Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Rafi Kurniawan

Kelas : Teori Sosiologi Kritik

NIM : 200910302007

Krisis Legitimasi Habermas

Resensi artikel “’Legitimation Crisis’ in the later works of Jurgen Habermas” oleh Joseph Heath

Jurgen Habermas adalah seorang pemikir, filsuf, dan ilmuwan yang berasal dari Jerman dan
dilahirkan pada tahun 1929. Pemikiran-pemikiran Habermas seperti teori aksi komunikatif dan
krisis legitimasi merupakan contoh dari sumbangsih-nya terhadap perkembangan ilmu sosial.
Habermas tergolong kedalam sekolah atau mazhab Frankfurt yang memiliki sikap kritis dalam
memahami gagasan-gagasan Marx, terutama mengenai dinamika sistem kapitalisme dalam
masyarakat. Pemikiran Habermas dapat ditemukan pada buku-buku tulisannya seperti, “The
Structural Transformation of Public Sphere”, “The Inclusion of Other”, hingga “Legitimation
Crisis” yang menjadi referensi utama artikel ini.

Pada artikel ini, Joseph Heath menerangkan bagaimana konsep krisis legitimasi-nya Habermas
dapat diperhatikan pada beragam tulisan dan pemikiran yang ia buat sepanjang karir-nya.
Menurutnya, terdapat sebuah ‘kontinuitas’ tersendiri terkait krisis legitimasi yang tersebar dalam
pemikiran-pemikiran Habermas lainnya. Berikut merukapan ‘intuisi’ dasar yang perlu
digarisbawahi terkait pandangan krisis legitimasi Habermas :

 Pertanyaan apakah pemerintah dari sebuah struktur masyarakat yang kompleks dapat
mengamankan legitimasi yang memadai tidak dapat disamakan dengan pertanyaan
apakah pemerintah bisa mem-persuasi masyarakat untuk mendukung kebijakan-kebijakan
atau aksi-aksi tertentu. Kemampuan suatu masyarakat dalam menghasilkan sistem
administrasi yang ter-spesialisasi dalam penggunaan positivisme dalam pembenaran
(Justificatory Reasoning). Konsep ini menjadi salah satu alasan mengapa konsep
legitimasi dapat digolongkan kedalam konsep sosioteokratis yang sifatnya abstrak.
 Legitimasi tidak dapat dijamin oleh institusi demokratis, meski pengambilan keputusan
secara demokratis merupakan salah satu dasar dari hukum yang sah dalam konteks
masyarakat modern. Kemampuan dalam mempertahankan legitimasi dari suatu sistem
administratif memerlukan mekanisme yang kokoh dalam reproduksi budaya dan tingkat
integrasi sosial yang mencukupi.
 Masalah legitimasi dapat muncul dari ketegangan antara sistem kapitalis dan demokratis.
Ekonomi pasar menghadirkan sebuah bentuk integrasi yang tidak selaras dengan
kebutuhan reproduksi tatanan sosial. Apabila pasar berhasil merusak paksaan-paksaan
institusional dalam masyarakat, maka sumber daya kultural yang dibutuhkan oleh
legitimasi pemerintahan.
Terdapat pertimbangan yang diberikan oleh Heath, tentang apakah reformulasi tesis Krisis
Legitimasi oleh Habermas ini masih bisa memberikan mekanisme umum sebagai model
relasi antara tingkatan legitimasi dan berbagai fenomona makrososial lainnya. Tesis ini
dikembangkan oleh Habermas sebagai pengganti teori krisis ekonomi Marxian ortodoks.
Salah satu objektif atau tujuan utama dari Ekonomi Politik-nya Marx adalah untuk
menunjukkan kejatuhan dari sistem kapitalisme yang tidak bisa dihindarkar. Meskipun
Haberman tidak memiliki niat untuk mendemonstrasikan kejatuhan masyarakat kapitalis,
namun ia juga tidak menentang ide tersebut. Menurut Habermas, kejatuhan dari kapitalisme
akan mengarahkan masyarakat kepada perubahan yang revolusioner. Pertimbangan ini tidak
bermaksud mengurangi tiga intuisi yang telah disebutkan sebelumnya sebagai dasar dari
analisis pemikiran Haberman, namun sekedar saran bahwa fenomena atau krisis yang
menjadi inti pembahasan mungkin tidak sejalan dengan format model yang dibayangkan oleh
Habermas.

Anda mungkin juga menyukai