dipersembahkan pada berhala-berhala, jadi jangan dimakan -
demi hati nurani, bukan hati nurani Anda sendiri, tetapi hati nurani orang lain itu.
Tetapi jika aku mengambil bagian dengan mengucap syukur - yaitu, jika aku bisa
makan dengan hati nurani yang bersih, dan tidak menyinggung hati nurani orang lain -
mengapa mengapa orang berkata jahat tentang aku? Karena makanan itu sendiri
bukan masalah, makan tidak ada yang boleh menghakimi orang Kristen lain yang bisa
makan daging persembahan berhala, selama mereka itu tidak melanggar hati nurani
mereka sendiri atau hati nurani orang lain. Ini mungkin tampak bahwa Paulus tidak
Prinsip Penutup: Lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1Korintus 10:31-
33.
70
Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang
Yunani, maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati
semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk
kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.ika engkau makan atau
jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah
semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati
orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku
juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk
kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh
selamat.
Lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah: tujuan hidup kita bukan
untuk melihat berapa banyak yang dapat kita ambil dan masih tetap menjadi orang
Kristen; bukan, harusnya untuk memuliakan Tuhan. Kalau saja orang Kristen di
Korintus dari awal permasalahan sudah memegang prinsip seperti ini di dalam
Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang : Suatu syak atau
menyakitkan hati adalah suatu kesempatan untuk tersandung, mendorong orang lain
ke dalam dosa. Paulus mengatakan tidak satupun dari perilaku kita boleh mendorong
yang lain untuk berdosa. Paulus tidak berbicara tentang menyinggung legalisme orang
22
Study Resources Text Commentaries David Guzik Study Guides for
23
https://www.blueletterbible.org/commentaries/guzik_david/
71
Kerinduan Paulus atas orang-orang adalah agar mereka diselamatkan.
terhilang. Keprihatinan Paulus bukanlah untuk mencari keuntungan [diri] sendiri, tapi
1 Korintus 8:1-13
dicapainya. Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. Tentang hal
makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak
ada Allah lain dari pada Allah yang esa." Sebab sungguhpun ada apa yang disebut
"allah", baik di sorga, maupun di bumi dan memang benar ada banyak "allah" dan
banyak "tuhan" yang demikian namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa,
yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu
Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan
yang karena Dia kita hidup. Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan
itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging
itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah,
hati nurani mereka itu dinodai olehnya. "Makanan tidak membawa kita lebih dekat
kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung
apa-apa, kalau kita makan." Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi
batu sandungan bagi mereka yang lemah. Karena apabila orang melihat engkau yang
72
mempunyai "pengetahuan", sedang duduk makan di dalam kuil berhala, bukankah
orang yang lemah hati nuraninya itu dikuatkan untuk makan daging persembahan
berhala? Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya
Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan" mu. Jika engkau secara
demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang
lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus. Karena itu apabila
makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak
akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi
saudaraku.
1 Korintus 9:1-27
Bukankah aku rasul? Bukankah aku orang bebas? Bukankah aku telah melihat Yesus,
Tuhan kita? Bukankah kamu adalah buah pekerjaanku dalam Tuhan? Sekalipun bagi
orang lain aku bukanlah rasul, tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu
dalam Tuhan adalah meterai dari kerasulanku. Inilah pembelaanku terhadap mereka
yang mengeritik aku. Tidakkah kami mempunyai hak untuk makan dan minum?
Tidakkah kami mempunyai hak untuk membawa seorang isteri Kristen, dalam
perjalanan kami, seperti yang dilakukan rasul-rasul lain dan saudara-saudara Tuhan
dan Kefas? Atau hanya aku dan Barnabas sajakah yang tidak mempunyai hak untuk
dibebaskan dari pekerjaan tangan? Siapakah yang pernah turut dalam peperangan
atas biayanya sendiri? Siapakah yang menanami kebun anggur dan tidak memakan
buahnya? Atau siapakah yang menggembalakan kawanan domba dan yang tidak
minum susu domba itu? Apa yang kukatakan ini bukanlah hanya pikiran manusia
saja. Bukankah hukum Taurat juga berkata-kata demikian? Sebab dalam hukum
Musa ada tertulis: "Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang
mengirik!" Lembukah yang Allah perhatikan? Atau kitakah yang Ia maksudkan? Ya,
73
untuk kitalah hal ini ditulis, yaitu pembajak harus membajak dalam pengharapan dan
pengirik harus mengirik dalam pengharapan untuk memperoleh bagiannya. Jadi, jika
kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihank kalau kami menuai
hasil duniawi dari pada kamu? Kalau orang lain mempunyai hak untuk
mengharapkan hal itu dari pada kamu, bukankah kami mempunyai hak yang lebih
besar? Tetapi kami tidak mempergunakan hak itu. Sebaliknya, kami menanggung
segala sesuatu, supaya jangan kami mengadakan rintangan bagi pemberitaan Injil
Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus
mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani
mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? Demikian pula Tuhan telah
menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan
Injil itu. Tetapi aku tidak pernah mempergunakan satupun dari hak-hak itu. Aku tidak
menulis semuanya ini, supaya akupun diperlakukan juga demikian. Sebab aku lebih
suka mati dari pada...! Sungguh, kemegahanku tidak dapat ditiadakan siapapun juga!
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan
diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan
Injil. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku
berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku
Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan
Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari
Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku
sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka
yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah
hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat,
sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum
Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum
Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya
aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi
antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat
bagian dalamnya. Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua
peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah?
Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang
turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.
Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita
untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa
tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih
1 Korintus 10:1-33
Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita
semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi
laut. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan
dalam laut. Mereka semua makan makanan rohani yang sama dan mereka semua
minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani
75
yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus. Tetapi sungguhpun
demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena
mereka ditewaskan di padang gurun. Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi
kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat
seperti yang telah mereka perbuat, dan supaya jangan kita menjadi penyembah-
penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis:
"Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka
dan bersukaria." Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh
beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu
orang. Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. Dan janganlah bersungut-
sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka
dibinasakan oleh malaikat maut. Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh
dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana
zaman akhir telah tiba. Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-
pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia
dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada
waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu
syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus?
Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita
76
semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu. Perhatikanlah bangsa Israel
menurut daging: bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat
bagian dalam pelayanan mezbah? Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu?
Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa
kamu bersekutu dengan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan
dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam
perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat. Atau maukah kita
membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia? "Segala
sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu
keuntungan orang lain. Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar
Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan." Kalau kamu diundang makan
oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja
keberatan hati nurani. Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan
berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu
kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani. Yang aku maksudkan dengan
keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata:
lain? Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa
77
orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap
syukur?" Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika
engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan
Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau
orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan
hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk
respon yang koheren untuk penyelidikan tentang makanan berhala. Namun demikian,
Adalah harapan saya bahwa dalam membaca ini Anda akan berbagi
kegembiraan dengan saya tentang jalan yang mungkin untuk kita dijelajahi melalui
Saya berharap Anda akan melihat bahwa wacana Paulus akan makanan
berhala adalah respon cerdas dan persuasif atas apa yang disebut masalah praktis yang
lain. Ini mendorong kita untuk menempatkan harapan kita dalam hidup yang kekal.
berhala.
1-11: 1 sebagai respon Paulus kepada perselisihan internal antara dua faksi dalam
jemaat Korintus. Menurut bacaan ini, beberapa orang percaya di Korintus (yang kuat)
hanya ada satu tuhan.' Orang-orang lainnya (yang lemah) memang memiliki keraguan
tentang makan makanan kurban dan merasa bahwa makanan tersebut tidak seharusnya
dimakan oleh orang Kristen. Untuk menjawab pertanyaan tentang masalah ini, Paul
mengkonfrontasi orang-orang yang kuat itu. Pada prinsipnya dia setuju dengan posisi
mereka, tetapi mendesak rasa hormat yang lahir dari kasih; yang kuat harus tidak
makan makanan berhala jika perilaku ini akan melukai sesama orang Kristen.
dijual di pasar dan makanan pribadi. Pasal 9, pada pandangan ini, berfungsi sebagai
ilustrasi atas penyerahan diri orang Kristen. Disamping itu, dalam 10: 14-22, Paulus
menyatakan bahwa cara membaca tradisional ini "penuh dengan kesulitan hampir tak
24
For presentations ofthis traditional view, "Eidwlothuta," 173-74; First Epistle, 358-59;
and Cheung, Idol Food, 85-87.
79
dapat diatasi.25 Dia berpendapat di satu sisi hal itu gagal untuk menyertakan seluruh
teks.26 Dia berpendapat di sisi lain menjadikan Paulus tampak kacau dan tidak tepat.27
Pada awal abad kedua puluh, adalah biasa bagi para penterjemah untuk
menyimpulkan bahwa 1 Korintus tidak saling cocok satu sama lain dan bahwa bagian-
buah surat.29 Yang begitu penting adalah 8: 1-11: 1 bagi kebanyakan teori partisi yang
sebagai "batu kunci dari berbagai upaya untuk membagi 1 Korintus menjadi dua surat
atau lebih.30
Beberapa teori partisi masih tetap, tetapi para sarjana masa kini umumnya
menafsirkan 1 Korintus 8: 1-11: sebagai suatu respon kompleks untuk suatu situasi
25
First Corinthians, 359
26
He daims that it does not take 8: 10 seriously and that it "neglects the combative,
apologetic force of chap.9." First Corinthians, 359.
27
"Eidwlothuta," 173-74; Biaya, Surat Pertama, 358-59; dan Cheung, Idol Food, 85-87
28
These are, of course, the unconscious questions that we explore every time we
encounter a text. See my discussion of texture in Chapter 2.
29
Weiss, Korintherbrief, xl-xliii.
30
Hurd, Origin, 115. On pages 43-47, he provides a helpfullist of the early partition
theories.
80
yang kompleks.31 Murphy-O'Connor mewakili mayoritas ketika ia mengatakan,
"semua yang disebut kontradiksi dalam 1 Korintus dapat diselesaikan lewat suatu
meningkat sejak 1980.10 Kritik-kritik retoris telah menguji mode persuasi abad
pertama dengan harapan bahwa suatu analisis retoris mungkin dapat menjelaskan
dan lebih jelas tentang aneka ekonomi, ethnik, religius dan budaya yang
berikut ini:
ada beberapa orang yang bersikeras bahwa penjelasan terbaik dari bukti-bukti ini
adalah bahwa Paulus tidak menulis 8: 1-11: 1 pada satu kesempatan tunggal untuk
ditujukan pada satu situasi tunggal. 33Hal ini sekarang, bagaimanapun, menduduki
31
Some of the more recent partition theories may be found in: Héring, First Epistle, xii-
xiv; Schmithals, "Die Korintherbriefe," 263-88; Jewett, "Redaction of 1 Cor," 398-444; Sellin,
"Hauptprobleme," 2964-86; and Yeo, Rhetorical Interaction, 76-83 and 120-211. On the unity of 1
Corinthians specifically, see Belleville, "Continuity"; de Boer, "Composition," 229-45; Merklein, "Die
Einheitlichkeit," 153-83; and Mitchell, Rhetoric of Reconciliation, 186-92.
32
Murphy-O'Connor, Paul, 253.
33
Recent studies focused on 1 Corinthians 8:1-11:1 include: Cheung,Idol Food;
Fotopoulos, Food Offered to !dols; Gardner, Gifts of God; Gooch, Dangerous Food; Magee,
"Rhetorical Analysis"; Newton, Deity and Diet; Phua, Berhalatry and Authority; and Yeo, Rhetorical
Interaction. In the interests ofspace, 1 will not list recent articles; for these 1 refer my reader to the
relatively current bibliographies in Thiselton, First Epistle, and to my own bibliography.
81
Status hubungan Paulus dengan orang-orang Korintus. Membaca teori-
teori Fee yang sangat berpengaruh bahwa 1 Korintus ditulis di tengah-tengah konflik
yang intens antara Paulus dan jemaat Korintus. 34 Tidak semua orang setuju. Garland,
ada di pasaran. 36 Interpretasi lain bersikeras bahwa masalah yang sebenarnya adalah
semua sarjana ulama mengakui bahwa lebih dari satu konteks makan yang hadir
dalam pandangan, ada ketidaksepakatan di bagian mana dari 8: 1-11: 1 yang mengacu
lemah' dan faksi 'yang kuat' di Korintus, masih dipegang.39 Hurd, bagaimanapun,
telah mengusulkan bahwa 'yang lemah' adalah suatu kelompok hipotetis yang
34
First Epistle, 4-15.
35
Garland, 1 Corinthians, 21
36
For documentation in support ofthis c1aim, see Fee, First Epistle, 358 n. 6.
37
"Eidwlothuta." Other examples inc1ude Fee, First Epistle, 359; Witherington, "Idle
Thoughts"; Horsley, 1 Corinthians, 141; Newton, Deity and Diet, 267; and Fotopoulos, Food Offered
to Idols, 38-9.
38
Untuk tabel bermanfaat dari berbagai pandangan, melihat Fotopoulos, Makanan
Ditawarkan untuk ldols, 46-8.
39
Some examples inc1ude Fee, First Epistle, 385; Thiselton, First Epistle, 652; Cheung,
ldol Food, 124-5
82
diperkenalkan demi argument. 40 Argumennya telah diikuti oleh orang-orang yang
lain juga.41
sebagai sosio-ekonomi secara alami. 44 Masih juga ada orang lain lagi yang
filsafat moral yang Helenistik.45 Mark Nanos baru-baru ini telah menyatakan bahwa
'yang lemah' bukan orang Kristen sama sekali, tapi orang-orang pagan yang
polytheist.46
dari korespondensi sebelumnya dalam 8: 1-11: 1, tetapi merupakan suatu tugas yang
sebagian dari 8:1, 8:4-6, 8:8, dan 10:23 sebagai penjelasan langsung.47
40
Hurd, Origin, 117-25
41
"Eidwlothuta," 176 (but see below); Gooch, Dangerous Food, 66-7; and Garland, 1
Corinthians, 383.
42
For example, Fee, First Epistle, 379; and Garland, 1 Corinthians, 380
43
For a discussion of Jewish interpretations, which are often indebted to Bauer's
suggestion that there was a Petrine group in Corinth, see Phua, Berhalatry and Authority, 6-16.
44
This was suggested by Theissen, Social Setting, 70-3 and 121-44. Cf. Garland, 1
Corinthians, 382; Thiselton, First Epistle, 644-5; and Yeo, Rhetorical Interaction, 90.
45
Philodemus; and Malherbe, "Determinism," 233-5.
46
Nanos, "Polytheist."
47
Willis writes: "[That Paul actually quotes from a letter sent by the Corinthians] is almost
universally agreed with respect to [10:23].
83
Fungi dari 9:1-27. Perdebatan ini sangat dekat terkait dengan salah satu
dari hubungan Paulus dengan komunitas Korintus. Di satu sisi adalah mereka yang
Di sisi lain adalah mereka yang melihatnya sebagai pertahanan diri Paulus
berpendapat bahwa Paulus setuju secara teologis dengan 'yang kuat' dan bahwa ia
melihat mengkonsumsi makanan berhala sebagai masalah hati nurani. Beberapa masih
dari 8: 1-11: 1 belum bisa disepakati para sarjana. Dalam suasana seperti ini, adalah
kurang penting untuk menunjukkan bahwa suatu interpretasi adalah mungkin, dan
membahas tentang alam natural dalam arti yang luas, termasuk kesadaran kita sendiri,
48
Garland, 1 Corinthians, 396-401 and 403; Smit, "Rhetorical Disposition," 485; Willis,
"Apostolic Apologia"; and Witherington, Conflict and Community, 191.
49
First Epistle, 392-4.
50
32 Mitchell, Rhetoric of Reconciliation, 130. See also Mitchell, "Accommodation and
'Condescension. '"
51
First Epistle, 383-4; Fisk, "Eating Meat," 62; and Horrell, "Theological Principle," 94ff.
52
Perhaps the strongest voice is Cheung's. He offers convincing evidence that the early
church was unanimous about this ban. Cheung, Idol Food, throughout.
84
berhubungan dengan konteks budaya. Dalam metafunction ideasional, sebuah klausul
dianalisis kedalam proses, peserta dan keadaan, dengan jenis peserta yang berbeda
Dalam bagian ini akan dibahas makna ideasional dalam 8: 1-11: 1 ; akan
menunjukkan apa yang Paulus bicarakan dan bagaimana ia memahami apa yang
sedang ia bicarakan.
Ikhtisar
dalam wacana Paulus, selanjutnya mencari beberapa pola kejadian yang skalanya
besar, mencoba untuk melihat aspek yang mana dari pengalaman manusia yang
sedang ia bicarakan disepanjang pasal 8: 1-11: 1 dan yang mana yang kebanyakan ia
Mengamati pola-pola dalam fungi-fungsi yang dilakukan oleh berbagai domain dan
penting dalam pasal 8: 1-11: 1, dengan jumlah diskusi yang minimal. Kemudian baru
11:1 adalah konsumsi komunal akan makanan. Hal ini tidak mengherankan,
mengingat bahwa topik pembahasan Paulus adalah makan makanan jenis tertentu.
perhatiannya pada berhala-berhala dan penyembahan berhala - hanya dalam 10: 1-22
membicarakan tentang suatu jenis makanan yang berbeda atau suatu pengaturan yang
berbeda dalam 10: 1-22; tetapi karena ia memberikan dua alasan yang berbeda dalam
semua perhatiannya (liht. 8: 1-9: 27), cara pandang berbeda kontras mengenai
makanan.
yang kekal, dan pengejaran keuntungan pribadi dengan keperdulian akan orang lain
dalam kasih. Konsepsi realitas secara keseluruhan yang mendasari alasan pertama ini
Alasan kedua yang Paulus berikan (lih. 10: 1-22) melibatkan suatu
perspektif yang lebih luas tentang perjamuan makan sosial yang lebih diperhitungkan
dari pada makanan yang dimakan. Semua makanan diperbolehkan bahkan makanan
berhala, tapi perjamuan makan sosial yang melibatkan berbaginya sesuatu yang lebih
dari sekedar makanan; mempersatukan berbagai elemen. Manakala salah satu dari
bahaya. Hal ini karena Allah tidak ingin orang-orang milikNya untuk penuh
persahabatan dengan roh-roh jahat. Konsepsi realitas yang mendasari alasan Paulus
yang kedua agak kurang akrab didengar, namun demikian dapat dikenali. Dipahami
bahwa penyembahan berhala menjadi sistem yang berhubungan dengan roh-roh jahat
dan instruksi. kegiatan yang diwujudkan dalam 9: 4-12, secara kontras, adalah
mengamankan perspektif yang diperlukan pada teladan pribadinya, itu adalah titik
tolak yang memadahi dari segala segi dalam 8: 1-11: 1, dengan demikian pertahanan
Dua rantai kemiripan utama yang muncul langsung dari topik yang
diangkat Paulus, yakni makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala.
berkaitan dengan hal makan dan minum.53 Disini telah disertakan beberapa contoh
kata sifat karena dalam literatur Kristen awal secara konsisten mengarah pada suatu
jenis makanan tertentu.54 Dan begitu erat kaitannya dengan makanan konsumsi yang
religius. Disini telah dicantumkan term karena afinitas yang sangat erat antara ibadah
53
Consumption corresponds to Louw and Nida's domain SA, 'Food', and their domain
23A, 'Eat, Drink'. My practice throughout this chapter will be to present the names of semantic
domains in sm ail caps.
54
Acts 15:29; 21 :25; Rev 2: 14,20
55
Cf. Mat 20:22; 26:27; Dan 1 :13, 15 LXX.
56
Cf. Rom 12: 1; Heb 9:9; 2Ki 17:35 LXX. It does not seem as though the Corinthians
have denied the essential unity ofreIigious sacrifices and worship. Rather, their argument concerns the
nature ofthe object sacrificed to or worshipped. This is interesting because it suggests that the me aIs
they want to eat are overtly religious. Why wou Id they argue that idols are insignificant ifthey could
simply assert that the meals are 'dinner parties' without any religious meaning whatsoever?
87
Dalam literatur umumnya diamati bahwa bagian-bagian tertentu
pembahasan Paulus tampaknya sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat oleh
tersebut yang objek dikorbankan atau menyembah. Hal ini menarik karena
menunjukkan bahwa saya AIS mereka ingin makan yang terang-terangan agama.
Mengapa WouId mereka berpendapat bahwa berhala adalah if they signifikan hanya
bisa menegaskan bahwa makanan yang 'pesta makan malam' tanpa makna agama
apapun?
Mantan berkorespondensi untuk Louw dan Nida domain 28A, 'Tahu', dan
28B, 'Disebut'. Yang terakhir sesuai dengan Louw dan Nida lakukan 12A utama,
membedakan kata-kata dengan akar dari yang lain. Dalam analisis saya dari 8: 1-11:
1, namun, 1 telah menemukan perbedaan halus ini tidak perlu. Hal ini dimungkinkan
57
The former corresponds to Louw and Nida's domains 28A, 'Know', and 28B, 'Known'.
The latter corresponds to Louw and Nida's do main 12A, 'Supernatural Beings'. The domain
KNOWLEDGE could be subdivided into two parts, distinguishing those words with the root *yvw
from the rest. In my analysis of 8: 1-11: 1, however, 1 have found this finer distinction unnecessary. It
is possible to treat KNOWLEDGE as a single domain, while keeping in mind the likelihood that
yve'Datç and its cognates were popular terms in Corinth.
88
Penggunaan kata dalam 8: 1-11: 1 oleh Paulus adalah kontroversial. Saya
mengevaluasi dan terkait erat dengan domain Pengetahuan. Namun demikian, akan
sangat membantu untuk mengenali Hati Nurani sebagai suatu rantai kemiripan yang
berbeda.58
Salah satu dari beberapa rantai kemiripan yang paling penting dalam 8: 1-
dan kemerdekaan, dan yang lainnya lagi kualitas keadaan terbatas atau merdeka.
Banyak contoh Kemerdekaan terjadi bersamaan dengan suatu rantai kemiripan yang
telah saya beri label ‘Merengkuh’. Rantai ini adalah kelompok kecil dari arti-arti yang
berkaitan dengan tindakan fisik holding. Ini termasuk tindakan sederhana yang
memiliki sesuatu, tindakan netral merengkuh sesuatu, dan lebih kuat menggenggam
Hal ini tidak mengherankan bahwa kita menemukan contoh dari domain
berarti sesuatu seperti 'menempel' di 1 Korintus 7:31. Dalam konteks lain mungkin
contoh di 10:13 sebagai contoh evaluasi, tetapi contoh di 10: 9 sebagai contoh SIN.
58
Louw and Nida place avvEi8T]atÇ in domains 28A 'Know' and 26 'Psychological
FacuIties'.
59
The word KaTaxpéiOflat often seems to have negative connotations. It means
something like 'clinging' in 1 Cor 7:31. In other contexts it might be rendered as 'manipulating', or
'exploiting'.
60
1 have treated the instances ofTIEtpaafloç and TIEtpaÇCù in 10:13 as instances of
EVALUATION, but the instances of TIEtpaÇCù and EKTIEtpaÇCù in 10:9 as instances of SIN. In
both contexts TIEtpaÇCù means "to try to leam the nature or character of someone or something by
submitting such to thorough and extensive testing" (Louw and Nida, Greek-English Lexicon, 332). But
in 10:9 TIEtpaçCù construcs the action of an inferior (Israel) towards a
89
Dalam kedua konteks berarti "untuk mencoba untuk belajar sifat atau karakter
dan luas" (Louw dan Nida, Kamus Yunani-Inggris). Tapi dalam 10: 9 construcs aksi
berdosa. Kata ini merupakan bagian dari evaluasi karena menyadari kualitas yang
logis tergantung pada beberapa process evaluasi. included karena penggunaannya oleh
Paulus mencerminkan suatu arti legal.61 Yang included karena mereka adalah bagian
beberapa evaluation.62
perjalanan dari penelitian saya telah bermain-main dengan ide menyatukan mereka ke
dalam rantai tunggal. Sementara I tetap percaya bahwa ini akan membawa keluar
aspek penting dari pemikiran Paulus, kekakuan metodologis telah menuntut agar I
gagasan bahwa kapasitas hal untuk proses-pro tertentu dapat dibatasi oleh internai
factors.63 Ini construcs hal sebagai kuat atau lemah, mampu atau gangguan.
61
Louw and Nida define the word as meaning "to deliver a person into the control
ofsomeone else" (Greek-English Lexicon, 485). They note, however, that in certain contexts it involves
more specifically "the handing over of a presumably guilty person for punishment by authorities."
62
The same pair appears in Romans 14:4: Tc}> i8icp Kvpicp UT~KEt ~ rrt-rtTEt, where
the domain EVALUATION is explicit in the co-text. Louw and Nida analyze that verse as containing
an idiom, the sense ofwhich is "whether one maintains one's status or relationship to a master depends
on the master's judgment or evaluation" (Greek-English Lexicon, 739).
63
Tt sesuai dengan kasar Louw dan Nida domain 74, 'Mampu, Mampu'.
90
superior (the Lord), whereas in 10: 13 the reverse is true. And in 10:9 the term is
c1early grouped together with unambiguous instances of SIN, whereas in 10: 13 the
term appears with other items from Evaluation. Superior (Tuhan), sedangkan di 10: 13
sebaliknya adalah benar. Dan di 10: 9 istilah ini c1early dikelompokkan bersama
dengan contoh ambigu dari Sin, sedangkan di 10: 13 istilah muncul dengan barang-
barang lainnya dari Evaluasi. Hal ini sesuai dengan Louw dan Nida domain 88, 'Moral
"penyerahan lebih dari orang mungkin bersalah karena hukuman oleh otoritas."
Pasangan yang sama muncul dalam Roma 14: 4: di mana domain Evaluasi
eksplisit dalam co-teks. Louw dan Nida menganalisis ayat itu sebagai mengandung
idiom, arti ofwhich adalah "apakah salah satu mempertahankan status seseorang atau
hubungan untuk menguasai tergantung pada penilaian master atau evaluasi" (Kamus
Yunani-Inggris,).
Rantai yang 1 telah diberi label Halangan mengandung makna yang dalam
construc hal atau proses yang menghambat; yang lainnya construc kualitas menjadi
halangan.
dari mereka menarik orang menjauh dari bahaya; yang lain menyebabkan
Mantan diwujudkan dengan kata-kata dari akar yang terakhir dengan kata-kata dari
akar .
The physical act oftripping or stumbling may or may not be a part of the
meaning associated with these words. Clearly, however, it was deemed an appropriate
tripping fisik atau sandungan mungkin atau mungkin tidak menjadi bagian dari makna
yang terkait dengan kata-kata. Jelas, namun, itu dianggap sebuah gambar yang sesuai
pekerjaan pada umumnya, tetapi juga melibatkan beberapa tugas prototypical bekerja.
masyarakat. Sifat dari suatu hal atau kualitas yang dibagikan bersama dapat sangat
bervariasi.
dikotomi antara realitas fisik dan spiritual, antara dunia duniawi ini dan dunia yang
tak terlihat.
ma8tov jangka disertakan sebagai makna mendalam konsisten terkait dengan kontes
atletik.
1 Korintus 8:1-13
Ringkasan
92
Ada sebelas domain pengalaman of human yang sangat terwakili dalam 1
Keselamatan, Dan Dosa. Disajikan seperti ini, agar mereka penampilan, sulit untuk
melihat bagaimana mereka berhubungan satu sama lain dan untuk topik wacana
tunggal. l karena itu akan kelompok beberapa dari mereka bersama-sama sesuai
dengan peran l melihat mereka bermain di 8: 1-13. Beberapa berasal langsung dari
adalah kualitas abstrak yang dimiliki dalam berbagai derajat oleh individu
konsekuensi positif dan negatif yang mengikuti dari konsumsi pangan (Evaluasi,
Analisis
Qualifier di 8: 4, di mana Paulus perkenalkan kembali topik nya Mengikuti ini terjadi
dengan Peserta dua kali dan terjadi dengan Keadaan contoh yang tersisa. ofc
penghakiman Allah atas orang percaya; mereka tidak kekurangan apa-apa dengan
'tidak makan' dan tidak dapat keuntungan apa-apa dengan 'makan'. Dia berbicara
tentang praktek diet pada umumnya, tentang kemerdekaan orang percaya dari
pembatasan makan (lih. 8: 9). Dalam ayat 13 Paulus menulis bahwa jika 'makanan'
menjadikan suatu pelanggaran bagi saudara atau saudarinya, dia akan menahan diri
dari 'makan daging'. Klaim ini meliputi berbagai macam pantang dan bukan prinsip
93
yang bersangkutan secara khusus dengan makanan berhala. Analisis Konsumsi dan
makan makanan berhala, dan sementara skenario dalam ayat 9-12 melibatkan makan
secara umum.64
kepada Bapa atau Yesus Kristus dan penggunaan non-spesifik yang construc
pengalaman manusia umum akan makhluk superhuman. Untuk alasan yang jelas,
penggunaan non-spesifik ofmore interest. Paulus menulis bahwa 'berhala' bukan apa-
apa, dan bahwa hanya satu makhluk yang adalah 'satu allah' (8: 4). Mengelaborasi
pada proposisi-proposisi ini, ia menunjukkan bahwa ada banyak hal yang disebut
'allah-allah', sehingga dalam arti tertentu ada banyak 'allah' dan banyak 'tuhan', tapi
untuk orang percaya hanya ada satu-satunya makhluk 'Allah' dan hanya ada satu-
satunya makhluk 'Tuhan' (8: 5-6 ). Hal yang paling mencolok tentang pernyataan ini
adalah bahwa mereka mengakui dua lawan construals ofreality. Paulus tidak hanya
menafsirkan fakta bahwa kelompok sosial yang berbeda memiliki cosmologies yang
berbeda pula.65
64
This will be even more noticeable in 9:1-27, where Paul's explanation ofthis principle
includes no mention of idols or idol food at ail.
65
Most commentators understand the word group TÜ uvvll8Etq. mü EibwÀov to mean
'their familiarity with idols'. For my part, 1 understand it to mean 'the customary understanding of
idols'. In Plato's Theaetetus (l68b-c), Socrates playfully puts the following words in the mouth of
Protagoras
94
kata berikut di mulut Protagoras: ( 'Dan atas dasar ofthat Anda akan
berbeda, bukannya melakukan seperti yang Anda lakukan beberapa waktu lalu,
menggunakan sebagai dasar Anda arti biasa nama dan kata-kata, yang kebanyakan
Kemerdekaan? Mereka semua construc kualitas abstrak yang dapat dimiliki atau tidak
dimiliki orang dan yang Universaily terlibat dalam status sosial. Budaya hadiah
fakta ini, beberapa komentator telah menyarankan bahwa Korintus yang melebih-
lebihkan diri mereka sendiri dan bahwa Paulus bermaksud untuk merendahkan
mereka.66
ke harga diri daripada perhatian penuh kasih untuk orang lain (8: 1-3), tetapi ia tidak
nurani terganggu (8: 7, 10, 12), tetapi tidak pernah mengatakan bahwa Korintus
(8: 9), tetapi ia tidak pernah menyangkal bahwa Korintus memiliki kemerdekaan.
Dalam kenyataannya, Paul tampaknya lebih dari senang untuk menegaskan bahwa
10). Dia hanya mengambil peduli untuk menunjukkan bahwa sifat-sifat ini tidak
dimiliki oleh semua orang. Dia menunjukkan bahwa non-Muslim tidak memiliki
66
ThiseIton speaks of an "extreme spiritual liberalism" which becomes "an arrogant
beliefthat believers have the right to do anything" (First Epistle, 608),
95
pengetahuan dan bodoh percaya pada berhala (8: 5, 7). Dia menarik perhatian pada
fakta bahwa orang yang makan di kuil Korintus memiliki gangguan hati nurani (8: 7,
10, 12) dan tidak melihat impendingjudgement yang menanti mereka (lih 8:11). Paul
konsumsi makanan percaya. Dalam ayat 8, Paulus menganggap konsekuensi apa yang
Means something like 'the customary meaning ofwords and names'. Given
that Paul has in the immediately preceding text been discussing the various meanings
of the words 'god' and 'lord', contrasting the Christian perspective with that of the
pagan world, it does not seem a stretch to imagine that in 8:7 he is referring to 'the
Berarti sesuatu seperti 'makna of words adat dan nama'. Mengingat bahwa
Paulus memiliki dalam teks segera sebelum membahas berbagai arti dari kata-kata
'Tuhan' dan 'tuan', kontras perspektif Kristen dengan yang dari dunia kafir, itu
menjadi "sombong belief that percaya memiliki hak untuk melakukan apa-apa.
disadvantage. Dalam ayat 9-13, namun, Paul membuatnya sangat jelas bahwa
tapi ide umum tampak jelas: orang yang tidak percaya, yang merasakan orang percaya
konsumsi makanan tetapi tidak kosmologi yang mendasari itu, menjadi lebih
mengakar dalam gaya hidup berhala dan mengeras kepada saksi Injil. Mark Nano
menempatkan seperti ini: "Jika mereka bersaksi bahwa Kristus-orang percaya ...
masih makan berhala makanan, mereka akan terus merasakan bahwa penyembahan
tentang orang-orang yang mengetahui kebenaran tentang makhluk super dan orang
yang tidak, orang yang memiliki hati nurani mampu dan orang-orang yang tidak. Ini
tentang makanan sebagai sesuatu yang netral bagi orang Kristen, yang tidak akan
dinilai pada hal-hal makanan. Tapi dia juga berbicara tentang makanan sebagai
perlunya orang Kristen untuk menghindari tindakan yang menghambat orang lain.
Mendasari 8: 1-13 adalah etika berakar pada salib, yang mencontohkan suatu
penyerahan diri sementara mengarah ke keselamatan etemal orang lain. Ini akan
Scholars are divided over the sense. But whether Paul has in view
evaluation of the believer will not concem practices of food consumption. Thiselton
67
Nanos, "Polytheist," 13. He adds, "Interpreters regularly note that Paul uses the word
meaning 'to build up' ironically, to signify tearing down by arrogantly behaving in a way that
encourages the other to do something harmful to themselves. However, Paul's comment here need not
mean that the impaired were not already doing the harmful thing at issue, which most interpreters
understand to be implied. Building up need not signify the same thing as starting from scratch."
Similarly, Garland observes, "The moral sensibility ... ofthis person is impaired. Morally, the weak
person do es not know which way is up and is led to believe that such berhalatrous actions are not
wrong" (! Corinthia!1.8, 390).
97
writes, "Most writers endorse H. A. Mayer' s view that the issue tums on the religious
neutrality of food. Meyer paraphrases: Food is not the determining element in the
Tapi apakah Paulus dalam pandangan kecaman atau pujian tidak relevan.
Maksudnya cara baik adalah bahwa evaluasi Allah dari orang percaya tidak akan
mendukung 'pandangan s bahwa masalah tums pada netralitas agama makanan Meyer
dengan Allah '(Surat Pertama, 646-7). untuk ringkasan offive bersaing tampilan, lihat
"Juru teratur dicatat bahwa Paulus menggunakan kata makna 'untuk membangun'
yang mendorong yang lain untuk melakukan sesuatu yang berbahaya untuk diri
mereka sendiri. Namun, komentar Paulus di sini tidak perlu berarti bahwa gangguan
yang belum melakukan hal yang berbahaya yang dipermasalahkan, yang paling
penafsir memahami akan tersirat. Bangunan up tidak perlu menandakan hal yang
sama seperti mulai dari awal. " Demikian pula, Garland mengamati, "The sensibilitas
moral yang ... ofthis orang terganggu. Secara moral, orang yang lemah jangan es tidak
tahu mana sudah habis dan dipimpin untuk percaya bahwa tindakan berhala tersebut
Ringkasan
Bekerja, Merengkuh, Konsumsi, Kompensasi, Dan Proklamasi. Sekali Lagi, Ini List
Kemerdekaan (Merengkuh).
Analisis
tiba Paulus dalam pasal 9, tetapi analisis saya ofideational makna merasakan pasal 8
Ada tiga indikasi utama disini. Pertama, keasyikan Paulus dengan 'hak'
kemerdekaan diet (lih. 8: 8-9). Kedua, Paulus ilustrasi utama adalah refusaI untuk
memiliki makanan nya disediakan oleh jemaat Korintus. Ini mengungkapkan bahwa
ia masih terfokus pada efek bahwa konsumsi makanan dapat memiliki non-Muslim.
Ketiga, Paul Argumen utama - bahwa Injil membebaskan individu dari kejaran
keuntungan pribadi dan mendorong suatu bentuk pengendalian diri yang berusaha
keselamatan orang lain - adalah sama seperti yang di 8: 9-13. Berikut beberapa
diskusi ofthese poin, akan menunjukkan bahwa pertahanan Paulus di 9: 3-12 tidak
kemerdekaan. Kami diundang untuk membaca dengan cara ini, katanya, dengan
pertanyaan pembuka Paulus (9: 1). Selanjutnya, kosa kata Paulus mengungkapkan
berinvestasi sekitar lima belas halaman dalam menunjukkan mata uang istilah seperti.
Weil dengan kesimpulan saya bahwa kemerdekaan untuk makan adalah pusat
perhatian dari 8: 1-9: 27. Dalam 8: 9 Paulus memperingatkan bahwa kemerdekaan ini
13: '. Jika pelaksanaan kemerdekaan saya menghalangi orang lain, saya akan
berlangsung.
Kristen pada umumnya, contoh konkret yang diberikan oleh Paulus adalah haknya
untuk diberi makan oleh jemaat Korintus. Hal ini ditandai dengan pertanyaan pertama
dari pertahanannya: "Apakah kita tidak memiliki hak untuk makan dan minum? (9: 4)
'Memang, hak-hak lain yang disebutkan dalam 9: 5-6; yang ide umum tampaknya
bahwa "ia memiliki hak untuk menerima dukungan dari masyarakat sehingga ia tidak
100
akan menjadi teralihkan dari tugas khotbahnya oleh kesulitan mencoba untuk mencari
Tapi kita tidak harus dibutakan oleh pemborosan budaya yang sangat
moneter sehingga kita gagal untuk melihat bahwa ada hubungan erat antara upah dan
A few ofthe ancient manuscripts even reverse the order of Paul's opening
pembukaan ofPaul, mungkin, sebagai Garland hipotesis, karena masalah ofPau! 'S
mematuhi hukum makanan Yahudi (meskipun ia tidak terikat oleh hukum-hukum itu)
dan bahwa ketika melayani bangsa-bangsa lain dia makan makanan non-halal
(meskipun ini tidak berarti ia tidak punya prinsip). Motif di balik penolakannya untuk
menerima dukungan dari gereja di Korintus diberikan dalam ilustrasi akhir: Dia
menjadi miskin dan tidak bermartabat untuk menjangkau masyarakat miskin dan tidak
bermartabat (9:22). Saya menyarankan bahwa ini paling baik dipahami sebagai
penanda bahwa, dalam rangka mencapai masyarakat umum Korintus, Paulus memilih
untuk bekerja dan makan di antara mereka, meninggalkan meja orang kaya dan
pengaruhnya.
68
Garland, T Corinthians,
101
Jika hipotesis saya benar, maka di 9 : 1-23 Paulus tidak hanya masih
berbicara tentang hal itu dalam konsekuensinya untuk penerimaan orang tidak percaya
akan Injil.
di kuil berhala di 8: 9-12 dan praktek misi Paulus di Korintus. Komentar Garland
Ikut bergabung dalam acara makan sangat penting dalam dunia kuno
karena hal itu sebagai penanda pembagian kelas sosial ekonomi, sebagai kesempatan
teman-teman, tetangga, dan pelanggan tidak hanya akan menyebabkan status sosial
seseorang menurun, tetapi juga akan menandai seseorang itu sebagai 'aneh dan
menjijikkan'.
kelas atas tertentu dari orang Korintus tidak ingin menanggung konsekuensi sosial
dari menghindari undangan makan di kuil. Ini adalah kesimpulan yang meyakinkan.
pertahankan karena penolakannya untuk menerima makanan dari jemaat Korintus dan
bahwa reaksi ini untuk praktek misinya menjelaskan mengapa ia mengambil begitu
69
Garland, 1 Corinthians, 357. The quotation he cites is from Gooch, Dangerous Food, 46.
See also Clîûw, Pütrûnüge ünd Power; and Marshall, Enmity in Corinth.
102
Sebagaimana Garland menyatakan di bagian lain: "Mereka tidak
Paulus sebagai perendahan diri sendiri dan untuk menyindir mereka.368 Kecuali
Paulus ingin kata-katanya jatuh pada telinga tuli, ia perlu menjelaskan pemahamannya
tentang kemerdekaan Kristen dan alasan untuk mengatakan bahwa itu harus kadang-
kadang disisihkan.
dalam kebodohan salib dan dalam keputusan Allah untuk memilih yang lemah dari
dunia untuk malu yang kuat. Hal ini tentu akan mencakup, tetapi tidak akan terbatas,
Korintus.
Èçoverlov, atau sesuatu yang mirip dengan itu. Tiga kali ia menggunakan Èçoverlo
dengan kata-kata Xpaollat dan Kotoxpaollat, selalu dengan polaritas negatif. Pada
propaganda diri.
pengakuan oleh others. Paulus menghadapi perjuangan yang berat dalam usahanya
untuk meyakinkan jemaat Korintus bahwa mereka tidak boleh makan makanan
berhala. Mengapa seseorang ingin melepaskan sebuah kemerdekaan yang begitu baik
Alasan pendekatan ini tidak menjadi masalah bagi Paulus, dapat diringkas
dalam satu kata. Efek Injil yang mengubahkan ada pada hidupnya, tercermin dalam
7:31). Louw dan Nida menawarkan definisi "ta melakukan oneselfin sedemikian rupa
505).
Setelah pendahuluan, kita melihat suatu perubahan yang luar biasa terjadi
dan mulai menampilkan dirinya sebagai seorang budak yang telah dipercayakan
dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat
dipercayai. Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh
suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi Sebab memang
71
It is not unusual for Paul to present himself as a slave. However, notice that in 7:37 Paul
contrasts 'having rights' with being 'under compulsion': shift: has clearly taken place in the discourse.
104
aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang
berusaha mencari status sosial, tetapi mengabaikan kritik manusia dan berusaha untuk
pekerja yang menjadi haknya, dan mengalihkan perhatiannya untuk balasan dari jenis
yang lain - kepuasan diri Dia berpegang pada pandangan ini dengan penuh semangat,
menolak segala saran dengan menegaskan bahwa semua itu telah disisihkannya
beradaptasi dalam kebiasaan diet nya sehingga dapat meyakinkan dan menyelamatkan
begitu banyak orang (9: 19-22).73 Dia dengan cerdik menyajikan ini menggunakan
Hal ini tidak biasa bagi Paulus untuk menampilkan dirinya sebagai budak.
Namun, perhatikan bahwa di 7:37 Paulus kontras 'memiliki hak' dengan menjadi
menyiratkan bahwa 'gaji' dan 'bermegah' nya merujuk pada realitas yang sama,
memberitakan Injil tanpa menerima dukungan." Biaya, Surat Pertama, 421. 1 akan
yang Paulus merasakan menjadi dasar ofhis reward dan sumber ofhis kepuasan diri.
72
1 am following Fee's suggestion that "the way the argument is structured implies that his
'pay' and his 'boast' refer to the same reality, preaching the gospel without accepting support." Fee, First
Epistle, 421. 1 would suggest, however, that these terms are being used to signify what Paul perceives
to be the basis ofhis reward and the source ofhis self-satisfaction.
73
Paul's diet would have been inferior ifprovided for by his own labour. He would likely
have lacked sufficient money to buy meat from the market, and would have been forced to live on a
rather minimal fare consisting primarily of grain. See Thiessen, Social Setting, 125-29. It is perhaps
significant that Paul do es not use the word wç when discussing the poor. In other words, whereas he
becomes 'like' the Jews and 'like' the Gentiles in order to win them, he actually becomes poor in order
to win the poor. Cf. his comments in 4: 11-13.
105
Diet Paulus akan menjadi lebih rendah ifprovided oleh bekerja sendiri. Dia
kemungkinan akan kekurangan uang yang cukup untuk membeli daging dari pasar,
dan akan telah dipaksa untuk hidup pada tarif agak minim terutama terdiri dari biji-
bijian. Lihat Thiessen, Pengaturan Sosial, 125-29. Hal ini mungkin penting bahwa
Paul jangan es tidak menggunakan WC kata ketika membahas miskin. Dengan kata
9-13 yaitu praktek-praktek diet dapat secara positif atau negatif berdampak pada
penyebaran Injil.
Dalam 9: 1-23, oleh karena itu, Paulus memperluas argumen yang telah
melanda dirinya sebagai hasil dari keputusannya untuk menolak makanan dari orang-
ingin hindari. Tapi yang lebih penting, ia menunjukkan bahwa evaluasi yang benar-
benar penting, sesuatu yang di hadapan Allah, menjadikan pengakuan sosial suatu hal
yang kecil. Jauh lebih penting untuk mempertimbangkan kemuliaan kekal yang
untuk melihat lebih jelas fungsi yang unik dari 9: 3-12. Jelaslah, rasa frustrasi terasa
di udara. Paul telah menolak beberapa dari ‘orang mampu’ Kristen di Korintus
dengan menolak dukungan mereka dan sebagai hasilnya mereka mengkritik dia,
74
I can imagine him thinking, 'If! canjust get them ta understand why 1 have avaided
eating with them, then süiely they will ünderstând why they iTIüst âVûid 6âting idûl fûûd. '
106
merendahkan status sosialnya. Dapat dengan mudah dibayangkan menyenggol
kebanggaan yang terluka: 'Mengapa kita harus memberinya makan pula - dia hanya
seorang relawan gereja.' Tujuan utama dari 9: 3-12 adalah untuk membantah gerutuan
ini dan memvalidasi hak Paulus untuk menerima makanan sebagai kompensasi atas
pekerjaan gerejanya.
(9: 4-6) dan kemudian menyajikan empat skenario yang melibatkan bekerja dan
kompensasi (9: 7-10). Keempat peserta adalah: seorang prajurit, seseorang yang
menanami kebun anggur, seseorang yang menggembalakan kawanan domba, dan sapi
yang sedang mengirik. Dalam setiap contoh ada upah terkait: ketentuan, anggur, susu,
dan biji-bijian.
kompensasi sebagai suatu jenis kemerdekaan yang mengikuti bentuk bekerja. Kedua,
ta mengerti mengapa telah avaided makan dengan mereka, maka süiely mereka akan
Tentu saja, untuk analogi ini untuk memiliki relevansi kita harus menyimpulkan
bahwa Paulus telah melakukan kerja kerasulan, tapi pendapat ini sama sekali tidak
75
@f. Luke 10:7; Matthew 10:10. This association between wages and food is not as
obvious in our modern culture. However, we do have expressions such as "earn bread and butter" and
"bring home the bacon."
107
tampak dalam 9: 4-12. Sebaliknya, dalam pertahanannya Paulus mengasumsikan
rantai kemiripan utama dari pertahanan paulus secara visual pada gambar 13. Saya
rasa situasi di Korintus pada saat penulisan Paulus adalah bahwa kritik-kritik
berpengaruh tertentu telah membuat emotionalleap dari ujung kanan diagram ke ujung
kiri diagram.
merendahkan kerasulannya.77 Logika kritik mereka, tentu saja, berasal dari keasyikan
mereka duduk dalam status yang diberikan oleh publik. Mereka telah menafsirkan
perilaku Paulus sebagai penolakan untuk berlaku seperti "seorang profesional sejati di
bidang
Lukas 10: 7; Matius 10:10. Asosiasi ini antara upah dan makanan tidak
sejelas dalam budaya modern kita. Namun, kami memiliki ekspresi seperti
76
Paul regularly expresses a sense of incredulity at the thought that the @orinthians might
deny his apostleship. In these moments, he consistently falls back on the indisputable fact of his work
and its results (e.g. 4:15; 9:1-2).
77
Paul is keen to establish the credentials oftrue apostleship ... because his freely chosen
decision to renounce 'rights' which 'the strong' [i.e. influential members of the Corinthian community]
undoubtedly regarded as part of the status and signs of apostleship ... was perceived to imply thereby
something deficient about his status in relation to such 'rights.'" Thiselton, First Epistle, 666. We cannot
avoid the reality of conflict in 1 Corinthians 9 by suggesting that 9:3-12 is purely rhetorical. Contra
Garland, 1 Corinthians, 406; Gardner, Gifts ofGod, 76; Smit, "Rhetorical Disposition," 485; Dodd,
Paradigmatic '1', 102-3; Mitchell, Rhetoric of Reconciliation, 243-50. Ifthe entire defence is a
rhetorical device, how do es it advance the lm'ger discourse on idol food? The truth is that 9: 1-12
contributes nothing of any substance to Paul's discussion. Were it not for his critics, he cou Id have
omitted 9:1-12 altûgetheïo
108
konsisten jatuh kembali pada fakta yang tak terbantahkan dari karyanya dan hasil-
karena keputusan yang dipilih secara bebas untuk meninggalkan 'hak' yang 'kuat'
"Thiselton, Surat Pertama, 666. Kita tidak bisa menghindari kenyataan konflik dalam
1 Korintus 9 dengan menyarankan bahwa 9 'hak.': 3-12 adalah murni retorika . Contra
Garland, 1 Korintus, 406; Gardner, Hadiah of God, 76; Smit, "Retoris Disposition,"
485; Dodd, paradigmatik '1', 102-3; Mitchell, Retorika Rekonsiliasi, 243-50. Seluruh
pertahanan adalah perangkat retoris, bagaimana es itu memajukan wacana lm'ger pada
makanan berhala? Yang benar adalah bahwa 9: 1-12 tidak memberikan kontribusi
apa-apa dari substansi apapun untuk diskusi Paulus. Kalau bukan karena kritik, ia cou
Id telah dihilangkan 9: 1-12 agama dan ahli pidato.78379 Sementara itu, Paul menolak
pengejaran status yang mereka lakukan sebagai antitesis terhadap salib Kristus
(bandingkan 2 Kor. 8: 9). Dia memiliki pandangan yang sangat positif akan
pekerjaan, dan tampaknya telah melihat bekerja manual sebagai cara yang tepat bagi
orang Kristen untuk menghindari ranjau etis dari kewajiban sosial.79 Inilah mengapa
pembelaannya berfokus pada link penting Bekerja dan Kompensasi. Tentu saja,
78
Thiselton, First Epistle, 13. Witherington (Confiiet and Community, 21) says: "In a city
where social climbing was a major preoccupation, Paul's deliberate stepping down in apparent status
would have been seen by many as disturbing, disgusting, and even provocative."
79
See especially 1 Thess 4:9-12, where Paul explicitly states that he does not want his
converts to be dependent on anyone. While commentators regularly discuss Paul's des ire to avoid
social obligations towards wealthy Corinthian believers, it seems just as plausible that he expects the
believers in Corinth to avoid social obligations which would l'equire them to behave improperly (e.g. to
eat idol food). His refusaI to live a high-status lifesty!e may be an attempt to model the kind of
independencc he desires fûr his critics.
109
apakah rekonstruksi ini akurat, hampir tidak penting. Yang penting adalah bahwa
logika pembelaan Paulus ini hasil berasal dari kiri ke kanan. Paulus membela
kemerdekaan yang terkait dengan konsumsi makanan atas dasar kerasulannya. Dia
harus melakukannya dalam rangka untuk melisensi analogi ia ingin tarik antara
tindakannya sendiri dan tindakan yang dia minta orang Korintus lakukan.
bagaimana orang Kristen harus bersikap dengan hormat terhadap makanan berhala;
ini adalah bidang yang menyeluruh dari wacana untuk 8:1-11:1. Cara Paul memilih
untuk memulai tentang kegiatan ini, bagaimanapun, menuntut dia untuk mengatasi
suatu kendala besar. Dia tidak bisa dengan percaya diri berbicara tentang penolakan
mengakui bahwa ia bebas menuntut makanan ini. Akibatnya, ada suatu perubahan
yang nyata dari lapangan di 9: 3-12, saat ia melakukan suatu pembelaan atas haknya
agar makanannya disediakan oleh jemaat Korintus. Perubahan dalam aktivitas sosial
yang relevan dalam wacana Paulus ini cukup memadahi sehingga 9: 3-12 harus
mengatakan: "Di kota di mana panjat sosial adalah perhatian utama, Paulus sengaja
mundur dalam status jelas akan terlihat oleh banyak orang sebagai mengganggu,
menyatakan bahwa ia tidak ingin bertobat menjadi tergantung pada siapa pun.
kewajiban sosial terhadap jemaat di Korintus kaya, tampaknya seperti masuk akal
(misalnya untuk makan berhala makanan). Refusai untuk menjalani lifesty status
tinggi! mungkin suatu usaha untuk model jenis independencc dia inginkan bulu
pengkritiknya.
1 Korintus 9:24-27
Ringkasan
Banyak rantai kemiripan yang paling dominan di 9: 1-23 lenyap di ayat 24,
dengan majunya Kerasulan, Bekerja, dan Kompensasi menjadi yang paling terlihat.
Dan Evaluasi.
Analisis
sebagai suatu ilustrasi, suatu praktek yang umum dalam tradisi filsafat Yunani.381
Banyak diantaranya yang bahkan mengakui bahwa ilustrasi ini dimaksudkan untuk
disajikan dalam 8:1-13 menggunakan tiga ilustrasi yakni, pelayanan Paulus, kompetisi
keselamatan orang lain sebagai sesuatu yang ia berusaha untuk dapatkan. Beberapa
80
Thiselton, First Epistle, 708-9. Cf. Garland, 1 Corinthians, 438.
111
saat kemudian ia membahas mahkota yang tidak dapat binasa yang seharusnya dikejar
(9: 24-25). 81
terhadap penyebaran Injil. Dengan cara yang sama bahwa para atlet berlatih
untuk melakukan hal yang sama, ia cukup mengulangi dorongan yang diberikannya
dalam 8:9.
Suatu hal yang penting untuk dicatat tentang 9: 24-27 adalah penggunaan
Paulus akan domain Fisik. Dia menggunakan itu untuk membedakan karangan bunga
tidak tahan lama yang diperoleh oleh para kompetitor atletik dengan karangan bunga
tidak dapat binasa yang diperoleh oleh orang percaya yang berlatih pengendalian diri
dengan sungguh-sungguh. Kontras serupa terjadi di tempat lain, mungkin yang paling
olehnya dan Barnabas dengan panen 'fisik' makanan yang mereka seharusnya berhak
integral dari ajaran Kristen awal. Orang yang paham dapat melihatnya dalam Matius
81
Observe also that in Philippians 4: l Paul refers to his Philippian converts as his crown.
112
Sangat menarik, dalam Yohanes 4: 31-38 Yesus berbicara tentang
'makanan' nya ialah ‘bekerja’ untuk mana ia diutus. Dia kemudian merujuk pada
ladang yang siap dipanen dan berkata bahwa pemanen 'menerima kompensasi
Galloway mengatakan, "Ada suatu hubungan intrinsik antara aktivitas seseorang dan
imbal jasa seseorang. Orang tidak hanya dihargai untuk pekerjaan yang dilakukan,
karena seluruh bagian dari construcs teks Paulus tentang konsumsi pangan sebagai
suatu kemerdekaan yang harus diserahkan sehingga orang-orang tidak terhalang dari
menerima Injil. Pada 10:1, namun demikian, terjadi suatu perubahan. Wacana yang
ada saat ini berhenti berbicara tentang kemerdekaan dan kepekaan terhadap orang
tidak percaya dan mulai berbicara tentang dosa dan murka Allah.82 Suatu bayangan
atas pergeseran ini terjadi dalam 9: 26-27, di mana Paulus berhenti berbicara tentang
konsekuensi positif pantang (misalnya, untuk menang) dan mulai berbicara tentang
1 Korintus 10:1-13
Ringkasan
Allah.
Analisis
gurun Israel. Paulus mengconstruc Israel sebagai di bawah awan dan sebagai
melewati laut, dan ia kemudian menyajikan ini sebagai baptisan mereka (10: 1-2). Dia
mengconstruc mereka sebagai makan dan minum, dan ia menyajikan Kristus sebagai
menangkap dengan tepat bahwa Paulus sedang menggambar secara paralel antara
Israel dan gereja Kristen. Ini tidak sepenuhnya konsep asing, tentu saja. Paul telah
constmed yang makan makanan berhala sebagai dosa (8: 12), dan destmction yang
ofnon-orang percaya didasarkan pada asumsi bahwa penyembah berhala tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Surga (8: Il). Perbedaannya adalah bahwa Paulus berlaku
dimiliki oleh seluruh umat God.84 Hipotesis bahwa ia menantang suatu teologi
sakramental yang terlalu bersemangat, bagaimanapun, adalah sama sekali tidak perlu.
83
E.g. \Veiss, ICûrintherbrief, 250; Cûnzelmâïuï, 1 Cûrinthians, 167; Fee, Fiïst Epistle,
442-3.
84
Thiselton, First Epistle, 725
114
Sama dengan pengetahuan, kemampuan, dan kemerdekaan dalam 8: 1-13, adalah
penegasan dari hak yang sah yang dinikmati oleh orang-orang percaya. Dia memilih
untuk fokus pada ritual Kristen yang khas dalam mengantisipasi of his argumen di 10:
dalam serangkaian figur yang melibatkan dosa dan keselamatan. Kita tidak bisa
memastikan seberapa akrab pendengar Paulus yang dengan cerita Israel generasi
padang gurun, tetapi tampaknya mungkin bahwa mereka akan dibawa pada gagasan
umum bahwa merindukan 'hari-hari lalu yang baik' bisa berbahaya. Terus-menerus
Israel melihat kembali ke arah makanan Mesir, membawa mereka ke berbagai dosa,
dan dosa-dosa ini mengakibatkan murka Allah. Paulus ingin tidak ada lagi keraguan
dilawan. Pelajaran dari kegagalan Israel sangat relevan berlaku daam kehidupan
menunjukkan terlalu percaya dirinya orang Israel sebagai suatu peringatan dalam
masa pencobaan. Ini, pada akhirnya, adalah dorongan utama dari 10: 1-13. Tekanan
sosial untuk menghadiri perjamuan makan berhala adalah godaan untuk berbuat dosa.
85
Conzelmann rightly observes that the depiction of Israel "corresponds to the thought of
sacramental (a, 'communion,' which is developed later." Conzelmann, 1 Corinthians, 166.
86
In 10: 17 Paul construcs 'aU' the Christians as consuming 'one' bread, just as here he
construcs 'aU' the Israelites consumed 'the same' food.
87
It may be that Paul is directing his comments at certain individuals in the Corinthian
community who are challenging his prohibition. Fee, First Epistle, 444 n. 15.
115
Mungkin Paulus mengarahkan komentarnya di individu tertentu dalam
dengan menyoroti fakta bahwa 'beberapa' dapat membawa kehancuran pada 'paling'
Paul berusaha untuk mengatur sebagian ofthe masyarakat Korintus terhadap beberapa
Hal ini jauh lebih baik untuk bertahan, dan percaya bahwa Allah akan
I Korintus 10:14-22
Ringkasan
terkonsentrasi dalam pembicaraan Paulus. Hal ini diwujudkan dengan tidak kurang
Analisis
berhala, dosa yang dipilih adalah dosa penyembahan berhala. Seperti yang saya lihat,
ada dua perkembangan yang sangat menonjol dalam bagian surat Paulus ini yang
(the eating of food) sebagai suatu tindakan yang melibatkan sang individu kedalam
roh-roh jahat.
116
Yang pertama dari kedua perkembangan ini dicapai melalui domain
Partisipasi. Thiselton memberikan analisis yang sangat membantu dari kata-kata yang
Di satu sisi, ada sesuatu yang dengannya orang tersebut jadi terkait; hal ini
adalah sesuatu yang sudah umum, tapi walaupun demikian dipegang secara
individual. Di sisi lain, ada rasa kesamaan yang mekar kedalam komunitas, pikiran
Salah satu aspek yang tidak menguntungkan dari diskusi Thiselton adalah
Hasil karya Smit secara salah terlalu menekankan persatuan dengan para
makhluk superhuman dan gagal untuk melihat bahwa gagasan partisipasi diterapkan
Tidak dapat disangkal, ketika kita mencari objek dari dan pada 10:14-22,
kita mendapati darah Kristus, tubuh Kristus, dan roh-roh jahat.395 Tapi kita juga
mendapati sebuah altar. Selanjutnya, Konsumsi dan Partisipasi terjalin dengan sangat
erat. 91
Cawan dan roti Kristen disebut sebagai suatu partisipasi (10:16), minum
cawan roh-roh jahat dan berbagi pada meja roh-roh jahat sangat jelas menggambarkan
88
Thiselton, First Epistle, 104-05 and 761-62. Unfortunately, he downplays the
connection with the sacietas.
89
Thiselton, First Epistle, 761-62. Cf. Smit, "Paul's Rhetoric," 40-53. The same terms are
also used by Gardner, Gifts a/Gad, 161.
90
Thomton states: "A genitive following the word koinonia expresses ... that ofwhich one
partakes ... the object shared." Thomton, Camman Life, 71 (cited by Thiselton, First Epistle, 104).
91
ActuaIly, in the only place where Paul expands on an act of participation, he focuses on
the so-called horizontal/social dimension. In the verses immediately following his introduction of the
term KOtVWVtO, Paul says: 'Because there is one loaf, we are aIl one body. This is because we aIl
share in the one loaP (10: 17).
117
suatu partisipasi (10:20-21), dan orang-orang yang makan makanan korban
penulisan, Paulus bisa menulis: 'Suatu partisipasi dalam cawan Tuhan adalah suatu
mengungkapkan ... bahwa ofwhich satu turut ... objek bersama." Thomton, Camman
Hal ini berlaku tidak hanya dalam teks Paulus tetapi dalam bahasa Yunani
10:16 ia menyatukan cawan Kristen dan darah Kristus, demikian juga, roti Kristen
Dengan cara yang sama, ayat 20-21 secara implisit menyatukan cawan roh-roh jahat,
Efek dari hubungan ini, yang saya sarankan, adalah bahwa kontinuitas
termasuk altar ibadah, korban-korban, sang dewa, dan makanan perayaan. Di dunia
penafsiran Paulus melalui bahasanya, berpartisipasi dalam salah satu dari elemen-
elemen ini berarti berpartisipasi juga dalam lainnya; semua itu adalah satu kesatuan
118
(lihat Gambar 14).92 Salah satu implikasinya adalah adalah bahwa Makan bersama
kembalinya rantai kemiripan Para Makhluk Superhuman. Dalam 8:4-6, Paulus menata
berhala; dalam 10:19 ia mengangkat masalah ini lagi. Mengapa ia melakukan hal ini?
korban menjadi milik dewa kepada siapa itu dikorbankan, bahwa dewa adalah tuan
rumah dari pesta berikutnya, dan bahwa pengunjung menjadi mitra dengan altar."
Jika berhala itu tidak nyata, bagaimana bisa perilaku penyembahan berhala
dapat menimbulkan bahaya yang nyata? Bagaimana hal itu bisa membangun suatu
keagamaan di sebuah kuil pagan dalam sekantong omong kosong religius yang tidak
92
Garland cites Philo to the effect that "it was assumed that the victim became the
property of the deity to whom it was sacrificed, that the deity was the host of the ensuing feast, and that
the diners became partners with the altar." Garland, 1 Corinthians, 481.
93
Garland, l Corinthians, 356.
119
Sama seperti orang-orang Korintus tidak melihat bahayanya sikap
penyembahan berhala atas orang lain (8:1-9:27), mereka gagal untuk melihat bahwa
ancaman itu ada terhadap diri mereka sendiri (10: 1-22). Berhala mungkin tidak nyata,
tetapi ada para makhluk superhuman yang sangat nyata yang terlibat dalam sandiwara
melibatkan orang percaya kepada roh-roh jahat. Jelas, pasti ada kosmologi yang lebih
substansial yang mendasari komentar singkat ini, tetapi Paulus tidak memerincinya.94
penutup: 'Apakah kita mencoba untuk memprovokasi Tuhan? Kita tidak lebih kuat
Untuk meringkas apa yang telah saya katakan : dalam 10: 14-22, Paulus
penyembahan berhala dengan cara makan di kuil-kuil, dia sekarang mencoba untuk
Yang pertama adalah suatu dosa yang merugikan orang lain; yang
kemudian adalah suatu dosa yang membahayakan komunitas Kristen itu sendiri.
Argumentasi Paulus memiliki dua cabang: itu mengacu pada fakta yang
relatif jelas bahwa makanan-makanan kuil tidak dapat dipisahkan dari ritual-ritual
kuil, dan juga memperkenalkan keyakinan Yahudi akan adanya suatu tipuan setan
94
For a brief discussion ofhow Paul may have understood the demon roh-roh jahatic
aspects ofberhalatry, see Reid, "Principalities and Powers," 750-51.
120
Untuk diskusi singkat tentang bagaimana Paulus mungkin telah memahami
setan aspek roh-roh Jahat dari penyembahan berhala, lihat Reid, "pemerintah dan
penguasa," 750-51.
1 Korintus 10:23-11:1
Ringkasan
Dalam hal ini, bagian penutup diskusi Paulus mengenai makanan berhala,
Analisis
Dalam 10:23-24, Paulus berbicara tentang hal-hal yang sama dengan yang
suatu kemerdekaan yang sah (10:23-27, 29), ia menterjemahkan reaksi dari seorang
yang tidak percaya, yang mengamati seorang Kristen makan makanan berhala (10:28-
30), dan dia menterjemahkan penyerahan diri sendiri sebagai suatu pola perilaku yang
dimotivasi oleh suatu kerinduan untuk menyelamatkan orang-orang lain (10: 23-24,
32-11: 1).
Pertama, Paulus memberikan suatu kriteria yang sangat praktis untuk menentukan
dalam konteks yang bagaimana seorang percaya dapat makan. Kedua, ia menjelaskan
bahwa kriteria ini tidak boleh disalah-artikan sebagai suatu pembatasan kemerdekaan
ini: November (segala makanan yang dijual di pasar) dan November (segala makanan
yang disajikan kepada Anda). Paulus membedakan antara berbagai jenis makanan
121
sesuai dengan tempat di mana ia dijumpai oleh orang percaya. Tapi perhatikan juga
bahwa di 10:28 sebuah contoh dari makanan jenis kedua diidentifikasi oleh seseorang
sebagai 'makanan suci' (yaitu makanan berhala). Ini memperkenalkan perbedaan yang
Hal penting untuk diamati tentang perbedaan nyata yang praktis ini adalah
bahwa yang pertama mengeneralisasi yang kedua. Paulus pada umumnya mengijinkan
konsumsi dalam semua konteks dimana tidak dengan kasat mata tampak asal usul
makanan itu, tetapi ia juga membuat jelas bahwa kriteria utama dalam setiap situasi
specifik, haruslah apakah makanan itu diketahui sebagai makanan berhala, atau tidak.
umum, berarti bahwa makanan yang dijual di pasar pasti asalnya adalah campuran. Ini
adalah satu-satunya penjelasan untuk desakan Paulus bahwa makanan tersebut tidak
makan malam pribadi berarti bahwa Paulus tidak memasukkan pada prinsip ini setiap
perayaan pribadi yang diselenggarakan di suatu fasilitas kuil. Sekali lagi, ini adalah
satu-satunya penjelasan untuk desakannya bahwa makanan yang disajikan tidak perlu
diselidiki dahulu. (Ini juga menjelaskan mengapa tidak ada lagi pembicaraan tentang
komprehensif atas makanan berhala (yaitu 'tidak dengan sengaja makan makanan
berhala'), tapi bagaimanapun juga membiarkan orang percaya bebas untuk makan
95
For discussions of the Greek macellum and the nature of the meat sold there, see
Cadbury, "Macellum"; Gill, "Meat Market"; and Isenberg, "Sale of Sacrificial Meat."
96
Fee writes that Paul is permitting most social dining "apart from the temple me al s,
which functioned fo them as 'restaurants. '" Fee, First Epistle, 482. The obvious reason for this is that
the food served in temples is temple food.
122
hampir apa pun asal tidak disajikan di sebuah kuil (yaitu 'tidak usah Anda mencari
tahu,).97
ini bukanlah pembatasan kemerdekaan orang percaya untuk makan, kita harus
Nurani.
Hal ini jelas dari 8:1-13 bahwa ia memandang hati nurani sebagai suatu
Masyarakat yang berbeda memiliki cara yang berbeda dalam melihat dunia ini dan
Orang Kristen tahu bahwa semua ciptaan adalah milik Tuhan (10:26) dan
Untuk diskusi tentang macellum Yunani dan sifat daging yang dijual di
sana, melihat Cadbury, "Macellum"; Gill, "Meat Market"; dan Isenberg, "Penjualan
Pengorbanan Daging."
"selain dari kuil saya al s, yang difungsikan fo mereka sebagai 'restoran.'" Fee, Surat
Pertama, Alasan yang jelas untuk ini adalah bahwa makanan yang disajikan di kuil
memberikan Korintus: "Demi yang lemah dan demi dirimu, hindari makanan apapun
jika, dan hanya jika, Anda tahu bahwa itu adalah berhala makanan "(Idol food, 162).
97
Thus, while 1 do not agree with much ofCheung's interpretation of 1 Corinthians 8:1-
11:1, 1 do agree with his understanding of the princip le Paul gives the Corinthians: "For the sake of
the weak and for the sake of yourselves, avoid any food if, and only if, you know that it is idol food"
(Idol Food, 162). This principle fits weIlwith what we know of early Christianity (including the often
mentioned Apostolic Decree).
123
Prinsip ini cocok weIlwith apa yang kita ketahui dari awal Kristen (termasuk
makanan yang dapat diterima dan makanan yang tidak dapat diterima (10:25, 27; lih
8:8). Inilah sebabnya mengapa Paulus kemudian menulis kepada orang-orang Roma,
Seperti yang ternyata dari 10:29, hati nurani orang percaya yang telah
diberitahu tidak perlu memandangkan makanan itu menjadi signifikan, bahkan ketika
sekedar makanan biasa (lih. 10: 19-20). Sayangnya, orang yang tidak percaya merasa
berhalanya dan makan berhalanya memiliki makna yang sangat besar (10:28; lih. 8:7).
Hati nurani yang terganggu dari sang penyembah berhala yang bodoh itu mendorong
dia untuk makan sedemikian rupa sehingga ia menjadi najis (8:7-12). 405
Seperti yang kita dengar di Roma: 'Bagi orang yang menganggap makanan
nurani yang terganggu dari orang yang tidak percaya akan salah menilai kemerdekaan
makan orang Kristen dan salah mengartikan ketika ia makan makanan berhala.
penyembahan berhala) dan mengapa ia pada akhirnya hancur (ia tidak melihat
'mengikuti hati nurani Anda’ tidak dapat diterapkan dalam pertemuan sosial campuran
petunjuk praktis. Sebagai seorang teolog, Paulus memahami bahwa makanan haruslah
sebuah kuil, Paulus menyatakan: "Tentu saja, ini bukan karena ofyour hati nurani
'(10:29). Aiso, dalam bab 8 Paul bahkan lebih jauh untuk digunakan makan candi
sebagai ilustrasi kebebasan diet (8: 9-12). Ini adalah Ail, tentu saja, disajikan dari
perspektif Paulus. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa penyembah berhala
merasakan himselfto menjadi bodoh atau najis. Bahasa negatif digunakan dalam ayat
sendiri pada evaluasi pagan (yaitu pagan mengidentifikasi orang Kristen sebagai salah
Dalam homili 25 pada 1 Korintus ia menulis: "Apa [Paul] artinya ini:" Allah telah
membuat saya bebas dan atas Ail jangkauan cedera, tetapi bukan Yahudi tahu tidak
bagaimana menilai Mie saya hidup, baik untuk melihat ke dalam kemurahan Guru
saya, tapi akan mengutuk dan berkata pada dirinya sendiri, "Kekristenan adalah fabel,
mereka menjauhkan diri dari berhala-berhala, mereka menghindari setan jahats roh-
roh, dan belum bersatu dengan hal-hal yang ditawarkan kepada mereka: besar adalah
tidak siap untuk memahami kemerdekaan penuh untuk makan ini, dan bahwa mereka
larangan meliputi semuanya : apa saja yang tidak diketahui asalnya, dapat diterima;
Instruksi ini tidak hanya melindungi reputasi Injil, itu menegakkan suatu
penghalang yang teguh yang mencegah orang-orang Korintus dari mengunjungi kuil-
kuil.
Kesimpulan
Bagian ini berpusat di sekitar dua pertanyaan: "Apa yang sedang Paulus
bicarakan?” dan “Bagaimana dia menggambarkan apa yang sedang dia bicarakan?'
Dengan menguji kemiripan beberapa rantai, saya telah mengamati pola-pola dalam
konsep arti dalam tulisan Paulus ini. Dengan menyelidiki bagaimana makna-makna
makanan berhala.
Yang paling berarti dari temuan saya adalah kesatuan konsep makna dari
pada makanan yang dikonsumsi. Dia menegaskan bahwa makanan adalah suatu
wilayah kemerdekaan penuh bagi orang Kristen, tetapi menunjuk bahwa praktek
pembatasan makanan itu ada dampaknya pada penyebaran Injil. Orang-orang Kristen
keuntungan yang kekal yang jauh lebih besar daripada kerugian yang sementara ini.
masalah kedua disekitar makan makanan berhala. Dia menunjukkan bahwa orang-
orang.
126
Israel berangkat keluar dari Mesir dan 'diinisiasi' menjadi sebuah
mereka menikmati.
akan kesetiaan. Makan makanan kuil berhala adalah berpartisipasi dalam ritual roh-
roh jahat, yang langsung bertentangan dengan penyembahan yang tepat kepada Allah.
dengan rindu, tetapi harus lari dari padanya. Menurut pendapat saya, kedua cara
pandang terhadap makan makanan berhala adalah saling melengkapi bukannya saling
bertentangan.
melalui itu dan menyadari bahwa orang-orang Korintus mencari pembenaran perilaku
mereka yang berbahaya yang menandai cara hidup mereka yang dulu.
melampaui perjuangan yang mereka hadapi dan percaya bahwa penyerahan diri
sendiri yang mereka lakukan akan mendapatkan hadiah yang jauh melampaui
kerugian sementara mereka. Selama sepuluh bulan 1 telah bekerja keras untuk tesis
ini. Saya telah membaca, dan merenungkan, dan menuliskan, dan sangat sering
bertanya-tanya apakah ada reward yang mungkin bisa lebih besar daripada beban
pernah kesulitan bekerja dalam bahasa asing. Beban terbesar yang telah telah saya
pikul adalah rasa takut tidak pernah sampai pada suatu kesimpulan. Untungnya,
grafting teori linguistik saya dan rasa ingin tahu pribadi akhirnya memberi buah. Saya
akan menyerahkan kepada mereka yang telah mengikuti saya, untuk memutuskan
yang secara umum telah diterima, secara benar atau secara salah, cenderung untuk
menyarankan kepada saya bahwa Paulus mungkin ada orang-orang tidak percaya
disekitarnya, meskipun ia sendiri tidak menekankan tentang hal ini. Saya bersyukur
mengutip perkataan orang-orang Korintus di pasal 8. Sekali itu diakui bahwa ketidak-
cocokan adalah orang yang tidak percaya, tidak perlu lagi untuk mengambil kata-kata
yang keluar dari mulut Paulus dan menempatkannya pada orang-orang Korintus.
Ketiga, Saya telah menantang asumsi yang biasanya bahwa pasal 9 adalah
suatu pertahanan kerasulan Paulus. Saya menyebut ini asumsi yang biasa, karena
walaupun para penterjemah membaca pasal 9 sebagai suatu alat rhetorical yang
Keempat, saya telah meninggalkan opini hampir bulat bahwa 10: 23-11: 1
adalah diskusi tentang hal-hal yang lebih kecil.Sebagai alternatif, saya telah memeluk
128
ayat-ayat ini sebagai tanggapan Paulus yang paling jelas dan paling praktikal. Adalah
berhala; 8: 1-9: 27 dan 10: 1-22 hanya menawarkan penjelasan pelengkap atas
pendekatan ini.
Akhirnya, saya telah memutuskan bahwa tidak ada alasan kuat untuk
berpikir bahwa Paulus marah terhadap orang-orang Korintus. Agaknya, mereka masih
mematuhi Apostolic Decree, seperti mereka yang telah mereka lakukan sejak waktu
Harapan saya adalah bahwa pekerjaan saya akhirnya akan menjadi salah
satu langkah kecil dalam suatu perjalanan bersama menuju suatu pemahaman yang
tidak pernah berubah), saya akan menyimpulkan tesis ini dengan beberapa refleksi
Paulus yang sangat cocok dengan apa yang kita ketahui tentang orang Kristen
(Yahudi) awal, yang masuk akal dalam seluruh diskusi, dan menjadi perhatian yang
pertama dan yang terutama bagi teks. Titik terakhir menjadi semakin penting
sehubungan dengan teks Perjanjian Baru karena kekayaan informasi yang sekarang
tersedia untuk para penerjemah modern. Lebih efektif untuk menguji data linguistik
dengan cepat bahwa Paulus menjunjung tinggi Apostolic Decree dan melarang gereja-
Di satu sisi, secara efektif membuat orang Kristen pada jarak yang aman dari
penyembahan berhala.
berhala, yang berpotensi menyadarkan mereka atas bahaya dimana mereka sedang
yang menaati larangan akan masuk secara penuh kedalam kesulitan sosial; mereka
Dalam terang salib, tak satu pun dari konsekuensi negatif ini tampaknya
sangat negatif.
penyembahan berhala sebagai penipuan oleh roh-roh jahat, dan karena satu dari misi
utamanya dalam hidup adalah untuk membantu bangsa-bangsa lain melarikan diri dari
penyembahan berhala. Dia tidak percaya bahwa berhala-berhala adalah sesuatu yang
signifikan; mereka hanya suatu ilusi yang berbahaya. Dia tidak percaya bahwa
makanan berhala adalah signifikan; bumi adalah milik Tuhan dan segala sesuatu di
dalamnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Desain yang digunakan
adalah studi kasus. Melalui studi kasus peneliti melakukan eksplorasi secara
mendalam terhadap program, kejadian, proses, dan aktivitas terhadap satu orang atau
angka-angka. Data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,
foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya.
Partisipan
132
133
Teknik Analisis Data
adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya
kreatif serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat
diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri
metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi
dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data
yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-
ulang dengan teknik triangulasi tenyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut
lapangan, selama di lapangan, dan di lapangan. Dalam hal ini Nasution mengatakan
“analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke
lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data
menjadi pegangan bagi peneliti selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang
134
grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama
data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data daripada setelah selesai
pengumpulan data.
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau
data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah
data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu
dimana dirasa telah memperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh.
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah
135
data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-
hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk dicari tema dan
polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer mini dengan
Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan
dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu,
dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan
wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data
dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang dipandang ahli. Melalui diskusi
itu, maka wawasan peneliti akan berkembang sehingga dapat mereduksi data-data
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan
fenomena sosial bersifat kompleks dan dinamis sehingga apa yang ditemukan pada
saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung cukup lama di lapangan akan
mengalami perkembangan data. Peneliti harus selalu menguji apa yang telah
ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih bersifat hipotetik tadi
berkembang atau tidak. Apabila sudah lama memasuki lapangan ternyata hipotesis
yang dirumuskan selalu didukung oleh data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka
hipotesis tersebut terbukti dan akan berkembang menjadi teori yang grounded. Teori
grounded adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang
ditemukan di lapangan dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang terus-
menerus.
Bila pola-pola yang ditemukan telah didukung oleh data selama penelitian,
maka pola tersebut sudah menjadi pola yang baku dan tidak lagi berubah. Pola
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
137
karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian
berada di lapangan.
kualitatif dalam beberapa tahapan, yaitu : Memilih situasi sosial (Place, Actor,
laporan kualitatif.
mencatat hasil wawancara. Selanjutnya perhatian peneliti pada obyek penelitian dan
analisis domain. Pada langkah ketujuh peneliti sudah menentukan fokus dan
Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas kemudian memfokus, dan meluas lagi.
yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema
kultural.
gambaran umum dan menyeluruh obyek / penelitian atau situasi sosial untuk
menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum
dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di dalam
data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami data
secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah.
Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai
ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase
atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir. Peneliti menetapkan domain
sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai menjadi
cover term yang dipahami secara mendalam, dan membaginya menjadi sub-domain,
dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi
hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted) melalui analisis taksonomi.
Hasil analisis taksonomi dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak (box
diagram), diagram baris dan simpul (lines and node diagram) dan out line.
139
Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain
Pada tahap ini peneliti mencoba mencari ciri spesific setiap struktur
internal dengan cara mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang diperoleh. Unsur-
unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang relevan.
hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh
mencoba mengumpulkan sekian banyak tema, fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol
budaya yang ada dalam setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha menemukan
membentuk satu kesatuan yang holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang
keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema atau judul penelitian. Dalam
penelitian kualitatif yang baik, justru judul laporan tidak sama dengan judul dalam
proposal. Dengan menemukan judul baru dalam laporan penelitian berarti peneliti
telah melakukan analisis tema, dan temanya diwujudkan dalam judul penelitian.
140
Pada tahap ini yang dilakukan oleh peneliti adalah: pertama, membaca
secara cermat keseluruhan catatan penting, kedua, memberikan kode pada topik-topik
penting, ketiga, menyusun tipologi, keempat, membaca pustaka yang terkait dengan
menganalisis data, sehingga data yang didapat dapat dipahami dengan baik, dengan
kata lain tingkat kebenaran data tinggi karena didekati dari berbagai sudut pandang.
Beberapa nara sumber yang ditunjuk dari Klenteng Boen Bio adalah: Jiao Sheng
Indonesia Surabaya Kota. Sebagai bahan pertimbangan penulis memilih nara sumber
dari kalangan pejabat Gereja Bethel Indonesia Surabaya Kota, di Pulau Jawa, adalah
kapasitasnya sebagai penanggung jawab baik secara langsung maupun tidak langsung
(Pendeta Pembantu Gereja Bethel Indonesia BE). HP (Gembala Sidang Gereja Bethel
menyertakan juga nara sumber lain setingkat Gembala Sidang, yang telah secara lebih
Gereja Bethany FHCC di kota Gorontalo, di Pulau Sulawesi. Yaitu DHM dan RDB.
Waktu Penelitian.
Subyek Penelitian
karakteristik subyek penelitian dapat dibagi menjadi seperti yang tertera pada tabel
yang banyak dan kompleks oleh karena itu di dalam analis data kami lakukan
perangkuman data dengan memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal
143
yang penting. Rangkuman data ini dapat dilihat di dalam tabel 4.2 di bawah ini sesuai
Analisis Domain
yang bersifat umum dan relatif menyeluruh tentang apa yang tercakup disuatu focus
mewadahi sejumlah kategori atau simbol lain secara tertentu). Domain atau kategori
simbolis tersebut memiliki makna/pengertian yang lebih luas dari kategori atau simbol
hubungan semantis yang dapat dijelaskan hasil penelitian peneliti sebagai berikut,
domain dari konteks sosial atau obyek yang diteliti, Spradley menyarankan untuk
melakukan analisis hubungan semantik antar kategori yang meliputi sembilan tipe.
Tipe hubungan ini bersifat universal, yang dapat digunakan untuk berbagai jenis
(jenis),spatial (ruang), cause direct (sebab akibat), rationale (rasional), location for
144
action (lokasi untuk melakukan sesuatu), function (fungsi), Means-end (cara
semantis yang dapat dijelaskan hasil penelitian peneliti dalam tabel analisis hubungan
domain yang terpenting didalam Perayaan Imlek di Gereja Kristen adalah Pemahaman
filosofi perayaan Imlek dan Eksegesa yang memadai dari 1 Korintus 8,9,10.
(gambar 4.1)
penelaahan yang lebih rinci dan mendalam lagi, yang perlu difokuskan kepada
masalah-masalah atau domain-domain tertentu. Analisis lebih lanjut yang lebih rinci
terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian domain yang
telah ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan
mendalam melalui analisis taksonomi ini. Analisis taksonomi ini dapat diuraikan
sebagai berikut:
Sinkretisme
Perayaan Imlek
di Gereja
Ibadah gerejawi tidak
Alkitabiah
Analisis Komponensial
Praktek
Ibadah Mengetahui Eksege- Gemba- Gembala
Eksegesa yang menyimpang eksegesa sa I la Sidang
kurang yang Korin- Sidang dan
memadai Kerohanian kurang tus 10 dan Pengerja
tidak sehat memadai Penger- Gereja
ja memdapat
Gereja pendidi-
kan
Akulturasi eksegesa
budaya tidak 1 Korintus
tercapai 10
adalah perayaan budaya yang sudah berlangsung ribuan tahun. Dari hasil penelusuran
lain. Perbedaan penanggalan ini terutama adalah mengenai saat hari Tahun Barunya:
Dinasti Xia menetapkan Tahun Barunya pada awal musim semi; saat Jian Yin (saat
kejadian manusia). Dinasti Shang(1766-1122 SM), Tahun Barunya jatuh pada akhir
149
musim dingin; saat Jian Chou (saat kejadian bumi).Dinasti Zhou (1122-255 SM),
Tahun Barunya jatuh pada saat matahari berada di garis 23,5 derajat Lintang Selatan
dan bergerak menuju utara, saat titik balik matahari musim dingin (winter soltice)
yaitu tanggal 22 Desember; saat Jian Zi (saat kejadian langit). Dinasti Qin (255-206
Posisi Solar dan Mid-solar. Tanggal awal disetiap Posisi Solar dan Mid-solar
ditentukan oleh posisi matahari pada salah satu dari 12 zodiak, yang oleh orang-orang
Cina yang ditandai dengan 12 hewan misalnya, tikus, sapi, harimau, kelinci, dan
seterusnya.Dinasti Han (206 SM - 220 M). tahun barunya pada ‘bulan baru’ kedua
setelah titik balik matahari musim dingin (winter solstice). Ini juga merupakan hari
pertama dari posisi solar yang dikenal sebagai "awal musim semi". Penanggalan
Dinasti Xia diresmikan kembali sebagai penanggalan negara, seturut yang disabdakan
‘Nabi’ Khongcu.
Perayaan Imlek tidak dapat dipisahkan lagi antara perayaan religi dan
Pandangan satu keturunan dari Sem yang menyembah satu Allah yang sama dengan
KETURUNAN SEM Adanya pandangan bahwa semua orang Asia adalah keturunan
dari pada Sem. Sebagian keturunan Sem menuju ke selatan berdiam di Mesopotamia,
dipanggil dengan nama bangsa Armenia; yang lain ke timur, menetap di dataran
150
tinggi Yunan yang kemudian dikenal dengan bangsa Cina. Semua kita berasal dari
satu keturunan. Semua datang dari dataran tinggi Yunan. Mereka menggunakan rakit
dan perahu melewati sungai kuning, sungai Huang Ho, yang bermuara di daerah
Kalau air bah itu sekitar 300 tahun sebelum tulisan awal, maka sebenarnya
dari Sem, sampai kepada Dinasti Shang hanya 2 generasi. Perbedaan bahasa telah
Sejarah menyebutkan bahwa bangsa Asia ternyata tidak menyembah patung atau
dewa-dewa didalam era itu. Tetapi mereka menyembah satu nama yang disebut
Arti kata Shang Ti, Raja yang tinggal di surga, atau orang terkuat yang tinggal di
Surga. Menyembah satu Allah, yaitu Allah yang esa. Memiliki karakter yang sama
Sebuah dokumen menyebut Shang Ti, sebagai Allah, sebagai Tuan dari
Panen. Shang Ti yang memberi panen. Yesuspun menyebut Allah Bapa sebagai
Tuhan atas panen. Lukas10:2. Shang Ti juga dikenal sebagai seseorang yang sangat
kaya terhadap segala sesuatu, jika kita minta kepadaNya kan Dia berikan. Itu
sebabnya setiap kali ada tahun baru Imlek, didalam ucapan selamatnya, salah satu
akan terisi, selain kesehatan adalah makmur. Sebab shang Ti dikenal sebagai bapak
Dinasti Zhou. Tidak menyembah Shang Ti, tetapi mereka menyembah satu
Allah yang disebut dengan Tian. Segala sesuatu yang besar dan tinggi di bumi ini :
Tian lebih tinggi. Didalam Alkitab, orang Ibrani akan, memanggilnya dengan kata El
Elyon. Salah satu dari kepribadian Allah adalah Dia Maha Tinggi.
Shang Ti itu nama lain dari Thian, dan dia itu esa.
Konfusius The Spring and Autumn Annals, menulis sebuah pantun atau pepatah,:
“Shang Ti is another name for Thian. The spirits do not have two Lords.
Jadi katanya Shang Ti itu nama lain dari Thian, dan dia itu esa, cuma satu. Bukankah
Alkitab di dalam Perjanjian Lama mengajar kita : Allah itu adalah esa, ya. Allah itu
Di jaman Dinasti Zhou, mereka mengenal ‘Mandat dari Surga’, yang lazim
digunakan dan dipercaya bahwa otoritas kuasa Allah itu berkuasa atas segalanya.
Sama seperti di dalam Kitab Daniel pasal yang ke 2, Shang Ti dipercaya memerintah
seluruh bangsa dengan mengangkat dan memberhentikan kaisar, sama dengan yang
diajar oleh Alkitab kepada kita, bahwa Allah adalah Allah atas bangsa yang
Shang Ti berdaulat.
of thousands; but when Shang Ti gave the command; they became subject to the
Zhou”. Dia berdaulat atas seluruh bangsa. Sama seperti Alkitab katakan. Mereka juga
percaya bahwa Shang Ti itu juga penuh kuasa, bukan hanya berdaulat atas negara dan
dan kita diajar bahwa Allah itu omnipotent. Artinya dia mampu, dia punya kuasa, dia
bisa menggunakan kuasanya atas setiap orang. Sema Cien menulis, Allah yang
misterius itu di Surga, itu punya kemampuan untuk menguakkan apa saja yang dia
mau.
“O Almighty Shang Di, You come to us in Your majesty. You discern all
that is happening for peace of the people.” Mereka juga percaya bahwa Allah itu
onmiscience, Maha Tahu. Kita sebagai orang Kristen diajar bahwa Allah itu juga
“Shang Ti is revered because His will extends to the nine limits”. Artnya
apa : Shang Ti itu maha hadir, didalam sembilan elemen sekalipun, dia bisa hadir.
Kehadirannya itu sempurna, tidak bisa dihalangi. Kita percaya Allah itu omnipotent,
Inilah yang ditulis oleh bapak agama Konghucu, ini yang ditulis oleh
Konfusius : “Heaven loves the people, the ruler should honor Heaven.” Konfusius
percaya Shang Ti itu Maha kasih. Konfusius menyembah Shang Ti dan dia berkata :
Shang ti itu Allah yang penuh kasih. Dikatakan bahwa Surga itu mencintai semua
orang. Jadi para pemimpin harus mencintai semua orang yang dia perintah, sebagai
Di dalam tulisan yang lain, kita bisa menemukan bahwa Shang Ti itu juga
kudus, dia kekal, dia benar, ia penyayang, penuh rahmat, setia, bijak, dan baik. Jadi
153
sekian jauh maka kita bisa pastikan bahwa Shang Ti yang ada di dalam tulisan kuno
leluhur bangsa Asia adalah sebenarnya Allah atau Pribadi Yang sama dengan Yang
disembah dan yang diajarkan kepada setiap orang Kristen sampek hari ini. Sama, Dia
Seperti yang telah dijabarkan dalam Bab II mengenai Wahyu Umum, semua orang
oleh keadilan Allah, menerima suatu porsi pengenalan akan Allah seperti dalam Roma
1:19-25
Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab
Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari
pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak
kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak
dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak
memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya.
Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh
menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi
mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang
tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-
burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang
menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati
mereka akan kecemaran, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka.
Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan memuja dan
menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji
selama-lamanya, amin.
Jadi yang menerima wahyu umum adalah semua orang. Bukan hanya
leluhur orang Asia saja, yang karena dianggap keturunan Sem, lalu budaya dan
ataukah membawa kepada pikiran yang sia-sia, hati yang bodoh dan gelap.
154
KONFUSIUS SENDIRI TIDAK PERCAYA KEPADA BAPA DI SURGA
hanyalah "dasar monoteisme primitif". Monoteisme primitif mengakui hanya ada satu
tuhan, meski bukan berarti bahwa ada pemujaan kepada Tuhan yang satu dan
penyangkalan dari yang lain; dapat dengan sah diakui karena ada bukti-bukti yang
cukup mengenai hal itu dari sudut antropologi dan etnografi, dalam arti bahwa hal itu
dapat dilacak pada kepercayaan primitif mengenai adanya dewa tertinggi; tetapi hal
itu dapat juga bersifat sekunder, kalau merupakan hasil dari penyatuan beberapa dewa
lokal.1
akan Yang Pokok (The Ultimate atau tai ji) atau Yang Tidak Pokok (Ultimateless atau
wu ji) berarti bahwa "mereka tidak memiliki Penebus, dan tidak ada jalan
keselamatan". Demikian juga, aspek subjektif dari Konfusianisme tidak berfokus pada
takut akan Allah yang transenden tetapi pada pengaturan-pengaturan Surga. Orang
harus menghormati setan-setan dan dewa-dewa namun harus menjaga jarak dari
mereka. Inilah inti pengajaran-pengajaran etika dalam ren (jen; kebajikan kepada
manusia), bukanlah pada takut akan Allah. Oleh karena itu, Konfusianisme lebih pada
mengabaikan elemen "spiritual" yang dari sebelumnya sudah ada dalam pemikiran
orang-orang Cina, dan membalikkan fokus dari Sang Penguasa Agung (Shang Di)
kepada Surga, yang biasanya dipahami sebagai suatu "konsep abstrak, bukan seorang
1
Mariasusai Dhavamony, Phenomenology of Religion (tp: Penerbit Kanisius, 1995), 79
155
mulai menyembah nenek moyang mereka sehingga "gelombang pemujaan leluhur
gagasan awal dari ‘kesatuan langit dan manusia’ menjadi sebuah panteisme yang
canggih di mana ‘satu adalah semua, semua adalah satu’, dan setiap manusia memiliki
the Supreme Ultimate (taijitu). "Mereka mendewakan diri mereka sendiri dan, pada
kenyataannya, menyangkal Pribadi Allah, dan menjadi naturalis atau 'ateis praktis' ".
asal-usul Ultimate. Sementara Zhu Xi, pemikir besar Neo-Konfusianisme abad kedua
belas, "memperluas pandangan lebih jauh, bahwa alam semesta dan segala sesuatu
terdiri dari dua prinsip, li dan ch'i [qi]. Keduanya adalah pasangan yang kekal, tak
atau agnostisisme; sementara Allah Yang Hidup dan Yang Maha Kuasa ditolak dan
tidak ada hubungan apapun dengan kehidupan orang-orang Cina, meskipun mereka
Konfusius yang terutama adalah atas karir jasmani manusia, di sini dan sekarang ini;
bukan pada hal-hal yang kekal" (2 Kor. 4:18). Oleh karena itu, Konfusianisme tidak
kehidupan kekal, langit yang baru dan bumi yang baru. Tidak ada harapan setelah
kubur.
156
Filosofi dan Arti Simbolik Atribut Dalam Perayaan Imlek.
Dari Sumber 2014 yang membahas secara khusus dalam kotbah gereja
maupun dari Sumber Suthana Liem, dapat disimpulkan makna tunggal dalam semua
Warna Merah
merah juga simbol dari kebaikan hati, kebenaran dan ketulusan hati. Selain itu bunyi
Ang Pau.
keberuntungan kepada generasi berikutnya. Juga dikenal dengan sebutan ya sui qian
yang artinya “uang untuk menghilangkan roh jahat.”Jumlah uang yang diberikan
harus genap (dihitung dari digit pertama) misalnya 20, 40, 60, dan seterusnya. Untuk
ang pau tidak boleh angka ganjil (30, 50, 70, dan seterusnya) karena angka ganjil
diberikan untuk bai pao (uang yang diberikan saat melayat kematian).3
Merupakan bunga yang mekar pada musim semi, simbol dari adanya
harapan pada saat susah dan penuh tantangan. Bunga Mei adalah simbol dari musim
semi.4
Baru Imlek dan juga keberuntungan juga merupakan suatu tradisi dalam merayakan
Hari Raya Imlek. Gambar ataupun lukisan yang sering dijumpai seperti gambar Dewa
2
Suthana Liem.
3
Ibid
4
Ibid
157
Rezeki; Dewa Fu Lu Shou yaitu tiga serangkai dewa keberuntungan, dewa kekuasaan,
dewa umur panjang; Lukisan Musim Semi Yin Cun Jie Fu, Lukisan Panen Wu Gu
Petasan.
sebelumnya dan mengharapkan masa depan yang lebih cerah dan bahagia.
Bersama seluruh anggota keluarga pada malam sebelum tahun baru. Ini
sebagai ungkapan kebersamaan dan keutuhan keluarga dalam menyambut tahun baru,
memohon tahun yang baru ini berkelimpahan rejeki, sehat dan sejahtera.
Setelah itu tidak tidur semalam suntuk dengan pintu rumah dibuka lebar-lebar
Aneka permen dan makanan kecil manis lainnya. Semuanya ini agar kehidupan
senantiasa “manis” pada tahun baru mendatang; mie yang tidak dipotong = umur
panjang. Makan mie, “umur panjang, umur panjang, umur panjang”; kue lapis =
manis dan rempahnya banyak, makan itu secara berlapis lapis, rejeki tidak habis-
habis, berlapis-lapis; kue mangkok = adonannya kalau dipanaskan akan naik sampai
puncaknya akan pecah merekah = supaya hidupnya naik terus; manisan kolang kaling
= supaya punya pikiran yang jernih, berpikir musti jernih; agar-agar bintang = agar
supaya kita bersinar seperti bintang; kuaci = supaya keturunannya banyak, punya
5
Suthana Liem.
6
Ibid
158
banyak anak; ikan bandeng = bisa hidup di dua macam air, air tawar dan air asin.
Artinya agar orang yang makan ikan itu, dalam keadaan baik atau dalam keadaan
buruk, dia tetap bisa hidup; ikan utuh ada kepala juga ada ekornya = rejekinya dari
awal tahun sampai akhir tahun itu utuh. Ikan adalah simbol kebahagiaan dan
keberuntungan bagi masyarakat China. Ikan adalah simbol rezeki karena bunyi
karakter “ikan (yu)” sama seperti karakter :”berlebih.” Makanya ada ungkapan “nian
Namun, ikan yang dihidangkan tidak boleh dibalik. Jadi, kalau bagian
atasnya sudah habis, tidak boleh mengambil daging di sisi lainnya dengan membalik
ikan. Menurut tradisi, ikan juga tidak boleh dihabiskan sekaligus pada hari itu,
melainkan disisakan untuk keesokan harinya. Tradisi ini melambangkan nilai tambah
untuk tahun berikutnya. 7 Ayam = karena bertelur terus sampai tua, melambangkan
kesuburan. Ayamnya musti utuh jadi kalau makan ayam, bayangkan kelimpahan;
kesuburan. Bebeknya musti utuh jadi ketika dimakan; jeruk mandarin ketika dilafal
bunyinya sama dengan kata Mandarin melafal kata emas, lambang kekayaan. Makan
jeruk :“ooh.. emas, ini emas yang masuk”; kue Ku, kue merah yang didalamnya ada
isi kacang ijo, lalu diatasnya ada gambarnya punggung kura-kura. Kalo makan itu
diharapkan umur kita panjang. Karna kura-kura itu umurnya panjang; kue Keranjang
(Nian Gao) = lambang kemakmuran. Bahannya itu gula merah sama beras pulo. Beras
adalah lambang dari kelimpahan. Nian sendiri berarti tahun dan Gao berarti kue. Gao
juga homonim dengan kata “tinggi”, yang artinya adalah ‘Tahun Yang Tinggi’ (tinggi
jabatannya, tinggi penghasilannya serta tinggi tingkat sosialnya). Itulah mengapa kue
7
Suthana Liem
159
pengharapan agar rezeki dan kemakmuran akan semakin tinggi; Pantang Makan
Bubur. Saat perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa dilarang makan bubur. Karena
Hewan Zodiak
Tahun ini adalah tahun 2013 atau the year of water snake.Perekaman tahun
Imlek ke dalam Dua Belas Tanda Hewan (cap ji shio). Setiap tahun ditandai dengan
kombinasi shio yang dikenal dengan istilah 12 di zhi (12 cabang bumi) dan 10 thian
gan (10 batang langit). Kedua belas cabang bumi ialah Tikus, Kerbau, Macan,
Kelinci, Naga, Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan Babi. Kesepuluh
batang langit ialah Yang Kayu, Yin Kayu, Yang Api, Yin Api, Yang Tanah, Yin
Tanah, Yang Logam, Yin Logam, Yang Air dan Yin Air. Orang bertendensi ingin
tahu bagaimana masa depan, makanya “ramalan” 12 shio disetiap awal tahun baru
Setiap sio memiliki tahun sial. Sebagaimana zodiak Cina berulang setiap
12 tahun, masing-masing shio zodiak akan bertemu shio tahun kelahiran mereka pada
usia 12, 24, 36, dan seterusnya. Dikatakan orang-orang yang di shio tahun kelahiran
mereka akan memiliki nasib buruk. Jadi harus mencari cara terbaik untuk
Ucapan-ucapan salam antara lain Gong Xi Fa Cai artinya ucapan selamat dan semoga
Tarian Naga Liong dan Tarian Singa Barongsai.Tarian Naga Liong dan Tarian Singa
Barongsai menjadi simbol ritual yang diyakini sebagai pembawa rejeki dan penolak
bala. Tradisi liong dan barongsai diyakini sebagai ritual membersihkan lingkungan,
khususnya energi negatif. Dengan turunnya Barongsai dan Liong diharapkan akan
8
Suthana Liem.
160
memberikan perlindungan serta berkah dan keselamatan bagi semua. Selain itu,
Tari naga merupakan salah satu puncak acara dari perayaan Hari Raya
Ikon Naga.
yang dimilikinya.
merupakan hari yang tepat untuk membersihkan rumah dari debu-debu dan
memperbaharui perabot rumah tangga yang sudah rusak maupun menge-cat ulang
rumah supaya tampak lebih segar dan bersih. Kata Chen yang artinya ‘debu’ dan
Chen yang artinya ‘lama’ memiliki bunyi yang sama maka pada saat menyambut Hari
Raya Imlek, membersihkan rumah memiliki arti untuk membersihkan segala ketidak-
beruntungan dan nasib buruk dari rumahnya. Tradisi ini dilakukan sebagai simbol
buang sial dan membuka keberuntungan. Sebaliknya, tepat saat perayaan tahun baru
China, menyapu rumah adalah hal yang pantang dilakukan, dipercaya akan
9
Suthana Liem.
161
The Temple Of Heaven Bukti Penyembahan Satu Allah Yang Esa.
Di Beijing ada sebuah bangunan yang luar biasa megahnya dan indahnya,
yang disebut dengan The Temple Of Heaven. Yaitu Kuil Surga, dibangun apada
Dinasti Ming, yaitu 1420 M. Ini adalah kuil yang dibangun untuk mempersembahkan
persembahan kepada Shang Ti. Bukan kepada dewa-dewa yang jamak, tapi kepada
Shang Ti. Mengapa ? sebab kuil ini berbeda dengan kuil yang lain. Kuil ini tidak
punya patung itu, mereka juga tidak pernah menggambarkan Shang Ti di dalam
sebuah wujud patung atau gambar. Bukankah ini juga cocok dengan apa yang
diajarkan oleh Alkitab untuk tidak menggambar apapun juga di dalam bentuk Allah
Bapa. Bangsa Israel pada waktu out, mereka pun dilarang bikin patung dalam bentuk
apapun.
Ya, dan juga selain itu, kuil ini tidak cuman satu. Sejauh kita ketahui
sejarah mengatakan bahwa ada 18 kekaisaran, yang ada di Cina sampai hari ini.
Delapan belas kekisaran bukan delapan belas kaisar. Delapan belas kekaisaran, yang
ada di Cina. Dan setiap kekaisaran akan memiliki Kuil Surganya sendiri. Dan Delapan
belas kekaisaran leluhur orang Asia mempertahankan kebiasaan itu. Maka itu
sekalipun ada tiga agama besar yg muncul, kuil penyembahan terhadap raja sorga
tetap dibangun. Tetap didirikan dan setiap tahun kaisar dan keluarganya akan
mempersembahkan korban tahunan mereka di atas altar itu. Kepada Allah yang kita
sumber penelitian bertanda ‘Sumber 2013’,’Sumber 2014’ dan ‘Sumber 2016’ adalah
berasal dari satu tulisan berjudul “Chinese Characters and the Scriptures: Exploring
Chang, para pendukung 'Teologi Adat' 'memiliki pemahaman yang tidak akurat
tentang Allah, wahyu tentang satu Allah yang sejati, pengajaran Alkitab, dan definisi
Buddhisme, dan Taoisme, yang mereka kompromikan'. Bagi Chang, sistem teologis
mereka, yang dibangun atas wahyu umum, gagal untuk mengkomunikasikan kunci
kehidupan.
Wahyu semacam ini hanya dapat memberi kita pengetahuan yang sangat
tidak jelas', dan dengan demikian itu ‘tidak dapat menawarkan suatu pengetahuan
yang akurat tentang Allah Tritunggal, (apalagi sempurna) yang merupakan satu-
atau wahyu umum’; yang justru menyampaikan suatu pandangan yang keliru tentang
Allah (karena humanistik) dan suatu pandangan manusiawi yang berlebihan (karena
terlalu optimis).
163
Jejak Degradasi Moral Sepanjang Kekaisaran Cina.
Pengorbanan manusia.
Pembahasan
Klaim bahwa budaya tradisionil Cina (dimana perayaan imlek adalah salah
bersumber dari satu Tuhan yang sama yang Alkitabiah, adalah tidak benar. Adalah
benar hadirnya wahyu umum dalam keadilan Allah, membuat manusia tidak ada
Namun respon yang salah terhadap wahyu umum tersebut sangat terlihat
dalam sejarah leluhur Cina, mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta dan
memuja dan menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji
selama-lamanya.
tentunya, tetapi itu tidak dilakukan orang, karena akan menghilangkan sama sekali
perayaan itu terpenuhi semua. Dari hasil wawancara didapatkan alasan untuk
berpartispasi dalam perayaan Imlek antara lain: makan bersama keluarga untuk
164
mempererat tali persaudaraan; menghormati orang tua; berbagi berkat; sarana
kita tetap dapat memenuhi tuntutan tersedianya ‘yang menjadi alasan’ untuk orang
Pertama, dengan kostum, dekorasi, suasana, jenis menu makanan perayaan Hallowen,
orang dapat makan bersama keluarganya untuk mempererat tali persaudaraan. Kedua,
penghormatan pada orang tuanya. Ketiga, Berbagi berkat bisa lewat ‘trick and threat’.
Tetapi paling tidak ada 2 alasan yang tidak dapat terpenuhkan, bila
merayakan Imlek menggunakan atribut perayaan Hallowen, yakni : Pertama, jati diri
dirinya dengan perayaan Imlek. Dengan atribut perayaan Hallowen pada perayaan
Imlek orang lain justru akan merasa diejek, bukannya dihormati. Bahkan bisa-bisa
diusir karena yang dihadirkan itu bertentangan atau melawan identitas perayaan
Imlek.
menghadirkan atribut, tetapi adanya identitas yang tegas yang harus dihadirkan, suatu
filosofi yang menjadi identitasnya. Identitas ini tidak dapat ditukar dengan yang
dapat menghayati budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita sehingga bukan
kita menolak semua yang dari tradisi atau kompromi. Menolak juga tidak bisa sebab
itu adalah bagian budaya, identitas dari satu kelompok etnis, kompromi juga tidak
bisa karena Injil juga mempunyai sesuatu yang berbeda dengan keyakinan yang
diyakini secara tradisional. Kalau bisa gimana caranya kalau tidak mengapa
imlek ini. Upacara budaya Cina bayang-bayang, yang digenapinya hanya di dalam
Kristus. Sumber : 2015 pagi. Jadilah orang Tionghoa yang menghormati budaya itu
tetapi hormati budaya itu secara Kristen. Pahami budaya itu dalam imanmu kepada
Yesus Kristus.
diterjemahkan pada realita iman kita kepada Kristus, Sumber : 2015 pagi
Dewa dapur
Psikologi budaya dari nenek moyang purba ini meyadari bahwa ada
seseorang yang akan mempertanyakan hidup kita ini dan bahwa yang
mempertanyakan hidup kita ini tahu semua yang terjadi yang digambarkan dengan
Dewa dapur disuap dengan madu, dengan manisan2 lengket, dengan kue
dibahasakan secara mitologis, bahwa aku ingin dosanya dilupakan. Aku ingin jangan
166
sampai dosaku dihukum oleh Allah, dilaporkan kepada Allah, berarti mereka rindu
akan pengampunan itu. Mereka ingin berdamai dengan Allah tetapi selama
perdamaian itu digambarkan secara mitologis, dewa dapur itu tidak ada.
Yang ada adalah Allah Yang Maha Tahu, Allah yang akan mengadili,
yaitulah kaisar langit yang dilapori. Dengan kasih-NYA maka dosa segede
gunungpun akan diampuni kalau kita bertobat, dan itu adalah kebenaran Alkitab yang
tersirat di dalam mitologi dewa dapur yang dirayakan setiap tgl 23 bulan 12 tahun
imlek itu.
Bukan kebetulan kalau imlek tahun ini, dimana gereja purba atau gereja
ortodoks sedang mengadakan minggu pengampunan dosa karena pada dasarnya imlek
adalah jeritan budaya tionghoa atas pengampunan itu. Mereka menjerit sebenarnya
secara psikologi, menjerit ampuni saya, tolong dewa dapur, tolong Tuhan jangan ingat
dosa saya, hanya caranya salah, dengan memitologikan dewa bisa di suap, sedangkan
Tuhan tidak bisa disuap. Tuhan punya caranya sendiri untuk mendamaikan kita.
Pendamaian itu karena Kristus mati untuk kita. Dewa dapur tidak ada, kita
saja kalau makan ketan lengket tetap bisa makan lagi, masak dewa diberi ketan
mulutnya bisa terkunci, dewa kan berkuasa masa bisa terkunci kan tidak masuk akal,
itu kan mitologi. Itu hanya symbol yang membuat Allah tidak lagi mengingat-ingat
dosa ialah kalau dosa sudah dikalahkan sehingga dosa kita dihapuskan melalui
Dewa dapur tidak bisa menolong apa-apa tetapi Kristus adalah penggenap
dari dewa dapur. Dewa dapur tidak ada apa-apanya, datanglah kepada Kristus. Dewa
Kaitannya dengan dewa dapur adalah kita akan dihakimi, maka siap-
siaplah dewa dapur pergi ke sana. Akhirnya dewa dapur datang, hari ke-4, orang
167
bersih-bersih rumah. Bait itu apa ? Bait adalah rumah. Kita ini adalah rumahnya
Allah, yang kita bersihkan bukan rumah, kamarnya, memang itu perlu tetapi hati yang
porak poranda ini perlu dibersihkan, diluruskan. Jangan hanya kau sapu kau bersihkan
Kalau dewa dapur itu hanya mitologi, angan-angan, yang mungkin jadi,
mungkin tidak. Dan kita tahu bahwa itu tidak mungkin terjadi, sebab dewa dapurnya
saja tidak ada. Dan kembali dengan membawa berita bahwa kaisar langit telah
mengampuni kamu, tetapi di dalam Kristus tidak demikian Allah mendamaikan dunia
dewa dapur sudah turun lagi, nyatanya kaisar langit tidak marah sama saya. Tahun ini
saya akan mendapatkan berkat, hokkynya makin baik, sesungguhnya itu adalah cara
manusia melihat hidup. Kita harus melihat cara rohani bukan hanya yang duniawi
saja.
Dewa dapur kita yang sejati sudah pulang dari langit. Sudah membawa
pengampunan itu melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati, kita tidak perlu
merayakan dewa dapur, sebab sang dewa dapur sejati Yesus Kristus telah membawa
Nien
Karena nenek moyang pada jaman purba itu percaya ada binatang yang
namanya nien, (nien = tahun).Binatang itu monster yang tidur selama 1 tahun, setiap
tahun dia bangun karena dia kelaparan, dia mencari orang di desa itu untuk dimakan.
Orang satu desa ketakutan dimakan oleh nien ini, mereka tidak tahu cara mengusir
nien ini, tidak tahunya si nien ini takut sama warna merah dan suara keras. Orang
168
kampung ketika mengetahui rahasia itu mereka membuat petasan lalu memakai baju
merah , supaya si nien ini dia pergi. Jadi asal usul baju merah ini untuk mengusir nien.
nien itu tidak ada, nien artinya tahun, itu gambaran bahwa setiap tahun umur kita ini
digrogoti waktu. Umur kita dimakan, makin hari makin tua, dan orang ketakutan.
Petasan
lambang tahun, tidak bisa diusir dengan petasan. Petasan segede apapun ya tetap
petasan yang tidak bisa membuat umur ini bertambah dengan menjadi kekal. Umur,
waktu dan diri kita ini hanya menjadi kekal jikalau kekekalan itu diberikan pada kita,
bukan dengan bakar petasan. Mau bakar petasan sampai 1 gudang, umur tetap akan
menjadi tua. Niennya tetap datang, tapi yang dapat menghancurkan kuasa umur ini
Kristus, nien itu lambing maut dan lambing iblis yang dikalahkan ketika Kristus mati.
Ternyata takhayul itu setelah kita selidiki jeritan psikologis. Orang takut akan makin
tua, orang takut akan mati, mereka membutuhkan ledakan yang menghilangkan
itu adalah bangkit-Nya Kristus. Dia harusnya mencurahkan darah-Nya, warna merah,
Bersih-bersih rumah.
memotong rambut dan semuanya, ingat itu hanya symbol tidak punya makna pada
169
dirinya sendiri itulah peringatan yang oleh budaya digambarkan dengan itu.
Peringatan untuk kita mau membersihkan batin ini. Peringatan untuk kita mau
Baju baru
Imlek menuntut kita untuk kita menghayati ciptaan baru di dalam Kristus,
bukan baru bajunya saja. Makanya kalau imlek, kita harus memakai baju baru. Karena
ini peringatan bahwa Kristus telah mati bagi kamu, darah-Nya tercurah, maka pakai
baju merah. Dan kamu harus hidup baru, makanya pakai baju baru. Tetapi jangan
berdosa lagi, hiduplah di dalam kesucian. Yang digambarkan dengan kita memakai
Angpao
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan diri-Nya. Jadi kita tahu kalau pembaharuan itu datangnya
dari Allah itu pemberian, maka akhirnya lambang mengingatkan diberi oleh Allah,
Yang tua memberikan kepada yang muda. Jadi ini baik mengingatkan kita
bahwa semuanya ini pemberian. Semuanya ini karunia Allah, aku harus diperbaharui,
saling memberi makanan yang enak-enak. Kita membuat enak orang lain, membawa
usah gitu (pakai cara itu). Itu artinya korban, korban kita telah terjadi di atas salib, jadi
kita tidak memerlukan korban seperti daging babi, ikan bandeng, kepiting.
Merah=sukacita.
Mengapa kita memakai warna merah ? ini lambang darah Kristus yang
telah dicurahkan untuk saudara dan saya bagi mengalahkan iblis dan kematian
sehingga kita menemukan sukacita. Maka ini warna kebahagiaan, warna sukacita,
sukacita keselamatan.
Kristus, kita memperingati Kristus telah mati bagiku, darah-Nya telah tercurah
bagiku, Dia mendamaikan aku dengan Allah oleh kematian-Nya. Indah sekali.
mengucapkan yang kotor-kotor, berkelahi pun tidak boleh. Kepada kita ini
dipercayakan pelayanan pendamaian ini untuk membawa damai untuk orang lain
maka mulutnya harus berisi ucapan-ucapan damai. Jadi setiap imlek kita
diperingatkan bahwa panggilanku untuk membawa damai ini bagi orang lain,
kepada orang lain. Satu saja prinsip kunci yang berlaku menyeluruh, yaitu “kejar
kejayaan dan hindari kesialan.” Beda prinsip secara sangat mendasar dengan
ditambahkan.” Yang satu memandang diri sendiri sebagai pusat alam semesta, yang
satu lagi memandang Allah sebagai pusat segalanya, bukan hanya alam semesta tetapi
171
juga berdaulat sampai kekekalan. Chang melihat semua pemikiran dan keyakinan
non-Alkitabiah pada dasarnya humanistik. Dalam hal ini, baik Timur dan Barat telah
bersalah dalam kesalahan yang sama, yaitu, yang dimulai dengan pemahaman
manusia dan alasannya, dan menjadikan manusia itu pusat alam semesta. Alkitab
sendiri memberi kita perspektif akurat tentang realitas, yang berpusat pada Allah.
Humanisme dalam segala bentuknya adalah jalan buntu, karena tidak bisa memberi
kita kehidupan dan keberkatan yang benar; yang datang kepada kita melalui karya
Seperti yang saya lihat, ada dua perkembangan yang sangat menonjol
dalam bagian surat Paulus ini yang secara pengartiannya sangat signifikan. Pertama,
Paulus menggagas makan makanan (the eating of food) sebagai suatu tindakan yang
perkembangan ini dicapai melalui domain partisipasi. Cawan dan roti Kristen disebut
sebagai suatu partisipasi (10:16), minum cawan roh-roh jahat dan berbagi pada meja
roh-roh jahat sangat jelas menggambarkan suatu partisipasi (10:20-21), dan orang-
orang yang makan korban digambarkan sebagai para partisipan (10:18). Jadi misalnya
Paulus menulis dengan gaya sederhana, akan demikian bunyinya: 'Suatu partisipasi
dalam cawan Tuhan adalah suatu partisipasi dalam darah Tuhan,' 'Mereka yang
Yang pertama adalah suatu dosa yang merugikan orang lain; yang terakhir
adalah suatu dosa yang membahayakan komunitas Kristen itu sendiri. Argumentasi
Paulus memiliki dua cabang: itu mengacu pada fakta yang relatif jelas bahwa
makanan-makanan kuil tidak dapat dipisahkan dari ritual-ritual kuil, dan juga
memperkenalkan orang percaya Yahudi akan adanya suatu tipuan roh-roh jahat yang
172
tersembunyi di balik penyembahan berhala oleh bangsa-bangsa ini. Tidak hanya
banyak partisipasi yang ditafsirkan dalam 10:14-22, tetapi Paulus juga menggunakan
ia menyatukan cawan Kristen dan darah Kristus, demikian juga, roti Kristen dan
pengorbanan. Dengan cara yang sama, ayat 20-21 secara implisit menyatukan cawan
roh-roh jahat, meja roh-roh jahat, dan roh-roh jahat itu sendiri. Di dunia penafsiran
Paulus melalui bahasanya, berpartisipasi dalam salah satu dari elemen-elemen ini
berarti berpartisipasi juga dalam lainnya; semua itu adalah satu kesatuan. Jika berhala
itu tidak nyata, bagaimana perilaku penyembahan berhala dapat menimbulkan bahaya
yang nyata? Bagaimana bisa dibangun suatu hubungan yang nyata? Garland menulis:
sekantong omong kosong religius yang tidak ada efek spiritual apapun terhadap
mereka.
penyembahan berhala atas orang lain (8:1-9:27), mereka gagal untuk melihat bahwa
ancaman itu ada terhadap diri mereka sendiri (10: 1-22). Berhala mungkin tidak nyata,
tetapi ada roh-roh jahat yang sangat nyata yang terlibat dalam sandiwara
melibatkan orang percaya kepada roh-roh jahat. Jelas, pasti ada kosmologi yang lebih
substansial yang mendasari komentar singkat ini, tetapi Paulus tidak memerincinya.
Adanya kesatuan konsep makna dari 8:1-9:27 dan 10:1-22. Di bagian yang
menegaskan bahwa makanan adalah suatu wilayah kebebasan penuh bagi orang
Kristen, tetapi menunjuk bahwa praktek pembatasan makanan itu ada dampaknya
pada penyebaran Injil. Orang-orang Kristen harus mengikuti teladan penyerahan diri
Tuhan mereka, yakin mendapatkan keuntungan yang kekal yang jauh lebih besar
keluar dari Mesir dan 'diinisiasi' menjadi sebuah komunitas agama baru, tapi
akan kesetiaan. Makan makanan kuil berhala adalah berpartisipasi dalam ritual roh-
roh jahat, yang langsung bertentangan dengan penyembahan yang tepat kepada Allah.
Paulus menujukan desakannya untuk menjaga fokus mereka dan membantu menarik
10
Sacrificing Sacrifices: A Discourse Analysis Of 1 Corinthians 8:1-11:1 by Christopher
D. Land, B.R.S. A thesis submitted to the Faculty of McMaster Divinity College in partial fulfillment
of the requirements for the degree of Master of Arts McMaster Divinity College, Hamilton, Ontario.
Garland mengutip Philo yang menyatakan bahwa "diasumsikan bahwa korban menjadi milik dewa
kepada siapa itu dikorbankan, bahwa dewa itu adalah tuan rumah dari pesta berikutnya, dan bahwa
pengunjung bermitra dengan altar." Garland, 1 Corinthians, 481. 398 Garland, 1 Corinthians, 356. 399
174
Tindakan membawa masuk perayaan Imlek ke dalam ibadah gerejani
berpartisipasi dalam perayaan roh-roh jahat. Kedua, gagal untuk melihat ancaman
terhadap diri sendiri, merasa cukup kuat melawan kecemburuan Tuhan. Ketiga,
untuk membangun jemaat. Keempat, tidak mengikuti teladan penyerahan diri Tuhan,
yang rela menderita ‘kerugian’ yang sementara ini untuk mendapatkan keuntungan
yang kekal.
BAB V
Kesimpulan
sebagai berikut:
Kedua, Gagal untuk melihat ancaman terhadap diri sendiri, merasa cukup kuat
Keempat, Tidak mengikuti teladan penyerahan diri Tuhan, yang rela menderita
Saran
Gereja Lokal. Untuk tidak cepat-cepat ikut arus yang menjadi trend diantara gereja-
Gembala Sidang. Akan sangat penting bagi para gembala sidang atau yang
berlangsung. Pengujian dari kedua sisi, dari sisi latar belakang sejarah ‘sesuatu’ itu
175
176
sendiri; maupun dari sisi rohaninya, dengan membawanya kebawah terang Firman
Tuhan.
Peneliti lainnya. Kesediaan para peneliti untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
atas hal-hal yang seringkali sudah diterima sebagai kebenaran (atau mengandung
kebenaran) secara begitu saja oleh umum, akan sangat berharga karena dapat
menyingkap sesuatu dibalik tabir yang selama ini tidak pernah tersingkapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Broomhall, A.J. Hudson Taylor and China's Open Century, Book 7: It Is Not Death to
Die !”
Bell, Daniel A. China’s New Confucianism: Politics and Everyday Life in a Changing
Society. Princeton: Princeton University Press, 2008. ISBN 978-0-691-13690-
5.
Covell, Ralph R. The Liberating Gospel in China: The Christian Faith Among
China's Minority Peoples. Baker Pub Group – June, 1995. ISBN-13: 978-
0801025952
Covell, Ralph. Confucius, the Buddha, and Christ: A History of the Gospel in
Chinese. Wipf and Stock Pub – January 20, 2004. ISBN-13: 978-
1592445332Chow, Alexander. Theosis, Sino-Christian Theology and the
Second Chinese Enlightenment: Heaven and Humanity in Unity.
(Christianities of the World). Palgrave Macmillan; 2013 edition (May 8,
2013). ISBN-13: 978-1137312617.
Chang, Lit-Sen (Author), G Wright Doyle (Editor), Samuel Ling (Translation). Wise
Man from the East: Lit-Sen Chang (Zhang Lisheng) Critique of Indigenous
Theology; Critique of Humanism”. Pickwick Publications – August 2, 2013.
ISBN-13: 9781498260046.
177
178
Constable, Nicole. Christian Souls and Chinese Spirits: A Hakka Community in Hong
Kong. University of California Press -- August 1, 1994. ISBN-13: 978-
0520083844
Fulton, Brent. China’s Urban Christians: A Light That Cannot Be Hidden. Pickwick
Publications, 2015. ISBN-13:978-1-62564-719-1.
Glahn, Richard Von. The Sinister Way: The Divine and the Demonic in Chinese
Religious Culture. Berkeley: University of California Press, 2004. ISBN 0-
520-2308-1.
Hodder & Stoughton and The Overseas Missionary Fellowship, 1989. ISBN-13: 978-
0340502709
Long, Kim. The Moon Book: Fascinating Facts about the Magnificent Mysterious
Moon. Pa Johnson Books; Rev Exp Su edition – August, 1998. ISBN-13: 978-
1555662301
Martin, Palmer. T'ung Shu: The Ancient Chinese Almanac. Rider & Co .; First
Edition – 1986. ISBN-13: 978-0712611275
Marshall, David B. True Son of Heaven: How Jesus fulfills the Chinese Culture. Kuai
Mu Press, Seattle, 2002. ISBN 0-9702278-1-7.
Ruokanen, Mikka (Editor), Paulos Huang (Editor). Christianity and Chinese Culture.
Eerdmans November 23, 2010. ISBN-13: 978-0802865564
Stepanchuk, Carol Charles Choy Wong. Mooncakes and Hungry Ghosts: Festivals of
China. China Books & Periodicals – January, 1992. ISBN-13:978-
0835124812
Stepanchuk, Carol. Red Eggs & Dragon Boats: Celebrating Chinese Festivals. Pacific
View PR – February 1, 1994. ISBN-13: 978-1881896081
179
Tetsunao Yamamori (Author), Kim-kwong Chan (Author). Witnesses to Power:
Stories of God’s Quiet Work in a Changing China. Paternoster Press – Jan
1,2001. ISBN-13: 978-1842270417.
The Editorial Department of Hong. The grand spectacle of Chinese New Year
customs/ compiled by the Editorial Department of Hong Kong. Hong Kong:
China Tourism Press. ISBN-13 : 302452
The Restored Church of God. Why Christians Don’t Celebrate New Year’s. Booklet
Copyright © 2008, 2011 The Restored Church of God®
The Watch Tower. Lunar New Year Is It for Christians? The Watchtower, 2009
Public Edition 12/1 pp. 20-23 Copyright © 2017 Watch Tower Bible and Tract
Society of Pennsylvania.
Xi Lian. Redeemed by Fire: The Rise of Popular Christianity in Modern China. Yale
University Press, 2010. ISBN-13: 978-0300123395
Uhalley, Stephen. Jr. and Xiaoxin Wu, Editors. China and Christianity: Burdened
Past, Hopeful Future. Armonk, New York: M. E. Sharpe. 2001. ISBN 0-7656-
0662-3.
Yang, Fenggang. Religion in China: Survival and Revival under Communist Rule.
Oxford University Press; 1 edition October 28, 2011. ISBN-13: 978-
0199735648
Wong, Choon San. Cycle of Chinese Festivals. Singapore, Malaysia Pub. House,
1967.
William, Hu. Chinese New Year: Fact and Folklore (Foods & Snacks of Chinese
Festivals, 2). Keramo :February 1992. ISBN-13: 978-0893440374.
Jurnal
Bodde, Derk. Festivals in classical China: New Year and other annual observances
during the Han dynasty, 206 b.c.- a.d. 220. xvii, 439 pp. Princeton, N.J:
Princeton University Press and the Chinese University of Hong Kong, 1975.
Bulletin of the School of Oriental and African Studies, Volume 39, Issue 3
October 1976, pp. 678-679
"The Dragon and the Lamb: Chinese Festivals in the Life of Chinese
Canadian/American Christians." By Greer Anne Ng. Religious Education
Journal, Summer, 1989.
The Chinese Face of Jesus Christ, edited by Roman Malek, S.V.C. Sant Augustin:
Institut Monumenta Serica & China – Zentrum, 2007. Volumes 3a and 3b.
Monumenta Serica Monograph Series, L/3a and L/3b (ISBN 3-8050-0524-5).
Review by Joseph Tse-hei Lee, Pace University, in Journal of Chinese
Religions, No. 36, 2008, pages 169-174.
Dr. Doyle, G. Wright. Between Two Worlds: J. Hudson Taylor and the Clash between
British and Chinese Customs, Cultures, and Laws. A paper presented to the
Yale-Edinburgh Group for the Study of the History of Missions and of Non-
Western Christianity, Yale Divinity School, July, 2009.
Chen, I-Hsin. From God’s Chinese names to a cross-cultural universal God: James
Legge’s intertextual theology in his translation of Tian, Di and Shangdi.
Journal Translation Studies Volume 9, 2016 - Issue 3, 268-281.
Internet
“49 Bible Verses About Celebrating Pagan Holidays” by Stephen Smith (editor)
Publisher: OpenBible.info.
https://www.openbible.info/topics/celebrating_pagan_holidays
“Chinese New Year ceremonies”, by Bonny Tan. Posted in : Heritage and Culture.
Singapore Encyclopedia. An electronic encyclopedia on Singapore's history,
culture, people and events.
http://eresources.nlb.gov.sg/infopedia/articles/SIP_948__2009-01-02.html
“Origins and Practices of Chinese New Year”, by Thiel B (c) 2014 COGwriter.
http://www.cogwriter.com/chinese-new-year.htm
The Christian and Chinese Lunar New Year (Chun Jie). By Dr. Alex Tang. Posted in:
Kairos Spiritual Formation.
http://www.kairos2.com/christian_and_chinese_new%20year.htm
181
The Legacy of Chinese Christianity and China's Identity Crisis. By Dr. Carol Lee
Hamrin. Posted in: Briefing Notes, Christianity in China, March 10, 2006.
http://www.globalchinacenter.org/analysis/christianity-in-china/the-legacy-of-
chinese-christianity-and-chinas-identity-crisis.php
Problems in Translating the Bible into Chinese: The name(s) for God. By Dr. G.
Wright Doyle Posted in: Articles, Christianity in China, July 28, 2016.
http://www.globalchinacenter.org/analysis/christianity-in-china/problems-in-
translating-the-bible-into-chinese-the-names-for-god.php
Chinese Popular Religion By Dr. G. Wright Doyle. Posted in: Articles, Chinese
History & Culture, June 8, 2004.
http://www.globalchinacenter.org/analysis/chinese-history-culture/chinese-
popular-religion.php
“Resources for Constructing a Truly Indigenous Chinese Theology": April 27, 2015.
http://www.reachingchineseworldwide.org/blog/resources-for-constructing-a-
truly-indigenous-chinese-theology-reflections-on-alexander-chows-theosis-
sino-theology-and-the-second-chinese-enlightenment
Transkrip 1.
Tuhan biar Engkau memakai Firman Tuhan pada sore malam hari ini, membuat kami
menjadi orang-orang yang mengerti, dan bangga bahwa kami adalah orang keturunan
Asia, yang telah dilahirkan didalam rencana Tuhan, yang telah ditulis jauh sebelum
kami dilahirkan, bahwa kami ada untuk membawa dampak bagi dunia ini. Sama
seperti para pendahulu kami, leluhur bangsa Asia telah membawa pengaruh yang
besar bagi dunia ini. Dan kami mengucap syukur, biar pengurapan atas FirmanMu ini
kuat dan sempurna di dalam Roh Kudus. Memberikan kepada hati dan pikiran kami
pengertian yang lebih dari pada sekedar seorang manusia biasa berbicara, tapi biar
namaMu saja yang dipermuliakan di dalamnya. Di dalam nama Tuhan Yesus, semua
Syalom, silahkan duduk saudara, berikan tepuk tangan buat Allah yang
baik. Halleluya.
Indonesia, maka banyak dari pada kita dipisahkan oleh warna kulit. Selain dipisahkan
oleh warna kulit, kita juga dipisahkan oleh kebiasaan-kebiasaan, adat istiadat, maupun
oleh bentuk-betuk disiplin yang berbeda; disiplin dalam keuangan, disiplin di dalam
hal-hal tetentu. Itu sebabnya, sebagian orang berkata saya orang pribumi, sebagian
Padahal sebenarnya kita berasal dari satu ras yang sama. Kita berbagi ras
dengan orang Armenia, sebab orang Armenia adalah turunan Sem, sama seperti kita.
Kita bahkan berbagi keturunan berbagi ras yang sama dengan Abraham,
anakTuhan tidak pernah terlalu luas untuk bisa mengerti tentang kehidupan kita, maka
kita akan menjadi orang yang terkelompokkan oleh pengertian kita sendiri.
orang yang sana lebih buruk dari pada orang yang sini; dan orang yang sini jauh lebih
baik dari pada orang yang sana; dan kemudian kita hidupnya akan semakin terpencil.
Saudara, dua bangsa yang kemudian memiliki sejarah yang panjang dan
berumur sama adalah orang Ibrani atau bangsa Armenia dan orang Cina, yang
memiliki sejarah yang sangat panjang, setua usia manusia ada di bumi ini.
Dan itu sebabnya Firman Tuhan memberi tahu kepada kita tentang
Itu sebabnya kita di gereja ini tidak cuma bicara tentang Surga.
Hari-hari Surga, hari-hari surga. Tapi kita bicara tentang apa yang kita
hadapi di muka bumi ini. Tidak jarang saudara, ketika seorang yang disebut oleh
orang lain Tionghoa, dan menjadi anak Tuhan, ada sesuatu di dalam hatinya dia
Dia menjadi orang yang tidak berbakti. Dia menjadi orang yang
mengapa ? Sebab dia sendiri tidak bangga menjadi seorang Asia, kemudian buru-buru
mengganti namanya. Its oke, fine. Kita ganti nama karna apa, karna memang
pemerintah menginginkan asimilasi. Tetapi ini sering terjadi di negara2 yang justru
malah masih ada Tionghoanya kuat. Taiwan, ya, Hongkong, saudara tidak akan
pernah, saudara akan sangat jarang menemukan orang dengan tiga suku kata. Sebab
semua buru-buru mengambil nama orang bule. Sebab mereka agak sedikit malu
dengan sejarah hidupnya. Tetapi biar lewat Firman Tuhan yang sedrhana hari ini, saya
Mau saudara lahir di Jawa dengan nama Bagus, dengan nama Untung,
dengan nama Bambang, saudara pikir orang Tionghoa tidak punya nama itu. Justru
nama itu paling banyak dinama orang Tionghoa, ya. Tetapi didalam sebutan yang
berdeda, artinya sama. Ya. Kadang-kadang kita nggal merasa bangga dengan diri kita
sendiri.
Kita beri tepuk tangan yang meriah buat Allah yang baik, Amen.
turun temurun. Kita biasa memberikan persembahan di dalam gereja. Kita terbiasa
untuk membangun kebiasaan yang baik ini, ketika kita menjadi orang Kristen dan kita
lupa bahwa sebenarnya leluhur kita telah memberi pendahuluan yang sangat jauh
tentang kebiasaan ini. Bahkan kebiasaan yang spesial ini telah dibangun jauh ketika
Habel ada.
kebiasaan dari pada orang Mesopotamia, atau terbiasa disebut dengan orang-orang
Jadi sebenarnya kita yang pikirannya kurang luas. Biar hari ini kita mulai
berpikir lebih luas, bahwa kebiasaan ini juga adalah kebiasaan yang dimiliki oleh
Saya bisa pindah ? Saya bisa pindah ? Tolong gambar selanjutnya, iya.
Sejarah leluhur bangsa Asia dimulai 4500 tahun. Jadi setua usia manusia. 4500 tahun.
Bagaimana kita bisa melihat 4500 tahun itu sangat lama, saudara. Sangat lama. Saya
berharap ini sudah bisa supaya saya cuman punya waktu yang sangat sempit untuk
Jadi kita punya 4500 tahun. Bagaimana kita melukiskan 4500 tahun.
Tahun lalu saya memberikan gambaran kepada saudara di dalam satu garis lurus yang
panjang, dimana disini adalah tahun 2013 atau the year of water snake. Yeah. Ular air.
Lalu ini adalah tahun nol, atau pada waktu Kristus dilahirkan. Yaei. Dan ini adalah
awal dimana tulisan sejarah tertua ditemukan. Jadi kalau dari tahun ini kesini dari
besar jadi kecil. Kalo dari Kristus sampe ke kita, dari kecil menjadi besar. Hari ini,
tahun ini, adalah tahun baru yang dihitung di dalam penanggalan Cina 2000 berapa ?
2564. Iya. Dari mana 2564 ? 2564 itu dari sini sampe disini. Iya. Lalu ada kira-kira
2500 tahun kebelakang, Jadi kalau di total lebih kurang 4500 tahun sampe disini, yang
Nah, sejarah leluhur Asia, orang Asia itu sudah sangat lama, setua sejarah
Alkitab. Jadi ketika pada waktu Abraham ada, tulisan-tulisan kuno leluhur orang Cina
sudah ada lebih dulu. Nanti kita sebab-sebabnya. Nah, saudara, budaya Asia setua
budaya Ibrani, atau budaya Yahudi, merupakan budaya yang bertahan sejauh sejarah
manusia.
Lalu saudara, kita lihat disini bahwa biasanya orang beranggapan bahwa
seharusnya, kalau dia berkulit kuning langsat, dia tidak boleh beragama lain, paling
agama Tao, Konfusius atau Buddism. Jadi kalau agama Krisren, dia memeluk agama
orang bule. Begitu kira-kira, ya, anggapannya begitu. Agamanya ndak cocoklah sama
warna kulitnya. Tapi taukah saudara bahwa Tao muncul abad ke-6. Belum lama.
Bukan disini, suadara, tapi disini. Lalu kemudian konfusius itu abad ke-5 SM, sama-
kenaikkan Kristus. Disini tu agama Kristen. Jadi munculnya tidak begitu jauh.
Nah, yang jadi pertanyaan hari ini, apa yang disembah oleh leluhur bangsa
Asia 2500 tahun antara ini ? Apa yang disembah oleh mereka ? Sebab agama-agama
yang kita tau yang disembah dan dianggap sebagai agama orang yang berkulit kuning
langsat, ternyata muncul terakhir. Bukan muncul di depan. Muncul terakhir. Nah,
lebih kurang 2500 tahun ini, lebih kurang, apa yang disembah oleh mereka. Nah,
saudara sejarah menyebutkan bahwa bangsa Asia ternyata tidak menyembah patung
atau dewa-dewa didalam era itu. Tetapi mereka menyembah satu nama yang disebut
Menyembah satu nama yang mereka panggil dengan nama Shang Ti. Dan
arti kata Shang Ti adalah Raja yang tinggal di Surga. Itu arti kata Shang Ti, Raja yang
tinggal di surga, atau orang terkuat yang tinggal di Surga. Jadi bukan orang-orang
kuat, bukan, orang kuat. Jadi mereka tidak menyembah banyak Allah seperti yang kita
ketahui hari ini, leluhur bangsa Asia, bangsa kita, ras kita, menyembah satu Allah,
yaitu Allah yang esa. Yang mereka panggil dengan nama Shang Ti.
Saudara, kalau dipelajari dari peninggalan tulisan tentang Shang Ti, maka
Shang Ti memiliki karakter yang sama dengan Allahnya orang Yahudi, yang ada di
dalam Perjanjian Lama. Karakternya, ya, itu sama dengan Yahwe. Yang ada di dalam
Perjanjian Lama, yang hari ini Tuhan Yesus mengajar kita untuk memanggil Dia
dengan nama Allah Bapa. Yang mengerti sejauh ini katakan, amen.
Nah, saudara, kerajaan pertama dan tertua yang memiliki tulisan yang
masih bisa dibaca sampai hari ini, adalah kerajaan pertama Cina yang dibangun oleh
tahun 1776 BCE dan berakhir di tahun 1122 BCE jadi kira-kira Dinasti Shang itu ada
disini. Jauh sebelum ada Tao dan ada Buddis, dan ada Konfusius.
Hampir berpaut 2000 tahun, ya, Dinasti Shang. Nah, saudara, periode
Dinasti Shang adalah satu periode sama dengan pada saat Musa membawa bangsa
Israel keluar dari Mesir. Periodenya sama, iya, ini penyelidikan sejarah, periodenya
sama, jadi di Mesopotamia, di Timur Tengah ada Yosua dan Musa yang memimpin
bangsa Israel keluar dari Mesir; di Cina ada Dinasti Sahng yang berdiri. Nah, saudara,
dari catatan Konfusius dalam puisi-puisi kuno dan catatan kuno dari seorang pujangga
yang bernama Sema Chien menyatakan bahawa rakyat Shang waktu itu menyembah
satu Allah yang dipanggil dengan nama Shang Ti. Bukan banyak Allah. Satu Allah.
Sama seperti di dalam Kitab Daniel pasal yang ke 2, Shang Ti dipercaya memerintah
seluruh bangsa dengan mengangkat dan memberhentikan kaisar, sama dengan yang
diajar oleh Alkitab kepada kita, bahwa Allah adalah Allah atas bangsa yang
mengangkat dan memberhentikan npara pemerintah,. Shang Ti memerintah atas
seluruh elemen alam ini. Mulai air, kita tau sama-sama lima elemen yang dipercaya
oleh leluhur orang asia yang sampe hari ini kita jarang nyebutnya saudara ya, itu
bukan agama, itu adalah sebuah, sebuah knowledge. Apa itu : air, api, tanah, angin,
besi. Iya, itu 5 elemen. Wa mungkin saudara pikir-pikir, ini kayak filim kungfu ini
kalo model begini. Ini sebenarnya sesuatu yang bukan berhubungan denagn setan-
setan, iblis-iblis dan semuanya. Ini adalah knowledge. Dari 5 elemen ini, maka dari 5
elemen ini leluhur bangsa Asia mulai bisa menjabarkan bagaimana musim bisa
berlangsung, bagaimana kesembuhan bagi tubuh yang sakit bisa dilakukan, gitu ya,
bagaimana bisa menentukan sebuah rumah ini bagusnya mengahadap kamari, semua
akarnya dari sini. Walaupun semuanya dari berasal dari 9 unsur yang disebut sebagai
9 unsur kesempurnaan.
Nah, saudara, saya lanjut dulu saudara, ya. Jadi dalam dokumen yang
menyebut sebuat dokumen menyebut Shang Ti, perhatikan baik-baik, sebagai Allah,
sebagai Tuan dari Panen. Jadi siapa yang memeberi panen? Shang Ti yang memberi
panen. Dan ini aneh, bukan aneh, tapi setengah lucu, mengapa, sebab Yesuspun
menyebut Allah Bapa sebagai Tuhan atas panen. Coba mari kita buka ayatnya di
dalam injil Lukas pada pasal yang ke 10:2. Injil Lukas 10:2 dikatakan : katanya
Tuhan mengajarkan bahwa Allah bapa juga dipanggil sebagai Tuan yang
memiliki tuaian. Shang Ti juga dikenal sebagai seseorang yang sangat kaya terhadap
segala sesuatu, jika kita minta kepadaNya kan Dia berikan. Itu sebabnya setiap kali
ada tahun baru Imlek, didalam ucapan selamatnya, salah satu akan terisi, selain
kesehatan adalah makmur. Sebab shang Ti dikenal sebagai bapak yang memiliki
tuaian. Sejauh ini yang mengerti katakan amen. Okey. Saya pelan saudara, ya. Nah,
saudara orang Shang memanggil Shang Ti sebagai Allah yang punya tuaian. Lalu
kemudian Dinasti Shang runtuh oleh sebuah pergantian yang kemudian disebut, yang
ngganti Dinasti Shang disebut sebagai Dinasti Zhou. Dinasty Zhou didirikan pada
tahun 1122-255 SM. Dan saudara, bangsa Zhou tidak menyembah Shang Ti. Tetapi
mereka menyembah satu Allah yang disebut dengan Thian. Apa itu Thian? Begini
nulisnya Thian, saudara. Segala sesuatu yang besar dan tinggi di bumi ini : dia lebih
tinggi. Ya. Sekali lagi saya tulis : segala sesuatu yang tinggi dan besar di atas muka
bumi ini, Thian lebih tinggi. Mereka tidak memengil dia dengan nama Shang Ti,
tetapi memenggil mereka dengan nama Thian. Dan sampe hari ini, setiap orang yang
bisa berbahasa Mandarin mengenal dua kalimat ini, tetepi lebih familier dengan
Thian. Nah, saudara, kalau kita mengetahui tentang Thian , segala sesuatu yang
tertinggi di bumi ini : dialah yang lebih tinggi, maka orang di dalam Alkitab, orang
Ibrani akan, memanggilnya dengan kata El Elyon. Salah satu dari kepribadian Allah
adalah dia maha Tinggi. Yang mengerti sejauh ini, katakan Amen. Saudara mulai tahu
ya, arahnya ya. Jadi ketika orang Zhou memanggil Thian, yaitu Allah yang Maha
Tinggi, orang Israel memanggil dia dengan nama El Elyon. Nah, saya lanjut dulu
saudara,saya agak pelan. Hari ini kita orang Kristen tidak mengenal lagi sebutan Ya
Tuhan, yang kita tahu adalah Oh my God. Oh my God. Tapi kalau saudara punya
teman orang Taiwan, orang Hong kong, mereka akan ngomong yang sama. Kita
saudara, dijaman Dinasti Zhou, mereka mengenal juga mandat dari surga. Yang lazim
digunakan dan mereka percaya bahwa otoritas kuasa Allah itu berkuasa atas
segalanya. SemaChin menulis sebuah pantun atau pepatah, perhatikan yang bisa
berbahasa Inggris, dikatakan : “Shang Ti is another name for Thian. The spirits do not
have two Lords. Jadi katanya Shang Ti itu nama lain dari Thian, dan dia itu esa, cuma
satu. Bukankah Alkitab di dalam Perjanjian Lama mengajar kita : Allah itu adalah
esa, ya. Allah itu adalah esa adanya. Nah, saudara, sekarang, bagaimana kita dapat
lebih memastikan bahwa shang ti yang ada didalam catatan kuno leluhur bangsa Asia
adalah pribadi yang sama dengan Yehova yang disebutkan di dalam Alkitab, yang
kita sembah sebagai Allah Bapa. Nah, saudara, mari masuk lebih jauh. Nama Shang
Ti muncul 170 kali didalam literatur kuno leluhur bangsa Asia. Nah, kita bisa
mengira-ngira sekarang, saya akan memeberi, kita tidak akan mengira-ngira maksud
saya. Saya akan memberi beberapa catatan, bukan 170, nanti besok pagi nanti torang
pulang, ya.
Mari saya buka puisi klasik yang di tulis tentang Shang Ti.
Nah, disini dikatakan bahwa “the descendants of Shang dinasty; were in number more
than hundreds of thousands; but when Shang Ti gave the command; they became
subject to the Zhou”. Nah, artinya apa? Bahwa sudah memang, Tuhan itu berkuasa
dan berdaulat, sekalipun jumlahnya banyak, Dinasti Shang akan juga : habis, kalu
memang Tuhan sudah bicara. Ya. Kalau Shang Ti sudah memberi perintah maka
negara Zhou juga akan muncul. Artinya apa, sekuat apapun manusia, ndak ada
Okey. Dia berdaulat atas seluruh bangsa. Sama seperti Alkitab katakan.
Mereka juga percaya bahwa Shang Ti itu juga penuh kuasa, bukan hanya berdaulat
kata-kata ini, ya. Bahwa kita percaya dan kita diajar bahwa Allah itu omnipotent.
Artinya dia mampu, dia punya kuasa, dia bisa memakai orang, dia bisa menggunakan
kuasanya atas setiap orang. Begitu juga yang di tulis oleh Sema Cien. Sem Cien
menulis, Allah yang misterius itu di Surga, itu punya kemampuan untuk menguakkan
apa saja yang dia mau. Ya. Apa saja yang dia mau. Sebelum leluhur bangsa Asia
menyembah banyak Allah , membangun banyak patung dan banyak gambar, leluhur
Nah, saya tambah lagi, saudara, tidak hanya itu. Jadi tadi mereka percaya
Allah itu omnipotent. Mereka juga percaya bahwa Allah itu onmiscience, Maha Tahu.
Ya. Ini juga ditulis oleh a… Senma Cien :”O Almighty Shang Di, You come to us in
Your majesty. You discern all that is happening for peace of the people.” Ada kata
‘you discern all’ artinya apa ? nggak ada yang tersembunyi, Tuhan tahu semua. Jadi
orang leluhur bangsa Asia kuno percaya bahwa Shang Ti itu maha tahu dan kita
sebagai orang Kristen diajar bahwa Allah itu juga maha tahu. Karakternya sama, ya.
Lalu ini juga, ini menarik. Yang ke-10. Naah.. dikatakan “Shang Ti is
revered because His will extends to the nine limits (everywhere).” Artnya apa : Shang
Ti itu maha hadir, didalam sembilan elemen sekalipun, dia bisa hadir. Kehadirannya
itu sempurna, tidak bisa dihalangi. Kita percaya Allah itu omnipotent, omni science,
omnipesent. Ya.
Yang sudah pernah ikut SOM pasti tau itu, ya. Dan.. Inilah yang ditulis
oleh bapak agama Konghucu, ini yang ditulius oleh Konfusius : “Heaven loves the
people, the ruler should honor Heaven.” Konfusius percaya Shang Ti itu Maha kasih.
Ada berapa banyak agama di dunia ini yang mempercayai bahwa Allahnya adalah
kasih? Nggak banyak, hanya Kristen, dan tulisan ini mengagetkan semua orang
Konfusius menyembah Shang Ti dan dia berkata : Shang ti itu penuh kasih.
dihormati, harus ditakuti. Dia adalah Allah yang pemarah, tidak boleh salah sedikit,
Dia suka temperamental, suka marah-marah, tendang kiri - tendang kanan ndak karu-
karuan.
Tetapi leluhur bangsa asia mengenal ShangTi sebagai Allah yang penuh
kasih. Dikatakan bahwa Surga itu mencintai semua orang. Jadi para pemimpin harus
mencintai semua orang sebagai pertanda bahwa pemimpin itu menghormati Sorga. Ini
Nah, ini yang ditulis oleh Konfusius sendiri. Saudara, tidak banyak agama
Didalam tulisan yang lain, kita bisa menemukan bahwa Shang Ti itu juga
kudus, dia kekal, dia benar, ia penyayang, penuh rahmat, setia, bijak, dan baik. Inilah
karakter yang muncul dari tulisan-tulisan kuno leluhur orang Asia; leluhur saudara
dan saya.
Kita belajar tahun lalu bahwa tidak ada orang yang asli di Indonesia ini.
Semua kita berasal dari satu keturunan. Semua kita datang dari dataran
tinggi Yunan. Saudara bertanya kenapa kulit saya lebih gelap, sebab saudara datang
lebih dulu. Buyut saudara datang lebih dulu. Migrasi itu terjadi bergelombang.
Kenapa kulit saya kuning, sebab memang leluhur saya datang pada era
tahun 1800an. Leluhur saudara mungkin datang sebelum Kristus ada. Sebelum Kristus
lahir ke dunia ini. Sebelum ada Hari Natal, leluhur saudara, leluhur orang Jawa,
Yunan. Mereka menggunakan rakit dan perahu melewati sungai kuning, sungai
Huang Ho, yang bermuara di daerah Vietnam dan turun kearah selatan.
Nah, saudara mari, kita pelajari lebih, saudara. Jadi sekian jauh maka kita
bisa pastikan bahwa Shang Ti yang ada di dalam tulisan kuno leluhur bangsa Asia
adalah sebenarnya Allah atau Pribadi Yang sama dengan Yang disembah dan yang
diajarkan kepada setiap orang Kristen sampek hari ini. Sama, Dia adalah Allah bapa
yang menciptakan langit dan bumi ini… berikan tepuk tangan yang meriah untuk
Saudara, saat itu lebih kurang 2500 tahun sebelum ada tiga agama besar
yang hadir, leluhur bangsa Asia mempercayai satu Allah yang esa. Yaitu Allah yang
menciptakan langit dan bumi. Walaupun dipanggil dengan nama yang berbeda, tetapi
Darimana kita tahu ? Kita sudah pelajari tadi, yaitu pribadinya sama
Nah, saudara, ini yang menarik, di Beijing, ada sebuah bangunan yang luar
biasa megahnya dan indahnya, yang disebut dengan The Temple Of Heaven. Yaitu
Kuil Surga, yang pernah jalan-jalan kesana pasti pernah masuk di dalam, okey ?
Pernah foto-foto disana. Ini tidak lagi digunakan, tinggal jadi daerah turis. Nah,
saudara, The Temple Of Heaven ini dibangun apada Dinasti Ming, yaitu 1420M
merupakan kalau tidak salah Dinasti ke 17 atau ke 18 dari sejarah Dinasti yang ada di
Cina. Nah, saudara, banyak yang betrkata bahwa Kuil ini adalah Kuil untuk Agama
tao. Tetapi sebenarnya mereka keliru. Ini bukan kuilnya agama Tao. Ini adalah kuil
kepada dewa-dewa yang jamak, tapi kepada Shang Ti. Mengapa ? sebab kuil ini
berbeda dengan kuil yang lain. Kalau kita masuki kuil-kuil yang ada di Cina, kita
akan menemukan begitu banyak patung didalamnya. Kuil ini tidak punya patung itu,
mereka juga tidak pernah menggambarkan Shang Ti di dalam sebuah wujud patung
atau gambar. Bukankah ini juga cocok dengan apa yang diajarkan oleh Alkitab untuk
tidak menggambar apapun juga di dalam bentuk Allah Bapa. Bangsa Israel pada
waktu out, mereka pun dilarang bikin patung dalam bentuk apapun.
Ya, dan juga selain itu, kuil ini tidak cuman satu. Sejauh kita ketahui
sejarah mengatakan bahawa ada 18 kekaisaran, yang ada di Cina sampai hari ini. 18
kekisaran bukan 18 kaisar. 18 kekaisaran, yang ada di Cina. Dan setiap kekaisaran
akan memiliki Kuil Surganya sendiri. Jadi, kekaisaran Shang memiliki Kuil Surganya
memilikinya. Jadi kalau misalnya pusat pemerintahan ibu kota negara kekaisaran pada
wakttu itu ada di Xian, maka kuil itu akan ada di Xian. Lalu kemudian bisa jadi itu
dihancurkan dan semuanya kita lihat beberapa foto tadi tinggal puingnya, dan terakhir
ada di Beijing, sebab kekaisaran terakkhir berpusat di Beijing. Dan yang hebatnya,
kuil itu luasnya lebih besar dari pada Kota Terlarang. Dan di dalam kuil itu hanya ada
satu yaitu Altar yang besarnya mungkin altar terbesar didunia, untuk sebuah ibadah,
mempersembahkan sesuatu.
Nah, saudara, jadi kalau pusatnya ada di Nan Ching maka akan ada kuil
Surga di Nan Ching. Hari ini ada di Beijing, karna terakhir pemerintahan ada di
Beijing.
Itu nanti so di gereja. Dari mana dorang tau ? Kita sudah tau sekarang bahwa Shang
Ti itu adalah Allah Bapa yang di dalam Kitab Suci, tapi kebiasan ini tidak dibangun
oleh Tao, tidak dibangun oleh Konfusius, atapun Buddish, ini adalah kebiasaan turun
Dari mana mereka tau ? Mari saya urut sebentar. Saudara, orang Asia
adallah keturunan dari pada Sem. Salah satu dari pada anak Nabi Nuh. Ya.
Abraham adalah keturunan Sem. Kalu sudara mau urut, keturunan Sem,
saudara akan menemukan Abraham. Yesus, adalah keturunan Sem. Kita berbagi darah
warisan darah yang sama. Bukan hanya darah penebusan Tuhan, tetapi secara lahiriah.
Saudara benar-benar berbagi darah dengan Tuhan Yesus, karna berasal dari satu
keturunan. Dan itu di dalam Alkitab tertulis dengan jelas. Mereka belum menemukan
tulisan yang lebih kuno tentang silsilah leluhur bangsa asia yang paling kuno. Itu yang
saya tunjukkan sama saudara tadi, dari Dinasti Shang yang mulai belajar untuk
memberikan penulisan.
Nah, saudara, orang Asia dan orang Armenia atau orang Abraham, itu
berbagi rumpun yang sama, masih satu rumpun. Lalu, apa maksud ini semua, coba,
kepada Thian ini bisa ada, dan bagaimana orang-orang itu memiliki pengertian
tentang Thian dengan karakter yang sama seperti yang disebut Alkitab ?
Nah, mari lihat : “Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala
binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah
Perhatikan, empat puluh hari, empat puluh malam, terjadi banjir bandang
yang sangat besar menutupi seluruh bumi; yang selamat delapan orang.
Salah satunya adalah leluhur orang Asia dan leluhur Abraham, leluhur
Yang paling awal, Sem tau, ketika mereka memulai, sebab ketika Nuh
turun dari bahtera, Nuh menghitung tahun yang baru di dalam perhitungannya sendiri.
Yang dia bangun lebih dulu adalah Altar. Sem lihat, kapan kejadian itu ?
Kejadian itu diperkirakan 300 tahun sebelum tulisan paling tua leluhur Asia ditulis.
300 tahun usia manusia pada waktu itu. Kalau Abraham itu ada disini kira-kira,
saudara, Abraham saja umur 100 masih boleh dapat bini satu, lho Alkitab itu
ngomong bener, saudara, yah. Jadi Abraham itu bilang begini, “ Tuhan, bagaimana
saya ndak bisa dapat anak ini, usia saya sudah 75 tahun, sudah mati pucuk, artinya
sudah impotent. Semua sudah dewasa, kan, yah, kita ngomong apa adanya, ya toh,
sudah impotent.
Lalu Sarah, ngomong : eh, saya ini sudah tua, sudah mati haid, masak mau
tertarik lagi sama suami. Kan begitu, kan. Artinya apa, sudah tidak datang bulan, ndak
mungkin. Tapi Tuhan itu Maha Kuasa. Dia bikin Abraham dari pusat kebawah 17
ulang, lho iya toh, memangnya Abraham sama Sarah baku-baku tengok kong tiba-tiba
Sarah hamil, ndak mungkin. Ya kan, ei, realistis, ei, lalu kemudian yang sarah pun
sama. Ini boleh tua, uah tapi semua jadi baru onderdilnya. Ya kan, lalu kemudian
dapatlah Ishak. Tapi Abraham keblinger, sudah jadi bapak orang percaya, karena dari
pusar kebawah 17 tahun, maka diusia 112 tahun dia ambil istri baru. Nanti lihat di
Dia punya nama sapa ? Ketura, iya. Nah, coba, jadi usia 100 tahun itu
Jadi, mari kita hitung sama-sama, kalo air bah itu sekitar 300 tahun
sebelum tulisan awal, maka sebenarnya dari Sem, sampek kepada Dinasti Shang
hanya 2 generasi. Ngeri ya saudara, ya. Hanya 2 generasi. 2 Generasi itu siapa ? ya
saya sama papi saya. Jauh ndak ? ndak jauh. Itu sebabnya sekalipun, lho kenapa
sekarang dorang nyandak bilang Yahwe, kenapa ndak bilang Yahwe, kenapa ndak
sama ?
Nah, mari saya buka satu pada saudara. Ini penyebabnya. Ini penyebabnya
waktu pak Robert bicara Kung Si Fa Cai, saudara rasa aneh. Ya ini penyebabnya.
kodong samua bilang depe depe bahasa kok samua, ya ini penyebabnya, yah. Jadi
panggilan kepada Tuhan. Tetapi, karakternya di dalam hati, di dalam pikiran, tetap
Apa yang Sem ajarkan kepada anak-anaknya, dan bahkan Nuh dikatakan
masih bisa lihat cicitnya. Jadi mungkin pada waktu manusia itu terpisah, Nuh masih
hidup. Sangat mungkin Nuh masih hidup dan melihat itu semua terjadi.
dipanggil dengan nama bangsa Armenia; yang lain ke timur, menetap di dataran
Abraham, tidak. Kita berbagi juga seperti pasir di laut. Seperti pasir di laut. Jadi kalok
ada hamba Tuhan yang bicara pada saudara, “oh sudah kenal Tuhan, musti pelepasan,
saya pikir ndak pas lah. Karna banyak orang berpikir kalau orang Cina dulu pernah
menyembah ini, pernah menyembah itu, banyak dewa. Saudara, tidak, saya beritahu,
kita cuma disesatkan tapi kita adalah benih yang benar. Saudara dan saya ini benih
yang benar. Saya mempercayai sakramen pelepasan. Tetapi tidak dengan motifasi
dasar hanya karena orang tua kita. Ataupun karna leluhur kita. Tidak sama sekali. Kita
harus memiliki dasar yang lebih kuat untuk bisa mengatakannya. Yah, saudara, kalo
Dinasti Shang bisa memilih kebiaaan itu sebab sebenarnya kebiasaan itu tidak hanya
dimulai oleh Nuh, dan dilanjutkan oleh Sem. Tetapi telah dimulai oleh Habel. Ketika
dia mempersembahkan buah sulungnya yang pertama. Itu adalah altar pertama umat
manusia. Taukah saudara bahwa Kain masih hidup pada waktu Nuh pun hidup. Sebab
umur manusia itu puanjang. Nuh tau kisah tentang Habel. Dan Nuh mempertahankan
apa yang dilakukan oleh Habel. Dan 18 kekaisaran leluhur orang Asia
mempertahankan kebiasaan itu. Maka itu sekalipun ada 3 agama besar yg muncul,
kuil penyembahan terhadap raja sorga tetap dibangun. Tetap didirikan dan setiap
tahun kaisar dan keluarganya akan mempersembahkan korban tahunan mereka di atas
altar itu. Kepada Allah yang kita panggil dengan nama Allah Bapa, kepada Shang Ti.
Hari ini saudara, saya berharap saudara mengerti, mengapa lebih kurang 9 tahun kita
melakukan setiap di awal tahun kita mempersembahkan korban syukur, korban buah
Saudara, kalo kenal Tuhan Yesus maka saudara benar-benar orang Asia.
Kalau saudara nggak kenal Tuhan Yesus, saudara bukan orang Asia. Karena apa ?
Sebab leluhur kita mengenal Allah Bapa. Menyembah satu Allah dan satu Tuhan.
perjanjian baru berkata, hari ini saudara dan saudara, coba lihat ayatnya, 1 Petrus 2:9.
1 Petrus 2:9 mari kita baca bersama-sama, dua, tiga : “tetapi kamulah
Itu sebabnya hari ini kalau kita memberi persembahan buah sulung. Itu
bukan karna kita mengikuti kebiasaan orang bule, kita ngikuti kebiasaannya orang
mesopotamia, orang yahudi, bukan. Kita mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh
leluhurkita yg telah 18 kekaisaran sekalipun begitu banyak penyesatan terjadi,
persembahan itu tetap hidup. Mereka membangun sebuah kuil terbesar, lebih besar
dari pada kota terlarang, untuk menyembah Allah, menyembah Allah yang Esa.
Hari ini saudara, kalau kita dilahirkan sebagai orang Asia, saya berharap
kita bangga sebagai orang Asia, kita tidak menjadi orang yang melupakan sejarah dari
pada leluhur kita. Mungkin saudara berasal dari jauh. Saudara berkata, masak saya
orang Cina ? itulah kenyataannya. Silahkan bongkar semua catatan sejarah maka
saudara akan temukan bahwa semua kita berasal dari satu ras yang sama. Banggalah
menjadi orang Asia dan banggalah karna saudara memiliki kebiasaan yang telah
Kami percaya hidup kami pasti diberkati, kami percaya hidup kami pasti
sehat, kami umur panjang, tidak satu apapun, kami percaya penyertaan tangan Tuhan
melindungi kami, menghalaukan kami dari segala marabahaya, dari segala hal-hal
yang tidak diinginkan, dari segala kekacauan, kerugian, kehancuran Tuhan kami
percaya akan hal itu. Engkau adalah Allah yang ajaib bagi kami, dan pemeliharaan itu
akan semakin nyata dalam hidup kami. Tuhan kami mau menyerahkan Firman Tuhan
ini kedalam tanganMu. Biar Engkau berbicara dalam hidup kami. Jauh lebih dari pada
apa yang dapat dikatakan seorang manusia biasa. Dan biar namaMu dimuliakan
didalamnya. Dan semua yang siap terima Firman Tuhan bersama saya katakan :
Amen. Beri tepuk tangan yang meriah buat Allah yang baik. Silahkan duduk saudara.
Halleluya. Haleluya.
Mari kita siapkan Alkitab kita bersama-sama. Kalo Alkitab saudara ada dalam hand
phone, saudara siapkan hand phone saudara. Kalo saudara lupa bawa Alkitab, angkat
saja tangan saudara, ini bukan hukuman, tapi kita akan mengimani apa yang kita
dengar. Mari kita angkat Alkitab kita bersama-sama, mari lambai-lambaikan. Amen ?
Mari katakan dengan iman, dua, tiga : “Ini Alkitab saya, saya jadi seperti
yang dia katakan. Saya dapatkan apa yang dia sediakan. Saya dapat lakukan. Hari ini
saya mendengar apa yang Tuhan katakan. Dengan hati, pikiran saya, dengan hati saya
pendengaran. Telinga kita menjadi sebuah sarana dimana informasi yang positif,
informasi yang kudus akan memasuki pikiran dan hati kita. Tetapi untuk menjaga
agar supaya iman itu dapat bertumbuh, kita tidak hanya harus menjaga telinga kita.
Kita sangat baik menjaga telinga kita. Saudara, terkadang ketika sebuah, satu
pasangan dia mencurigai pasangan ada hugel (hubungan gelap), saudara, dia , dia bisa
menjaga hatinya, sebab dia baru dengar. Okey. Dia baru dengar. Tapi saudara, dia
tidak dapat menjaga dirinya dan hatinya ketika dia bisa melihat bahwa hal itu sungguh
terjadi. Ada banyak orang dapat menjaga hatinya lewat telinganya, tetapi ternyata jika
kita bisa melihat hal itu, kita tidak dapat menjaga hati kita lagi. Mengapa ?
Sebenarnya jendela informasi dalam hidup kita tidak hanya telinga kita. Tetapi juga
mata kita. Hari ini saya ingin berbicara banyak tentang hal ini.
Saudara, mari kita perhatikan di dalam 1 Samuel 16:7 saya ambil dari
sebuah Alkitab yang paling jarang dibaca oleh orang Asia, baik oleh mungkin orang
bule, baik mungkin dimana saja, sebab Alkitab ini dimiliki oleh orang Kristen yang
hidup, yang tinggal di israel sana. Dari sebuah terjemahan The Complete Jewish
Bible. Saudara, di dalam 1 Samuel 16:7 dituliskan dengan kata “humans look at the
memberikan sebuah arahan pada hidup saudara didalam bergereja. Saya tahu
Gorontalo punya tingkat transportasi yang sudah cukup baik. Tingkat penerbangan,
masuknya pesawat, keluarnya pesawat, harga tiket dapat dijangkau oleh siapa saja.
Sehingga tidak jarang saudara, dihari minggu kita tidak akan beribadah ditempat
biasanya seperti ini, saudara mungkin ada di Jakarta, ada di Batam, saudara di
begitu, ada sebuah aliran-aliran gereja yang menolak dengan pelajaran tertentu,
menyebut nama Allah didalam didalam ibadah mereka. Mereka lebih banyak
Saya tidak berani ucapkan itu dengan bibir saya. Saudara, sehingga
Alkitab dari Lembaga Alkitab Indonesia menerbitkan satu bentuk Alkitab dengan
waktunya hari ini, saya hanya memberitahu dari sisi budaya dan keagamaan itu
Saudara kata yang saya sebutkan tadi, iya, itu adalah kata yang paling awal
disebutkan, bukan diucapkan didalam Kitab Torat yang hari ini dipegang oleh orang
yang beragama Yahudi. Okey. Dan didalam Kitab Torat itu sendiri, karna dianggap
bahwa itu adalah sebutan yang paling tinggi. Paling mulia dan paling kudus. Sehingga
ketika ditulis, hanya akan nditulis konsonannya, bukan vokalnya. Jadi hanya akan
ditulis YHWH. Ya. YHWH. Bukan, bukan sebutan. Sebutan malah ndak boleh sebut
itu.
dapat menyebutkan sebuah kesalahan. Bibir kita masih kadang-kadang masih maki,
ya. Kita masih belum bisa capai itu. Sebutan itu. Nah, sekarang saudara, kalo hari ini
kita sebagai keKristenan, kita dengan serampangan menyebut nama itu. Sementara
orang Yahudi ketika mereka baca Kitab Torat, mereka lewati kata yang bertuliskan
itu, mereka akan diam, lalu mereka akan lanjutlkan pembacaan mereka.
Ini betul, saudara, ya. Kalu mereka melewati kata itu, mereka akan
menyebut kata pengganti darei pada kata itu, yaitu Jehovah, atau yang kita lihat disini,
Sebab kata YHWH, mohon maaf, Yahwe, itu adalah sebutan yang paling
yahudi, kita telah melanggar hokum nomor satu yang paling diatas, yaitu : Jangan
Sekarang kita Kristen, entah dasarnya dari mana, kita dengan … oh ndak
boleh.. saya punya teman-teman yang akhirnya tidak boleh lagi berkotbah digereja
tertentu. Sebab kenapa? Sebab dia bersikeras dia tidak mau menyebut itu, karna itu
kata yang terlalu tinggi. Dia menyembut itu dengan kata Allah, Jehova dan Adonai.
Tapi dia diprotes luar biasa oleh gereja bersangkutan. Ndak bole, sudah menjadi
aturannya bahwa ini harus disebutkan. Saudara, saya secara pribadi tidak berani
menyebutkan kata itu. Seperti Presiden, kita tidak menyebutkan nama pribadinya ,
kita akan menyebutkan dia dengan kata beliau. Itulah saudara. Jadi saudara, saya
beritahu, saya nggak berani ucapkan. Itu ucapan kudus yang paling tinggi, okey. Yang
mungkin nanti disudutkan, kita ucapkan, tetapi pelajaran itu berkata, karna itu
disebutkan di Surga, “maka jadilah kehendakMu di Surga seperti bumi”, mari kita
sebutkan itu di bumi ini. Saya nggak berani, okey. Saya tidak ingin, saudara, kita di
Indonesia disesatkan oleh berbagai macam pengajaran yang sebenarnya.. dia berdiri
pada keinginannya sendiri, ingin membuat sebuah perbedaan antara gereja. “Oh,
gereja kita beda, oaa.. kita punya sebuah trade mark tertentu”. No,no,no, no,no.
Okey. Saudara, nanti didalam catatan saudara nanti ada perjalanan pergi ke Israel,
saudara, ya, saudara, kalau Tuhan ijinkan saudara ikut, saya kan ajak, saya nggak
omong bohong, nggak ada orang yang berani menyebutkan itu,di Israel. Kalau kita
ngomong itu kita bisa ditempeleng, saudara, sama orang Yahudi. Samua orang, “saya
tampeleng..”, karna itu penghinaan. Jangan menyebutkan nama Tuhan Alahmu. Dan
di Indonesia kita, dari mimbar kita sebut.. yah.. Bahkan didalam FA kita sebut.. Kita
meninggalkan kata Allah, Adonai, kita meninggalkan kata Yehova. Kita sebut…
waahh… saudara, kita tidak… okey… ada batasan-batasan dalam hidup kita, dan itu
norma-norma yang… Kalau mereka tidak langgar, please, jangan kita langgar. Ya.
Nah, saudara, ayat ini berkata begini, manusia itu dipengaruhi oleh
matanya, oleh apa yang dia lihat. Tetapi allah dipengaruhi oleh apa yang ada didalam
manusia. Ya. Kesimpulan dari kata ini seperti.. Jadi kita ini dipengaruhi oleh mata
kita, ndak cuma oleh telinga kita, okey. Nggak percaya? Ayo coba liat Perjanjian
Baru, naah.. Didalam Living Bible Perjanjian Baru berkata, “Your eyes light up
your inward being. Mata kita adalah lampu yang menerangi apa yang ada didalam
jiwa kita. Mata kita, ya. A pure eye lets sunshine into your soul. Mata yang murni,
okey, akan membawa terang seperti matahari didalam jiwa ini, gitu ya. A lustful eye
shuts out the light and plunges you into darkness. Tetapi mata yang penuh hawa
nafsu, okey, akan mematikan terang yang ada dan mengakibatkan kita jatuh didalam
kegelapan. (Luke. 11:34) Uuh.. okey, jarang kita tau hal ini. Dalam bahasa Indonesia
ayatnya hampir sama, tetapi ini jauh lebih jelas. Yaitu, mata kita ini jadi terang bagi
hidup kita. Kalau mata kita ini tidak bisa melihat yang baik, maka kita jadi gelap.
Begitu ya. Mata kita tidak baik, hidup kita juga nggak baik. Ini.. yang ngomong ini
Tuhan Yesus, sudara, ya.. Tuhan Yesus. Kalau kita lihat didalam King James Version,
ayat ini dicetak dengan tinta merah, artinya apa : ini omongannya Tuhan sendiri. Nah,
saudara, jadi sebenarnya keadaan didalam kita emosi kita iman kita, okey akan dapat
sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lihat. Itu sebabnya. Saya katakan ada orang ba
hugel, kalo depe bini masi dengar-dengar, depe bini masi bole tahan, masi punya
iman, ta pe laki da bae-bae, mar kalo dia so lia deng de pe mata, eeh..ya..hancur
semua imannya, hancur semu. Makanya saya kasi tau kepada banyak istri yang
mencurigai suaminya tidak setia, saya kasi tau ngapain dicari tau, berdoa saja. Hancur
nanti hidupmu kalo tau. Tapi pak pendeta, saya pengen tau. Ndak kuat nanti. Kalo
enggak : Puji Tuhan kalo iya, hayo, kuat ndak, kamu punya anak, hei.. kamu harus
membesarkan anak-anak.
karena dari situlah timbul kehidupan. Yang mengerti katakan Amin. Hei ?
Nah, saudara, jadi dengan kata lain kita dapat diarahkan oleh mata kita.
Mata kita adalah sebuah mesin pembaca yang dapat membaca lebih cepat dari pada
otak kita atau telinga kita. Okey. Mata kita adalah mesin pembaca yang paling cepat
dan apa yang paling cepat dibaca oleh mata ? Yang paling cepat dibaca oleh mata
Mata kita dapat membaca,ddengan cepat, saudara, dan oleh karna itu sejak
awal, selain Tuhan, saya ngomong Tuhan nanti, manusia telah menggunakan simbol-
simbol untuk memberikan pesam-pesan kepada manusia yang lain. Jadi tulisan yang
Dan saudara, saya kasih contoh. Ini adalah huruf Mandarin kuno, yang
disebelah kanan itu Mandarin kuno. Jadi kalo orang dulu berusaha memberitahu
bahwa tentang mata, dia akan gambar mata. Jadi orang membaca dengan apa? Dengan
gambar. Kita kenal di dalam dunia pendiddikan namanya piktogram. Yah. Piktogram
banyak pemandangan, bagitu saudara lia, uuh… ada satu orang yang timbul
tenggelam, depe tangan bagini, sepersekian, seperseribu detik saudara tau bahwa dia
bukan lapar. Okey. Dia butuh pertolongan karna so mo malamise. Okey. Dari mana
kita tau itu ? Kita baca gambar itu dengan jelas. Ya.
Ada teman datang di rumah, duduk. Istri ada disini. So amper setenga jam
baku-baku sedu eh ini minuman belum keluar, jadi suami lia bagini, istri langsung pi
di belakang langsung keluar minuman. Ada hubungan apa deng nengok begini dengan
minuman. Nggak ada hubungan kan. Tapi apa, isyarat simbol itu dapat dibaca. Okey.
Dapat dibaca. Nah, mata kita adalah satu hal yang luar biasa. Dia dapat fokus dengan
baik.
manusia. Maka dia menggambar bentuk orang. Kalo orang dalam keadaan
membungkuk itu berarti seorang pria biasa. Okey. Jika dia tegak maka di jaman Cina
kuno itu disebut sebagai raja ‘Wang’. Okey. Kalo membungkuk dia dinamakan pria
biasa, dia dinamakan sebagai laki-laki. Kalo dia berlutut berarti dia adalah wanita.
Gitu aja. Jadi gambar orang separo bungkuk dan gambar orang berlutut bisa
disempurnakan, disempurnakan, dan hari ini tulisannya yang ada di paling kiri itu ada
tulisan moderen dari huruf Mandarin moderen. Tapi awalnya semuanya berasal dari
situ. Jadi alangkah manusia sangat tau dan sangat mengerti dan saya rindu saudara
mengerti, saudara, bahwa kita berkomunikasi itu begitu sedikit menggunakan kata-
kata. Lebih banyak kita memberikan kode isyarat. Okey. Ketika saya beri begini,
maka sudah pasti saya sedang berkata dua. Kalo saya bilang “dua”, yang disana
bakso, sudara, uaah rumah makannya ramee makan bakso. Makan baksonya berlima
berenam begitu. Baru dia mau baku sedu ini, ngana lia e, kita mo kase kode pa ini, pa
ini orang ini, dia pasti, dia pasti bawa bill kamari, okey. Jadi badiri, sstt… itu orang
bawa bill.. hahaha… pelayan bawa bill.. okey. Kenapa? Itu simbol. Biasa bill itu kita
bagini, dia bikin begini, orang itu bawa bill. Okey. Jadi bahasa simbol.
Kita mengenal simbol itu berupa warna, bentuk lukisan, gambar. Nah budaya tertua
didunia seperti budaya Mesir, budaya Cina, Mesopotamia, Celtic kuno, itu semua
Nah ini Mesopotamia kuno, ada Mesir, Babilonia dan semuanya, itu semua
mau mulai dari gambar, okey. Ya, tuh bukti-buktinya , saudara, ya.
“Busur-Ku Kutaruh di awan, supaya itu menjadi tanda perjanjian antara Aku dan
bumi.”
Okey. Berapa banyak yang pernah lihat gambar air bah di Manado, coba
tolong angkat tangan karena ini baru-baru. Okey, okey, bantu saya berkotbah, dong,
saudara, kok malo-malo. Saya nggak perangkap kok dengan pertanyaan ini. Berapa
banyak yang liat gambar ini, okey. Saudara kita bisa membayangkan itu Wakeke
tampat kitorang makan, ya, depe standar itu ada disabelah, itu ada salon namanya
Steiner. Dia pe aer sampe dibatas lante dua. Berarti itu Wakeke selengkapnya ndak
dapa lia. Okey. Itu tampa makan ini Wakeke. Kan ndak mo dapa lia. Alangkah
dahsyatnya.
Dan saudara, kenal Nixon ? Jam 8 pagi kakaknya tinggal di Karombasan.
Nah rumahnya pas di depan Pasar Karombasan itu rumahnya Nixon. Kakaknya BB
dia, nix, napa dorang samua so lari. Kiapa ? aer so jaga nae pa dorang. Pi kong pa
tong pe rumah dang, Nixon bilang, pa tong pe rumah baru di dapur belakang. Dong pe
dapur ada dua, dapur kering sama dapur basa. Dapur basa agak rendah.
Ih, kiapa ?
Dan setiap orang yang mengalami hal itu, memiliki sebuah e.e. sesuatu
yang kita namakan ketakutan, phobia. Ada seuatiu yang trauma yang tertinggal.
Itu baru Manado. Ini Nuh. Saudara mengerti ? Dan Nuh mengalami susatu yang
dahsyat dalam hidupnya. Ya, dia ditolong Tuhan. Iyaa, dia selamat. Tetapi dia
menyimpan memori yang menyusahkan dia. Setiap hujan, dia akan merasa takut.
masi manusia, biar ngana nabi besar, ngana masih manusia. Ngana pe mata masi
pengaruhi sama ngana. Apalagi Nuh, kasian. Tetapi, setiap kali hujan, Nuh bisa
melihat pelangi. Tuhan tidak perlu bilang, Nuh, tidak usah kuatir Nuh, ini cuma hujan
musiman, ndak usah kuatir. Tuhan ndak perlu bilang begitu. Dia taro saja Dia punya
pelangi. Nuh lihat, hatinya tenang. Bahasa simbol yang Allah buat, yang
mempengaruhi mata dari pada Nuh, dapat menenangkan setiap trauma yang ada
dalam hidupnya.
Saudara kita orang Kristen, kadang2 kita nggak ngerti, nggak dalam. Saya akan dalam
lebih pelan. Saya kasi satu lagi sama saudara. Kejadian 15:5 dikatakan: “…”
Saudara, hari itu Abraham merasa, haduh nggak ada guna kita kerja.
sehingga dia diapanggil setara raja, di tanah itu, sudara, dia dipanggil setara raja. Tapi
dia bilang satu hal ndak ada guna samua. Kenapa ? Kalo aku mati semua ini semua
hasil kerja dari muda sampe hari ini semua kan jadi milik Eliezer tangan kanannya.
Ndak ada gunanya sudah. Sudah putus asa. Usia sudah 99 taon. Oh ndak ada gunanya.
Begitu dia injak pasir ya, okey, yang pertama ayat sebelumnya itu, dia
injak pasir itu, Tuhan katakan kalo kamu bisa itung pasir nanti sebegitu juga
keturunanmu.
Skarang angkat wajahmu juga liat ke langit, kamu bisa hitung bintang ?
Ndak Tuhan.
Andaikan kamu bisa hitung, kamu bisa atau segitu banyaknya keturunanmu.
Allah menggunakan simbol dan lambang untuk menenangkan, memberi iman yang
baik dalam dirinya. Dan setiap kali, setiap kali, Abraham merasa hidupnya tidak ada
apa-apanya, sia-sia, dia kan melangkah keluar dan dia akan liat pasir. Karna itu yang
ada, dia tinggal di gurun, dan dia merasa tenang, dia punya iman lagi. Dia melihat
nggak mampu sperti orang lain, “di doa ibuku, namaku disebut” kalo kita berlutut,
Hey, itu sebab Tuhan berkata, kalau kamu berdoa tutup pintu kamarmu,
dan juga ndak cuma tutup pintu kamar, tutup matamu. Hati saudara, saya beri tahu,
Tuhan tlah menggunakan simbol dan lambang untuk membangkitkan kehidupan kita
Ayo kita main sebentar, coba lambang ini apa, coba ngomong, hah ? Restoran. Okey.
Saudara, ketika kita liat ini ndak usah, kenapa, mata kita kalo baca : T E L E P O N
U M U M .. ee..lama.. begitu kita liat gambar ini, kita tau itu telepon umum. Okey ?
Okey. Saya harap saudara jadi orang yang taat lalu lintas. Okey ?
Saya cukup terkejut sekaligus sedikit miris. Okey ? saya pulang dari luar
negri, didepan saya ada bule besaar, gundul seperti saya, duduk di row depan, pesawat
itu penuuh orang, duduk di depan, dia agak bermasalah denagn pramugarinya, karna
dia minta supaya jangan ada orang duduk disampingnya karna dia besar sekali. Nanti
orang diini, nanti tersika, karna dia besar sekali. Ada satu orang masuk duduk bukan
ditengahnya tapi diujungnya, jadi dia okey ndak ada masalah, dua-dua besar, yang
satu masuk dari Hongkong, dia ini bule, besar juga. Saudara begitu orang itu duduk,
dia ngomong begini : I’m exciting go to Indonesia. Saya senang, saya senang mau ke
Indonesia, Lalu si Hongkong ini bilang oh ya, kenapa ? Dia bilang begini, totally
chos. Tau ? Indonesia totl kacau…hahaha.. sya kaget, tapi disitu saya tau, kenapa ? Itu
rambu lalu lintas yang pulisi taro itu cuma jadi hiasan jalan, ya.
Saya stir luar kota saudara, kenapa banyak orang tersesat, karna apa ?
Karna polisi tau bahwa orang sering tidak liat rambu jalan, maka untuk apa pasang
rambu jalan.
tulisannya. Manado kanan, kanan.. Ini kiri, kiri.. Ada tulisannya. Di Indonesia nggak
ada. Karna apa ? Polisi tau dari pada liat tanda, tanda tidak diliat, orang lebih banyak
Sering begitu, saudara. Saya pernah begitu. Om, kalo mo pigi itu.. Ngana
Seberapa kita peka dengan lambang dan simbol. Dengan kata lain kita
akan memiliki sesuatu kehidupan yang lebih baik. Sebab kadang-kadang saudara, kita
melatih diri kita sama seperti kita melatih orang-orang dibawah kita, nak-anak kita,
mengerti isyarat jadi so bagini bagini masih begini ..uuuu…uuuu… masi begini..
okey, dan itu akan terbawa pada generasi yang selanjutnya, okey ?
Karna apa, kita udah nggak peka, ketambahan yang gitu lagi.
Saudara, Allah ingin dalam hidup kita, kita menjadi orang yang bisa memberikan
dalam hidup kita sebuah kestabilan iman ketika kita melihat sebuah simbol dan
lambang. Itu saja. Dengan kepekaan itu hidup kita akan jadi lebih baik, saudara,
Saudara, banyak orang kadang-kadang kita ini saudara, dalam hidup kita,
ini santai aja, ya, kita lebih peka sama tanda-tanda yang negatif dari pada tanda-tanda
soe. Kita lebih peka dengan itu. Okey. Apa lagi, eh kalo dirumah jangan buka payung
buka payung bukan orang dewasa, anak-anak, kalo anak-anak buka payung dia
barmaeng deng depe taman, sudara, e, kurang e, ada itu ujung payung ta cucu di biji
mata, ha itu baru soe toh ? Itu betul-betul soe, ta cucu akang ujung payung di biji
mata. Okey.
Dulu tidak ada lampu no ngana manjae ngana deng pakae tangan, nyak ta cucu tu jari,
okey ?
Kita lebih peka terhadap sesuatu yang mendegradasi iman kita, bukan
Saudara saya beritahu, tujuh dari sepuluh orang terkaya di Asia adalh
keturunan orang Tionghoa. Okey? Tujuh dari sepuluh orang terkaya di Asia, okey,
adalah keturunan orang Tionghoa. Tiga dari sepuluh orang terkaya di dunia adalah
Nah ini saya beritahu, karna mumpung kita lagi seperti, saya tidak mau
berkata bahwa, ah, ini kan cerita.. saya beritau kepada saudara yang baru pertama kali,
yang baru mungkin 2-3 bulan, saya beri tahu, tidak ada satu orang di Indonesia ini,
Coba ingat kemnbali pelajarn IPS dimasa SMP, dibilang bahwa apa,
penduduk di Asia Tenggara semua berasal dari dataran tinggi Yunan, titik. Dataran
tinggi Yunana ada dimana ? Itu ada di tengah dataran di Cina, okey ? Lalu kenapa
kulit saya lebih, lebih apa, lebih, lebih putih dari pada kulit, misalnya orang Sanger,
jawabannya gampang, yaitu leluhur orang Sanger datang lebih dulu. Iya. Dibanding
dari pada leluhur saya. Leluhur saya, enkong saya namanya Liang Jok Sie. Makamnya
ada di derah Moliubagus sana. Liang Jok Sie. Dia di lahirkan dimana? Dia lahir 1889
di Shanghai. Okey. Asli dari sana, ya. Dia kawen dengan Oma. Oma Massi
Woworuntu. Okey? Jelas. Sedangkan saudara so nin tau, kita pe Opa pe Opa, pe Opa
pe Opa, pe Opa pe Opa, pe Opa pe Opa. Yang asli Indonesia depe yakis, cuma itu
saja. Okey. Jadi saya beritau pada saudara, mengapa ? Kita mau berbagi sebuah ras
yang sama.
Okey. Kalo kita ada, dimana mereka itu dengan bilang, ooh orang Cina,
endak, orang bilang apa.. .Asia, itu aja yang ditau orang. Mereka tidak bilang ooh ini
apa ini. Kalo etnis na itu beda. Etnisnya dalah orang Filipina, ada orang Indonesia,
ada orang melayu, ada.. tapi kalo rasnya cuma satu, Asia. Okey. Asia.
Nah, coba saudara, leluhur bangsa Asia itu berbagi budaya yang sama
dengan leluhur dari pada bangsa Israel. Mereka memiliki kebiasaan yang sama.
Mereka senang menamai rumah mereka. Mereka senang menamai gunung. Mereka
senang menamai sesuatu dengan apa dengan sebutan yang bagus-bagus. Israel, itu di
pintu gerbang Yerusalem itu namanya Gerbang Indah, ada namanya, ya itu. Cina pun
sama. Setiap ditembok Cina, setiap tembok itu ada namanya. Okey. Dia punya
gerbang itu ada namanya. Gerbang apa, gerbang apa. Jadi kita berbagi budaya yang
sama, orang Asia dengan orang Isreal itu memiliki standar budaya yang sama,
saudara. Nah, kesamaannya yang seharusnya menjadi iman dalam hidup kita, tidak
merayakannya mengapa karena kita orang Asia. Perayaan kedua terbesar di dunia
adalah perayaan tahun bulan baru, itu Imlek. Okey? Nah di dalam Imlek biasanya ada
makanan , okey? Biasanya ada mie yang tidak dipotong, gitu ya. Biasanya ada kue
lapis legit.. Kue lapis, kue lapis itu ya kalo orang di Jawa biasanya makan itu ya. Ini
semua ada artinya sudara. Kue lapis itu apa ? Kan manis, rempahnya banyak, ada
kayu manisnya, semuanya, manis dia. Jadi kalo kita makan dan kita makan itu secara
berlapis lapis, nah itu diharapkan kita punya iman bahwa rejeki kita nggak habis-
habis, berlapis-lapis. Itu filosofinya, saudara, ya. Apa bertentangan dengan Alkitab ?
Nggak pernah sama sekali. Alkiitab berkata o.. maka damai sejahteramu akan datang
seperti gelombang laut yang tidak akan pernah berhenti. Setuju katakan Amin, Oke ?.
Tentang mie umur panjang Tuhan berkata, orang benar umurnya panajang dibumi ini.
Apa salah, enggak, Cuma kita nggak mengimani, kita nggak mengimaninya, oke?
Juga ku e mangkok, okey, kue mangkok, mereka percaya karena kue ini sama deng
lemonade kalo kase panas dia naik. Kalo dia naik so sampe depe atas dia plote, pak..
Nah, itu nanti kalo kita makan kue itu filosofinya apa? Supaya kita hidupnya naik
terus, ya. Apakah dari Cina ? Nyandak. Apalagi.. Ini bukan drai Cina. Ini dari pohong
Seho.Okey ? Jadi bukan semata-mata ooh.. kalo bekeng Imlek musi barang dari Cina,
nyandak. Samua barang dari Indonesia. Ini dari pohong Seho saudara, okey, orang
yang lain manfaatkan depe kuah, orang yang nyak suka mabok manfaatkan depe ..
depe biji, okey, manisan kolang kaling, okey, itu maksudnya apa ? Agar supaya kita
punya pikiran jernih, jangan kurang pikir, saki hati turus, kurang pikir, jadi kalo
marain, kenapa? Karna ngirim BB, ya: banjir Manado bukanlah sesuatu bencana
biasa, tetapi sebuah apa itu, peringatan Tuhan yang kuat, musti bertobat, leh. Iya
ngana nyandak kebanjiran, ngana ngomong begitu, ya. Ada orang kristen yang meresa
dia lebih baik dari orang lain jangan jadi Kristen begini saudara, ini jelek, sangat
buruk.
Jadi jangan disebarin. Rasanya itu rohani, nggak, itu agamawi, itu iblis,
Tuhan tidak ingin kita rabe mata pa torang pe sudara sandiri. Ya. Semua orang di
dunia ini telah melakukan dosa dan kehilangan kemuliaan Allah. Nggak usah kita
merasa lebih baik dari orang lain. Yang mengerti katakan Amen, ya.
Ada banyak orang yang baca Alkitab tiap hari, pikirannya kotor. Ya. Ada
apa-apa, ooh itu dia.., lia depe laki pukul pa dia, kiapa, tantu toh , banyak dosa toh
ngomong dengan orang yang punya kepercayaan Konghucu atau Budha, mereka
punya hati lebih baik dari orang Kristen. Mereka tau kalo kita ngomong jelek, nanti
Nah ini makanan yang sering, ya. Agar-agar bintang. Kenapa? Agar
supaya kita bersinar seperti bintang. Apa salah dengan Alkitab? Nggak salah sama
sekali. Tuhan berkata engkau adalah terang dunia, kota yang terletak diatas puncak
Kuaci, nah, didalam Imlek ini oah ada kuaci, jadi, ketika orang makan
kuaci, filosofinya apa ? Yaitu supaya keturunannya banyak. Ooh, punya banyak anak,
ya.
Misalnya saudara, wah ternyata saya kepengen nih, buka rumah, saya buka
rumah supaya anu.., kira-kira makan apa aja yang itu, supaya saya bisa punya iman,
nah ini lima macam kanan yang sebenarnya tidak Imlek pun kita ingin ketika engkau
Tionghoa, sebab mereka mengimani setiap hal yang mereka lakukan. Itu aja. Kita
orang Kristen udah nggak punya, apalagi di Indonesia, okey, kira bisa bebas pake baju
seperti ini, Mandarinan, kenapa ? Era Orde Baru lepas, kiapa ? Diera Orde Baru ndak
bisa, ya. Ada banyak jejak-jejak yang.. yang.. yang sangat membahayakan.
Tapi mari saudara, kenapa ikan ? Saya bagi dulu sama saudara. Sebab
ikan, apalagi ada dua macam ikan yang paling sering adalah ikan bandeng. Kenapa
ikan bandeng, sebab ikan bandeng bisa hidup di dua macam air, air tawar sama air
asin. Artinya apa, agar supaya orang yang makan ikan itu, dia percaya kalau dalam
keadaan baik atau dalam keadaan buruk, dia tetap bisa hidup. Okey.
Lalu apa yang harus dibuang ? Ambil filosofinya, buang mistisnya. Jangan
nanti, oh, ini taun kita mau makan banya banya ini ikan bandeng, kiapa, taon lalu
nyak sempat makan jadi soe turus kita. Itu mistis. Itu yang tidak diterima oleh
keKristenan. Itu yang gak boleh. Ya. Karna sebenarnya ketika makan, kita harus
punya iman di dalamnya. Dan itu yang Tuhan inginkan. Yang mengerti katakan :
Amen.
Dan ikan itu biasanya disiapkan ada kepala juga ada ekornya, utuh.
Artinya apa ? Rejekinya dari awal tahun sampek akhir tahun itu utuh. Okey ?
Kenapa ikan, sekali lagi, kenapa ikan ? Saya mencatat disini hal yang
menarik, sebab kata ikan di dalam huruf Cina, sebutannya kata ikan, itu bunyinya
sama denagn sebutan kata makmur atau berlimpah-limpah. Jadi ketika orang, leluhur
orang tionghoa itu mengajarkan kepada anak-anaknya di tahun yang baru untuk
makan ikan supaya apa, ketika mereka makan ikan mereka membayangkan
kelimpahan.
Yahudi. Mengapa,sebab di dalam leluhur orang Yahudi ada pencatatan yang jelas.
Dan itu yang Tuhan suru dan menjadi kebiasaan, yaitu apa, ajarkan itu kepada anak-
anakmu. Itu ada.. Dan itu kebiasaan yang juga ada di dalam leluhur orang Asia,
mengajarkan itu kepada anak-anak. Lah, ikan, okay, sajikan secara utuh. Jadi sebutan
ikan, bunyinya, lafalnya dari mulut itu sama dengan sebutan kelimpahan. Jadi kita
mengisi kelimpahan didalam kehidupan kita. Itu yang diinginkan imannya. Buang
Ayam. Ayam dan bebek. Ayam dan bebek itu melambangkan kesuburan,
kenapa, karna ayam, dia batelor terus sampe dia tua. Okey. Kalo bebek itu
melambangkan kesetiaan.
Jadi setiap kali orang makan bebek dia akan tau, memberi dirinya akur,
melambangkan kesuburan. Itu yang diinginkan oleh leluhur orang Asia, ketika di
Ayamnya musti utuh, bebeknya musti utuh, saudara. Jadi ketika dimakan,
anak-anaknya itu mbayangkan nanti : hari ini hidup susah, susah makan, tapi tidak, ini
hari taun baru, kita makan, kita makan kelimpahan. Nanti besok saya kelimpahan.
Kita orang Kristren harus belajar itu. Saudara kalau makan ayam,
bayangkan kelimpahan. Tuhan sudah janji apa yang engkau percaya, demikianlah
jadinya. Apa yang engkau yakini, demikanlah jadinya. Jadilah seperti yang engkau
percaya.
diambil mistisnya, ambil filosofinya. Jeruk mandarin, okey, jeruk ini saudara bisa beli
buanyak, saudara, mungkin kalo di Gorontalo kurang, kalo di Makassar, di Surabaya,
di Kalimantan, di sebagian besar Kalimantan, tuh jeruk ini luar biasa banyaknya.
Kata jeruk ini, jeruk mandarin ini, ketika dilafal bunyinya sama dengan
ketika Mandarin melafal kata emas. Okey, itu sebabnya jeruk mandarin dipilih karna
lafalnya sama. Bunyi, sekali lagi : iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan
Hey, kita sekarang nggak pernah nyanyi, kan: “aku diberkati, sepanjang
hidupku diberkati, bila bangun pagi hari, siang berganti malam, aku diberkati”. Kita
Sementara, okey, leluhur orang Asia, selalu, dia makan ikan dia pi “jangan
potong kepala, enteru”, sementara dia makan : “makmur, makmur, teruus makmur,
teruus diberkati, teruus berkelimpahan”. Dia makan jeruk, dia :“ooh.. emas, ini emas
yang masuk”.
Itu sama terjadi pada makanan. Semua orang percaya bahwa makanan
akan membawa dampak bagi tubuhnya walaupun cuma sugesti. Tetapi apa, sugesti
Saudara tau kue Ku itu ? Itu pasti ada disetiap Imlek. Kue Ku. Itu kue Ku
itu kue merah itu yang didalam nya ada isi tausa, ya, kacang ijo, ya, lalu diatasnya ada
Itu artinya apa ? Kalo makan itu diharapkan apa, kita percaya umur kita
panjang. Karna kura-kura itu umurnya panjang. Filosofinya itu, hey, jadi : “ooh sudah
lemas”.. sama dengan makan mie. Kalau makan mie tidak dipotong, ya, itu mie
dokter bilang tinggal 5 bulan ngana pe umur. Dia punya iman, makan mie “umur
Tapi kalo mitos apa? Kalo mitos itu, “ aduh kalo taon ini kita saki-saki, ei
Imlek, lalu kita nyak makang mie, itu sebabnya kita itu…” Itu mitos, ya. Buang
Saya miring sendikit, saudara. Kenapa Sarah jadi bisu pada waktu justru dia taun
depan mau punya anak? Oh gampang pak pendeta jawabnya. Apa ? Dia ketawa, pada
waktu dengar Firman dia ketawa. Kenapa dia ketawa ? Sebab dia tidak diajari sama si
Abraham. Abraham ndak datang bilang ke dia begini, “aku skarang percaya, kenapa,
tadi ada malaikat datang, uuh.. tadi aku lemah, tapi tadi ada malaikat datang, dia bilng
begini: kalau kamu liat pasir, segitu banyak keturunanmu, kalo kamu liat bintang,
sebegitu banyak..” Dan Sarah tidak tau. Dan Sarah sudah jadi lemah begitu lama.
Imannya tidak ada lagi. Jadi begitu ada Firman di ucapkan ….mhmhmhmh.. sorga
Berapa banyak kita tidak percaya bahwa kita dapat diberkati oleh Tuhan.
Sering, kita lebih percaya kita lebih layak miskin dari kita layak kaya. Kenapa, karena
kita bukan orang punya uang, karna kulit kita lebih gelap dari orang laen, skolah kita
kurang tinggi dari orang lain. Saya beritahu, Liem Siu Liong itu nyandak lulus SMA
kasiang. Ya, banyak orang yang sangat kaya, mereka nggak pernah selesaikan
sekolahnya dengan baik, okey ? Kenapa? Karena mereka percaya. Mari saudara,
seperti apa kita perlakukan hidup kita, dan saya berharap saudara mengerti simbol ini.
Saudara kue Keranjang, itu lambang kemakmuran. Selain dia bahannya bukan dari
Cina, bahannya saudara, dari Indonesia. Bahannya itu gula merah sama beras pulo.
Nah, beras adalah lambang dari kelimpahan. Yang mistis itu yang apa? Yang katanya
begini : “eh nimbole makan kue Keranjang, yah, kalo belum 7 hari setelah Imlek”.
Kenapa? Pamali. Itu mitos. Itu mistis. Kenapa ? Kue Keranjang dibuat agar supaya
dia bertahan lama, bisa 6 bulan,ya. Dibuat tahan lama, kenapa ? Sebab pada jaman itu.
Ya, sudah jadi kebiasaan bangsa Israel, sama, begitu juga bangsa Yahudi, sama,
begitu juga leluhur orang Asia, sama. Kalo tahun baru ada istilah kumpul keluarga.
Jadi ada orang yang dari jauh, mereka datang pulang naik onta, pulang naik keledai,
Nah mereka akan kumpul disatu rumah yang besar, di dalam satu marga.
Jadi satu marga itu punya satu rumah besar. Nah mereka kan pulang semua ini. Nah,
supaya bisa tetap ada perayaan, setelah Imlek, semua kumpul rame-rame, maka kue
mangkok adalah hidangan paling akhir. Sekarang anak-anak paling suka manis-manis.
Kalo dorang makang kase abis, kong dorang pe om datang kamari, so lala-lala naik
kuda kasiang, so barapa hari, sampe dirumah, yah, sele kapala babi so nyandak ada,
samua so nyandak ada, aah ini kukis so nyandak ada. Jadi orang tua bilang begini, eh
mo soe ngoni kalo ngoni makang itu kue Mangkok, eh itu kue apa itu, kue Keranjang
Tapi sampe imannya. Mampukah kita menajdi orang yang didalam setiap langkah
kita, memiliki iman. Memiliki iman. Sebab, ada ayat berkata : aku menjawab, jika
engkau makan atau jika engkau minum atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,
lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Imanmu akan memuliakan Allah.
Engkau mengimani hidupmu baik. Engkau mengimani. Engkau makan nasi tiap hari,
“terima kasih Tuhan, hari ini cuma makang nasi enteru, mari kita bersyukur sama
Tuhan..” No,no,no, no, ganti itu, okey. Trima kasih Tuhan, berkelimpahan, aku
diberkati, sepanjang hidupku diberkati. Ya. Saya rasa tidak ada disini yang sangking
tidak punya uang sampe cuma makang ubi. Sele ubi musti bli, okey.
dalam Terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari .“Yang patut dipuji, yaitu hal-hal
yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik”. Alkitab katakan itu.
Dan kalo engkau mau hidupmu berhasil, ikuti apa yang dia katakan. Kita kadang
terlalu ngisi pikiran kita dengan apa, cemburu : “Uuu.. napa Firman so bli oto baru.
Uuu.. napa dia so bli sofa baru, ..uuu…“ Kenapa kita nggak punya iman bagi diri kita
sendiri, okey.
Kita makan ikan, kita imani, aku berkelimpahan. Sehingga setiap kali kita
berangkat kerja wajah kita berseri. Kita ada di dunia perdagangan, kita masarkan
sesuatu, wajah kita berseri, kenapa ? Karna kita percaya kita diberkati. Gimana
saudara mau jual, mau jual obat, obat apa, sakit kepala. Mukanya aja model muka
sakit gigi, yang jualan aja ndak berseri-seri, bagaimana barang bisa laku. He ? Kenapa
? Semuanya ada di dalam. Apakah yang engkau liat dapat mengimani hidupmu, itu
yang Tuhan inginkan, dan itu yang sebenarnya filosofi yang ada didalam setiap
tindakan dalam kehidupan leluhur orang Asia. Mereka, saudara, tidak punya
penghasilan yang baik. Empat musim, tanah sulit ditanami, tapi mereka punya
percaya. Mereka berani bekerja, sebab mereka tau hidup akan berkelimpahan. Mereka
berani coba, karna apa, hidup akan berkelimpahan. Kenapa, karna mereka percaya,
mereka percaya.
Hari ini kita harus mencontoh apa yang positif. Setuju katakan, Amen?
Contoh yang positif, yang terbaik. Nah, saudaraku sekalian, sebelum saya akhiri, kita
akan masuki sakramen kita yang terakhir, saya hanya ingin membaca beberapa ayat .
persembahannya itu,”
“Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu
sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka
kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam,”
Mari buka Roma 11:16, pemain musik harap mempersiapkan diri. Mari
“Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar
Saudara, buah sulung adalah apa yang disukai oleh Tuhan. Tindakan yang
disukai oleh Tuhan. Sepuluh tahun kita melakukannya. Saya melihat dengan dekat
kehidupan para wakil gembala, orang-orang yang sangat dekat dengan saya. Saya
telah melihat hidup mereka diberkati, dan saya tahu Tuhan tidak pernah berhutang
menyenangi, saya senang makan, okey, saya hobi makan, saya hobi memasak.di
rumah kami ada menu-menu tertentu yang dimana kalu itu dimasak saya akan
meninggalkan panggilan makan yang lain. Saya akan pulang ke rumah untuk makan,
mengapa ? Karena saya menyukai masakannya, okey. Saya menyukai udang pete,
wah kalau ada itu saya akan pulang. Sayur asem dan ikan asin, kalu ada itu saya akan
pulang, okey, Dan buah sulung adalah sesuatu yang Allah sangat suka, seperti hal ini.
Dimulai ketika Habel, dan Tuhan berkata “Aku suka itu,ei Israel.” Hukumnya apa ?
“Lakukan itu buat Aku”. Karna itu Dia suka. Dan didalam Perjanjian Baru Dia
katakan juga itu “Lakukan itu, karna itu aku suka”. Menyenagkan hati Tuhan.
Diluar dari pada ’hidupmu akan diberkati’, diluar ini adalah ‘kewajiban kita sebagai
anak Tuhan’, diluar bahwa ini ada ‘tanggung jawab kita sebagai anak, ketaatan kita
kepada Tuhan’. Saya rindu anda melihat ini lebih tinggi, bahwa ini menyenangkan
hati Tuhan.
Dan Saudara, saya percaya, saya imani. Tidak hanya makan, tidak hanya
apa yang kita santap, tapi saya rindu seperti saudara, mari kita imani apa yang kita
Ini adalah kali yang kedua saya datang ke tempat ini dan saya ingin
membagikan Firman Tuhan, saya diminta untuk berbicara tentang budaya Tionghoa
dan Injil, terlalu luas dalam 1 jam tidak mungkin saya berbicara semuanya
Budaya yang agung ini, budaya yang paling tua yang berkesinambungan
adanya plakat nenek moyang keyakinan adanya 3 roh : roh dalam tubuh yang mati
dalam kuburan, roh yang ada dalam plakat2 yang orang mati & roh yang ada dalam
neraka
Bagaimana kita sebagai orang Kristen tetap dengan Iman Kristen tetapi dapat
menghayati budaya yang diwariskan oleh nenek moyang kita sehingga bukan kita
Menolak juga tidak bisa sebab itu adalah bagian budaya, identitas dari satu
kelompok etnis,kompromi juga tidak bisa karena Injil juga mempunyai sesuatu yang
Kalau bisa gimana caranya kalau tidak mengapa alasannya, kita harus tahu
IMLEK
2 Korintus 5 : 15 – 21
Imlek memang tahun baru untuk tanggalan bulan yang dirayakan sejak
berabad-abad yang lalu di Tiongkok oleh kaum tani. Mereka merayakan ini sebagai
hari bersukacita dan sebenarnya Imlek itu bukan hanya 1 hari, kalau dihitung dari
persiapannya itu ada 22 hari. Karena apa, karena tanggal 23 bulan 12 tahun bulan itu
Persiapan mengantar dewa dapur, Tjiauw Kung Kong untuk pergi ke langit
bertemu dengan kaisar langit. Dalam keyakinan Tionghoa tradisional ada banyak tua
pekhong. Dewa dapur itu adalah salah satu tuapekhong yang dipercayai dan disembah
anggota keluarga yang ada di dapur, apakah dia bertengkar atau tidak, dewa dapur
melihat terus.
Dan tanggal 23 bln 12 ini dewa dapur ini akan lapor ke kaisar langit semua
yang jelek-jelek kepada kaisar langit, bahaya itu nanti, tidak diberi rejeki oleh kaisar
langit. Supaya dewa dapur melaporkan yang baik, kalau dari tradisi muk yen,
mulutnya diberi madu. Maksudnya ketika menghadap kepada kaisar langit karena ada
madu ngomong yang manis-manis saja mengenai kehidupan keluarga itu atau kalau
tidak diberi manisan lengket jadi kalau mau makan giginya lengket tidak bisa
ngomong sehingga di hadapan kaisar langit tidak bisa melaporkan yang jelek-jelek,
atau kue keranjang terbuat dari ketan, dimakan giginya lengket tidak bisa ngomong
yang jelek2 lagi di hadapan kaisar. Dewa langit ini dibakarkan juga uang-uangan dari
kertas atau diberi arak supaya dia kenyang dan mabuk sehingga sesampai di pintu
kerajaan langit sana, kerajaan Kaisar langit ini. Sehingga karena mabuk, karena
kekenyangan perutnya karena uang, dia lupa menceritakan yang jelek2 kepada kaisar
langit.
Mungkin ini mitologi, tetapi sadarkah saudara bahwa dalam mitologi ini
Mengapa ?
1. Setiap tahun mereka tahu dewa mereka, dewa dapur akan melaporkan perbuatan
mereka, berarti mereka sadar bahwa perbuatan mereka tidak selalu baik
Mereka sadar bahwa perbuatan itu harus dipertanggung jawabkan, bahwa segala
Ibrani 4 : 13 : Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita
‘mata dewa dapur’ yang selalu memperhatikan itu, menunjukkan mereka tidak dapat
menyembunyikan segala sesuatu di mata Allah, mereka tidak bisa bermunafik muka
di hadapan Allah, oleh karena itu mereka sadar tiap tahun dewa dapur ini akan lapor
ke kaisar langit.
Dan dikatakan di sini tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di
hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
hanyalah pinjaman, uangmu bukan milikmu, hartamu bukan milikmu, itu semua
mempertahankan.Entah itu diambil perampok atau api atau pasar yang merugi dan
macam-macam lainnya ternyata kita tidak bisa mempertahankan, berarti semua itu
hanya pinjaman.
Psikologi budaya dari nenek moyang purba ini meyadari bahwa ada
seseorang yang akan mempertanyakan hidup kita ini dan bahwa yang
mempertanyakan hidup kita ini tahu semua yang terjadi yang digambarkan dengan
Yang digambarkan dengan dewa dapur ini akan lari dan naik ke surga sana
2. Dewa dapur disuap dengan madu, dengan manisan2 lengket, dengan kue keranjang,
Sebenarnya adalah kesadaran yang tanpa sadar yang dibahasakan secara mitologis,
bahwa aku ingin dosanya dilupakan. Aku ingin jangan sampai dosaku dihukum oleh
Allah, dilaporkan kepada Allah, berarti mereka rindu akan pengampunan itu.
Mereka ingin berdamai dengan Allah tetapi selama perdamaian itu digambarkan
Allah yang akan mengampuni itulah lambang dari dewa dapur yang disuap supaya
tidak lapor itu supaya melupakan kesalahan seseorang ini. Dan bahwa ada laporan,
melambangkan bahwa mereka sadar, mereka itu manusia berdosa berarti kalau kita
hanya berkutat pada mitologi biarpun kita percaya dewa dapur itu ada padahal dewa
dapur itu tidak ada maka pengampunan tidak akan kita terima.
Perdamaian dengan Allah yang kita inginkan dengan cara menyuap dewa
dapur, Allahnya alkitab itu tidak bisa disuap, Allahnya alkitab itu adil, dosa sekecil
apapun, sekecil debupun, akan dikejar oleh Allah untuk diadili karena DIA adil, tetapi
kita bertobat, dan itu adalah kebenaran Alkitab yang tersirat di dalam mitologi dewa
dapur yang dirayakan setiap tgl 23 bulan 12 tahun imlek itu. Setiap tahun orang
merayakan itu di dalam gereja purba, yang sampai sekarang dirayakan dalam gereja
Yang kebetulan adalah hari ini, karena besok sudah puasa untuk menyongsong Paskah
Dalam gereja purba, gereja ortodoks, hari2 ini orang2 dipersiapkan selama 5 minggu :
Minggu orang Farisi dan Zaduki yang mengingatkan kita, bahwa kita harus
tidak berzinah, tidak merampok dll ) Tetapi sombongnya jangan seperti orang Farisi,
kita harus rendah hati seperti si pemungut cukai tetapi dosanya jangan seperti si
pemungut cukai.
Minggu anak hilang adalah mengingat bahwa kita ini selama setahun sudah terhilang
Mengingatkan kita mengapa kita harus kembali kepada Bapa karena nanti kita harus
Hidup kita harus kita pertanggung jawabkan, yang dalam budaya imlek digambarkan
Di situ kita memohon pengampunan kepada Allah, jemaat saling meminta ampun dan
sujud sama lain, rangkulan satu sama lain, mengatakan dosanya dan saling minta maaf
sehingga esok paginya tidak ada ganjalan. Karena esok paginya mulai puasa
Jadi Paskah itu adalah hari raya terbesar dalam gereja purba, hari raya
terbesar dalam gereja ortodoks, sehingga dipersiapkan kita puasa lebih dari 40 hari
Masuk dalam minggu kebangkitan Lazarus, lalu minggu palem, lalu memperingati
selama 6 hari Kristus sengsara sampai akhirnya DIA mati di atas kayu salib dan
Bukan kebetulan kalau imlek tahun ini, dimana gereja purba / gereja
ortodoks sedang mengadakan minggu pengampunan dosa karena pada dasarnya imlek
adalah jeritan budaya tionghoa atas pengampunan itu. Mereka menjerit sebenarnya
secara psikologi, menjerit ampuni saya, tolong dewa dapur, tolong Tuhan jangan ingat
dosa saya, hanya caranya salah, dengan memitologikan dewa bisa di suap, sedangkan
Tuhan tidak bisa disuap. Tuhan punya caranya sendiri untuk mendamaikan kita, yang
2 Korintus 5 : 15 : “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang
hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan
Intinya dosa itu apa, apa sifat dosa itu, bagaimana adam jatuh dalam dosa ?
Kejadian 2 : 16 – 17
Kalau adam dan hawa tidak pernah makan, mereka tidak akan mati
Sebenarnya kematian itu benalu dalam kehidupan kita, kita tidak diciptakan untuk
mati.
Kita diciptakan untuk hidup kekal, kita diciptakan untuk mengalami cinta kasih Allah
untuk selama-lamanya, tidak usah jadi tua, tidak usah jadi mati.
Tetapi karena adam memberontak akhirnya kematian muncul, upah dosa adalah maut.
Ada maut karena ada dosa, kalau ada dosa maka ada maut.
Itulah sebabnya supaya hidup kekal itu dipulihkan kematian harus dihancurkan,
Dengan jalan Firman Allah itu sendiri turun menjadi manusia, sebab kita diciptakan
Allah melalui Firman yang sama ini. Kalau kita punya sepatu rusak, kita tidak akan
bawa sepatu itu ke tukang jahit, kemana kita akan bawa sepatu itu untuk dibetulkan,
ya ke tukang sepatu.
Kalau hidup ini rusak, yang betulin bukan agama, yang membetulin yang membuat
Allah menjadikan segala sesuatu melalui Firman, maka Firman itu turun jadi manusia,
untuk membenahi kita dengan jalan mengenakan tubuh manusia, DIA mengalahkan
intinya dosa.
Filipi 2 : 7 – 8
Firman Allah yang satu dengan Allah, yang bersifat Allah ini,
“dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
Jadinya matinya Yesus di kayu salib itu adalah wujud ketaatan mutlak.
Jadi kematian Yesus di kayu salib itu adalah wujud ketaatan mutlakNya kepada Bapa
demi melawan ketidaktaatan yang ada di dalam kodrat kita akibat kejatuhan adam.
ketaatan, padahal ketidaktaatan tadi intinya dosa. Dengan ketaatan di kayu salib DIA
Sehingga kita di damaikan lagi dengan Allah, perlu ada kematian ini,
pendamaian itu bukan dewa dapur yang mulutnya diteplok sama ketan. Pendamaian
makan lagi, masak dewa diberi ketan mulutnya bisa terkunci, dewa kan berkuasa
masa bisa terkunci kan tidak masuk akal, itu kan mitologi. Itu hanya symbol yang
membuat Allah tidak lagi mengingat-ingat dosa ialah kalau dosa sudah dikalahkan
Roma 5 : 19 : “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah
menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi
orang benar”
Karena adam tidak taat kita ikut terbuang dari Allah, demikian pula oleh
ketaatan satu orang, pada waktu Dia di kayu salib. Allah melupakan dosa demi Yesus
Dewa dapur tidak bisa menolong apa-apa tetapi Kristus adalah penggenap
Dewa dapur tidak ada apa-apanya, datanglah kepada Kristus. Dewa dapur
tidak mati untuk kamu, Kristus yang menghapus dosamu. Ketika dewa dapur naik ke
kaisar langit, akan diiringi oleh petasan nanti datang lagi tgl 4 bln 1 jadi turun dari
langit, sudah lapor, lalu ada perayaan macam-macam, terutama dengan petasan.
Karena nenek moyang pada jama purba itu percaya ada binatang yang
namanya nien, nien = tahun binatang itu monster yang tidur selama 1 tahun setiap
tahun dia bangun karena dia kelaparan, dia mencari orang di desa itu untuk dimakan.
Orang satu desa ketakutan dimakan oleh nien ini, mereka tidak tahu cara mengusir
nien ini, tidak tahunya si nien ini takut sama warna merah dan suara keras. Orang
kampong ketika mengetahui rahasia itu mereka membuat petasan lalu memakai baju
merah , supaya si nien ini dia pergi. Jadi asal usul baju merah ini untuk mengusir nien.
Sebenarnya nien itu tidak ada, nien artinya tahun, itu gambaran bahwa setiap tahun
umur kita ini digrogoti waktu. Umur kita dimakan makin hari makin tua, dan orang
ketakutan
Makanya makin tua kita disadarkan kita akan mati, kaitannya dengan dewa dapur
adalah kita akan dihakimi, maka siap2lah dewa dapur pergi ke sana. Akhirnya diberi
petasan
Nien ini lambang kematian, lambang iblis, lambang tahun, tidak bisa diusir dengan
petasan
Petasan segede apapun ya tetap petasan yang tidak bisa membuat umur ini bertambah
dengan menjadi kekal. Umur, waktu dan diri kita ini hanya menjadi kekal jikalau
kekekalan itu diberikan pada kita, bukan dengan bakar petasan. Mau bakar petasan
sampai 1 gudang, umur tetap akan menjadi tua. Niennya tetap datang, tapi yang dapat
2 Korintus 5 : 15 : “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang
hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan
Matinya Kristus itu menghancurkan iblis itu sendiri, nien dihancurkan bukan dengan
petasan, bukan dengan ledakan petasan tetapi oleh ledakan kebangkitan Kristus dari
dalam kubur. Jadi petasan itu lambang ledakan kebangkitan tubuh Kristus dari kubur
2 Korintus 5 : 15 : “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang
hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan
Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka,
supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut”
Kristus, nien itu lambing maut dan lambing iblis yang dikalahkan ketika Kristus mati.
Kenapa matinya Kristus mengalahkan iblis? Kalau iblis itu penguasa maut berarti
setiap orang yang mati itu dibawah cengkeraman iblis, makanya tidak bisa keluar,
makanya jangan percaya ada orang mati keluar ganggu orang, itu tidak ada.
setan. Setan itu malaikat yang jatuh bukan rohnya manusia. Tidak ada manusia jadi
sendiri. Menurut keyakinan Kristen sesudah mati tidak ada terjadi apa-apa rohnya
manusia menunggu penghakiman yaitu Tuhan Yesus datang nanti, makanya kita perlu
belajar lebih lanjut, membahas Injil dengan budaya lebih luas lagi. Jadi ketika menjadi
Kristen tidak tertinggal dalam pikiran ajaran-ajaran takhayul, tidak kompromi dengan
Ternyata takhayul itu setelah kita selidiki jeritan psikologis. Orang takut
akan makin tua, orang takut akan mati, mereka membutuhkan ledakan yang
Jadi kalau orang mati itu di bawah tekanan iblis, Kristus itu mati betul
seolah-olah di bawah cengkeraman iblis, pada waktu Kristus bangkit lepas dari
cengkeraman iblis, berarti iblis tidak bisa mencengkram Kristus, berarti iblis
dikalahkan.
Nien dihancurkan oleh petasan kebangkitan itu dan petasan kebangkitan itu adalah
bangkitNya Kristus. Dia harusnya mencurahkan darahNya, warna merah, maka darah
Mengapa kita memakai warna merah ? ini lambang darah Kristus yang
telah dicurahkan untuk saudara dan saya bagi mengalahkan iblis dan kematian
sehingga kita menemukan sukacita. Maka ini warna kebahagiaan, warna sukacita,
sukacita keselamatan.
Jadi kalau merayakan imlek sekarang mengerti makna Kristen-nya. Merayakan Imlek
1 Korintus 3 : 16 : “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa
Bait itu apa ? Bait = rumah. Kita ini adalah rumahnya Allah, yang kita
bersihkan bukan rumah, kamarnya, memang itu perlu tetapi hati yang porak poranda
Markus 7 : 21-23 :
Kita najis bukan karena tersentuh barang-barang jasmani, itu hanya kotor,
bisa dicuci, tetapi yang betul-betul najis adalah hawa nafsu yang menggelegar dalam
dada. Hawa nafsu yang mendorong kita untuk berbuat yang tidak-tidak, caranya apa ?
Dengan bertobat, dengan mengatakan tidak kepada hawa nafsu, dengan meneliti
kembali ke dalam. Jangan hanya kau sapu kau bersihkan rumahmu tetapi tidak kau
bersihkan hatimu.
Pada waktu hari imlek, saudara menyapu rumah, membersihkan rumah,
memotong rambut dan semuanya, ingat itu hanya symbol tidak punya makna pada
dirinya sendiri itulah peringatan yang oleh budaya digambarkan dengan itu.
2 Korintus 5 : 16 : “Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut
ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia,
Jadi jangan menilai visi manusia saja, yang jasmani saja, seperti menyapu, bersihkan
rumah bukan itu, lihat yang rohani, lihat yang dalam, lihat batinmu, lihat hidupmu..
2 Korintus 5 : 17 : “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang
Imlek menuntut kita untuk kita menghayati ciptaan baru di dalam Kristus, bukan baru
bajunya saja. Makanya kalau imlek, kita harus memakai baju baru. Karena ini
peringatan bahwa Kristus telah mati bagi kamu, darah-Nya tercurah, maka pakai baju
merah. Dan kamu harus hidup baru, makanya pakai baju baru. Dan di dalam Kristus
kamu adalah ciptaan yang baru. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
mendamaikan kita dengan diri-Nya. Jadi kita tahu kalau pembaharuan itu datangnya
dari Allah itu pemberian, maka akhirnya lambang mengingatkan diberi oleh Allah,
Yang tua memberikan kepada yang muda. Jadi ini baik mengingatkan kita
bahwa semuanya ini pemberian. Semuanya ini karunia Allah, aku harus diperbaharui,
tetapi pembaharuan itu datangnya dari Allah. Allah yang mendamaikan saya dengan
diri-Nya, makanya gambarannya dewa dapur sudah turun lagi, nyatanya kaisar langit
tidak marah sama saya. Tahun ini saya akan mendapatkan berkat, hokky-nya makin
baik, sesungguhnya itu adalah cara manusia melihat hidup. Kita harus melihat cara
kalau ngoseng tambah kepiting. Apa ini artinya ? Kita tidak usah gitu (pakai cara itu)
Itu artinya korban, korban kita telah terjadi di atas salib, jadi kita tidak
memerlukan korban seperti daging babi, ikan bandeng, kepiting. Kepiting kalau
dimasak warnanya merah, berarti menggambarkan darah Kristus. Jadi ketika orang-
orang merayakan ngoseng / samseng, kita memperingati Kristus telah mati bagiku,
darahNya telah tercurah bagiku, Dia mendamaikan aku dengan Allah oleh
imlek ini. Setelah kita menyadari di sana, o ternyata itu adalah bayang-bayang saja
Kolose 2 : 16-17
jikalau mengerti kalau itu adalah bayang-bayang saja wujudnya adalah Kristus.
Makanya saya juga merayakan imlek, saudara merayakan imlek. Dengan demikian
Selanjutnya, di samping itu pada saat hari imlek kita dilarang mengucapkan yang
Kalau kita ya bukan hanya imlek saja, kita tidak berkata kotor, tidak
berpikiran kotor atau berkelahi. Kita kan sudah makhluk baru, bukan hanya sekali
setahun jadi orang baru (baju baru, potongan baru, makanan baru). Itu hanya bayang-
bayang. Kita bukan hanya tidak ngomong kotor waktu imlek atau tidak berkelahi
waktu imlek saja tetapi seterusnya seharusnya pembicaraan kita jangan kata-kata
kotor yang keluar tetapi kata-kata yang membawa kasih karunia kepada orang lain.
Mulut kita harus mulut yang membawa berkat, mulut kita harus mulut
yang membawa damai sejahtera pada orang lain, makanya dikatakan bahwa kita
“Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah
damai untuk orang lain maka mulutnya harus berisi ucapan-ucapan damai. Itu harus
menjadi gaya hidup kita, mulut kita harus membawa kebenaran Kristus, jadi setiap
imlek kita diperingatkan bahwa panggilanku untuk membawa damai ini bagi orang
Kalau dewa dapur itu hanya mitologi, angan-angan, yang mungkin jadi,
mungkin tidak. Dan kita tahu bahwa itu tidak mungkin terjadi, sebab dewa dapurnya
saja tidak ada. Dan kembali dengan membawa berita bahwa kaisar langit telah
mengampuni kamu, tetapi di dalam Kristus tidak demikian Allah mendamaikan dunia
Mana ada agama yang mengajarkan begini, Allah mendamaikan kita dengan diriNya,
dan pelanggaran kita tidak dihitung, dosa kita dihapuskan, tetapi jangan berdosa lagi,
hiduplah di dalam kesucian. Yang digambarkan dengan kita memakai baju baru tadi.
Hiduplah dengan cinta kasih dengan saling memberi angpao, dengan saling memberi
makanan yang enak-enak. Kita membuat enak orang lain, membawa keselamatan
2 Korintus 5:20 ”Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah
menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta
Marilah perayaan imlek menjadi sarana kita makin mendekat pada Allah,
perayaan imlek membawa kita mau didamaikan dengan Allah, perayaan imlek
membawa kita mau didamaikan dengan sesama kita. Simbol-simbol imlek tidak boleh
berhenti pada symbol harus diterjemahkan pada realita iman kita kepada Kristus, Dia
yang tidak mengenal dosa telah dibuatnya menjadi dosa karena kita supaya dalam DIa
kita dibenarkan oleh Allah. Dewa dapur kita yang sejati sudah pulang dari langit.
Sudah membawa pengampunan itu melalui kebangkitanNya dari antara
orang mati, kita tidak perlu merayakan dewa dapur, sebab sang dewa dapur sejati
Yesus Kristus telah membawa damai sejahtera dan keselamatan kepada kita.
Kami datang kepadaMu pada saat ini mengucapkan syukur karna oleh
rahmat dan perkenanMu, kami boleh bersama-sama datang ke tempat ini umtul
menghaturkan pujaan kami dan untuk mehonkan doa-doa kami. Tuhan skarang
waktunya kami ingin dikenyangkan oleh kebenaran sabda-Mu. Kami mohon kiranya
Engkau hadir ditengah kami melalui RohMu yang suci untuk menerangi hati kami,
untuk menerangi pikiran kami, sehingga sabdaMu boleh mendapatkan tempat di hati
kami. Mari Roh Kudus, bekerjalah di hati kami. Berbicaralah kepada kami. Dan kami
siap mendengarkan. Karna kami mohon semuanya ini di dalam nama Tuhan kami
Silahkan duduk.
Saudara-saudara sekalian, ini adalah kali yang kedua saya datang ke tempat ini. Dan
ini kali yang keberapa, telah beberapa kali saya berada diatas mimbar ini. Kalau
Saya diminta untuk berbicara mengenai “Hubungan antara budaya Tionghoa dan
Injil”.
Saya katakan dalam waktu satu jam nggak mungkinlah untuk berbicara semua begitu
luas cakupan membicarakan mengenai budaya Tionghoa ini. Tadi pagi saya sudah
berbicara tentang Imlek. Saya tidak akan mengulang lagi. Kalu saudara mau tahu itu,
ada rekamannya. Dan saya yakin itu nanti mau ditaroh di Youtube ya, sehingga
Kali ini saya ajak saudara membaca dari Markus 7:9-13. Kita baca demikian.
perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa
telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang mengutuki ayahnya
atau ibunya harus mati. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada
bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk
maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau
ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat
istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."
Saudara-saudara, dari Tiongkok tidak pernah muncul agama besar. Yang asli produk
budaya Tiongkok. Agama Budha dari India. Apa yang sekarang disebut agama
mengajarkan filsafat. Ketika negara Zhou ketika itu dalam keadaan kacau, beliau
Yang intinya adalah ‘ren’ sama ‘li’. ‘Ren’ artinya kemanusiaan, sikap iba
pada orang lain. Sikap perduli pada orang lain. Dan ‘li’ itu artinya upacara. Etika
memperlakukan orang dengan sebaik-baiknya. Dan itu dilakukan melalui lima jenis
hubungan. Hubungan raja dengan rakyatnya, hubungan orang tua dengan anaknya,
hubungan suami denga istrinya, dan hubungan saudara yang lebih tua dengan adik-
adiknya.
Jadi dari sini kita melihat bahwa filsafat konghucu itu hanya mengatur
relasi antar manusia dalam hidup di dunia ini. Dan Konghucu percaya kalau itu
dilakukan, lima macam hubungan ini dilakukan dengan berdasarkan ‘ren’ dan ‘li’
mengatakan dalam satu tulisannya yang terkenal mengatakan: yang hidup aja ndak tau
kok berbicara yang mati, katanya. Ketika salah satu muridnya berkata kepada beliau,
kamu itu yang hidup aja ndak tau kok berbicara yang mati.
kematian. Beliau hanya mengajarkan hubungan antar manusia terutama antar orang
tua dan anak. Sehingga inti dari pada budaya Tionghoa dari dulu sampai sekarang
adalah ketaatan anak kepada orang tua. Yang kita kenal dengan nama ‘hao’. Bakti
Alkitab juga mengajarkan bakti, itu makanya saya baca tadi. Dikatakan, coba baca
lagi tadi.
Karena Musa telah berkata: Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan: Siapa yang
mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. Luar biasa, kan. Dalam hukum Musa,
siapa yang mengutuki ayahny atau ibunya, harus mati. Tetapi kamu berkata, kata
Yesus, Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya: Apa yang ada padaku,
yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban.. maka
kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. Itu
salah !
Menurut ayat ini. Karna tidak mau memelihata ayah dan ibunya, kata :
udah, uang untuk kamu, pa, ma, udah untuk pelihara yang lain. Jadi aku nggak mau
perduli kamu lagi, karna aku sudah korban. Nah ini kalu istilah kita namanya ‘pu
thau’. Bahasa Indonesianya ndak ada ‘pu thau’ itu ya. Anak tidak berbakti itu terlalu
entheng, padahal kata ‘pu thau’ itu termasuk anak terkutuk, anak durhaka, gitu kan.
Karna anak itu dikatakan ‘pu thau’ itu kayak terkutuk, durhaka, tidak tau.. aduh.., tak
tanggung jawab dan macem-macem. Sesuatu yang negatif. Dan kita tidak suka
disebut ‘pu thau’. Sebagai ‘pu thau’ udah lah, kita sudah tidak ada harganya.
Nah, jadi kebanyakan dari generasi tua dikalangan etnis Tionghoa, mereka
menolak anak-anaknya menjadi Kristen hanya itu, takut nanti kalau anakku jadi
Kristen, tidak ada ‘hao’ lagi. Nanti kalau anakku jadi kristen, tidak mau berbakti
kepada aku lagi. Nanti kalu aku mati, siapa, nah, itu disini kebablasannya. Saudara,
didalam konsep tradisional Tionghoa. Manusia itu punya dua roh. Yang namanya
‘hun’ itu sisi ‘yang’ dan ‘hun’ ini bisa berkembang menjadi ‘shen’, ‘shen’ itu dewa.
Dan ‘pho’. ‘pho’ itu bagian roh yang rendah. Dan roh ini, kalok ‘hun’ nya tidak bisa
meningkat, ini nanti jadi ‘kwei’. ‘kwei’ itu setan. Jadi menurut ajaran tradisional
Tionghoa, manusia itu bisa jadi dewa, bisa jadi malaikat, bisa jadi setan.
Nah, kalu dia jadi setan, nanti bisa mengganggu anak cucunya. Oleh sebab
itu si roh dari engkong-lah, mak co-lah, mama, papa, itu harus dipelihara.
Dipeliharanya dengan jalan ditaroh dipanel itu ya, tulisan namanya ditaroh di altar di
rumah, ya, lalu diadakan upacara Ceng Beng. Ceng Beng itu upacara ke kuburan,
tujuannya untuk ini, untuk menjaga si orang tua ini supaya jangan keluarnya jadi
‘kwei’. Kalau dia jadi ‘kwei’ bisa menyebabkan sial, bisa menyebabkan kemelaratan,
sebabnya maka roh orang yang sudah mati ini harus tetap dijaga supaya tidak
kuburan nggak boleh sembarangan, harus sesuai dengan fengsui. Kalau digunung ada
model naga sama macan, itu yang paling baik, sehingga itu membawa hoki kepada
datang untuk membersihkan kuburan, datang untuk minta-minta pada yang mati.
Kong.. cucumu ini mau ujian, tolong Engkong tolong ya, supaya ujiannya lulus.
Kong.. anaknya anakmu ini mau jadi dokter, tolong kong supaya dia bisa jadi dokter.
Betulkah Engkong bisa nolong ? Waktu hidupnya saja ndak bisa, udah mati apa lagi.
‘Hao” harus. Bakti kepada orang tua, harus. Itu ajaran Kitab Suci.
Dikatakan barang siapa tidak perduli pada orang tuanya, maka dia melanggar firman
Tuhan. Bukan hanya itu. Kata Alkitab, barang siapa tidak memperdulikan
“Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi
rumahnya, (termasuk mama papanya yang sudah tua) orang itu murtad (orang itu ‘pu
Berarti kalo gitu Injil itu tidak menetang penghormatan pada orang tua itu,
tidak. Malah menegaskan, kita memang harus menghormati orang tua. ‘Hao’ itu tidak
salah. Yang salah adalah ketika ‘hao’ itu kebablasan menjadi penyembahan kepada
tradisionil ini.
Permasalahan apa ? kalau tadi rohnya itu, ‘hun’ nya itu sesuai dengan
’yang’; nanti ‘pho’ nya itu sesuai dengan ‘yin’…. Tapi katanya, nanti kalau orang
mati, rohnya itu ada 3 : yang tinggal di plakat nama itu ada rohnya makanya
disembah, taruh di altar didalam rumah tangga, didalam rumah, kan; yang tinggal
dalam kuburan ; yang masuk dalam neraka. Repot kalo gitu. Yang mana ini. Kalau
gitu ada 5 roh manusia kalau gitu. ‘hun’, ‘pho’, yang tinggal dalam plakat, yang
tinggal dalam kuburan yang selalu dikunjungi waktu Ceng Beng, yang tinggal dalam
neraka.
Dan yang ‘hun’ bisa jadi dewa, jadi ‘shen’, yang ‘pho’ bisa jadi ‘kwei’ jadi hantu
yang bisa mengganggu. Betulkah begitu ? Dan kemarin waktu saya di Jambi, saya
berbicara tentang ini. Diminta bicara tentang Budaya Tionghoa dan Injil, ada yang
tanya, apakah betul orang yang mati kesasar itu jadi setan? Mati kesasar yang
Saudara, tidak ada roh manusia jadi setan. Setan itu adalah malaikat yang
jatuh. Setan menurut Alkitab itu tidak terjadi karena roh manusia yang mati belum
waktunya, yang mati tercekek, yang mati tenggelam di air, tidak, saudara.
pemberontakannya kepada Allah, diusir dari sorga dan mereka disimpan dalam alam
kegelapan.
Coba kita baca Yudas 1:6, Sehingga dengan demikian saudara, ide duga-
duga, ide kira-kira yang tidak berdasarkan kebenaran wahyu illahi.. nah kita orang
Kristen, kita punya Alkitab, kita punya wahyu Illahi ndak usah percaya yang duga-
duga seperti itu. Ndak usah percaya yang kira-kira katanya seperti itu. Tidak usah.
Biarpun yang bicara engkong kita, atau makco kita, kalau masih hidup. Kita harus
taat pada batas-batas kekuasaan mereka, (karena apa , karena Lucifer ingin
menantang Allah, jadi tidak taat pada batas kuasaNya) tetapi yang meninggalkan
tempat kediaman mereka (kediaman mana ? kediamannya sebagai malaikat), dengan
belenggu abadi di dalam dunia kekelaman (sehingga malaikat itu menjadi mahluk
yang gelap, menjadi bala tentaranya penguasa kerajaan angkasa yang tak lain dan tak
bukan adalah Lucifer. Untuk apa mereka disitu ? ) sampai penghakiman pada hari
Jadi kalau begitu saudara, menurut Alkitab tidak ada roh orang mati jadi
setan. Setan itui mahluk tersendiri. Siluman itu mahluk tersendiri. Di dalam Alkitab,
dunia binatang, dunia manusia, dunia malaikat, dunianya … Allah ndak punya dunia.
Allah itu masing-masing tegas, tidak saling lintas. Nah kalo dalam mitologi endak.
Binatang bisa ke Surga, namanya siapa ? Sun Go kong, itukan binatang, betul nggak ?
Lha Sun Go kong kok bisa ngomong, masuk ke Surga ngobrak-abrik Surga, itu
Ini memang pikiran mitologi memang gitu, saudara. Tapi kalo pikiran
Tapi pada saat yang bersamaan, Sun Go Kong itu juga siluman, berarti
alam setan kan. Lho, binatang kadang-kadang dewa, kadang-kadang siluman, gimana
sih ? Si muka babi itu, Tie Pat Kay itu sebutnya, itu juga gitu. Itu dewa tapi jadi
manusia, karna kawin, karna dia kan ganggu anaknya kepala desa itu kan. Tau
ceritanya kan ? lha kok dewa kok ngganggu anaknya kepal desa, jadi manusia,
manusai ngganteng. Tapi muncul binatang, lho gimana ini. Pikiran mitologi memang
gitu. Tidak ada batas mana binatang, mana siluman, mana malaikat, manaTuhan.
manusia ya manusia, siluman itu setan. Dan setan itu bukan terjadi dari manusia,
saudara masih percaya seperti itu, berarti pikiran saudara masih pikiran animis.
Jadi kita lihat disini bahwa di dalam dunia roh itu ada dua, yang satu
dunianya malaikat yaitu dunia suci, yangsatu dunianya setan, dunia yang tidak suci.
“Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
Berarti di angkasa yang tidak nampak itu ada kerajaan. Kerajaannya tidak
pengikutnya yaitu malaikat-malaikat yang jatuh. Itu yang sering pura-pura jadi hantu,
Itu yang menipu manusia. Saudara jangan ditipu. Sebab Iblis itu kerjanya
bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam
kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia
berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.”
sebagai ular. Mengapa ? Kok tidak digambarkan sapi atau kambing gitu atao ayam ?
Kenapa ular ? Sebab ular itu satu-satunya binatang yang lidahnya bercabang dua.
Cabang dua itu lambang apa ? Pembohong. Dan dilidahnya itu satu-satunya binatang
yang ada racunnya yang mematikan. Racun untuk apa ? Untuk membunuh. Makanya
sifatnya pembohong dan pembunuh. Maka gambar yang tepat bukan sapi bukan
kambing. Sebab sapi dan kambing tidak punya lidah seperti itu, hanya ular. Jelas
saudara ?
Nah inilah, ini yang menjadi penguasa kerajaan angkasa itu. Dan dia
yang suka jadi hantu itu. Kerjanya nakut-nakutin orang, gitu loh. Itu setan yang, ya
“karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
dunia yang gelap ini (itulah jendral-jendralnya karena punya kuasa punya kekuatan
istilahnya punya kesaktian maka digambarkan seperti ini karna punya kesaktian),
Kita nggak bisa lihat. Kalau kita bisa lihat, nggak sempat bisa tidur. Ya
kan. Suana, sini, liat itu, jialan sana sini, wujudnya ndak karu-karuan, menakutkan.
Ngeri trus hidup ini. Puji Tuhan mata kita nggak bisa lihat. Tetapi itu ada. Lha roh-roh
jahat diudara ini yang kadang-kadang membohongi manusia, datang dalam mimpi
wujud Engkongnya, dapat datang dalam mimpi wujud Emaknya, dapat datang dalam
mimpi wujud Makconya, ato keluarga yang meninggal. Minta ini, minta itu, nanti
penyembahan kepada berhala. Tujuannya setiap berhala itu penyembahan kepada roh
Mari kita baca di dalam 1 korintus 10:19-20 dikatakan oleh Alkitab begini,
“Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala
adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu? Bukan! Apa yang kumaksudkan
ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan
kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.”
Sembahlah berhala, dan saudara akan menyembah roh jahat. Dan berhala
itu namanya Engkong kita di kuburan. Ketika dia kita sudah kita sembah, ketika dia
sudah kita beri sesajen macem-macem, kepala babi dan macem-macem, saudara
Jelas ini. Jadi kalu gitu jangan lagi percaya kalao ada orang ngomong, ooh
itu roh nya saudaraku, tacikku, itu jadi ‘kwei’. Nggak ada itu. ‘Kwei’ itu setan. Setan
plakatnya yang ada di altar rumah tangga, rohnya yang mati itu tinggal dikuburan,
tapi pada waktu yang bersamaan rohnya yang mati ini ada dineraka.
Lho, mereka percaya pada reinkarnasi kan, roh yang mana ini ? Yang
inkarnasi yang mana ? Yang dalam plakat atau yang dalam kuburan atau yang dalam
neraka ? Bingung.
Kalau yang inkarnasi ini yang dalam neraka, kaco.., kan gini saudara, nah
ini pengaruh agama Tao sama agama Budha. Jadi menurut keyakinan tradisional,
ketika orang mati rohnya kan diseret sama dua dewa, satu kepala kuda, yang satu
kepala lembu. Diseret dibawa kedepan raja neraka, namanya Guan Lo Ong. Yaitu
kalo India itu Dewa Yama; orang Jawa bilang Sanhyang Wiyobojipati katanya.
Itu dewa ini nanti dia akan membuka catatan kehidupan orang ini, ya.
Dilihat sini, ooh orang ini sudah waktunya mati belum ? Kalo belum suruh kembali.
Ada cerita seorang raja, saya lupa namanya, setelah mati lalu dilihat oleh
Guan Lo Ong ini, ternyata dalam catatan dia orang ini belum mati jadi suruh kembali.
Wah terima kasih, kalo gitu terima kasih, saya nggak jadi masuk neraka.
Nah kalo gitu sebagai ucapan terima kasih apa yang saya berikan pada kamu ? Yang
disini tidak ada apa disini, nanti saya kirim dari dunia katanya.
Lah pulanglah raja ini, hidup lagi, maka setelah itu dia kirim semangka.
Dan sejak itulah dikalangan orang-orang tradisional, kalo ada orang mati,
Tujuannya apa, tujuannya untuk menyuap Guan Lo Ong supaya yang mati ini nanti
Saudara, kalau mungkin saudara lahir sudah Kristen, ndak pernah dengar
cerita itu, skarang saya beri cerita itu. Jadi saudara tau, oh begitu, ternyata budaya
nenek moyangku gitu-gitu isinya kok dongeng ndak karuan gitu. Ya kan.
Akhirnya setelah itu, setelah Guan Lo Ong, ternyata orang itu orang
berdosa, nanti harus melewati 10 tempat penghukuman, saudara. Ooh.. kalau dosa
ini… lewat ini.. ini.. ini.. yang dihukum; ada 10 tempat penghukuman. Dan terakhir
setelah lewat tempat penghukuman 10, entah berapa tahun, tergantung bagaimana
itu berapa tahun. Akhirnya setelah selesai dihukum, nanti ada dewi. Dewi yang
memberikan minuman teh lupa diri. Setelah diminumi the ini dia lupa hidupnya yang
lalu, dia lupa pengalamannya di neraka, dia langsung masuk ke kaca ajaib, masuk ke
dunia, masuk perutnya orang sudah hamil, ini inkarnasi. Kalu itu dari agama Budha.
terlalu banyak ketakutan. Orang mati kok pertama-tama yang Neraka pasti, Surga
belum tentu, gitu gimana itu. Ya kan. Mati dibawa ke kerajaan Neraka dulu, nggak
Bagaimana kematian menurut ajaran kita ? jikalau orang itu sudah percaya
kepada Kristus, orang itu sudah beriman dan dibabtiskan menyatu dengan Kristus,
orang itu namanya terdaftar di Surga. Amin, saudara? Bukan Neraka. Ndak ada dewa
kepala sapi sama dewa kepala kerbau sama dewa kepala kuda yang menyeret kita ke
Neraka, ndak ada, sebab ndak ada dewa semacam itu, ya.
“Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi
Jikalau kita beriman kepada Kristus dan kita menghidupi kehidupan kita
secara benar, Neraka nggak akan menyentuh kita. Yohanes 5:24 kita baca, saudara.
Tetapi hidupnya yang benar ya saudara, jangan sekedar beragama Kristen. Hiduplah
secara Kristen. Tidak hanya sekedar beragama Kristen. Kalau beragama Kristen, kan
namanya agama, ya nggak beda dengan agama-agama yang lain. Banyak orang
beragama Kristen tapi bukan orang Kristen. Karna tidak hidup secara Kristen. Jangan
hanya puas beragama Kristen. Hiduplah secara Kristen. Membiarkan Kristus hidup di
percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak
turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.”
Guan Lo Ong kuasanya lumpuh dihadapan Kristus Yesus, Amin ? Gian Lo
Ong tidak punya kuasa apa-apa dihadapan Kristus Yesus. Itulah sebabnya bagi orang
Kristen yang ada dipikirannya bukan Neraka dulu. Kalau orang tradisional, Neraka.
Masuk neraka dulu. Neraka sudah pasti, Surga belum tentu, gitu loh.
Tapi ini nggak, dia akan mendapat hidup kekal, dan tidak turut dihukum,
Nah, terus gimana kalau orang itu mati ? Orang beriman mati ? Lukas
“Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap
hari ia bersukaria dalam kemewahan.”Apa itu maknanya jubah ungu, maknanya dia
itu bangsawan, itu pakaiannya bangsawan pada jaman Romawi, orang kaya. Ada
namanya nggak orang itu, orang kaya ini ada namanya nggak ?
Dalam ayat ini tidak ada. Mengapa tidak ada, berarti dimata Allah
namanya tidak tercatat dalam Kitab Kehidupan, itu calon Neraka. Orang kaya dibumi
belum tentu kaya di Suraga. Iya orang ini. Kaya dibumi, nanti kemana perginya ?
badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu”
Ada namanya tidak? Ada. Berarti orang itu namanya tertulis didalam Kitab
Namanya Lazarus. Itu berasal dari kata Lazar dalam bahasa Ibrani yang
merupakan singkatan dari kata Eliazar. Eli artinya Allahku, Azar artinya penolong,
Allahku adalah penolong. Berarti ini gambaran orang beriman yang mempunyai Allah
sebagai penolongnya.
Mengapa digambarkan seperti orang mengemis? Ya kita ini dihadapan
Allah kita ini siapa sih, kita memang raja nya ya Allah. Kita itu hanya mengemis
“dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu.
Itu saudara, orang beriman kalo mati bukan masuk ke tempatnya Guan Lo
Ong. Bukan. Orang Beriman kalo mati dia akan dijemput para malaikat, dibawa ke
Firdaus yang digambarkan sebagai Pangkuan Abraham ini. Belum Surga ya saudara.
Sebab masuk Surga itu perlu kebangkitan, nanti kalo Tuhan Yesus datang. Ini baru
Jadi sekarang belum ada orang masuk Surga itu. Sebab masuk Surga harus
Surga. Namanya Firdaus. Dan kalau sudah disitu saudara, ya ndak bisa keluar lagi, ya
toh. Dia menikmati disana, nggak keluar lagi. Hanya kadang-kadang kalau ada tujuan
Allah, diijinkan. Contohnya Musa. Musakan sudah mati. Waktu Kristus dimuliakan
diatas gunung, siapa yang menampakkan diri ? Musa dan Elia. Berarti untuk tujuan
tertentu orang-orang yang ada di Firdaus itu diijinkan muncul tetapi orang yang dalam
Neraka.. Belum Neraka, karna belum ada kebangkitan. Tartarus. Itu adalah alam
semisal Neraka. Alam itulah yang di masuki oleh mereka yang tidak percaya kepada
Kristus.
alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus
duduk di pangkuannya.”
Berarti orang mati itu sadar. Punya perasaan, masih. Dan ingat saudara-saudaranya
Ayat 25.
“Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala
yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia
Berarti dianya waktu hidup dia lupa sama sekali. Maka orang kan kalo
orang sudah mati sudah aja. Itu bukan ajaran Kitab Suci. Menurut Kitab Suci, orang
“Ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau
sangat menderita.”
“Selain dari pada itu di antara kami ( yaitu Firdaus) dan engkau (yaitu Hades)
terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini
kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat
menyeberang.”
Oh... tidak ada hubungan antara orang mati dengan orang hidup.
Ayat ini tidak berbicara antara orang mati dengan orang hidup. Ayat ini tidak
berbicara antara orang mati dengan orang mati. Yang satu di Firdaus, yang satu di
Hades. Jangan memperkosa ayat, yah. Demi keyakinan kita. Kita harus tunduk pada
bunyi ayat. Bukan ayat kita tundukkan mau kita. Jadi yang tidak ada hubungannya ini
apa ? Alam Firdaus sama alam Hades. Yang di Hades dapat melihat yang di Firdaus,
supaya apa, supaya deritanya makin nyata. Sakitkan hatinya, …aduuh… aku seperti
itu, ndak bisa... Yang di Firdaus nggak bisa lihat kecuali Abraham. Abaraham itu
gambarannya Allah. Lazarus nggak lihat. Supaya apa ? Sukacitanya tidak ditambah
dengan duka, melihat orang tersiksa. Sehingga yang di Firdaus mengalami sukacita
tanpa duka, yang di Hades mengalami dukacita tanpa suka sama sekali.
Ayat 27-28.
“Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau
menyuruh dia ke rumah ayahku., sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia
Lhoo ingat rumah ayahnya, pasti dia tau di Gorontalo, kampung apa gang
berapa nomer berapa cat apa, ingat semua itu. Jangan katakan orang mati ndak ingat
apa-apa. Itu bukan ajaran Alkitab. Orang mati masih mengingat siapa yang hidup.
Hanya mereka tidak jadi ‘kwei’ gitu lho. Hanya merek tidak dapat keluar. Ke Firdaus
aja ndak dapat, apa lagi keluar, ndak bisa. Jadi bukan mereka yang keluar
gentayangan, nih.
Nah, didalam bulan 7, tahun bulan, tanggal 15, itu dia datang Upacara
Sembayang Rebutan namanya. Atau Perayaan Hantu Kelaparan. Karna apa ? Mereka
yang ada dalam Neraka itu pada bulan itu selama sebulan diijinkan keluar dari Neraka
yang keluar dari… Cuti selama satu bulan dari Neraka untuk cari makanan di dunia.
Maka diadakanlah sajen besar-besaran di klenteng-klenteng. Kalo sudah dijadikan
rebutan, makanya disebut Sembayang Rebutan, gitu lho. Rebutan apa ? Rebutan sajen
Saudara, Alkitab tidak pernah mengatakan ada cuti dari Neraka. Aah, kalo
pegawai sih bisa cuti. Kalo orang di Neraka ndak ada cutinya. Jadi Sembayang
Rebutan Cioko itu hanyalah merupakan ketakutan nenek moyang di jaman dulu akan
Mereka menangis. Itu jeritan jiwa mereka yang tanpa sadar membutuhkan
Neraka hanya mungkin di dalam Yesus Kristus. Bukan pada sesajian. Bukan pada
upacara-upacara oleh siapa, terserah, suhu dari klentang ato apa, bukan itu.
Yesus telah mati dan menghancurkan kuasa Neraka. Yesus telah mati
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging (maksudnya kita
punya tubuh jasmani), maka Ia (Ia itu Firman Allah atau Anak Allah) juga menjadi
sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh
Yesus oleh kematianNya mengalahkan iblis. Jadi kita tidak usah takut Iblis
itu lagi. Dia sudah dikalahkan. Kalo di Alkitab mengatakan, dia seperti singa yang
mengaum-ngaum. Bagi orang luar memang singa menakutkan, bagi kita itu singa
ompong, giginya sudah dicabut, taringnya sudah dicabut oleh Kristus. Jadi kita tidak
perlu mengadakan Sembayang Rebutan, karena memang tidak ada yang perlu di
rebutkan, dan tidak perlu memberi sajian pada orang yang mati, orang mati ndak
makanan seperti di dunia ini. Roh tidak makan. Yang makan adalah tubuh. Mereka
sudah tidak punya tubuh, gimana bisa makan. Jadi kalo kita mau berbakti kepada
Waah, kalo orang tuanya sudah mati diberi sajian kepala babi, tapi waktu
hidupnya orang tuanya tidak dihormati sama sekali. Hal yang benar adalah waktu
orang tua hidup. Bukan waktu dia mati. Perbuatlah sebaik-baiknya untuk orang
yuamu waktu hidup ini. Waktu mati orang tuamu tidak membutuhkan apa-apa.
kertas, atau mobil dari kertas. Dipikir hidup disana itu butuh mobil ? Apalagi kertas.
Dibakar ya ndak jadi mobil, jadi abu, sia-sia uangmu. Ngapain main-main kayak anak
kecil aja. Itukan kertas mainan akhitrnya. Ndak ada efeknya apa-apa.
Jadi kalo saudara mau berbuat ‘hao’, jadi anak yanga’hao’ lakukan pada
waktu sekarang hidup. Hormati oragng tuamu. Kalo kamu kaya, belikan rumah untuk
dia. Belikan, kalo kamu punya uang, perhatikan orang tuamu waktu hidup ini supaya
nanti tidak menyesal. Saya aja kadang-kadang menyesal, kenapa orang tua saya sudah
meninggal dulu, sebelum saya mampu membalas apa-apa. Seandainya masih hidup,
Jadi kalo begitu gimana, apakah kita tidak boleh mengingat orang tua kita
yang meninggal , sebagai bentuk ‘hao’? Boleh, yang ngelarang siapa? Dalam
tahun keempat puluh satu pemerintahannya, dan dikuburkan di kuburan yang telah
digali baginya di kota Daud. Mereka membaringkannya di atas petiduran yang penuh
dengan rempah-rempah dan segala macam rempah-rempah campuran yang
salahnya kita membersihkan setiap tahunnya kuburan dari pada keluarga kita yang
meninggal ? Boleh saja rayakan Ceng Beng, asal bukan menyembah minta apa-apa
pada yang mati. Boleh saja bersihkan kuburan itu, hiasi, untuk apa? Untuk
mengucapkan rasa terima kasih. Kalo aku ndak ada engkau papa, mama, mdak
mungkin aku ada seperti ini. Itu menunjukkan rasa terima kasih.
dan Yakub. Jadi kalo Tuahn aja disuruh minta diingatkan supaya anak cucunya itu
mendapat berkat dari Tuhan, akibat janji Tuhan pada mereka, kenapa kita tidak.
Jadi orang Kristen, menjadi orang Kristen bukan berarti akhirnya kita tidak
melakukan ‘hao’. Tetap. Hanya, kita harus pilah. Kalo ‘hao’ itu sudah berwujud
penyembahan, itu dilarang. Klau ‘hao’ itu sudah berwujud tahayul, itu dilarang.
Selama ‘hao’ itu sifatnya untuk mengingat jasa mereka, karna untuk menunjukkan
Kalo Ceng Beng datang saja situ, kalo mau doa bukan pada yang mati, doa
pada Allah. Doanya untuk apa ? Doa untuk memperingati jasa-jasa mereka. Berterima
kasih kepada Allah. Bukan pada doa yang mati. Engkong.. nanti biar aku ada banyak
hoginya, ya Engkong. Engkongnya tidak bisa berbuat apa-apa, ndak bisa jawab. Ya
saudara-saudara, ya.
Tidak ada 5 roh itu ndak ada. ‘hun’, ‘pho’, yang satu diplakat, yang satu di
Kebangkitan artinya, dia ada satu roh, satu tubuh. Pada waktu mati, roh nya dibawa ke
Nanti kalo kebangkitan, tubuh yang sama ini akan oleh kuasa Allah dibangkitkan
keluar dari kuburan, rohnya disatukan. Nah, kalo inkarnasi, nanti tubuh mana yang
dipakek ? Lho itu beban kita. Aku reinkarnasinya pernah jadi tikus, umpamanya. Apa
tubuh tikusnya ? Ini ndak masuk akal saudara. Jadi kalau kita percaya pada
Karna kebangkitan tubuh membutuhkan satu roh dan satu tubuh untuk dibangkitkan.
Orang bilang : oh, jangan makan daging kambing. Nanti barang kali
kambing kamu sembelih itu, itu nyawanya Engkongmu, jangan makanEngkong. Lho
Engkong kok jadi kambing, gimana.. Iya. Ini menghina. Ini bentuk ‘pu thao’
Boleh menghormati orang tua. Masang fotonya boleh ? Ya kenapa tidak, masak tidak
Boleh ngkuti Ceng Beng, yang tidak boleh meminta-minta pada yang mati.
Boleh kita menghiasi kuburan orang tua kita. Tujuannya apa? Tujuannya untuk
Jadi untuk saudara-saudara yang belum percaya di luar sana, jangan takut kalo
anaknya mau jadi Kristen. Mereka tidak akan kehilangan ‘hao’nya, endak. Mereka
akan tetap m,enghotmati, tanpa harus menyembah saudara. Tanpa harus menjadikan
saudara sebagai dewa. Sebab tidak ada manusia jadi dewa. Dan memang menurut
Di alam roh cuma ada malaikat. Malaikat roh yang baik dan roh yang
jahat. Dan untuk orang manusia, kalo mereka nanti masuk Neraka, nanti tempatnya di
Hades, di Tartarus; mereka yang akan masuk Surga tempatnya di Firdaus. Satu tidak
melangkah ke tempat yang lain. Jadi kalau gitu, saudara sebagai orang Kristen mulai
Kristus telah membebaskan kita dari ketakutan akan kematian. Kristus mati bagi kita
supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas
maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur
Toapekong kita sering ngarang-ngarang sendiri. Kalo kita punya Tuhan Yesus, nggak
usah takut, percaya saja. Tidak ada setan belang yang mengganggu kita. Tidak ada
orang mati yang jadi hantu ngganggu kita, tidak ada nenek moyang kita yang mati
akhirnya menyebabkan hidup kita sengsara. Yang memerlukan kita harus pakek
jiamsi, ramalan. Pake guamia semua itu. Nggak ada semua itu.
Saudara akhirnya dibebaskan dari rasa takut. Takut diganggu ini, takut diganggu itu.
Sebab Yesus adalah Raja segala raja. Kita taklukkan pada Yesus, semua dikalahkan.
Saudara jangan mau lagi ditaklukkan pada itu roh-roh yang lemah. Itu roh jahat dan
semuanya.
Kalo rajanya sudah dikalahkan, iblisnya sudah dikalahkan oleh Yesus,
maka antek-anteknya dibawahnya pasti sudah kalah. Siapa yang lebih menang dari
Nah, inilah salah satu aspek dari budaya Tionghoa yang setelah kita
selidiki dengan Injil, Injil masih jauh lebih luar biasa. Amin? Kristus masih jauh lebih
luar biasa.Saya tidak dapat berbicara dengan bahannya yang lain. Suatu kali nanti kita
akan berbicara mungkin secara khusus, ada seminar, membahas satu persatu, kalo
Fengsui itu bagaimana, kalo guamia itu bagimana, kalo shio itu bagaimana. Kita
bicarakan nanti satu-satu. Supaya sudara tidak dipengaruhi yang gitu-gitu. Supaya
saudara-saudara boleh jadi orang Tionghoa, boleh memahami budayanya, tapi lihatlah
Lihatlah dari kacamata injil. Apa yang bertentangan dengan Injil harus kita
tinggalkan. Apa yang bersifat tahayul dan penyembahan berhala harus kita tinggalkan.
Yang netral kita pakek. Ini saya pakek ini warna merah ini, sengaja saya buat jubah
Kristus.
Saya sudah menjelaskan Imlek tadi pagi, makanya saya ndak usah menjelaskan.
Saya menjelaskan mengenai makan ‘hao’. ‘Hao’ itu lakukan selama orang tua kita
hidup. Bukan waktu mati. Kalau waktu mati nggak ada gunanya.
Biarpun ada mimpi orang tuanya datang minta ini-itu, yang datang bukan orang
tuamu, itu roh jahat. Yang datang bukan keluargamu, itu malaikat yang telah jatuh.
Saya kira saudara, itu yang dapat saya bagikan hari ini. Jadilah orang Tionghoa,
cintailah budayamu, tapi jadilah orang Kristen. Saring budaya itu menurut ajaran
Kitab Suci. Nikmati itu didalam terang Injil. Hormati itu didalam terang Injil. Injil
budaya. Jadi saudara tetap jadi orang Tionghoa, bukan jadi orang Barat, tetapi
menjadi orang Tionghoa yang sudah mendapat pencerahan dari Injil. Amen saudara-
saudara ?
Puji Tuhan saya kira itu yang saya dapat sampaikan untuk malam ini.
Amin.
Transkrip 5.
Chinese Characters and the Scriptures: Exploring the Amazing Ancient Stories
(Draft in Progress) Sebagai data pendukung Kotbah Imlek Gereja Bethany
Father House Community Church Gorontalo tanggal 10 Febuari 2013 oleh
Pastor David Hanany Miliando, M. Th.
Selanjutnya di sebut sebagai Sumber Chinese Characters and the Scriptures.
Chinese is one of the oldest continuously written languages in the world. It came
about in 2,500 B.C., centuries before the Egyptians built their pyramids. This date
coincides closely with the time (2218 B.C.) of the great dispersal of peoples from the
tower of Babel (Babylon, Iraq). According to what was recorded in the Bible, before
that time, the whole world had only one language and a common speech. But after the
great dispersal, the people were from then on scattered all over the earth and the
In this section, I will introduce to you how the ancient Chinese characters were
invented and explore the similarities between the stories hidden in the ancient
characters and the Christian Scriptures. And hopefully at the end of this session, you
will be able to find out your own answers to these two questions:
1) Could the ancient Chinese people have known the same history recorded in the
Bible?
2) Is there any evidence to be found in the characters of the ancient Chinese written
language that suggests that those who formulated the language had knowledge of pre-
picture form. The inventors of the characters drew simple pictures to express words or
ideas. These simple pictures were then combined to make more complex thoughts.
For example, the inventor drew “” to represent the sun; “” the moon; “” mountain; “”
tree; “” man; “” cow; “” lamb; “” mouth and so on. Generations after generations
羊, 口 respectively. These simple pictures were then combined to make more complex
thoughts. For example, if you put “the sun (日)” and “the moon (月)” together, it
makes the word “bright (明)”. To make the word “woods (林)”, you put two “trees
(木)” together. To make the word “forest (森), you add another “tree (木)” on the top
of “林 (woods)” to indicate many trees. To make the word “worship (拜), you add
two “hands (手)” together. And when there are three hands (掱) appearing at the same
time, that means there is an unwanted third hand. That makes the word “pick pocket”.
Isn’t it fascinating!
Ancient Chinese writings are unique because somehow they have this ability to
capture Chinese history and global events. Well-known global history and common
everyday things were used to make a word so people could remember it.
Now let’s consider a few Bible stories and some traditional Chinese characters. Then
from the evidence, you can determine for yourself whether the connection is just a
Starting from the Book of Genesis, “… God said, ‘Let us make mankind in our image,
in our likeness…’ “Then the LORD God formed a man from the dust of the ground
and breathed into his nostrils the breath of life, and the man became a living being.”
Now how do we write “to make (造)” in Chinese? Notice this character is made up of
four components: “土” (means dust), “口” (means a mouth), “丿” (means movement
or life), and “辶” (means able to walk). Isn’t it interesting that within the word for “to
make” is found the characters representing a “living dust person?” And notice here,
the first living dust person was created not as a baby but as an adult, able to walk! So
right from the word “to create (造)”, you know that the creation story was recorded
there.
After the creation of the first living dust person and the woman, Eve, the Bible says,
“Now the LORD God had planted a garden in the east, in Eden; and there he put the
man he had formed (made). The LORD God made all kinds of trees grow out of the
ground - trees that were pleasing to the eye and good for food. In the middle of the
garden were the tree of life and the tree of the knowledge of good and evil.” (Genesis
2:8-9) And the Lord God gave the man orders, saying, “‘You are free to eat from any
tree in the garden; but you must not eat from the tree of the knowledge of good and
evil, for when you eat from it you will certainly die.’ ” (Genesis 2:16-17). Man was
forbidden to eat one of the two trees – If he ate the forbidden tree, the other would be
taken from him also. That was His first command to man.
Now how do we write the Chinese word “to forbid or forbidden (禁)”? Look at this
character closely if you have not yet noticed the two trees on the top. This character
(to forbid) has something to do with two trees - the two prominent trees in the garden
(the tree of life and the tree of the knowledge of good and evil). Notice this character
is made of two components: the upper portion “two trees (林)” and the bottom
“command “示”. The inventor of this character seemed to be telling us that the first
command from God had something to do with the trees planted in the garden.
“Now the serpent (devil or Satan) was more cunning than any beast of the field which
the Lord God had made.” (Genesis 3:1) He came to tempt the woman and the woman
fell. Here how do you write the Chinese character for “devil or Satan (魔)? Alright,
there was a garden (田) and then there was a movement (丿). One guy came to man
(儿) secretly (厶). And this became the word for devil (鬼). But where did this devil
come? He came among the trees (林), under cover (广). He came as a tempter to
seduce Eve. Can you see the story that the inventor of this character was trying to tell
us?
Unfortunately, “When the woman saw that the fruit of the tree was good for food and
pleasing to the eye, and also desirable for gaining wisdom, she took some and ate it.
She also gave some to her husband, who was with her, and he ate it.” (Genesis 3:6)
How do we write the Chinese character for “to desire or to lust (婪)”? Again, it has
something to do with the trees (林). But it was the woman (女) who desired and lusted
After eating the fruit (果), “Then the eyes of both of them were opened, and they
realized they were naked; so they sewed fig leaves together and made coverings for
themselves.” (Genesis 3:7) They wore clothing to cover their nakedness. There are
two characters for “naked (倮/裸)” in Chinese. If you add the ancient characters of
“man (亻) and “fruit (果)” together, it makes the word “naked (倮)”. If you add the
ancient characters of “clothing (衤)” and “fruit (果)” together, it makes another form
of the word “naked (裸)”. Isn’t it amazing that both have something to do with the
fruit (果)!
After they realized that they were naked, “Then the man and his wife heard the sound
of the LORD God as he was walking in the garden in the cool of the day, and they hid
from the LORD God among the trees of the garden.” (Genesis 3:8) Why did Adam
and Eve go into hiding? That is because they felt the guilt and shame of sin. Now how
do you write “quilt (愧)” in Chinese? Have you noticed the two components of this
character: “heart (忄)” and the “devil (鬼)”? What happened? It is all because of the”
tempter (鬼)” in the beginning. The devil got a foothold of man’s life. So now all men
What punishment did Eve receive for her sin? Unto the woman God said, “I will make
your pains in childbearing very severe; with painful labor you will give birth to
children...” (Genesis 3:16) And what punishment did man receive for his sin? To
Adam God said, “Cursed is the ground because of you; through painful toil you will
eat food from it all the days of your life. It will produce thorns and thistles for you,
and you will eat the plants of the field.” (Genesis 3:17-18) There are two characters
for “painful or sorrow”: one is “苦” and the other “楚”. The first one “苦” has
something to do with the thistles or weeds “艹”; the second (楚) has something to do
Next we come to the flood in Genesis 7. In verse 7, “And Noah and his sons and his
wife and his sons’ wives entered the ark to escape the waters of the flood.” Notice that
the Chinese word for ark - a big boat or a large ocean going vessel (船), is made of a
“boat (舟)” with “eight (八) people (口). This character “口” has two meanings. It
means mouth; it can also mean people. Here why eight people in the boat? Notice
what verse 7 says: Noah and his wife, 3 sons and their wives. That’s eight! The first
time a big boat was used, eight people were inside. Can you see the story that the
The tower of Babel is another major global event in the ancient Biblical history. And
here the world espoused wickedness again. “Now the whole world had one language
and a common speech.” (Genesis 11:1) “They said to each other, ‘Come, let’s make
bricks and
bake them thoroughly.’ They used brick instead of stone, and tar for mortar.” (Genesis
11:3) Can you imagine the material of the tower that the inventor of this character
“tower (塔)” has in mind is also brick? But remember this first. In the ancient time,
Let’s look in more detail at the word “tower (塔)” in Chinese. The right side, middle
portion of this character (塔) tells us that at that time all the “people (人)” speaking
with “one (一)” “language/mouth (口). And they were “united (合)”. But they were
united for something evil. They said to one another “Come, let us build ourselves a
city, with a tower that reaches to the heavens, so that we may make a name for
ourselves; otherwise we will be scattered over the face of the whole earth.” (Genesis
3:4) So they took “grass (艹)” and “clay (土)” making them into bricks and built the
big “tower (塔)”. So the first time “tower (塔)” is used in Chinese history, it pertained
Because they were united to do evil, “So the LORD scattered them from there all over
the earth, and they stopped building the city. That is why it was called Babel - because
there the LORD confused the language of the whole world. From there the LORD
scattered them over the face of the whole earth.” (Genesis 11:8-9) So from then on, all
nations migrated or moved from Babylon and the Chinese might have migrated or
walked from the west to China. But why it was from the west? That is because from
Let’s analyze the word “migrate (遷)” The right portion of this word (遷) tells us that
in the “west (西)”, there was a “great (大)” “division (巳)” and the Chinese people
started to “migrate or walk (辶)” from there. So the Chinese might have migrated
from the tower of Babel and settled in the land of China. (According to Biblical
scholars, the Chinese race is the descendent of Shan, one of Noah’s sons.
Interestingly, Abraham was also a descendent of Shan. So the Israelites and Chinese
might have shared a common heritage although today our colors of skin are very
different.)
Thankfully, although we have all fallen into sin, God did not want to forsake
relationship with man. So what did God do? The Old Testament tells us that God
institutes a system of blood sacrifice (犧or 犠) for the forgiveness of our sin. Notice
this ancient character “sacrifice (犧)” has four components: “cow (牜)”, “lamb (羊)”,
“without blemish (秀)” and “spear (戈)”. Can you see the story that the inventor of
this ancient character was trying to tell us? Take the “cow (牜)”, take the “lamb (羊)
but it got to be “without blemish (秀)”, kill them with a “spear (戈)” and offer as a
“sacrifice (犧)”. This is exactly what was said in the Bible. Do you see that the whole
concept of the blood sacrifice is already in this one word (犧)”? Again, is it a
coincidence?
The New Testament mentions about the sacrifice as well. When John the Baptist first
saw Jesus walking towards him, he said, “Look, the Lamb of God, who takes away
the sin of the world! “ (John 1:29) Paul also says, “But now in Christ Jesus you who
once were far away have been brought near by the blood of Christ.” (Ephesians 2:13)
It is because “God made him who had no sin to be sin for us, so that in him we might
become the righteousness (義) of God.” (2 Corinthians 5:21). Now let’s take a look at
components: “lamb (羊)”, “hand (手)” and “spear (戈)”. It says “take a ‘lamb (羊)’
with your ‘hand (手)’, and take a ‘spear (戈)’ and pierce. Yes, a spear and pierce
Him! And according to what is recorded in the Bible, this had already happened on
Calvary about two thousand years ago. Can you try to imagine what the inventor of
this character had in mind at the time he was inventing this word? Did you see the
Now in China, the first dynasty with actual written records and documents is the
Shang Dynasty (商朝, 1776 - 1122 B.C.). That means those historical documents are
still available in museums and libraries. And this is roughly the same period as the
time of Exodus all the way to the Book of Judges. So while Moses and Joshua are
leading the people into the Promised Land, the Shang Dynasty existed in China.
According to Historical Records (史記) written by Sima Qian (司馬遷, 135-86 B.C.)
who was China’s greatest historian, in the first 2,000 years of their history, including
the Shang Dynasty, the Chinese people worshipped a singular supreme Most High
God called Shang Di (上帝). Shang Di means the King (帝) that lives above (上).
This “Shang Di” has sovereignty over the nations. Like what was said in Daniel
chapter 2, “He removes kings and He raise up kings.” This “Shang Di” also governs
the rains, the wind and all the elements of the nature. So they also called Him “the
Lord of the Harvest (莊稼的主)”. Isn’t that interesting! Jesus also said that you have
Poetry (詩經) and Confucius’ Records of Rites (禮記), you will also find “Shang Di”
is the same Jehovah God of the Bible. He has exactly the same character, nature and
power of the God of the Bible. But while the Hebrew people called Him Yahweh, or
Jehovah, the Chinese people from the beginning called Him “Shang Di (上帝)” or
Tian (天), or Shang Tian (上天). It means the Most High God. Notice how we write
the character (天). Everything that is big (大), He is on top (一) of all of them. He is
You might be wondering how we can be 100% sure that this “Shang Di” is the same
Jehovah God of the Bible? Well “Shang Di” is mentioned 175 times in the Chinese
classics. So you don’t have to second guess. You can have a very clear idea who He is
like.
There is a song found in the Collected Statues of the Ming Dynasty, describing the
creator God, Shang Di (上帝). “Of old in the beginning, there was the great chaos,
without form and dark. The five planets had not begun to revolve, nor the two lights
to shine. In the midst of it there existed neither form nor sound. You, O spiritual
Sovereign, came forth in Your sovereignty, and first did separate the impure from the
earth; You made man. All things became alive with reproducing power.” (Collected
Statues of the Ming Dynasty, Vol. 82, p.28) The original text in Chinese is this:
verse 1 and 2, “In the beginning God created the heavens and the earth. Now the earth
was formless and empty, darkness was over the surface of the deep, and the Spirit of
God was hovering over the waters.” It also says God separated light from darkness,
and the land from the waters. He also created trees and plants, fish and birds and
beasts of the field. And then He created man. All were given reproducing power to
The Shang Dynasty was later conquered by the Zhou Dynasty (周朝, 1122 - 255
B.C). In the Classics of Poetry (詩經), it mentioned about Shang Di’s sovereignty. It
said that “The descendants of Shang Dynasty were in number more than hundreds of
thousands. But when Shang Di gave command, they became subject to Zhou.”
(Classic of Poetry, Da Ya, Anecdotes of King Wen, End of Chapter 4) Here is the
文王之什, 文王) So “Shang Di” has all the authority over the nations and this is what
The ancient Chinese believed “Shang Di” is all powerful. Here in the Classics of
無不克固.” (詩經, 大雅, 蕩之什, 瞻仰) Similarily, the God of the Bible is
omnipotent. The Bible says “Is there anything too hard for God?” No, there is nothing
They also believed that Shang Di is all knowing. He is omniscient. Here in the
Classics of Poetry it says, “O Almighty Shang Di, You come to us in Your majesty.
You discern all that is happening for the peace of the people.” (Classic of Poetry, Da
They even believed Shang Di is ever present. In Confucius’ Record of Rites, it says,
“Shang Di is revered because His will extends to the nine limits (everywhere).”
(Record of Rites, Confucius, Xian Ju, Verse 29) “上帝是祗, 帝命式於九圍.” (禮記,
孔子, 閒居) That means He is everywhere. And this is written by Confucius himself.
Same as Christians, the ancient Chinese also believe Shang Di is love. In Classic of
History, it says, “Heaven loves the people, the ruler should honor Heaven.” (Classic
And there are other records that say “Shang Di” is eternal. He is righteous; He is just;
good God. So when you look at all these attributes, you can only come to one logical
conclusion. The Shang Di that the Chinese believe in is surly the same Jehovah God
of the Old Testament in the Bible. They believed in the same God that we Christians
The Sacrifice System the Ancient Chinese offered to Their God “Shang Di”
Sima Qian, in his Historical Record, recorded that China’s first king, Huang Di (2,500
– 2,400 B.C), went to Tai Shan or Mount Tai in Shandong Province. There he built an
altar and offered sacrifices to the Most High God “Shang Di”. And that was 4,500
years ago. Sima Qian said that this ritual was always done at the outskirt of the city.
In this record, it says “In ancient times, the Son of Heaven of the Xia Dynasty
personally and reverentially sacrificed to Shang Di at the border that was why it is
called the Border (Sacrifice).” (Historical Records, Vol. 10, Chron 10, Xia Wen &
Vol. 28, Book 6, Feng Shan) “古者天子夏躬親禮記祀上帝於郊, 故曰郊.” (史記,
Confucius considered the border sacrifices the most important activity of men. This is
what Confucius wrote, “The ceremonies of the celestial and terrestrial sacrifices are
those by which men serve Shang Di.” (The Doctrine of Mean, Chapter 19, Verse 6)
This is how the ceremonies were performed: five days before the ceremony, all
animals to be sacrificed were inspected. They must be the first born, without blemish
and must be totally clean. And this is exactly what God required in the Old Testament
– first born, without spot, without blemish. Now three days before the ceremony, the
Emperor would go on a total fast to sanctify his mind, his soul and his body. And
during this time he is to seek the Most High God “Shang Di”. And the day before the
sacrifice, the emperor comes in and begins to wash his hands in a basin. He comes
before a tablet with the most holy inscription. The inscription says “Huang Tian
Shang Di” (The Supreme Lord of Harvest). On the day of sacrifice, the emperor
wakes up early in the morning; he washes his face and hands in a golden basin, just
like the priests would do at the laver. Incense will be burnt and then just like a church
service, he would sing songs of sacrifices and praise and worship unto Shang Di.
More interestingly, all the songs they sang contain similar truths that can be found in
the Bible. For example, in the “Song of Beginning Peace” (元和之曲), the second
song in the list, it says, “Lord Di, when you separated the Yin and the Yang, (That
means the heavens and the earth.) Your creative work had begun. You did produce, O
Spirit, the seven elements (The Sun, Moon and five planets; that was what Chinese
understood of heavens in those days.) Their beautiful and brilliant lights lit up the
circular sky and square earth. All things were good. ‘I, Your servant, thank you
fearfully, and while I worship, present this memorial to You, O Di, calling you
This is just like Genesis chapter one. God separates the heavens and the earth. And
then God created the Sun, the Moon and the planets. And then God said, “Let there be
light,” and
there was light. God saw that the light was good, and he separated the light from the
darkness. God called the light ‘day,’ and the darkness he called ‘night.’ And there was
evening, and there was morning—the first day.” (Genesis 1:3-5) That is Genesis
chapter one!
And then there is the song “Xiu He Song (休和之曲阜)” that was even more
amazing. It says, “You have promised, O Di, to hear us, for You are our Father, Your
child dull and unenlightened, am unable to show forth my dutiful feelings. I thank
you, that You have accepted our pronouncement. Honorable is your great name. With
reverence we spread out these gems and silks, and as swallows rejoicing in the spring,
praise Your abundant love.” (Ming Statues, Vol. 82, p. 28) “帝垂聽兮, 義若親,
82 册, 28页)
The first line was amazing: “You have promised, O Di, to hear us, for You are our
Father.” Do you know that only the God of Bible is considered a wonderful Heavenly
Father? And the ancient Chinese believed in that of their Shang Di.
After they have sung a dozen songs, the animals are now ready to be sacrificed. But
along the way to be slain, they have to pass through a tunnel called the Gates of Hell.
In other words, the Chinese understand this. The lambs, the goats and the bulls, have
taken on the sins of all mankind as their penalty. That is exactly what the Bible taught
in the Old Testament. Every time when they come before the Lord during the feast,
the sins are transmitted to the lambs, the sheep and the goats. And they are supposed
to take this penalty on behalf of sinful men. Can you see what Israel is doing in the
west the Chinese are doing in the East at the same time. Hebrew 9:22 says, “In fact,
the law requires that nearly everything be cleansed with blood, and without the
Now only the emperor himself could perform the boarder sacrifices ceremony. So the
emperors functioned as high priests. They came before the altar and offered the
sacrifices on behalf of the sins of the people. So they were both kings and priests unto
their God. Just like what the Bible would teach. But they became tired of those rituals.
So like the nation of Israel in the west, the Chinese had a very elaborated blood
sacrifice system. And like the Israelites, the emperors performed this for thousands of
years without fully understanding why. Once in a while, you have emperors who no
We find this to be true under King “Qin Shi Huang’s” reign (259-210 B.C.) Although
he united China, he was the most corrupt king in Chinese history. And he rejected the
worship of Shang Di. It was during his reign that massive idolatry came into China. It
was during his time when Daoism, Buddhism and Confucianism grew and dominated
In China today, the most beautiful and elegant of all the ancient construction is the
Temple of Heaven. It was built in 1420 during the Ming Dynasty. It contains the
largest altar in the history of the world for the worship of the Heaven, for the worship
of the singular God. But unlike other temples where you will find idols or statues, in
not see a single idol or a graven image. Many people considered this to be a Daoist
temple. But the truth is that the altar of Heaven can be traced all the way back to the
beginning 2,500 B.C. And Daoism did not start until 6 B.C.
In the Temple of Heaven is the altar of Heaven whose sacrifices were offered to
“Shang Di” for almost 4,500 years. All eighteen dynasties throughout the Chinese
history have always sacrificed to “Shang Di” at this altar. And depending on where
the Emperor set up their capital city, there you find the altar of Heaven. So if the
capital was in Xian, then the altar of Heaven would be in Xian. If the capital was in
Nanjing, then the altar would be in Nanjing. And now it is in Beijing because the
emperors of the past settled their capital in Beijing. They always built an altar of the
Now what was the first thing that Noah did when he came out of the ark? Remember
God sent a great flood, and it rained for 40 days and 40 nights. At the end of the flood,
Noah came out of the ark, and Genesis 8:20 recounted the first thing he did, “Then
Noah built an altar to the LORD and, taking some of all the clean animals and clean
birds, he sacrificed burnt offerings on it.” So he built an altar, he took clean animals,
and he offered sacrifices to God. And Noah just lived a few hundred years before
2,500 B.C. - just one or two generations before the temple of Heaven was built.
After Noah was the episode of the Tower of Babel where all the people were
scattered, and God confused the language. The Chinese forefathers migrated to the
east and settled in the land that is known as China today. So they remembered and
We now come to the New Testaments to look at Jesus’ birth. In Matthew 2: 1-2, it
says, “After Jesus was born in Bethlehem in Judea, during the time of King Herod,
Magi from the east came to Jerusalem and asked, ‘Where is the one who has been
born king of the Jews? We saw his star when it rose and have come to worship him.”
Now Bible scholars time this to be around 5 to 4 B.C. which was during the Han
Dynasty.
From ancient Chinese records, we know that the astronomers in China saw the same
star.
According to the Astronomy’s Records of the Han Dynasty, this is what they said, “In
the second month of the second year (of Jian Ping), the comet was out of Altair for
more than 70 days. It is said, ‘Comets appear to signify the old being replaced by the
new.’ Altair, the sun, the moon and the five stars are in movement to signify the
beginning of a new epoch; the beginning of a new year, a new month and a new day.
“二年二月,彗星出牽牛七十餘日。傳曰: ‘彗所以除舊佈新也.’
牽牛,日、月、五星所從起,歷數之元,三正之始。彗而出之,改更之象也。
Jian Ping was the name given to the emperor of China during the time. So you can pin
point which period this was. It was in the second month of the second year of Jian
Ping that
means from March 9th to April the 6th, 5 B.C. This coincides with the dates that some
Bible scholars estimated. The Chinese did not know the truth of Jesus’ birth in the
west, but somehow they were convinced that this event is of great importance. And it
said for seventy days they saw this comet. Seventy days was the time needed for these
wise men to travel from the East to Jerusalem. This comet was seen around Altair
which is called “Qian Nian牵牛” in Chinese. It is one of the fifteen brightest observed
And according to the classic Historical Records, it said, “The primary meaning of
Altair, the key supporting pillar of the heavens, is the Perfect Sacrifice.” (Historical
天官書) The ancient Chinese believed Heaven was trying to give a message. Look at
Even more amazingly, the History of Latter Han Dynasty says, “In the day of Gui
Hai, the last day of the month, there was a solar eclipse. [The emperor] avoided the
Throne Room, suspended all military activities and did not handle official business
for five days. And he proclaimed, ‘My poor character has caused this calamity, that
the sun and the moon were veiled. I am fearful and trembling. Anyone who presents a
memorial is not allowed to mention the word ‘holy’” (History of Latter Han Dynasty,
Vol. 1, Chronicles of Emperor Guang Wu, 7th year) “ 癸亥晦, 日有食之, 避正殿,
recorded in the Books of Gospel. In Luke 23 it said when Jesus was crucified on the
cross, there was darkness in the land for at least three hours.
Now Gui Hai was the last day of the third month in the spring during the seventh year
of the Latter Han emperor, Kuang Wu (6 B.C. – 57 A.D.) You can pin point that to
A.D. 31, exactly thirty four years after the comet was cited that moved for 70 days.
That was the life of Jesus. So when He was born there was a sign in heaven, the
Chinese saw it. When He died, there was a sign in heaven and the Chinese saw it and
recorded it. And they even gave us the exact time and date!
Another more amazing entry was made in the same document. It says, “Sumer, fourth
month [of the year], on the day of Ren Wu, the imperial edict reads, ‘Yin and Yang
have mistakenly switched, and the sun and moon were eclipsed. The sins of all the
people are now on one man. Pardon is proclaimed to all under heaven.” (History of
Latter Han Dynasty, Vol. 1, Chronicles of Emperor Guang Wu, 7th year)
“夏四月壬午,詔曰: ‘比陰陽錯謬,日月薄食.百姓有過,在予一人,大赦天下’.”
(後漢書 光武帝第七年)When the emperor, Guang Wu, saw this eclipse, he felt
convicted of his sins and became fearful. He said “It is my sin; It is our sin that caused
this calamity.” And he proclaimed that the sins of all the people were laid on one man.
Did he really understand what he was saying? He can’t be sure. But he was accurate
to say that all sins were laid on one man. And we know that man is Jesus Christ, the
Even more incredibly, there was another commentary in the same document. It said,
“Eclipse on the day of Gui Hai, Man from Heaven died.” (History of Latter Han,
Annals No. 18, Gui Hai) “癸亥日蚀, 天人崩.” (後漢書 志第十八) Can you believe
they could even say the exact date that the Son of God died!
And then three days later, Chinese astronomers recorded this, “During the reign of
Emperor Guang Wu, on the day of Bing Yin of the fourth month of Jian Wu, a halo
(rainbow) encircled the sun.” (History of Latter Han, Annals No. 18, Gui Hai)
three days after the solar eclipse, there was another sign in the heaven! What
happened three days after Jesus’ death? He resurrected; He rose from the death. He is
alive. Isn’t that amazing! His birth, His death, His resurrection were all recorded in
Conclusion
So far, we have gone over just a handful of ancient Chinese characters that recorded
the ancient global events, which coincided with what were written in the Bible. We
have also explored a couple of the ancient Chinese historical records that gave us
marvelous messages that were similar to what were recorded in the Bible. Can you
imagine that while you’re learning the Chinese language, unknowingly, you are
rehearsing the story of the Bible, and you are rewriting the history of God!
References: To be completed.