Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rafi Kurniawan

Kelas : Teori Sosiologi Kritik

NIM : 200910302007

Kontradiksi Politis dari ‘Financialized Capitalism’

Dalam sebuah video yang diunggah pada bulan November 2014, Nancy Fraser, seorang
Professor ilmu filosofi, sosial dan teori kritis, melakukan sebuah kelas dimana ia membawakan
tesisnya yang berjudul “Legitimation Crisis? On the Political Contradiction of Financialized
Capitalism”. Nancy Fraser memberikan tiga proposisi terkait krisis politik berupa de-
demokratisasi, yaitu kemajuan dari ‘post-democracy’ tidak terjadi sebagai sebuah kebetulan
belaka, melainkan terjadi dalam akar sistematis yang terdapat dalam struktur tatanan sosial.
Kedua, perkembangan ini tidak hanya menandakan krisis politik, namun sesuatu yang lebih
melebar, krisis yang melanda aspek-aspek umum tatanan sosial saat ini, yang disebut sebagai
‘financialized capitalism’. Ketiga, terjadinya de-demokratisasi menunjukkan sebuah kerusakan
yang bukan hanya terdapat dalam bentuk finansialisasi dari kapitalisme namun keadaan
masyarakat kapitialis secara umumnya.

Nancy Fraser menjabarkan bahwa pandangan umum sayap kiri tentang krisis kapitalisme terletak
pada sisi ekonomi-nya. Diantaranya adalah kecenderungan penurunan keuntungan, yang
ditimbulkan dari akumulasi dan produksi yang berlebihan, serta faktor konsumsi yang tidak lagi
mampu mengimbangi kedua proses sebelumnya. Di dalam inti dari kapitalisme terdapat
kecenderung men-de-stabilisasi dirinya sendiri yang secara waktu ke waktu ditunjukkan oleh
adanya krisis ekonomi. Fraser sendiri mengungkapkan persetujuan akan pandangan ini, namun
juga menganggap bahwa konsepsi ini tidak memberikan gambaran penuh terhadap kontradiksi-
kontradiksi yang mungkin terdapat dalam kapitalisme. Apabila hanya berfokus pada kontradiksi
ekonomi kapitalisme, maka seseorang gagal memahami kapitalisme sebagai sebuah tatanan
sosial yang ter-institusionalisasi, yang menurut Frases dapat dibandingkan dengan feudalisme.
Fraser menggunakan istilah ‘subsistem ekonomi’ Habermas, untuk menunjukkan pentingnya
aspek ekonomi sebagai landasan sebuah tatanan sosial. Meskipun demikian, kapitalisme tidak
dapat dilepaskan dari elemen-elemen lainnya yang berada diluar aspek ekonomi. Oleh karena itu,
dalam memahami dan mengkritik kecenderungan krisis dan kontradiksi kapitalisme, maka
kapitalisme perlu dilihat sebagai tatanan sosial yang disusun oleh berbagai aspek dan latar
belakang, dan bukan hanya aspek ekonomi-nya saja.

Subsistem ekonomi dari kapitalisme tergantung pada tiga ketentuan yang bersifat eksternal ;
pertama, reproduksi sosial yang menurut Fraser seringkali tidak mendapat upah dan dilakukan
oleh perempuan. Kedua, kondisi ekologikal atau lingkungan yang menyediakan sumber material
dan input energy untuk proses produksi komoditas. Ketiga dan merupakan pusat argumen Nancy
Fraser adalah keadaan politik terkait ekonomi kapitalis. Kapital sangat ditentukan oleh
keberadaan kuasa atau kewenangan untuk menetapkan norma-norma konstitutif kapitalisme.
Dengan kata lain, akumulasi kapital adalah sebuah hal yang tidak dapat dilakukan tanpa adanya
peraturan atau hukum yang melandasi usaha swasta dan pertukaran yang terjadi dalam sistem
pasar. Sistem ini bergantung pada kekuasaan publik untuk menjamin hak properti, melaksanakan
kontrak, dan menyediakan pengadilan untuk perselisihan.

Dalam sejarah, kekuasaan yang mengatur kemungkinan dari kapitalisme sebagian besar terletak
pada Negara, termasuk Negara yang berjalan dalam kekuasaan kolonial. Sistem hukum sebuah
Negara-lah yang menentukan batasan-batasan yang terlihat terlepas dari arena politik dimana
aktor swasta dapat mengejar kepentingan ekonominya. Negara-lah yang mengerahkan kekuatan
legitimasinya untuk menghentikan perlawanan terhadap proses eksploitasi sumber daya yang
menjadi asal muasal dari hubungan properti kapitalis. Kemudian, Negara juga menghasilkan
legitimasi terkait mata uang nasional yang melandasi sistem perekonomian dan kapitalisme.
Namun, tidak hanya keadaan diatas yang menjadi kebutuhan dari perekonomian kapitalis,
melainkan terdapat pula kebutuhan dalam tingkat geo-politik. Permasalahan geo-politik ini
terjadi ketika sebuah organisasi memerlukan perluasan melampaui wilayah kekuasaan sebuah
Negara. Perluasan atau ekspansi kapitalis ini dilakukan melalui operasi melampaui batas Negara
yang ditentukan oleh hukum nasional dan dikatakan oleh Nancy Fraser diatur oleh
‘supranational-regimes’. Dalam sejarahnya, ekonomi kapitalisme bergantung pada kekuatan
militer dan kemampuan organisasi untuk melakukan hegemoni global. Dalam era masyarakat
post-globalisasi, keberadaan perusahaan-perusahaan asing di Negara lain bukanlah sebuah hal
yang aneh, melainkan kenyataan kehidupan sehari-hari

Hubungan yang sangat kuat antara sistem kapitalis dengan kekuasaan politik Negara ini dapat
menghasilkan dua jenis krisis, yaitu krisis administratif dan krisis legitimasi. Krisis adminstratif
adalah keadaan dimana kekuatan publik tidak memiliki kemampuan untuk mengatur masyarakat
karena dikalahkan oleh kekuasaan swasta seperti perusahaan-perusahaan trans-nasional
misalnya, yang mampu menghentikan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk menyelasaikan
permasalahan sosial yang memiliki potensi untuk merugikan kapitalis apabila diberlakukan.
Sedangkan krisis legitimasi adalah sebuah keadaan dimana opini publik beralih melawan sistem
disfungsional yang tidak mampu menjalankan kepercayaan publik. Dalam keadaan seperti ini,
aktor-aktor tertentu akan berusaha menarik legitimasi untuk mendirikan kembali konstitusi yang
mampu melayani kepentingan publik.

Anda mungkin juga menyukai